You are on page 1of 12

Oleh : Nama : Baiq Deana Rahayuan Kelas : Kimia IA Nim : 10231046

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT ILMU PENDIDIKA N DAN KEGURUAN IKIP MATARAM 2011 A.URAIAN MATERI I atan imia adalah gaya tari menari antara atom yang menyebab an suatu senyaw a imia dapat bersatu untu mencapai estabilan onfigurasi ele tronnya. A.Lambang Titi Lewis Gilbert Lewis telah memper enal an suatu metode yang simpel namun informatif ten tang cara penyusunan ele ron valensi dalam sebuah unsur. Metode ini mengguna an simbol titi (.) atau silang (x) untu menggambar an jumlah ele trin valensi. Lambang Lewis suatu unsur terdiri atas lambang imia biasa yang di elilingi leh sejumlah titi atau silang. Lambang imia melambang an butir atom yang terdiri atas ele tron pada inti dan ulit bagian dalam.Keti a atom berintra si untu mem bentu i atan imia, hanya bagian terluarnya yang bersinggungan dengan atom lai n. Oleh arena itu , untu mempelajari i atan imia ita hanya perlu membahas te rutama ele tron valensi dari atom-atom yang terlibat. Ji a lambang unsur dimis al an X , lambang Lewis untu unsur golongan utama adalah sebagai beri ut : Contoh : Golongan IA X. , Golongan IIA .X. Lambang Lewis diguna an untu menjelas an i atan imia antara atom-atom. Mes ipu n rumus Lewis berla u terutama untu i atan ovalen, ia juga dapat diguna an unt u menggambar an i atan ion. Titi dan silang adang- adang diguna an untu membeda an antara ele tron-ele tr on dari dua atom yang beri atan. Namun demi ian , pada enyataannya ele tron-ele tron adalah sama untu setiap atom. Lewis mengembang an simbol untu i atan ele troni untu membentu mole ul (stru tur Lewis atau rumus Lewis) dengan cara sebagai beri ut. Aturan penulisan rumus Lewis 1) Semua ele tron valensi ditunju an dengan titi di se itar atomnya. 2) Satu i atan (dalam hal ini, i atan tunggal) antara dua atom dibentu dengan p enggunaan bersama dua ele tron (satu ele tron dari masing-masing atom) 3) Satu garis sebagai ganti pasangan titi sering diguna an untu menunju an pa sangan ele tron i atan.

4) Ele tron yang tida diguna an untu i atan tetap sebagai ele tron bebas. Titi -titi tetap diguna an untu menyimbol an pasangan ele tron bebas. 5) Kecuali untu atom hidrogen (yang a an memili i dua ele tron bila beri atan), atom umumnya a an memili i delapan ele tron untu memenuhi aturan o tet. Beri u t adalah contoh-contoh bagaimana cara menulis an stru tur Lewis. B. Kecendrungan Suatu Unsur Untu Mencapai Kesetabilan Kecendrungan suatu unsur untu mencapai esetabilan didasar an pada : 1) Energi ionisasi Energi ionisasi adalah energi yang diguna an saat pelepasan 1 ele tron dalam ben tu gas sehingga bermuatan (+). 2) Afinitas ele tron Afinitas ele tron adalah energi yang diguna an untu menyerap 1 ele tron dalam eadaan gas sehingga a an beruatan (-). Konfigurasi ele tron gas mulia Hampir semua atom membentu i atan dengan atom-atom lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tida bersifat demi ian, yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He), neon (10Ne), argon (18Ar), rypton (36Kr), xenon (54Xe), dan radon (86Rn). Unsur-unsur gas mulia hampir tida membentu i atan dengan atom lain dan arena tida rea tifnya ma a sering disebut gas inert. Gas mulia yang paling di enal adalah helium, neon, dan argon dengan stru tur ele tron (disebut rumus titi ele tron Lewis) sebagai beri ut.

