You are on page 1of 9

PASTA GIGI (KRIM GIGI)

Sifat yang diinginkan di dalam beberapa produk pasta gigi bermacam-macam, khususnya rasa dari pasta gigi tersebut harus bersih dan nyaman, pasta gigi harus dapat membersihkan gigi tanpa merusak struktur dari gigi, dan pastinya tidak mengandung racun. Pasta gigi harus berada pada suhu tertentu, biasanya suhu 00 370 C merupakan suhu yang sesuai untuk pasta gigi ketika berada di negara ini. Spesifikasi dari pasta gigi semakin rumit ketika di luar negeri. Berdasarkan sudut pandang industri, pasta gigi harus dibuat dari material yang murah, bebas dalam penyaluran, dan tidak membuat kontainer berkarat. INDUSTRI. Beberapa produk industri, Gusi (bahan pengikat) dan sabun (detegren) mungkin dicampur secara kering dan di basahi dengan campuran gliserin dan air ; Altenatif, persediaan cairan untuk gusi harus dipersiapkan, sabun atau detergen sintetis dibasahi dengan gliserin dan air dan kemudian dicampur dengan cairan tragakan. Campuran keras kemudian di campur bersamaan, yang lebih baik berada didalam vakum, rasa dari pasta gigi diberikan pada akhir proses dan akhirnya pasta gigi digiling secara keseluruhan dan di homogenisasi.

PASTA GIGI BUBUK


Pasta gigi bubuk adalah komponen original dan bentuk simpel dari pasta gigi dan merupakan paling murah. Walaupun tidak biasa digunakan dan dipakai sebagai pasta gigi, bubuk gigi tetap bertahan di pasaran, secar mengejutkan di Amerika. Takaran dari detergen akan tergantung dari busa yang di inginkan dari produk tersebut, sama halnya sebuah peningkatan mungkin dibuat dari magnesium peroksida. Kapur yang diendapkan menyesuaikan diri, sehingga memberikan total menjadi 100 persen. Penggunaan dari sodium perborate sebagai agen pengikat oksigen sudah disarankan, tetapi ada sedikit rasa pada hal tersebut. METODE INDUSTRI. Metode industri dari bubuk tersebut sangat mudah : pemanis dan pemberi rasa, bersama dengan sedikit alkohol jika yang diinginkan bersama endapan kapur, yang mana kemudian dicampurkan dalam jumlah besar dengan pencampuran yang hati-hati.

PASTA GIGI PADAT


Pasta gigi padat adalah salah satu produk dari bermacam bentuk, lebih mirip seperti sabun batangan daripada pasta gigi bubuk. Pasta gigi padat merupakan sususan dari pasta gigi bubuk, yang bentuk seperti sabun. Takaran dari sabun bervariasi dengan batasan yang luas dari sekitar 12 persen hingga 28 persen, tergantung dari kandungan gliserin dari pasta gigi, metode industri dan kekerasan yang diinginkan tegantung pada penyelesaian produk. Karena produk natural lebih menguntungkan digunakan, level yang lebih tinggi da diberi rasa digunakan pada pasta gigi. Beberapa pasta gigi padat selalu diberi warna. Dalam menyiapkan produk, sabun dan material abrasif dicampur dengan gliserin dan air dengan takaran yang cukup agar mendapatkan massa yang elastis, pemberi rasa dan pewarna dicampurkan,

kemudian campuran ditekan sehingga keluar dalam bentuk batangan dan kemudian di cap seperti sabun batangan. Pasta gigi padat tanpa sabun dapat juga dimasukkan kedalam plastik. Industri pasta gigi padat memperhatikan secara detil dan hati-hati, dan tidak direkomendasikan pada industri kecil. Khususnya, produk alami yang kasar harus diproduksi secara khusus oleh pabrik yang mencetak dan memotong.

