You are on page 1of 9

PERSEBARAN MERUANG Forficula auricularia (Dermaptera: Forficulidae) PADA AWAL PERIODA PENCARIAN MAKAN

Oleh : Tati Suryati Syamsudin Subahar Jurusan Biologi - FMIPA ITB Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Indonesia

Abstrak Persebaran meruang Forficula auricularia pada awal perioda pencarian makan telah diteliti dengan menggunakan data hasil tangkapan yang dianalisa dengan menggunakan indeks pencaran dan indeks otokorelasi meruang. Pengamatan menunjukkan bahwa selama perioda penelitian hasil tangkapan didominasi oleh larva stadium tiga. Pemasangan perangkap dipermukaan tanah secara horizontal menunjukkan bahwa pencaran individu F. auricularia bersifat mengelompok dengan indeks pencaran bervariasi dari 16,64 sampai 33,89. Indeks otokorelasi meruang bervariasi antara -0,65 sampai 3,71 yang menunjukan bahwa F. auricularia memilih tempat tertentu dalam pergerakannya. Kata kunci: Dermaptera, Forficula, persebaran, perangkap, "autospatial correlation".

Abstract The spatial distribution of the European earwig in the early of the free foraging phase were analysed using dispersion index and spatial autocorrelation index. The observation found that during investigation period, were dominated by third instar larvae. Horizontal trapping above the ground showed that the the distribution per trap was very aggregative with dispersion index varies from 16.64 to 33.89. Spatial index of autocorrelation varies from -0.65 to 3.71, which indicate that earwigs chose certain place in their movement during this period. Key words: Dermaptera, Forficula, Distribution, traps, autospatial correlation.

38

JMS Vol.1. No.1, April 1996

39

1. PENDAHULUAN Serangga Forficula auricularia (Dermaptera: Forficulidae) sudah banyak diteliti di laboratorium dari berbagai aspek, sedangkan hasil penelitian langsung di lapangan dirasakan sangat kurang. Sejak lama daur hidup serangga ini sudah banyak dirinci oleh Behura, (1956); Foulton, (1942); Crumb, Eide & Bonn, (1941); Lamb dan Wellington, (1975); Carillo, (1985); Phillips, (1981) dan Syamsudin-Subahar, (1990). Berdasarkan daur hidupnya, aktivitas serangga ini dilapangan dapat dibagi menjadi dua perioda, yaitu perioda di dalam sarang (di dalam tanah) dan perioda diluar sarang. Aktivitas meninggalkan sarang dimulai oleh larva instar II (LII), serangga ini lebih banyak ditemukan di permukaan tanah (Syamsudin-Subahar, 1990), Lamb dan Wellington (1975) menyebutnya sebagai perioda pencarian makan bebas ("free foraging phase"). Selanjutnya sejalan dengan waktu, diluar sarang serangga ini mengalami pertumbuhan, perkembangan yang dinyatakan dengan pergantian kulit menjadi larva instar III, IV dan dewasa. Dari hasil tangkapan yang dilakukan oleh beberapa peneliti (Phillips, 1981; Carillo, 1985; Syamsudin-Subahar, 1990; Vancassel, 1987 kom. pribadi) ternyata serangga dewasa lebih banyak tertangkap di pohon, sedangkan individu larva stadium I dan II lebih banyak ditemukan dipermukaan tanah. Studi perilaku persebaran serangga nokturnal ini secara alami dipermukaan tanah belum pernah dipelajari karena tidak dijumpainya pustaka untuk aspek tersebut. Perioda di permukaan tanah dari serangga ini sangat singkat sekali (kurang dari satu minggu) (Syamsudin-Subahar, 1990), karena itu pengamatan yang cepat dan tepat waktu sangat diperlukan. Oleh karena itu penulis tertarik terhadap perilaku ekologis dari serangga tersebut di alam, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola persebaran serangga ini di permukaan tanah pada awal perioda pencarian makan yaitu pada perioda setelah keluar dari sarang tetapi sebelum serangga tersebut mencapai batang pohon (free foraging phase).

2. BAHAN DAN METODA Penelitian ini telah dilakukan di kampus Universite de Pau et des Pays de l'Adour, Pau Perancis pada bulan Mei 1990. Sebagai model penelitian telah diambil 7 tegakan pohon Quercus sp (A, B, C, D, E, F dan G). Di permukaan tanah sekeliling tiap pohon dipasang 10 buah perangkap kayu berukuran ( 25 x 2,8 x 1,7cm). Posisi perangkap diletakan melingkar batang pohon, mengikuti pemasangan perangkap yang telah dilakukan oleh SyamsudinSubahar (1990). Pemasangan perangkap dilakukan sekitar jam (18.00-19.00) dan pemeriksaan