Gambar 1. Stru tur Ele tron Helium, Neon, dan Argon Kecuali helium yang memili i 2 ele tron (duplet), semua gas mulia memili i 8 ele tron (o tet) pada ulit terluarnya. Tabel 1. Konfigurasi ele tron gas mulia Lambang Jumlah Ele tron Pada Kulit Unsur Ele tron valensi K L M N O 2He 2 10Ne 2 8 8 8 18Ar 8 36Kr 8 54Xe 8 2 8 18 18 8 2 8 18 8 2 2 8 8 8 2

Untu mencapai onfigurasi ele tron yang stabil seperti gas mulia oleh suatu ato m ya ni dengan cara : 1) Melepas an ele tron Unsur-unsur yang cendrung melepas an ele tron adalah unsur yang terleta pada go longan IA,IIA, dan IIIA. Contoh unsur Na(11) yang memili i onfigurasi ele tro n 2 8 8 1 dimana Na elebihan memili i ele tron sehingga dia a an melepas an 1 e le tron pada ulit terluarnya. Sehingga onfigurasi ele tron Namenjadi stabil y a ni 2 8 8 .

2) Menang ap ele tron Unsur-unsur yang cendrung menang ap ele tron adalah unsur yang terleta pada gol ongan VA,VIA, dan VIIA. Contoh unsur Cl(17) memili i onfigurasi 2 8 7 dimana Cl e urangan 1 ele tron untu mencapai estabilan, sehingga dia a an cendrung men ang ap 1 ele tron dari unsur lain. Sehingga onfigurasi ee tronnya menjadi 2 8 8 . 3) Mengguna an ele tron bersama Cara yang etiga ini diguna an pada i atan ovalen dimana pada unsur-unsur yang beri atan saling memberi an 1 atau beberapa ele tronnya untu diguna an bersama .

Bedasar an cara unsur beri atan dengan unsur lain, i atan imia dibeda an menja di i atan ion dan i atan ovalen

A.IKATAN ION I atan ion adalah i atan yang terbentu arena adanya serah terima ele tron. Hal itu dapat terjadi arena adanya gaya ele trostatis antara ion positif dan ion n egatif. Oleh arena itu, i atan ion terjadi antara atom logam (ele tropositif) d engan atom bu an logam (ele tronegtif). 1) Ion positif terjadi ji a atom melepas ele tron Contoh : Na11 = 2 8 1 Na+ = 2 8 + e Mg12= 2 8 2Mg2+ =2 8 +2e Unsur-unsur yang melepas ele tron pada umumnya bersifat logam dan merupa an unsu r ele tropositif. Misalnya golongan IA dan IIA. 2) Ion negatif terjadi ji a atom menang ap ele tron Contoh : Cl17 =2 8 7 + e Cl- = 2 8 8 S16 =2 8 6 + 2e S2- =2 8 8 Unsur-unsur yang menang ap ele tron merupa an unsur ele tronegatif. Misalnya go longan VIA dan VIIA. 3) Tari menari ion positif dan ion negatif melalui gaya ele trostati me mbentu senyawa yang beri atan ion ( senyawa ion ). I atan ion juga disebut i at an heteropolar atau i atan ele trovalen. Ciri ciri i atan ion adalah sebagai beri ut : 1) Terjadi antara atom logam dan non logam 2) Terjadi antara golongan IA,IIA dengan VIA dan VIIA 3) Mempunyai perbedaan ele tronegatifan besar. Contoh i atan ion adalah , i atan yang ada dalam garam dapur (NaCl). Garam dapu r dibentu dari atom natrium dan atom lorin. Natrium a an mempunyai onfigurasi seperti gas mulia ji a melepas an satu ele tron, sedang an lorin a an mempuny ai onfigurasi seperti gas mulia ji a menang ap satu ele tron. Oleh erena itu edua atom membentu ion positif dan ion negatif. Secara sederhana pembentu an i atan antara Na dan Cl dapat dijelas an sebagai beri ut. Na (281)Na+ (28)+e( onfigurasi ele tron Na+ sama dengan onfigurasi ele tron Ne)

Cl (287)+e-Cl-(288) ( onfigurasi ele tron Cl- sama dengan onfigurasi ele tron Ar) Stru tur Lewisnya sebagai be ri ut : . . . . Na + Cl : Na+ [Cl : ] - NaCl . . . .

