You are on page 1of 15

1.

Cara Pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal)

Sumber Gambar: kabid. penyuluhan kab. inhu MOL ( Mikro Organisme Lokal ) merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk. sehingga tidak merusak lingkungan. MOL merupakan induk untuk membuat pupuk organik. berikut ini salah satu contoh cara membuat MOL dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal: Bonggol Pisang, Rebung atau daun gamal 1 kg ditumbuk kemudian masukkan ke dalam wadah besar tertutup tambahkan air beras 4 ltr, air kelapa 2 ltr, gula merah 0,25 kg, aduk semua bahan kemudian tutup wadah tersebut. Tengah tutup wadah dilubangi dan diberi selang, ujung selang satunya dimasukkan dalam botol yang sudah diberi air dan biarkan sampai kira-kira 2 minggu. setelah itu MOL siap digunakan untuk membuat pupuk organik. 2. Aaa
Membuat Pupuk Cair ternyata sangat mudah sekali, langkah pertama adalah dengan membuat pupuk cair atau stater kompos yang disebut MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL ini bisa untuk pupuk organik maupun sebagai stater kompos. Bahan & alat :

1 buah botol kemasan aqua (1 liter) 5 sendok makan gula pasir 1 ons tape singkong

Cara membuatnya :

Masukkan tape dan gula ke dalam botol aqua. Isi dengan air hampir penuh. Kocok-kocok. Diamkan sampai 4-5 hari. Selama didiamkan biarkan botol dalam keadaan terbuka sehingga micro organisme bisa bernapas. Setiap hari kocok botol tersebut. Tanda-tanda MOL sudah jadi akan mengeluarkan bau wangi alkhohol dan kalau dikocok dalam keadaan tertutup, begitu dibuka akan mengeluarkan ledakan.

Dalam dunia pertanian organik pasti kita tidak asing dengan istilah MOL (Mikro Organisme Lokal) yang berguna untuk pembuatan kompos atau bahkan dapat diaplikasikan langsung ke tanaman sebagai pupuk cair dengan dosis 1 Liter untuk 10 liter air. Khusus pupuk cair saya telah menulis POC Urin sapi dan kelinci. disini kita akan membahas macam macam cara pembiakan MOL dan bahan bahan yang dibutuhkannya.

Ada 5 macam cara Pembiakan MOL yang mudah dibuat, yakni : 1). Menggunakan Kotoran Hewan Bahan bahan :

a. Kotoran hewan baru keluar (sapi; kerbau) 10 Kg b. Gula Merah Kg c. Dedak / Bekatul : 5 Kg d. Air Kelapa Secukupnya (Untuk Mengaduk sampai basah).

2). Menggunakan air Kelapa : Bahan bahan :


a. Air kelapa : 10 Liter b. Gula Merah : Kg c. Buah-buahan busuk (papaya, semangka, pisang; dll yang rasanya manis) : Banyak mengandung Kalium.

3). Menggunakan Batang Pisang ; Bahan bahan :


a. Air Kelapa 10 Liter b. Gula Merah Kg c. Batang pisang (Ati) : 0,5 cm (Banyak mengandung unsur N dan K

4) Menggunakan Keong Emas dan Limbah Ikan Bahan bahan :


a. Air Kelapa : 10 Liter b. Gula Merah : Kg c. Keong Emas 2 Kg; Limbah Ikan (laut) secukupnya d. Empon-empon { Kunyit Kg; Lengkuas Kg} banyak mengandung K

5). Menggunakan air bekas rebusan kedelai : Bahan bahan :


a. Air bekas rebusan kedelai : 10 Liter b. Gula Merah : Kg

Cara Membuatnya yaitu; Semua bahan-bahan dihaluskan kemudian dicampur dalam wadah/ember, bahan bahan diaduk sampai rata lalu ditutup dengan kain. Lakukan pengadukan setiap hari selama 7 s/d 15 hari (inilah yang disebut dengan proses Fermentasi). Setelah 7-15 hari Bahan siap diaplikasikan/digunakan.