UJI KINERJA
Karena material biologis dalam bentuk gigi yang sudak di ekstrak, baik hewan dan manusia tersedia cukup banyak, penelitian pada efek relatif dari bermacam-macam kandungan dalam pasta gigi telah dilakukan oleh beberapa pemeriksa, peneliti bahan kimia, ahli fisika, dan dokter gigi. Lebih dari itu, sejak beberapa penelitian dapat dilakukan secar langsung pada gigi manusia tanpa ektraksi, pengujian pada sukarelawan manusia pada skala yang besar tersedia untuk praktis percobaan dibawah kondisi seharusnya. Sifat yang paling mencolok pada industri pasta gigi adalah : (i) (ii) Kekasaran dan atau efek kimia pada hasil pengetesan, yang terjadi pada enamel dan dentin gigi Penilaian terhadap kilap, kilau dan kebersihan relatif yang terjadi pada gigi yang diakibatkan oleh pasta gigi yang berbeda-beda

PERILAKU ABRASIF PASTA GIGI. Sebelum pengakuan diberikan kepada suatu pasta gigi oleh Badan Pasta Gigi di Amerika, hasil tes abrasi harus dilengkapi telebih dahulu, bersama dengan contoh dari produk tersebut. Sebelum membahas ke abrasifan pada beberapa produk, hal ini juga akan sama jika kita membandingkan pada pasta gigi yang tidak abrasif. Beberapa koran telah mempublikasikan tentang keseriusan dalam masalah abrasi pada gigi. Investigasi ini menunjukan bahwa walaupun hasil abrasif menengah pada pasta gigi, setelah penggunaan dalam periode yang lama, dalam beberapa perbandingan abrasi dan pengaruh sikat gigi adalah pengaruh terbesar dalam tejadinya abrasi pada gigi sejak ditemukannya bahwa, sikat gigi yang kering hanya mengabrasi gigi 1 persen sama banyaknya dengan rata-rata pasta gigi dan bubuk. Pada waktu yang bersamaan, harus disadari bahwa, jumlah tertentu dari abrasif akan sangat berguna dalam hal menjaga agar permukaan gigi tetap bersih. Hal ini sudah dibahas bahwa cairan pasta gigi berpengaruh ekstrim terahadap ke abrasifan. Telah di klaim bahwa akibat ke abrasifan dari ini adalah keuntungan. Pada kasus resesi gingiva, hal ini masuk akal. Pada sisi lain, akibat yang mungkin mengindikasikan bahwa cairan pasta gigi tidak se efektif pasta gigi konvensional dan bubuk dibawah kondisi biasa penggunaan. Manly telah menemukan bahwa dalam kasus orang yang menggunakan pasta gigi non abrasif untuk kebersihan mulutnya, struktur tipis muncul pada beberapa kasus. Penumpukan ini dapat hilang dengan sekali atau dua kali sikat dengan pasta gigi yang abrasif dan akan terulang walaupun penyikat abrasif menghilangkan selama satu atau dua minggu.

