You are on page 1of 7

Selasa, 01 Juni 2010 04:13 Mulyana, Lc.

Doa Pilihan - Doa Pilihan

) (
Allhumma laka sajadtu wa laka aslamtu wa bika mantu wa anta Robb sajada wajhiya lilladz kholaqohu wa syaqqo sam'ahu wa bashorohu fatabrokallhu ahsanulkhliqn Ya Allah kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, Engkau Tuhanku bersujud wajahku kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membelah pendengaran dan penglihatannya dengan Daya dan Kekuatan-Nya, Maha Suci Allah sebaikbaik Pencipta. (HR. At-Tirmidzi: 2/474) O Allah, unto You I have prostrated and in You I have believed, and unto You I have submitted. My face has prostrated before He Who created it and fashioned it, and brought forth its faculties of hearing and seeing. Blessed is Allah, the Best of creators.

Doa Sujud Tilawah

21- DOA SUJUD TILAWAH

50

.
50. Bersujud wajahku kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membelah pendengaran dan penglihatannya dengan Daya dan KekuatanNya, Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta. [65]

51-

.
51. Ya Allah, tulislah untukku dengan sujudku pahala di sisiMu dan ampunilah dengannya akan dosaku, serta jadikanlah simpanan untukku di sisiMu dan terimalah sujudku sebagaimana Engkau telah menerimanya dari hambaMu Dawud. [66]

BACAAN DOA SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SAHWI


Posted by Admin pada 13/05/2010
Bacaan Doa Sujud Tilawah dan Sujud Sahwi Apa bacaannya pada saat sujud tilawah atau sujud sahwi? Jawab: Adapun sujud tilawah ada dua hadits yang menjelaskannya, tapi keduanya adalah hadits dhoif (lemah). Satu : Hadits Aisyah -radhiyallahu anha- :

Adalah Nabi shalallahu alaihi wa salam beliau membaca dari sujud Al-Quran (sujud tilawah-pent.) pada malam hari : Telah sujud wajahku kepada Yang Menciptakanku, maka beratlah pendengaran dan penglihatan karena kemampuan dan kekuatan-Nya. Dan dalam riwayat Hakim ada tambahan : Maka Maha Berkah Allah sebaik-baik pencipta. Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah : Beliau mengucapkannya tiga kali.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahaway dalam Musnadnya 3/965 no.1679, Ibnu Abi Syaibah dalam AlMushonnaf 1/380 no.4372, Ahmad dalam Musnadnya 6/30, Tirmidzy 2/474 no.580 dan 5/456 no.3425, An-Nasai 2/222 no.1129 dan Al-Kubro 1/239 no.714, Abu Ahmad Al-Hakim dalam Syiar Ashhabul Hadits no.82, 83, Ibnu Khuzaimah 1/382, Hakim 1/341-342, Ad-Daraquthny 1/406, Al-Baihaqy 2/325, Abu Syaikh Al-Ashbahany dalam AthThobaqat 3/513 dan Ath-Thobarany dalam Al-Ausath 4/9 no.4376.

Semua meriwayatkan hadits ini dari jalan Khalid bin Mihran Al-Hadzdza` dari AbulAliyah dariAisyah. Cacat yang menyebabkan hadits ini lemah adalah Khalid bin Mihran tidak mendengar dari AbulAliyah. Berkata Imam Ahmad : Khalid tidak mendengar dari AbulAliyah. Baca : Tahdzib At-Tahdzib dan Jami At-Tahshil karya Al- Ala`i. Dan Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya menegaskan bahwa sebenarnya antara Khalid dan AbulAliyah ada perantara yaitu seorang rowi mubham (seorang lelaki yang tidak disebut namanya-pen.). Saya berkata : Apa yang disebutkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Khuzaimah ini memang benar karena Khalid bin Mihran dari seluruh referensi yang disebutkan di atas ia meriwayatkan dari AbulAliyah dengan

lafadzAn (dari) sehingga riwayat Khalid ini dianggap terputus dari AbulAliyah apabila telah terbukti ada riwayat lain menyebutkan ada perantara antara Khalid dengan AbulAliyah. Dan ternyata ada riwayat dari jalanIsmail binUlayyah dari Khalid bin Mihran dari seorang lelaki dari AbulAliyah dariAisyah -radhiyallahuanha-. RiwayatIsmail binUlayyah ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnadnya 6/217, Abu Daud 2/60 no.1414, Ibnu Khuzaimah 1/283 dan Al-Baihaqy dalam Al-Kubro 1/325 dan As-Sughro 1/509. Maka bisa disimpulkan bahwa haditsAisyah ini adalah hadits yang lemah karena Khalid tidak mendengar dari AbulAliyah dan perantara antara keduanya adalah seorang rawi mubham. Karena itulah hadits ini disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadiy -rahimahullahu- dalam Ahadits Muallah Zhohiruha Ash-Shihhah hadits no. 395. Kedua : Hadits Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma-

