You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG Yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah pemenuhan tugas mata pelajaran pendidikan agama islam sebagai pengganti susulan ulangan kenaikan kelas XI. Selain sebagai tugas, makalah ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran mengenai materi beriman kepada kitab-kitab Allah. Sehingga penulis juga dituntut untuk mempelajari materi ini sebelum membuat makalah.

I.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran pendidikan agama islam. Sebagai sarana latihan menulis karya ilmiah. Sebagai bahan diskusi bersama.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN IMAN DAN KITAB Menurut bahasa iman adalah percaya dan membenarkan. Sedangkan menurut istilah iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan amal perbuatan. Iman juga disebut sebagai akidah yang teguh terhadap semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang tidak boleh diubah atau dipisahkan dari keyakinan seseorang. Iman dan akidah bukan hanya sekedar percaya dalam hati kepada rukun iman, tetapi mesti diwujudkan dalam bentuk amalan dan perbuatan. Menurut bahasa kata kitab memiliki dua pengertian, yaitu perintah dan tulisan. Sehingga kitab dapat diartikan sebagai kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi umatnya serta telah dibukukan. Adapun kitab-kitab Allah yang wajib diimani yaitu : Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS Kitab Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Sebagai seorang muslim yang takwa, harus meyakini sepenuhnya bahwa keempat kitab ini merupakan wahyu dari Allah yang diturunkan kepada para Rasul sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia. Dengan demikian, orang yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat dikatakan beriman. Karena dalam Islam, iman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman. Sebagaimana Nabi SAW bersabda yang artinya : Iman ialah bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-Rasul-Nya, kepada hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman kepada Qadar yang baik dan buruk. (HR. Muslim dari Umar bin Khattab).

II.2 KITAB-KITAB ALLAH Allah SWT berfirman :

b%x. $Z9$# ZpB& Zoynur y]yt7s !$# z`h;Y9$# eu;B tYBur tAtRr&ur NgytB | =tG39$# d,ys9$$/ zN3su9 tt/ $Z9$# $yJ (#qn=tFz$# m 4 $tBur y#n=tGz$# m w) t%!$# nq?r& .`B t/ $tB Og?u!%y` MoYit69$# $Jt/ OgoYt/ ( yygs !$# %!$# (#qZtB#u $yJ9 (#qn=tFz$# m z`B d,ys9$# mR*/ 3 !$#ur gt `tB !$to 4n<) :u ?L)tGB

Artinya : Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para Nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkannya bersama mereka kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian diantara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus. (QS. Al-Baqarah : 213).

Ayat di atas menjadi dalil naqli tentang dasar diturunkannya kitab-kitab Allah.

Kitab Taurat Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa a.s sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, yang artinya : Dan Kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman). Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku. (QS. Al-Isra : 2).

Isi kanduingan kitab Taurat sebagai berikut :

Kewajiban meyakini keesaan Allah. Larangan menyembah berhala. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia. Perintah menyucikan hari sabtu (sabat). Perintah menghormati kedua orang tua. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar. Larangan berzina. Larangan mencuri Larangan ingin (mendekati) berbuat zina. Larangan mengambil hak orang lain.

Kitab Zabur Kata Zabur berasal dari kata Zabara yang berarti menulis, menulis dengan sempurna, atau mengukir tulisan pada batu. Adapun Zabur menurut istilah adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada seorang Nabi. Jadi, Zabur tidak hanya diterima oleh Nabi Daud a.s, tetapi juga diterima oleh Nabi lainnya sehingga ada banyak Zabur. Walaupun demikian, yang terkenal adalah Zabur yang diterima oleh Nabi Daud a.s sehingga pada umumnya orang mengenal Zabur sebagai kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Daud a.s. Zabur Nabi Daud a.s terdiri atas 150 pasal. Zabur berisi nyanyiannyanyian yang disenandungkan Nabi Daud, seperti ungkapan pengalaman

hidupnya, permintaan ampun atas dosanya kepada Allah, sukacita karena kemenangannya atas musuh Allah dan kemuliaaan Allah.

Kitab Injil Kitab ini diturunkan kepada Nabi Isa a.s sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israil. Allah SWT berfirman :

$uZs%ur #n?t NdrO#u |/ $# zNttB $]%d|B $yJj9 tt/ myt z`B p1uqG9$# ( moYs?#uur @gUM}$# m Wd qRur $]%d|Bur $yJj9 tt/ myt z`B p1uqG9$# Ydur ZpsqtBur t)GJ=j9
Artinya : Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Maidah : 46).

Kitab Injil ini memuat beberapa ajaran pokok, antara lain : Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni. Ajaran yang menympurnakan kitab Taurat.

Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus). Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya.

Injil, seperti halnya kitab Taurat dan Al-Quran, adalah wahyu Tuhan yang kemudian disampaikan kepada umat-Nya. Al-Quran membenarkan Injil dalam pengertian bahwa Allah menurunkan Injil kepada Nabi Isa a.s sebagaimana Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa a.s. Dalam Al-Quran kata Injil disebut sebanyak 12 kali. Menurut sebagian ahli tafsir, Al-Quran menyebut umat Nasrani. Ahlul Kitab Karena Tuhan memberi mereka kitab (Injil) melalui Nabi Isa. Sebutan itu merupakan suatu penghormatan.

