You are on page 1of 27

KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA

A. KEBUDAYAAN
1. Pengertian Kebudayaan Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. 1.1 Definisi kebudayaan menurut para ahli Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli: 1. Edward B. Taylor Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. 2. M. Jacobs dan B.J. Stern Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial. 3. Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar. 4. Dr. K. Kupper Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
1

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

5. William H. Haviland Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat. 6. Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 7. Francis Merill

Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. Bounded et.al Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat. Pesanpesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu. 9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy) Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal. 10. Robert H Lowie Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal. 11. Arkeolog R. Seokmono Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
2

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat. 2 Jenis-jenis Kebudayaan 2.1 Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan jenis-jenisnya:

Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan. Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

2.2 Kebudayaan berdasarkan wujudnya Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga,yaitu:

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilainilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. 2.2.1. Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

Kebudayaan material

Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Contoh kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Sifat dan Hakikat Kebudayaan Pada dasarnya hakikat kebudayaan adalah sebagai berikut: a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. b. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya. d. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakantindakan yang diterima, dan di tolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diijinkan. Adapun sifat kebudayaan itu pada dasarnya adalah sebagai berikut: a. Kebudayaan bersifat universal, afrtinya masyarakat dan kebudayaan bersifat dwitunggal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga kebudayaan menjadii atribut masyarakat di dunia. b. Kebudayaan bersifat stabil, dan dinamis yang mengalami perubahan secara terus menerus. c. Kebudayaan mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia.

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

4. Unsur Unsur Kebudayaan


Menurut para ahli anthropologi dan sosiologi ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal dan melekat pada semua kebudayaan masyarakat di dunia. Ketujuh unsur itu adalah: a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, alat transportasi dll). b. Mata pencaharian hidup dan system ekonomi (pertania, peternakan, system produksi, system produksi, profesi pekerjaan, dll) c. Sistem Kemasyarakatan atu lembaga social (system kekerbatan, organisasi politik, system hokum, system perkawinan, dll) d. Bahasa (lisan, maupun tertulis) e. Kesenian ( seni rupa, seni sastra seni music, seni tari, dlsb) f. Sistem pengetahuan g. Religi (system kepercayaan)

5. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sanngat besar bagi manusia dan masyarakat, diantaranya: a. Sebagai alat untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam. b. Sebagai alat untuk mengatur hubungan antar manusia. Dalam mengatur hubungan antar manusia kabudayaan dinamakan struktur normative, yang di dalamnya ditentukan peraturanperaturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, dilarang, diijinkan maupun ditolak oleh oleh masyarakat.. c. Sebagai wadah untuk mencurahkan segenap perasaan manusia. Misalnya kesenian, seperti seni music, seni sastra, seni lukis dan sebagainya. LATIHAN Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jelaskan arti kebudayan dilihat dari segi bahasa Kemukakan pula npengertian culture dilihat dari segi bahasa. Bagaimana pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor Jelaskan hakikat dari kebudayaan Kemukakan sifat sifat dari kebudayaan Minimal ada tujuh unsure kebudayaan, sebutkan Apa saja wujud dari kebudayaan itu, jelaskan. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wujud kebudayaan ideal Jelaskan, apakah manusia bias hidup tanpa kebudayaan. Kemukakan fungsi dari kebudayaan bagi manusia.

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

B. KEBUDAYAAN SUKU BANGSA (KEBUDAYAAN LOKAL)


1. Pengertian Suku bangsa
Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat, dapat berwujud sebagai komunitas desa, masyarakat kota, kelompok kekerabatan, ataupun kelompok adat yang lain. Kelompokkelompok tersebut bisa memperlihatkan corak kebudayaan yang khas dan berbeda bila dilihat oleh orang lain yang bukan dari kelompok masyarakat yang bersangkutan atau oleh orang yang berbeda kebudayaannya. Orang lain tersebut dapat melihat corak khasnya, terutama unsurunsur kebudayaan yang mencolok perbedaannya dengan kebudayaan orang tersebut. Contoh bentu rumah orang Minangkabau sangat berbeda dengan bentuk rumah orang Sunda, begitu pula bentuk pakaian, serta senjata tradisionalnya mempunyai corak yang khas dan berbeda. Corak yang khas tersebut dalam istilah etnografi disebut kebudayaan suku bangsa. Suku bangsa dapat diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan yang khas. Identitas dan kesadaran tersebut seringkali dikuatkan dengan kesatuan bahasa. Sedangkan Kebudayaan Suku bangsa adalah suatu kebudayaan yang mempunya kepribadian dan cirri-ciri yang khas dan khusus yang membedakannya dengan kebudayaan lain. Kebudayaan suku bangsa ini sering juga disebut kebudayaan local. Contoh, masyarakat Sunda baik yang tinggal di pegunungan, maupun yang tinggal di pesisir dalam wilayah yang cukup luas, mempunyai kesadaran bahwa diantara mereka ada keseragaman kebudayaan mereka, yaitu kebudayaan Sunda yang mempunyai identitas dan kepribadian yang khusus. Berbeda dengan kebudayaan masyarakat tetangganya, eperti Jawa, Bali, Betawi dan suku bangsa-suku bangsa lainnya. Perbedaan tersebut lebih mempertinggi kesadaran akan kepribadian Sunda.

2. Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian bahwa, Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.
Ilmu anthropologi membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan atas criteria mata pencaharian dan system ekonominya kedalam enam macam, yaitu: a. Masyarakat pemburu dan peramu (hunting and gathering societies). Contoh masyarakat Papua yang hidup dirawa-rawa di pantai-pantai masih meramu sagu sebagai makanan 6

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

b. Masyarakat peternak (Pastoral societies), biasanya suku bangsa ini hidup digurun-gurun pasir dan di padang rumput (stepa/sabana). c. Masyarakat peladang (Societies of shifting cultivators). Masyarakat ini di Indonesia masih banyak, mereka hidup di hutan-hutan yang tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. d. Masyarakat Nelayan (fishing communities). Masyarakat ini biasanya hidup di sepanjang pantai dan di pulau-pulau. e. Masyarakat petani pedesaan (Peasant communities), sebagian besar penduduk dunia saat ini hidup dalam komunitas-komunitas desa, mata pencaharian bertani, hidup menetap secara tradisional dekat irigasi. f. Masyarakat perkotaan kompleks (Compleks urban societies). Masyarakat kota biasanya terdiri dari berbagai ras, golongan, agama, maupun golongan agama dalam wadah satu Negara nasional yang merdeka. Menurut Koentjaraningrat, ,bahwa mendeskripsikan kebudayaan suatu suku bangsa harus tersusun berdasarkan kerangka etnografi yang terdiri dari: a. b. c. d. e. f. g. h. i. Lokasi, lingkungan alam dan demografi Asal mula dan sejarah suku bangsa Banasa System teknologi System mata pencaharian Organisasi social System pengetahuan Kesenian System religi.

3. SukuSuku Bangsa di Indonesia


Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di wilayah Indonesia sampai saat ini masih berdasarkan system lingkaran-lingkaran hokum adat yang disusun oleh Van Vollenhopen. Aneka suku bangsa di Indonesia itu dibagi kedalam 19 daerah, yaitu: 1. Aceh 2. Gayo - Alas dan Batak 2a. Nias dan Batu 3. Minangkabau 3a. Mentawai 4. Sumatera Selatan 4a. Enggano 5. Melayu 6. Bangaka dan Belitung 7. Kalimantan 8. Sangir-Talaud Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Gorontalo Toraja Sulawesi Selatan Ternate Ambon Maluku 13a. Kepulauan Barat Daya Irian/Papua Timor Bali dan Lombok Jawa Tengah dan Jawa Timur Surakarta dan Yogyakarta Jawa Barat/Sunda

Latihan Uji Kompetensi 1. Jelaskan bagaimana kebudayaan local atau kebudayaan suku bangsa bila dilihat oleh orang yang bukan dari komunitasnya? 2. Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa? 3. Sebutkan ada berapakah kesatuan suku bangsa bila dilihat dari segi mata pencaharian dan system ekonominya? 4. Penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan oleh siapa? 5. Dibagi ke dalam berapakah penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia, sebutkan satu persatu

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

C. Hubungan Antar Budaya dan Pengaruh Budaya Asing


Dalam kehidupan sehari-hari setiap masyarakat selalu mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat lain, baik masyarakat yang satu kelompok kebudayaannya, maupun dengan masyarakat yang berbeda kebudayaannya. Akibat mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat lain, setiap masayarakat dan kebudayaannya mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena pergaulan tersebut mengakibatkan masuknya pengaruh kebudayaan luar atu asing kedalam kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian setiap kebudayaan bersifat dinamis, artinya setiap kebuadayaan akan mengalami perubahan yang terus menurus selama masyarakat pendukungnya mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat yang berbeda kebudayaannya.. Perubahan yang terjadi di dalam kebudayaan itu disebut gerak kebudayaan atau dinamika kebudayaan.

