You are on page 1of 6

KOMPONEN BIOTIK LINGKUNGAN A.

Ciri-Ciri hewan
Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5] Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8] 1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai. 2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen. 3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif. 4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya. 5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga. 6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup. 7. Tidak mempunyai indra berpikir. 8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus). 9. Kehidupan dapat berakhir (mati)

Sel hewan

Bagian-bagian sel hewan, yang memiliki sentriol. Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel.[9] Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida.[10][11] Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan.[12] Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.[12]

B.

Klasifikasi Hewan

Klasifikasi adalah usaha penggolongan makhluk hidup berdasarkan pada persamaan dan perbedaan yang nampak pada makhluk hidup. Pada hewan, penggolongan tersebut dapat dibedakan berdasarkan : 1. Makanannya Menurut makananya hewan dapat dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : 1. Herbivora 2. Omnivora a. Herbivora 3. Carnivora 4. Insectivora

Adalah golongan hewan pemakan tumbuhan hijau. Memiliki gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang kuat dan banyak. Memiliki gigi seri (dens incisivus) yang tajam. Tidak mempunyai gigi taring (dens caninus). Memiliki enzim selulase. Contoh : Hewan Mammalia yang hidup di padang rumput. b. Carnivora Adalah golongan hewan pemakan daging. Memiliki gigi taring (dens caninus) yang tajam. Memiliki kuku yang tajam. Memiliki sisi rahang dan ujung gigi geraham yang saling bertemu. Contoh : Singa, Harimau, Kucing, Buaya dll. c. Omnivora Adalah golongan gewan pemakan daging dan tumbuhan hijau (pamakan segala). Memiliki sifat perpaduan antara herbivore dan carnivore. Contoh : Musang, Beruang, Ayam, Tikus dll. d. Insectivora Adalah golongan hewan pemakan serangga. Contoh : Cecak, Kadal,Bunglon, Kelelawar dll. 2. Ada tidaknya tulang belakang : Pada penggolongan ini hewan dibagi menjadi : 1. Hewan Invertebrata 2. Hewan Vertebrata a. Invertebrata Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata. 1. Protozoa Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual at au vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi. Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:

- Kelas hewan berambut getar (cikata) - Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda) - Kelas hewan berspora (sporozoa) - Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)Contohnya : amuba / amoeba. 2. Porifera/hewan berpori Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori, hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Forifera terdiri dari tiga kelas: - Kelas corcorea, Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal contoh : seghpha SP, charsarina SP

- Kelas hexactinelida, Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya : pnerorepa SP - Kelas demospangia, Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh : spongia SP 3. Coelenterata/hewan berongga Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah. Coelentrata terdiri dari 3 kelas, yaitu : - anthozoa - hydrozoa - scyphozoan 4. Platyhelminthes/cacing pipih Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing), Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syaraf yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia. Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu : - Kelas turbellaria (cacing berambut getar) - Kelas trematoda (cacing isap) - Kelas cestroda (cacing pita) Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida. 5. Nemathelminthes/cacing gilig Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.

Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria. 6. Annelida/cacing gelang Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches. 7. Moluska/hewan bertubuh lunak Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas : - Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram) - Kelas gastropoda (golongan siput) - Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi) - Kelas amphineura Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton. 8. Echinodermata/hewan berkulit duri Berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Echinodermata dapat dibagi manjadi 5 kelas, yaitu : - Asteriodea/bintang laut, contohnya : Dermaterias imbricate dan Asterias vulgaris/ bintang laut - Ophiuroidea/bintang ular laut, contohnya : Ophioderma brevispinum/bintang ular laut. - Echinoidea/landak laut, contohnya : Diadema antillarum/landak laut, Echinos esculentus/bulu babi berbulu pendek - Holothuroidea/teripang, contohnya : Holothuria scabra/teripang, Curcuma planci/mentimun laut. - Crinoidea/lili laut, contohnya : Lamprometra palmata/lili laut.

C.Peranan hewan dalam kehidupan


D. (Manfaat Hewan/Tumbuhan bagi Kehidupan Lingkungan) Hewan dan Tumbuhan bukanlah suatu makhluk hidup yang hanya dapat dinikmati akan keindahan dan kelucuannya saja. Namun beberapa hewan dan tumbuan tersebut mampu memberikan manfaat yang sangat luar biasa terhadap lingkungannya dan berikut ini merupakan manfaat hewan dan manfaat tumbuhan terhadap lingkungan. E. Manfaat Hewan Hewan sebagai sumber makanan. Dalam hal ini hewan yang diburu dan diambil dagingnya untuk digunakan sebagai sumber makanan. Sumber makanan yang berasal dari hewan-hewan tertentu memiliki berbagai protein dan gizi yang tinggi. Beberapa hewan yang dapat dikonsumsi dagingnya adalah: ikan laut, sapi, kerbau, kambing, ayam. F. Hewan sebagai bahan dasar pakaian dan aksesoris. Hewan yang memiliki bulu tebal dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, seperti yang dilakukan orang Eskimo. Orang Eskimo biasa memakai pakaian yang terbuat dari kulit hewan yang berbulu tebal dengan tujuan untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan adanya bulu-bulu hewan tersebut, maka rasa dingin dalam tubuhnya dapat terhangatkan. G. Manfaat kulit hewan tidak hanya sebatas digunakan sebagai pakaian saja, namun juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai aksesoris seperti: membuat tas, sepatu, sandal, ikat pinggang, jaket, dompet dan sebagainya. Contoh beberapa kulit hewan yang dimanfaatkan untuk membuat aksesoris tersebut adalah: ular, rusa, gajah, harimau, badak, singa laut dan buaya.

You might also like