You are on page 1of 13

PENGUKURAN KERJA

(Modul 11) A. STANDAR PEKERJA DAN PENGUKURAN KERJA


Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Proporsi pekerja dari setiap produk yang dihasilkan (biaya pekerja) Kebutuhan staf yaitu menyangkut berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan Perkiraan biaya dan waktu sebelum operasional dilaksanakan dalam rangka mengambil berbagai Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan yaitu siapa mengerjakan apa dalam satu aktifitas Tingkat produksi yang diharapkan sehingga pihak manajer maupun karyawan mengetahui apa saja Dasar perencanaan insentif pekerja yang menjadi acuan untuk memberikan insentif yang tepat. Efisiensi karyawan dan pengawasan untuk mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan

operasional. keputusan, dari perkiraan biaya hingga keputusan make or buy. kelompok atau pada satu lini produksi. yang termasuk dalam satu hari kerja normal.

efisiensi. Dengan demikian diharapkan manajer operasional dapat menetapkan standar pekerja yang benar yaitu secara tepat dapat menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang karyawan untuk melaksanakan aktifitas tertentu dalam kondisi kerja normal. Adapun penetapan standar pekerja dapat menggunakan empat cara yaitu: 1. 2. 3. 4. Pengalaman masa lalu (historical experience) Studi waktu (time study) Standar waktu yang telah ditentukan (Predetermited time standards) Pengambilan sampel kerja (Work sampling)

B. PENGALAMAN MASA LALU (WORK SAMPLING)


Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu yaitu berapa jam kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Cara ini memiliki kelebihan karena relative mudah dan murah didapatkan. Standar seperti ini lazimnya didapatkan datanya dari kartu waktu pekerja atau dari data produksi. Akan tetapi kelemahannya adalah tidak obyektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya apakah kecepatankerjanya layak atau tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu penggunaan teknik ini tidak dianjurkan maka tiga cara yang lain adalah yang dianjurkan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

C. STUDI WAKTU (TIME STUDY) Merupakan pencatatan waktu sebuah sample kinerjka pekerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan waktu standar. Adapun langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Definisikan pekerjaan yang akan diamati. 2. Bagilah pekerjaan menjadi elemen yang tepat. 3. Tentukan banyaknya pengamatan yang harus dillakukan (jumlah siklus atau sample yang dibutuhkan). 4. Hitung waktu dan catat waktu elemne serta tingkat kinerja. 5. Hitung waktu siklus rata-rata yang disebut waktu siklus pengamatan rata-rata (average

observed cycle time) yang merupakan rata-rata aritmatika dari waktu setiap elemen yang diukur, yang disesuaikan dari pengaruh yang tidak biasa untuk setiap elemen.
Waktu siklus rata-rata Jml waktu u/ melaksanakan setiap elemen = -----------------------------------Jumlah siklus pengamatan

6. Tentukan tingkat kinerja dan kemudian hiitung waktu normal (normal time) untuk tiap elemen. Waktu siklus pengamatan x factor peringkat Waktu Normal = ---------------------------------------------------Rata-rata 7. Tambahkan waktu kinerja normal untuk setiap elemen untuk mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan tersebut. 8. Hitung waktu standar (standar time) dengan memperhitungkan kelonggaran seperti waktu untuk kebutuhan pribadi, keterlambatan, kelelahan. Waktu normal total Waktu standar = ---------------------------1 factor kelonggaran Contoh 1. Studi waktu dari sebuah operasi pekerjaan menghasilkan: a. Waktu siklus pengamatan rata-rata sebesar 4 menit.

b. c.

Peringkat pekerja sebesar 85 % Faktor kelonggaran 13 %

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

Maka dari data tersebut: a. Waktu normal = (4 menit) (85 %0 = 3,4 menit b. Waktu standar = (3,4 menit) / (1- 0,13) = 3,9 menit