Rapuh , sehingga hancur ji a dipu ul. Lelehanya menghantar an listri . Larut dalam air

B.IKATAN KOVALEN I atan ovalen adalah i atan yang terjadi arena penggunaan bersama pasangan el e tron terluar ( ele tron valensi ) oleh dua atom yang beri atan. Penggunaan ele tron valensi tersebut terjadi antara atom-atom yang mempunyai beda eele troneg atifan rendah. I atan ovalen dibeda an menjadi beberapa macam, yaitu sebagai be ri ut : 1) I atan ovalen tunggal I atan ovalen tunggal adalah i atan yang melibat an penggunaan bersama pasanga n ele tron oleh dua atom yang beri atan. I atan ini biasanya terjadi antara unsu r non logam dengan unsur non logam dalam golongan utama. I atan ovalen terjadi antara golongan IVA.VA,VIA,VIIA. Contoh : I atan antara atom H dan atom Cl dalam HCl Konfigurasi antara ele tron H dan Cl adalah : H1 = 1 Cl17 = 2 8 7 Masing-masing atom H dan Cl memerlu an 1 ele tron. Jadi , 1 atom H a an berpasan gan dengan 1 atom Cl. Pembentu an i atan HCl . . H + Cl : . . . . HCl : HCl . .

b) I atan rang ap tiga Konfigurasi ele tron N ( Ar = 7) adalah 2,5, sehingga nitrogen mempunyai 5 ele t ron valensi, jadi harus memasang an 3 ele tron agar stabil. Pembentu an i atan N2. :N : + : N : N = N N2

2) I atan ovalen rang ap dua dan I atan ovalen rang ap tiga I atan ovalen rang ap melibat an penggunaan bersama lebih dari satu pasang ele tron oleh dua atom yang beri atan. Contoh : a) I atan rang ap dua dari mole ul O2 Konfigurasi ele tron O = 2 6, ma a o sigen mempunyai 6 ele ron valensi, sehingga dibutuh an 2 ele tron untu memenuhi aturan o tet pembentu an i atan O2. . . . . O : + : O O=O O2 . . . .

Senyawa a) gi. b) c) d)

ion dapat di etahui bedasar an sifatnya, antara lain : Merupa an zat padat dengan titi leleh dan titi didih yang relatif ting

Momen Dipol ( ) Adalah suatu besaran yang diguna an untu menyata an epolaran suatu i atan ova len. Dirumus an : = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10 -30 C.m eterangan : = momen dipol, satuannya debye (D) Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C) r = jara antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m) Bedasar an perbedaan eele tronegatifan dua atom yang membentu mole ul dwiatom menimbul an mole ul polar. 1. I atan ovalen polar I atan ovalen polar terjadi ji a salah satu unsur yang beri atan memili i daya tari ele tron lebih besar ( eele tronegatifannya tida sama ). Contoh i atan pada senyawa HCl, H2O, NH3, HF, HBr, HI 2. I atan ovalen non polar I atan ovalen non polar terjadi ji a unsur-unsur yang beri atan mempunyaidaya t ari ele tron yang sama ( eele tronegetifanya sama ). Contohnya i atam pada Cl2, H2,Br2,I2,N2,BeCl2,BCl2,O2

Perbedaan i atan ovalen polar dan i atan ovalen non polar adalah sebagai beri ut : I atan ovalen non polar

Titi berat muatan positif dan negatif tida berimpit Titi berat muatan posit if dan negatif berimpit Larut dalam pelarut polar, misalnya air Kebanya an tida larut dalam pelarut pol ar Momen dipol = 1,03 Momen dipolnya = 0 Dipengaruhi bidang magnet tida dipengaruhi bidang magnet Bentu mole ulnya tida simetris Bentu mole ulnya simetris PENGECUALIAN DAN KEGAGALAN ATURAN OKTET Aturan o tet hanya membantu dalam meramal an rumus imia senyawa biner sederh ana. senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi. 1) Pengecualian aturan o tet Senyawa yang tida mencapai aturan o tet Kelompo ini adalah senyawa yang atom pusatnya mempunyai ele tron valensi urang dari 4, sehingga setelah semua ele tron valensinya dipasang an tetap belum menc apai o tet. Contohnya adalah BCl2, dan BCl3.

. . Cl : . . .. :Cl .. B .. Cl : . .

