You are on page 1of 5

Berbagai Kelainan dan Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada saluran

pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum. Mencret (Diare) Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak. Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya. Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan. Pengobatan mencret Pengobatan diare yang paling dianjurkan adalah memberikan oralit. Tidak ada anak yang meninggal karena diare, yang ada meninggal karena dehidrasi. Jadi, yang perlu diwaspadai bukan diarenya, melainkan dehidrasinya. Selama cairan tubuhnya cukup, tak perlu khawatir. Salah satu indikator dehidrasi adalah buang air kecilnya. Selama kencingnya cukup, berarti tidak ada dehidrasi. Berikan oralit, karena sudah disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan melalui BAB. Oralit mengandung glukose, natrium, kalium, dan bikarbonat untuk menggantikan cairan yang hilang lewat BAB. Sementara pada air putih, natrium dan kaliumnya turun. Anak malah bisa kejang, kembung, dan lemas kalau hanya tergantikan airnya saja. Yang juga harus diperhatikan, jangan menyamakan komposisi oralit untuk anak dan dewasa. Pada anak, natriumnya lebih rendah. Jadi, kalau mencretnya 2 sendok, jangan memberikan oralit segelas, mencret setengah gelas, jangan memberikan oralit tiga gelas. Jadinya malah hipernatrium, bisa-bisa anak mengalami koma. Kebutuhan cairan disesuaikan dengan oralit. Sembelit (Konstipasi) Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan. Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi. Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya. Wasir atau hemoroid Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat merangsang wasir. Kanker usus Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker. Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat positif

dakam mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan 10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus. Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu. Pencegahan Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker usus adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan kalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.

Obat Antidepresan dan Seluk Beluknya Dalam praktik sehari-hari, saya banyak menangani kasus-kasus gangguan kecemasan dan gangguan depresi. Pasien dari dua jenis gangguan jiwa ini sangat sering mengeluhkan gejalagejala fisik yang tidak didasari adanya bukti obyektif (gejala psikosomatik). Hal ini membuat saya mengedepankan terapi diagnosis dasarnya, seperti yang telah saya bahas pada tulisantulisan saya terdahulu tentang gangguan psikosomatik. Pengobatan untuk gangguan cemas dan gangguan depresi tentunya perlu meliputi ketiga aspek yang mempengaruhi kejiwaan seseorang. Pendekatan biologis, psikologis dan sosial (termasuk spiritual) adalah hal yang tidak bisa dilepaskan pada pengobatan pasien-pasien tersebut. Apa yang akan saya bahas kali ini lebih kepada pengobatan dengan obat-obatan terutama antidepresan. Efektivitas obat Ketika diagnosis sudah ditegakkan, maka sebagai dokter tentunya saya akan mengatur strategi pengobatan. Strategi pengobatan ini tentunya didasarkan pada rujukan pedoman pengobatan yang telah disetujui bersama oleh para ahli. Organisasi psikiatri baik di Indonesia maupun di luar negeri telah membuat pedoman-pedoman pengobatan untuk kasus-kasus psikiatri yang dihadapi sehari-hari.

