You are on page 1of 5

MEMBUAT NASKAH ULASAN ILMIAH

(Ir.

Rodhiyah, MM/Widyaiswara Kementan/PPMKP Ciawi Bogor)

. Widyaiswara sebagai salah satu jabatan fungsional yang ada di negara kita tercinta ini mengemban tugas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, pengajaran dan atau pelatihan (dikjartih); dengan sasaran para Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta masyarakat umum sesuai tugas pokok instansi di mana Widyaiswara tersebut bekerja. Untuk dapat melakukan tugas utama tersebut secara profesional, maka Widyaiswara dituntut memiliki kredibilitas tertentu. Kredibilitas dimaksud adalah persepsi sasaran yang berkaitan dengan tingkat keahlian dan sikap Widyaiswara dalam menjalankan fungsi pelayanan melalui proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, maka kebutuhan sasaranpun semakin beragam. Maka Widyaiswara dituntut untuk terus mengembangkan diri, agar keahlian kita dapat memenuhi kebutuhan (needs) mereka. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI). Karena KTI atau disebut juga dengan scientific paper merupakan perwujudan kegiatan ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah yang dikomunikasikan melalui bahasa tulisan. Penulisan KTI juga nampaknya menjadi permasalahan yang sering dihadapi para Widyaiswara dalam perolehan Angka Kredit. Hal ini disebabkan antara lain pertama, karena menulis belum menjadi kebiasaan (habits), sehingga kegiatan ini dirasa sangat memberatkan. Kedua, apa yang terbayang dalam benak Widyaiswara yang belum terbiasa menulis adalah bahwa yang ditulis harus sesuatu yang kompleks sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama serta pemikiran yang kompleks pula. Ketiga, penghargaan secara finansial lebih rendah (bahkan sering tidak ada) bila dibandingkan dengan penghargaan yang diperoleh pada kegiatan dikjartih. Keempat, belum adanya pengelolaan waktu kerja Widyaiswara secara ketat. Melalui pembuatan KTI, kita dapat memperoleh keuntungan antara lain: 1. Terlatih dalam membaca secara efektif. Karena untuk menulis sesuatu, kita tentu akan mempelajari tulisan orang lain 2. terlatih mengabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang matang 3. terlatih mengakses sumber-sumber informasi 4. meningkatkan keterampilan dalam menyajikan fakta secara jelas dan sistematis 5. memperoleh kepuasan intelektual 6. turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Macam-macam KTI bagi Widyaiswara Dilihat dari segi kemasannya, ada 2 (dua) bentuk penuangan KTI Widyaiswara, yaitu dalam bentuk buku dan naskah. Keduanya dapat diterbitkan malalui media cetak; dan

khusus untuk naskah dapat pula diterbitkan melalui media eletronik, yaitu melalui website instansi di mana Anda bekerja. Mengapa harus melalui website instansi?. Karena sampai saat ini unduhan KTI melalui blog pribadi masih belum dapat disetujui untuk mendapatkan angka kredit. Dari segi materi, KTI memuat semua permasalahan tentang kediklatan yakni mencakup aspek penyelenggaraan diklat dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi serta metodologi kediklatan dalam arti luas maupun substansi diklat itu sendiri. Apabila Anda akan menulis tentang substansi diklat, maka ambillah topik-topik yang berhubungan (baik secara langsung maupun tidak langsung) dengan materi yang Anda ajarkan. Sedangkan dari segi prosesnya, materi KTI diperoleh melalui pengkajian, survey, evaluasi ataupun tinjauan/ulasan ilmiah. Membuat Naskah Ulasan ilmiah Berdasarkan pengalaman penulis, maka naskah yang berisi ulasan ilmiah merupakan bentuk KTI yang paling mudah dibuat. Dengan mengikuti format ilmiah yang sederhana, kita sudah dapat memperoleh satu tulisan. Bagi penulis pemula, nampaknya KTI jenis ini dapat segera dicoba. Mengapa mudah?. Karena otak kita telah menyimpan cukup bahan baku yang siap untuk dituangkan ke dalam tulisan. Sebuah tulisan disebut ilmiah bila: 1. 2. Informasi yang ditulis mengenai hal-hal yang nyata dan teruji kebenarannya Ditulis secara sistematis dan benar, baik secara tata bahasa dan gaya bahasa.

