You are on page 1of 20

OPTIK

1. CAHAYA a. Pengertian Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter dimana 1 meter sama dengan jarak dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299, 792,458 detik. Kecepatan cahaya didefinisikan pada kecepatan 299,792,458 meter. Cahaya dibutuhkan dalam keseharian. Matahari adalah sumber cahaya yang utama. Jika ingin tahu definisi cahaya menurut para ilmuwa-ilmuwan fisika, berikut adalah definisi apa itu cahaya menurut pendapat, Isaac Newton menyatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel kecil yang disebut korpuskel. Bila suatu sumber cahaya memancarkan cahaya maka partikel-partikel tersebut akan mengenai mata dan menimbulkan kesan akan benda tersebut. Huygens, menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang, karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifatsifat gelombang bunyi. Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya. Maxwell menyatakan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3108 m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik juga termasuk gelombang transversal, yang ditunjukkan dengan peristiwa polarisasi. Berdasarkan penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu partikel. Sebagai sebuah gelombang, cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan, serta mengalami polarisasi dan interferensi.

b. Sifat sifat Cahaya - Dapat mengalami pemantulan (refleksi) - Dapat mengalami pembiasan (refraksi) - Dapat mengalami pelenturan (difraksi) - Dapat dijumlahkan (interferensi) - Dapat diuraikan (dispersi) - Dapat diserap arah getarnya (polarisasi) - Bersifat sebagai gelombang dan partikel - Cahaya Merambat Lurus Pernahkah kamu melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada di rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya tersebut? Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus. Cahaya Menembus Benda Bening Mengapa kaca jendela rumahmu merupakan kaca yang bening? Bagaimana jika kaca tersebut ditutup dengan triplek atau kertas karton? Apakah cahaya matahari dapat masuk? Cahaya dapat masuk ke dalam rumahmu selain melalui celah-celah juga melalui kaca jendela yang ada di rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari. Apabila kamu menutup kaca jendela rumahmu dengan menggunakan karton maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumahmu. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat menembus benda yang bening. Sifat-sifat Cahaya Apabila Mengenai Cermin Datar dan Cermin Lengkung(Cekung dan Cembung) Sifat-sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin tentunya berbeda-beda sesuai dengan bentuk permukaan cermin tersebut. Berdasarkan permukaannya, cermin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya datar. Contohnya cermin yang ada di meja rias. Cermin cekung adalah cermin yang pemukaan pantulnya berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola. Contohnya bagian dalam lampu senter dan lampu mobil. Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu bola. Contohnya spion pada mobil dan motor.

c. Pemantulan Cahaya

Pemantulan cahaya ada 2 macam yaitu : - Pemantulan teratur, pemantulan pada permukaan obyek/benda pantulan yang rata seperti pada cermin, sehingga sinar pantul sejajar dan teratur. - Pemantulan difus (pemantulan tidak teratur), pemantulan pada permukaan obyek/benda pantulan tidak rata, sehingga sinar pantul terpantul kesegala arah dan tidak teratur.

Pernahkah kamu merasakan silau ketika sebuah cermin menghadap tepat ke mata kita pada saat siang hari? Apakah kamu merasa nyaman dan teduh ketika melihat pemandangan Alam? Kamu dapat melihat cahaya yang dipantulkan benda-benda di sekitarmu tidak menyilaukan mata, tetapi terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya yang dipantulkan cermin ke mata akan sangat menyilaukan. Mengapa demikian? Perhatikan gambar berikut,

Pada gambar di samping kiri menunjukkan pemantulan pada cermin. Sedangkan pada gambar di samping kanan adalah pemantulan pada panci yang permukaannya tidak rata. Cermin datar memiliki permukaan yang rata dan licin, sedangkan permukaan panci yang kasar atau tidak rata. Hal tersebut menyebabkan sinar pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya, permukaan panci tidak rata, penuh tonjolan, dan lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak menuju ke satu arah tertentu, tetapi menuju berbagai arah secara tidak teratur. Nah, Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur. Pada saat melihat benda-benda di sekitarmu atau melihat pemandangan, matamu akan terasa nyaman. Hal tersebut karena sinar pantul yang terjadi termasuk pemantulan baur. Intensitas cahaya yang mengenai matamu tidak terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju mata. Jika cahaya mengenai suatu benda, sebagian yang lain akan diteruskan dan sebagian akan dipantulkan, misalnya pada kaca bening.

