You are on page 1of 16

BAB I DATA DAN STRUKTUR DATA

1. PENGERTIAN DATA Data adalah representasi dari fakta dunia nyata. Fakta atau keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau simbol. Pengertian data ini menyiratkan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta / variable.

Konstanta digunakan untuk menyatakan nilai tetap sedangkan variable digunakan dalam program untuk menyatakan nilai yang dapat berubah-ubah selang eksekusi berlangsung. Ada empat istilah data, yaitu: Tipe data adalah jenis atau macam data di dalam suatu variable dalam bahasa pemrograman. Objek data mengacu kumpulan elemen, D (domain). Representasi data : Suatu mapping dari struktur data d ke suatu set ke struktur data e (d===e) misal bolean di representasikan dalam 0 dan 1.

Struktur data biasa dipakai untuk mengelompokan beberapa informasi yang terkait menjadi sebuah kesatuan.

Tipe data sederhana terbagi menjadi dua, yaitu: Data sederhana tunggal. Data sederhana majemuk. Misalnya : Integer, real / float, Boolean dan character. Misalnya : String.

1. TIPE DATA SEDERHANA TUNGGAL INTEGER Anggota dari himpunan bilangan : {..., -(n+1), -n, ..., -2, -1, 0, 1, 2, ..., n, n+1, ...} Operasi dasar yaitu : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan

REAL Contoh : Di dalam sistem desimal, 123000 = 0.123 * 106 di sini 0.123 adalah mantissa atau pecahan, sedangkan 6 adalah eksponennya. Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE di sini : M dijadikan pecahan, R adalah radixnya dan E merupakan eksponennya. BOOLEAN Disebut juga jenis data logical. Anggota { true atau false}. Operator Logika, yaitu : AND, OR, NOT Operator AND akan menghasilkan nilai true, jika kedua operand bernilai true. Operator OR akan menghasilkan nilai true, jika salah satu operand bernilai true Operator NOT merupakan precedence dari operator AND dan OR. Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR.

Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan = Contoh : 6 < 8 = True 9 < 8 = False KARAKTER Elemen dari suatu himpunan yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol khusus. (0,1,...,8,9, A, B, ..., Y,Z, +, -,*,, ...} Ada banyak skema yang digunakan untuk merepresentasikan karakter dalam storage. Pada umumnya skema yang paling banyak digunakan adalah : 1. Extended Binary Coded Decimal Interchange (EBCDIC) Digunakan kode 8 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya : 28 = 256. 2. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) Digunakan kode 7 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya : 27 = 128.

2. TIPE DATA MAJEMUK STRING Contoh : Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}. String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas di antaranya : CD1,CDD,DDC,CDC1,... dan sebagainya, termasuk null string atau empty string Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY, Notasi : VA atau A* Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan Bit String. OPERASI Jumlah karakter dalam string Gabungan 2 buah string Sub bagian dari string Menyisipkan string ke dalam string yang lain Menghapus karakter dalam string Operator LENGTH CONCAT SUBSTR INSERT DELETE

LENGTH Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string . Notasi : LENGTH(S) = N (integer) di sini S = String, N = integer CONCAT Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut. Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi CONCATENATION dinotasikan dengan : CONCAT(S1, S2). Contoh : Misal S1 = a1a2 ... aN dan S2 =b1b2 ... bM Maka CONCAT(S1,S2) = a1a2 ... aNb1b2 ... bM String S1 = "Sistem" String S2 = "Informasi" CONCAT(S1, S2)= "SistemInformasi"
3

LENGTH(CONCAT(S1, S2)) = 15 LENGTH(S1) + LENGTH(S2) = LENGTH(CONCAT(S1, S2)) 6 SUBSTR Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui. Notasi : SUBSTR(S, i, j) + 15 9 = = 15 15

di sini : S = string yang diketahui i dan j = integer i = posisi awal substring 1 i LENGTH(S) j = banyak karakter yang diambil 0 j LENGTH(S) dan 0 i+j-1 LENGTH(S) INSERT Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain. umumnya adalah : INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1. Contoh : Misalkan : S1 = a1a2 ... aN S2 = b1b2 ... bM INSERT(S1, S2,3) = a1a2b1b2 ... bMa3a4... aN String S1 = "Sistem" String S2 = "Informasi" INSERT(S1,S2,4) = SisInformasitem INSERT(S2,S1,4) = InfSistemormasi DELETE Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk umumnya adalah : DELETE(S,i,j) menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang j.
4

Bentuk

2. PENGERTIAN STRUKTUR DATA


Struktur data adalah suatu koleksi / kelompok data yang dapat di karakteristikan oleh organisasi serta operasi yang di definisikan terhadapnya. Dalam teknik pemrograman,struktur data berarti tata letak yang berisi kolom-kolom data,baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) ataupun kolom yang hanya digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna.