Selain dari kasus tersebut, yangmana penurunan gusi, atau dimana dentin menjadi terkena (dan dimana hal ini menunjukan kondisi patologi yang membutuhkan perlakuan oleh dokter gigi). Hal ini merupakan pendapat kira bahwa ada atau tidaknya dari abrasi itu penting, tetapi dengan perbandingan beberapa abrasi terhadap efisiensi beberapa produk. Hal ini mungkin jika perbandingan dengan mengunyah permen secara keras atau menggigit tulang, abrasi yang terjadi cukup tipis. Kebanyakan industri mengasumsi bahwa hasil dari pengurangan abrasi pada plat besi dan lain-lain bisa dihubungkan dengan jumlah abrasi yang tejadi pada gigi. Berdasarkan Asosiasi Gigi Amerika, berhubungan dengn beberapa tes, bahwa data dalam kandungan yang terdaftar, tidak memungkinkan untuk menyimpulkan perbedaan antara berbagai produk pada penggunaannya di gigi dibawah kondisi tertentu. Epstein menyimpulkan bahwa (1) ada suatu hubungan antara ukuran partikel dan kekerasan dan konstituen yang larut, dan jumlah abrasi yang diakibatkan oleh pasta gigi. Partikel yang lebih besar dan lebih keras, kedalam abrasi. (2) Dalam batas yang masuk akal, konsentrasi dari pasta gigi tidak akan berpengaruh pada jumlah dari abrasi. (3) Tidak ada pengujian material yang pantas untuk mencoba menghitung jumlah abrasi yang dapat disebabkan oleh penggunaan pasta gigi pada struktur gigi. Tidak ada korelasi antara tes pada bermacam plat metal dan tes gigi. Trainter sebagai sebuah hasil dari tes pada plat metal tembaga, perak, dan antimon terhadap jumlah bubuk gigi yang mengalami abrasi yang terjadi pada gigi yg ditentukan, menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara metal dan gigi, dan sehingga penggunaan permukaan metal sebagai objek tes adalah percuma sejak informasi yang didapatkan tidak dapat disalurkan pada cara yang berguna dalam berbagai masalah. Penggunaan kaca geser sebagai standar objek tes adalah investigasi yang sama. Kaca lebih mendekati kekerasannya terhadap enamel gigi manusia daripada penggunaan tembaga, perak dan antimoni. Ditemukan bahwa jika sebuah penekanan yang cukup di gunakan dan abrasi di anggap tidak ada dengan sebuah material yang lembab, terjadi suatu korelasi yang sedang antara perbandingan tingkatan goresan kaca dan yang di praktekan pada gigi. Bagaimanapun, sebagian tes hasilnya menyimpang dan tes gagal total jika perbandingan yang memadai dari tekanan tidak di aplikasikan sejak ada gaya yang cukup, walaupun dengan material yang paling abrasif, untuk memotong permukaan kaca. Kesulitan utama dengan prosedur tampaknya di observasi dalam peningkatan goresan pada kaca lebih kecil dibanding pada gigi. Hasilnya, sangat sulit untuk menentukan hasil dengan perbandingan akurasi seberapa abrasif sebuah material yang dipakai pada gigi. Poin utama dari prosedur pengujian pengesekan kaca adalah mendeteksi jejak material yang abrasif, sejak adanya goresan yang muncul dalam beberapa menit. Dengan teknik ini 0,016 persen serpihan batu apung atau 0.0037 persen dari 240 mess silika dalam sebuah standar kalsium karbonat dapat dideteksi. Pada percobaan ke abrasifan dari pasta gigi terhadap gig, menggunakan modifikasi Mesin penguji abrasi pepsodent, Tainter mencatat beberapa data : Hasil dari beberapa pengujian didapatkan bahwa dengan bubur kalsium karbonat U.S.P mempunyai ukuran partikel rata-rata dengan ukuran 3.8 mikron dan secara keseluruhan kurang dari 15 mikron pada diameter ditunjukan bahwa abrasi hanya meningkatkan 20 persen. Dengan 700 persen, meningkatkan konsentrasi dari bubur yang mana mengindikasikan bahwa di dalam menggosok gigi memberikan sedikit perbedaan seberapa