Hukum Pemantulan Cahaya Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)

2. CERMIN a. Cermin Datar Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar : - Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin - Tinggi bayangan = tinggi benda - Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin - Posisi kanan dan kiri bayangan terbalik terhadap benda

b. Cermin Cekung Cermin cekung adalah cermin yang sisi depannya melengkung kedalam. Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung : - Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.

c. Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin yang sisi depannya melengkung ke luar. Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung : - Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.

Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan : Maya tegak, diperkecil d. Pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias relatif medium kedua terhadap medium pertama adalah perbandingan indeks bias antara medium kedua dengan indeks bias medium pertama. Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna. Arah pembiasan cahaya dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : - Mendekati garis normal. Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air. - Menjauhi Garis normal Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara. Syarat-syarat terjadinya pembiasan : 1) cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya; 2) cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 derajat.

Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari diantaranya dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas. kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan. Terjadinya pelangi setelah turun hujan

Pada pembiasan cahaya berlaku : - Sinar datang dari medium renggang ke medium rapat akan dibiaskan mendekati garis normal - Sinar datang dari medium rapat ke medium renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal - Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak dibiaskan, melainkan diteruskan. Akibat dari Pembiasan : - Cahaya mengalami perubahan kecepatan - Cahaya mengalami perubahan panjang gelombang - Cahaya mengalami perubahan arah rambatan a. Indeks Bias Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695) : Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias. Secara matematis dapat dirumuskan : n = indeks bias suatu medium c n c = kecepatan cahaya di udara cn cn = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang sin i n' r = sudut bias n = indeks bias medium 1 sin r' n n = indeks bias medium 2 c. Hukum Snell Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591 1626) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi : - sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. - hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut indeks bias. d. Pemantulan Internal Sempurna (Total Internal Reflection) Pemantulan internal sempurna adalah pemantulan yang terjadi pada bidang batas dua zat bening yang berbeda kerapatan optiknya.

Cahaya datang yang berasal dari air (medium optik lebih rapat) menuju ke udara (medium optik kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis normal (berkas cahaya J). Pada sudut datang tertentu, maka sudut biasnya akan 90 derajat dan dalam hal ini berkas bias akan berimpit dengan bidang batas (berkas K). Sudut datang dimana hal ini terjadi dinamakan sudut kritis (sudut batas). Sudut kritis adalah sudut datang yang mempunyai sudut bias 90 derajatatau yang mempunyai cahaya bias berimpit dengan bidang batas. Apabila sudut datang yang telah menjadi sudut kritis diperbesar lagi, maka cahaya biasnya tidak lagi menuju ke udara, tetapi seluruhnya dikembalikan ke dalam air (dipantulkan)(berkas L). Peristiwa inilah yang dinamakan pemantulan internal sempurna Syarat terjadinya pemantulan internal sempurna adalah : Cahaya datang berasal dari zat yang lebih rapat menuju ke zat yang lebih renggang. Sudut datang lebih besar dari sudut kritis.

Beberapa peristiwa pemantulan sempurna dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : Terjadinya fatamorgana Intan dan berlian tampak berkilauan Teropong prisma Periskop prisma Serat optik, digunakan ada alat telekomunikasi atau bidang kedokteran. Serat ini digunakan untuk mentransmisikan percakapan telefon, sinyal video, dan data komputer.

3. LENSA Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat membiaskan atau meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung atau lensa positif dan lensa cekung atau lensa negatif. a. Jenis Jenis Lensa - Bentuk dan Sifat Lensa Cembung (Positif) Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu : 1) Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya cembung. 2) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung dan yang lain datar. 3) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.

