Pengantar : Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah, kami kan menayangkan materi Khutnah Jumat khusus untuk kalangan masyarakat Muslim, yang sekaligus materi tersebut dapat digunakan sebagai bahan bacaan keluarga bagi kaum Muslimin, atau disampaikan lewat majelis taklim. Tema utama adalah tentang Islam dan Kesehatan, yang tujuannya untuk menyampaikan pesan misi kesehatan dalam menanamkan nilai-nilai budaya sehat dalam kehidupan yang Islami, sejalan dengan ajaran syariat Islam yang sangat mengedepankan pentingnya nilai-nilai kesehatan, baik yang berkaitan dengan masalah ibadah mau pun masalah muamalah dalam kehidupan sehari-hari kaum Muslimin. Sembilan judul khutbah akan kami posting di website www.widiakertapranata.com dengan urutan : 1) Ajaran syariat Islam sangat mengedepankan nilai-nilai kesehatan, 2) Penyakit mematikan yang diyakini sebagai siksa dari Allah, 3) Bahayanya rokok bagi kesehatan, 4) Mensyukuri nikmat sehat, 5) Makan berlebihan membahayakan kesehatan, 6) Memahami fungsi makanan yang dapat membina tubuh sehat dalam keluarga, 7) Sifat dengki merusak kesehatan dan menghapus kebaikan, 8) Allah menyukai dan mencintai mukmin yang sehat, dan 9) Fase-fase perjalanan usia dan tantangannya dalam kesehatan. Alangkah tepatnya kalau penyampaian naskah khutbah ini mendapat sambutan hangat dari para penyuluh agama (para dai dan ustadz) demi kepentingan yang bersifat skala luas penyampaian syiar tentang Islam dan Kesehatan, baik melalui mimbar jumat maupun melalui majelis taklim, karena betapa efektifnya jangkauan penyampaian syiar tentang kesehatan masyarakat kepada kaum Muslimin melalui sarana masjid. Data tentang masjid yang ada di Indosesia (yang sumbernya berdasarkan data dari situs internet) ada sekitar 6 s/d 7 ribu masjid (kemungkinan maksudnya termasuk mushola), diantaranya di Jawa Barat ada 41 ribu masjid, di Jawa Tengah 38 ribu masjid, dan di DKI Jakarta ada 4 ribu masjid. 2
Posting pertama tentang Islam dan Kesehatan di website kami paparan di bawah ini.
1/36 ISLAM DAN KESEHATAN-1 Menanamkan nilai-nilai budaya sehat dalam kehidupan yang Islami.
Judul : Ajaran Syariat Islam sangat Mengedepankan Nilai-nilai Kesehatan. ================================================ Ayat Alquran yang dibaca pada Mukadimah : !!., _ `.., :| `.. _|| :l.l l.s! >>`>` >,., _|| _.l >.. >.',`, l`> _|| _,,->l | .. !,`.`> `L! (Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, QS. 5 : 6)
3
1
Ajaran Syariat Islam sangat Mengedepankan Pentingnya Nilai-nilai Kesehatan D isusun oleh : H . Widjaja Kartadiredja
Hadirin sidang Jumat rahiimakumullah, Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1980/90-an membuat bangsa kita hampir tak pernah keluar dari berbagai permasalahan bangsa hingga sekarang. Salah satu dampaknya yang dirasakan ialah membuat sebagian besar rakyat Indonesia masih jauh dari hidup sehat. Dalam tahun 1998 Indonesia pernah mencanangkan misi baru di bidang kesehatan, yang dinyatakan dengan motto : Indonesia Sehat 2010. Tapi nyatanya, hingga tahun 2010 lewat kondisi kesehatan rakyat Indosnesia masih belum banyak beranjak dari kondisi semula, karena problematika bangsa yang terus silih berganti menerpa kehidupan bangsa kita. Dalam kondisi yang demikian, maka bangsa kita harus mengambil langkah kreatif, sebab tentunya masih ada upaya yang bisa ditempuh dalam memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya diantaranya melalui pendekatan perilaku dan budaya untuk menanamkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan, disamping upaya pemerintah untuk menekan biaya kesehatan yang bisa terjangkau oaleh kalangan masyarakat bawah. Undang-undang No. 36 yahun 2009 tentang Kesehatan, menegaskan pentingnya peran serta masyarakat, baik perorangan 4
maupun terorganisasi, dalam mempercepat proses terwujudnya tingkat kesehatan masyarakat sebagai bentuk partisipasi. Sesungguhnya kaum Muslimin sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, sangat potensial untuk dibangkitkan kesadaran atau bahkan peran-sertanya dalam pembangunan kesehatan, yang diawali dengan penanaman pemahaman, bahwa ajaran syariat Islam sendiri sangat mengedepankan nilai-nilai kesehatan, baik yang tekait langsung dengan masakah ibadah maupun muamalah dalam kehidupan sehari-hari kaum muslimin. Karena itu untuk meyakini betapa sempurnanya ajaran syariat Islam terkait dengan masalah kesehatan, mari kita lihat beberapa contoh firman Allah dalam Alquran dan Hadits-hadits Nabi Saw yang mengisyaraktan tentang kesehatan, yaitu : Pertama : Tentang kebersihan terkait dengan wudhu. Firman Allah dalam Surat Al-Maidah (QS.5) ayat 6 :
!!., _ `.., :| `.. _|| :l.l Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, l.s! >>`>` >,., _|| _.l Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
>.. >.',`, l`> _|| _,,->l dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
| .. !,`.`> `L! 5
dan jika kamu junub maka mandilah.
Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk sering berwudhu, karena wudhu merupakan sarana untuk melakukan shalat wajib dan sunnah. Tujuannya agar saat berada di hadapan Allah dalam keadaan suci. Hikmahnya seperti diriwayatkan dari Abu Ummamah r.a. yang mendengar Rasulullah bersabda : Setiap kali seorang Muslim ber-wudhu, dosa-dosanya akan keluar dari telinga, mata, kedua tangan dan kedua kakinya. Ketika duduk, ia dalam keadaan sudah terampuni. Rasulullah juga memberi petunjuk kepada kita, wudhu itu selain sebagai sarana bersuci, kebersihan, melebur dosa, juga berfungsi untuk meningkatkan derajat keimanan dan kesehatan sebagai Muslim. Kedua : Tentang kebersihan yang terkait dengan makanan. Islam juga mengajarkan sampai pada hal-hal yang detail, diantaranya mendorong untuk selalu menjaga kebersihan setelah makan, agar mulut dan gigi tidak menjadi sumber penyakit. Rasulullah Saw bersabda : Berkah makanan itu terdapat pada wudhu sebelum dan sesu-dahnya. Kita tahu bahwa sebagian penyakit yang diderita oleh seseorang terkait dengan ketidak-pedulian terhadap kesehatan mulut dan tidak menjaga kesehatan gigi, dimana mulut kemudian menjadi sumber penyakit. Di sini letaknya rahasia arahan Rasulullah pada umatnya untuk menjaga kesehatan mulut dengan bersiwak. Rasulullah Saw bersabda : Bersiwaklah karena siwak itu bisa membersihkan mulut dan mendatang-kan ridha Tuhan. Kertiga : Tentang kebersihan pakaian. Dalam Surat Al- Muddatstsir (QS.74) ayat 1 s/d 4 tentang perintah pertama berdawah 6
kepada umat, setelah Nabi Saw menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasul, Allah berfirman : !!., `...l ` ..! _ ,`, > _ ,,!,. L _
1) Hai orang yang berselimut, 2) Bangun-lah, lalu berilah peringatan! 3) Dan Tuhanmu agung-kanlah! 4). Dan pakai-anmu bersihkanlah. (QS.74 : 1-4). Keempat : Tentang haid itu kotoran. Dalam Surat Albaqarah (QS.2) ayat 222 Allah berfirman : .l:`. _s _,>.l Mereka bertanya kepa-damu tentang haid _ > _: l.s! ,!..l _ _,>.l
Katakan, haid itu adalah suatu yang kotor _>,1 . _.> L, dan janganlah kamu dekati mereka sebelum mereka suci 7
:| L. _>.! _. ,> `. < Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. | < > _,,`.l > _L..l Sungguh Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah, Itulah beberapa contoh ayat Alquran dan Hadits Nabi Saw yang menunjukkan betapa sempurnanya syariat Islam mengatur tentang kesehatan, yang tidak hanya dalam pengertian fisik jasmaniah melainkan juga ruhaniah, untuk meraih kemaslahatan yang lebih banyak, baik dalam urusan dunia mau pun urusan akhirat. Nabi Saw bersabda : Kebersihan bagian dari iman yang maknanya sangat filosofis, yaitu memberikan isyarat bahwa kesehatan adalah sebagai bagian integral (menyatu) dalam kehidupan ibadah, baik ibadah yang bersifat ritual maupun ibadah yang bersifat muamalah dalam arti yang luas. Maknanya, dengan sehat ibadah akan dapat dijalankan dengan sempurna, dan dengan sehat pula muamalah akan dapat dijalankan dengan baik. Karena itu seseorang yang sehat akan lebih banyak meraih kemaslahatan, baik untuk urusan dunia maupun untuk urusan akhirat. Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah, Dalam syiar Islam banyak sarana untuk penyampaian syiar kepada umat. Diantaranya untuk penyampaian syiar tentang Islam dan kesehatan sangat efektif menggunakan sarana dawah, atau dalam hal ini spesifiknya melalui khutbah Jumat. Khutbah Jumat dapat digunakanan untuk penyampaian pesan misi kesehatan kepada kaum muslimin melalui masjid-masjid tempat mereka melakukan shalat Jumat, di mana pun mereka berada. Dilakukan 8