1. Bentuk Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan


Ada beberapa bentuk perubahan sosial dan kebudayaan, antara lain yaitu: 1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi) Perubahan lambat (evolusi) yaitu perubahan yang memerlukan waktu yang cukup lama. Perubahan tersebut terjdi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu, perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluankeperluan dan kondisi-kondisi yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan cepat (Revolusi), yakni suatu perubahan yang berlangsung cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masarakat. Revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakkan. Contoh Pemberontakkan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada bulan September tahun 1965 didahului dengan kekerasan, diantaranya melakukan pembunuhan para jenderal. Sekalipun Pemberontakkan PKI tersebut gagal, namuni sendi-sendi kehidupan didalam masyarakat Indonesia berubah secara cepat.. Secara sosiologis suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain: a. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan, biasanya didorong oleh adanya perasaan tidak puas terhadap kondisi yang ada, kemudian timbul keinginan untuk mengadakan perbaiakan. b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok pemimpin yang dianggap mampu memimpin mayarakat. c. Pemimpin tersebut harus mampu menampung keinginan keinginan masyarakat, kemudian merumuskannya menjadi arah dan program gerakan. d. Pemimpin tersebut mampu menunjukkan tujuan gerakkan, serta mamapu merumuskan ideology sebagai pedoman gerakkan. e. Harus ada momentum yang tepat untuk menentukan dimulainya suatu gerakan atau pemberontakkan.

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

2. Perubahan Kecil dean Perubahan Besar Perubahan kecil yaitu suatu perubahan yanhg terjadi pada unsure-unsur struktur soial yang tidak membawa pengaruh apa-apa pada masyarakat. Contoh perubahan mode pakaian dan perubahan model rambut. Perbahan besar yaitu perubahan yang dapat membawa pengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Contoh industrialisasi pada masyarakat agraris (petani). 3. Perubahan yang dikehendak atau perubahan yang direncanakan, serta perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan adalah perubahan yang dirancang terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menginginkan perubahan di dalam masyarakat. Pihak yang menginginkan perubahan tersebut diseut agent of change. Perancangan perubahan tersebut dinamakan rekayasa social (social engineering) atau perencanaan social (social oanning). Contoh perubahan kurikulumpendidikan nasional, perubahan system pemilihan presiden dan lain sebagainya. Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah perubahan yang timbul dengan sendirinya di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menimbilkan akibat yang tidak diinginkan oleh masyarakat.. contoh pembangunan yang terjadi di kota-kota besar mendorong terjadinya urbanisasi. Hal ini biasanya diikuti dengan munculnya kejahatan, pemukiman kumuh dan lain sebagainya.

2. Faktor Faktor yang menyebabkan perubahan Sosial dan Kebudayaan


Pada umunya ada dua factor yang menyebabkan terjadinya p0erubahan soisla dan kebudayaan, yaitu factor intern (factor dari dalam masyarakat itu sendiri) dan factor ekstern (factor dari luar masyarakat). a. Factor Intern 1) Bertambah dan berkurangnya penduduk. 2) Penemuan-penemuan baru. Dalam hal ini ada beberapa istilah, yaitu inovasi, discovery dan invention. Inovasi adalah proses social dan kebudayaan yang besar yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama karena adanya penemuan-penemuan baru yang mengakibatkan terjadinya pembaharuan dalam unsure teknologi dan ekonomi. Discovery adalah penemuan unsure kebudayaan yang baru, baik berupa alat, maupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu ke individu yang lain di dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Invention adalah pengakuan, penerimaan masyarakat terhadap hasil ciptaan tersebut, kemudian diterapkan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya dari discovery ke invention memerlukan waktu yang cukup lama, karena membutuhkan penyempurnaan dari penemuan baru tersebut oleh rangkaian pencipta-pencipta lain. Beberapa pendorong yang menyebabkan terjadinya penemuan-penemuan baru dalammasyarakat, diantaranya yaitu: (a). adanya kesadaran para individu akan kekurangan kebudayaan. (b). para ahli dan sarjana mempunyai kulitas yang tinggi dalam suatu kebudayaan. (c). adanya perangasang bagi aktivitas-aktivitas dalam masyarakat. Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

10

3) Adanya pertentangan atau konflik dalam masyarakat 4) Terjadinya pemberontakkan atau Revolusi dalam masyarakat b. Faktor Ekstern 1). Sebab-sebab yang ditimbukan oleh alam sekitar, seperti bencana alam. 2). Adanya peperangan dengan bangsa lain. 3). Pengaruh kebudayaan masyarakt lain.

