You are on page 1of 2

MEMBANGUN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Seminar sehari Pendahuluan Dahulu, berkembang pendapat, bahwa kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan. Sehingga, , maka sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur). Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil keputusan, kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris dan komersial, penyediaan modal dll Peluang Wirausaha Semakin maju suatu Negara, semakin banyak orang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur Fenomena ini nampak di berbagai Negara di dunia ini. Pengangguran terjadi di mana-mana, termasuk di Negara-negara maju. Orang seringkali mengeluh, lapangan kerja yang semakin kecil. Namun, seringkali pula tidak disadari, bahwa pokok masalah sebenarnya bukan terletak pada ketersediaan tenaga kerja yang jauh lebih besar dari lapangan kerja yang membutuhkan; tetapi lebih kepada kurangnya usaha-usaha baru yang membutuhkan tenaga kerja. Bila penting berwirausaha. Menurut penelitian PBB, suatu negara mampu membangun apabila memiliki 2 % penduduk berwirausaha. Di Jepang, wirausaha sedang (perusahaan menengah) berjumlah 2% dari penduduk, sedangkan wirausaha kecil berjumlah 20%. Dengan menggunakan indikator tersebut, Indonesia, dengan penduduk berjumlah 250-juta jiwa, seharusnya memiliki 5-juta (menurut PBB) atau 50-juta (sesuai Jepang) wirausaha. Padahal, sekarang ini, Indonesia hanya memiliki tidak lebih dari 3-juta UMKM (usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dengan kata lain, jika negara kita ingin berhasil membangun ekonomi yang mantap, maka kita harus menyediakan 4 juta wirausaha besar dan sedang, dan kita masih harus mencetak 40 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang menantang untuk berkreasi mengadu ketrampilan membina wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara dan bangsa Indonesia.

Pada tahun 2007, KADIN menargetkan pada tahun 2010 dapat tercipta 10 juta pengusaha baru. Sehingga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru. Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang seakanakan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis. peserta dibekali tentang berbagai trik, cara, strategi membangun jiwa kewirausahaan. Jiwa ini penting agar sebelum mereka terjun praktik di dunia bisnis, mereka telah memiliki sikap positif dan termotivasi untuk memilih karir sebagai wirausaha. Di bagian akhir peserta juga diajak mengenal Etika Bisnis, sehingga kelak jika ia menjadi wirausaha, mereka memegang tegus terhadap moralitas dan beretika dalam berbisnis. Jadual 08.00 08.45 09.00 09.30 10.25 11.20 12.10 13.10 14.05 15.00 15.50 08.45 09.00 09.25 10.20 11.15 12.10 13.10 14.00 14.55 15.50 16.40 Pembukaan, Penjelasan Teknis, dan Kontrak Belajar Coffee Break Pre Test Kepribadian Wirausaha Membangun Motivasi Sukses Revolusi Sikap Wirausaha Ishoma Success Story 1 Success Story 2 Membangun Jiwa Kewirausahaan Etika Bisnis

You might also like