You are on page 1of 5

1

ISLAM DAN KESEHATAN


Uploaded 28 Juli 2012

Pengantar :
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1433
Hijriyah, kami kan menayangkan materi Khutnah Jumat
khusus untuk kalangan masyarakat Muslim, yang sekaligus
materi tersebut dapat digunakan sebagai bahan bacaan
keluarga bagi kaum Muslimin, atau disampaikan lewat majelis
taklim.
Tema utama adalah tentang Islam dan Kesehatan, yang
tujuannya untuk menyampaikan pesan misi kesehatan dalam
menanamkan nilai-nilai budaya sehat dalam kehidupan yang Islami,
sejalan dengan ajaran syariat Islam yang sangat mengedepankan
pentingnya nilai-nilai kesehatan, baik yang berkaitan dengan masalah
ibadah mau pun masalah muamalah dalam kehidupan sehari-hari kaum
Muslimin.
Sembilan judul khutbah akan kami posting di website
www.widiakertapranata.com dengan urutan : 1) Ajaran syariat Islam sangat
mengedepankan nilai-nilai kesehatan, 2) Penyakit mematikan yang diyakini
sebagai siksa dari Allah, 3) Bahayanya rokok bagi kesehatan, 4)
Mensyukuri nikmat sehat, 5) Makan berlebihan membahayakan kesehatan,
6) Memahami fungsi makanan yang dapat membina tubuh sehat dalam
keluarga, 7) Sifat dengki merusak kesehatan dan menghapus kebaikan, 8)
Allah menyukai dan mencintai mukmin yang sehat, dan 9) Fase-fase
perjalanan usia dan tantangannya dalam kesehatan.
Alangkah tepatnya kalau penyampaian naskah khutbah ini mendapat
sambutan hangat dari para penyuluh agama (para dai dan ustadz) demi
kepentingan yang bersifat skala luas penyampaian syiar tentang Islam dan
Kesehatan, baik melalui mimbar jumat maupun melalui majelis taklim,
karena betapa efektifnya jangkauan penyampaian syiar tentang kesehatan
masyarakat kepada kaum Muslimin melalui sarana masjid. Data tentang
masjid yang ada di Indosesia (yang sumbernya berdasarkan data dari situs
internet) ada sekitar 6 s/d 7 ribu masjid (kemungkinan maksudnya termasuk
mushola), diantaranya di Jawa Barat ada 41 ribu masjid, di Jawa Tengah 38
ribu masjid, dan di DKI Jakarta ada 4 ribu masjid.
2


Posting pertama tentang Islam dan Kesehatan di website kami
paparan di bawah ini.


1/36
ISLAM DAN KESEHATAN-1
Menanamkan nilai-nilai budaya sehat
dalam kehidupan yang Islami.

Judul : Ajaran Syariat Islam sangat
Mengedepankan Nilai-nilai Kesehatan.
================================================
Ayat Alquran yang dibaca pada Mukadimah :
!!., _ `.., :| `.. _|| :l.l l.s!
>>`>` >,., _|| _.l >.. >.',`,
l`> _|| _,,->l | .. !,`.`> `L!
(Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan
jika kamu junub Maka mandilah, QS. 5 : 6)


3



1

Ajaran Syariat Islam sangat Mengedepankan
Pentingnya Nilai-nilai Kesehatan
D isusun oleh : H . Widjaja Kartadiredja

Hadirin sidang Jumat rahiimakumullah,
Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun
1980/90-an membuat bangsa kita hampir tak pernah keluar dari
berbagai permasalahan bangsa hingga sekarang. Salah satu
dampaknya yang dirasakan ialah membuat sebagian besar rakyat
Indonesia masih jauh dari hidup sehat.
Dalam tahun 1998 Indonesia pernah mencanangkan misi baru
di bidang kesehatan, yang dinyatakan dengan motto : Indonesia
Sehat 2010. Tapi nyatanya, hingga tahun 2010 lewat kondisi
kesehatan rakyat Indosnesia masih belum banyak beranjak dari
kondisi semula, karena problematika bangsa yang terus silih berganti
menerpa kehidupan bangsa kita.
Dalam kondisi yang demikian, maka bangsa kita harus
mengambil langkah kreatif, sebab tentunya masih ada upaya yang
bisa ditempuh dalam memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya diantaranya melalui pendekatan perilaku dan
budaya untuk menanamkan pemahaman masyarakat tentang
kesehatan, disamping upaya pemerintah untuk menekan biaya
kesehatan yang bisa terjangkau oaleh kalangan masyarakat bawah.
Undang-undang No. 36 yahun 2009 tentang Kesehatan,
menegaskan pentingnya peran serta masyarakat, baik perorangan
4