sebulan sekali dengan konsisten, dengan materi-materi yang berkesinam-bungan. Pemahaman yang disampaikan lewat pesan misi kesehatan ini sangat penting, karena pesan misi ini nantinya akan menjadi fondasi yang kuat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi kaum muslilin, menuju terciptanya budaya sehat di masyarakat. Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah, Sisi positif lainnya yag dapat menunjang penyampaian informasi, dalam hal ini tentang pesan-pesan misi kesehatan, ialah sifat toleransi atau sifat kebersamaan kaum Muslimin. Dari sisi kebersamaan terhadap palaksanaan pesan misi kesehatan lewat jalur dakwah, dimungkinkan adanya keterlibata pihak praktisi di bidang kesehatan, baik dokter atau pun aktivis kesehatan lainnya, dalam kapasitasnya sebagai Muslim, baik langsung maupun tidak langsung, di mana saja, di perkotaan atau pun di pedesaan. Betapa terpunjinya kalau mereka tertarik untuk melibatkan diri dalam program penyampaian pesan misi kesehatan lewat jalur dawah. Sebab Allah Swt sendiri sangat memuji siapa yang siap melakukan dawah dengan memberinya predikat ahsanu qaulan, yang artinya orang yang paling baik perkataannya. Dalam Surat Fushshilat QS.41 ayat 33 Allah berfirman :
_. _.> _.. l. : _|| < _.s !>l. . _! _..| _. _,.l`..l Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" Perlu diingat pula bahwa setiap muslim berkewajiban untuk melakukan dawah, baik langsung maupun tidak langsung, 9
sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : Sampaikan seruanku walau hanya satu ayat. Hadirin sidang Jumat rahiimakumullah, Sekarang mari kita lihat, materi apa yang disampaikan dalam mimbar Jumat tentang kesehatan? Materi yang disampaikan, tergantung urgensi dan situasi aktual menurut khatib. Hanya saja di sini diperlukan kreativitas dalam menggali topik-topik yang menarik tentang kesehatan dan sangat bermanfaat untuk diangkat di mimbar Jumat. Sumbernya sendiri, selain diambil dari nash-nash Alquran dan hadits-hadits Nabi Saw, adalah diambil dari sumber-sumber lain seperti : berbagai literatur tentang kesehatan, hasil-hasil penelitian ilmiah berbagai jenis penyakit, dan lain-lain, yang perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengetahuan untuk mewaspadai berbagai penyakit yang berbahaya. Beberapa contoh topik yang dapat diangkat ke mimbar Jumat diantaranya tentang : mudaratnya rokok dan bahayanya bagi kesehatan; bakteri ganas yang mematikan; makan berlebihan bisa membahayakan kesehatan; mensyukuri nikmat sehat sebagai karunia Allah; memilih bahan makanan keluarga yang dapat membina tubuh sehat; menjauhi makanan haram; puasa bagi penderita diabetes; puasa bagi penderita tekanan darah tinggi; memelihara kebersihan lingkungan; mencari rizki yang halal dan toyyib; upaya penyembuhan jauh dari syirik; jalan sehat ke masjid, dan seterusnya, dan seterusnya. Hadirin sidang Jumat yang berbahagia, Demikian gambaran tentang tuntunan kesehatan menurut ajaran syariat Islam. Apa yang dipaparkan hendaknya dapat mem-berikan pemahaman tentang arti pentingnya kesehatan.dalam kehidupan sebagai Muslim. Dengan sehat seseorang akan dapat lebih banyak meraih kemaslahatan, baik yang terkait dengan masalah ibadah maupun yang terkait dengan masalah muamalah dari arti luas. Prinsip dasar yang senantiasa harus kita tanamkan dalam benak dan 10
pikitan kita sebagai langkah yang paling mendasar dalam penanaman nilai-nilai budaya sehat, adalah pencegahan lebih baik dari pengobatan.
Barakallaahu lii wa lakum fil Quraanil adhiim, wa nafaanii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wadz-dzikril hakim. Wa taqabbalallahu minnii wa minkum, tilaa watahu innahu huwas-samii ul aliim. 08/10/2010.