3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan


1. Factor Pendorong Jalannya proses perubahan
Beberapa factor pendorong jalannya proses perubahan, yaitu a. Kontak dengan kebudayaan lain. Diantara proses yang menyangkut dengan hal ini, adalah difusi, asimilasi dan akulturasi. Difusi adalah proses penyebaran dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain ada dua tipe difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan dan difusi antar masyarakat.. difusi intra masyarakat akan terjadi bila 1). Adanya pengakuan bahwa unsure baru tersebut mempunyai kegunaan. 2). Ada tidaknya unsure-unsur kebudayaan yang dapat mempengaruhi diterima atau tidaknya unsure-unsur yang baru. 3). Bila unsure-unsur yang baru berlawanan dengahn unsure yang lama kemungkinan besar tidak diterima. 4). Status dan peranan individu yang menemukan unsure baru tersebut akan mempengaruhi mudah tidaknya penemuan tersebut diterima. 5). Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut. Difusi antar masyarakat akan dipengaruhi oleh : 1). Adanya kontak dengan masyarakat lain. 2). Adanya kemampuan untuk mendemontrasikan penemuan baru tersebut. 3). Adanya kegunaan terhadap penemuan baru tersebut. 4) ada tidaknya unsure kebudayaan yang yang menyaingi penemuan baru tersebut. 5) adanya peran masyarakat untuk menyebarkan penemuan baru. 6). Adanya paksaan untuk menerima penemuan baru tersebut. Asimilasi, adalah proses social yang terjadi karena adanya kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya, bergaul secara intensif dalam waktu yang cukup lama, sehingga kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya itu berbaur, masing-masing kelompok meninggalkan sifat kebudayaannya yang khas dan berubah menjadi kebudayaan campuran yang baru. Ada beberapa factor yang mempermudah terjadinya asimilasi, yaitu 1). Toleransi, 2). Adanya kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, 3). Adanya sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, 4) golongan penguasa mempunyai sifat terbuka, 5). Adanya persamaan dalam unsure kebudayaan, 6). Adanya perkawinan campuran. 7). Menghadapi musuh bersama dari luar. Adapun factor-faktor yang dapat menghalangi terjadinya asimilasi, adalah: 1). Terisolasi, 2). Kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi, 3). Adanya perasaan takut terhadap kebudayaan yang dihadapi, 4) adanya perasaan superioritas, bahwa kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan yang dihadapi. 5). Perbedaan ras (warna kulit dan cirri-ciri badaniah), 6). Ingruop feeling yang kuat, 7). Golongan minoritas mendapat gangguan dari golongan mayoritas, 8). Adanya pertentangan dan perbedaan kepentingan.

11

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

b. c. d. e. f. g. h. i.

Akulturasi, adalah suatu kebudayaan tertentu dari suatu kelompok masyarakat dihadapkan pada unsure-unsur kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, lambat laun unsure-unsur kebudayaan asing itu diterima dan dan diolah masuk ke dalam kebudayaan masyarakat tersebut dengan tanpa menghilangkan kepribadian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Ada beberapa unsure kebudayaan asing yang mudah diterima, yaitu: 1). Unsure kebudayaan kebendaan yang yang mudah dipakai danbermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, seperti alat tulis menulis, pakaian yang sesuai, sepatu dan lain-lain. 2). Unsure kebendaan yang mempunyai manfaat besar, seperti radio, televise, handphone. 3) unsure kebendaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat, seperti mesin penggiling padi, mobil, sepeda motor. Adapun unsure kebudayaan asing yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah : 1). Unsure yang menyangkut system kepercayaan, seperti ideology dan falsafah hidup. 2). Unsure unsure yang dipelajari pada tahap pertama sosialisasi, seperti makanan pokok suatu masyarakat. System pendidikan formal yang maju Sikap menghargai hasil karya orang lain dan adanya keinginan untuk maju Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan merupakan delik. System terbuka dalam lapisan masyarakat. Penduduk yang heterogen. Ket5idak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Sikap berorientasi ke masa depan. Nilai bahwa manusia harus berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