maupun terorganisasi, dalam mempercepat proses terwujudnya
tingkat kesehatan masyarakat sebagai bentuk partisipasi.
Sesungguhnya kaum Muslimin sebagai mayoritas penduduk
di negeri ini, sangat potensial untuk dibangkitkan kesadaran atau
bahkan peran-sertanya dalam pembangunan kesehatan, yang diawali
dengan penanaman pemahaman, bahwa ajaran syariat Islam sendiri
sangat mengedepankan nilai-nilai kesehatan, baik yang tekait
langsung dengan masakah ibadah maupun muamalah dalam
kehidupan sehari-hari kaum muslimin.
Karena itu untuk meyakini betapa sempurnanya ajaran syariat
Islam terkait dengan masalah kesehatan, mari kita lihat beberapa
contoh firman Allah dalam Alquran dan Hadits-hadits Nabi Saw yang
mengisyaraktan tentang kesehatan, yaitu :
Pertama : Tentang kebersihan terkait dengan wudhu.
Firman Allah dalam Surat Al-Maidah (QS.5) ayat 6 :

!!., _ `.., :| `.. _|| :l.l
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat,
l.s! >>`>` >,., _|| _.l
Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku,

>.. >.',`, l`> _|| _,,->l
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki,

| .. !,`.`> `L!
5


dan jika kamu junub maka mandilah.

Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk sering
berwudhu, karena wudhu merupakan sarana untuk melakukan shalat
wajib dan sunnah. Tujuannya agar saat berada di hadapan Allah
dalam keadaan suci. Hikmahnya seperti diriwayatkan dari Abu
Ummamah r.a. yang mendengar Rasulullah bersabda :
Setiap kali seorang Muslim ber-wudhu, dosa-dosanya akan
keluar dari telinga, mata, kedua tangan dan kedua kakinya.
Ketika duduk, ia dalam keadaan sudah terampuni.
Rasulullah juga memberi petunjuk kepada kita, wudhu itu selain
sebagai sarana bersuci, kebersihan, melebur dosa, juga berfungsi
untuk meningkatkan derajat keimanan dan kesehatan sebagai
Muslim.
Kedua : Tentang kebersihan yang terkait dengan makanan.
Islam juga mengajarkan sampai pada hal-hal yang detail, diantaranya
mendorong untuk selalu menjaga kebersihan setelah makan, agar
mulut dan gigi tidak menjadi sumber penyakit. Rasulullah Saw
bersabda :
Berkah makanan itu terdapat pada wudhu sebelum
dan sesu-dahnya.
Kita tahu bahwa sebagian penyakit yang diderita oleh
seseorang terkait dengan ketidak-pedulian terhadap kesehatan mulut
dan tidak menjaga kesehatan gigi, dimana mulut kemudian menjadi
sumber penyakit. Di sini letaknya rahasia arahan Rasulullah pada
umatnya untuk menjaga kesehatan mulut dengan bersiwak.
Rasulullah Saw bersabda :
Bersiwaklah karena siwak itu bisa membersihkan mulut
dan mendatang-kan ridha Tuhan.
Kertiga : Tentang kebersihan pakaian. Dalam Surat Al-
Muddatstsir (QS.74) ayat 1 s/d 4 tentang perintah pertama berdawah
6


kepada umat, setelah Nabi Saw menerima wahyu dan diangkat
menjadi Rasul, Allah berfirman :
!!., `...l
` ..! _
,`, > _
,,!,. L _

1) Hai orang yang
berselimut, 2) Bangun-lah, lalu berilah peringatan! 3) Dan
Tuhanmu agung-kanlah! 4). Dan pakai-anmu bersihkanlah.
(QS.74 : 1-4).
Keempat : Tentang haid itu kotoran. Dalam Surat Albaqarah
(QS.2) ayat 222 Allah berfirman :
.l:`. _s _,>.l
Mereka bertanya kepa-damu tentang haid
_ > _: l.s! ,!..l _ _,>.l

Katakan, haid itu adalah suatu yang kotor
_>,1 . _.> L, dan janganlah
kamu dekati mereka sebelum mereka suci
7


:| L. _>.! _. ,> `. <
Maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu.
| < > _,,`.l > _L..l Sungguh
Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai
orang yang menyucikan diri
Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah,
Itulah beberapa contoh ayat Alquran dan Hadits Nabi Saw
yang menunjukkan betapa sempurnanya syariat Islam mengatur
tentang kesehatan, yang tidak hanya dalam pengertian fisik
jasmaniah melainkan juga ruhaniah, untuk meraih kemaslahatan
yang lebih banyak, baik dalam urusan dunia mau pun urusan akhirat.
Nabi Saw bersabda : Kebersihan bagian dari iman yang
maknanya sangat filosofis, yaitu memberikan isyarat bahwa
kesehatan adalah sebagai bagian integral (menyatu) dalam
kehidupan ibadah, baik ibadah yang bersifat ritual maupun ibadah
yang bersifat muamalah dalam arti yang luas.
Maknanya, dengan sehat ibadah akan dapat dijalankan
dengan sempurna, dan dengan sehat pula muamalah akan dapat
dijalankan dengan baik. Karena itu seseorang yang sehat akan lebih
banyak meraih kemaslahatan, baik untuk urusan dunia maupun
untuk urusan akhirat.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah,
Dalam syiar Islam banyak sarana untuk penyampaian syiar
kepada umat. Diantaranya untuk penyampaian syiar tentang Islam
dan kesehatan sangat efektif menggunakan sarana dawah, atau
dalam hal ini spesifiknya melalui khutbah Jumat. Khutbah Jumat
dapat digunakanan untuk penyampaian pesan misi kesehatan
kepada kaum muslimin melalui masjid-masjid tempat mereka
melakukan shalat Jumat, di mana pun mereka berada. Dilakukan
8


