You are on page 1of 2

Hukum Ketenagakerjaan Hubungan Industrial Hubungan industrial dilaksanakan melalui sarana : 1. Serikat Pekerja 2. Organisasi Pengusaha 3.

Lembaga Kerjasama Bipartit 4. Lembaga Kerjasama Tripartit 5. Peraturan Perusahaan 6. Perjanjian Kerja Bersama 7. Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan 8. Lembaga Penyelesaian Perselisihan Industrial Serikat Pekerja - Setiap pekerja berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja - Untuk melaksanakan fungsinya dalam hubungan industrial, SP berhak menghimpun dan mengelola keuangan organisasi termasuk Dana Mogok - Besarnya dan tata cara pemungutan dana mogok diatur dalam AD/ART SP yang bersangkutan - Dana iuran SP dapat digunakan untuk : dana mogok, kesejahteraan anggota, dll Organisasi pengusaha Setiap pengusaha berhak membentuk dan menjadi anggota organisasi pengusaha Organisasi pengusaha ini bisa terbentuk dari perusahaan-perusahaan yang tidak sejenis Lembaga Kerjasama Bipartit (jika belum ada SP) - Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 orang pekerja/lebih wajib membentuk LK Bipartit - Fungsi LK Bipartit : sebagai forum komunikasi dan konsultasi hal ketenagakerjaan di perusahaan - Susunan keanggotaan : unsur pengusaha dan unsur pekerja yang ditunjuk oleh pekerja secara demokratis (mewakili kepentingan pekerja di perusahaan) - Sanksi : administratif Lembaga Kerjasama Tripartit - Memberikan pertimbangan, saran, pendapat kepada pemerintah dan pihak terkait dalam penyusunan kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan - LK Tripartit terdiri dari : 1. LK Tripartit Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota 2. LK Tripartit Sektoral Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota - Keanggotaan LK Tripartit : unsur pemerintah, organisasi perusahaan, dan serikat pekerja Peraturan Perusahaan - Dibuat oleh pengusaha (disusun oleh dan menjadi tanggung jawab perusahaan ybs) - Belum ada serikat pekerja (liat di buku, bener ga?!)

Pengusaha mempekerjakan sekurang-kurangnya 10 orang wajib membuat peraturan perusahaan mulai berlaku setelah disahkan menteri/pejabat yang ditunjuk (sanksi denda Rp. 5 Juta, Ps 118 pelanggaran) Kewajiban membuat peraturan perusahaan tidak berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama Peraturan Perusahaan disusun dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil pekerja di perusahaan Bila di perusahaan telah dibentuk serikat pekerja wakil pekerja adalah pengurus serikat pekerja Bila belum terbentuk serikat pekerja, wakil pekerja adalah wakil pekerja yang dipilih secara demokratis untuk mewakili kepentingan para pekerja di perusahaan.

Peraturan perusahaan sekurang-kurangnya memuat : 1. Hak dan kewajiban pengusaha 2. Hak dan kewajiban pekerja 3. Syarat kerja 4. Tata tertib perusahaan 5. Jangka waktu berlakunya - Ketentuan peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku *dalam 1 perusahaan bisa : - tidak ada SP - ada 1 SP - ada lebih dari 1 SP Yg mengusulkan ada/dibentuknya SP adalah oleh pekerja sendiri dan pengusaha tidak boleh menolak

You might also like