Contoh 2. Suatu asosiasi manajemen ilmiah melakukan suatu penelitian tentang studi waktu dengan menyebarkan kuesioner dengan hasil sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------------------------------Pengamatan (menit per siklus) Elemen Kerja: A B C Catatan : * hasil pengamatan yang tidak diperhitungkan karena adanya berbagai hal. Faktor kelonggaran 15 % Maka hasilnya adalah: Waktu siklus rata-rata untuk: A = (8 + 10 + 9 + 11) / 4 = 9,5 menit B = (2 + 3 + 2 + 1 + 3) / 5 = 2,2 menit C = (2 + 1 + 2 + 1) / 4 = 1,5 menit Waktu normal untuk: A = (9,5 menit) (1,2) = 11,4 menit B = (2,2 menit) (1,05) = 2,31 menit C = (1,5 menit) ( 1,1) = 1,65 menit Waktu normal total = 11,4 + 2,31 + 1,65 = 15,36 menit Waktu standar = (15,36 menit) / (1- 0,15) = 18,07 menit Time Studies Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatihdanqualified) dalam menyelesaikansuatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pada saat itu Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL 1 8 2 2 2 10 3 1 3 9 2 5* 4 21* 1 2 5 11 3 1 120 % 105 % 110 % Tingkat kinerja

---------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ATERNATIF SISTEM KERJA, maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT!! Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR, NORMAL, dan terbaik Jenis Pengukuran Waktu 1. Secara Langsung i. Pengukuran jam henti (stopwatch Time Study) ii. Sampling kerja (Work Sampling) 2. Secara Tidak Langsung Data waktu baku (Standart data) Data waktu gerakan (Predeterminened Time Syistem)

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung 1. Pengukuran Langsung a. Kelebihan Praktis. Mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan kedalam elemen-elemen pekerjaannya 2. Kekurangan Dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data waktu yang banyak tujuannya : hasil pengkuran yang teliti dan akurat. Biaya lebih mahal karena harus pergi ketempat dimana pekerjaan pengukuran kerja berlangsung 3. Pengukuran Tidak Langsung a. b. Kelebihan Waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen gerakkan pekerjaan hanya satu kali saja. Biaya lebih murah Kekurangan

4. Belum ada data waktu gerakkan beruapa tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan rinci 5. Tabel yang digunakan adalah untuk orang Eropa, tidak cocok untuk orang Indonesia 6. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

7. Data waktu waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan. Misalnya elemen pekerjaan kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan pabrik. PERHITUNGAN WAKTU BAKU 1. Waktu Baku 2. Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik saat itu. WB = WN + 1 1 = kelonggaran (allowance)

Waktu Siklus Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan Merupakan jumlah waktu tiap-tiap elemen job WS = X1/N

3.

Waktu Normal Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata- rata. WN = WS x p P = faktor penyesuaian jika P = 1 bekerja wajar p<1 bekerja terlalu lambat p>1 bekerja terlalu cepat X1 jumlah waktu penyelesaian yang teramati N = Jumlah pengamatan yang dilakukan

Langkah-Langkah Sebelum Pengukuran 1. Menetapkan tujuan pengukuran a. Untuk Apa ? b. Berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan ? 2. Melakukan penelitian pendahuluan a. Mempelajari kondisi kerja dan cara kerja sehingga diperoleh usaha perbaikan b. Membakukan secara tertulis sistem kerja yang telah dianggap baik c. Operator perlu pegangan baku Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

3. Memilih operator a. Memiliki kemampuan normal dan dapat bekerja sama, dan wajar 4. Melatih operator a. Kurva belajar (learning Curve)

5. MenguraikanPekerjaanatasElemen-ElemenPekerjaanElemen-elemen kerja dibua tsedetail dan sependek mungkin tapi masih mudah untuk diukur waktunya dengan teliti. 6. MenyiapkanAlat-AlatPengukuran Stopwatch, papandanlembarpengamatan, kalkulator, alattulis. 7. MelakukanPengukuranWaktu Ada3 metodaygumumdigunakanu/ mengukurelemen-elemenkerjadgnstopwatch, yaitu: Continoustiming Repetitive timing/ Snap-back method Accumulative timing;menggunakan2 ataulebihstopwatch ygbekerjabergantian.

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA KegiatanEVALUASI kecepatandanperformance kerjaoperator padasaatpengukurankerjaberlangsungmerupakanbagianygpaling SULITdanPENTINGdalamPENGUKURAN KERJA. AktivitasutkMENILAI atauMENGEVALUASI kecepatankerjaoperator dikenalsebagai: RATING PERFORMANCE TujuannyauntukmeNORMALkanwaktukerjaygdisebabkanolehkeTIDAKWAJARANoperator dlmbekerja. Review: WB = WN + l L = kelonggaran(allowance) WN = WS x p P = faktorpenyesuaianjika: P=1 bekerjaWAJAR p<1 bekerjaterlaluLAMBAT Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

