You are on page 1of 11

Disusun Oleh :

1. Dyah Permata Sari

093654214 093654215 093654216 093654220 093654237

2. Avizena Ridwan
3. Maria Nora M 4. Anis Zaqiyyatun N 5. Syaiful Bahri

Pend. Sains

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2009-2010

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad dan karunia-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan tugas kimia berupa makalah tentang Cara Pembuatan Koloid . Bersyukur pula karena tim penyusun dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan baik, sehingga dapat hadir ditengah-tengah kita. Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs.Bambang Sugiarto, M.Pd selaku dosen pengajar.

2. Beni Setiawan, S.pd., M.Pd. 3. Dyah Astriani, S.Pd., M.pd 4. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sudah tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan belum dapat memenuhi keinginan rekan-rekan dan Bapak/Ibu dosen secara maksimal. Namun demikian, tim penyusun tetap berharap sekalipun baru sedikit semoga makalah ini dapat bermanfaat. Untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang tulus, ikhlas dari dosen pengajar dan para rekanrekan pembaca makalah ini senantiasa tim penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat.

Surabaya, 08 Oktober 2009

Tim penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman judul Kata pengantar Daftar isi Pendahuluan


A. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

.i ii ...iii

1 1 1

Pembahasan
1. Cara kondensasi 2. Cara dispersi

2 3 5 ...iv

Kesimpulan Daftar pustaka

iiii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tim Penyusun memilih judul Cara Pembuatan Koloid dengan alasan tuntutan tugas mata kuliah kimia dasar. Selain itu, penyusunan makalah ini juga dilakukan agar para pembaca paham mengenai pembuatan koloid. Untuk itu diharapkan pembelajaran ini dapat bermanfaat.

B. Rumusan Masalah Bagaimana cara pembuatan koloid?

C. Tujuan Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat itu, maka penyusunan makalah ini terdorong oleh keinginan untuk menyumbang pemikiran dalam usaha mencapai generasi yang pintar dan pandai, serta mengingatkan bahwasannya mempelajari cara pembuatan koloid itu penting dan bermanfaat bagi diri kita.

PEMBAHASAN

Telah kita ketahui bahwa ukuran partikel koloid terletak di antara ukuran partikel larutan dan ukuran partikel suspensi. Oleh karena itu, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan (cara kondensasi). Kedua, menghaluskan partikel suspense, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi (cara pendispersi).Berikut ini disajikan dalam bentuk gambar:

cara kondensasi

ooooooo ooooooo oooo ooooooo

cara dispersi

larutan molekul / ion

koloid

suspensi ( bahan kasar )

gambar diatas merupakan: pembuatan koloid yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kondensasi dan cara dispersi.

1.Cara kondensasi

Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman, dan reaksi penjenuhan. a. Reaksi Redoks Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukan partikel koloid melalui mekanisme perubahan bilangan oksidasi. Berikut ini contoh contoh dari reaksi redoks: 1. Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida ( H2S ) kedalam larutan Belerang dioksida ( SO2 ) 2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)
2. Pembuatan sol emas dengan cara mereaksikan larutan AuCl3 dan zat pereduksi formaldehid atau

besi (II) sulfat. 2AuCl3 (aq) + 3HCOH(aq) + 3H20(l) 2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq)

2 Atau AuCl3(aq) + 3FeSO4(aq) Au(s) + Fe2(SO4)3(aq) + FeCl3(aq) b. Reaksi Hidrolisis Reaksi Hidrolisis merupakan reaksi pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air. Misalnya, pembuatan sol Al(OH)3 dan sol Fe(OH)3 1. Pembuatan sol Al(OH)3 dari larutan AlCl3, Al2(SO4)3, PAC, atau tawas. AlCl3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) + 3HCl(aq) 2. Pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl dengan air panas. FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(s) + 3HCL(aq) c. Reaksi Penggaraman

Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer. Untuk menghindari pengendapan biasanya digunakan suatu zat pemecah. AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq) Na2SO4(aq) + Ba(NO3)2(aq) BaSO4(s) + 2NaNO3(aq) d. Penjenuhan Larutan Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan pelarut alcohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa gel. Kalsium asetat bersifat mudah larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol. e. Reaksi Substitusi atau Agregasi ionik 2H3ASO3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 6H2O(l)

2.Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan melalui cara mekanik (penggerusan), cara busur Bredig, dan cara peptisasi (pemecahan). a. Cara Mekanik Cara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar digiling dengan alat colloid mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. Selanjutnya, partikel halus ini didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Proses penggilingan dapat 3 juga dilakukan dalam medium pendispersi. Cara mekanik juga dapat dilakukan dengan cara penggerusan.

b. Cara Busur Bredig Proses pembuatan koloid dengan cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Pada proses ini, logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai electrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi. Kemudian, kedua ujung electrode dihubungkan dengan arus listrik. Proses ini dilakukan dengan loncatan bunga listrik. Uap logam yang terjadi akan terdispersi ke dalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid.

c. Cara Peptisasi Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan menggunakan elektrolid yang mengandung ion sejenis zat pemecah (zat pemeptisasi). Berikut ini contoh-contoh peptisasi:
1. Endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3, 2. endapan NiS dipeptisasi dengan H2S,

3. agar-agar dipeptisasi dengan air, 4. serat selulosa asetat dipeptisasi dengan aseton, dan 5. Karet dipeptisasi oleh bensin

d. Cara Homogenisasi Cara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi. Dengan cara ini, partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan ke dalam medium air dengan penambahan emulgator. Selanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homogenizer. Caranya dengan melewatkan emulsi pada pori-pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang homogen.

KESIMPULAN

Koloid adalah system disperse yang memiliki ukuran partikel antara system dispersi kasar (suspensi) dan system dispersi molekuler (larutan). Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi melalui reaksi redoks, hodrolisis, penggaraman, penjenuhan pelarut dan reaksi susbtitusi/ Agregasi Ionik. Cara dispersi melalui cara mekanik, busur Bredig, peptisasi atau homogenirasi.

DAFTARPUSTAKA

Sutresna,Nana.2007.Cerda Belajar Kimia Untuk Kelas XI.Bandung:Grafindo Sumber Internet: www.google.com

iv

You might also like