Cara Pembuatan Mikroorganisme

Lokal Written by penyuluhmuda1 Tuesday, 03 January 2012


Jenis-jenis Mol: 1) Berenuk/maja

Bahan: 5 buah berenuk yang matang 30 liter air beras 20 liter air kencing sapi/kerbau/ kambing atau kelinci

Cara Pembuatan: Daging buah maja dihaluskan dan masukan ke dalam drum/tong plastik Campurkan dengan 30 liter air beras dan 20 liter air kencing kemudian diaduk rata Tutup rapat dengan plastik Masukan slang plastik (diameter 0,5 cm) sambungkan ke dalam botol plastik yang sudah diisi air tawar Simpan selama 15 hari

Cara Penggunaan: a. Pengomposan; 1 liter MOL buah maja dicampur dengan 5 liter air tawar, tambahkan 1 ons gula merah dan aduk hingga rata, siramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan hingga rata

b. Penggunaan pada tanaman; penyemprotan dilakukan pagi/sore hari dengan 14 liter air tawar, aduk dengan rata. Disemprotkan pada umur tanaman padi: 10, 20, 30, 40 hari dan fase akhir pembungaan (generatif)

2)

Buah-buahan

Bahan: - Limbah buah-buahan yang tidak termakan - pepaya, pisang, mangga, apel, dll sebanyak 10 Kg - Gula merah 1 Kg - 10 liter air kelapa Cara Pembuatan: Buah-buahan yang disediakan tadi ditumbuk/dihaluskan Masukan pada drum/tong plastik Campurkan dengan air kelapa Masukan gula merah yang telah dicairkan Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukan slang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air

- Biarkan selama 10-15 hari Cara Penggunaan: a. Campurkan MOL buah-buahan yang telah jadi dan air dengan komposisi 1:5 liter, kemudian tambahkan

gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan b. Penggunaan pada tanaman padi, semprotkan pada tanaman dengan konsentrasi larutan 400 cc dicampur dengan air tawar sebanyak 14 liter. Waktu penyemprotan dilakukan pada umur tanaman akhir vegetatif (55-60 hari)

3) Mol Bogol Pisang

Bahan: Bonggol pisang 5 Kg Gula merah 1 Kg Air beras 10 liter

Cara Pembuatan: - Bonggol pisang ditumbuk/dihaluskan, kemudian dimasukan bersama air beras - Masukan gula merah sambil diaduk rata - Simpan ditempat drum/tong plastik Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukan slang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air - Biarkan selama 15 hari Cara Pengunaan a. Pengomposan; dapat digunakan sebagai dekomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons dan aduk hingga rata, siramkan pada saat proses pembuatan kompos b. Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40 Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.

4)

Mol Sayur

Bahan: - 100 Kg limbah sayuran hijau - Garam; 5% dari berat bahan (5 Kg) - Gula merah 2% dari cairan setelah diproses selama 24 hari Peralatan: - Drum plastik ukuran 200 liter - Plastik transparan Cara Pembuatan: - Limbah sayuran diiris-iris hingga menjadi potongan-potongan kecil dan masukan kedalam drum plastik, setiap lapisan setebal 20 Cm ditaburkan garam sampai rata, lanjutkan dengan berlapis-lapis seperti diatas sampai kedua kedua bahan habis Tambahkan air cucian beras sebanyak 10 liter - Drum ditutup rapat dengan plastik dan diatasnya diberi air sehingga tampak plastik cekung yang terisi air Setelah 3-4 minggu baru dibuka, akan tampak cairan berwarna kuning kecoklatan, baunya segar dan jika diukur PH nya 3-5 - Tambahkan gula sebanyak 2 ons dan diaduk hingga rata Cara Penggunaan: a. Pengomposan; jika akan digunakan untuk mempercepat penghancuran bahan organik , campurkan 1 liter cairan ditambah 10 liter air tawar ditambahkan gula 2 ons dan cairan siap disiramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan b. Penyemprotan pada tanaman; 400 cc cairan dicampur dengan14 liter air tawar (1 tangki handsprayer) dan diaduk rata, semprotkan pada pagi/sore hari. Digunakan pada tanaman padi pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40