Kali pertama, yang terpikir oleh saya untuk meresepkan obat tertentu kepada pasien terutama untuk kasus gangguan cemas dan depresi adalah efektivitas obat tersebut. Obat antidepresan golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI) dan Serotonin Norephineprine Reuptake Inhibitor (SNRI) adalah pilihan-pilihan obat yang digunakan untuk kasus depresi. Kedua golongan obat ini dipakai saat ini karena dinilai efektif untuk mengobati gangguan depresi. Pasien dengan gangguan cemas juga mendapatkan manfaat dari pengobatan dengan golongan antidepresan. Selain efektif juga mempunyai profil obat yang lebih relatif aman dibandingkan dengan pengobatan menggunakan obat anticemas golongan benzodiazepine (obat penenang). Seperti kita tahu, obat anticemas seperti Alprazolam, Lorazepam, Bromazepam, walaupun efektif mengatasi kecemasan sering kali menimbulkan permasalahan lain yaitu toleransi (dosis yang semakin meningkat) dan ketergantungan. Tolerabilitas obat Selain efektif mengobati, pemilihan obat juga perlu melihat tolerabilitasnya atau kemampuan pasien dalam beradaptasi dengan obat itu. Kadang memang ada obat yang efektif, tapi pasien tidak tahan dengan efek samping yang sering muncul akibat obat yang dia minum. Antidepresan golongan SSRI atau SNRI seperti yang disebutkan di atas cukup mempunyai tolerabilitas yang baik. Pasien biasanya cukup nyaman dengan obat yang diberikan. Sering kali memang muncul efek samping obat pada awal penggunaan, biasanya berlangsung pada minggu pertama. Namun demikian, efek samping ini hanya bersifat sementara dan sering kali bisa dilewati tanpa perlu menambahkan obat lain. Efek samping yang sering muncul pada obat yang bekerja di serotonin adalah gangguan perut atau maag, perasaan mengantuk, kadang bisa mengalami insomnia, sering merasa kepala berat atau pusing dan perasaan cemas. Untuk itu biasanya pada pasien diberikan dosis setengah dulu untuk pasien mampu lebih beradaptasi dengan obat ini. Keamanan obat Kita memahami bahwa pasien dengan penggunaan antidepresan biasanya berlangsung lama. Pada berbagai literatur terbaru disarankan agar pasien tetap melanjutkan pengobatan walaupun sudah membaik sampai minimal 6 bulan sejak perbaikan gejala. Hal ini adalah agar keberulangan gejala tidak terjadi. Untuk itu pemilihan obat selain tolerabilitas dan efektivitas, maka keamanan obat jika dipakai dalam jangka waktu panjang atau jika dipakai bersamaan dengan obat lain perlu diperhatikan. Pasien yang memakai obat antidepresan golongan SSRI atau SNRI masih bisa menggunakan obat lain misalnya obat flu, obat demam atau obat batuk yang sering takut digunakan. Kebanyakan peringatan di obat flu bahwa obat flu tidak boleh digunakan bersama antidepresan adalah obat antidepresan dari golongan Monoamine Inhibitor (MAOIs). Farmakoekonomi Jangan lupakan salah satu yang perlu diperhatikan juga tentang farmakoekonomi. Yaitu bagaimana pemilihan obat yang baik dan efektif juga perlu dibarengi dengan suatu upaya untuk memberikan obat yang secara ekonomis bisa terjangkau. Sering kali ini menjadi dilema karena pengobatan dengan obat-obat golongan terbaru seperti SSRI dan SNRI memang memerlukan biaya yang cukup besar. Walaupun demikian jika memandang dari segi cost and benefitmungkin penggunaan obat-obat antidepresan golongan SSRI dan SNRI masih bisa dianggap mampu memberikan perhitungan ekonomis yang masuk akal. Hal ini disebabkan karena perbaikan gejala depresi dan cemas yang baik dan didukung dengan kemampuan kerja secara ekonomis pasien-pasien yang mengalami depresi dan cemas, keuntungan secara ekonomis memakai obat ini bisa terpenuhi. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Analgesik, antipiretik Analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut. Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan demam (suhu tubuh yang tinggi). Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik. Gejala Nyeridapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk, pusing, panas seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat, rasa nyeri yang hilang timbul dan berbeda tempat nyeri. Apa yang menyebab kan nyeri ? Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot, atau kulit terluka oleh benturan, penyakit, keram, atau bengkak. Rangsangan penimbul nyeri umumnya punya kemampuan menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan polipeptida yang merangsang ujung saraf yang kemudian menimbulkan impuls nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin beraksi membuat ujung saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini. Penanganan Nyeri Obat-obat yang dapat mengurangi nyeri antara lain: Golongan Para amino fenol asetaminofen (Parasetamol ), fenasetin Golongan Pirazolon dipiron (antalgin) Derivat Asam Salisilat Aspirin,Benorilat, Diflunisal, Salsalat 1 2 Derivat.As.Fenamat As.Mefenamat, Meklofenamat Derivat Asam Propionat As.Tiaprofenat, Fenbufen, Flurbiprofen, Ibuprofen, Ketoprofen, Naproksen

Derivat As.Fenilasetat Diklofenak, Fenklofenak

PENYAKIT SISTEM SARAF PUSAT Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf secara garis besar dapat dibagi dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis)yang mempunyai beragam pusat dengan fungsi yang berbeda beda. Dalam sistem saraf pusat ini terjadi berbagai proses analisis informasi yang masuk serta proses sintesis dan mengintegrasikannya. Pada dasarnya proses tersebut bertujuan untuk mengendalikan berbagai sistem organ yang lain sehingga terbentuk keluaran berupa perilaku makhluk hidup. Penyakit sistem syaraf pusat atau yang lazim disebut sebagai MS (multiple sclerosis). Penyakit ini berpengaruh pada otak dan sumsum tulang belakang yang mempengaruhi pengendalian fungsi-fungsi otak, seperti kemampuan melihat, berjalan dan berbicara. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah solusi atas permasalahan tersebut, sehingga kebutuhan dunia kedokteran akan pembuatan suatu sistem berbasis kepakaran yang nantinya dapat membantu dalam pendiagnosisan penyakit saraf pusat. Penerapan pendiagnosisan penyakit saraf pusat ke dalam teknologi informasi diharapkan bisa menjadi solusi. Dalam hal ini sistem pakar yang mengadopsi keahlian seorang pakar dalam bidang tersebut adalah salah satu contohnya. Output (keluaran) yang dihasilkan oleh sistem pakar dalam bentuk deskripsi atau kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang diberikan dapat dijadikan acuan oleh user (pengguna) tanpa harus menemui seorang pakar, yang tentunya hal tersebut memerlukan waktu proses yang lama. Untuk mewujudkan solusi mengenai masalah tersebut diatas maka, perlu diterapkan sistem pakar dalam bentuk perangkat lunak (software) agar kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat dengan waktu yang efesien dan kinerja yang efektif terutama untuk hal-hal yang sifatnya realistik.

You might also like