40

JMS Vol.1. No.1, April 1996

hasil seluruh perangkap dilakukan pada pagi hari keesokan harinya (sekitar jam 06.00-07.00). Setelah perangkap diperiksa dan dihitung jumlah individu yang ada di dalamnya, individu tersebut dilepaskan kembali di tempat serangga tersebut ditangkap. Penelitian ini dilakukan dengan 4 ulangan berturut-turut selama 4 malam berturut-turut dari tanggal 8 Mei 1990 sampai dengan tanggal 12 Mei 1990. Tidak adanya data persebaran individu Forficula auricularia di permukaan tanah pada kondisi alami dan juga atas saran Jarry (komunikasi pribadi'90) maka analisa data dilakukan dengan test statistik non parametrik yang peka terhadap hubungan meruang ("spatial") diantara hasil-hasil tangkapan yang berdekatan. Jadi pada penelitian ini satu titik dalam ruang yang sesungguhnya adalah satu lokasi mengelilingi tegakan pohon, dinyatakan dengan 10 perangkap yang diberi nomor dari 1 sampai 10 dan persebaran individu sekitar batang pohon dihitung dengan menggunakan indeks pencaran dari Chessel (1978). Untuk melihat apakah ada pola persebaran individu dalam memasuki perangkap yang dipasang berdekatan maka dihitung indeks otokorelasi meruang dari Chessel (1978) dan Pimbert & Jarry (1988) terhadap hasil tangkapan diantara perangkap-perangkap yang berdekatan, dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan spasial antara satu perangkap dengan perangkap lain yang berdekatan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tangkapan rata-rata secara rinci untuk setiap perangkap pada setiap pohon per hari bervariasi antara 2,02 individu di sekitar pohon G (pada hari ke-2; 9 mei) sampai 20 individu di sekitar pohon E (pada hari ke-3; 10 mei). Secara kumulatif hasil tangkapan lebih sering memperoleh 0-5 individu per perangkap per malam walaupun pada pohon E hasil tangkapan dapat mencapai 37 individu per malam (Gb.1). Kerapatan individu di sekitar pohon juga bervariasi dari yang paling jarang (di sekitar pohon A yaitu 4,48 individu per m2) sampai yang paling padat (di sekitar pohon E yaitu 25,39 individu per m2). Dari penghitungan indeks pencaran berdasarkan rumus indeks pencaran atau "dispersion index" (ID) dari Chessel (1978) terhadap data rata-rata hasil tangkapan harian pada tiap posisi perangkap dari perangkap ke 1 sampai ke 10 selama perioda pencuplikan menunjukkan bahwa pola pencaran individu dalam perangkap di sekitar setiap pohon sifatnya mengelompok dengan tingkat pengelompokan yang tertinggi dijumpai disekitar pohon C (ID = 33,89) dan terendah pada pohon E (ID = 16,64) (Gb.1). Selama 4 hari penangkapan, total tangkapan harian untuk tiap perangkap pada tiap posisi pohon bervariasi. Hasil tangkapan didominasi oleh individu-individu larva instar III (Tabel 1), tanggal 8 dan 9 Mei merupakan perioda akhir dari instar II dimana stadium tersebut

JMS Vol.1. No.1, April 1996

41

merupakan stadium akhir bagi serangga tersebut untuk meninggalkan induk dan sarangnya di dalam tanah menuju batang pohon. Jadi pada waktu inilah yang disebut sebagai awal fase mencari makan, hal itu terlihat juga dari hasil tangkapan hari berikutnya dengan proporsi tangkapan instar II yang menurun dan ini sejalan dengan Syamsudin-Subahar dan Jarry (1992) yang menganalisa hasil tangkapan secara horizontal di permukaan tanah dan secara vertikal pada batang pohon, menganggap bahwa pola pergerakan individu Forficula auricularia pada awal fase pencarian makan lebih banyak keluar dari sarang menuju batang pohon. Hasil analisa selanjutnya dengan indeks otokorelasi meruang dari Chessel (1978) dan Pimbert & Jarry (1988) diperoleh indeks otokorelasi meruang untuk tiap pohon A, D dan E relatif rendah berturut turut -0,65; 0,43 dan 0,40. Sedangkan pada pohon yang lainnya (B, C, F dan G) cukup tinggi (2,27; 3,47, 3,60 dan 3,71). Artinya adalah bahwa hasil tangkapan di sekitar pohon A tidak menunjukan adanya suatu hubungan meruang antara perangkap yang dipasang berdekatan, sedangkan pada pohon G, F, C dan B menunjukkan adanya hubungan spasial yang nyata antara hasil tangkapan dari perangkap yang dipasang berdekatan. Hasil ini telah menunjukan adanya indikasi bahwa pola persebaran individu Forficula auricularia ini tidak acak atau tidak sendiri-sendiri, tetapi bergerak dalam suatu pola pengelompokan yang seolah-olah beriringan. Kecenderungan yang lain adalah bahwa F. auricularia menyebar di sekitar vegetasi. Secara correlogram persebaran tersebut dapat digambarkan pada Gb. 2. Bila dihubungkan dengan kondisi alami pada saat itu diantara pohon-pohon yang dipasang perangkap, sekitar pohon A, B, C, G dan F permukaan tanahnya diliput oleh rumput walaupun di sekitar pohon A tidak begitu rapat. Sedangkan di sekitar pohon D dan E permukaan tanahnya tidak diliputi rumput. Hasil penelitian yang diperoleh Lamb (1975) dan juga Carillo (1985) terhadap data tangkapan individu F. auricularia menunjukan bahwa perangkap yang dipasang di tempat yang bervegetasi lebih rapat memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan perangkap yang dipasang pada area dengan vegetasi penutup yang jarang. Tampaknya parameter vegetasi sangat menentukan dalam arah pergerakan mencari makan, hal ini menurut Legendre (1993) mikrohabitat yang berbeda berhubungan dengan persebaran hewan secara mikro.

