You are on page 1of 4

Katarina Wijaya | XII IPA 7 | 14

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN


Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, disebut sifat koligatif (dari kataLatin colligare, "mengumpul bersama"). Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Sifat koligatif meliputi: 1. Penurunan tekanan uap, 2. Peningkatan titik didih, 3. Penurunan titik beku, dan 4. Gejala tekanan osmotik. 1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian, pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. Laut mati adalah contoh lain dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikel-partikel zat terlarut. Kesimpulan: Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika. 3. Penurunan titik beku Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada pabrik Es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun. Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku.

Katarina Wijaya | XII IPA 7 | 14

Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin, misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih, sehingga mengurangi penguapan. Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat). Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan.

4. Tekanan Osmosis Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

Katarina Wijaya | XII IPA 7 | 14

Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Sedangkan kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah. Untuk itu manusia telah mengembangkan sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel. Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring. Kesimpulan: Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput permeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut. Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-hari dapat terlihat pada sayuran wortel. Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruang terbuka dengan waktu yang cukup lama, wortel akan menjadi lunak. Wortel tersebut akan tampak segar kembali jika direndam di dalam air. Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karena menguap. Kesimpulan: Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketika wortel direndam dalam air. Pelarut (H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yang terkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekul pelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat (di dalam wortel) melalui membran semipermeabel.

5. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor. Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untuk mentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena over heat atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran pada badan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuan pompa radiator.

Katarina Wijaya | XII IPA 7 | 14

Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalam metransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhu yang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengan titik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalu sering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklim cukup ekstrim baik dingin maupun panas. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama Radiator Coolant. Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentu tergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesin tersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilen glikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikol yang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal ini selain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol, secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air, sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin atau panas. Kesimpulan: Sifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkan perfomace mesin kendaraan bermotor.

Daftar Pustaka: http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiator-coolant.html, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif-larutan/, diakses tanggal 26 Juli 2012. http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/, diakses tanggal 26 Juli 2012. Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

You might also like