Struktur data meliputi : Struktur data sederhana, misalnya array dan Record.

Struktur data majemuk, yang terdiri : Linier Non Linier : Stack, Queue, serta List dan Multilist : Pohon Biner dan Graph

Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan algoritma yang lebih jelas dan tepat, sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih efisien dan sederhana. Struktur data standar yang biasanya digunakan dibidang informatika adalah : ADT , Array , Struk List linier (Linked List) dan variasinya Multilist Stack (Tumpukan) Queue (Antrian) Tree ( Pohon ) Graph ( Graf )

2.1 PEMBUATAN STRUKTUR DATA Untuk membuat menjadi struktur data, kita harus melakukan dulu aktivitas terhadap objek data, yaitu : Mendeskkripsikan kumpulan operasi sah yang diterapkan ke elemen-elemen objek data. Menunjukan mekanisme kerja operasi-operasi. Objek data integer ditambah operasi (+ , - , * , / , mod ,cell , floor , < , >) dan operasioperasi lain yang memanipuasi objek data integer menyatakan struktur data. Struktur data = Objek data + { Operasi manipulasi }.
5

BAB II

ARRAY
1. PENGERTIAN Array adalah himpunan elemen (variable) dengan tipe yang sama dan disimpan secara berurutan dalam memory yang ditandai dengan memberikan index pada suatu nama variable. Contohnya, kita dapat menyimpan 5 nilai dengan tipe int tanpa harus mendeklarasikan 5 identifier variabel yang berbeda. Perhatikan contoh dibawah ini :

Bagian kosong diatas merepresentasikan elemen array, dalam kasus ini adalah nilai integer. Angka 0 - 4 merupakan index dan selalu dimulai dari 0. Seperti penggunaan variable pada umumnya, array harus dideklarasikan terlebih dahulu, dengan format sbb : type name [elements]; Maka contoh array diatas dideklarasikan sbb : int billy [5]; Array atau larik di definisikan sebagai pemesanan alokasi memory berurutan.definisi ini kurang tepat, karena terjadi kerancuan antara struktur data dan representasinya. Memang benar array hampir selalu di implementasikan menggunakan memory berurutan tapi tidak selalu demikian. Semua elemem array bertipe sama. Array cocok untuk organisasi kumpulan data homogen yang ukuran atau jumlah elemen maksimumnya telah diketahui dari awal. Homogen adalah bahwa setiap elemen dari sebuah array tertentu haruslah mempunyai tipe data yang sama. 2. KARAKTERISTIK ARRAY Mepunyai batasan dari pemesanan alokasi memori (bersifat statis) Mempunyai tipe data sama (bersifat homogen) Dapat diakses secara acak.
6

2.1. DEKLARASI ARRAY Ada tiga hal yang harus di ketahui dalam mendeklarasikan array, yaitu : Type data array Nama variable array Subkrip / index array.

Contoh deklarasi dari array adalah sebagai berikut : int A[5] ; artinya variabel A adalah kumpulan data sebanyak 5 bilangan bertipe integer. Struktur data Array adalah organisasi kumpulan data homogen yang ukuran atau jumlah elemen maksimumnya telah diketahui dari awal. Array umumnya disimpan di memori komputer secara kontigu (berurutan). Deklarasi dari array adalah sebagai berikut: int A[5]; artinya variabel A adalah kumpulan data sebanyak 5 bilangan bertipe integer. Operasi terhadap elemen di array dilakukan dengan pengaksesan langsung. Nilai di masing-masing posisi elemen dapat diambil dan nilai dapat disimpan tanpa melewati posisi-posisi lain. Terdapat dua tipe operasi, yaitu: Operasi terhadap satu elemen/posisi dari array Operasi terhadap array sebagai keseluruhan Dua operasi paling dasar terhadap satu elemen/posisi adalah Penyimpanan nilai elemen ke posisi tertentu di array Pengambilan nilai elemen dari posisi tertentu di array