2. Faktor faktor Penghambat terjadinya proses perubahan


Factor factor yang dapat menghambat terjadinya proses perubahan, yaitu: a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional d. Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan dengan kuat (vested interest) e. Sikap tertutup, serta adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau asing f. Adanya rasa tajut akan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis h. Adat dan kebiasaan i. Nilai hidup buruk dan tidak dapat diperbaiki. Latiahan 1. Jelaskan mengapa setiap kebudayaan bersifat dinamis. 2. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan social dan kebudayaan 3. Penemuan baru di dalam kehidupan sosil dan kebudayaan menghasilkan inovasi, discovery dan invention, jelASKAN KETIGA ISTILAH TERSEBUT 4. Sebutkan factor-faktor intern yang menyebabkan perubahan social dan kebudayaan 5. Kemukakan olehmu apa saja factor ekstern penyebab perubahan social dan kebudayaan 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan difusi 7. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan asimilasi 8. Apa yang dimaksud dengan akulturasi 9. Sebutkan factor pendorong proses terjadinya perubahan 10. Sebutkan pula factor penghambat terjadinya perubahan.

12

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

B. KEBERAGAMAN KEBUDAYAAN NASIONAL

1.Pengertian Kebudayaan Nasional Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992). Menurut TAP MPR No.II tahun 1998, pengertian kebudayaan nasional, yakni Kebudayaan yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.[1] Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilainilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.[2] Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang. Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaankebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

13

Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kre baru atau hasil invensi nasional. [3] kreasi

2. Wujud kebudayaan daerah di Indonesia


Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Di bawah ini terdapat beberapa contoh kebudayaan daerah, seperti:

Rumah adat

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat


Aceh: Rumoh Aceh Sumatera Barat : Rumah Gadang Sumatera Selatan : Rumah Limas umah Jawa : Joglo Papua : Honai Sulawesi Selatan : Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa) Sulawesi Tenggara: Istana buton Sulawesi Utara: Rumah Panggung Kalimantan Barat: Rumah Betang Nusa Tenggara Timur: Lopo

Tarian

Jawa: Bedaya, Kuda Lumping Reog Lumping, Bali: Kecak, Barong/ Barongan Pendet Barongan, Maluku: Cakalele, Orlapei Katreji Orlapei, Aceh: Saman, Seudati Minangkabau: Tari Piring Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin Piring,
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

14

Betawi: Yapong Sunda: Jaipong, Tari Topeng

Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat


Timor NTT: Likurai, Bidu Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci Bidu, Batak Toba & Suku Simalungun Tortor Simalungun: Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa Tari 4 Etnis Pakkarena, Padduppa, Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung Riau : Persembahan, Zapin Rentak Bulian, Serampang Dua Belas Zapin, Lampung : Bedana, Semb Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu Sembah, Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Dat Datang ) Nias : famaena

Lagu

Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali Lenggang Kangkung jali, Maluku : Rasa Sayang-sayange Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina sayange, Tantina,Goro-Gorone, Huhatee Melayu : Soleram, Tanjung Katung Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato Kambanglah Bungo, Indang Sungai Mato, , Garinggiang Aceh : Bungong Jeumpa Kalimantan Selatan : Ampar Ampar-Ampar Pisang Nusa Tenggara Timur : Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo Tebe Onana, Sonbilo, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju Aku Retang, Bolelebo, Kaju, Gaila Ruma Radha, Desaku Sulawesi Selatan : Angin Mamiri Sumatera Utara : Anju Ahu Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso Butet, Ahu, Bangso, Dago Inang Sarge, Papua/Irian Barat : Apuse Sumatera Barat : Ayam Den Lapeh Barek Solok, Dayung Palinggam Kambanglah Lapeh, Palinggam, Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato Ka Parak Tingga, Mato, Jambi: Batanghari
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