sebulan sekali dengan konsisten, dengan materi-materi yang
berkesinam-bungan.
Pemahaman yang disampaikan lewat pesan misi kesehatan ini
sangat penting, karena pesan misi ini nantinya akan menjadi fondasi
yang kuat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi kaum
muslilin, menuju terciptanya budaya sehat di masyarakat.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmaati Allah,
Sisi positif lainnya yag dapat menunjang penyampaian
informasi, dalam hal ini tentang pesan-pesan misi kesehatan, ialah
sifat toleransi atau sifat kebersamaan kaum Muslimin. Dari sisi
kebersamaan terhadap palaksanaan pesan misi kesehatan lewat
jalur dakwah, dimungkinkan adanya keterlibata pihak praktisi di
bidang kesehatan, baik dokter atau pun aktivis kesehatan lainnya,
dalam kapasitasnya sebagai Muslim, baik langsung maupun tidak
langsung, di mana saja, di perkotaan atau pun di pedesaan.
Betapa terpunjinya kalau mereka tertarik untuk melibatkan diri
dalam program penyampaian pesan misi kesehatan lewat jalur
dawah. Sebab Allah Swt sendiri sangat memuji siapa yang siap
melakukan dawah dengan memberinya predikat ahsanu qaulan,
yang artinya orang yang paling baik perkataannya. Dalam Surat
Fushshilat QS.41 ayat 33 Allah berfirman :

_. _.> _.. l. : _|| < _.s !>l. .
_! _..| _. _,.l`..l
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan dan berkata,
"Sungguh, aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
Perlu diingat pula bahwa setiap muslim berkewajiban untuk
melakukan dawah, baik langsung maupun tidak langsung,
9


sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : Sampaikan seruanku
walau hanya satu ayat.
Hadirin sidang Jumat rahiimakumullah,
Sekarang mari kita lihat, materi apa yang disampaikan dalam
mimbar Jumat tentang kesehatan? Materi yang disampaikan,
tergantung urgensi dan situasi aktual menurut khatib. Hanya saja di
sini diperlukan kreativitas dalam menggali topik-topik yang menarik
tentang kesehatan dan sangat bermanfaat untuk diangkat di mimbar
Jumat.
Sumbernya sendiri, selain diambil dari nash-nash Alquran dan
hadits-hadits Nabi Saw, adalah diambil dari sumber-sumber lain
seperti : berbagai literatur tentang kesehatan, hasil-hasil penelitian
ilmiah berbagai jenis penyakit, dan lain-lain, yang perlu diketahui oleh
masyarakat sebagai pengetahuan untuk mewaspadai berbagai
penyakit yang berbahaya.
Beberapa contoh topik yang dapat diangkat ke mimbar Jumat
diantaranya tentang : mudaratnya rokok dan bahayanya bagi
kesehatan; bakteri ganas yang mematikan; makan berlebihan bisa
membahayakan kesehatan; mensyukuri nikmat sehat sebagai
karunia Allah; memilih bahan makanan keluarga yang dapat
membina tubuh sehat; menjauhi makanan haram; puasa bagi
penderita diabetes; puasa bagi penderita tekanan darah tinggi;
memelihara kebersihan lingkungan; mencari rizki yang halal dan
toyyib; upaya penyembuhan jauh dari syirik; jalan sehat ke masjid,
dan seterusnya, dan seterusnya.
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,
Demikian gambaran tentang tuntunan kesehatan menurut
ajaran syariat Islam.
Apa yang dipaparkan hendaknya dapat mem-berikan
pemahaman tentang arti pentingnya kesehatan.dalam kehidupan
sebagai Muslim. Dengan sehat seseorang akan dapat lebih banyak
meraih kemaslahatan, baik yang terkait dengan masalah ibadah
maupun yang terkait dengan masalah muamalah dari arti luas.
Prinsip dasar yang senantiasa harus kita tanamkan dalam benak dan
10


pikitan kita sebagai langkah yang paling mendasar dalam
penanaman nilai-nilai budaya sehat, adalah pencegahan lebih
baik dari pengobatan.

Barakallaahu lii wa lakum fil Quraanil adhiim, wa nafaanii
wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wadz-dzikril hakim.
Wa taqabbalallahu minnii wa minkum, tilaa watahu
innahu huwas-samii ul aliim.
08/10/2010.

You might also like