Senyawa dengan jumlah ele tron valensi ganjil Senyawa dengan jumlah ele tron valensi ganjil tida memenuhi aturan o tet. Conto hnya NO2, mempunyai ele tron valensi (5+6+6) = 17. Kemung inan rumus Lewis untu

I atan ovalen polar

NO2 adalah sebagai beri ut : . . O: N . . O : Senyawa yang melampaui aturan o tet Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat menampung lebih dari 8 ele tron pada ulit terluarnya , misalnya ulit M dapat menampung hingga18 ele tron. Contoh nya adalah PCl5 dan ClF3.

Kegagalan aturan o tet Aturan o tet ternyata gagal meramal an rumus mia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn dan Bi. Sn mempunyai 4 ele tron valensi tetapi senyawanya lebi h banya dengan ting at o sidasi +2. Demi ian juga Bi yang mempunyai 5 ele tron valensi tetapi senyawanya lebih banya dengan ting at o sidasi +1 dan +3. Umumn ya unsur transisi maupun unsur postransisi tida memenuhi aturan o tet. C.IKATAN KOVALEN KOORDINASI I atan ovalen oordinasi adalah i atan yang terjadi apabila pasangan ele tron y ang diguna an berasal dari salah satu atom yang membentu nya. Jadi di sini terda pat satu atom pemberi pasangan ele tron bebas (ele tron sunyi), sedang an atom l ain sebagai penerimanya. SYARAT PEMBENTUKANNYA 1. Atom yang satu memili i pasangan ele tron bebas 2. Atom lainnya memili i orbital osong I atan ovalen oordinasi terjadi apabila pasangan electron yang dipa ai bersama berasal dari penyumbangan salah satu atom yang beri atan.Amonia (NH3) dapat ber ea si dengan boron trif lorida (BF3) membentu senyawa NH3.BF3.

Atom Nitrogen dalam NH3 telah memenuhi aturan o tet dengan sepasang ele tron beb as. A an tetapi atom boron telah berpasangan dengan tiga atom Florin tetapi belu m memenuhi aturan o tet. A ibatnya, pasangan ele tron bebas dari atom nitrogen d apat diguna an untu beri atan dengan atom boron. Dalam menggambar an stru tur m ole ul, i atan ovalen oordinasi dinyata an dengan garis berpanah dari atom don or menuju a septor pasangan ele tron bebas. Contoh lain yaitu senyawa H2SO4, memili i 2 i atan ovalen oordinasi. I atan te rsebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini Sifat senyawa ovalen : 1) Senyawa ovalen beru uran ecil cendrung memili i titi didih rendah,se hingga larutannya bersifat volatif ( mudah menguap). 2) Senyawanya ada yang berwujud pada, gas dan cair pada suhu amar. 3) Tida larut dalam pelarut seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organi . 4) Merupa an penghantar panas dan listri yang jele . D.IKATAN LOGAM I atan logam adalah gaya tari menari

antara ion-ion positif dengan ele tron-el

e tron pada ulit valensi dan suatu atom unnsur logam (i atan yang terjadi antar a atm-atom logam dalam unsur logam. Misalnya: besi , tembaga dan emas. Unsur logam merupa an unsur yang bersifat husus. Pada umumnya unsur logam berwu jud padat pada suhu amar. 1. Intera si atom-atom logam (i atan metali /i atan logam). Dalam intera si antar atom logam, i atan imia dibentu oleh gaya tari menari menari ele tron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya ele tron mili satu a tom yang ditari oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan ele tron ini d isharing dg gaya tari yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. A ibat jumlah ele tron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang ososng yang besar, ma a e- memili i banya tempat untu berpindah. Keadaan demi ian menyebab an e- dapa t berpindah secara bebas antar ation- ation tersebut. Ele tron ini disebut deloc alized electron dan i atannya juga disebut delocalized bonding.Ele tron bebas dalam orbit ini bertinda sebagai pere at atau lem. Kation yang tinggal berde atan sa tu sama lain saling tari menari dengan ele tron sebagai semennya.