Nabi shalallahu alaihi wa salam membaca satu ayat dari ayat-ayat sajadah lalu beliau sujud kemudian beliau membaca doa : Wahai Allah tulislah untukku dengannya disisiMu sebagai pahala dan letakkanlah dariku dengannya dosa dan jadikanlah untukku disisiMu sebagai modal dan terimalah dariku sebagaimana Engkau menerima dari hambaMu (Nabi) Daud.
Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzy 2/472 no.549 dan 5/455-456 no.3424, Ibnu Majah 1/334 no.1053, Ibnu Khuzaimah 1/282-283 no.572-573, Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Ihsan 6/473 no.2568 dan Al-Mawarid no.691, Al-Hakim 1/341, Al-Baihaqy 2/320, Abu Ahmad Al-Hakim dalam Syiar Ashhabul hadits no.84, Ath-Thobarany 11/104 no.11262, Al-Uqoily dalam Ad-Duafa` 1/242-243, Al-Khalily dalam Al-Irsyad 1/353-354 dan Al-Mizzy dalam Tahdzib Al-Kamal 6/314.

Semuanya meriwayatkan dari jalan Muhammad bin Yazid bin Hunais dari Hasan bin Muhammad binUbaidillah bin Abi Yazid berkata kepadaku Ibnu Juraij : Wahai Hasan, kakekmuUbaidillah bin Abi Yazid mengabarkan kepadaku dari IbnuAbbas.

Apakah Sujud Tilawah Mesti Menghadap Kiblat? Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, Adapun menutup aurat dan menghadap kiblat, maka ada ulama yang mengatakan bahwa hal itu disyariatkan berdasarkan kesepakatan ulama. (Nailul Author, 4/467, Asy Syamilah) Namun karena sujud tilawah bukanlah shalat, maka tidak disyariatkan untuk menghadap kiblat. Akan tetapi, yang lebih utama adalah tetap dalam keadaan menghadap kiblat dan tidak boleh seseorang meninggalkan hal ini kecuali jika ada udzur. Jadi, menghadap kiblat bukanlah syarat untuk melakukan sujud tilawah. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah, 1/450) Bagaimana Tata Cara Sujud Tilawah bagi Orang yang Sedang Berjalan atau Berkendaraan? Siapa saja yang membaca atau mendengar ayat sajadah sedangkan dia dalam keadaan berjalan atau berkendaraan, kemudian ingin melakukan sujud tilawah, maka boleh pada saat itu berisyarat dengan kepalanya ke arah mana saja. (Shahih Fiqih Sunnah, 1/450 dan lihat pula Al Mughni)

Dari Ibnu Umar: Beliau ditanyakan mengenai sujud (tilawah) di atas tunggangan. Beliau mengatakan, Sujudlah dengan isyarat. (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Bacaan Ketika Sujud Tilawah

Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud di antaranya: 1. Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca:

Subhaana robbiyal alaa [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi] (HR. Muslim no. 772)

2. Dari Aisyah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca doa ketika ruku dan sujud:

Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy. [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku] (HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)

3. Dari Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika sujud membaca:

Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo samahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin. [Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Muslim no. 771)

Adapun bacaan yang biasa dibaca ketika sujud tilawah sebagaimana tersebar di berbagai buku dzikir dan doa adalah berdasarkan hadits yang masih diperselisihkan keshohihannya. Bacaan tersebut terdapat dalam hadits berikut:

1. Dari Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca dalam sujud tilawah di malam hari beberapa kali bacaan:

Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo samahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin. [Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaikbaik Pencipta] (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa-i)

2. Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu ia berkata, Wahai Rasulullah, aku melihat diriku sendiri di malam hari sedangkan aku tertidur (dalam mimpi). Aku seakan-akan shalat di belakang sebuah pohon. Tatkala itu aku bersujud, kemudian pohon tersebut juga ikut bersujud. Tatkala itu aku mendengar pohon tersebut mengucapkan:

Allahummaktub lii bihaa indaka ajron, wa dho anniy bihaa wizron, wajalhaa lii indaka dzukhron, wa taqqobbalhaa minni kamaa taqobbaltahaa min abdika dawuda. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Doa Sujud Tilawah


Mei 26 Posted by Ibnu Majjah

Wajahku bersujud pada Dzat Yang Mencipta-kannya, membuka pendengaran, dan penglihatannya dengan daya serta kekuatan-Nya. (HR. Imam Tiga, lihat Shahih Abu Dawud no.1255)

Ya Allah, aku bersujud kepada-Mu, beriman kepada-Mu, dan berserah diri kepada-Mu. Engkaulah Rabb-ku. Wajahku bersujud pada Dzat Yang membuka pendengaran dan penglihatan-Nya. Mahasuci Allah, sebaik-baik Pencipta. (HR. Muslim, Abu dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah no. 866)

Ya Allah, hapuslah dosaku dengannya. Catatlah ia sebagai pahalaku. Dan jadikanlah ia simpananku di sisi-Mu (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah no. 865)

You might also like