You are on page 1of 28

Hidrokarbon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masingmasing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2). SENYAWA HIDROKARBON senyawa ini merupakan senyawakarbon paling sederhana yang terdiri dari atom karbon(C)dan hidrogen(H).sampai saat ini terdapat lebih kurang 2 juta senyawa hidrokarbon.sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli melakukan PERGOLONGAN HIDROKARBON BERDASARKAN STRUKTURNYA,danJENIS IKATAN KOEVALEN ANTAR ATOM KARBON.

berdasarkan bentuk rantai karbon,hidrokarbon digolongkan menjadi tiga,yakni:


A.hidrokarbon alifatik - alkana - alkena - alkuna B.hidrokarbon alisiklik C.hidrokarbon aroma

berdasarkan jenis ikatan antar atom


A.hidrokarbon jenuh B.hidrokarbon tak jenuh

[sunting]

Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. - Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh:

- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:

- Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.

Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.

IN: HIDROKARBON PERMALINK : SENYAWA HIDROKARBON COMMENTS: 3 VIEWED 1125 TIMES.

SUN 28 FEB, 2010 GMT

Sifat-Sifat Hidrokarbon
Meliputi : a) Sifat-Sifat Fisis b) Sifat Kimia Berkaitan dengan reaksi kimia. 1) Reaksi-reaksi pada Alkana Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil . Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi dan perengkahan ( cracking ). Penjelasan : a. Pembakaran o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO 2 dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon). b. Substitusi atau pergantian Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnyagolongan halogen . Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.

Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasiyaitu penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin ( klorinasi ). Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin. c. Perengkahan atau cracking Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek. Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen . Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana .Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana . 2) Reaksi-reaksi pada Alkena o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C. o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi .

Penjelasan : a. Pembakaran Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO 2 dan uap air. b. Adisi (penambahan = penjenuhan) o Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap . c. Polimerisasi Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer , sedangkan hasilnya

disebut polimer . Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi . Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Mula-mula ikatan rangkap terbuka sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.

Elektron-elektron tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk rantai. 3) Reaksi-reaksi pada Alkuna o Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena. o Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H 2, adisi dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida (HX). o Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu : Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang

IN: HIDROKARBON PERMALINK : SIFAT-SIFAT HIDROKARBON COMMENTS: 2 VIEWED 1592 TIMES.

SUN 28 FEB,

2010 GMT

Keisomeran
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda . Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu : o Keisomeran struktur : keisomeran karena perbedaan struktur.

o Keisomeran ruang : keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama). Keisomeran Struktur Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : keisomeran kerangka : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda. keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang / gugus penggantinya berbeda. keisomeran gugus fungsi Keisomeran Ruang Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : o keisomeran geometri : keisomeran karena perbedaan arah (orientasi) gugus-gugus tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama. o keisomeran optik . A. Keisomeran pada Alkana o Tergolong keisomeran struktur yaitu perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbonnya, makin banyak pula kemungkinan isomernya. o Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada aturannya. Perlu diketahui juga bahwa tidak berarti semua kemungkinan isomer itu ada pada kenyataannya. o Misalnya : dapat dibuat 18 kemungkinan isomer dari C 8 H 18, tetapi tidak berarti ada 18 senyawa
dengan rumus molekul C 8 H 18 .

o Cara sistematis untuk mencari jumlah kemungkinan isomer pada alkana : B. Keisomeran pada Alkena Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang. a) Keisomeran Struktur. Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap atau karena perbedaan kerangka atom C. Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer struktur. Contoh yang lain yaitu alkena dengan 5 atom C. b) Keisomeran Geometris.

Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran geometris yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap. Contohnya : o Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitu cis -2-butena dan trans -2-butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama tetapi berbeda konfigurasi (orientasi gugus-gugus dalam ruang). o Pada cis -2-butena, kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap; sebaliknya pada trans -2-butena, kedua gugus metil berseberangan. Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbonnya (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai keisomeran geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang berbeda. C. Keisomeran pada Alkuna Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi . Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris. Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.