1.3.1 Penyimpanan dan Pengambilan Nilai Biasanya bahasa pemrograman menyediakan sintaks tertentu untuk penyimpanan dan pengambilan nilai elemen pada posisi tertentu di array. Contoh: A[10] = 78, berarti penyimpanan nilai 78 ke posisi ke-10 dari array A C = A[10], berarti pengambilan nilai elemen posisi ke-10 dari array A
7

2.2. JENIS ARRAY 1. ARRAY DIMENSI SATU Deklarasi : Type_Data Nama_Variabel [index]

Rumus untuk menentukan jumlah elemen dalam array adalah :


n p (Index Array) i=1

= Perkalian dari index sebelumnya (untuk arraybdimensi dua dan tiga). PEMETAAN (MAPPING) ARRAY DIMENSI SATU KE STORAGE Rumus Dimana : @A[i] = B + (i 1) * L : @A[i] B i L : Posisi array yang dicari : Posisi awal index di memori computer : Subkrip atau index array yang di cari : Ukuran atau besar memori suatu tipe data

Contoh bentuk Array menggunakan c++


include<iostream> using namespace std; void main(void) { int x[10]={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}; int *px; int i; for(i=0;i<10;i++) { px=&x[i]; // membaca alamat dari x cout<<x[i] << " " <<*px<<" "<<px<<endl; } { cout<<"1.NAMA cout<<"2.NIM cout<<"3.SEMESTER cout<<"4.TANGGAL PRAKTIKUM } :SAEPUL IMAN"<<endl; :0670 11 701"<<endl; :IIIA"<<endl; :23-03-2011"<<endl;

#include<iostream> #include<conio.h> using namespace std; void main(void) { int billy [5] = {16,2,77,40,12017}; int n, result=0; for( n=0 ; n<5 ; n++ ) { result += billy[n]; } cout<<"Outputnya:"<<endl; cout<<result<<endl<<endl; cout<<"%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%:"<<endl;

cout<<"Nama cout<<"SEMESTER

: SAEPUL IMAN:"<<endl; : IIIA:"<<endl;

cout<<"Tanggal praktikum : kamis-1/04/2011:"<<endl; cout<<"%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%:"<<endl; getch(); }

2. ARRAY DIMENSI DUA Deklarasi : Type_Data Nama_Variabel [index1] [index2]

Menentukan jumlah elemen dalam array dimensi dua :

n (Index Array) i=1 = Perkalian dari statemen sebelumnya

PEMETAAN (MAPPING) ARRAY DIMENSI DUA KE STORAGE Terbagi dua cara pandang (representasi) yang berbeda :
9

Secara kolom per kolom (coloumn major order / CMO) @M[i][j] = M[0][0] + {(j 1) * K + (i 1)} * L

Secara baris per baris (row major order / RMO) @M[i][j] = M[0][0] + {(i 1) * N + (j 1)} * L

Keterangan

@M[i][j] = Posisi array yang di cari, M[0][0 = Posisi alamat awal index array, i = Baris, j = Kolom, L = Ukuran memory type data, K = Banyaknya elemen per kolom, N = Banyaknya elemen per baris.

3. ARRAY DIMENSI TIGA Adalah suatu array yang setiap elemennya merupakan tipe data array juga yang merupakan array dimensi dua. Contoh :

Penyajian data mengenai banyaknya mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Jakarta, berdasarkan tingkat (1 sampai 5), dan jenis kelamin (pria atau wanita). Misalkan array tersebut dinamakan MHS. Ambil subskrip pertama, tingkat = 1, 2, ..., 5; subskrip kedua, jenis kelamin (pria = 1, wanita = 2), dan subskrip ketiga, perguruan tinggi adalah K = 1, 2, ..., 20. Jadi MHS(4,2,17) menyatakan jumlah mahasiswa tingkat 4, wanita, dari perguruan tinggi 17. CROSS SECTION (Penampang Array Berdimensi-2) Adalah pengambilan salah satu subskrip. Misal : Kolom = Contoh : Baris = berubah-ubah (*) semua elemen pada kolom ke-4. semua elemen pada baris ke-2. tetap/konstan

B(*,4) = B(2,*) =

Pengertian cross-section pada array dimensi banyak, adalah sama seperti pada array dimensi dua.
10

Misal : MHS(4,*,17) = jumlah mahasiswa tingkat 4 dari perguruan tinggi 17 (masing-masing

untuk pria dan wanita). MHS(*,*, 3) = jumlah mahasiswa untuk masing-masing tingkat, pria dan

wanita, dari perguruan tinggi 3.