Kitab Al-Quran Kitab suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Sebagaimana firman Allah :

x8u$t6s? %!$# tAtR tb$s%9$# 4n?t n6t tbq3u9 Jn=y=9 #tR


Artinya : Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (QS. Al-Furqan : 1).

Secara keseluruhan isi Al-Quran dapat diklasifikasikan ke dalam 3 pembahasan pokok seperti di bawah ini. Pembahasan mengenai prinsip-prinsip akidah. Pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah. Pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syariat.

Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama. Sebagai sumber hukum, Al-Quran berisi ajaran yang paling lengkap sekaligus membenarkan seluruh kitab sebelumnya. Al-Quran berisi ajaran dan konsepkonsep kehidupan yang tidak lekang oleh zaman dan masa. Al-Quran mempunyai sekian banyak kedudukan yang penting dan strategis dalam Islam seperti di bawah ini : Sebagai Wahyu Allah SWT yang Diturunkan Kepada Nabi Muhammad SAW Al-Quran sebagai wahyu Allah memuat segala aturan hidup dan berisi petunjuk untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Segala hal yang terdapat dalam Al-Quran bukan buatan Nabi Muhammad SAW. Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW Sebagai wahyu Allah yang paling sempurna dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya, serta sesuai dengan kedudukannya, isi Al-Quran selalu sesuai untuk segala waktu dan tempat. Oleh karena itu, Al-Quran sanggup menjawab segala tantangan zaman. Itulah sebabnya, Al-Quran

merupakan mukjizat yang paling besar dan dapat bertahan sampai akhir zaman. Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum Islam Al-Quran menjadi sumber pokok dan dalil pertama dalam hukum Islam. Selain itu, sebagai hakim tertinggi dalam memutuskan masalah atau persoalan yang dihadapi manusia. Al-Quran memiliki banyak nama, diantaranya sebagai berikut : Al-Kittab/Kitabullah, surah Al-Baqarah :2. Al-Hadi artinya yang memberi petunjuk. Al-Furqan artinya pembeda, surah Al-Furqan :1. Al Zikr artinya peringatan, surah al-Hijr :9 dan surah an-Nahl :44. Al Haqq artinya kebenaran, surah Ali Imran :62.

Selain keempat kitab di depan, Allah SWT telah menurunkan wahyu dalam bentuk suhuf. Suhuf berisi tentang hukum dasar yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan agama bagi Nabi/Rasul yang telah diberikan suhuf. II.3 PERINTAH UNTUK MENGIMANI KITAB

Dalil-Dalil Wahyu Perintah Allah SWT untuk beriman kepada kitab-kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah SWT berfirman :

Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (An-Nisa : 136) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain. (Al-Maidah : 48). Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Quran), menjadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Al-Furqan. (Ali Imran : 3-4). Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (An-Nisa : 163).

Penjelasan Rasulullah SAW tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak sekali hadits. Misalnya, Sesungguhnya keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk kitab Taurat diberi kitab Taurat. Kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu

Qirath satu Qirath (pecahan uang dinar). Pemeluk kitab Injil diberi kitab Injil, kemudian mereka mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan. Kemudian mereka tidak mampu mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu Qirath satu Qirath. Kemudian kalian diberi Al-Quran. Kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, kemudian kalian diberi uang dua Qirath dua Qirath. Para ahli berkata, mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih banyak pahalanya, Allah berfirman, Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak kalian? mereka menjawab, tidak. Allah berfirman, itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang aku kehendaki. (Diriwayatkan AlBukhari). Kalian jangan membenarkan ahli kitab dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah, kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kalian. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri kepadaNya.

Dalil-Dalil Akal Kelemahan manusia dan kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki jasmani dan rohaninya. Itu menghendaki penurunan kitabkitab-Nya, yang berisi hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan

11

pada manusia dan apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat mereka. Para Rasul adalah mediator antara Allah SWT dengan hamba-hamba-Nya. Para Rasul tersebut tidak berbeda dengan manusia lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian meninggal dunia. Jika mereka tidak memiliki risalah yang dikandung kitab tertentu. Pastilah risalah mereka bilang begitu saya bersamaan dengan kematian mereka. Dan manusia sepeninggal mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator. Akibatnya, hilangnya tujuan utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi, bahwa kondisi ini menghendaki penurunan kitab-kitab Illahiyah. Jika Rasul menyeru kepada suatu umat tidak membawa kitab dari Tuhannya, yang didalamnya terdapat undang-undang, petunjuk dan kebaikan. Maka dengan mudah manusia mendustakannya dan mengingkari risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki penurunan kitab-kitab Illahiyah untuk menegakkan hujjah pada manusia.

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN Iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan amal perbuatan. Kitab diartikan sebagai kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi umatnya serta telah dibukukan. Adapun kitab-kitab Allah yang wajib diimani, yaitu : Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS Kitab Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

13

III.2 KRITIK DAN SARAN Demikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, minhaajul muslim, atau Ensiklopedi muslim : minhaajul muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), halm 24-27. Pendidikan Agama Islam, Cempaka Putih, 2005.

You might also like