You are on page 1of 11

Kunci Momen Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai dengan ukuran

kekencangan tertentu. Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur atau baut yang akan dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat dengan handle kunci momen) terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan. Jarum akan bergerak sesuai dengan kekencangan yang diberikan. Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari pengencangan baut atau mur. Jadi pada saat awal pengencangan kita menggunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket maupun kunci pas), setelah dirasa agak kencang baru dikencangkan akhir menggunakan kunci momen dan kencangkan sesuai dengan nilai kekencangan dari mur atau baut tersebut. Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau baut, sehingga kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbedabeda dapat dihindari. 3 Votes

Feeler Gauge Feerler gauge sering disebut juga dengan thickness gauge, karena memang bentuknya seperti bilah tipis dalam ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari 0,05 mm sampai 1 mm. Namun ada juga yang dimulai dari ukuran 0,03 mm dan 0,04 mm.Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler gauge terbuat dari lembaran plat baja dengan berbagai ukuran. Pada saat akan digunakan feeler gauge harus dalam kondisi bersih, jika tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran. Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup. Bila ukuran tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm. Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm. Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya. Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk mengetahui ukuran ketebalan bilah feeler tersebut.

Dial Gauge Indikator Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL GAUGE. DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.

Dial Test Indikator

Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh

1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.

Pembacaan Dial Test Indikator

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari : skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Metode Pengukuran 1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block. 2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros. 3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada 0. 4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

Cylinder Bore Gauge Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer. Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm. Cylinder bore gauge (dial bore gage) mempunyai beberapa bagian yaitu : dial gauge dial gauge securing position replacement washer replacement rod replacement rod securing thread measuring point Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur. Cara menentukan replacement rod dan replacement washer Untuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas. Contoh : Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm) Maka replacement rod : 50 mm Replacement washer : 1 mm

Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm) Replacement rod : 50 mm Replacement washer : 2 mm Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point. Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya. Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point. Contoh penggunaan alat ukur Ukur diameter dalam silinder dengan menggunakan jangka sorong. Baca hasilnya. Tentukan replacement rod dan replacement washer berdasar hasil pengukuran dari jangka sorong. Misal hasil dari pengukuran jangka sorong didapat : 91,00 mm. Maka pilihlah replacement rod yang 90 mm dan replacement washer yang 1 mm. Set mikrometer pada ukuran 91,00 mm. Masukan ke dalam replacement rod dan measuring point ke dalam mikrometer dan dial gauge di set 0. Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum 0, berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08). Namun jika hasil pembacaannya adalah 0,08 setelah 0, berarti diameter silinder adalah 0,08 lebih kecil dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 90,92 mm(91,00 0,08).

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

Keguanaan Jangka Sorong Kegunaan jangka sorong adalah:

untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan/menusukkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Jenis-jenis Jangka Sorong 1. Jangka Sorong Digital

2. Jangka Sorong Manual

Jangka Sorong Manual

Alat Ukur Mikrometer


Menjelaskan tentang pengertian dan bagian-bagian Mikrometer.

Bagian-bagian mikrometer; 1. Landasan 2. Rahang ukur 3. Poros Geser 4. Klem 5. Tabung ukur 6. Tabung Putar(Timble) 7. Skala Nonius 8. Skala ukuran 9. Ratset 10. Rangka atau Frame Bentuk Mikrometer Mikrometer dirancang dengan bentuk yang bermacam-macam, di sesuaikan dengan fungsinya. mikrometer luar mempunyai bentuk rangka menyerupai huruf C dengan rahang ukur yang dapat di geser atau di setel dan di lengkapi dengan skala ukuran, skala nonius tabung putar, dan ratset seperti terlihat pada gambar diatas. Fungsi Mikrometer Mikrometer adalah suatu alat ukur presisi dengan ketelitian yang akurat dan berfungsi untuk mengukur celah dari suatu benda kerja. Benda kerja merupakan suatu produk hasil pekerjaan pemesinan, misalnya produk dari pekerjaa mesin bubut, mesin frais, mesin gerindra dan semacamnya. Ketelitian dari mikrometer dapat mencapai angka 0,10mm s.d. 0,001mm. Mikrometer terbuat dari bahan yang terpilih dengan pengerjaan yang sangat teliti dan standar. Contoh Pembacaan;

1. Pada tabung ukur 17 mm Pada tabung putar 0,92 mm

ukurannya adalah 17,92 mm 2. Pada tabung ukur 12 mm Pada tabung putar 0,90 mm ukurannya adalah 12,90 mm

AndiWeb Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran, Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :

Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisanlapisan, blok-blok dan batang-batang. Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot. Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.

Artikel Otomotif bersama : Alat Ukur Pneumatik


Diposkan oleh oto mamia di 5:57 PM . Label: info oto Artikel Otomotif bersama : Alat Ukur Pneumatik - dibawah adalah sebuah artikel dunia otomotif yang akan membahas mengenai Alat Ukur Pneumatik, dimana pasti para sobat otomania motormodif juga jarang ada yang tahu alat ini. Makanya langsung saja lihat dibawah ini. Gb:pressure gauge Oleh : DRS. MAHURI Guru SMK Negeri 4 Kota Bengkulu 1. Pengukur Tekanan Kompresi ( Pressure Gauge ) Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder engine, yang ditentukanoleh kondisi piston, ring piston, dan katup. Cara Menggunakan a. Lepaskan semua busi b. Masukkan presssure gauge pada lubang busi sambil di tekan dengan tangan c. Pada posisi pedal gas diinjak penuh, transmisi netral, engine di start 3 detik hingga tercapai tekanan maksimum pada pengukuran tekanan kompresi d. Tekanan kompresi dapat dibaca langsung pada alat 2. Pengukur Vakum ( Vacuum Gauge ) Alat ini digunakan untuk mengukur kevakuman pada intake manifold dan pompa bahan bakar.

Cara Menggunakan a. Pasangkan selang alat ukur pada intake manifold dibawah katup throttle atau pada pipa isap pompa bahan bakar. b. Hidupkan engine dan periksa besarnya kevakuman pada alat ukur. 3. Pengukur Kebocoran Pendingin ( Radiator Cup Tester ) Alat ini digunakan untuk mengetahui adanya kebocoran pada sistem pendingin. Alat ini dilengkapi dengan pompa udara dan pengukur tekanan untuk menaikkan tekanan di dalam sistem pendinginan sekaligus mengetahui tekanan yang dihasilkan. Cara Menggunakan a. Lepaskan tutup radiator b. Pasang alat pengukur pada tempat tutup radiator c. Tekan pompa tangan berulang-ulang hingga tekanan mencapai ukuran spesifdikasi d. Amati tekanan pada alat ukur 1 menit, apakah terjadi penurunan e. Jika terjadi penurunan tekanan berarti ada kebocoran pada sistem pendinginan

4. Hidrometer Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan untuk menentukan hubungannya: S20 = St + 0,007 (t 20) Dimana: S20 = berat jenis koreksi St = berat jenis terukur t = suhu saat pengukuran 5. Nozzle Tester Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector

dan kondisi injector (kebocoran setelah injeksi.

You might also like