15

Jawa Barat : Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Kalimantan Barat : Cik-Cik Periuk Sumatera Selatan : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Banten : Dayung Sampan Sulawesi Utara : Esa Mokan Jawa Tengah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran Nusa Tenggara Barat : Helele U Ala De Teang Kalimantan Timur : Indung-Indung Jambi : Injit-Injit Semut Kalimantan Tengah : Kalayar Karatagan Pahlawan (Jawa Barat) Keraban Sape (Jawa Timur) Keroncong Kemayoran (Jakarta) Kole-Kole (Maluku) Lalan Belek (Bengkulu) Lembah Alas (Aceh) Lisoi (Sumatera Utara) Madekdek Magambiri (Sumatera Utara) Malam Baiko (Sumatera Barat) Mande-Mande (Maluku) Manuk Dadali (Jawa Barat) Ma Rencong (Sulawesi Selatan) Mejangeran (Bali) Mariam Tomong (Sumatera Utara) Moree (Nusa Tenggara Barat) Nasonang Dohita Nadua (Sumatera Utara) O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara) Ole Sioh (Maluku) Orlen-Orlen (Nusa Tenggara Barat) O Ulate (Maluku) Pai Mura Rame (Nusa Tenggara Barat) Pakarena (Sulawesi Selatan) Panon Hideung (Jawa Barat) Paris Barantai (Kalimantan Selatan) Peia Tawa-Tawa (Sulawesi Tenggara) Peuyeum Bandung (Jawa Barat) Pileuleuyan (Jawa Barat) Pinang Muda (Jambi) Piso Surit (Aceh) Pitik Tukung (Yogyakarta) Flobamora, Potong Bebek Angsa (Nusa Tenggara Timur) Rambadia (Sumatera Utara) Rang Talu (Sumatera Barat) Rasa Sayang-Sayange (Maluku) Ratu Anom (Bali) Saputangan Bapuncu Ampat (Kalimantan Selatan)
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

16

Sarinande (Maluku) Selendang Mayang (Jambi) Sengko-Sengko (Sumatera Utara) Siboga Tacinto (Sumatera Utara) Sinanggar Tulo (Sumatera Utara) Sing Sing So (Sumatera Utara) Sinom (Yogyakarta) Si Patokaan (Sulawesi Utara) Sitara Tillo (Sulawesi Utara) Soleram (Riau) Surilang (Jakarta) Suwe Ora Jamu (Yogyakarta) Tanduk Majeng (Jawa Timur) Tanase (Maluku) Tapian Nauli (Sumatera Utara) Tari Tanggai (Sumatera Selatan) Tebe Onana (Nusa Tenggara Barat) Te Kate Dipanah (Yogyakarta) Tokecang (Jawa Barat) Tondok Kadadingku (Sulawesi Tengah) Tope Gugu (Sulawesi Tengah) Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah) Tutu Koda (Nusa Tenggara Barat) Terang Bulan (Jakarta) Yamko Rambe Yamko (Papua) Bapak Pucung (Jawa Tengah) Yen Ing Tawang Ono Lintang (Jawa Tengah) Stasiun Balapan, Didi Kempot (Jawa Tengah) Anging Mamiri, Sulawesi Parasanganta (Sulawesi Selatan) bulu londong, malluya, io-io, ma'pararuk (Sulawesi Barat)

Musik

Jakarta: Keroncong Tugu. Maluku : Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng Minangkabau : Aceh : Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang

17

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

Alat musik

Gamelan

Jawa: Gamelan. Nusa Tenggara Timur: Sasando Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio Sasando, Lio. Gendang Bali Gendang Karo Gendang Melayu Gandang Tabuik Sasando Talempong Tifa Saluang Rebana Bende Kenong Keroncong Serunai Jidor Suling Lembang Suling Sunda Dermenan Saron Kecapi Bonang Kendang Jawa Angklung Calung Kulintang Gong Kemada Gong Lambus Rebab Tanggetong Gondang Batak Kecapi, kesok-Kesok Bugis Kesok Bugis-makassar, dan sebagainya
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

18

Gambar

Jawa: Wayang. Tortor: Batak

Patung

Jawa: Patung Buto, patung Budha. Bali: Garuda. Irian Jaya: Asmat.

Pakaian

Jawa: Batik. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong. Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule. Sumatra Barat/ Melayu: sumatra selatanSongket Lampung : Tapis Sasiringan Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu

Suara

Jawa: Sinden. Sumatra: Tukang cerita. Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)

Sastra/tulisan

Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito. Bali: karya tulis di atas Lontar. Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara Timor Ai Babelen, Ai Kanoik

Kebudayaan Modern Khas Indonesia


Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama. Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei. Sastra: Pujangga Baru.

19

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

3.