Lensa cembung bersifat konvergen atau mengumpulkan cahaya. Titik dimana cahaya mengumpul disebut titik fokus. Bentuk dan Sifat Lensa Cekung Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis dari bagian tepinya. Lensa cekung terdiri dari 3 macam yaitu : 1) Lensa bikonkaf (cekung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya cekung. 2) Lensa plankonkaf (cekung datar) yaitu lensa yang permukaannya satu cekung dan yang lain datar. 3) Lensa konveks konkaf (meniskus cekung/cekung cembung) yaitu lensa yang permukaannya satu cekung yang lainnya cembung.

Lensa cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya. Pembentukan bayangan pada Lensa Cembung Setiap lensa mempunyai dua buah titik fokus di sebelah kiri dan kanannya, tetapi ke dua jarak fokus ke lensanya sama. Agar lebih mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cembung di bawah ini:

Pembentukan bayangan pada lensa cekung Lensa cekung bersifat seperti cermin cembung. Oleh karena itu, lensa cekung mempunyai titik api (fokus) yang dinyatakan dengan negatif. Agar lebih mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cekung di bawah ini:

b. Pembagian nomor ruang benda dan bayangan pada lensa - Lensa Cekung

III

II P 4

I f O

IV f 1 2 P 3 S maya (- ) S nyata (+)

S nyata (+) S maya (-)

I, II, III, IV = nomor ruang benda 1, 2, 3, 4 = nomor ruang bayangan

Lensa Cembung

P 3 2

IV f 1

I O f 4

II P

III

S nyata (+) S maya (-) I, II, III, IV = no ruang benda 1, 2, 3, 4 = no ruang bayangan

S maya (- ) S nyata (+)

c. Sinar sinar istimewa pada lensa - Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung : Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.

Sinar melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.

Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung : Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.

Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.

d. Perhitungan pada Lensa Cembung dan Lensa Cekung Jarak benda dan jarak bayangan 1/f = (n2/n1 1)(1/R1 + 1/R2) dan 1/f = 1/s + 1/s Dengan : f = jarak focus lensa n2= indeks bias lensa n1 =Indeks bias medium R1 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa 1 R2 = jari-jari kelengkungan permukaan lensa 2 s = jarak benda ke lensa s = jarak bayangan ke lensa Ketentuan ; R didepan lensa bernilai negative, Dibelakang lensa bernilai positif Perbesaran bayangan M = s/s = h/h Dengan: M= perbesaran bayangan linier S = jarak bayangan dari lensa S = jarak benda dari lensa h = tinggi bayangan h = tinggi benda KUAT LENSA Kemampuan lensa untuk mengumpulkan dan memancarkan sinar dari lensa P = 1/f Dengan : P = Kuat lensa ( dioptri) f= jarak focus lensa

Contoh Pada lensa Cekung Sebuah benda diletakkan pada jarak 60 cm didepan lensa cekung, jika focus lensa 50 cm, tentukan letak bayangan yang terbentuk secara lukisan ,sifat sifat bayangannya. Jawab :

Contoh Pada Lensa Cembung Sebuah benda diletakkan pada jarak 25 cm didepan lensa cembung, jika focus lensa 50 cm, tentukan letak bayangan yang terbentuk secaralukisan ,sifat sifat bayangannya. Jawab :

Hubungan antara jarak benda (So), jarak bayangan (Si), dan jarak fokus (f) Sama halnya pada cermin lengkung, pada lensa juga berlaku persamaan :

Keterangan : So = jarak benda Si = jarak bayangan f = jarak fokus R = jari-jari kelengkungan lensa M = perbesaran bayangan ho = tinggi benda hi = tinggi bayangan contoh soal 1. Sebuah benda yang tingginya 5 cm terletak 9 cm di depan lensa cembung. Jika jarak fokus lensa 6 cm, tentukanlah : a. jarak bayangannya b. perbesarannya c. tinggi bayangannya Penyelesaian : Diketahui : ho = 5 cm So = 9 cm f = 6 cm

e. Pembentukan Bayangan Pada Lensa - Cembung

Cekung Sifat bayangan : Maya , Tegak, Diperkecil

4. ALAT ALAT OPTIK a. Mata - Bentuk bentuk mata manusia

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik : Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat. Daya Akomodasi Mata. Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat bendabenda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata

harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otototot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu : 1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anakanak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. 2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah tak terhingga. Cacat Mata Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :

Rabun jauh (miopi)

Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.

Rabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).

Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata. Mata tua (presbiopi) Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi. Astigmatisma (mata silindris)

Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.

Kacamata Jenis lensa kacamata menurut jumlah fokusnya 1. Single Vision / Monofokal / Fokus Tunggal. Adalah lensa kacamata yang hanya memiliki satu fokus dalam tiap keping lensa. Penderita miopia, hipermetropia, maupun astigmatisma, yang belum mengalami presbiopia, biasanya menggunakan lensa jenis ini. Penderita presbiopia juga banyak yang menggunakan lensa jenis ini untuk dipakai sebagai kacamata khusus untuk membaca dekat (kacamata baca), karena dapat memberi area baca (area jarak dekat yang dapat dilihat dengan jelas) yang relatif luas. Lensa cylindris, meski pada hakekatnya memiliki lebih dari 1 fokus, juga dianggap termasuk dalam jenis lensa single vision.

2. Bifokal / Dobel Fokus. Adalah lensa kacamata yang memiliki 2 fokus dalam tiap keping lensa. Pada lensa ini, terdapat lensa anakan (biasa disebut segmen) yang memiliki fokus lebih pendek dari pada lensa utamanya. Lensa anakan ini biasanya diposisikan di sisi bawah bidang kacamata. Pengguna lensa ini adalah para penderita presbiopia yang tidak mau repot memakai dan melepas kacamata pada saat ingin membaca dan kemudian melihat jauh, atau sebaliknya. Terdapat beberapa jenis lensa bifokal yang dibedakan menurut bentuk lensa anakannya, sebagaimana pada ilustrasi berikut ini: 3. Trifokal / Tripel Fokus. Yaitu lensa yang memiliki 3 fokus dalam tiap keping lensa. Bentuknya hampir sama dengan lensa bifokal, hanya terdapat tambahan lensa anakan ke 2 yang fokusnya lebih pendek dari lensa utama, namun lebih panjang dari lensa anakan. Tambahan lensa anakan ini diposisikan diatas lensa anakan pertama, dan berfungsi untuk memberikan perbaikan penglihatan jarak menengah (1 s/d 3 meter) bagi penderita presbiopia derajat tinggi yang tidak puas dengan unjuk kerja lensa bifokal. 4. Multifokal / Multifokus / Progresif. Adalah lensa yang memiliki banyak fokus dalam tiap keping lensa. Prinsipnya hampir sama dengan lensa trifokal. Jadi, lensa ini mempunyai banyak lensa anakan yang tersusun pada sisi bawah lensa utamanya. Tiap - tiap lensa anakan dibuat dengan tanpa ada garis pembatas yang nampak, tidak seperti lensa bifokal atau trifokal yang masih menampakkan garis pembatas pada lensa anakannya. Lensa jenis ini sering menjadi pilihan bagi para penderita presbyopia (biasanya yang sudah berumur 40an) yang tidak ingin nampak sudah tua oleh tampilan lensa kacamatanya. Selain berdasarkan pada jumlah fokus lensa, lensa juga dapat dibagi menurut karakteristik keunggulannya, yaitu : 1. Lensa High Index Jika anda kurang menyukai frame yang tebal, maka cobalah anda menggunakan lensa jenis High Index. Lensa ini memiliki keunggulan dalam hal, ketipisannya dan juga ringan( untuk ukuran +/besar). Umumnya berbhan dasar kaca. 2. Lensa Aspheric Lensa aspheric sangat ideal untuk para pengguna yang memiliki ukuran besar, karena lensa ini terlihat lebih datar dan juga lebih tipis. 3. Lensa Photochromic Lensa ini memiliki kemampuan untuk menjadi gelap dari keadaan jernih apabila terkena sinar matahari. Lensa ini terutama diperuntukkan bagi mereka yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan. Lensa ini juga berfungsi sebagai kosmetik dan bermanfaat untuk mengurangi kemungkinan terkena resiko katarak 4. Lensa Polycarbonate Lensa ini sangat tahan gores, bahkan lebih baik dari lensa plastic. Sangat baik untuk mereka yang aktif, seperti anak-anak.

b. Lup ( Kaca pembesar ) Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham..

Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi. Melihat dengan mata tak berakomodasi Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Perhatikan Gambar dibawah ! Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f Keterangan : M = perbesaran lup PP= titik dekat mata f = jarak titik fokus lensa Melihat dengan mata berakomodasi Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa. Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f + 1 Keterangan : M = perbesaran lup PP= titik dekat mata f = jarak titik fokus lensa

c. Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :

lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang menuju ke pelat film pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

d. Mikroskop

Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan mikrometer. Dasar kerja mikroskop Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi. Pengamatan dengan akomodasi maksimum Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1) Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler) Panjang Mikroskop Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan : Untuk mata berakomodasi d = Si (ob) + So (ok) Keterangan : d = panjang mikroskop Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif So (ok) = jarak benda lensa okuler Untuk mata tidak berakomodasi d = Si (ob) + f (ok) Keterangan : d = panjang mikroskop Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif f (ok) = jarak fokus lensa okuler Untuk mata tidak berakomodasi d = Si (ob) + f (ok) Keterangan : d = panjang mikroskop Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif f (ok) = jarak fokus lensa okuler

e. Proyektor

Proyektor merupakan alat optik yang berfungsi memproyeksikan gambar ke layar. Berdasarkan jenis gambar yang diproyeksikan, proyektor dapat di bedakan menjadi dua yaitu episkop dan diaskop. Episkop Episkop merupakan jenis proyektor yang berfungsi memproyeksikan gambar-gambar yang tidak tembus cahaya. Bayangan hasil proyeksi bersifat nyata dan lebih besar daripada ukuran aslinya. Diaskop Diaskop merupakan jenis proyektor yang berfungsi memproyeksikan gambaran-gambaran yang tembus cahaya. Bayangan hasil proyeksinya bersifat nyata dan lebih besar daripada ukuran aslinya. Berdasarkan kegunaannya, diaskop dapat dikelompokan menjadi tiga jenis , yaitu , proyektor film, proyektor slide dan over head projector ( OHP ) Proyektor Film Prinsip kerja proyektor film ini adalah memancarkan cahaya pada gambar tembus pandang yang akan diteruskan kelensa cembung. Banyangan nyata dan diperbesar dari lensa cembung akan ditangkap oleh layar. Proyektor film juga dilengkapi cermin cekung untuk memfokuskan sinar. Proyektor Slide Prinsip kerja proyektor slide mirip dengan prinsip kerja proyektor film. Perbedaannya terletak pada kecepatan penggantian gambar. Pada proyektor film, penggantian gambar lebih cepat daripada proyektor slide. Over Head Projector OHP digunakan untuk memproyeksikan gambar pada lapisan tembus cahaya . contoh lapisan tembus cahaya adalah plastik trasparansi.
f. Teropong - Teropong Bintang

Teropong bintang di gunakan untuk mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan asteroid. Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, satu sebagai lensa objektif, yang lain sebagai lensa okuler. Menggunakan 2 lensa positif. Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dgn lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga

Teropong Bumi

Teropong bumi di gunakan untuk melihat benda-benda dipermukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung yang masing-masing berperan sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif agar teramati seperti keadaan aslinya oleh lensa okuler ( tidak terbalik ). Selain keberadaan lensa pembalik, prinsip kerja teropong bumi sama dengan prinsip kerja teropong bintang. Periskop

Periskop merupakan alat optik yang biasa di gunakan dalam kapal selam. Periskop digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan air. Periskop terdiri atas dua lensa cembung dan dua prisma siku-siku .

You might also like