You are on page 1of 93

"Guru Masih Terlalu Dominan di Kelas" (Wakil Menteri Pendidikan Nasional) "JAKARTA, KOMPAS.

com - Proses belajar-mengajar di sekolah kerap membosankan dan tidak menyenangkan karena guru yang terlalu dominan di ruang kelas. 'Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa.' -- Fasli Jalal 'Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa,' kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam diskusi panel Pendidikan Profesi Guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Sabtu (4/12/2010)" Pendidikan Network Salut Professor Fasli Jalal. Apa masalah utama dalam pelaksanaan pendidikan kita (selain korupsi), Yaitu 'Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa'. - Apakah kita mungkin dapat berharap anak-anak kita akan Aktif (maupun Pro-Aktif), Kreatif, dan Mampu Berkontribusi Kepada Perkembangan Indonesia dengan Pembelajaran-Pasif? Prioritas-prioritas pendidikan (selain memberantaskan korupsi) adalah: Memperbaiki semua sekolah yang rusak dan ambruk supaya Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak! Ref: http://pendidikan.net/ Mengimplementasikan PAKEM (Pembelajaran Aktif dan Kontekstual) di semua sekolah supaya standar pembelajaran kita sesuai dan kompetitif dengan negara lain. Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM. ("Mampu" termasuk Kreatif) Ref: http://pendidikan.net/pakem.html Menggunakan "Appropriate Technology" yang sudah ada di semua sekolah, yang terbaik, terjangkau, dan sangat meningkatkan kreativitas siswa-siswi maupun kreativitas guru (seperti di negara maju). Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa". Jelas TIK (ICT) bukan solusinya, kan? http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html

Meningkatkan profesionalisme dan bertanggunjawaban guru untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mengajar sendiri - seperti guru profesional di negara lain. Guru adalah pelaksana pendidikan (dan paling penting) jadi kesejahteraan juga harus sesuai supaya tidak perlu "moonlighting" di tempat lain dan dapat fokus kepada tugasnya. Meningkatkan Lapangan Kerja - Oleh lulusan yang Aktif (maupun Pro-Aktif), Kreatif, dan Mampu Berkontribusi Kepada Perkembangan Industri. Ini adalah isu yang sangat penting di Perguruan Tinggi juga di mana "60 Persen Lulusan PT Menganggur" dan dari 40% yang mendapat pekerjaan, berapa % mendapat pekerjaan yang memuaskan? http://menganggur.com/ Ref: http://Pendidikan.Net/5langkah.html Melaksanakan "Pembelajaran-Aktif" yang Gratis dan Standar Dunia (jangan sampai anakanak kita ketinggalan zamam terus - berbasis-hafalan). Pembelajaran-Aktif dan Kontekstual "Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar :: Pembelajaran Aktif" dan "Learning and the Changing Needs of The 21st Century" Re: "Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa," Ini juga salah satu (dari banyak) masalah dengan Pembelajaran Berbasis-ICT dan yang lebih parah lagi adalah "E-Learning Dapat Membunuh Kreativitas!"

Model Pembaharuan pada Sekolah Menengah Umum : Pengalaman Indonesia


Keinginan untuk meningkatkan mutu Sekolah Menengah Umum di Indonesia merupakan perhatian utama dari Proyek Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Umum (ADB Loan # 1360 INO). Proyek ini menekankan pada pengembangan sarana, persiapan bahan pengajaran dan dukungan konsultan dalam hal pelaksanaan kurikulum, pengembangan buku teks, peningkatan sistem ujian, peningkatan pelayanan penataran guru, peningkatan pembinaan guru, peningkatan supervisi akademik, perawatan preventif, merancang kembali dan melaksanakan program laboratorium bahasa, serta mengembangkan model pengembangan dan pelaksanaan manajemen Sekolah Menengah Umum. Kegiatan konsultasi untuk pengembangan model Sekolah Menengah Umum yang semula adalah untuk menciptakan beberapa sekolah model untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus.. Namun, kemudian tim konsultan ditugaskan untuk menangani kegiatan ini bersama-sama dengan staf Dikmenum dan semua menyetujui bahwa konsep sekolah model yang lama tidak efektif dalam melaksanakan pengembangan sekolah. Konsep baru bagi model "pengembangan sekolah" telah didiskusikan oleh para konsultan Internasional, konsultan Nasional

dan staf Dikmenum. Konsep "model" yang tradisional bergantung kepada gambaran sekolah yang sangat baik dan memperoleh tambahan input (uang, pelatihan, fasilitas dan sumber pembelajaran) menciptakan adanya model yang bagus yang akan ditiru oleh sekolah lain. Masalah yang terlihat jelas untuk pendekatan ini adalah bahwa sekolah biasa akan sulit untuk diubah menjadi sekolah yang bagus apalagi menjadi sekolah model. Masalah kedua adalah apabila input yang sama tidak diterapkan pada sekolah biasa, peniruan model tidak akan difasilitasi. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini lihat Lampiran A. Sebagai alternatif, mereka yang terlibat dalam sekolah model memilih untuk merencanakan langkah yang berbeda dalam pembuatan konsep pengembangan sekolah "model". Kunjungan ke beberapa sekolah di wilayah yang berbeda oleh para konsultan membawa hasil akan kayanya informasi mengenai prakarsa Sekolah Menengah Umum yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah setempat. Usaha inovatif ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk meningkatkan mutu sekolah basisnya ada pada tingkat sekolah. Dari sini jelas sekali terlihat oleh para konsultan, bahwa sekolah yang mengalami peningkatan dan pengembangan adalah yang dapat mewakili model pengembangan sekolah. Fokusnya adalah pada "proses" yang dialami oleh sekolah ketika mutu pendidikan meningkat. Apa yang terjadi di dalam sekolah yang membuat adanya pergeseran menuju kepada sekolah yang lebih efektif ? Dari sudut pandang ini konsep "model" pengembangan sekolah muncul. Perhatian kami ditujukan pada identifikasi apa yang terjadi di sekolah yang mengalami peningkatan atau perkembangan. Untuk menjawab pertanyaan tentang "proses" pembaharuan, para konsultan mengajukan usul untuk mempelajari sejumlah kecil sekolah yang telah mengalami perkembangan. Dengan mengadakan penelitian pada sekolah-sekolah tersebut, para konsultan berharap akan menemukan beberapa sebutan nama umum yang dapat digunakan untuk Pengembangan Sekolah Model atau yang biasa disebut "model pembaharuan". Dengan menganggap bahwa ada beberapa sebutan nama umum di antara sekolah-sekolah, ciri-ciri ini dapat dikembangkan menjadi model bagi sekolah lain. Jika demikian maka model tersebut adalah yang didasarkan pada pengalaman nyata pada sekolah-sekolah di Indonesia, sesuatu yang dapat ditiru dan dapat dikerjakan oleh sekolah-sekolah lain. Delapan Sekolah Menengah Umum dari Jawa Barat, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur, telah dipilih karena sekolah-sekolah tersebut telah menunjukkan beberapa tingkat perkembangan selama satu atau dua tahun terakhir ini. Tim konsultan mengadakan wawancara yang intensif dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Orang tua siswa, Siswa dan Tokoh Masyarakat (lihat Lampiran B sekolah-sekolah yang berperan serta di dalam program dan Lampiran C untuk Pertanyaan Wawancara). Pada beberapa kasus, wakil dari Kandep juga diwawancarai. Setelah semua sekolah diwawancarai, data tersebut diringkas dan

dibandingkan sebagai pengalaman biasa. Semua sekolah itu tampaknya kurang efektif atau hanya bertahan sebelum kehadiran Kepala Sekolah yang sekarang. Pengembangan sekolah sebelumnya dibatasi oleh sedikitnya peningkatan sarana. Pada semua kasus, Kepala Sekolah yang baru telah mencoba mengadakan penilaian mengenai kondisi sekolah baik secara formal maupun informal untuk merumuskan tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa karakteristik mendasari pengembangan sekolah telah diamati. Karakteristik berikut ini menggambarkan tema biasa yang dapat dipelajari dari delapan model "Pengembangan Sekolah" (Pengembangan Sekolah Model). Komunikasi yang lebih terbuka: secara umum komunikasi di antara para pemegang peran meningkat dari sebelumnya. Ada beberapa perbedaan tingkat keterbukaan dan cara pendekatan yang dikomunikasikan pada setiap sekolah. Pada beberapa sekolah, semua yang terlibat dan masalah-masalah disampaikan untuk menjadi perhatian para pemegang peran melalui rapat, diskusi informal dan surat (kepada orang tua siswa) atau melalui kegiatan sekolah biasa (misalnya pada upacara bendera setiap hari Senin). Pada sekolah lain frekuensi dan kesempatan untuk menerima umpan balik sangat kurang, walaupun pemegang peran merasa bahwa keadaan sekarang lebih baik daripada sebelumnya. Dengan adanya komunikasi yang lebih terbuka / transparan, maka para pemegang peran akan merasa lebih positif mengenai sekolah. Hal ini dapat menciptakan dasar yang kuat untuk mendukung pengembangan sekolah melalui peran serta para pemegang peran. Pengambilan keputusan bersama: secara umum para pemegang peran mengalami lebih banyak tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Tingkat pengambilan keputusan yang harus diambil oleh para pemegang peran berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Seluruh pemegang peran mengalami peningkatan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan sebelumnya. Para pemegang peran merasa lebih terlibat di dalam proses tersebut dan yakin bahwa Kepala Sekolah menghargai pendapat mereka. Hirarki pengambilan keputusan telah ditetapkan dan menunjukkan keputusan apa dan oleh siapa yang diperoleh bagi masing-masing pemegang peran. Memperhatikan Kebutuhan Guru : perhatian dan kemampuan sekolah terhadap hal ini dapat memberikan berbagai tingkatan motivasi pada guru. Kebutuhan guru termasuk juga kesejahteraan pribadi, pengembangan profesional dan bantuan dalam pengajaran. Apabila kesejahteraan guru terjamin, guru dapat memberi perhatian yang lebih kepada pengajaran. Guru didukung untuk meningkatkan kualifikasi ke tingkat S1 dan didorong untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan dari kepala sekolah mengenai kenaikan pangkat bagi pegawai negeri dan kebutuhan pengembangan profesional

