You are on page 1of 7

FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) Pada Walking Beam Machine

Disusun Oleh Kelompok 4 Ludi Mauliana 108101000010 Riska Ferdian 108101000042 Novia Zulfa Hanum 108101000048 Nadya Hanifa 108101000049 Pratiwi Puji Lestari 1081010000

Banyak metode identifikasi risiko yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pendekatan manajemen risiko. Salah satunya adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) FMEA dikembangkan pada tahun 1949 oleh militer Amerika dengan tujuan untuk menganalisa kegagalan yang dapat terjadi yang membawa dampak terhadap keberhasilan. FMEA banyak juga diterapkan dalam dunia perindustrian.

FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) adalah metoda untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi kegagalan dan akibatnya yang bertujuan untuk merencakan proses produksi secara mantap dan dapat menghindari kegagalan proses produksi dan kerugian yang tidak diinginkan. FMEA akan mampu mengidentifikasi potensi kegagalan yang ada di dalam suatu produk atau proses dan kemudian melakukan pembobotan untuk mendapatkan prioritas terhadap potensi kegagalan yang sangat signifikan yang perlu untuk segera ditangani.

Jenis FMEA
Design FMEA yaitu analisa kegagalan produk selama penggunaan dan akibatnya Process FMEA yaitu analisa jenis kegagalan proses produksi dan akibatnya

FMEA dilakukan ketika :


Pada waktu perencanaan proses: Dilakukan setelah draft dari production flow chart dan sistem pengendalian produksi terbentuk, Sebelum dilakukannya produksi massal. Pada waktu perancangan produk: Dilakukan setelah dan sebelum pembuatan protype produk. Pada saat produksi massal telah berjalan atau produk telah dihasilkan, FMEA dapat terus diperbaharui sesuai dengan masukan/informasi baru yang diperoleh.

Tahapan dalam pelaksanaan FMEA


Identifikasi mode-mode kegagalan potensial selama proses/failure mode. Identifikasi akibat kegagalan yang dialami pelanggan/failure effect. Tentukan nilai severity. Identifikasi penyebab-penyebab dari kegagalan / causes. Tentukan nilai occurance Identifikasi pengendalian proses detection dan prevention' / Current proses Control. Tentukan nilai detection Hitung nilai RPN untuk menentukan prioritas tindakan yang harus diambil RPN = S x O x D. Makin tinggi nilai RPN, makin tinggi kebutuhan untuk mengambil suatu tindakan. > 100 = action. Tentukan action yang harus harus diambil Hitung nilai occurance, detection dan RPN yang baru

You might also like