B.KAJIAN TEORI

Lambang Titi Lewis sangat perlu ita pelajari untu mempermudah ita menggambar an ele tron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentu an i atan imia dan untu menya in an ita bahwa jumlah total ele tron yang terlibat dalam pemb entu an i atan imia tida mengalami perubahan. Pada sistem periodi unsur , uns ur-unsur yang berada pada golongan yang sama lambang titi Lewis nya sama ini di arena an onfigurasi e e tron terluarnya mirip dan ele tron valensinya sama. Co ntohnya adalah golongan IA, semua unsur yang terleta pada golongan IA Lambang T iti Lewis nya sama ya ni ( X ) dimana juga nenggambar an bahwa jumlah ele tron v alensi unsur yang terleta pada golongan IA adalah satu. Dan begitupun seterusny a pada golongan IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, VIIIA. Namun pada golongan VIIIA ada pengecualian untu unsur Helium yang hanya memili i 2 ele tron valensi (dupl et) sehingga lambng titi Lewisnya hanya ada 2 titi , tida seperti unsur-unsur yang lain yang terleta pada golongan VIIIA memili i 8 ele tron valensi (o tet) . Tujuan secara umum suatu unsur mala u an i atan imia adalah untu mencapai ese tabilan dimana seperti yang ita sudah etahui sebelumnya bahwa pada sistem peri odi unsur hanya golongan VIIIA (gas mulia) yang setabil arena jumlah ele tron

Sebelum beri atan : Mg12 = 2 8 8 2 1s2 2s2 2p6 3s2 Cl17 = 2 8 7 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 . . x Mg x + Cl : Mg2+ x Cl : dimana x Mg x Mg2+ + 2e

I atan ion terjadi antara ion positif ( ation ) dengan ion negatif ( anion ) arena adanya gaya ele trostati ( terbentu ya ion positif dan negatif arena ada nya transfer ele tron ). Selain itu i atan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur non logam dimana unsur logam memili i eele tronegatifan yang rendah seh ingga unsur logam tersebut a an menjadi ation ( ion positif ) arena cendrung m elepas an ele tronnya pada saat beri atan ( i atan ion ). Sedang an unsur non l ogam memili i eele tronegatifan yang tinggi sehingga a an menjadi anion ( ion negatif ) arena cendrung a an menang ap ele tron pada saat beri atan ( i atan io n ). Seperti yang ita etahui sebelumnya bahwa eele tronegatifan itu sendiri m erupa an emampuan suatu atom untu menari ele tron dalam i atan imia. Keele t ronegatifan juga sangat ber aitan dengan afinitas ele tron dan energi ionisasi. Misalnya pada i atan yang terjadi antara unsur Mg dengan unsur Cl dimana Mg dan Cl memili i onfigurasi ele tron sebagai beri ut :

Bedasar an besar energi ionisasi dan afinitas ele tron yang dimili nya , esetab ilan suatu unsur dapat di etahui. Unsur yang memili i energi ionisasi rendah mud ah melepas an ele tron , sedang an unsur yang memili i afinitas ele tron tinggi mudah menang ap ele ron . Dimana untu energi ionisasi dalam tabel periodi unsu r dalam satu golongan dari atas e bawah sema in ecil, ini disebab an arena da lam satu golongan ma in ebawah jari-jari atom ma in besar sehingga gaya tari i nti terhadap ele tron terluar ma in lemah. Dengan demi ian, dalam satu golongan besar energi ionisasi ditentu an oleh jumlah ulit atom. Dalam satu periode ,ma in e anan energi ionisasi ma in besar. Ini disebab an arena dalam satu period e ma in e anan jumlah proton dan ele tron ma in banya . Padahal antara proton dan ele tron ada gaya tari menari . adanya tari menari inilah yang menyebab a n ele tron terluar sulit untu dilepas an. Sehingga dalam satu periode besar en ergi ionisasi ditentu an oleh jumlah proton dan ele tron.Sedang an untu afinit as ele tron dalam satu golongan dari atas e bawah afinitas ele tron cendrung b er urang yaitu energi yang diperlu an untu mengi at sebuah ele tron ma in besa r. Dalam satu periode dari ir i e anan afinitas ele tron cendrung bertambah, yaitu energi yang dilepas an eti a menang ap ele tron. pelepasan dan penang apan ele tron dila u an oleh unsur arena ingin memili i ofigurasi ele tron ya ng stabil. Konfigurasi ele tron stabil dimili i oleh golongan gas mulia ya ni go longan VIIIA. Dengan demi ian , tiap unsur selalu berusaha untu memili i onfi gurasi ele tron seperti onfigurasi ele tron gas mulia.