dikomunikasikan kepada guru, bahwa hal tersebut penting demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah. Akhirnya beberapa sekolah menyediakan bantuan pengajaran langsung dengan mengalokasikan dana untuk bahan pengajaran, pengembangan perpustakaan dan mengizinkan guru untuk lebih kreatif didalam kelas. Memperhatikan Kebutuhan Siswa: sekolah yang memperhatikan kebutuhan siswa lebih diterima oleh siswa, orang tua dan masyarakat. Kebutuhan siswa termasuk pula peningkatan pengajaran, memberikan waktu pengajaran tambahan untuk persiapan EBTANAS, menambah kegiatan ekstra kurikuler, melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah mereka, serta mengembangkan program pelatihan keterampilan (ekstra kurikuler) untuk mempersiapkan ke dunia kerja. Semua sekolah yang melakukan pembaharuan yakin, bahwa sekolah perlu dijadikan tempat yang menyenangkan bagi para siswa sehingga merasa betah berada di sana. Dengan memberikan ketrampilan yang menarik dan peningkatan kegiatan ekstra, siswa akan lebih termotivasi untuk pergi ke sekolah. Salah satu hasilnya adalah apabila kebutuhan siswa diperhatikan, siswa dari kecamatan lain akan tertarik untuk bergabung. Keterpaduan Sekolah dan Masyarakat: sekolah mempunyai peran sosial yang penting dalam masyarakat. Yang termasuk masyarakat dalam konteks ini adalah orang tua siswa dan masyarakat setempat. BP3 adalah alat utama untuk saling bertemu bagi sekolah dan orang tua siswa. Biasanya rekomendasi kepala sekolah dikaji ulang dalam rapat BP3 dan anggotanya memutuskan rekomendasi mana yang akan didukung sebagai masalah utama yang perlu didanai. Rekomendasi kepala sekolah didasarkan pada perhatian tersebut, namun tercermin dalam pemikiran guru, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. Perhatian pemegang peran telah dikomunikasikan secara formal melalui rapat (misalnya rapat guru) atau secara informal melalui diskusi perseorangan dengan kepala sekolah. Karakteristik di atas memberikan kerangka kerja dalam pembuatan model pembaharuan bagi Sekolah Menengah Umum. Mereka konsisten dengan studi lain mengenai sekolah yang efektif di seluruh dunia. Bandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lezotte (1989), Lockheed &Levin (1990), and Squires, Huitt, & Segars. Usulan Model Pembaharuan Untuk Pengembangan Sekolah Mengembangkan model pembaharuan adalah tugas yang sulit karena proses pembaharuan adalah usaha yang multi-dimensional. Tidak ada satu model pun yang dapat menjelaskan dengan sempurna betapa rumitnya pengembangan sekolah. Yang akan diusulkan oleh para konsultan adalah kerangka kerja yang memberi pedoman pada proses pembaharuan (lihat Diagram 1). Dalam mengkajiulang data pada model "pengembangan sekolah" yang telah dipilih, dua proses utama telah diidentifikasi. Pertama, keinginan kepala sekolah untuk meningkatkan intensitas komunikasi di antara para pemegang peran merupakan

alat untuk mengundang mereka untuk menjadi mitra dalam transformasi sekolah (lihat insert A). Kesadaran yang lebih tinggi tentang berbagai masalah dan pandangan para pemegang peran dapat menciptakan peluang untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Kedua, dalam menggambarkan tanggung jawab pengambilankeputusan oleh para pemegang peran mengakibatkan pemecahan masalah yang lebih cepat dan membebaskan kepala sekolah untuk berfungsi sebagai fasilitator dalam pengembangan sekolah (lihat insert B). Kedua proses tersebut menyebabkan adanya tanggung jawab yang lebih besar bagi para pemegang peran. Hal ini meningkatkan motivasi dan jati diri para pemegang peran. Pemegang peran menggunakan berbagai istilah, misalnya kemitraan dan suasana kekeluargaan untuk menggambarkan adanya hubungan yang baru di sekolah. Komponen yang lain akan didiskusikan secara rinci pada bagian berikutnya.

Diagram I. Model Pembaharuan untuk Pengembangan Sekolah Salah satu keuntungan dari model ini adalah apabila sekolah sudah mencapai tingkat-tingkat komunikasi terbuka yang optimal dan pengambilan keputusan bersama, sekolah dapat menjadi mandiri. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa kepala sekolah berfungsi sebagai koordinator pada fungsi sekolah yang berbeda. Masalah utama adalah arah pengembangan sekolah dan identifikasi sumber keuangan untuk membantu pengembangan sekolah yang dapat berjalan terus menerus dalam kegiatan kepala sekolah. Dalam sistem pendidikan di mana kepala sekolah secara periodik diganti, pendekatan ini membuat pengembangan sekolah dapat tetap dilanjutkan meskipun kepala sekolah yang baru, baru diperkenalkan dengan sekolahnya. Model ini merupakan tinjauan yang menyeluruh terhadap semua yang terlibat dalam proses pengembangan kondisi untuk pembaharuan di sekolah. Ketika Sekolah Menengah Umum berjalan menuju peningkatan mutu berbasis sekolah) hal ini menunjukkan kepada sekolah bahwa proses pengembangan akan tercapai. Insert A. Menciptakan Komunikasi Terbuka Di Antara Para Pemegang Peran Salah satu elemen inti untuk mendorong pengembangan sekolah adalah kesempatan bagi pemegang peran untuk menanyakan pandangan-pandangan dan

pertukaran gagasan. Melalui dialog ini dapat dicapai pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pemegang peran yang berbeda-beda dan dasar untuk mencoba memecahkan masalah yang biasa terjadi dan juga memecahkan konflik akan kebutuhan diantara mereka. Model Pengembangan Sekolah memperoleh pengalaman dalam keterbukaan dan transparansi di beberapa SMU. Perbedaan pendekatan di antara sekolah untuk komunikasi tercermin dari pilihan kepala sekolah. Kepala sekolah dan para guru mendukung adanya diskusi informal dengan orang tua siswa, siswa dan anggota masyarakat melalui pertemuan pribadi dan kegiatan sekolah atau masyarakat. Kepala Sekolah mengumpulkan dukungan dari diskusi dengan para guru dalam usaha pengembagnan sekolah untuk menerima umpan balik dan mengusulkan alternatif pendekatan dan juga masalah-masalah pengembangan lainnya. Biasanya, kepala sekolah mengadakan rapat rutin untuk mendiskusikan masalahmasalah yang dihadapi oleh sekolah. Anggaran sekolah didiskusikan secara terbuka dan input bagaimana menyesuaikan anggaran agar tujuan sekolah dapat tercapai. Kepala sekolah menerima input dari semua pemegang peran dan mempresentasikannya kepada guru. Masalah-masalah pengembangan yang berhubungan dengan program akademik telah diperhatikan di sekolah. Hal lain telah mengacu pada rekomendasi BP3. Masalah mendasar yang dirasa perlu untuk diperhatikan oleh kepala sekolah adalah menetapkan peran guru, siswa dan orang tua siswa. Harapan dan tanggung jawab telah ditetapkan sehingga setiap orang mempunyai pemahaman yang jelas. Hal ini menciptakan adanya arah dan tujuan bagi para pemegang peran. Juga memberikan tema umum bagi pengembangan sekolah. Berdasarkan kondisi sekolah yang ada, kepala sekolah, guru dan orang tua siswa mengembangkan misi dan visi yang memperhatikan kebutuhan dan aspirasi para pemegang peran. Para Guru mampu mengkomunikasikan perhatian dan bertukar gagasan pada rapat rutin yang telah dijadwalkan dengan Kepala Sekolah. Hal ini bervariasi antara satu sekolah dengan sekolah yang lain dari satu kali dalam seminggu sampai satu kali dalam satu cawu. Guru mempunyai kebebasan untuk bertukar pandangan, termasuk juga pandangan yang bertentangan dengan sudut pandang kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengkaji ulang anggaran sekolah bersamasama dengan para guru, menemukan dukungan lebih untuk pelaksanaan program, khususnya apabila pandangan guru diperhatikan dalam penyusunan program. Guru merasa bahwa mereka sebagai mitra dalam pengembangan mutu sekolah. Rasa turut memiliki menambah minat dan peran serta dalam program. Komunikasi yang terbuka memberikan kesempatan kepada para guru untuk diperlakukan sebagai profesional dan memperoleh penghormatan yang patut diterima oleh para guru. Siswa diundang untuk terlibat dalam diskusi dengan kepala sekolah dan guru, namun ada rasa enggan dan rasa malu dari siswa. Dukungan dan kemauan kepala

sekolah untuk mendengarkan para siswa dapat memberikan dorongan kepada mereka. Melalui rapat "OSIS", siswa belajar mengutarakan pendapat-pendapat dalam suasana yang nyaman dan belajar mengatasi masalah-masalah yang melibatkan mereka dengan cara yang terorganisasi. Juga melalui organisasi siswa, para siswa dapat mengutarakan pandangan-pandangan dan mengusulkan berbagai saran. Perhatian Para Orang Tua Siswa ditujukan untuk peningkatan komunikasi. BP3 berfungsi sebagai alat untuk melibatkan para orang tua siswa dalam berbagai prakarsa untuk pengembangan. Jadwal pertemuan-pertemuan BP3 merupakan sarana komunikasi dengan berbagai anggota di sekolah. Program yang paling efektif adalah dengan rapat sebanyak empat kali dalam setahun dan menginformasikan kepada anggota mengenai kegiatan pengembangan pada setiap rapat. Orang tua siswa dapat menyampaikan perhatian mereka, bertanya dan mengkaji ulang pengeluaran untuk program-program yang disponsori oleh BP3 . Anggota memilih proyek yang akan dilaksanakan dengan mengambil suara terbanyak bagi pilihan yang ada. Begitupun juga mempunyai kesempatan untuk berbicara kepada Kepala sekolah dan guru secara informal. Tokoh Masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mendiskusikan masalah-masalah sekolah dan masyarakat dengan kepala sekolah dan BP3. Tokoh masyarakat diundang pada rapat sekolah ketika masalah tertentu yang berkaitan dengan masyarakat akan diselesaikan. Tokoh masyarakat merasa lebih enak berbicara dengan kepala sekolah dan guru secara informal. Terdapat hubungan informal yang kuat yang ada di antara guru dan staf dalam hidup di tengah masyarakat dan sebagai anggota masyarakat. Melalui interaksi formal dan informal, anggota masyarakat menganggap sekolah sebagai komponen penting bagi pengembangan masyarakat. Seorang tokoh masyarakat menjelaskan bahwa tanpa adanya sekolah masyarakat perkebunan karet yang dulu akan ketinggalan. Insert B Berbagi tanggung jawab di antara para pemegang peran Keberhasilan Pengembangan Sekolah Model dapat ditandai dengan terlaksananya praktek pembagian pengambilan keputusan bersama di sekolah. Dengan pembagian tanggung jawab di antara para pemegang peran, kepala sekolah dapat lebih memberi perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan sekolah dan strategi pendanaannya untuk pengembangan sekolah. Aspek lain dari pembagian tanggung jawab dalam pengambilan keputusan adalah memprofesionalkan staf serta mengajak mereka untuk bekerja lebih baik lagi. Rasa menghargai diri sendiri dan percaya diri dapat menggantikan sikap pesimis. Peran Kepala Sekolah bergeser dari pengawas menjadi fasilitator. Dengan memberikan tanggung jawab kepada wakil kepala sekolah dan para guru dari hari ke hari, memungkinkan bagi kepala sekolah untuk memfokuskan tenaganya pada peningkatan program-program akademik dan cara-cara untuk mencapainya. Dia juga dapat memberi perhatian lebih pada pembentukan hubungan antara orang tua

