Professional Documents
Culture Documents
3. Ada dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
4. Ada tujuan yang hendak dicapai.
KONTAK SOSIAL
Kontak sosial menurut pelakunya dapat dibedakan menjadi: 1. Kontak sosial antar individu 2. Kontak sosial antara individu dengan kelompok 3. Kontak sosial antarkelompok
SIFAT-SIFAT KONTAK SOSIAL Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan konflik. Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung dan bersifat sekunder jika melalui suatu perantara.
KOMUNIKASI
Komponen-komponen komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Komunikator 2. Komunikan 3. Pesan 4. Media 5. Efek
KOMUNIKASI
Komunikator Seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan, perasaan, pendapat, gagasan, atau pokok-pokok pikiran kepada orang atau kelompok lain. Komunikan Seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan, perasaan, pendapat, atau pokok-pokok pikiran dari pihak lain.
KOMUNIKASI
Pesan Segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, pikiran dan perasaan. Media Sarana untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar dan lain-lain. Efek Perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
PENUGASAN
Bentuklah kelompok belajar (5 anak). Diskusikanlah contoh-contoh interaksi sosial yang bersifat positif dan negatif. Setelah itu, bandingkan hasil diskusi dengan hasil diskusi kelompok lain.
IMITASI Adalah tindakan meniru sikap, cara bicara, perilaku atau penampilan seseorang. SUGESTI Adalah tindakan seseorang untuk memengaruhi orang lain agar menerima pandangan atau sikap yang dianutnya.
IDENTIFIKASI Adalah kecenderungan seseorang untuk menjadikan dirinya sama dengan orang lain.
SIMPATI Adalah kejadian ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain.
Menurut Ralph Linton, dilihat dari proses terjadinya status sosial seseorang terbagi: 1. Ascribed status, status yang diperoleh secara otomatis melalui kelahiran atau keturunan (ex. Putra mahkota, raden) 2. Achieved status, status yang diperoleh melalui usaha yang dilakukan sendiri (ex. Guru, dokter) 3. Assigned status, status yang diperoleh melalui pemberian dari orang lain (ex. Bapak koperasi, bapak pembangunan)
Peran sosial Adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Jika seseorang telah melaksanakan kewajiban dan meminta haknya sesuai dengan status sosial yang disandangnya, maka dia telah melaksanakan perannya.
PENUGASAN
Bentuklah kelompok belajar (5 anak) Carilah artikel tentang tata cara pengusulan gelar pahlawan.
2.PROSES SOSIAL DISASOSIATIF (processes of disassociation) yaitu proses sosial yang bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Cooptation, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan suatu organisasi sebagai salahsatu cara untuk menghindari keguncangan stabilitas. 3. Coalition, yaitu kombinasi dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. 4. Joint venture, yaitu bentuk kerjasama dalam proyek tertentu.
Bentuk-bentuk kerjasama yang lain adalah sbb: 1. Kerjasama tradisional (traditional cooperation), yaitu kerjasama yang terbentuk karena sudah menjadi tradisi. 2. Kerjasama kontrak (contractual cooperation), yaitu kerjasama yang terbentuk atas dasar ikatan kontrak atau perjanjian. 3. Kerjasama langsung (directed cooperation), yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perintah atasan. 4. Kerjasama spontan (spontaneous cooperation), yaitu kerjasama yang muncul tanpa ada perencanaan terlebih dahulu.
Akomodasi (accomodation) adalah keadaan atau suatu proses yang mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan atau menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan. Tujuan-tujuan akomodasi: 1. mendapatkan sintesa atau titik temu dari beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
2. Meredam perselisihan untuk sementara. 3. Berusaha mengadakan kerjasama antarkelompok sosial yang terpisah karena faktor sosial, budaya dan psikologis. 4. Mengusahakan penyatuan antarkelompok sosial yang berselisih.
Menurut prosesnya, bentuk-bentuk akomodasi adalah sbb: 1. Koersi (coertion), yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan fisik maupun psikologis. 2. Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi karena pihak yang bersengketa saling mengurangi tuntutannya agar tercapai kesepakatan.
3. Arbitrasi (arbitration), yaitu akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga karena pihak yang bersengketa tidak mampu menyelesaikan persengketaan. 4. Mediasi (mediation), yaitu akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga karena pihak yang bersengketa tidak mampu menyelesaikan persengketaan, tetapi disini pihak ketiga bersikap netral dan tidak bisa memutuskan.