2.3. OPERASI DASAR PADA ARRAY Operasi terhadap elemen di array dilakukan dengan pengaksesan langsung. Nilai di masing-masing posisi elemen dapat diambil dan nilai dapat disimpan tanpa melewati posisiposisi lain. Terdapat dua tipe operasi, yaitu : Operasi terhadap satu elemen / posisi dari array Operasi terhadap array sebagai keseluruhan

Dua operasi paling dasar terhadap satu elemen / posisi adalah Penyimpanan nilai elemen ke posisi tertentu di array Pengambilan nilai elemen dari posisi tertentu di array

Operasi-operasi dasar terhadap array secara keseluruhan adalah : Operasi penciptaan Operasi penghancuran Operasi pemrosesan traversal Operasi pencarian (table look-up) Operasi sorting 2.3.1. PENCIPTAAN DAN PENGHANCURAN Operasi penciptaan biasa disebut inisialisasi. Operasi ini untuk mempersiapkan struktur data untuk operasi-operasi berikutnya. Operasi penghancuran menyatakan ketidak berlakuan struktur data atau membebaskan memory, menyerahkan memory ke manajemen memory agar dapat di pergunakan keperluan lain. Operasi penghancuran penting terutama bila struktur data di implementasikan secara dinamis menggunakan pointer

11

2.3.2. PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN NILAI Biasanya bahasa pemrograman menyediakan sintaks tertentu untuk penyimpanan dan pengambilan nilai elemen pada posisi tertentu di array. Contoh : A[10] = 78, berarti penyimpanan nilai 78 ke posisi ke-10 dari array A C = A[10], berarti pengambilan nilai elemen posisi ke-10 dari array A 2.3.3. PEMROSESAN TRANSVERSAL Operasi pemrosesan transversal adalah pemrosesan mengolah seluruh elemen secara sistematik. 2.3.4. PENCARIAN DI ARRAY (Table Look-Up) Pencarian di array (table look-up) adalah proses pencarian suatu nilai di array. Klasifikasi pencarian di array adalah : 1) Pencarian sekuen (sequential searching),yaitu: i. Tanpa Boolean, terbagi: Tanpa sentinen Dengan sentine ii. Menggunakan boolean 2) Pencarian secara biner / dikotom (binary = dichotomy searching).

2.4. PENGURUTAN ARRAY Pengurutan atau sorting adalah proses yang paling sering di lakukan dalam pengolahan data.pengurutan di bedakan menjadi dua, yaitu :

a. Pengurutan internal Pengurutan dilakukan terhadap sekumpulan data di media memory internal komputer dimana data dapat di akses elemennya secara langsung.

b. Pengurutan eksternal Pengurutan data di memory sekunder. Biasanya data bervolume besar sehingga tidak mampu dimuat semuanya di memori utama.

12

3. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ARRAY

Keunggulan array adalah sebagai berikut : 1. Array sangat cocok untuk pengaksesan acak. Sembarang elemen di array dapat diacu secara langsung tanpa melalui elemen-elemen lain. 2. Jika berada di suatu lokasi elemen, maka sangat mudah menelusuri ke elemen-elemen tetangga, baik elemen pendahulu atau elemen penerus 3 3. Jika elemen-elemen array adalah nilai-nilai independen dan seluruhnya harus terjaga, maka penggunaan penyimpanannya sangat efisien. Kelemahan array adalah sebagai berikut : Array mempunyai fleksibilitas rendah, sehingga tidak cocok untuk berbagai aplikasi karena Array mempunyai batasan sebagai berikut : 1. Array harus bertipe homogen. Kita tidak dapat mempunyai array dimana satu elemen adalah karakter, elemen lain bilangan, dan elemen lain adalah tipe-tipe lain 2. Kebanyakan bahasa pemrograman mengimplementasikan array statik yang sulit diubah ukurannya di waktu eksekusi. Bila penambahan dan pengurangan terjadi Terus-menerus, maka representasi statis Tidak efisien dalam penggunaan memori Menyiakan banyak waktu komputasi Pada suatu aplikasi, representasi statis tidak dimungkinkan

Bila penambahan dan pengurangan terjadi terus menerus, maka representasi statis (array): 1. Tidak efisien dalam penggunaan memory 2. Menyiakan banyak waktu komputasi 3. Pada suatu aplikasi, representasi statis tidak di mungkinkan.