Bagi Anda yang sering bertanya-tanya bagaimana menuangkannya? Bagaimana formatnya? Maka format berikut dapat Anda coba terapkan : 1. Judul. Semua KTI tentu memiliki judul, demikian pula dengan naskah. Melalui judul, akan memancing pembaca untuk bersedia membaca tulisan Anda. Tentunya apabila sesuai dengan yang mereka butuhkan. 2. Latar belakang . Di dalam latar belakang terutama menguraikan mengapa judul tersebut diangkat. 3. Manfaat. Berisi uraian keuntungan/informasi yang akan diperoleh oleh pembaca. 4. Metodologi Penulisan. Berisi penjelasan cara tulisan Anda disusun. Misalnya naskah ini disusun dengan menyadur tulisan Pakde Sofa dalam dalam http://massofa.wordpress.com/2009/12/08/konsep-dasar-komunikasi-persuasif/ kemudian diberikan penjelasan secara lebih rinci melalui contoh-contoh dalam proses pembelajaran sesuai pengalaman penulis, guna memberikan informasi yang lebih mendalam. (Butir 2 sampai dengan 4 dapat digabung menjadi satu bab).

5. Isi. Dapat berupa: a. Pengalaman pribadi, dihubungkan dengan tulisan pakar b. tulisan orang lain, kemudian dilakukan pembahasan c. perpaduan tulisan orang lain dengan pengalaman pribadi Isi tersebut memungkinkan hanya dituangkan dalam satu bab saja. 6. Kesimpulan. Berisi inti sari tulisan Anda. 7. Penutup. Menyiratkan ajakan bagi para pembaca untuk mencoba menerapkan apa yang Anda sajikan ataupun untuk mencari informasi lebih lanjut. 8. Daftar Pustaka atau Daftar Bacaan/Referensi. Sebagai pertanggungjawaban atas apa yang kita tulis serta petunjuk bagi pembaca yang ingin mencari informasi secara lebih mendalam. Bagaimana Memulai? Banyak cara memulai kegiatan menulis. Para pakar KTI pun banyak memberikan cara memulai menulis dengan berbagai variasi. Berikut ini adalah salah satu cara yang dapat pula Anda coba, yaitu: 1. Muntahkan saja apa yang ada dalam pikiran Anda. Jangan pedulikan tentang kesalahan ketikan/tulisan ataupun bahasanya 2. Pisahkan menjadi beberapa bagian. Kemungkinan pemisahan ini akan menjadi judul atau sub-judul 3. Gunakan kata bantu 5W 1H (what, who, when, where, why dan how) untuk menguraiakan materi Anda 4. Ingatlah, pada setiap satu paragraf hanya memuat satu pernyataan/permasalahan 5. Bila kurang yakin atau perlu tambahan materi, atau perlu diperkuat dengan pendapat pakar, maka carilah melalui fasilitas pengaksesan informasi yang tersedia di sekitar Anda dan tentunya sesuai dengan kemampuan Anda 6. Edit sesuai format yang Anda inginkan 7. Kerjakan bagian yang dapat Anda lakukan. Berarti tidak harus urut per-bab atau sub-bab 8. Beri judul sesuai isi naskah 9. Resapi karya Anda, berterimakasih kepada Yanga Maha Pencipta dan apresiasi diri Anda sendiri. Miliki Mentor, Buat Time Limit Membuat pekerjaan menulis menjadi suatu kebiasaan bahkan menjadi hobby, tentunya bukan hal yang mudah. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menentukan seorang atau beberapa mentor. Mentor dalam hal ini bukan harus orang yang ahli dalam membuat KTI. Tetapi lebih ditekankan fungsinya sebagai pengingat. Maka