4. KESIMPULAN Dengan mempertimbangkan hasil pengamatan tersebut tampaknya awal fase pencarian makan dari individu Forficula auricu-laria di kampus Universite de Pau pada tahun 1990 terjadi pada waktu yang sangat singkat yaitu pada perioda 8 sampai 11 Mei hal tersebut terlihat dari tingginya jumlah tangkapan stadium larva III.

42

JMS Vol.1. No.1, April 1996

Indeks pencaran telah memberikan gambaran pencaran individu Forficula auricularia yang mengelompok untuk suatu waktu dan tempat tertentu tetapi dengan hasil perhitungan indeks otokorelasi meruang serta hubungannya dengan kondisi habitat pengelompokan tersebut telah dipertajam maknanya dan gambaran yang lebih menarik mengenai pola pergerakan dari kelompok individu tersebut. Hal ini jarang sekali terungkapkan dari hasil suatu tangkapan dengan menggunakan perangkap. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini adalah sebagian dari tesis yang saya kerjakan di Universite de Pau Perancis, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada organisasi dan perorangan yang telah membantu saya menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih saya tujukan khusus untuk Jarry, Labeyrie, Fabre dan segenap anggota IBEAS Universite de Pau yang sampai ahir studi saya telah memberikan dukungan baik moril maupun materil. Merci.

DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. Behura, B.K. "The Biology of the European Earwig Forficula auricularia L". Ann. Zoo. 1(5): 119-142.(1956). Carillo, J. R. "Ecology of aphid predation by the European Earwig, Forficula auricularia L. in grassland and barley". Thesis Ph.D. Univ. Southampton. 1985. Chessel, D. "Description non parametrique de la disper-sion des individus d'une espece". In Biometrie et Ecologie. Soc. F. Biometrie, J.M. Legay et R Tomasson. eds, 45-135. 1978. Crumb S.E., P.M. Eide & A.E. Bonn, 1941. The European Earwig. Techn. Bull. 766. USDA. Washington D.C. Foulton, B.B. "Some habits of earwigs". Ann. Ent. Soc. America. 12:357-367. 1942. Lamb, R.J. "Effects of dispersion, travel, and environmental heterogeneity of population of earwig Forficula auri-cularia L". Can. J. Zool. 53:1855-1867. 1975. Lamb, R. J., and W. G. Wellington. "Life history and population characteristics of the european earwig, Forficula auricularia (dermaptera:Forficulidae) at Vancouver, British Columbia". Can. Ent. 107: 819-824. 1975. Legendre, P. "Spatial autocorrelation: Trouble or newpara digm ?". Ecology: 74(6):16591673. 1993.

4. 5. 6. 7.

8.

JMS Vol.1. No.1, April 1996

43

9. Philips, M.L. "The ecology of the common earwig Forficula auricularia in apple orchard". Ph.D. Thesis. Univ. Bristol. 244p. 1981. 10. Pimbert, M.P. and M. Jarry. "A Non Parametric Description of the Oviposition Pattern of Zabrotes subfasciatus Inside Pods of a Wild, Phaseolus lunatus and a Cultivated Host Plant, Phaseolus vulgaris". Insect Sci. Applic. Vol 9, No 1, pp. 113-116. 1988. 11. Syamsudin-Subahar,T.S. "Contribution a l'etude de la biologie des populations de Forficula auricularia". These Docteur de l'Universite de Pau et des Pays de l'Adour. 94p. 1990. 12. Syamsudin-Subahar, T. and M. Jarry. "The Deplacement of European Earwig in the early of free foraging phase". XIX Int. Congress of Entomology, Beijing-China. 1992.

44

JMS Vol.1. No.1, April 1996

Tabel 1.

Struktur umur Forficula auricularia berdasarkan total tangkapan harian selama penelitian (L = instar larva)

Jumlah (%) Waktu 8 Mei 9 Mei 10 Mei 11 Mei 12 Mei Total 237 328 537 423 419 LI 16 20 3 3 4 LII 83 77 94 94 90 LIII 1 207 3 208 5

JMS Vol.1. No.1, April 1996

45

Gambar 1.

Hasil tangkapan di setiap pohon: a). fluktuasi tangkapan rata-rata harian, b). frekuensi tangkapan per perangkap per malam. (ID = indeks pencaran)

46

JMS Vol.1. No.1, April 1996

Gambar 2.

Rata-rata persebaran individu pada setiap perangkap di setiap pohon selama perioda penangkapan dari 8 - 12 Mei 1990. (IA = indeks otokorelasi meruang)

You might also like