IN: HIDROKARBON PERMALINK : KEISOMERAN COMMENTS: 1 VIEWED 698 TIMES.

SUN 28 FEB, 2010 GMT

Alkuna
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (CC) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna . o Rumus umum alkuna yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkuna o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una . o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena. Sumber dan Kegunaan Alkuna Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena),

C 2 H 2 . Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.

IN: HIDROKARBON PERMALINK : ALKUNA COMMENTS: 4 VIEWED 798 TIMES.

SUN 28 FEB, 2010 GMT

Alkena
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua (C=C) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebutalkatriena dst. o Rumus umum alkena yaitu : C n H 2n ; n = jumlah atom C Tata Nama Alkena 1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dengan mengganti akhiran ana menjadi ena . 2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat

nomor terkecil. 4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil). 5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Sumber dan Kegunaan Alkena Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

IN: HIDROKARBON PERMALINK : ALKENA COMMENTS: 1 VIEWED 811 TIMES.

SUN 28 FEB, 2010 GMT

Alkana
o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar

atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.


o Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C

Deret Homolog Alkana Adalah suatu golongan / kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH 2 . Sifat-sifat deret homolog :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip o Mempunyai rumus umum yang sama o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14 o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

rumus

nama

rumus

nama

CH 4 C2 H6 C3 H8 C 4 H 10 C 5 H 12

metana etana propana butana pentana

C 6 H 14 C 7 H 16 C 8 H 18 C 9 H 20 C 10 H 22

heksana heptana oktana nonana dekana

Sifat-sifat Alkana 1. 2. 3. 4. 5. merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi pada tekanan dan suhu biasa, CH 4 - C 4 H 10 berwujud gas, C 5 H12 - C 17 H 36 berwujud cair, diatas C 18 H 38 berwujud padat mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br 2 atau I 2 ) dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)

Isomer Alkana Alkana yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur beda CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8 tidak mempunyai isomer

alkana C 4 H 10 C 5 H 12 C 6 H 14 C 7 H 16 C 8 H 18 C 9 H 20 C 10 H 22

jumlah isomer
2 3 5 9 28 35 75

Tata Nama Alkana Berdasarkan aturan dari IUPAC (nama sistematik) :


1) Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian :

o Bagian pertama (di bagian depan) merupakan nama cabang o Bagian kedua (di bagian belakang) merupakan nama rantai induk 2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Jika terdapat 2 atau lebih rantai terpanjang,

maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantai.
3) Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan mengganti akhiran

ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum : C n H 2n+1 dan dilambangkan dengan R
4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran

dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
5) Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta dst. 6) Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari nama cabang

tersebut. Awalan normal, butil dianggap berawalan b-.

sekunder dan tersier diabaikan.

Jadi n-butil,

sek-butil dan ters-

Awalan iso- tidak diabaikan. Jadi isopropil berawal dengan huruf i- . Awalan normal, sekunder dan tersier harus ditulis dengan huruf cetak miring .
7) Jika penomoran ekivalen dari kedua ujung rantai induk, maka harus dipilih sehingga cabang yang

harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil. Berdasarkan aturan-aturan tersebut di atas, penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut :
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak. 2) Penomoran, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil. 3) Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan

nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).
Atau lebih singkatnya adalah: 1. 2. 3. 1. Tentukan rantai terpanjang (sebagai nama alkana) Jika rantai lurus, nama sesuai dengan jumlah alkana dengan awalan n-(alkana) Jika rantai cabang;

2. 3. 4. 5.

Tentukan rantai cabangnya (alkil) Pemberian nomor dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang Alkil-alkil sejenis digabung dengan awalan di(2), tri(3), dst Alkil tak sejenis ditulis berdasar abjad (butil, etil, metil,..) atau dari yang paling sederhana (metil, etil, propil,....)