5) Mol Keong Mas

Bahan: Keong mas yang masih hidup (segar) 5 Kg Buah maja yang telah matang 2 buah, jika tidak ada dapat diganti dengan cairan tebu 1 liter atau gula merah 1 Kg Air kelapa 10 liter

Cara Pembuatan: Keong mas ditumbuk hingga halus dan masukan ke dalam tong plastik Campurkan dengan buah maja yang sudah dihaluskan atau gula merah yang telah dihaluskan/air tebu Masukan air kelapa dan aduk sampai merata Kemudian tutup rapat dengan plastik dan berikan slang plastik sambungan pada botol yang telah berisi air Biarkan selama 15 hari

Cara Penggunaan: a. Pengomposan; Cairan/ekstrak (MOL) keong mas dicampur air dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), kemudian tambahkan 1 ons gula merah aduk hingga rata dan siramkan pada bahan bahan organik yang akan dikomposkan b. Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40 Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.

6) Mol Rebung Bambu

Bahan: 2 buah rebung bambu kurang lebih 3 Kg Air beras 5 liter 1 buah maja yang sudah matang, atau dapat diganti dengan gula merah 1,5 ons Cara Pembuatan: - Rebung bambu ditumbuk halus atau diiris-iris kemudian masukan kedalam ember atau tong plastik Campurkan dengan buah maja yang sudah dihaluskan atau tambahkan gula merah yang telah dihaluskan dan aduk sampai rata - Rendam dengan air cucian beras sebanyak 5 liter - Tutup rapat ember/tong dengan plastik, dan berikan slang plastik yang disambungkan dengan air yang berada pada botol. Biarkan selama 15 hari

Cara Penggunaan: a. Pengomposan; dapat digunakan sebagai dekomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons dan aduk hingga rata, siramkan pada saat proses pembuatan kompos b Pengunaan pada tanaman; penyemrotan dilakukan pada pagi/sore hari dengan konsentrasi 400 cc cairan dicampur dengan 14 liter air tawar pada umur 10, 20, 30 dan 40 hari setelah tanam Catatan: - Sebagai zat perangsang pertumbuhan pada fase vegetatif

MOL Buah-buahan

Sumber: http://isroi.wordpress.com/ Bahan-bahan:


Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg Air kelapa 10 butir. Gula jawa 1 kg.

Cara Pembuatan:

Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum) Tambahkan air kelapa. Tambahkan gula. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.

Penggunaan: MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman.

Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 x nya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan. Untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan berselang 2 minggu.

Pembuatan MOL (mikro organisme lokal)


Sumber: http://id.shvoong.com/ Bahan dan alat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam. air panas/hangat 5 L. air biasa 5 L. terasi 1/4 kg. gula pasir 1/2 kg. dedak 1 genggam. ember + tutup (kapasitas 15 L). bambu pengaduk.

cara pembuatan:

1. rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air. 2. campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin. 3. campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk. 4. tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari. 5. setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan. 6. penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.

MOL Tapai atau MOL Peuyem Lebih Bersih


Oleh: SOBIRIN Sumber : http://clearwaste.blogspot.com/ MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan, fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan. Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Untuk anggrek? Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas yang bisa mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer. Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat. 1. Siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya. 2. Beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi. 3. Isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh. 4. Masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan. 5. Kocok-kocok sebentar agar gula melarut. 6. Biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas. 7. Setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai. 8. Kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botolbotol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol

dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

MOL Hitam
Oleh: Sobirin Sumber: http://clearwaste.blogspot.com/ Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai agen percepatan dalam pembuatan kompos dapat dibuat dengan bermacam cara mudah, murah, tapi bermanfaat. Dalam tulisan-tulisan sebelumnya telah disampaikan ada MOL nasi, MOL tapai, dan lain-lainnya lagi. Kali ini ada MOL hitam dari kencing kelinci. MOL hitam ini adalah MOL seperti biasanya, misalnya MOL tapai, dengan bahan-bahan tapai atau peuyeum (bisa tapai ketan atau tapai ubi) kira-kira 1 Kg, ditambah gula pasir (atau gula merah) kira-kira setengah Kg, air kelapa kira-kira 4 gelas, dicampurkan dalam tong plastik yang diisi air kira-kira 40 Liter. Maka yang terjadi adalah MOL tapai biasanya. Kebetulan saya mempunyai kelinci yang dipelihara dalam kandang, dan dasar kandang bagian luar diberi lembaran plastik, sehingga air kecing kelinci ini tertampung. Lalu air kencing kelinci ini saya tambahkan ke dalam MOL tapai, jadilah MOL kencing kelinci yang warnanya hitam. Ternyata MOL kencing kelinci ini relatif lebih cepat dalam membantu proses pengomposan. Proses kompos yang biasanya berlangsung selama 1 bulan, ternyata hanya berlangsung selama 3 minggu. MOL kencing kelinci ini juga saya coba untuk menyiram tanaman, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu, yaitu 1 kaleng MOL diencerkan dengan 15 kaleng air, hasilnya juga cukup efektif menyuburkan tanaman.

MOL dari Gedebok Pisang


Sumber: http://isroi.wordpress.com/ Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya. Bahan-bahan: Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini 1. Batang pisang 1 kg 2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.

Untuk produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya. Cara pembuatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat. Tambahkan sisa nira lagi. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.

Pemakaian: 1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000. 2. Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari. Selamat mencoba.

MOL dari Sabut Kelapa


Sumber: http://isroi.wordpress.com/ Resep MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga suangat mudah zekali. Bahan-bahan: 1. Sabut Kelapa 2. Air bersih Cara pembuatan: 1. 2. 3. 4. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum. Jangan penuh-penuh. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air. Drum ditutup dan dibiarkan selama dua minggu. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.

Selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati. Pemakaian: MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.

Starter Kompos dari Mikroorganisme Lokal


Sumber: http://bp3knanggulan.blogspot.com/

1. 2. 3. 4. Alat : 1. 2. 3. 4. 5.

Buah pisang, buah nanas, bawang merah, tempe Gula pasir / tetes tebu Air matang yang sudah dingin Terpal

Botol air mineral 1,5 liter + tutup sebanyak 4 buah Pisau Sendok teh Sendok makan Gembor 10 literan

Cara Pembuatan Starter ( 1 botol untuk 1 jenis bahan) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Buah pisang diiris tipis Irisan buah pisang dimasukkan ke dalam botol mineral 1/2 2/3 bagian Tambahkan air matang sampai hampir penuh Tambahkan gula pasir / tetes tebu 3-5 sendok teh Tutup rapat dan simpan selama 24 jam Setelah 24 jam, buka tutup botol, apabila keluar gas berarti mikroorganisme sudah tumbuh dan aktif

7. Botol ditutup agak longgar, lalu diperam selama 5 Siap untuk diaplikasikan. 8. Lakukan hal yang sama untuk bahan lain ( 1 botol untuk 1 jenis bahan ). Cara Pembuatan kompos ( 4 botol starter untuk 200 kg bahan organik) :

hari

Keempat botol dituangkan ke dalam ember Tambahkan air bersih 15 20 liter, tambahkan gula pasir / tetes 10 sendok makan kemudian diaduk sampai rata Bahan organik disusun setebal 20 cm, siram dengan larutan starter Buat lapisan kedua dengan ketebalan 20 cm, siram dengan larutan starter Buat lapisan ke-3, ke-4, dan ke-5 seperti langkah di atas Tutup dengan terpal Hari ke-7 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi Hari ke-14 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi Hari ke-21 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi Hari ke-28 kompos dibuka, diadul, diangin-anginkan, siap digunakan sebagai pupuk organik

Selamat mencoba

You might also like