banyak penggunaan pasta gigi, pastinya bahwa itu cukup di aplikasikan ketika menggunakan sikat gigi. Data dari sensitifitas tes diperoleh dengan mencampurkan berbagai jumlah silika yang berukuran 240 mesh pada standar kapur. Ditemukan bahwa 0.16 persen meningkatkan jumlah abrasi dari 100 persen ke 158 persen. Dan 5 persen silika meningkat menjadi 308 persen. Ketika jumlah silika yang di tambahkan dikurangi menjadi 008 persen, penambahan abrasif yang ditemukan menjadi terlalu rendah berdasarkan metode ini. Hubungan antara ukuran partikel dari sebuah substansi dan perbandingan abrasif di selidiki menggunakan berbagai macam merek kalsium karbonat dan dikalsium fosfat. Ditemukan bahwa dengan kalsium karbonat, dihasilkan penggandaan ukuran dari partikel hampir menggandakan kekuatan abrasif ketika dalam kasus dikalsium fosfat menginheren kekuatan abrasif sangat besar daripada diameter partikel yang bervariasi terhadap jangkauan yang luas tanpa menghasilkan susbtansi yang meningkatkan abrasif,. Pengujian ini mengindikasikan bahwa kontrol terhadap ukuran partikel kalsium karbonat pasta gigi lebih penting daripada kasus pasta gigi dikalsium fosfat. Tainter menemukan bahwa perbedaan yang besar dari besarnya jumlah bubuk yang dijual ke industri dengan spesifikasi yang pasti sesuai dgn ukuran partikel. Hal ini dikarenakan perusahaan menggunakan perbedaan metode dalam mengukur ukuran partikel mereka atau untuk mestratifikasi dari bubuk sebelum menggunakan sampel yang tidak biasa digunakan sebagai material, atau lebih mirip, kontrol yang memadai terhadap ukuran partikel terhadap skala industri yang tidak di urus. Smith telah memberi perhatian kepada sulitnya mendapatkan permukaan biologis yang direproduksi seperti gigi. Dengan menggunakan permukaan plat antimoni dengan sebuah meja yang jenis alatnya bergulir, hal ini menunjukkan bahwa abrasif dari kapur yang diendapkan, sehingga Smith berkata, mengikuti ukuran partikel, dan dalam membandingkan bubuk yang berberda, kekerasan menjadi faktor yang sangat penting. Smith setuju bahwa, tidak ada hubungan antara beberapa pengujian dan pada gigi langsung. Bagaimanapun, berbagai pekerja telah menyimpulkan bahwa, sebagai sebuah hasil dari tes penggosokan pada sari gigi, bahwa dengan gerakan normal , sekarang pasta gigi tersebut sudah tersedia, dengan keras enamel merusak dan ada kemungkinan terjadi pemotongan menjadi tipis. Smith juga memberikan perhatian kepada perbedaan keberadaan ukuran partikel dan pengumpulan dari kapur yang berbeda menggunakan pekerja yang berbeda, sehingga itu cukup sulit untuk mengaplikasikan hasil percobaan pada berbagai cara. PENGUKURAN LUSTRE (Kilau atau Kilap) YANG DIHASILKAN OLEH PASTA GIGI. Pengukuran terhadap kualitas ini dapat diartikan sederhana dan merupakan sebagai satu hal yang dapat dibayangkan. Sejak pengukuran yang dilakukan menjadi rumit karena angka dak faktor yang membuat penilaian yang sulit dan kompleks. Kilau ( yangmana disamakan seperti lustre) daari permukaan bukan hanya kemampuan untuk memantulkan cahaya. Sayangnya, berdasarkan R.S Hunter telah menunjukkan, itu tidak mungkin untuk mengukur pemantulan dak pembauran pantulan sebagai entitas yang terpisah pada berbagai hal tetapi sebuah perkiraan jalan. Hunter menjelaskan enam perbedaan jenis dari kilau : 1. Specular Gloss. diidentifikasi sebagai shininess