Gugus Alkil Alkana yang telah kehilangan 1 atom H C n H 2n+1

Sumber dan Kegunaan Alkana Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana, sebagai :
Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industri

IN: HIDROKARBON PERMALINK : ALKANA COMMENTS: 2 VIEWED 1386 TIMES.

SUN 28 FEB, 2010 GMT

HIDROKARBON
A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon

o Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena

itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.
o Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau

rangkap tiga.
o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). o Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar

( siklik ).

B. Kedudukan Atom Karbon

Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :
Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain Atom C sekunde r : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain C. Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H) a. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya : Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai

terbuka

jenuh

(ikatan

tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).


Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin). Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai

melingkar

(cincin) yang

mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian ( konjugasi ). b. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya : Hidrokarbon jenuh = senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan

tunggal.
Hidrokarbon tak jenuh = senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena),atau ikatan rangkap tiga (alkuna).

Sulfur Oksida (SOx)


Posted on Desember 17, 2008 by Prabu

13 Votes Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau sangat tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO 3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi gas SO 2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm.

Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2 . Sebanyak dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumbersumber alam seperti volcano, dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh polutan yang dibuat manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu, bukan dari jumlah keseluruhannya, sedangkan polusi dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SO x tetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang, minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO2 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu dan bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SO x. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut : S + O2
- >

SO2 2SO2 + O2 > 2SO3

SO3 biasanya diproduksi dalam jumlah kecil selama pembakaran. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yang menyangkut reaksi terakhir tersebut di atas. Faktor pertama adalah kecepatan reaksi yang terjadi, dan faktor kedua adalah konsentrasi SO3 dalam campuran ekuilibrium yang dihasilkan dari reaksi tersebut. Reaksi pembentukan SO3 berlangsung sangat lambat pada suhu relatif rendah (misalnya pada 200 C), tetapi kecepatan reaksi meningkat dengan kenaikan suhu. Oleh karena itu produksi SO 3 dirangsang pada suhu tinggi karena
o

faktor kecepatan. Tetapi campuran ekuilibrium yang dihasilkan pada suhu rendah mengandung persentase SO3 lebih tinggi daripada campuran yang dihasilkan pada suhu tinggi. Jadi faktor konsentrasi ekuilibrium merangsang produksi SO3 pada suhu lebih rendah. Jelas bahwa kedua faktor tersebut mempunyai kecenderungan untuk menghambat satu sama lain selama pembakaran. Pada suhu tinggi reaksi mengakibatkan ekuilibrium tercapai dengan cepat karena kecepatan reaksi tinggi, tetapi hanya sedikit SO 3terdapat di dalam campuran. Pada suhu rendah, reaksi berlangsung sangat lambat sehingga kondisi ekuilibrium (sesuai dengan konsentrasi SO3 tinggi) tidak pernah tercapai. Jadi produksi SO3 terhambat pada zona pembakaran suhu tinggi karena kondisi ekuilibrium. Jika produk dijauhkan dari zona tersebut dan didinginkan, kondisi ekuilibrium dapat tercapai, tetapi kecepatan reaksi akan menghambat pembenutkan SO 3 dalam jumlah tinggi. Adanya SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika usap air terdapat dalam jumlah cukup seperti biasanya, SO 3dan air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4).

Setelah berada di atmosfer, sebagian SO2 akan diubah menjadi SO3 (kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik. Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari Terkait: Dampak Sulfur Oksida (SOx) Terhadap Kesehatan Sumber : Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, 2001

Unsur-unsur Pencemar Udara


Kata Kunci: karbon monoksida, kebakaran hutan, nitrogen oksida, oksidasi,Pencemar Udara, sulfur oksida Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 29-06-2009

Karbon monoksida (CO)


Pencemaran karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: kebakaran hutan, oksidasi dari terpene yang diemisikan hutan ke atmosfer, produksi CO oleh vegetasi dan kehidupan di laut. Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari emisi total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari pembakaran bensin pada otomotif.