valensinya adalah 8 (o tet). Sehingga gas mulia tida pernah beri atan dengan un sur lainya. Golongan VIIIA disebut gas mulia arena bersifat inert, ma sudnya adalah su ar b erea si dengan unsur lain atau sangat setabil. Oleh arena itu, gas mulia ditemu an diudara sebagai monoatomi . Mengapa gas mulia sangat stabil? Pada tahun 1916, Gilbert Lewis, Langmuir, dan Kossel berusaha menjelas an hal it u. Menurut mere a, unsur gas mulia sangat stabil arena euni an onfigurasi ele tronnya. Selain helium, ulit atom terluar gas mulia memili i delapan ele tron (o tet). Adapun helium memili i dua ele tron (duplet) di ulit atomnya. Karena e setabilannya , onfigurasi gas mulia menjadi ruju an semua atom untu mencapai esetabilan. Bedasar an penjelasan itu, Lewis mengemu a an gagasan, yaitu onfigu rasi ele tron dari atom-atom yang beri atan berubah sedemi ian rupa sehingga o nfigurasi ele tronnya menyerupai onfigurasi gas mulia.

x 1 rumus . . empirisnya . . x 2 Cl : senyawa ion Sesudah beri atan : Mg12 = 2 8 8 1s2 2s2 2p6 Cl17 = 2 8 8 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Pada contoh diatas unsur Mg merupa an unsur logam dimana dia a an cendrung mele pas an ele tronnya dan arena Mg elebihan 2 ele tron ma a dia a an melepas an 2 ele tron yang berada pada ulit terluarnya dimana pada unsur yang merupa an un sur logam ele tron terluarnya bebas bergera sehingga mudah terlepas dan berpind ah e atom lain (delo alisasi). Sehingga Mg a an membentu ation ya ni menjadi Mg2+. Untu unsur Cl merupa an unsur non logam dimana dia a an cendrung menang ap ele tron arena eele tronegatifannya yang tinggi, sehingga dia a an membentu anion ya ni Cl-. Kemudian pada saat beri atan arena Mg elebihan 2 ele tron dan Cl hanya e uran gan 1 ele tron sehingga Mg a an mengi at 2 atom Cl dan memberi an masing-masing satu ele tronya (terjadi serah terima ele tron ), Sehingga membentu senyawa ion MgCl2. Dalam i atan ion jumlah ele tron yang dilepas oleh logam sama dengan jumlah ele tron yang diterima non logam. Setelah beri atan onfigurasi edua unsur a an menjad stabil seperti gas mulia y a ni memili i ele tron valensi 8. Sema in besar perbedaan ele tronegatifitas antara atom-atom yang membentu i ata n, ma a i atan yang terbentu ma in bersifat ioni . MgCl 2 = xCl : . . . . . . Cl : + 1e Cl. .

Contohnya pada pembentu an Metana CH4. Atom arbon dengan onfigurasi ele tron 2. 4 memerlu an 4 ele tron tambahan agar seperti gas mulia neon, sehingga membentu 4 i atan ovalen.

arbon

I atan ovalen Dise itar ita banya ita temu an zat-zat yang berupa mole ul-mole ul gas,padat dan cair yang ter susun atas otom-atom yang mengguna an i atan ovalen. Atom-at om tersebut mempunyai eele tronegetifan yang hampir sama,sehingga a an cendrung membentu i atan ovalen dengan penggunaan pasangan ele tron bersama. Hampir se mua i atan ovalen terbentu oleh atom-atom non logam. Dua atom non logam saling menyumbang an ele tron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan ele tron ele tron yang menjadi mili bersama. I atan ovalen merupa an hasil perse utuan (sh aring ) sepasang ele tron antara atom dimana e uatan i atannya merupa an hasil tari menari antara ele tron yang berse utu dan inti yang positif dari atom yan g menbentu i atan. Dalam eadaan ini ele tron berfungsi sebagai pere at yang me ngi at atom-atom itu menjadi satu.