2. Sheen. diientifikasi sebagai shininess permukaan oleh penggembalaan sudut 3. Contrast Gloss. Diidentifikasi oleh perlawanan antara pemantulan area yang spekular dan lainnya 4. Absence-of-bloom gloss. Diidentifikasi sebagai ketiadaan pemantulan kabut, atau noda yang menyebar akibat cahaya 5. Distinctness-of-reflected-image gloss. Diidentifikasikan sebagai pantulan cahaya yang nyata 6. Absence-of-surface-texture gloss. Diidentifikasi sebagai kurangnya tekstur permukaan dan noda permukaan Untungnya enam jenis tipe ini dari kilau tidak muncul bersamaan. Kilap dan kilau kontras biasanya muncul pada kasus permukaan yang sedikit kilau, klau yang menyebar dengan permukaan dan kilau yang lebih baik, sementara tiga tipe lainnya muncul dengan permukaan dengan kilau tinggi. Untuk beberapa alasan yang nyata ketika kita membicarakan aspek psikologi dari determinasi lustre. Secara mengejutkan berbeda bahwa berbagai metode laboratorium akan menghasilkan hasil yang sempurna ketika dibandingkan dengan pendapat yang di ekspresikan oleh sebuah angka oleh pemantau katakan hanya pada pemandangan dan pendapat. Metode rumit dari pengukuran adalah untuk itu keluar dari tempat, walaupun itu dapat dilihat dan hasil yang sesuai dengan opini awal. Metode yang paling mudah dari pengukuran, di dalam laboratorium, lustre dari perbedaaan gigi muncul menjadi pemantulan yang acak dan menyebar yang diukur dan kemudian mengalami difusi.

Didalam metode Goerz, ini dicapai dengan mengukur intensitas cahaya yang

dipantulkan pada sudut refleksi specular dan kemudian memutar alat ukur sehingga kembali diukur pada sudut kanan ke arah. Rasio ini intensitives memberikan sejumlah gloss satu sewenang-wenang karena Harrison telah menunjuk keluar, tapi satu yang tidak beruang hubungan yang lebih dekat dengan sensasi gloss melakukan jenis tertentu glossmeters. Harus diingat bahwa pendapat pada kilau gigi adalah "dibangun" dari pengamatan gigi di berbagai sudut. Jika seseorang diminta untuk mengungkapkan pada pendapat pada gigi diekstraksi, salah satu mengambilnya, membawanya ke sumber cahaya yang baik dan berputar di tangan, dan kemudian sebagai suatu resultof semua pengamatan di berbagai sudut pencahayaan insiden (dan penerimaan sudut oleh mata) seseorang datang ke sebuah "pendapat" dipertimbangkan. Jika pendapat adalah diminta pada saat gigi di mulut orang, maka sama, orang tersebut diminta untuk memalingkan kepala perlahan-lahan sementara gigi sama-sama dipelajari