13

BAB III SARAN DAN KESIMPULAN

Struktur data merupakan salah satu bahan dasar pembuatan program. Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman, akan menghasilkan algoritma yang jelas dan tepat sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih sederhana. Array merupakan bagian dari struktur data yaitu termasuk kedalam struktur data sederhana yang dapat di definisikan sebagai pemesanan alokasi memory sementara pada komputer. Apabila kita membuat program dengan data yang sudah kita ketahui batasnyamaka kita menggunakan Array (type data statis), namun apabila datanya belum kita ketahui batasnya maka gunakan pointer (type data dinamis). 1. Array adalah suatu struktur yang terdiri dari sejumlah elemen yang memiliki tipe data yang sama 2. Ketika kita mendeklarasikan array local (didalam fungsi) , jika tidak diberikan nilai, maka isi dari array tidak akan ditentukan sampai nilai diberikan. Jika mendeklarasikan array global (diluar semua fungsi ) maka isi dari array diinidialisasikan sebagai 0. Contoh int matriks[5] Maka setiap elemen array akan diinisialisakan sebagai nol 3. Array dapat berupa satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi ataupun banyak dimensi (multi dimensi). 4. Array dinamis adalah array yang pengalokasi memorinya dapat diubah-ubah. Hal ini terjadi karena array dinamis menggunakan pointer sebagai tempat pengalokasian memori. 5. Jenis array yang digunakan pada program adalah array dinamis dua dimensi,dan array dinamis satu dimensi, karena ordo array dapat ditentukan pada saat program dijalankan. Array dinamis membutuhkan pointer sebagai tempat pengalokasian memori

14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang kiranya telah memberikan kesehatan dan pembelajaran sehingga penyusunan makalah ini telah selesai berkat pertolongan Tuhan dan kerja keras. Dan kepada bapak asistent dosen struktur data saya mengucap syukur sebesar besarnya kiranya telah diberikan pelajaran Struktur Data sehingga menambah wawasan saya makalah yang berjudul Array ini. Makalah ini di buat untuk mengganti absensi pada praktikum matakuliah struktur data ketika saya tidak mengikuti kegiatan praktikum di karenakan saya izin. Semoga makalah ini dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa tanpa doa teman-teman mungkin makalah ini belum selesai. Mungkin makalah ini jauh diatas sempurna, jadi saya mohon maaf jika ada kesalahan penulisan atau kurang berkenan dihati saudara kami mohon maaf atas kesalahan tersebut. Dan semoga makalah ini membuat ilmu kita bertambah, saya berterimakasih kepada Bapak asisten dosen struktur data beserta teman-teman mahasiswa.

Bogor, 20 Juni 2012 Penulis

SAEPUL IMAN

i 15

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................................................

i ii

BAB I DATA DAN STRUKTUR DATA .......................................................................... 1. Pengertian Data ................................................................................................................ 1.1. Tipe Data Sederhana Tunggal .............................................................................. 1.2. Tipe Data Majemuk ............................................................................................. 2. Pengertian Struktur Data .................................................................................................. 2.1. Pembuatan Struktur Data .....................................................................................

1 1 1 3 5 5

BAB II ARRAY .................................................................................................................. 1. Pengertian Array ............................................................................................................... 2. Karakteristik Array ........................................................................................................... 2.1. Deklarasi Array ................................................................................................. 2.2. Jenis Array .........................................................................................................

6 6 6 7 8

2.3. Operasi Dasar Pada Array ................................................................................. 11 2.4. Pengurutan Array............................................................................................... 12 2.5. Keunggulan dan Kelemahan Array ................................................................... 13

BAB III SARAN DAN KESIMPULAN ............................................................................ 14

16 ii

You might also like