Gambar 11. Metana yang memili i Empat I atan Kovalen Dimana atom H dan C saling menyumbang an masing-masing 1 ele tron mere a dan dig una an secara bersama-sama untu mencapai estabilan. Bila atom-atom tersebut me nde at ,1 ele tron yang tinggal pada setiap atom tersebut mulai merasa ada ga ya tari menari diantara edua inti. Oleh sebab itu epadatan inti mulai brgese r e daerah di antara edua inti. Sehingga bila atom mende at ma a energi mulai ber urang. Ini disebab an arena ele tron yang mende at e inti atom lain,diman a ele tronnya juga ditari . Dalam i atan ovalen ji a dalam i atannya terdapat dua pasang ele tron yang digu na an secara bersama-sama itu merupa an termasu i atan ovalen ran ap 2, dimana masing-masing atom yang beri atan menyumbang an 2 ele tronnya sehingga jumlah e le tron yang diguna an bersama adala 4 ele tron. Dan ji a dalam i atannya terdap at tiga pasang ele tron yang diguna an secara bersama itu merupa an termasu i a tan ovalen rang ap tiga , dimana masing-masing atom yang beri atan menyumbang a n 3 ele tronnya untu diguna an bersama sehingga jumlah ele tron yang diguna an bersama adalah 6 ele tron. I atan ovalen rang ap terjadi ji a unsur atau atom y ang beri atan tersebut membutuh an lebih dari satu ele tron untu mencapai esta bilan. Contoh i atan ovalen rang ap dua terdapat dalam mole ul arbon dio sida (CO2)

Rang ap dua

. . . . . . . . O : : C : : O atau O = C = O . . . . . . . . Satu garis mewa ili dua ele tron dengan perputaranya yang berpasangan. Pada contoh diatas bisa ita lihat bahwa antara atom C dan O terjadi i atan ova len ran ap dua dimana arena atom C membutuh an 4 ele tron untu menjadi stabil dan atom O membutuh an 2 ele tron untu stabil O menyumbang an 2ele tronya untu diguna an bersama, begitupun atom C juga menyumbang an 2 ele tronnya. Sehingga terjadilah i atan ovalen rang ap dua. I atan rang ap lebih pende dari pada i atan tunggal arena ber aitan dengan Panjang i atan, dimana panjang i atan adala h jara antara inti dua atom yang dihubung an oleh i atan dalam sebuah mole ul. Untu pasangan atom tertentu, seperti Karbon dan nitrogen, i atan rang ap tiga l ebih pende dari i atan rang ap dua, i atan rang ap dua lebih pende dari i atan tunggal. Dan juga i atan yang lebuh pende lebih stabil dibanding an i atan yan g panjang. Energi i atan adalah energi yang dibutuh an untu mendorong atom berpisah untu menghasil an epingan- epingan yang netral. Satu fa tor yang mempengaruhi panja ng i atan dan energi i atan adalah jumlah epadatan ele tron diantara inti. Car a yang paling tepat untu memperlihat an hal ini adalah dengan membentu orde i atan (bond order), jumlah i atan ovalen yang ada diantara sepasang atom. Sepanjang ita berhubungan dengan i atan antara unsur yang sama ita dapat mengh ubung an panjang i atan dan energi setiap i atan dengan orde i atan. Ji a orde i atan antara pasangan atom menai , epadatan ele tron bertambah diantara dua in ti, yang menyebab an atom tersebut saling tari menari . Oleh sebab itu panjang i atan menurun bila orde i atan menai . Menai nya orde i atan menyebab an berta mbah su arnya memisah an i atan atom tersebut. Oleh sebab itu energi i atan mena i bila orde i atan menai .