Seperti Harrison menunjukkan: "tidak perhatian telah diberikan dengan dasar phlosopic subjek, gloss, tekstur, dan kehalusan bukan obyek fisik atau kuantitas yang dapat diukur dalam cara yang sama seperti masss atau panjang, mereka adalah sensasi, atau lebih tepatnya, data yang masuk akal, mereka tidak materi maupun mental yang murni, mereka tergantung pada pikiran kita, dan studi mereka melibatkan, atau shuold melibatkan, pengetahuan dari teori persepsi akal, yang merupakan cabang penting dan sulit dari filosofi Tanpa. pengetahuan tersebut dengan mudah dapat pergi serius tersesat hal ini cukup mudah untuk merancang instrumen untuk mengukur sesuatu yang tampak sebagai jika harus berhubungan dengan thequality atau properti kami mencoba untuk menilai;. tapi kecuali kita sudah sangat berhati-hati dalam contoh pertama dalam memilih sesuatu yang, ada kemungkinan bahwa kita akan mengukur kombinasi yang salah dari kualitas fisik dan berakhir dengan angka-angka atau pembacaan meter yang baik berharga atau masih lebih buruk, menyesatkan. Dalam industri cat dan pernis metode pengujian telah bekerja keluar dan dijelaskan, prinsip dasar yang merupakan pencahayaan dari spesimen uji dengan sinar cahaya paralel dan pengukuran refleksi dari balok ini pada sudut yang telah ditentukan. Dari pertimbangan itu muncul untuk pengukuran reflektansi arah M.L. Perbaikan besar alat dan teknik yang diperlukan untuk beradaptasi metode ini untuk pengukuran gloss pada gigi karena ukurannya yang kecil dan lengkungan dari permukaan enamel. Sebagai hasil dari eksperimen mereka tainter, Alford, Hinkel, Nachod, dan Priznar diterbitkan pada tahun 1947, metode kuantitatif mereka untuk rincian penuh kertas asli harus berkonsultasi; skema set up alat ini sangat singkat sebagaimana tercantum di bawah ini
para peneliti di atas mengklaim bahwa metode yang dijelaskan affords sarana convinient untuk mengevaluasi kekuatan dari pasta gigi dalam hal baik angka absolut atau relatif dan bahwa langkah-langkah kuantitatif jumlah "cermin poilish" yang diproduksi, nilai-nilai yang dapat menghitung rasio standar mutlak untuk reflektansi arah seperti yang didefinisikan oleh Masyarakat Amerika untuk pengujian bahan RW Phillips dan G Van huysen melaporkan hasil penyelidikan tindakan agen polishing detifrice pada permukaan gigi. Dalam penelitian ini dua metode yang dipekerjakan, (i) pengamatan visual dari perubahan kilau dengan perbandingan dengan serangkaian standar, dan (ii) studi mikroskopis gigi sebelum dan sesudah menyikat gigi seperti yang menganggap bahwa kedua metode itu esesntial untuk menghubungkan dan menafsirkan efek abrasif (ini peneliti menunjukkan bahwa itu harus diingat bahwa cat atau kilau adalah fenomena permukaan dan sepenuhnya independen dari warna gigi. dengan kata lain, adalah mungkin untuk gigi kuning untuk miliki sebagai tinggi kemilau atau kuku sebagai gigi putih Setelah prosedur menyikat standar menchanical menggunakan konsentrasi standar komponen pasta gigi sebagai bubur berair, kilau gigi dibandingkan dengan kilauan sebelum tratment tersebut. Setiap komponen abrasif dentrifice diuji karena kemampuannya untuk meningkatkan kilau pada permukaan kusam, kecenderungan untuk kilau kusam pada permukaan yang sangat halus. (Perbandingan kilau dibuat againts serangkaian kilau kontrol standar terdiri dari delapan gigi yang berkembang proporsional dalam standar kilau terdiri dari delapan gigi yang berkembang

proporsional dalam kilau dari sangat rendah sampai sangat tinggi kilau, Kesulitan pengukuran kilau dan mempertahankan standar untuk perbandingan sehingga mengatasi.

Komponen abrasif detifrices, dipilih untuk penelitian ini, adalah mereka digunakan dalam berbagai proporsi dalam pasta gigi komersial. Mereka adalah: (1) Di-kalsium fosfat (2) Tri-kalsium phophate (3) Kalsium Karbonat (kelas ekstra berat) (4) Kalsium Karbonat (standar "obat" kelas) (5) Natrium meta-fosfat dan kalsium fosfat tri . Phillips dan van Huvsen laporan sebagai berikut. : Kemampuan masing-masing abrasif untuk memoles permukaan gigi pudar adalah sumarized dalam tabel di bawah ini, yang menunjukkan kenaikan rata-rata di divisi lutre kami dari yang asli 'rendah'. Dari tabel ini dapat dilihat bahwa satu-satunya agen yang dipamerkan tindakan polishing pasti adalah 'meta-fosfat + kalsium fosfat' yang menghasilkan peningkatan yang ditandai dalam kilau setelah menyikat. Para agen lainnya, terutama karbonat, jangan lumayan polih gigi yang memiliki tingkat rendah kilau. Dalam rangka untuk mendeteksi kecenderungan apapun terhadap permukaan gigi menumpulkan dipoles abrasive diuji pada gigi yang memiliki kilau aslinya sangat tinggi. Hasil rata-rata setelah waktu Membakukan menyikat gigi adalah sebagai berikut. Jadi, ketika memulai dengan cat yang tinggi, semua abrasif kecuali meta-fosfat + kalsium fosfat menghasilkan tindakan menumpulkan, terutama karbonat yang rendah kilau hampir panjang lengkap dari skala kilau kami dari sebuah 'super tinggi' ke 'rendah ' Phillips VanHuysen meringkas sebuah studi mereka sebagai berikut: "Banyak data eksperimental dan menguatkan foto, dengan berbagai perubahan dari metode umum pendekatan, bisa ditawarkan tapi sangat singkat tindakan dari agen-agen dapat diringkas sebagai berikut; (1) Kalsium karbonat, baik berat ekstra dan standar, menghasilkan abrasi ditandai dari suface gigi. Becaus dari permukaan yang kasar yang dihasilkan, abrasive ini memiliki tidak ada tindakan polishing dan benar-benar akan menyebabkan menumpulkan ekstrim dari permukaan, mulus alami enamel mengkilap
(2) Di-kalsium dan tri-kalsium fosfat yang agak inert dalam hal ada tindakan polishing. mereka meningkatkan slighty kilau pada permukaan yang sangat membosankan dan tidak menghasilkan apapun menumpulkan ditandai permukaan yang sangat halus (3) The 'meta-fosfat + kalsium fosfat' agen lebih unggul semua orang diuji dalam hal kemampuannya untuk memoles permukaan email. Ini akan menaikkan kilau pada gigi kusam, kadang-kadang setinggi lima divisi kilau. Mikroskopis itu menunjukkan tidak ada tindakan abrasif. ) Dengan aksi abrasif, kita berarti scraching permukaan, bukan pembersihan tindakan yang mungkin dapat dicapai tanpa menggaruk)