P>1 bekerjaterlaluCEPAT WS = Xi/N

Hitungrata-rata darihargarata-rata subgroup dengan: X = Xi/k = 56/6 = 14 Xi = harga rata-rata dari subgroup ke-i K = banyaknya subgrup Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan rumus : (xj x) = (14 -14) + (10 -14) + (15-14) -----------n-1 = 8,13 = 2,9 Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus /n = 2,9 4 = 1,445 N adalah besarnya subgrup Tentukan BKA dan BKB dengan rumus BKA = x + 3 x = 14 + 3 (1,455) = 18,365 BKB = x 3 x = 14 3 (1,455) = 9,630 BKA dan BKB merupakan batas apakah sub grup seragam atau tidak, ternyata semua rata-rata subgrup ada dalam kontrol sehingga dapat digunakan untuk menghitung banykanya jumlah pengukuran yang diperlukan. --------------------------------------16 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

Cara MenentukanFaktorPenyesuaian 1.Persentase Cara paling awal, sederhana, dan mudah! pditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran, misal: Ditentukanp = 110% jikaWs = 14,6 menit, makaWn= 14,6 x 1,1 = 16,6 menit Kekurangannyahasilpenilaiannyakasar 2. Cara SCHUMARD Patokanpenilaianberdasarkankelas-kelasperformansikerjatiapkelaspunyanilaisendiri-sendiri. K elas S uperfast F ast + F ast F ast E xcelent G ood + G ood 0 5 0 0 5 Poor 5 0 + Fair Fair 0 5 RMAL Fair 5 00 d NO 0 s Goo 5 Kela

CONTOH: Bilaperformansioperator dinilaiEXCELENT, makamendapatnilai80, maka: p= 80/60=1,33 JikaWs = 276,4 detikmaka: WN = 276,4 x 1,33 = 367,6 detik

3.Cara WESTINGHOUSE Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

Penilaianberdasarkan4 faktor: SKILL (Ketrampilan): kemampuanmengikuticarakerjayang ditetapkan. EFFORT(Usaha): kesungguhanyang ditunjukkanoperator ketikabekerja. CONDITION(Kondisikerja):kondisilingkunganfisiklingkungan(pencahayaan, temperatur,dankebisinganruangan) CONSISTENCY(Konsistensi): kenyataanbahwasetiaphasilpengukuranwaktumenunjukkanyang berbeda-beda. Contoh jika diketahui WS 124,6 detik dicapai dengan Keterampilan Usaha Kondisi Konsistensi Fair (E1) = - 0,05 Good (C2) Excelent (B) = + 0,004 Poor (F) = - 0,004

Jumlah jadi p = (1-0,03) = 0,97 WN = 124,6 x 0,09 = 120,9 detik 3. Kecepatankerja: Wajarp=1 Lambatp<1 Cepatp>1 Tingkatkesulitanpekerjaan(lihattabelanggotabadan; Sutalaksanahal147)

5. Cara BedauxdanSintesa Tahun1916, Charles E.Bedauxmemperkenalkansistemu/ pembayaran upah dan insentif dalam pengendalian tenagakerja. SkilldanEffort Rating TidakterlalubedadengancaraShumard DinyatakandalamhurufB, standard kerjaoperator dinyatakandgnnilai60 B, pemberianinsentif70-85 B per jam Cara Sintesa: waktupenyelesaiantiapelemengerakandibandingkandgnnilaipadatabelData Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

WaktuGerakan, kemudiandihitungRata-Ratanyasebagaifaktorpenyesuaiannya.

D. STANDAR WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN (PREDETERMINED TIME STUDY) Merupakan suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar kecil yang waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas. Caranya dengan menjumlahkan factor waktu bagi setiap elemen dasar dari pekerjaan. Cara ini membutuhkan biaya yang besar. Metode yang paling umum adalah metode pengukuran waktu (MTM = Methods Time Measurement). Standar waktu yang telah ditetapkan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang disebut sebagai Therblig yang ditemukan oleh Frank Gilbreth, yang mencakup aktifitas seperti memilih, mengambil, mengarahkan, merakit, menjangkau, memegang, beristirahat, meneliti. Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan studi waktu yaitu: a. Standar waktu dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak mengganggu aktifitas sesungguhnya. b. Karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar-benar dilakukanmaka dapat digunakan untuk membuat rencana. c. Tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan. d. Serikat pekerja cenderung menerima metode ini sebagai cara yang wajar untuk menetapkan standar. e. Standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang melakukan sejumlah besar penelitian pada tugas yang sama.