Dampak Kebudayaan Barat di Indonesia

Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita. Dampak Positif a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional. b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju. c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dampak Negatif Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut. a. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. b. Sikap Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. c. Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. d. Kesenjangan Sosial
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

20

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia. 4. Mempertahankan kebudayaan Indonesia Berikut ini adalah cara-cara mempertahankan kebudayaan Indonesia :

Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenarbenarnya dan seadil- adilnya. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia Pemerintah harus Menghak-patenkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia

21

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Jelaskan perbedaan anatara kebudayaan nasional dengan kebudayaan daerah 2. Bagaimanakah pengertian kebudayaan nasional menurut Ki Hajar Dewantara dan Koentjoroningrat. Adakah persamaan dan perbedaannya? Jelaskan. 3. Apa saja yang melengkapi kebudayaan nasional? Jelaskan 4. Tunjukan contoh puncak-puncak kebudayaan daerah. Minimal 5 daerah 5. Tunjukka contoh kebudayaan lama dan asli Indonesia pada masa prasejarah, masa Hindu-Buda dan pada masa penyebaran Islam.

22

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

Daftar Pustaka www.wikipedia.com www.google.com Arifin,Masyhuri.2009.definisi kebudayaan menurut para ahli.google Ambara,Sughosa.2007.untuk Indonesia.google Organisasi.org komunitas dan perpustakaan online Gunawan.2007.fenomena konsep kebudayaan Indonesia.google S.Brahmana-Kebudayaan Nasional Indonesia Al-Farisi,Arlan Rudi.2008.pengaruh budaya barat.ISD:google Bakker, JWM. 1999. Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar. Penerbit Kanisius; Yogyakarta. Dewantara, Ki Hajar. 1994. Kebudayaan. Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa; Yogyakarta. Sarjono. Agus R (Editor). 1999. Pembebasan Budaya-Budaya Kita. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta. Suseno, Franz Magnis. 1992. Filsafat Kebudayaan Politik. Penerbit Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

23

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

D. MASALAH SOSIAL
1. Pengertian Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur- unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social , atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok-pokok warga kelompok social tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan ikatan social. 2. Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah social dapat diklasifikasikan berdasarkan factor-faktor penyebabnya, diantaranya adalah: a. Factor ekonomis, diantaranya kemiskinan dan pengangguran b. Factor biologis, diantaranya penyakit dan cacat fisik c. Factor psikologis, diantaranya penyakit syaraf, disorganisasi jiwa dan bunuh diri. d. Factor kebudayaan, diantaranya perceraian, kejahatan, kenakakalan anak-anak, konflik rasial dan konflik keagamaan. 3. Manifest Social Problems dan Laten Social Problems Manifest social problems merupakan masalah social yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan-kepincangan tersebut disebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang. Latent social problem juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, tetapi tidak diakui demikian halnya. 4. Beberapa Masalah Sosial yang Penting a. Kemiskinan Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan terhadap seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan tarap kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Secara sosiologis kemiskinan timbul karena salah satu lembaga kemayarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga ekonomi. Kepincangan tersebut akan menjalar kebidang-bidang lainnya, misalnya pada kehidupan keluarga yang tertimpa kemiskinan tersebut. b. Kejahatan Sosiologi berpendapat bahwa, kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan prosesproses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya.
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

24

Dari analisis social psikologis, seseorang menjadi penjahat disebabkan oleh beberapa bentuk proses, seperti imitasi, pelaksanaan peranan social, perbedaan social, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri pribadi dan kekecewaan yang agresif. Bagian pokok dari pola-pola perilaku jahat dipelajari dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat intim. Lat-alat komunikasi tertentu seperti buku, surat kabar, film, handphone, televise radio memberikan pengaruh-pengaruh tertentu, yaitu dalam memberikan sugesti kepada orang-perorangan untuk menerima atau menolak perilakuperilaku jahat. Untuk mengatasi kejahatan ada dua, yaitu dengan cara preventif dan dengan cara refresif. Jenis kejahatan yang perlu mendapat perhatian pada masa modern ini adalah white collar crime. Kejahatan bentuk ini umumnya dilakukan oleh orang-orang terhormat dan seharusnya menjadi suri tauladan masyarakat. Mereka pada umumnya pejabat atau pengusaha dalam menjalankan peranan dan fusi sosialnya. 3. Disorganisasi keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggotaanggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain: a. Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar perkawinan. b. Putusnya hubungan perkawinan karena perceraian. c. Adanya kekurangan komunikasi didalam keluarga d. Krisis keluarga. 4, Masalah Generasi Muda Masalah generasi muda ditandai oleh dua cirri yang berlawanan, pertama keinginan untuk melawan, seperti dengan radikalisme dan delikuensi atau kenakalan. Kedua dengan sikap apatis, yakni menyesuaikan diri secara membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua. Pada masyarakat transisi, generasi muda seolah-olah terjepit oleh norma lama dan norma baru (yang kadang-kadang belum terbentuk). Generasi tua seolah-olah tidak menyadari bahwa ukuran sekarang bukanlah usia, akan tetapi kemampuan. Namun generasi muda tidak diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Masa remaja adalah masa penuh bahaya, karena akan meninggalkan masa anak-anak menuju masa pendewasaan yang kepribadiannya sedang mengalami pembentukkan. Untuk itu masa ini perlu bimbingan, terutama dari orang tua. Masalah a. Sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