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum seseorang dapat menawarkan pendapat tentang signifikansi klinis praktis dari pengamatan ini, efek dari agen-agen di pasta gigi harus dipelajari, karena sangat mungkin bahwa ketika mereka ditempatkan dalam pasta gigi

komersial, perilaku mereka adalah nyata diubah karena konsentrasi berkurang dan pengaruh bahan-bahan lainnya. Beberapa pasta gigi ini mengandung campuran dari agen-agen dan tindakan mereka bersama-sama mungkin berbeda dari ketika dianggap individual.
Phillips suatu VanHuysen menambahkan:. "Namun, penelitian kami dengan pasta gigi yang populer, telah menyebabkan kesimpulan bahwa ini umum aksi pasta gigi erat paralel dengan abrasif utamanya Misalnya, Pl 27 menunjukkan foto mikroskopis dari gigi, yang kiri setengah dari yang disikat dengan pasta gigi kapur khas, sedangkan sisi kanan disikat untuk periode waktu yang sama dengan pasta gigi yang mengandung meta fosfat + kalsium fosfat sebagai agen utama abrasif nya. garis diagonal dari demarkasi antara dua sangat terasa dengan pasta gigi kalsium karbonat yang memiliki permukaan, tergores terkelupas dibandingkan dengan enamel dipoles halus yang dihasilkan oleh pasta gigi lainnya (garis vertikal gelap tentu saja celah di dalam enamel)

Hal ini menyimpulkan "Ini akan muncul bahwa permukaan halus yang dihasilkan oleh meta-fosfat + kalsium fosfat, atau beberapa agen bertindak serupa, mungkin menguntungkan : (1) estetik karena kuku yang lebih ringan (2) Permukaan halus mungkin kurang reseptif terhadap retensi plak gigi dan puing-puing. Tampaknya kemungkinan bahwa permukaan kasar, bahan kasir asing akan mematuhi. Permukaan halus demikian akan membantu dalam mempertahankan area bersih. (3) Para abrasivitas kurang jelas dari meta-fosfat + kalsium fosfat mungkin menguntungkan dalam mengurangi tingkat abrasi dan erosi

Tes empiris juga telah dikembangkan oleh banyak produsen untuk membersihkan kekuasaan, berbusa dan dispersi tapi tidak telah diterbitkan, Dalam setiap kasus itu adalah pengalaman dari revisors bahwa sementara tes seperti banyak yang memberikan perbandingan yang baik antara pasta dari susunan yang sama dapat dibuat, maka sangat sulit memang untuk memperoleh nilai absolut memberikan rating yang benar antara pasta dari jenis yang sangat berbeda.