5. Konsiliasi (conciliation), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih untuk mencapai mufakat. 6. Toleransi (tolerance), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal atau spontan akibat reaksi alamiah individu. 7. Stale mate, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan seimbang sehingga pada akhirnya pertikaian berhenti pada titik tertentu.
8. Ajudigasi (adjudigation), yaitu penyelesaian pertikaian atau perselisihan melalui pengadilan. 9. Segregasi (segregation), yaitu masingmasing pihak yang bertikai memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan. 10.Eliminasi (elimination), yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang bersengketa karena mengalah.
11.Subjugation atau domination, yaitu pihak yang memiliki kekuatan besar meminta pihak lain menaatinya. 12.Keputusan mayoritas (majority rule), yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak. 13.Minority consent, yaitu golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan masih dapat melakukan kegiatan bersama.
14.Konversi, yaitu penyelesaian pertikaian dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima syarat yang diajukan pihak lain. 15.Gencatan senjata (cease fire), yaitu penangguhan permusuhan pada waktu tertentu karena menunggu jalan keluar yang baik.
Asimilasi (assimilation) asimilasi merupakan upaya untuk mengurangi perbedaan antarkelompok guna menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuantujuan bersama.
Syarat-syarat asimilasi: 1.Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda. 2.Terjadi pergaulan antarindividu atau antarkelompok secara intensif dalam waktu yang relatif lama. 3.Kebudayaan masing-masing kelompok mengalami perubahan dan penyesuaian diri.
Faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi: 1.Sikap toleransi antarkelompok yang berbeda kebudayaan 2.Kesempatan yang berimbang dalam bidang ekonomi 3.Sikap menghargai dan menghormati orang lain beserta kebudayaannya 4.Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.Persamaan dalam unsur budaya secara universal 6.Terjadinya perkawinan campur antarkelompok yang berbeda budaya 7.Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut
Faktor penghalang asimilasi: 1.Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu di masyarakat 2.Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan baru 3.Adanya prasangka buruk terhadap budaya baru 4.Adanya perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi dari kebudayaan kelompok yang lain
5.Adanya perbedaan ciri-ciri fisik. 6.Adanya perasaan keterikatan yang kuat terikat dengan kebudayaan yang ada 7.Golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan mayoritas
Akulturasi (aculturation) adalah hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri kebudayaan masing-masing.
Persaingan (competition) adalah suatu proses sosial ketika individuindividu atau kelompok-kelompok manusia bersaing untuk mendapat sesuatu
Macam-macam persaingan: 1.Persaingan pribadi, adalah persaingan yang terjadi antara dua orang untuk memperebutkan sesuatu. 2.Persaingan kelompok, adalah persaingan yang terjadi ketika dua kelompok bersaing secara bebas tetapi sportif dalam memperebutkan sesuatu.
Kontravensi (contravention) adalah suatu proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan kontravensi terutama ditandai adanya gejalagejala ketidakpastian diri seseorang, ketidakpastian suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, atau kebencian maupun keraguan terhadap kepribadian seseorang. dalam kontravensi lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis, sehingga ia menjadi tidak tenang atau resah
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker (dalam Soejanto, 1994) kontravensi memiliki 5 bentuk sbb: 1. Umum, misal: penolakan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan, tindakan dengan kekerasan, mengacaukan rencana pihak lain. 2. Sederhana, misal: menyangkal pernyaan orang di muka umum, memaki-maki dengan surat kaleng 3. Intensif, dapat berupa penghasutan atau penyebaran desa-desus
4. 5.
Rahasia, misal: pembocoran rahasia lawan dan berkhianat Taktis, misal: mengejutkan lawan seteru, membingungan pihak lawan, provokasi, dan intimidasi
Konflik (conflict) adalah proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Bentuk-bentuk konflik 1.Konflik pribadi, perselisihan antara dua pribadi yang berselisih karena sesuatu hal. 2.Konflik antarkelompok, perselisihan antara dua kelompok atau lebih untuk memperebutkan sesuatu 3.Konflik rasial, perselisihan antara ras 4.Konflik antarkelas sosial, perselisihan karena adanya perbedaan kepentingan
5.Konflik politik, perselisihan yang terjadi pada kelompok-kelompok politik yang berbeda pandangan 6.Konflik internasional, perselisihan yang disebabkan kepentingan hubungan antarnegara