Perkiraan emisi per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Perkiraan emisi CO per satuan berat bahan bakar.

Nitrogen oksida (NOx)


Cemaran nitrogen oksida yang penting berasal dari sumber antropogenik yaitu: NO dan NO2. Sumbangan sumber antropogenik terhadap emisi total 10,6%.

Perkiraan emisi NOx per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel berikut.

Sulfur oksida (SOX)


Senyawa sulfur di atmosfer terdiri dari H2S, merkaptan, SO2, SO3, H2SO4 garam-garam sulfit, garam-garam sulfat, dan aerosol sulfur organik.Dari cemaran tersebut yang paling penting adalah SO2 yang memberikan sumbangan 50% dari emisi total. Cemaran garam sulfat dan sulfit dalam bentuk aerosol yang berasal dari percikan air laut memberikan sumbangan 15% dari emisi total.

Perkiraan emisi sulfur dioksida per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel berikut.

Kata Pencarian Artikel ini: unsurn-unsur pencemaran udara, unsur udara, unsur pencemaran udara,unsurunsur udara, struktur senyawa sulfur, sumber koloid pencemaran udara, unsurunsur polusi udara, UNsur-Unsur Ethanol terhadap udara di indonesia, kegunaan so3, mekanisme karbon monoksida

Dampak Sulfur Oksida (SOx) Terhadap Kesehatan


Posted on Desember 30, 2008 by Prabu

13 Votes

Sulfur yang ada di udara hanya sepertiga yang merupakan hasil aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2, sedangkan duapertiga dari jumlah sulfur di udara berasal dari sumber-sumber alam seperi volkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena. Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi SO 2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitive iritasi terjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan dan kardiovaskular. Sulfur dioksida (SO2) bersifat iritan kuat pada kulit dan lendir, pada konsentrasi 6-12 ppm mudah diserap oleh selaput lendir saluran pernafasan bagian atas, dan pada kadar rendah dapat menimbulkan spesme tergores otot-otot polos pada bronchioli, speme ini dapat menjadi hebat pada keadaan dingin dan pada konsentrasi yang lebih besar terjadi produksi lendir di saluran pernafasan bagian atas, dan apabila kadarnya bertambah besar maka akan terjadi reaksi peradangan yang hebat pada selaput lendir disertai dengan paralycis cilia, dan apabila pemaparan ini terjadi berulang kali, maka iritasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan terjadi hyper plasia dan meta plasia sel-sel epitel dan dicurigai dapat menjadi kanker. Sumber: Fardiaz, Polusi Air dan Udara, 1992 Soemirat, Epidemiologi Lingkungan, 2002 Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, 2001

Hujan Asam (acid rain)


Kata Kunci: acid rain, hujan asam, nitrogen oksida, sulfur oksida Ditulis oleh Achmad Lutfi pada 27-02-2009

Atmosfir dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya ke permukaan bumi dalam perjalanan jauh itu atmosfir bertidak sebagai reaktor kimia yang kompleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfir menjadi

asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal hujan asam. Hujan asam telah menimbulkan masalah besar di daratan Eropa, Amerika Serikat dan di Negara Asia termasuk Indonesia. Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan

terutama mengasakan (acidification) danau dan sungai. Ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan danau mati.

Gambar 2 Proses terjadinya hujan asam

Kata Pencarian Artikel ini: hujan asam, proses terjadinya hujan asam, proses hujan asam, Artikel tentang hujan asam, proses terjadinya hujan,mekanisme terjadinya hujan asam, gambar hujan asam, MAKALAH PENJELASAN HIDROKARBON SUBTITUSI DAN ELIMINASI, proses terjadinya danau, terjadinya hujan asam Cari Artikel

Parameter Pencemaran Udara : SULFUR DIOKSIDA


A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfurdioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relative masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :

+ O2 < --------- >

SO2 2 SO3

2 SO2 + O2 < --------- >

SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4 ) dengan reaksi sebagai berikut :

SO SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4

Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya. Setelah berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

B. SUMBER DAN DISTRIBUSI Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam

bentuk SO2. Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Tetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber pencemaran Sox, misalnya pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SOx yang kedua adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan sebagainya. Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan Sox. Hal ini disebabkan adanya elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida misalnya tembaga ( CUFeS2 dan CU2S ), zink (ZnS), Merkuri (HgS) dan Timbal (PbS). Kerbanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi. Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat di udara.

C. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada tanaman terjadi pada kadasr sebesar 0,5 ppm. Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. Individu dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif terhadap kontak dengan SO2, meskipun dengan kadar yang relative rendah. Kadar SO2 yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan adalah sebagai berikut : Konsentrasi (ppm) 35 8 12 20 20 20 50 100 400 -500 Jumlah terkecil yang dapat dideteksi dari baunya Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi tenggorokan Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan iritasi mata Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan batuk Maksimum yang diperbolehkan untuk konsentrasi dalam waktu lama Maksimum yang diperbolehkan untuk kontrak singkat ( 30 menit ) Berbahaya meskipun kontak secara singkat Pengaruh

D. PENGENDALIAN PENCEGAHAN

Sumber Bergerak a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik b) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala c) Memasang filter pada knalpot Sumber Tidak Bergerak a) Memasang scruber pada cerobong asap. b) Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala. c) Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur rendah. Bahan Baku a) Pengelolaan bahan baku SO2 sesuai dengan prosedur pengamanan. Manusia Apabila kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu (365mg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya : a) Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas. b) Mengurangi aktifitas diluar rumah.

1. 2. PENANGGULANGAN 1) Memperbaiki alat yang rusak 2) Penggantian saringan/filter 3) Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan : Pindahkan korban ke tempat aman/udara bersih. Berikan pengobatan atau pernafasan buatan. Kirim segera ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat

Sumber : http://www.depkes.go.id/

Daftar pustaka http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/30/dampak-sulfur-oksida-sox-terhadap-kesehatan/ http://sahri.ohlog.com/hidrokarbon.cat3518.html id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon

Fisika partikel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus. Tag ini diberikan tanggal 21 Juni 2010

Kosmologi


Tumbukan dari 2 sinar atom emas dicatat olehRHIC

Umur alam semesta Big Bang Comoving distance Cosmic microwave background Energi gelap Materi gelap metrik FLRW Persamaan Friedmann Formasi galaksi Hukum Hubble Inflasi Struktur skala besar Model Lambda-CDM Nukleosintesis Pergeseran merah Bentuk alam semesta Garis waktu kosmologi Garis waktu alam semesta Ultimate fate of the universe Alam semesta Topik lain

Fisika partikel adalah cabang dari fisika yang mempelajari partikel dasar pembentuk benda dan radiasi, dan interaksi antara mereka. Dia juga disebut fisika energi tinggi, karena banyak partikel dasar tidak terjadi dalam keadaan biasa di alam, tetapi dapat diciptakan dan dideteksi pada saat benturan berenergi partikel lainnya, seperti yang dilakukan dalam pemercepat partikel.

[sunting]Partikel

Subatomik

Astrofisika Relativitas umum Fisika partikel Gravitasi kuantum

Sebuah foto menampilkan 6 quark, dan 6 partikel lepton yang berinteraksi, menurut Model Standar