pasangan Anda, anak, cucu, teman kerja, kerabat dapat bertindak sebagai mentor yang baik. Untuk mendisiplinkan diri dalam menulis, kita dapat membuat time limit melalui beberapa cara. Salah satu cara ampuh dapatAnda lakukan dengan mendaftarkan diri kepada koordinatoriat Widyaiswara untuk menyeminarkan karya pribadi, pada waktu yang Anda ditentukan sendiri. Melalui cara ini Anda akan dipaksa oleh diri sendiri untuk segera menyelesaikan tulisan Anda. Melalui seminar, Anda akan memperoleh beberapa manfaat. Pertama, tulisan Anda akan lebih sempurna karena adanya masukan dari peserta seminar. Kedua, perolehan Angka Kredit dari tulisan Anda akan lebih tinggi daripada bila tidak diseminarkan. Ketiga, kegiatan seminar itu sendiri memberi nilai kredit ( dua point untuk penyaji dan satu point untuk peserta). Pada saat seminar kelak kemungkinan besar Anda akan ditelanjangi oleh para peserta seminar. Ditinjau dari pengalaman dalam membuat KTI, para peserta seminar dapat digolongkan paling tidak menjadi dua golongan, yaitu mereka yang telah banyak atau pernah menghasilkan karya ilmiah, dan tidak sedikit pula yang baru memiliki teori teori hebat tentang KTI. Oleh karena itu Anda tidak perlu gentar!, hadapi mereka secara positive thinking. Tanamkan dalam benak Anda, bahwa Anda adalah Widyaiswara hebat. Karena telah berhasil menghasilkan karya istimewa, karya ilmiah. Tentunya dengan tetap membuka diri untuk menerima masukan. Koleksi Bahan Baku Tulisan Apakah setelah isi otak Anda dimuntahkan kemudian kini Anda kehabisan ide?. Tentu tidak!. Karena makin banyak isi itu kita tuliskan, makin banyak informasi baru masuk ke dalam otak kita. Hal ini layaknya penggambaran bagian tubuh seorang wanita yang berfungsi sebagai produsen ASI (Air Susu Ibu). Makin banyak dikeluarkan, makin banyak ia memproduksi ASI yang baru. Selanjutnya usaha memperbanyak koleksi bahan baku tulisan akan semakin mudah Anda peroleh. Karena pada kenyataannya, sesibuk apapun seorang widyaiswara-tetap saja kita memiliki waktu senggang. Dalam moment yang seperti itu banyak hal yang kita lakukan. Berhubungan dengan penulisan KTI, maka kita dapat bersantai dengan mengakses sumber-sumber informasi. Bila mendapatkan topik yang sesuai, Anda dapat membacanya secara sepintas saja. Kemudian simpanlah pada file tersendiri. Semua ini adalah bahan baku Anda untuk membuat tulisan. Selain searching informasi seperti tersebut di atas, Anda juga dapat memperoleh informasi ataupun ide dari kejadian-kejadian pada saat proses pembelajaran Anda. Beberapa hal dapat Anda catat, misalnya pertanyaan peserta diklat yang bermutu, menarik, aneh, yang belum dapat dijawab secara tuntas, yang lucu, menjengkelkan, dan lain sebagainya. Tidak ketinggalan interaksi Anda dengan teman sejawat, kerabat, handai tolan, masyarakat serta alam semesta dapat pula memberikan inspirasi baru.

Akhir kata...kualitas suatu karya, termasuk karya ilmiah akan kita peroleh dari proses satu ke proses yang lain, dari topik satu ke topik yang lain. Hingga akhirnya kita temukan kedekatan persepsi antara para pembaca dengan penulisnya. Itulah karya ilmiah yang baik. Selamat mencoba!. _______________________________________________________________________ _ DAFTAR BACAAN Dodi Mawardi. Cara Mudah Menulis Buku. Penerbit Raih Asa Sukses. CimanggisDepok. 2009. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN- RI). Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala badan Kepegawaian Negara No.1 Tahun 2010 dan No.2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2010. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN- RI). Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara. Modul Pembelajaran Diklat Seleksi Calon Widyaiswara. 2008 O. Solihin:ayo-nulis.blogspot.com/2007/7/tehniknulis_artikel.html. Puji Arya Yanti: Pelitaku.sabda.org/tehnik_menulis_secara_umum.

You might also like