siswa dan masyarakat. Para Wakil Kepala Sekolah diharapkan dapat bertanggung jawab penuh dalam pengambilan keputusan untuk bidangnya. Masalah-masalah yang terjadi di sekolah yang tidak dapat diselesaikan oleh lainnya akan diperhatikan. Pada kasus yang jarang terjadi, dan masalah yang tak dapat diatasi dibawa ke tingkat yang lebih tinggi untuk menjadi perhatian kepala sekolah. Dengan melaksanakan peran ini para wakil kepala sekolah memperoleh ketrampilan kepemimpinan dan pengalaman-pengalaman yang menjamin kesinambungan pengembangan sekolah meskipun kepala sekolah berhalangan untuk suatu kurun waktu tertentu. Para Guru diberikan tanggung jawab yang lebih untuk peningkatan pengajaran dan kreatifitas di dalam kelas. Kepala sekolah dan staf pengawas lainnya siap untuk berdiskusi dengan para guru mengenai pendekatan inovasi di dalam kelas. Bersama-sama mereka dapat mengevaluasi efektifitas pendekatan dan membuat keputusan untuk keterlaksanaannya. Guru juga terlibat dengan siswa yang bermasalah secara lansung. Apabila dibutuhkan, guru dapat meminta orang tua siswa untuk berkunjung ke sekolah atau guru yang mengunjungi orang tua siswa. Dengan pemberian tanggung jawab yang lebih terhadap pencapaian akademis siswa, para guru terlatih untuk menjadi profesional dari pada hanya sebagai pegawai. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan dan menyampaikan usulan yang berkenaan dengan mereka melalui OSIS. OSIS terdiri atas wakil dari setiap kelas dan kepala sekolah memimpin pertemuan. Wakil dari tiap kelas menyampaikan masalah-masalah yang perlu diperhatikan pada rapat OSIS. Mereka mendiskusikan hal tersebut dan berusaha mencari cara pemecahannya. OSIS memperhatikan usulan kegiatan yang berfokus pada keinginan dan minat siswa. Hal-hal yang dapat membawa pengaruh terhadap sekolah akan dibicarakan oleh Kepala sekolah dengan para guru. Masalah-masalah lain yang tidak menyangkut akademik akan disampaikan kepada BP3 untuk dipertimbangkan. Konsep yang diterapkan OSIS berhasil memecahkan beberapa masalah pengembangan yang penting. Pertama, hal tersebut membawa siswa menuju usaha pengembangan sekolah dengan memberi perhatian pada kebutuhan mereka serta menginformasikan kepada sekolah akan pandangannya terhadap pengembangan sekolah. Kedua, OSIS berfungsi sebagai contoh kehidupan bernegara di mana siswa belajar berorganisasi dan mengerti struktur politik. Hal ini juga merupakan pengalaman pembelajaran aktif dalam pendidikan bernegara. Ketiga, memperkenalkan dan mengembangkan potensi mereka dalam peran kepemimpinan di sekolah atau yang lebih dari itu. Para Orang Tua Siswa lebih termotivasi dan berkeinginan untuk memberi sumbangan dalam kegiatan pengembangan sekolah pada saat diberi tanggung jawab dalam mengambil keputusan dan monitoring terhadap kegiatan sekolah yang didanai oleh BP3. Program-program BP3 yang efektif membuat para orang

tua mengkaji ulang anggaran dan usulan perubahan, memilih usulan proyek sekolah yang diharapkan untuk didanai tahun ini, serta memonitor pelaksanaan dan pendanaan proyek tersebut. Para orang tua siswa berharap sumbangan BP3 dapat dimanfaatkan dengan tepat dan efisien. Tokoh Masyarakat tidak secara langsung terlibat dalam keputusan-keputusan yang berbasis sekolah, namun mempunyai peran penting di luar sekolah. Dalam beberapa Model Pengembangan Sekolah, peran serta para tokoh masyarakat di sekolah dan rapat BP3 dapat berperan baik sebagai orang tua, peserta biasa ataupun undangan. Dengan berpartisipasi mereka dapat memberi informasi dan sumbangan dalam rapat pengambilan keputusan. Dengan melibatkan tokoh masyarakat, pegawai Depdikbud, pegawai pemerintah daerah dan tokoh usahawan setempat dalam diskusi sekolah mengenai peningkatan mutu, kepala sekolah tidak hanya mampu menjadi pendengar yang baik terhadap persoalan yang terjadi di sekolah, namun juga memperoleh bantuan dalam masalah lingkungan dan pembentukan kerja sama kemitraan demi kelanjutan terhadap dukungan sekolah. Pada bagian berikut ini disampaikan inti temuan dari penelitian yang dilakukan pada sekolah-sekolah yang menjadi Model Pengembangan seperti tergambar pada Diagram 1 Model Pembaharuan dalam Pengembangan Sekolah. Kepala Sekolah: kepala sekolah merupakan pribadi yang menjadi inti dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Para Konsultan melihat bahwa dalam Pengembangan Sekolah Model kepala sekolah mempunyai keinginan untuk memperbaharui sekolah. Tujuannya adalah memperhatikan kebutuhan pembelajaran siswa. Hal ini merupakan inti dari berbagai usaha pengembangan. Kepala sekolah memandu pemegang peran menuju pengembangan visi dan misi sekolah. Melalui diskusi yang diadakan bagi guru dan orang tua siswa, tujuan tertentu telah teridentifikasi untuk tiap tahun pelajaran. Melalui berbagai alat komunikasi, kebutuhan guru dan siswa telah diketahui dan dimasukkan dalam rencana pengembangan. Sebagai pemimpin dalam pengajaran, kepala sekolah menetapkan peranan dari setiap pemegang peran (orang tua siswa, siswa, guru, dan staf). Standar kedisiplinan telah dibuat dan didiskusikan sehingga tiap orang mengetahui pentingnya menciptakan lingkungan belajar. Untuk membantu kepala sekolah, pihak-pihak lain telah diundang untuk memikul bersama tanggung jawab bagi keseluruhan pengembangan sekolah. Guru diberi keleluasaan untuk mengawasi yang lebih dalam proses pembelajaran, namun harus menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa. Gagasan-gagasan telah didiskusikan dengan kepala sekolah lalu diujicobakan. Program yang berhasil akan dilanjutkan, yang tidak berhasil akan dibatalkan. Pemberian kesempatan kepada guru untuk menguji gagasan-gagasan baru mendukung sejumlah pengembangan kritis. Guru dianggap sebagai orang yang profesional dan menganggap sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang dinamis dan tidak membosankan. Pada akhirnya,

hal ini akan membuat guru merasa diberdayakan. Kebutuhan guru: guru merupakan dasar bagi semua usaha pendidikan. Mendukung mereka dalam berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah sangat penting. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : kesejahteraan guru, pengembangan profesional dan bantuan dalam pengajaran. Untuk mendorong motivasi guru, semua itu perlu diperhatikan. Model pembaharuan mencatat adanya keterbukaan dalam komunikasi antara kepala sekolah dan para pemegang peran lainnya. Melalui proses ini, kebutuhan guru dapat diketahui dan dukungan yang memadai diperlukan dari kepala sekolah dan para orang tua siswa. Pengalaman dari Pengembangan Sekolah Model memperjelas adanya beragam cara untuk membantu guru. Kesejahteraan guru dapat ditingkatkan melalui pemberian biaya transport, makan siang gratis, pemberian honor tambahan untuk kelebihan jam mengajar atau mengikuti pelatihan khusus. Kepala sekolah mempunyai perhatian lebih dalam pengembangan profesional guru dengan mengkaji-ulang kriteria kenaikan pangkat pegawai negeri dan membantu guru dalam hal ini dan mendukung semua jenjang pelatihan. Semua sekolah menitikberatkan pada peningkatan pendidikan guru, agar sekurang-kurangnya berpendidikan S1. Hal ketiga adalah memperhatikan penyediaan bahan tambahan untuk mata pelajaran yang diajarkan, tambahan sumber perpustakaan, peningkatan laboratorium bahasa dan IPA, penyediaan laboratorium komputer dan perlengkapan audio-visual. Kebutuhan Siswa: Tujuan utama sekolah adalah memberikan pendidikan yang baik bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu pencapaian hasil belajar siswa merupakan perhatian utama dalam semua usaha pengembangan. Prestasi siswa tergantung pada banyak faktor. Salah satu yang sangat menentukan adalah motivasi belajar. Semua sekolah model menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini dapat tercapai melalui peranan yang jelas dari masing-masing pemegang peran termasuk siswa dan orang tua siswa. Siswa bertanggung jawab dalam belajar sedangkan yang lainnya membantu mereka. Guru dan kepala sekolah menaruh harapan yang tinggi terhadap masing-masing siswa. Apabila seluruh pemegang peran mempunyai pandangan yang sama mengenai pentingnya pembelajaran, keajegan dalam memberikan perhatian untuk keberhasilan siswa, hal itu merupakan pesan yang kuat kepada siswa. Selain mempunyai pemahaman umum mengenai peranan pendidikan, metode pengajaran dan bahan pengajaran yang tepat dan efektif akan memperkuat prospek keberhasilan siswa. Rencana lainnya yang dapat memberikan motivasi adalah penambahan kegiatan ekstra kurikuler yang menarik bagi siswa. Hal ini dapat bervariasi, mulai dari kegiatan olahraga, pendidikan keagamaan, program pelatihan ketrampilan untuk persiapan kerja (komputer, Bahasa Inggris, Pertanian dan botani). Peran serta siswa dalam pengambilan-keputusan merupakan sarana lain untuk memotivasi siswa. Beberapa kepala sekolah membentuk OSIS yang terdiri atas wakil-wakil dari

setiap kelas untuk mendiskusikan kepada kepala sekolah apa yang menjadi perhatian siswa. Dalam hal ini siswa mengidentifikasi sendiri apa kebutuhan mereka yang dapat memberi sumbangan kepada pengembangan sekolah. Beberapa usulan kegiatan, pelaksanaannya menjadi tangung jawab siswa. Masalah-masalah lain yang juga menjadi perhatian dari semua sekolah adalah kebutuhan akan adanya lingkungan yang aman bagi siswa (dan guru) untuk datang ke sekolah. Semua sekolah menyatakan adanya kebutuhan akan adanya pagar yang dapat melindungi mereka dari hewan maupun orang yang tidak diinginkan serta mencegah siswa berkeliaran di luar. Dinding atau pagar yang mengelilingi lingkungan sekolah merupakan simbol yang menyatakan bahwa sekolah adalah tempat belajar bagi siswa. Hal ini merupakan masalah penting bagi semua sekolah. Satu hasil penting yang tersirat namun belum diteliti adalah bahwa sekolahsekolah tersebut sebelumnya hanya menarik bagi siswa di Kecamatan yang bersangkutan. Tetapi sekarang ini, sekolah dapat menarik perhatian siswa dari Kecamatan atau daerah lain. Dengan memperhatikan minat pendidikan dan pribadi siswa, tampak bahwa sekolah menerima penghargaan dan perhatian masyarakat luas. Keterpaduan Masyarakat: Orang tua siswa dan masyarakat setempat sering kali tidak dilihat sebagai aset yang berharga dalam peningkatan mutu pendidikan. Dengan melibatkan orang tua siswa, kantor pendidikan dan pemerintah, serta pengusaha setempat, sekolah memperoleh sumber tambahan baik dalam hal dukungan pendidikan maupun sumber-sumber keuangan tambahan untuk pengembangan sekolah. Terdapat variasi fungsi BP3, namun program yang paling efektif dapat memberikan pertanggungjawaban terhadap organisasi dalam memutuskan program mana yang akan didanai. Pada umumnya kepala sekolah menerima masukan dari para pemegang peran mengenai cara meningkatkan sekolah. Biasanya kepala sekolah dan guru ingin mendiskusikan masalah-masalah yang terkait dengan upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Gagasangagasan tersebut akan dirumuskan untuk menjadi program-program oleh kepala sekolah dan dipresentasikan kepada BP3 untuk disetujui. Berdasarkan dana yang tersedia (dan sumbangan khusus dari orang tua siswa dalam hal-hal tertentu), anggota BP3 memutuskan program mana yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Selain para orang tua siswa, wakil masyarakat dapat pula berperan serta dalam rapat tersebut khususnya apabila bantuan mereka dibutuhkan untuk suatu proyek. Hal ini akan diikuti dengan pembentukan komite (yang beranggotakan para pemegang peran) yang akan mengawasi pelaksanaan program. Kepala sekolah berfungsi sebagai penasihat pada keseluruhan proyek ini. Motivasi orang tua siswa sangat tinggi ketika mereka diberi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Beberapa sekolah mencatat adanya kenaikan sumbangan dari orang tua siswa walaupun mengalami masa krisis ekonomi di tahun 1997-1998. Pada

