You are on page 1of 3

Definisi Ujian Nasional Menurut Para Ahli

Teknik Asesmen- Penilaian Proyek Pengertian Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. Teknik Penilaian Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. ... Read More Pengertian Silabus Dan RPP Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, Materi pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut. Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi. Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan SK. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu. Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu. Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus, ... Read More Implementasi Kebijakan Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Berdasarkan PERMENDIKNAS No.78 tahun 2008 ABSTRAK Manawiyah, Romliyatul, Siti. 2009. Implementasi Kebijakan Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Berdasarkan PERMENDIKNAS No.78 tahun 2008 (Studi di Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan). Skripsi, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si (2) Sutoyo, SH, M. Hum. Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul adalah melalui pendidikan. Namun lain halnya dengan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sedang memprihatinkan. Untuk menciptakan sistem pendidikan yang mampu menjawab

1/3

tantangan di masa depan, maka pemerintah dalam hal ini Presiden dan DPR membentuk UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan penghapusan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang di tuangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.11 tahun 2002. Sebagai penggantinya, Pemerintah mengeluarkan SK No.153 tahun 2003 tentang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN). Karena adanya berbagai kontroversi dalam pelaksanaan kebijakan tersebut dan belum terwujudnya sistem pendidikan nasional yang mempunyai standar kompetensi, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang dituangkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.78 tahun 2008 tentang Ujian Nasional di SMP/MTs dan yang sederajat. Yang merupakan hal baru dalam kebijakan ... Read More Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai Pembentuk Karakter Anak Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Sejak anak lahir ke dunia, ia memiliki banyak potensi dan harapan untuk berhasil di kemudian hari. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Sebagai buah hati, maka dengan penuh rasa kasih sayang para orang tua rela berkorban demi anaknya, karena masa depan anak juga merupakan masa depan orang tua. Keberhasilan ataupun kegagalan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya akan terlihat dari perasaan hatinya manakala menyaksikan kehidupan anaknya ketika dewasa. Pada hakikatnya masa depan anak juga merupakan masa depan bangsa dan negara. Masa depan itu akan terlihat dua puluh atau tiga puluh tahun ke depan, di saat mana jutaan anak yang ada sekarang ini memasuki usia remaja dan dewasa. Merekalah nantinya yang menjadi pelaku pembangunan di berbagai sektor kehidupan. Kelak diantara mereka ada yang berperan sebagai pemimpin-pemimpin bangsa yang kebijakannya akan turut menentukan arah perjalanan bangsa dan negara ini. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kelak akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada sekarang ini. Kehidupan mendatang adalah kehidupan modern yang sangat dipengaruhi globalisasi yang semakin masif, ... Read More MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFA. Tujuan: Mendeskripsikanmodel-model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas. MenyusunRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran yangmenerapkan model pembelajaran tertentu. MenerapkanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran tertentu padapembelajaran nyata di kelas (realteaching)B. PendahuluanDiberlakukannyaKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut para guru untukmenyelenggarakan pembelajaran yang bervariasi di kelas. Hal ini dapat terciptajika para guru memahami dan menguasai beberapa model pembelajaran baik secarateoritis maupun dari segi praktis. Adanya pembelajaran yang bervariasidiharapkan dapat lebih membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalambelajar, supaya kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dapat dicapai olehsiswa. Pada modul ini akan diberikan uraian singkat tentang beberapamodel-model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas.Model-model pembelajaran tersebut meliputi Pengajaran Langsung (DI= Direct Instruction), PembelajaranKooperatif (cooperative learning) danPengajaran Berdasarkan Masalah (PBI=ProblemBase Instruction) serta inkuiri atau belajar melalui penemuan. Pada modul ini juga diberikan contoh-contoh Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang menerapkan keempat model pembelajaran tersebut di atas.Hal ini dimaksudkan untuk memberi contoh kepada para guru dalam mengembangkanRPP di sekolah masing-masing dengan menerapkan model pembelajaran tertentu.C. PengajaranLangsung Pengajaran langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosialyang juga sering disebut belajar melalui observasi. Arends (1997) menyebutnyasebagai teori pemodelan tingkah laku. Tokoh lain yang menyumbang dasarpengembangan model pengajaran langsung John Dolard dan Neal Miller serta AlbertBandura yang ... Read More

2/3

Definisi, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Kurikulum A. Definisi, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Kurikulum1. Definisi Evaluasi KurikulumPemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi kurikulum.Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program. Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program.1Sedangkan pengertian kurikulum adalah :Worthen & Sanders, 1987 : 41-49Evaluasi adalah proses pengumpulan informasi untuk membantu mengambil keputusan dan di dalamnya terdapat perbedaan mengenai siapa yang dimaksudkan dengan pengambilan keputusanTyler (1949)Evaluasi kurikulum adalah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada ... Read More Belajar, Mengajar dan Pembelajaran Istilah belajar (learning) menurut kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Definisi tersebut didukung oleh beberapa pendapat para ahli, diantaranya adalah James O. Whittaker menyatakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, sedangkan Winkel menyatakan belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Cronchbach menyatakan belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. M. Ngalim Purwanto menyatakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka inti dari belajar adalah proses perubahan yang berkelanjutan dan ditandai oleh beberapa ciri-ciri adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif), perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan, perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan, perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Selain memiliki ciri-ciri terdapat beberapa ... Read More

3/3

You might also like