You are on page 1of 9

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah


Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah kepala daerah yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah.

Pemerintah Daerah
Alur perintah atau alur kerja di pemerintahan daerah dalam mengelola keuangan daerah adalah:

Fungsi pemerintahan daerah dalam sistem pengelolaan keuangan daerah terdeskripsi dalam skema berikut ini:

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Sistem Manajemen Keuangan

Sistem Perencanaan dan Penganggaran


Sistem Perencanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Sistem Penganggaran Penganggaran Terpadu (unified budgeting) adalah penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. Kebijakan Umum APBD (KUA) adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

Komponen APBD
1. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. 2. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. 3. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah. 4. Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. 5. Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
3

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

6. Surplus Pendapatan dan Belanja Daerah 7. Defisit Pendapatan dan Belanja Daerah 8. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Struktur Pendapatan
A. Pendapatan Asli Daerah: 1. Hasil Pajak Daerah 2. Hasil Retribusi Derah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B. Dana Perimbangan: 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah: 1. Dana Darurat dari Pemerintah 2. Hibah 3. Bantuan Keuangan 4. Bagi hasil dari Provinsi

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Struktur Belanja
1. Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik: A. Belanja Administrasi Umum - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan C. Belanja Modal 2. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 3. Belanja Tidak Tersangka

Struktur Pembiayaan
A. Penerimaan Pembiayaan: 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 5. Penerimaan Piutang Daerah B. Pengeluaran Pembiayaan: 4. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo 1. Pembelian kembali obligasi daerah 2. Penyertaan modal (investasi) daerah 3. Pemberian piutang daerah 4. Transfer ke rekening dana cadangan

Pendekatan Kinerja
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai behubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Pendekatan kinerja adalah suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output) dari perencanaan alokasi biaya (input) yang ditetapkan. Output (keluaran) menunjukkan produk (barang atau jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan. Input (masukan) adalah
5

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

besarnya sumber-sumber: dana, sumber daya manusia, material, waktu dan teknologi yang digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan.

Standar Analisa Belanja


Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran, dinilai kewajarannya . Standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Belanja langsung adalah belanja yang eksistensinya dipengaruhi secara langsung oleh adanya kegiatan yang direncanakan (terprogram). Sebaliknya, belanja tidak langsung adalah belanja yang eksistensinya tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya kegiatan yang direncanakan (terprogram).

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Penilaian kewajaran dalam standar analisa belanja mencakup dua hal: kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya. 1. Penilaian Kewajaran Beban Kerja Kaitan logis antara program/kegiatan yang diusulkan dengan strategi dan prioritas APBD Kesesuaian antara program/kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja yang bersangkutan Kapasitas satuan kerja untuk melaksanakan program/kegiatan pada tingkat pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu satu tahun anggaran 2. Penilaian Kewajaran Biaya Kaitan antara biaya yang dianggarkan dengan target pencapaian kinerja (standar biaya) Kaitan antara standar biaya dengan harga yang berlaku Kaitan antara biaya yang dianggarkan, target pencapaian kinerja dengan sumber dana

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Perubahan APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah. Perubahan APBD dapat dilakukan bila: Perkembangan tidak sesuai dengan asumsi umum APBD Keadaan yang menyebabkan pergeseran anggaran antar organisasi, kegiatan, jenis belanja Keadaan yang menyebabkan sisa lebih anggaran tahun lalu harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan Penetapan perda perubahan APBD paling lambat 3 bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Proses perubahan APBD:

Tugas MK Keuangan Daerah

T. Bahran Basyiran 1001101010011

Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/barang. Unit kerja adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Dalam keadaan mendesak pelaksanaan perubahan APBD untuk mendanai kegiatan tertentu dapat dilakukan mendahului penetapan perda perubahan APBD, sepanjang memperoleh persetujuan DPRD. Persetujuan DPRD dikecualikan untuk menanggulangi keadaan darurat, seperti bencana alam/sosial. DPA SKPD yang mengalami perubahan akibat dari angka 1 & 2 dituangkan kembali dalam DPA SKPD sebagai dasar pelaksanaan. Kegiatan-kegiatan baru untuk ditampung dalam perubahan APBD dituangkan dalam RKA SKPD.

Sumber :
Bahan Presentasi DR. Nasir Aziz, SE, MBA. Disampaikan pada Seminar Pengelolaan Keuangan Publik Aceh (Economic Recovery Seminar Series). Situs PowerPoint-nya :
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/.../Jan07Bappeda.ppt

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

You might also like