Kegagalan aturan o tet Mole ul apapun yang mempunyai jumlah ele tron ganjil tida a an dapat memenuhi a turan o tet (sering ditemu an dalam atom Nitrogen). Sebagai contoh Nitrogen Mono sida, memili i 11 le tron valensi ( N : 5 ele tron valensi + O : 6 ele tron val ensi ). N = O : Nitrogen Mono sida merupa an mole ul yang cu up stabil tetapi eberadaanya hanya sebentar arena sangat rea tif. Nitrogen mono sida bisa ditemu an dialam. Jadi estabilan NO2 bertentangan dengan aturan o tet. IKATAN KOORDINASI Tida semua i atan ovalen yang terjadi, ele tron-ele tronnya diperoleh dari sumbangan atom-atom yang membentu i atan. Beberapa mole ul ada yang pasangan ele tronnya berasal dari salah satu atom saja, sedang atom lainnya mengguna an pasangan ele tron itu untu beri atan. Mole ul NH3 mempunyai satu pasang ele tron yang belum diguna an bersama, sedang ion H+ dapat menerima satu pasang ele tron untu menjadi lebih stabil arena mempunyai onfigurasi ele tron helium. Oleh arena itu pasangan ele tron tersebut dapat diguna an bersama oleh mole ul NH3 dan ion H+ sehingga terbentu ion amonium, NH4 +. I atan antara NH3 dengan ion H+ ini juga merupa an i atan ovalen yang diberi nama i atan ovalen oordinasi. Adanya i atan ovalen oordinasi ditandai dengan ana panah. Gambar 13. Pembentu an I atan Kovalen Koordinasi pada Ion Amonium, NH4 Pada contoh diatas atom N memili i sepasang ele tron bebas yang diberi an untu ion H+ untu diguna an bersama. Dimana ion H+ sudah tida memili i ele tron la gi. Pada umumnya unsur logam berwujud padat pada suhu amar. Hal ini disebab an are na antar logam terdapat aya yang dapat menyatu an logam. Unsur logam merupa an p engantar arus listri dan pengantar panas yang bai . Arus listri merupa an ele

Pada i atan ovalen juga terdapat i atan ovalen polar dan non polar, dimana i a tan ovalen polar terbentu ji a salah satu atom yang beri atan memili i eele t ronegatifan lebih besar dibanding atom temenya beri atan. Sehingga ele tron a an cendrung lebih etari e atom yang memili i eele tronegatifan yang lebih besa r. Sedang an i atan ovalen non polar terbentu ji a edua atom yang beri atan m emili i eele tronegatifan yang sama. Sehingga ele tron a an ditari sama uat, tida ada yang lebih menari ele tron(daya tari nya sama). menunju an suatu dipo l. Oleh sebab itu mole ul yang intinya bermuatan positif dan negatif adalah pr oton dipol dan disebut polar. Setiap mole ul diatom ( mole ul yang dibentu 2 at om) terbentu dari dua unsur yang ele tronegatifitasnya berbeda a an membentu polar. Mole ul yang sangat polar adalah mole ul dengan momen dipol yang besar dimana mole ul non polar tida memili i momen dipol sama se ali. I atan ovalen polar menghasil an senyawa polar, dimana Senyawa polar adalah sen yawa yang memili i 2 utub ya ni utub positif dan utub negatif. Oleh arena it u senyawa polar dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listri . Contohnya senya wa H2O yang ji a dialiri dide at magnet ma a dia a an mende ati magnet itu menan da an bahwa H2O merupa an sebyawa polar.

tron. Ji a batang logam diberi beda potensial, terjadilah arus listri . Walaupun demi ian atom dalam logam tida i ut arus listri . Sifat lain dari logam adalah dap ditempa dan mulur. Sifat dapat ditempa dimanfaa an untu membuat senjata ta jam. Dengan memenfaat an itu logam dapat, logam dapat dibua tipis,dibeng o an, dan dibentu sesuai eperluan. Bu ti sipat mulur adlah logam dapat ditari hingg a menjadi awat. Hal iu menunju an bahwa setiap atom saling beri atan. Semua sifat logam dapat dipahami dengan cara melihat i atan antar logam. Atom lo gam dapat dibayang an seperti elereng yang terjal dalam sebuah ota yang salin g bersentuahn satu sama lain. Karena tiap logam memil i ulit ele tron yang belu m terisi penuh, ele ron valensi dapat bebas bergera dan dapat berpindah dari sa tu ulit atom e ulit atom yang lain. Denagan ata lain, ele tron tersebar meba ur denagn awan ele tron yang menylimuti semua logam. Oleh arena itu, semua loga m dapat dibayang an sebagai ion-ion positif yang diselimuti awan ele tron.

Se ian dan terima

asih....................................... !!!!!

You might also like