E. PENGAMBILAN SAMPEL KERJA Metode ini dikembangkan di Inggris oleh L. Tipper pada tahun 1930. Pengambilan sample kerja memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada beragam pekerjaan. Metode ini membutuhkan pengamatan secara acak untuk mencatat aktifitas yang dilakukan pekerja. Hasilnya terutama digunakan untuk menentukan bagaimana karyawan mengalokasikan waktu mereka diantara aktifitas yang beragam. Hal ini akan mendorong adanya perubahan karyawan, penugasan ulang, perkiraan biaya aktifitas dan kelonggaran keterlambatan bagi standar pekerja. Apabila pengambilan sample ini untuk menetapkan kelonggaran keteralambatan, maka sering disebut penelitian rasio keterlambatan (ratio delay study). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

Prosedur dalam metode ini ada lima langlah sebagai berikut: a. Mengambil sample awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai parameter seperti persentase waktu sibuk seorang pekerja. b. Hitung ukuran sample yang dibutuhkan. c. Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk menapatkan pengamatan yang benar-benar acak. d. Lakukan pengamatan dan catat aktifitas pekerja. e. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka biasanya dalam persentase. Untuk menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan maka dapat digunakan rumus: z 2 p (1-p) n = ---------------h2 dimana n = ukuran sample yang dibutuhkan z = deviasi normal standar untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan p = nilai perkiraan proporsi sample (waktu kerja operator yang diamati, apakah sedang sibuk atau sedang menganggur) h = tingkat kesalahan yang dapat diterima, dalam persentase. Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja mengalokasikan waktu mereka diantara beragam aktifitas yang dilakukannya. Hal ini dapat dicapai dengan menetapkan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada aktifitas yang ada pada sejumlah waktu tertentu. Seorang analis hanya mencatat aktifitas yang dilakukan secara acak. Pengambilan sampel pekerja mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan studi waktu yaitu: a. Lebih murah karena cukup seorang pengamat untuk mengamati beberapa pekerja secara bersamaan. b. Pengamat tidak perlu latihan khusus dan tidak perlu pengukur waktu yang khusus. c. Penelitian dapat ditunda kapan saja karena hanya ada sedikit dampaknya. d. Pengambilan sampel secara spontan pada waktu panjang maka hanya sedikit kesempatan para pekerja untuk mempengaruhi hasil penelitian. e. Prosedur hanya sedikit dan gangguan hanya sedikit sehingga tidak menimbulkan keberatan bagi pekerja.

Akan tetapi terdapt kelemahan pada metode ini yaitu: a. Tidak membagi elemen kerja selengkap studi waktu. b. Hasilnya bisa bias atau tidak benar. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

c. Karena tidak mengganggu, pengambilan sampel kerja cenderung kurang akurat terutama jika pekerjaan tersebut siklusnya pendek. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakan latihan dibawah ini : a. Sebutkan dan jelaskan berbagai penggunaan Standar Tenaga kerja. b. Sebutkan cara empat cara mennetukan Standar pekerja. c. Apa yang dimaksudkan dengan metode Pengalaman masa lalu ?

d. e. f. g.

Apa yang dimaksudkan dengan metode studi waktu ? Apa yang dimaksudkan dengan metode standar waktu yang telah ditentukan ? Apa yang dimaksudkan dengan metode pengambilan sampel kerja ? Sebutkan dan jelaskan berbagai kelebihan dan kelemahan metode pengambilan sampel kerja .

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan ! 1) Standar Pekerja digunakan untuk A. Menentukan persyaratan tenaga kerja B. Memahami biaya C. Menentukan apakah sudah sesuai dengan hari kerja yang fair D. Semua jawaban benar 2) Standar Pekerja membantu perusahaan menentukan A. Kebutuhan staffing B. Disain produk C. Ukuran kru dan keseimbangan kerja D. Semua benar 3) Dari yang berikut, mana yang bukan metode untuk menentukan standar waktu A. Time study B. Pengalaman histories C. Standar waktu yang telah ditentukan D. Flow diagrams 4) Jika rata-rata siklus waktu yang diobservasi untuk suatu elemen 2 menit/siklus dan performance rating 80 % berapa normal timenya ? A. 1,60 menit B. 2,00 menit
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

C. 2,50 menit D. Tidak dapat dihitung 5) Jika normal time 2,00 menit, allowance factor 20 % berapa waktu standarnya ? A. 0,40 menit B. 2,00 menit C. 2,50 menit D. Tidak dapat dihitung

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Darman SE. MM MANAJEMEN OPERASIONAL

You might also like