Penelitian mutakhir fisika partikel difokuskan pada partikel sub-atomik, termasuk unsur atom seperti elektron, proton, dan neutron (proton dan neutron sebenarnya partikel gabungan yang terdiri

dari quark), partikel yang dihasilkan oleh proses radioaktif dan hamburan, seperti foton, neutrino, dan muons, serta berbagai partikel eksotis. Sebenarnya, istilah partikel adalah keliru karena dinamika fisika partikel diatur oleh mekanika kuantum. Dengan demikian, mereka menunjukkan perilaku dualitas gelombang-partikel, seperti partikel dalam seubah kondisi percobaan dan seperti di gelombang kondisi keadaan lain (lebih teknis mereka dijelaskan oleh vektor keadaan dalam ruang Hilbert; teori medan kuantum lihat). Mengikuti konvensi fisikawan partikel, "partikel dasar" merujuk pada objek seperti elektron dan foton dan "partikel" ini menampilkan sifat gelombang juga. Semua partikel dan interaksi mereka diamati sampai masa kini dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah teori medan kuantum yang disebut Model Standar. Model Standar memiliki 17 jenis partikel dasar: 12 fermion (24 jika Anda menghitung antipartikel secara terpisah), boson vektor 4 (5 jika Anda menghitung antipartikel secara terpisah), dan 1 boson skalar. Partikel-partikel dasar ini dapat bergabung untuk membentuk partikel gabungan, yang jenisnya kini mencapai ratusan sejak ditemukan partikel gabungan pertama pada 1960-an. Model Standar telah ditemukan sesuai dengan hampir semua tes percobaan yang dilakukan saat ini. Namun, sebagian besar fisikawan partikel percaya bahwa model ini masih belum bisa memberikan penjelasan yang lengkap tentang alam, dan bahwa ada teori yang lebih fundamental. Dalam beberapa tahun terakhir, ukuran massa neutrino telah memberikan simpangan percobaan pertama dari Model Standar.

[sunting]Sejarah
Gagasan bahwa semua materi terdiri dari partikel dasar dimulai setidaknya dari abad ke-6 SM. Doktrin filosofis atomisme dan sifat partikel dasar dipelajari oleh Filsuf Yunani kuno seperti Leucippus, Democritus dan Epicurus, Filsuf India kuno seperti Kanada, Dignaga dan Dharmakirti; ilmuwan abad pertengahan seperti Alhazen, Ibnu Sina dan Algazel; dan fisikawan Eropa awal modern seperti Pierre Gassendi, Robert Boyle dan Isaac Newton. Teori partikel cahaya juga diusulkan oleh Alhazen, Ibnu Sina, Gassendi dan Newton. Ide-ide awal didirikan di penalaran filosofis abstrak daripada eksperimen dan pengamatan empiris. Pada abad ke-19, John Dalton, melalui karyanya pada stoikiometri, menyimpulkan bahwa setiap unsur alam terdiri dari satu jenis partikel yang unik. Dalton dan sezamannya percaya ini adalah partikel dasar alam dan dengan demikian mereka bernama atom, dari kata Yunani atomos , berarti "tak terbagi". Namun, mendekati akhir abad ini, fisikawan menemukan bahwa atom ternyata bukanlah partikel dasar alam, tetapi gabungan dari partikel-pertikel yang lebih kecil. Penelitian fisika nuklir dan fisika kuantum pada awal abad 20 memuncak pada bukti fisi nuklir di tahun 1939 oleh Lise Meitner (berdasarkan percobaan oleh Otto Hahn), dan fusi nuklir oleh Hans Bethe di tahun yang sama. Penemuan-penemuan ini memunculkan industri aktif untuk menghasilkan satu atom dari yang lain, bahkan mungkin melakukan (walaupun tidak menguntungkan) transmutasi timah menjadi emas. Mereka juga mengarah pada pengembangan senjata nuklir. Sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an, berbagai partikel ditemukan dalam eksperimen hamburan

yang disebut sebagai "kebun binatang partikel". Istilah ini telah ditinggalkan setelah perumusan Model Standar selama tahun 1970-an di mana sejumlah besar partikel itu dijelaskan sebagai kombinasi dari sejumlah partikel fundamental.

[sunting]Teori

medan

Teori medan adalah kajian fisika teori untuk dinamika partikel elementer dengan mengasumsikan partikel sebagai medan.

Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

You might also like