sekolah lain, BP3 setuju untuk menurunkan sumbangan bulanannya karena menurunnya pendapatan orang tua siswa selama masa tersebut. Ketika anggota BP3 diberi tanggung jawab untuk menyetujui dan memonitor pemanfaatan dana, mereka cenderung untuk memberi sumbangan yang lebih banyak setelah mengetahui bahwa dana tersebut dimanfaatkan secara langsung untuk membantu sekolah. Beberapa model "pengembangan sekolah" memperoleh keuntungan dengan bekerja sama dengan Kandep Dikbud dan Pemerintah Daerah setempat dalam mendukung program pendidikan atau meningkatkan lingkungan sekolah. Sebagai contoh, ada dua sekolah yang menerima bantuan dari Pemda setempat untuk memperbaiki gerbang sekolah. Sekolah lain memperoleh bantuan dari pengusaha setempat dalam mendanai pembangunan tembok sekeliling sekolah. Kemungkinan pencarian sumber dana secara lokal dapat membantu sekolah sehingga mereka tidak tergantung pada Depdikbud dalam pemenuhan semua kebutuhan mereka. Ketersediaan dana yang dapat dimanfaatkan segera dapat memberi peluang bagi sekolah untuk merencanakan pengembangan berikutnya dan pada saat yang sama terdapat kesinambungan di tingkat sekolah. Referensi Lezotte, L.W (1989). Effective Schools Research Model for Planned Change. Effective Schools Products, Limited. Michigan Okemos. July 1989. Lockheed, M.E. & Levin, H.M (1990). "Creating Effective Schools". Chapter 1 in Effective Schools in Developing Countries. H.M. Levinand M.E. Lockhead, Eds. Falmer Press. Washington, DC Squires, D.A., Huitt, W.G., & Segars, J.K. Effective Schools and Classrooms : A Research-Based Perspective. Association for Supervision and Curriculum Development. Virginia, Alexandria. Umaedi (1999) Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Directorate Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah, Directorate Pendidikan Menengah Umum. Indonesia, Jakarta LAMPIRAN A Peninjauan Kembali Konsep Pengembangan Sekolah Model (Suatu Konsep Baru untuk Direktorat Menengah Umum, Februari 1999) Lebih dari 6 bulan kami telah menempatkan beberapa orang konsultan international untuk menangani pengembangan konsep sekolah model. Para konsultan tersebut telah bertemu dengan Bapak Budiono and Bapak Totok untuk mendiskusikan tentang perhatian dan visi untuk menentukan kebijakan. Dalam pertemuan para konsultan Pengembangan Sekolah Model, konsep tersebut

dikembangkan lebih lanjut dan rencana pelaksanaan telah dipersiapkan oleh Pak Simon Ju. Konsep ini berawal dari konsep tradisional yang cukup penting mengenai "sekolah model". Pandangan tradisional tersebut mendukung untuk mengidentifikasi sekolah yang sangat bagus, dan mengembangkannya agar memenuhi persyaratan untuk menjadi sekolah yang "ideal". Dari diskusi lebih lanjut ternyata bahwa pendekatan ini tidak pernah berhasil untuk dilaksanakan. Empat diantara beberapa alasannya adalah: Biasanya sekolah yang sangat bagus dipilih sebagai "sekolah model", sehingga mempunyai keuntungan yang jelas dibanding sekolah biasa. Pertama-tama sekolah biasa perlu dikembangkan menjadi sekolah yang bagus, lalu kemudian mencapai kondisi yang lebih ideal untuk konsep sekolah "model". Karena sekolah yang bagus ini dikembangkan terus menerus dan bergantung pada kontribusi dari orang tua siswa serta masyarakat yang dermawan, bentuk peniruan karakteristik semacam ini sulit dilakukan di sekolah biasa. Pengembangan sekolah "model" memerlukan tambahan masukan seperti fasilitas, sumber-sumber pengajaran dan dana untuk mendukung upayaupaya ekstra yang dilakukan oleh guru. Kontribusi semacam ini penting bagi sekolah. Hal ini menimbulkan masalah karena masukan yang sama dibutuhkan juga oleh sekolah lain yang ingin berkembang. Karena hal ini bukan suatu kasus, peniruan tidak mungkin dilakukan. Ketika menerima bantuan dalam merubah sekolah yang baik menjadi sekolah "model", mutu sekolah ikut meningkat. Namun ketika bantuan dihentikan, mutu tidak dapat dipertahankan. Sebagai contoh adalah pengalaman-pengalaman pada SMU Plus. Yang perlu diperhatikan disini adalah kesinambungannya. Sekolah "model" mewakili situasi yang ideal. Keanekaragaman lingkungan di Indonesia mempersulit perhatian untuk semua kondisi. Ini mewakili pendekatan dari atas ke bawah, yang mutunya ditetapkan oleh kantor pusat. Sehingga perlu dikembangkan model yang sangat umum atau model yang banyak. Hal-hal tersebut tidak mempertimbangan keistimewaaan kepala sekolah, para guru, para siswa, para orangtua dan masyarakat. Kekakuan ini melemahkan kemampuan pemindahan model. Kenyataan ini memaksa para konsultan untuk memandang model dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kriteria pengembangan dari sudut pandang yang baru adalah sebagai berikut: 1. Perhatian harus diberikan pada sekolah biasa. 2. Model harus dapat ditiru, karena pengembangan sekolah didasarkan pada sumber setempat yang tersedia da

Inovasi Pendidikan
Pengertian Inovasi Pendidikan Inovasi adalah an idea, practice or object thatperceived as new by an individual or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah : o Managerial o Teknologi o Kurikulum Menurut Miles karakteristik inovasi adalah o Deliberate o Novel o Specific o Direction to goal attaintment Aspek pokok yang mempengaruhi inovasi adalah : o Struktur o Prosedur o Personal Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran. Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasilhasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan. Praktisi Pendidikan dapat dikelompokan ke dalam : 1. Administrator terdiri dari : 1. 1. Principal 2. Superintendent 2. Teacher Dalam hal penerimaan atau sikap terhadap perubahan dua kelompok ini mempunyai pandangan dan sikap yang tidak selalu sama, karena peran yang dimainkan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan berbeda dan lingkungan kerja yang sering dijalani masing-masing juga berbeda Menurut Ernest R House, dalam pendidikan Administrator (Kepala dan Pengawas lebih mudah menerima inovasi disbanding guru karena : 1. Sosial interaction inhibit diffusion across professional boundaries 2. Teacher remain isolated in classroom which does not enhance the diffusion of new idea within the profession

3. Never adopt innovation as a whole, only bits and pieces 4. Passive adopter Dalam konteks Indonesia, inovasi pendidikan umumnya merupakan suatu gerakan yang bersifat top down,dalam arti inisiatif dalam melakukan inovasi selalu dating dari pihak pemerintah Proses Inovasi Proses Inovasi berkaitan dengan bagaimana suatu inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang mendasarinya, oleh karena itu proses inovasi dapat dimaknai sebagai proses keputusan Inovasi (Innovation decision Process). Menurut Everett M Rogers proses keputusan inovasi adalah the process through which abn individual (or other decision making unit) passes from first knowledge of an innovation,to forming an attitude toward the innovation, to a decision to adopt or reject, to implementation of the new ide, and to confirmation of this decision Prinsip-prinsip Komunikasi dalam proses inovasi 1. Mass media lebih penting/efektif pada tahap Knowledge 2. Komunikasi interpersonal lebih penting/efektif pada tahap Persuasion 3. Mass media lebih penting/efektif untuk adopter pemula Atribut Dan Sumber-Sumber Inovasi Terdapat lima atribut inovasi : 1. Relative Advantage 2. Compatibility 3. Complexity 4. Trialibility 5. Observability Penjelasan : 1. Kondisi dimana inovasi dipandang lebih baik dari ide sebelumnya,yang nampak dari keuntungan ekonomis, pemberian status, atau cara lainnya 2. Keadaan dimana suatu inovasi dipandang konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan potensil adopter, atau inovasi itu dipandang sesuai dengan : 1) Socio cultural value and belief; 2) Previously introduces idea; 3) Clients needs for innovation 3. Keadaan dimana inivasi dipandang secara relative sulit difahami dan digunakan. Keadaan ini berpengaruh negatif terhadap tingkat adopsi. 4. Keadaan dimana suatu inovasi dapat diuji secara terbatas, kondisi ini berhubungan positif dengan tingkat adopsi. 5. Keadaan dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Kondisi ini berhubungan secara positif dengan tingkat adopsi Disamping hal tersebut di atas tingkat adopsi juga dipengaruhi oleh : 1. Tipe keputusaninovasi (optional, kolektif, otoritas) 1. Communication (Saluran komunikasi) 2. Nature of Sosial system ( Norma, tingkat hubungan sosial) 3. Extent of Change agents (upaya promosi) Keinovatifan Dan Kategori Penerima Inovasi Keinovatifan (Innovativeness) adalah the degree to which an individual or other onit of adoption is relativelyearlier in adopting new ideas than other member of a system (Everett M Roger) Kategori Adopter : 1. Innovator

2. Early adopter 3. Early majority 4. Late majority 5. Laggards Ciri-cirinya : 1. Innovator : o Very eager to try new ideas o Desire the hazardous, the rash, thedaring, risky o Kosmopolitan 1. Early adopter o Lokalist o Has the greater degree of opinion leader (berperan to decrease uncertainty about new idea by adopting it) 1. Early Majority o Deliberate before adopting a new idea o Follow with deliberate willingness in adopting innovation, seldom lead 1. Late majority o Adopt after average number of sosial system o Approach innovation with skeptical 1. Laggards o Reference to the past, including in decision making o Traditional o Suspicious to innovation and change agent

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT

Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan sosial. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari caracara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.

Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.

A. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya


Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan

sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi. a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut. c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi. d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat. e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.

Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.
4. Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat. a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern) Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern) 1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. 2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). 3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. 4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahanperubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga. b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)

Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.

1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. 2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. 3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.

B. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya


1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan

a. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain

Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.

b . Sistem Pendidikan Formal yang Maju Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-

biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak. c . Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain. d . Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif. e . Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification ) Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
f . Heterogenitas Penduduk

Di dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat dalam upayanya untuk mencapai keselarasan sosial.

g . Orientasi ke Masa Depan Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman. h. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Tertentu Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya. i . Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk Memperbaiki Hidupnya Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
2. Faktor-Faktor Penghambat Perubahan

a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembanganperkembangan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan masyarakat menjadi statis.

b . Terlambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup, contohnya masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah pengaruh masyarakat lain (terjajah).
c . Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional

Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau dapat membuat terlena dan sulit menerima kemajuan dan perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang bersangkutan didominasi oleh golongan konservatif (kolot).

d . Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas Kebudayaan Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. e . Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat ( Vested Interest Interest) Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan statusnya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan terhambatnya proses perubahan.
f . Adanya Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru (Asing)

Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain, misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mencurigai semua hal yang berasal dari Barat karena belum bisa melupakan pengalaman pahit selama masa penjajahan, sehingga mereka cenderung menutup diri dari pengaruhpengaruh asing.

g . Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha

yang berlawanan dengan masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h. Adat atau Kebiasaan yang Telah Mengakar

ideologi

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya sehingga sulit untuk diubah. Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya, memotong padi dengan mesin dapat mempercepat proses pemanenan, namun karena adat dan kebiasaan masyarakat masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka mesin pemotong padi tidak akan digunakan.

i . Nilai Bahwa Hidup ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut adalah pandangan pesimistis. Masyarakat cenderung menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu kehidupan telah diatur oleh Yang Mahakuasa. Pola pikir semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan kehidupan manusia.

C. Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah pada halhal positif (kemajuan) dan hal-hal negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya. 1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional. 3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. 4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.

Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk ke-munduran akibat adanya perubahan sosial budaya. 1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan

kaidah budaya-budaya nasional. 2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya). 3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks. 4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota.

D. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya

Apapun bentuk perubahan sosial budaya akan menghasilkan suatu bentuk, pola, dan kondisi kehidupan masyarakat yang baru. Kalian sebagai pelajar tentu harus bisa menentukan sikap terhadap dampak perubahan sosial budaya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sikap apriori yang berlebihan tentu saja tidak perlu kalian kedepankan, mengingat sikap tersebut merupakan salah satu penyebab terhambatnya proses perubahan sosial budaya yang berujung pada terhambatnya proses perkembangan masyarakat dan modernisasi. Demikian juga dengan sikap menerima setiap perubahan tanpa terkecuali. Sikap tersebut cenderung akan membuat kita meniru (imitasi) terhadap setiap perubahan sosial budaya yang terjadi, meskipun perubahan tersebut mengarah pada perubahan yang bersifat negatif. Kalian diharapkan mampu memiliki dan mengembangkan sikap kritis terhadap proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya yang bersifat positif dapat kita terima untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa kita, sebaliknya perubahan sosial budaya yang bersifat negatif harus kita saring dan kita cegah perkembangannya dalam kehidupan masyarakat kita. Dalam pelaksanaannya, kalian harus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan memperluas pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Namun di sisi lain, nilai-nilai dan norma kehidupan bangsa yang luhur harus dapat terus kalian jaga dan lestarikan

Selasa, 30 November 2010


Materi: Perubahan Sosial

SKL 6 Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya Materi: Teori perubahan Bentuk perubahan Faktor pendorong dan penghambat perubahan Dampak modernisasi dan globalisasi Mengatasi memudarnya jati diri bangsa Ringkasan A. PERUBAHAN SOSIAL 1. Definisi Perubahan Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari hari kita telah menyentuh perubahan. Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh: 1. William F. Ogburn Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non material, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan material terhadap unsur non material 2. Mac Iver Perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) 3. Kingsley Davis Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat 4. Gillin dan Gillin Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat 5. Samuel Koenig Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern 6. Selo Soemarjan Segala perubahan pada lembaga lemabaga kemasyrakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai nilai, sikap sikap dan pola pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat 2. Teori Teori Perubahan Sosial Menurut Lauer ada dua teori utama perubahan sosial: a. Teori Siklus Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang ulang, tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern tidak jelas Menurut beberapa ahli: Oswald Spengler, Jerman (1880 1936) : setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan

Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa akhir. Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang lebih tinggi Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang nomaden b. Teori Linier atau Teori Perkembangan Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu: Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui tahapan yang pasti Teori Linier dibedakan menjadi: f. Teori evolusi Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif) Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri Beberapa teori Evolusi a) Teori Evolusi Unilinear Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto b) Teori Evolusi Universal Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer) c) Teori Evolusi Multilinear Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan g. Teori Revolusi Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan) Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi masyarakat

kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah : 1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan 2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat 3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat 4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat 5. adanya momentum untuk revolusi B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN 1. Perubahan secara cepat dan lambat Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis, Revolusi Amerika Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan semangat kegotongroyongan yang mulai luntur, perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden kemudian menetap 2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan yang diproses melalui program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib belajar 9 tahun). Perubahan yang direncanakan ke arah kemajuan (progress) dapat disebut pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi karena diluar kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke kemunduran (regress) 3. Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak berpengaruh luas Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur masyarakat. Misal proses industrialisasi pada masyarakat agraris, masuknya listrik ke daerah terisolir Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas pada lingkungan tertentu saja, tidak mengubah struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian kalangan remaja Adapun pola pola yang sering tampak pada perubahan sosial budaya adalah : a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus menerus b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur dalam proses ekonomi c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya, terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi

C. PROSES PERUBAHAN SOSIAL 1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:

1. bertambah atau berkurangnya penduduk 2. penemuan penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention hal ini karena: a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan c) perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan. 3. Konflik dalam masyarakat 4. Terjadi pemberontakan atau revolusi Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat. Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan. Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain: 1. perpecahan dari masyarakat tersebut 2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru 3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif 4. pemimpin yang progresif Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab perubahan sosial adalah : 1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam 2. peperangan 3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah; - Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan baru yang lebih berdaya guna - Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru sehingga membentuk sistem baru - Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama yang masih berlaku - Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang - Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar Faktor Pendorong Perubahan Sosial 1. Kontak dengan kebudayaan lain - difusi intra masyarakat - difusi antar masyarakat 2. Sistem pendidikan formal yang maju 3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju 4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan merupakan delik 5. Sistem lapisan masyarakat terbuka

6. Penduduk yang heterogen 7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu 8. Oreintasi ke masa depan 9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya Faktor Penghambat Perubahan Sosial 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain 2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat 3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional 4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest 5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan 6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup 7. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis 8. Adat atau kebiasaan 9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki 2. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Adanya unsur unsur baru dalam masyarakat dapat mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran saluran perubahan sosial dan budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan lain-lan 3. Dampak Perubahan Sosial a. Dampak Positif Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan b. Dampak Negatif Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi. Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut: a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie b. munculnya konflik sosial dan horizontal c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran e. munculnya krisis multidimensi Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah: 1) Kriminalitas 2) Pergolakan daerah dan separatisme 3) Aksi protes (demonstrasi) 4) Kenakalan remaja 5) Prostitusi D. GLOBALISASI DAN MODERNISASI Pengertian Modernisasi Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli adalah:

1. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap masyarakat modern 2. Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan 3. Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada factor factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif 4. Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning 5. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas merupakan factor penting dalam modernisasi Dilihat dari definisi diatas modernisasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan fisik yaitu cara cara tradisional kearah modern atau penggunaan teknologi atau mesin serta dari pola pikir yaitu pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional. Praktis dan efisien Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah : 1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking) 2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi 3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan terpusat 4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat alat komunikasi massa 5. tingkat organisasi yang tinggi 6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial Setiap modernisasi hal yang paling mendukung adalah sumber daya manusia modern. Adapun konsep manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles adalah sebagai berikut: 1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru 2. Senantiasa siap menerima perubahan 3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah masalah yang dihadapi di sekitarnya 4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya 5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang 6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya 7. Tidak parah pada nasib 8. Percaya pada keampuhan iptek 9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain

Pengertian Globalisasi Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah : 1. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI 2. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas

hidup dari pertanian) Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Biasanya unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah berupa teknologi tepat guna dan mudah aplikasinya, pendidikan formal serta unsur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Sedang unsur globalisasi yang sulit diteriba biasanya berupa teknologi yang rumit dan mahal, menyangkut ideologi, politik dan kepercayaan serta sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat. Masyarakat penerima globalisasi ada yang mampu menerima globalisasi tersebut atau ada yang menolak. Adapun mereka yang menolak biasanya adalah : 1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan 2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing 3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai globalisasi Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi adalah 1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan 2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media komunikasi dan informasi globalisasi 3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi Dampak positif modernisasi adalah 1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa 2. Meningkatnya industri yang memungkinkan masyarakat lebih sejahtera (lapangan kerja, barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain) 3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja, transportasi dan komunikasi 4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya manusia

Dampak negatif modernisasi antara lain 1. Pudarnya pengetahuan tradisional 2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional 3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan 4. Melemahnya etos kerja tradisional 5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja 6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan 7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi Dampak positif globalisasi 1. Masuknya nilai nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan) 2. Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek 3. Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur unsur pembaruan Dampak negatif globalisasi 1. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi

2. Terjadinya cultural lag yaitu unsur unsur globalisasi tidak berlangsung secara serempak 3. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan sedang nilai dan norma baru belum terbentuk. Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa Jati Diri Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultur yang sesungguhnya sulit untuk dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia memiliki puncak-puncak kebudayaan daerah yang luhur dan akhirnya diterima oleh seluruh bangsa sehingga memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia adalah budaya-budaya yang khas atau karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang mampu membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia antara lain 1. mementingkan nilai-nilai religius dan ketakwaan terhadap Tuhan YME 2. senantiasa menempuh jalan musyawarah 3. mementingkan gotong royong 4. menghormati harkat dan martabat orang lain (santun dan malu terhadap hal yang berkaitan dengan kesusilaan) 5. dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan Adanya modernisasi maupun globalisasi dapat memudarkan budaya dan jati dir bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki bangsa adalah adanya sikap, unsur atau nilai: 1. Konsumerisme 2. Westernisasi 3. Sekulerisme 4. Kekurangmandirian 5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja 6. Munculnya kondisi disharmonis 7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis 8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan disorganisasi sosial 9. Kerusakan lingkungan Upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa Adanya arus globalisasi dan modernisasi memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan 2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali 3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat 4. Mengupayakan pelembagaan budaya 5. Melakukan implementasi budaya Materi: Lembaga Sosial

SKL 7 Menjelaskan peran dan fungsi lembaga sosial Materi: Pengertian dan hakekat lembaga Tipe-tipe lembaga Peran dan fungsi lembaga Ringkasan A. PENGERTIAN LEMBAGA SOSIAL Lembaga Sosial menurut para ahli: 1. Mac Iver dan Page yaitu tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi 2. Horton dan Hunt, lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting 3. Kornblum mengemukakan bahwa lembaga sosial sebagai suatu struktur status dan peran yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat 4. Koentjoroningrat memberi batasan yang dimaksud dengan pranata sosial adalah sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kompleks khusus dalam kehidupan manusia

B. PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA a. berdasarkan kekuatan pengikatnya terbentuk melalui cara(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores) dan adat (custom) b. berdasarkan proses norma-norma dalam pembentukannya sebagai lembaga yaitu proses pelembagaan (institutionalization) , yaitu dikenal, diakui, dihargaai dan ditaati dalam kehidupan serta norma norma yang internalized yaitu norma telah meresap dalam jiwa anggota masyarakat c. Unsur penting lembaga sosial yaitu 1. berkaitan dengan kebutuhan pokok 2. merupakan seperangkat aturan 3. merupakan cara bertindak yang mengikat

C. CIRI CIRI LEMBAGA 1. Merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatandan hasilnya terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan dan kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung dan tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional 2. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu sehingga orang menganggapnya sebagai himpunan norma yang sudah sewajarnya harus dipertahankan 3. Mempunyai suatu atau beberapa tujuan tertentu 4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

5. Mempunyai lambang atau simbol yang menggambarkan tujuan dan fungsinya 6. Mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis yang merupakan dasar dari pranata yang bersangkuat dalam menjalankan fungsinya Unsur penting Lembaga Sosial 1. Pranata sosial mencakup kebutuhan dasar (basic need) 2. Merupakan seperangkat aturan dan perilaku yang relatif tetap, tersusun dan terstruktur 3. Merupakan cara bertindak yang mengikat Cara Mempelajari Lembaga Sosial 1. Analisis secara historis, bertujuan meneliti sejarah timbul dan berkembangnya 2. Analisis komparatif, bertujuan menelaah suatu lembaga tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan atau berbagai lapisan sosial masyarakat 3. Analisis fungsional, yaitu menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga dalam masyarakat Fungsi Pranata 1. menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan 2. memberikan pedoman pada anggota anggota masyarakat bagaimana ia harus bertingkah laku di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkuatan 3. memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

D. TIPE TIPE LEMBAGA Menurut Gillin dan Gililin tipe lembaga sosial dapat ditinjau dari berbagai sudut antara lain 1. Dari Sudut Perkembangannya a. crescive institutions : tidak sengaja dibentuk dari adat istiadat masyarakat. Contoh : institusi agama, pernikahan b. enacted institutions : sengaja dibentuk dari adat istiadat masyarakat. Contoh : institusi pendidikan 2. Dari Sudut Sistem Nilai yang Diterima oleh Masyarakat a. basic institutions : penting untuk memelihara tata tertib di masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah, negara b. subsidiary institutions: dianggap kurang penting untuk memelihara tata tertib di masyarakat. Contoh : rekreasi 3. Dari Sudut Penerimaan Masyarakat a. approved atau social sanctional institutions : diterima oleh masyarakat. Contoh: sekolah dan perusahaan dagang b. unsanctioned institutions : ditolak oleh masyarakat, walau masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh : penjahat, pencoleng 4. Dari Sudut Penyebarannya a. general institutions : diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh: pranata agama b. resstricted institutions : dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Contoh : pranata agama Islam, Kristen, Katholik, budha dan Hindu 5. Dari Sudut Fungsinya a. operative institutions : berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan, misal, masyarakat industri

b. regulative institutions : bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat, misalnya pranata hukum seperti kejaksaan dan pengadilan

D. BEBERAPA LEMBAGA YANG PENTING DI MASYARAKAT 1. Lembaga Keluarga a. Karakteristik Keluarga Menurut Mac Iver dan Charlen Horton: 1) merupakan hubungan perkawinan 2) bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang dibentuk atau dipelihara 3) mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur) termasuk perhitungan garis keturunan 4) mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya 5) merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga b. Ciri ciri Keluarga Merupakan gemeinscaft yang didalamnya terdapat ciri kelompok primer, yaitu : 1) antar anggota mempunyai hubungan yang intim dan hangat 2) kooperatif 3) face to face 4) anggota keluarga memberlakukan anggota yang lain sebagai tujuan bukan alat untuk mencapai tujuan c. Proses Terbentuknya Keluarga 1) tahap formatif atau pre neptual, masa persiapan sebelum perkewinan. Meliputi peminangan atau pertunangan 2) tahap perkawinan atau nuptual stage, yaitu ketika dilangsungkannya perkawinan dan sesudahnya tetapi sebelum melahirkan anak- anak 3) tahap pemeliharaan anak-anak atau child rearing stage yaitu keluarga dengan anak-anak hasil perkawinan 4) Tahap keluarga dewasa atau maturity stage yaitu suatu kelaurga dengan anak-anak yang telah mampu berdiri sendiri dan membentuk keluarga baru Menurut UU No 1 Tahun 1974 Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME Perkawinan harus didasarkan persetujuan kedua calon mempelai, keduanya sebaiknya sudah berusia 21 tahun keatas d. Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga Menurut Horton dan Hunt : 1. pengaturan hubungan biologis 2. reproduksi 3. sosialisasi 4. afeksi 5. definisi status 6. perlindungan dan ekonomi

Ada pula yang menambahkan keluarga berfungsi sebagai pengawas atau kontrol sosial Fungsi latennya adalah menerusan gelar kebangsawanan Adapun peran keluarga adalah dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas. Jadi keluarga sebagai wadah pembentukan tingkah laku masyarakat termasuk dalam saluran penerus tradisi/budaya dalam masyarakat Berkembangnya gaya hidup baru yang merusak fungsi keluarga menurut Giddens yaitu: hidup bersama diluar nikah (cohabitation), keluarga orang tua homoseksual (gay parent families) dan hidup membujang

2. Lembaga Pendidikan Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi 3, keluarga (informal), sekolah (formal) dan masyarakat (non formal), misalnya kursus dan bimbingan belajar Menurut Horton dan Hunt fungsi lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: Fungsi Manifest Pendidikan Fungsi Utama Manifes Pendidikan Fungsi manifest pendidikan merupakan fungsi yang tampak dan dapat dirasakan manfaat nya secara langsung oleh masyarakat 1) membantu orang untuk sanggup mencari nafkah 2) menolong orang untuk mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pembangunan masyarakat

Fungsi Tambahan Manifest Pendidikan 1) melestarikan kebudayaan melalui proses pewarisan 2) merangsang partisipasi demikratis dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional 3) memperkaya kehidupan dengan pengembangan cakrawala intelektual dan estetika 4) meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus 5) meningkatkan taraf kesehatan melalui olah raga 6) menciptakan warga negara yang patriotik melalui berbagai pelajaran 7) menunjang integrasi antara ras yang berbeda 8) membentuk kepribadian melalui tata tertib dan aturan lembaga pendidikan Fungsi Laten Pendidikan 1. Menciptakan ketidakdewasaan atau memperpanjang masa remaja 2. Mengurangi pengendalian orang tua 3. Menyediakan sarana untuk pembangkangan 4. Mempertahankan sistem kelas sosial 5. Alat mobilitas sosial 3. Lembaga Ekonomi Lembaga ekonomi merupakan lembaga yang menangani masalah kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat Ada beberapa tipe sistem ekonomi di dunia yaitu: b. Tipe ekonomi campuran yaitu gabungan antara sistem kapitalis dan sosialis c. Tipe ekonomi Komunis yaitu dipimpin oleh partai tunggal d. Sistem ekonomi masyarakat fasis yaitu masyarakat yang dipimpin oleh suatu partai diktaktor yang

diorganisir oleh seorang pimpinan yang kharismatik e. Sistem ekonomi Indonesia bertumpu pada pasal 33 UUD 1945 Fungsi Lembaga Ekonomi Dalam hal ini mengacu pada fungsi pasar yaitu: 1) mengatur kehidupan sosial dan ekonomi 2) tempat pertukaran bebas 3) mengubah struktur sosial budaya 4. Lembaga Politik Kornblum mendefinisikan institusi politik sebagai seperangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Terbentukanya suatu lembaga politik dalam arti terbentuknya suatu nation (bangsa) dalam suatu negara adalah sebagai berikut: 1) mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga masyarakat 2) menekan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah , media massa 3) pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat 4) mengadakan upacara pada kesempatan tertentu Menurut Weber dominasi dibagi menjadi 3 jenis 1) Dominasi kharismatik yang didasarkan pada kewibawaan atau kharisma seseorang 2) Dominasi Tradisional didasar pada tradisi dan keturunan 3) Dominasi Legal Rasional yaitu didasarkan kepada aturan hukum yang dibuat dengan sengaja atas dasar pertimbangan rasional Lembaga politik mempunyai fungsi umum sebagai berikut: 1) Menghubungkan antara kekuasaan dengan warga masyarakat sehingga keteraturan tertib sosial terpelihara 2) Menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi terciptanya keamanan dan ketentraman masyarakat Adapun yang ditertibkan adalah kepentingan-kepentingan dari warga masyarakat itu sendiri sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan antar individu maupun kelompok. Untuk melaksanakan suatu kebijakan suatu lembaga memerlukan kekuasaan dan kewenangan dengan demikian kehidupan politik tidak lepas dari sistem penagturan pembagian kekuasaan dan kewenangan. Pembagian kekuasaan dan kewenangan di negara Indonesia dibagi menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan yudikatif dan kekuasaan eksekutif. Sebagai wujud nyata atau pelaksana dari kekuasaan, lembaga politik mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif 2. melaksanakan undang-undang yang telah disetujui 3. meyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan 4. menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya 5. melindungi para warga mayarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain 6. memelihara kesiapsiagaan atau kewspadaan dalam menghadapi bahaya

5. Lembaga Agama Menurut Horton dan Hunt agama mempunyai fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest agama berkaitan dengan segi-segi doktrin, ritual dan aturan perilaku dalam agama.Fungsi laten dari agama yaitu membagi masyarakat dunia ke dalam golongan sosial, kelas sosial dan atas dasar agama ataupun tingkat keimanan. Secara sosiologis agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena pengetahuan dan keahlian tidak berhasil menjawab seluruh persoalan yang dihadapi manusia. Menurut Durkheim fungsi agama dari segi mikro yaitu melalui komunikasi dengan Tuhannya orang yang beriman akan menjadi lebih kuat sehingga menurutnya fungsi agama ialah untuk menggerakkan kita dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama menjalankan fungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat untuk secara berkal menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut. Unsur Agama 1. Kepercayaan 2. Praktek keagamaan/ Ritual 3. Simbol agama 4. Umat 5. Pengalaman Adapun fungsi agama secara umum adalah : 1. sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok 2. mengatur hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhannya 3. merupakan tuntunan prinsip benar dan salah 4. pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan 5. pedoman perasaan keyakinan (belief) 6. mengungkapkan keindahan (estetika) 7. pedoman jiwa dalam mencari ketenangan dan kesegaran jiwa 8. memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama SOAL UJIAN NASIONAL 1. Lembaga ekonomi merupakan suatu lembaga yang mengurusi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Berikut ini yang bukan fungsi lembaga ekonomi adalah..... a. mendapatkan bahan pangan b. melakukan pertukaran barang c. mengatur harga jual barang d. menggunakan tenaga kerja e. membatasi taraf hidup Jawab: E Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang memenuhi tugas produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu masyarakat. Menurut Kornblum (1988) penelitian terhadap lembaga ekonomi difokuskan pada pokok bahasan: pasar dan pembagian kerja, interaksi pemerintah dan lembaga ekonomi, perubahan pada pekerjaan, meliputi pula ideologi-ideologi ekonomi yang mempengaruhi perkembangan masyarakat, pekerjaan dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan dunia usaha 2. Lembaga sosial dalam masyarakat berfungsi sebagai.... a. pola atau cara untuk memenuhi kebutuhankat

b. adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyar c. aturan di masyarakat tentang generasi muda d. tata tertib di masyarakat untuk kebaikan bersama e. tata tertib di masyarakat sesuai tujuan sosial Jawab: A Horton dan Horton mendefinisikan lembaga sosial sebagai sistem norma-norma sosial dan hubunganhubungan yang terorganisir, yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 3. Perhatikan kegiatan lembaga keluarga berikut ini! 1. menyediakan makan dan minum untuk anggotanya 2. memberikan air susu ibu (asi) untuk bayi yang dilahirkan 3. membiasakan sopan santun terhadap orang yang lebih tua 4. mematikan televisi ketika sedanga ada orang sembayang Yang termasuk fungsi sosialisasi adalah a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab: E Disini sebagai fungsi sosialisasi keluarga bertanggungjawab untuk mengajarkan anggota baru masyarakat tentang apa yang seharusnya mereka ketahui, perilaku apa yang seharusnya dilakukan agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat 4. Masyarakat Eropa mengalami perubahan menuju kemajuan karena mengamalkan ajaran agama Protestan yang menekankan cara hidup hemat dan kerja keras. Kenyataan tersebut menunjukkan peran agama sebagai.... a. ajaran tentang ketuhanan b. faktor pendorong kehidupan sosial c. tuntutan hidup masyarakat tertentu d. tujuan hidup berdasarkan ajaran Tuhan e. norma untuk mencapai kebahagiaan abadi Jawab : D konsep tersebut diuraikan oleh Weber bahwa pada masa itu baginya bahwa semua aktivitas kehidupan dikaitkan dengan agama karena agama berperan sebagai tujuan hidup berdasarkan ajaran Tuhan. 5. Masyarakat membangun lembaga ekonomi dalam bentuk perusahaan, badan usaha, maupun koperasi. Semua lembaga ekonomi tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap.... a. keamanan dan kedamaian b. ketertiban dan keteraturan c. kemakmuran dan kesejahteraan d. kerukunan dan ketenangan e. keutuhan dankebersamaan Jawab : C Karena lembaga ekonomi merupakan lembaga sosial yang menangani masalah kesejahteraan material guna tercapai kemakmuran bagi kelangsungan hidup masyarakat.

6. Fungsi pranata agama bagi kelangsungan hidup bermasyarakat adalah mengatur kegiatan bersama dalam memenuhi kebutuhan terhadap.... a. ketertiban dan keamanan b. kehidupan ekonomi c. kebahagiaan hakiki d. kerukunan hidup bersama e. prinsip benar atau salah Jawab : C Fungsi pokok lembaga agama yaitu memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan dengan Tuhannya dengan tujuan akan kebahagiaan yang hakiki. 7. Lembaga atau pranata sosial berfungsi sebagai sarana untuk memelihara dan mempertahankan sistem sosial. Sedangkan tujuannya adalah... a. mematuhi peraturan di dalam masyarakat b. mengawasi aturan-aturan dalam masyarakat c. melestarikan adat-istiadat dalam masyarakat d. menjaga kebaikan sikap hidup bersama e. memenuhi kebutuhan masyarakat Jawab : E Suatu lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Tanpa adanya lembaga sosial maka manusia sangat mustahil dapat melangsungkan hidupnya karena melalui lembaga tersebutlah segala interaksi antarmanusia dapat memnuhi kebutuhan dan tercapainya keteraturan.

8. Beberapa kegiatan dalam keluarga : 7. Ayah bekerja keras mencari nafkah 8. Ayah menegur anaknya yang duduk di meja 9. Rekreasi bersama di akhir pekan 10. Ibu menanyakan model baju yang disukai anak Kegiatan keluarga yang menunjukkan fungsi afeksi adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab : E Fungsi afeksi merupakan kebutuhan kasih sayang yang berkaitan dengan perasaan atau emosinya. Kedua contoh tersebut memiliki hubungan sosial yang penuh kemesraan, intim dan afektif juga terlihat oerhatian yang lebih dalam berinteraksi. Materi: Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial SKL 4 Menjelaskan bentuk struktur sosial dan konsekuensinya terhadap konflik dan mobilititas sosial Materi Struktur sosial Statifikasi sosial Diferensiasi sosial Konsekuensi bentuk struktur terhadap konflik dan integrasi Mobilitas sosial

Ringkasan A. STRUKTUR SOSIAL Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksi melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut Struktur sosial memiliki empat element dasar: 1. Status sosial 2. Peran sosial 3. Kelompok 4. Institusi atau lembaga Para ahli teori interaksionis menekankan bahwa perilaku sosial kita dikondisikan oleh peran-peran dan status-status yang kita terima, kelompok mana kita berasal dan institusi mana kita berfungsi Status Sosial dan Peran Adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. . Status dilihat dari proses terjadinya dibedakan menjadi: a. Ascribed Status (Status akibat kelahiran) b. Achieved Status (Status yang diperjuangkan) c. Assigned Status (Status yang dianugerahkan) Status selalu diikuti oleh peran. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan statusnya atau seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status tertentu Secara sederhana ketidaksamaan dalam masyarakat terjadi akibat beberpa faktor antara lain ras, agama, gender, peran dan status, kelas sosial, kelompok, pendidikan dan lain-lain. Secara umum, perbedaan sosial dapat dibedakan menjadi dua 1. Secara horisontal, diferensiasi, yaitu pembedaan yang dikaitkan dengan interaksi tetapi tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah 2. Secara vertikal, stratifikasi, yaitu perbedaan sosial yang menunukkan adanya tingkatan yang berbeda dalam masyarakat

B. DIFERENSIASI SOSIAL Diferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara sosial. Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi adalah variasi pekerjaan prestise, kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain Diferensiasi sosial terjadi karena perbedaan ciri fisik dan ciri sosial dan ciri budaya Beberapa wujud diferensiasi sosial adalah: 1. Ras 5. Jenis kelamin 2. Etnik 6. Klan (kelompok kekerabatan berdasarkan garis 3. Agama dan kepercayaan keturunan) 4. Profesi 7. Suku Bangsa Ada empat hal mendasar yang merupakan persamaan antara suku-suku bangsa di Indonesia, yaitu: 1. kehidupan sosialnya berdasarkan atas kekeluargaan

2. terdapat sistem pemilikan tanah 3. memiliki hukum adat 4. kekerabatan, adat perkawinan serta persekutuan masyarakat

C. STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan. Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu: 1. stratifikasi sosial berdasakan usia 2. stratifikasi sosial karena senioritas 3. stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelamin 4. stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan 5. stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu yaitu: 1. stratifikasi dalam bidang pendidikan 2. stratifikasi dalam bidang pekerjaan 3. stratifikasi dalam bidang ekonomi (klas sosial) Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial: 1. kekayaan (materi) 2. kekuasaan (power) 3. kehormatan/kebangsawanan 4. tingkat pendidikan (pengetahuan) Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial di masyarakat ada dua: 1. Stratifikasi terbuka Yaitu sistem stratifikasi yang memberikan kesempatan kepada seseornag untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem ini terjadi karena: - perbedaan ras dan sistem nilai - pembagian tugas (spesialisasi) - kelangkaan hak dan kewajiban 2. Stratifikasi tertutup Yaitu adanya pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain. 3. Stratifikasi sosial campuran Bentuk bentuk stratifikasi yang ada di masyarakat antara lain

1. Sistem Kasta Sistem kasta mempunyai ciri-ciri : keanggotaan berdasar keturunan, keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami, hubungan dengan kelompok sosial lain terbatas, penyesuaian diri ketat pada norma-norma kasta, diikat oleh kedudukan yang sudah ditetapkan secara tradisional, prestise kasta dijaga, kasta yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi. 2. Sistem Kelas Sosial, yaitu berdasarkan pada status yang diusahakan 3. Sistem Feodal, yaitu berdasarkan kepemilikan tanah, raja, bangsawan, ksatria dan petani. Berdasarkan kepemilikan tanah, masyarakat dapat dikategorikan menjadi empat golongan yaitu: a. pemilik atau tuan tanah atau bangsawan b. pemilik dan penggarap c. penyakap (penggarap tanah bagi hasil datau sewa) d. buruh tani 4. Sistem Apartheid, yaitu berdasarkan warna kulit Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut: 1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, wewenang pada jabatan 2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan 3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan 4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah 5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan 6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat Pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi pada bidang: 1. ekonomi , yaitu menjadi kelas atas, menengah dan bawah 2. status sosial, yaitu berkaitan dengan kedudukannya di masyarakat 3. politik, yaitu berdasarkan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki seseorang Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan yaitu: 1. Tipe Kasta Adalah sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan. Pelapisan sosial terdiri dari (dari puncak) penguasa tertinggi yaitu bangsawan, tentara dan pendeta. Lapisan kedua adalah para tukang, nelayan, petani dan buruh dan lapiran ketiga diisi oleh para budak 2. Tipe Oligarkis Adalah sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Lapisan atas terdiri dari raja, pegawai tinggi, pengusaha, pengacara. Lapisan kedua terdiri dari tukang, petani dan pedagang. Lapisan ketiga terdiri dari buruh tani dan budak 3. Tipe Demokratis Adalah tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan aanya garis pemisah antara laipsan yang bersifat fleksibel. Kedudukan seseorang ditentukan oleh kemampuan dan kadang faktor keberuntungan.

