You are on page 1of 1

Kenapa harus aktif learning?

Indonesia kaya akan sumberdaya manusianya. Sumberdaya yang tangguh terlahir dari banyaknya kesempatan yang tercipta dalam mengaktualisasikan berbagai potensi yang ada dalam setiap individu. Dengan metode pembelajaran aktif diharapkan siswa mampu mengaktifkan tujuh kecerdasan yang terus menerus digali untuk dapat memaksimalkan potensi terbaik dalam dirinya. Sekolah sebagai fasilitator bagi siswa dalam bereksplorasi dan menemukan pengetahuan, bakat minat, dan mengokohkan karakter . Menciptakan berbagai pengalaman langsung yang akan bertahan lama dalam ingatannya. Tentu kita kenal istilah yang dinyatakan oleh Confucius yang tak asing lagi : I hear then I forget, I see and I remember and when Im doing, I understand. Tentu saja dalam metode aktif learning menekankan pada proses siswa dalam belajar Im doing, I understand. Tidak hanya ia dengar kemudian terlupakan, tidak hanya ia lihat kemudian ia ingat tetapi jauh dari itu semua adalah pengalaman langsung yang akan memberikan pemahaman tentang hal-hal yang di lakukan dalam belajar. Sehingga, tidak ada pemisah antara pengetahuan yang dipelajari disekolah dengan kehidupannya yang nyata dan siswa akan merasakan langsung manfaatnya belajar. Dimulai dari pembukaan dalam suatu metode pembelajaran aktif. Guru sebagai fasilitator harus memahami karakter siswa. Dunia anak adalah dunia yang nyata, tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahapan berpikir nyata, bukan abstrak. Maka guru harus memulainya dengan menggali pola pikir siswa untuk menemukan pengetahuan dari suatu media yang nyata. Sebagai contoh pada pelajaran IPA kelas empat tentang fungsi rangka. Guru membawa sebuah boneka manusia yang didalamnya hanya berisi kapas dan guru meminta seorang siswa berdiri untuk dijadikan contoh didepan temantemannya. Boneka manusia itu tentu bias duduk dan berdiri, namun perlu bantuan manusia untuk mendirikannya. Sedangkan manusia sebagai contoh langsung b

You might also like