25

b. Timbulnya organisasi informal yang umumnya tidak disukai oleh masyarakat. c. Muncuknya usaha generasi muda untuk mengadakan perubahan yang disesuaikan dengan nilai kaum muda. 5. Perang Perang megakibatkan disorganisasi dalam pelbagai aspek kemasyrakatan, baik bagi Negara yang menang, apalagi Negara yang kalah. Apalagi pada dewasa ini bentuk perang sudah total tidak hanya angkatan bersenjata, melainkan melainkan melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakt. 6. Pelanggaran terhadap Norma Masyarakat a. Pelacuran Pelacuran dapat diartikan sebagai bentuk pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapat upah. Pelacuran munculebabkan oleh factor endogen dan eksogen. Factor endogen, diantara nafsu birahi yang besar, malas namun ingin hidup mewah. Fator eksogen antara lain, ekonomi, urbanisasi yang tidak tertatur, perumahan kumuh dan lain sebagainya. Usaha untuk mencegah pelacuran harus dilakukan jauh sebelum munculnya gangguan insekuritas pada anak-anak wanita, seperti membolos, mengutil, dan sebagainya. Hal itu dapat dicegah dengan pembinaan, terutama kasih saying dari orang tua yang stabil. b. Kenakalan Anak-anak Kenakalan anak-anak meliputi pencurian perampokan, pencopetan, penganiaan, penggunaan obat-oabat terlarang dan mengendaai kendaraan bermotor tanpa mengindahkan peraturan. Yang kesemuanya melanggar hukum dan mengganggu ketertiban masyarakat. c. Penyalah gunaan Narkoba Indonesia sekarang ini sudah menjadi tempat penjualan narkoba dunia, dan kosumen terbesar dan yang menjadi korbannya sebagian besar adalah orang yang berusia antara 18 25 tahun. Penyalah gunaan narkoba secara jangka panjang akan merusak kehidupan generasi muda dan Negara di masa mendatang. Hal ini disebabkan oleh manusianya yang pada umumnya mengalami sakit saraf dan jiwa, yang pada akhirnya Negara tersebut akan mengalami lost generation.
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

26

d. Homo seksualitas. Homo seksualitas dapat digolongkan kedalam tiga katagiri, yaitu: 1). Golongan yang aktif mencari mitra kencan. 2). Golongan pasif yang menunggu. 3). Golongan situasional. Negara dewasa ini perlu membentu Undang-undang mengenai homo seksual, yang tujuannya: 1). Melindungi warga dari agresivitas seksual 2). Melindungi anak-anak dibawah umurdari eksploitasi seksual. 3). Melindungi warga dari dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan homo seksual. 7. Masalah Kependudukan Akibat kepadatan penduduk di Indonesia menimbulkan masalah; kemiskinan, kejahatan, urbanisasi yang tidak teratur, pemukiman kumuh, pelacuran, penyebaran penduduk yang tidak merata dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan masalah social yang bisa mengganggu kehidupan masyarakat. 8. masalah Lingkungan Hidup Masalah lingkungan hidup yang menjadi peroalan dewasa ini adalah efek rumah kaca, pemanasan global. Hal ini disebabkan oleh pencemaran lingkngan, penggundulan hutan yang dilkukan oleh warga masyarakat dan industrialisasi. 9. birokrasi Permasalahan birokrasi dewasa ini di Indonesia adalah, berbelit-belit dan tidak efektitis, sehingga membebani kepentingan warga. Negara seolah-olah tidak memihak pada kau kecil, sehingga sering terjadi keributan di masyarakat.

Latihan. 1. 2. 3. 4. 5. Apakah masalah social iti? Jelaskan, bahwa masalah social bisa mengganggu kehidupan masyarakat. Mengapa penyalah gunaan Narkoba dianggap masalah social. Apa white collar crime itu, jelaskan. Analisis di lingkunganmu ada berapa macam maslah social yang ada

27

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

You might also like