PEMBERSIH GIGI TIRUAN


Pembersih ini dipasarkan baik dalam bentuk bubuk atau tablet atau sebagai cairan. Meskipun persiapan padat mungkin berbeda dalam komposisi rinci mereka terdiri dari dasarnya: (i) (ii) (iii) suatu agen pengoksidasi elektrolit alkali

Agen oxidixing biasanya digunakan adalah baik perborate natrium atau percarbonate natrium. Percabonate natrium lebih larut dari perborate natrium dalam air, tetapi tidak begitu stabil, meskipun stabilitas untuk tujuan yang paling memadai. Seperti yang ditunjukkan dalam

"Perborate Natrium Natrium dan percarbonate" sastra, Laporte Chemicals Ltd, Perborate Sodium putih bebas = bubuk mengalir yang tersedia secara komersial dalam dua bentuk. Tujuan dari pembersih gigitiruan adalah untuk melonggarkan puing-puing, yang terdiri dari air liur dan partikel makanan, dari gigi tiruan. thi tindakan hasil dari (1) evolusi gelembung oksigen dalam larutan, (ii) tindakan pelarut alkali pada residu makanan tertentu, dan (iii) efek flooculating elektrolit seperti natrium klorida pada air liur dan lendir. efek gabungan dari atas adalah untuk melonggarkan puing-puing (setelah periode cocok berendam dalam air), bahwa itu adalah mudah dibersihkan. Selain itu, memiliki evolusi oksigen dan solusi Ph, piring diterjemahkan sangat jauh lebih bersih bakteriologis. Tembakau dan noda lain yang terbentuk pada pelat dalam kasus perokok tertentu sangat jauh lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi saja

Jumlah perborate natrium, atau percarbonate, bekerja dapat bervariasi dari 20-50 persen. Atau, hidrogen peroksida dalam bentuk padat atau salah satu dari bentuk stabil dari atom klorin-berkembang persiapan dapat digunakan. Dalam kasus tersebut, perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa persiapan tidak pemutih atau mengubah warna pelat gigi, yang dalam banyak kasus telah sangat hati-hati disesuaikan agar sesuai dengan permen karet alami dan warna gigi gusi alami pasien dan gigi . Elektrolit yang digunakan dalam persiapan tersebut adalah garam hampir selalu umum (natrium klorida) yang membantu dalam koagulasi dan penghapusan sampah organik dari gigi tiruan.
Alkali yang digunakan adalah trinatrium fosfat anhidrat adalah jumlah dari 10-30 persen pr, atau kadang-kadang bahkan lebih tinggi. Natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium silikat (dalam tablet), disodium fosfat, dll kadang-kadang dimasukkan. Enzim, akselerator katalitik, deodoran seperti klorofil, dll juga dapat dimasukkan. (Karena kontak langsung dengan gigi tiruan klorofilin selama periode yang adil cukup waktu, tindakan deodoran persiapan tersebut akan diharapkan akan lebih besar daripada di gigi-paste, dll atau dari campuran lebih konvensional di garis dari pertama rumus atau dari campuran lebih konvensional pada baris rumus pertama.

Dimana persiapan berbusa yang diinginkan beberapa natrium karbonat, atau lainnya alkali, mungkin akan digantikan dengan suatu asam organik seperti asam tartrat. Kesulitan yang dihadapi produsen adalah mereka dari (1) memperoleh solusi yang cukup cepat, (ii) kejelasan yang memadai, (iii) menghindari "penggumpalan" dalam bubuk, (iv) rak kehidupan yang memadai dan stabilitas. Kelembaban adalah salah satu hal yang harus dijauhkan dari selesai sampai digunakan. Sediaan cair baik agen oksidasi alkali yang berbasis di hipoklorit natrium, yang bertindak dalam banyak cara yang sama seperti padatan dijelaskan di atas, atau encer asam - asam klorida sering sampai sekitar 4 persen

You might also like