Professional Documents
Culture Documents
wb
Oleh
Ahmad Haris Hadi Bayu Prastya Faisal Ahmadi Istia Arisandy Mira Yuliarti Mutia Rodiana Nur Azizah Dwi S Siti Rohani Yunita NIS 5913 NIS 5932 NIS NIS 5982 NIS 6008 NIS 6039 NIS 6046 NIS 6097 NIS 6119
Sastra Indonesia
Bahasa Lisan
Tulisan
Bahasa lisan adalah suatu bentuk komunikasi yang unik dijumpai pada manusia yang menggunakan kata-kata yang diturunkan dari kosa kata yang besar. Kata-kata yang terucap tersambung menjadi untaian frase dan kalimat yang dikelompokkan secara sintaksis
Tulisan adalah suatu hasil dari kegiatan menulis yang bertujuan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara
Menurut urutan waktu, sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa angkatan, yaitu :
Angkatan Pujangga lama Angkatan sastra melayu lama Angkatan balai pustaka Angkatan pujangga baru Angkatan 1945 Angkatan 1950 -1960-an Angkatan1966 1970-an Angkatan 1980 1990-an Angkatan reformasi Angkatan 2000-an
Cerita pendek menurut kamus adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif
1.
2.
3.
H.B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesiamengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. Bakar Hamid dalam tulisan Pengertian Cerpen berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
Jadi, menurut kami cerita pendek adalah cerita yang bersifat fiksi yang memiliki tokoh utama, tema, pesan moral dan gaya penulisan tersendiri, sesuai dengan kecenderungan dan kemampuan pengarangnya
Ciri-ciri cerpen
Panjang cerita kurang lebih 10.000 kata Bersifat Fiksi Fokus cerita pada satu kejadian tunggal Perwatakan tokoh digambarkan sekilas Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya Menyajikan satu kejadian yang paling menarik Berakhir dengan penyelesaian
Unsur-unsur cerpen
Unsur Ekstrinsik
Unsur Intrinsik
Tema
Penokohan
Amanat
Tema
Tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen, pesan atau amanat atau bisa kita sebut juga dasar untuk membentuk rangkaian cerita. Jadi tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada pembacanya.
Atau, secara lebih gamblang plot adalah menurut Arswendo Atmowiloto sebabakibat yang membuat cerita lebih berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, contoh populer menerangkan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.
Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami.
Perumitan(complication), yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mulai memuncak. Klimaks (climax), yaknik tahapan cerita yang melukiskan konflik mencapai puncaknya. Peleraian (falling action), yakni tahapan alur yang melukiskan pemecahan masalah dari konflik yang ada. Penyelesaian (denouement), yakni tahapan alur yang melukiskan akhir suatu cerita yang merupakan penyelesaian masalah.
Cerita menggunakan alur tertutup jika dalam penyelesaian itu sudah ditampilkan jawaban atau jalan keluar terhadap semua permasalahan yang dihadapi para tokoh. Sebaliknya, cerita menggunakan alur terbuka jika dalam penyelesaian itu tidak diberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi tokoh. Pembaca atau pendengar cerita itu disuruh memperkirakan jawabannya. Di samping itu, mungkin cerita berakhir secara menyenangkan atau menyedihkan.
Jenis-jenis alur
Alur maju (progresif): pengarang menyajikan cerita dimulai dari awal menuju akhir cerita. Alur mundur (flash back): pengarang bisa memulai cerita dari klimaks, kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir Alur campuran: pengarang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai, kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain.
Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Penokohan adalah cara pengarang melukiskan atau mendeskripsikan perwatakan tokoh agar dikenali oleh pembaca. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter).
Teknik penokohan
Penokohan langsung (analitik), maksudnya pengarang memberitahukan secara langsung watak suatu tokoh. Contoh : tokoh Datuk Maringgih dalam Novel Siti Nurbaya berikut ini : " Rupanya buruk, umurnya telah lanjut, pakaian dan rumah tangganya kotor, adat dan kelakuannya kasar dan bengis, bangsanya rendah, pangkat dan kepandaiannyapun tidak ada, selain dari berdagang. Akan tetapi karena kekuasaan uangnya, yang tinggi menjadi rendah, dan yang jauh menjadi dekat "
Penokohan tidak langsung (dramatik), maksudnya pengarang tidak langsung memberitahukan watak tokoh. Untuk mengetahui watak tokoh pembaca harus menafsirkan sendiri berdasarkan deskripsi : Ucapan, pikiran dan perbuatan Mimik/ bentuk muka dan bentuk tubuh Kondisi lingkungan tempat tinggal Reaksi, ucapan dan pendapat
Tokoh Protagonis adalah tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi berbargai persoalan yang dihadapi dalam cerita. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan Protagonis. Tokoh Tritagonis adalah tokoh pendamai yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat Protagonis dan Antagonis.
Betapa enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti Iwan. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah dengan supir pribadi. Meskipun demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan-kawan Iwan yang datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di rumah Iwan
Latar Tempat Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempattempat dengan nama tertentu. Sudah tiga kali pintu rumah Momon diketuk Iwan. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Iwan menanyakan ke tetangga sebelah rumah Momon. Ia mendapat keterangan bahwa Momon sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa Pada kutipan di atas yang menunjukkan latar tempat adalah rumah Momon.
Unsur-unsur latar
Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Di rumah, Iwan tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung. Dari kutipan di atas yang menunjukan latar waktu adalah setiap pulang sekolah. Dapat kita simpulkan pada waktu siang hari.
Latar suasana Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang, penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya. Suasana dalam cerita biasanya dibangun bersama pelukisan tokoh utama. Pembaca mengikuti kejadian demi kejadian yang dialami tokoh utama dan bersama dia pembaca dibawa larut dalam suasana cerita. Betapa gembira hati Momon ketika bertemu dengan Iwan. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Dari kutipan di atas dapat kita simpulkan latar suasana yang terdapat di cerita tersebut adalah bahagia dan mengharukan.
Sudut pandang
Sudut pandangan tokoh merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita
Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh ia, atau dia. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya. Iwan sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Momon. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Iwan. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Momon tidak main ke rumah Iwan.
Sudut pandang campuran penggunaan sudut pandang yang bersifat campuran berupa penggunaan sudut pandang orang ketiga dengan teknik dia dan orang pertama dengan teknik aku Sejak pensiun jadi guru, ayah banyak berdiam diri. Ia tidak pernah lagi tersenyum. Kadang aku berpikir nakal. Jangan-jangan senyum ayah, waktu masa pensiunnya tiba, tertinggal di dalam kelas. Kemudian muridmurid ayah menendangnya, atau piket pagi menyapu dan membakarnya bersama sampahsampah.
Amanat
Amanat adalah bagian akhir yang merupakan pesan dari cerita yang dibaca. Amanat menyangkut bagaimana sang pembaca memahami dan meresapi cerpen yang ia baca. Pesan-pesan kehidupan yang ada dalam cerpen hadir secara tersirat dalam keseluruhan isi cerpen. Cerpen yang baik hendaknya mampu menggugah pembaca supaya lebih memaknai dan menghargai nilainilai kemanusiaan yang agung dan universal.
Dari cerpen Sahabat Sejati juga terdapat amanat namun secara tersirat. Bahwa janganlah kita bersifat sombong pada orang lain walaupun mempunyai harta yang berlimpah, lebih baik manfaatkanlah sedikit harta itu untuk menolong orang yang sedang membutuhkan.
Wassalamu`alaikum wr. wb