Lapisan atas terdiri dari pemimpin parpol, pimpinan organisasi besar, orang-orang kaya. Lapisan menengah terdiri dari pejabat administrasi, kelas atas dasar keahlian, petani dan pedagang. Lapisan terakhir terdiri dari pekerja-pekerja dan petani rendahan Pada masyarakat pedesaan (Jawa) maka sistem pelapisan sosialnya adalah: 1. lapisan pertama adalah golongan priyayi, yaitu pegawai pemerintahan di desa atau pimpinan formal di desa 2. golongan kuli kenceng, yaitu pemilik sawah yang juga sebagai pedagang perantara 3. golongan kuli gundul, yaitu penggarap sawah dengan sistem sewa 4. kuli karang kopek, yaitu buruh tani yang hanya mempunyai rumah dan pekarangan saja tetapi tidak punya tanah pertanian sendir 5. indung tlosor yaitu kelas buruh tani, tidak punya rumah dan tanah pekarangan Pelapisan sosial pada masa kolonial adalah sebagai berikut: 1. Golongan Eropa (orang Belanda, Portugis, Perancis) 2. Golongan Timur Asing (orang Cina, Arab, India) 3. Golongan bumiputera

D. KONSEKUENSI BENTUK STRUKTUR TERHADAP KONFLIK DAN INTEGRASI 1. Konsekuensi Diferensiasi Interseksi Sifat hubungan antara ras, suku bangsa dan agama disebut proses interseksi atau persilangan, artinya anggota kelompok sosial tertentu termasuk jug anggota kelompok sosial yang memungkinkan anggota masyarakat memiliki keberagaman sifat yang berdasarkan ras, suku bangsa dan agama. Interseksi mempunyai akibat terhadap kemajemukan masyarakat yaitu: - meningkatkan solidaritas antar anggota suatu kelompok sosial - menimbulkan konflik jika perbedaan-perbedaan semakin tajam Saluran-saluran interseksi di Indonesia adalah - hubungan ekonomi, misalnya perdagangan, perindustrian - hubungan sosial, misalnya perkawinan, pendidikan - hubungan politik, misalnya partai Konsolidasi Adalah suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu atau beberapa kelompok yangberbeda dalam satu kelompok melalui tumpang tindih keanggotaan.Misalnya Suku Melayu identik dengan agama Islam, orang Bali identik dengan agama Hindu. Adanya konsolidasi berdampak: - memperkuat rasa persatuan antara komponen - penguatan kelompok lain akan menimbulkan kecurigaan yang memicu terjadinya konflik Mutual akulturasi Adalah suatu proses interseksi yang berjalan terus menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain sehingga sadar atau tidak, individu-individu di dalam masayrakat tersebut akan mengikuti dan menggunakan kebudayaan lain tersebut. Arah dari mutual akulturasi ini adalah terjadinya integrasi Premordialisme

Diartikan sebagai ikatan-ikatan dalam masyarakat yang bersifat keaslian. Sifat keaslian ini misalnya berdasarkan kesukuan, kekerabatan dan kelompok-kelompok tertentu yang bersifat tradisional. Premordialisme dapat diartikan pula keterikatan terhadap daerah asal. Seseorang yang menjadi anggota kelompok menyebut dirinya sebagai in group dan orang lain di luar kelompoknya sebagai out group. Dan keterikatan terhadap kelompoknya atau ingroup feeling ditunjukkan dengan adanya saling membantu dan saling menghormati. Hal tersebut menimbulkan solidaritas dan kesetiaan terhadap kelompok. Politik Aliran Sifat etnosentrisme, menurut Sumner adalah anggota in-group menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk kelompoknya adalah yang terbaik, paling istimewa dan paling hebat. Sifat etnosentrisme bermula dari perasaan premodial yang kemudian meluas dan berkembang termasuk diantaranya politik aliran. Politik aliran adalah politik yang mementingkan pandangan atau cara berfikir kelompok tertentu yang sangat bertentangan dengan politik demokrasi 2 .Konsekuensi Stratifikasi Sosial Akibat dari sistem stratifikasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan perilaku individu atau kelompok yang berada di dalamnya, antara lain sebagai berikut: a. cara berbusana b. berbahasa dan gaya bahasa c. pola komunikasi nonverbal d. penyebutan gelar, pangkat, atau jabatan e. seragam yang dipakai f. tipe atau bentuk dan letak pemukiman g. kegiatan rekreasi, olah raga, kegemaran dan penggunaan waktu luang f. selera makan Perbedaan perilaku individu pada kelas-kelas sosial tertentu, selain mempunyai tujuan yang nyata juga mempunyai tujuan yang lain yaitu menunjukkan kedudukan seeorang di dalam masyarakat. Jika pembedaan ini terlalu tajam maka akan menimbulkan kesenjangan sosial sehingga melahirkan kecemburuan sosial dan pada akhirnya konflik atau disintegrasi. Aspek-aspek kehidupan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh diferensiasi, stratifikasi dan kesempatan hidup adalah sebagai berikut: a. kesehatan b. pendidikan c. harapan hidup d. keadilan sosial

3. Konflik Suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Menurut Soerjono Soekanto, menyebutkan konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Konflik dapat berdampak: - meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain - keretakan hubungan antara anggota kelompok

- perubahan kepribadian pada individu - kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia - akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Bentuk-bentuk konflik dapat berupa: a. pertentangan pribadi b. pertentangan rasial c. pertentangan antar kelas sosial d. pertentangan politik e. pertentangan internasional Faktor-faktor Penyebab Suatu Konflik a. perbedaan individu b. perbedaan latar belakang budaya c. perbedaan kepentingan d. perubahan-perubahan nilai yang cepat Menurut De Moor, dalam suatu sistem sosial konflik terjadi jika para penghuni sistem tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan (nilai-nilai) yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran. Menurut Dharendorf pembagian konflik di masyarakat ada lima: a. konflik antara atau dalam peran sosial, misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi b. konflik antara kelompok-kelompok sosial c. konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir d. konflik antara satuan nasional, misalnya partai politik, antara negara-negara atau organisasi organisasi internasional Segi positif konflik adalah: a. memperjelas aspek-aspek kehidupan b. menungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai c. jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok d. membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma- norma-norma baru 4. Kekerasan Konflik yang tidak terkendali akan mengarah pada kekerasan (violent). Namun dipahami bahwa konflik berbeda dengan kekerasan. Kekerasan merupakan konflik-konflik sosial yang tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai sosial yang ada sehingga berwujud pada tindakan merusak (destruktif). Kekerasan tidak akan muncul apabila kelompok yang saling bertentangan mampu memenuhi 3 macam prasyarat: 1. Masing-masing kelompok yang terlibat konflik menyadari akan situasi konflik antara mereka 2. Pengendalian konflik tersebut hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisasi dengan jelas sehingga mudah untuk dikendalikan 3. Setiap kelompok yang terlibat di dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu, suatu hal yang akan memungkinkan hubungan-hubungan sosial diantara mereka menemukan suatu pola tertentu. Aturan main ini pada saatnya akan menjamin keberlangsungan hidup kelompok-kelompok itu sendiri. Apabila syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi kelompok-kelompok yang berkonflik maka tanpa diduga sebelumnya akan meledak dalam bentuk kekerasan. Konflik sosial tidak akan berubah menjadi kekerasan apabila terjadi pengendalian kelompok yang berkonflik dengan cara yang baik. Ada tiga

bentuk pengendalian konflik sosial: a. konsiliasi b. mediasi c. arbitrasi Teori-Teori Kekerasan a. Teori Faktor Individual Menurut beberapa ahli , setiap perilaku kelompok , termasuk kekerasan, huru hara dan tetorisme selalu berawal dari individu b. Teori Faktor Kelompok Teori ini berawal dari individu membentuk kelompok dan tiap kelompok memiliki identitas kelompok. Identitas kelompok yang sering dijadikan alasan pemicu kerusuhan adalah identitas rasial atau etnik. Konflik rasial diatas bermuara pada masalah lainnya yaitu ketidakadilan, minoritas-mayoritas dan sebagainya c. Teori Dinamika Kelompok Teori Deprivasi Relatif, yaitu membandingkan antara harapan dan kenyataan. Misalnya kasus Freeport. Adanya PT Freeport di Papua menyebabkan kedatangan orang luar Papua termasuk orang asing dengan kehidupan yang lebih canggih.Melihat kecanggihan para pendatang para penduduk lokal merasa sangat tertinggal sehingga sering melakukan perlawanan terhadap pendatang dan aparat keamanan. Teori Kerusuhan Massa. Munculnya teori ini karena teori Deprivasi Relatif tidak menjelaskan tahapantahapan yang terjadi sehingga pecahnya kekerasan. N.J. Smelser menjelaskan tahapan-tahapan terjadinya kekerasan sebagai berikut 1) situasi sosial yang memungkinkan timbulnya kerusuhan akibat struktur sosial tertentu 2) kejengkelan atau tekanan sosial 3) berkembangnya prasangka kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu 4) mobilisasi massa untuk beraksi 5) kontrol sosial d. Teori Alternatif Teori Lingkungan Sosial menyatakan bahwa kerusuhan berawal dari lingkungan fisik yang tidak kondusif Teori Individu menurut MacPail, kerusuhan massal atau kekerasan hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yaitu orang-orang yang memperoleh anonimitas, rasa aman, kekuasaan dan keuntungan dari kerusuhan itu serta tidak merasa bertanggung jawab atas perilakunya dalam kerusuhan itu Teori Ideologi menyatakan kekerasan dilakukan oleh sekelompok kecil orang yang memiliki ideologi yang berbeda. Jika kelompok kecil merasa tidak ada wadah untuk menyalurkan peran sertanya dalam kelompok yang lebih luas, maka akan berpotensi menjadi tindak kekerasan atau kekacauan

5. Integrasi Sosial Integrasi mengandung dua pengetian, yaitu pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem sosial dan membuat suatu keseluruhan atau menyatukan unsur-unsur tertentu,khususnya dalam suatu masyarakat yang beranekaragam. Jadi integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut pandangan fungsionalisme struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut. Pertama, suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Kedua, masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliations). Setiap konflik akan segera dinetralkan dengan adanya loyalitas ganda dari para anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial

Para penganut teori konflik berpandangan bahwa suatu masyarakat terintegrasi atas dasar paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok atau satuan sosial yang lain Faktor-faktor pendorong integrasi sosial antara lain: a. homogenitas kelompok b. besar kecilnya kelompok c. mobilitas geografi d. efektivitas dan efesiensi komunikasi Bentuk-bentuk integrasi dapat berupa asimilasi atau akulturasi 6. Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial adalah gerak perpindahan dari strata satu ke strata sosial lainnya secara vertikal atau horisontal. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial Mobilitas sosial horisontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kedudukan ke kedudukan lain yang sederajat. Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan individu atau objek-objek sosial lainnya daru suatu kedudukan ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat, dapat mobilitas sosial vertikal naik (social climbing) atau mobilitas sosial turun (social singking). Mobilitas sosial vertikal ke atas mempunyai dua bentuk utama a. masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi b. membentuk kelompok baru Mobilitas sosial vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama a. turunnya kedudukan b. turunnya derajat kelompok Mobilitas Antargenerasi yaitu mobilitas yang ditandai dengan perkembangan taraf hidup naik atau turun dalam suatu generasi. Pada mobilitas antargenerasi tidak mungkin terjadi mobilitas horisontal karena berarti tidak terjadi perubahan pada taraf hidup Mobilitas Intragenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi. Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas yang terjadi dalam satu kelompok generasi yang sama. Misalnya pemuda angkatan sembilan puluh memiliki kesempatan untuk mengembangkan iptek karena hidup di tengah industrialisasi Gerak Sosial Geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas a. Perubahan kondisi sosial b. Ekspansi teritorial dan gerak populasi c. Komunikasi yang bebas d. Pembagian kerja e. Tingkat vertilitas yang berbeda f. Situasi politik Beberapa cara yang digunakan untuk gerak ke atas dalam mobilitas yaitu perubahan standar hidup, perubahan tempat tinggal, perubahan tingkah laku, perubahan nama, perkawinan dan bergabung

dengan asosiasi tertentu Saluran Saluran Mobilitas Sosial (Social Circulation) a. Angkatan Bersenjata b. Lembaga-lembaga keagamaan c. Lembaga pendidikan (dianggap sebagai social elevator) d. Organisasi politik e. Organisasi Ekonomi f. Organisasi keahlian g. Saluran Perkawinan Adanya mobilitas sosialdapat menyebabkan a. konflik antarkelas b. konflik antarkelompok sosial c. konflik antargenerasi d. penyesuaian (akomodasi) SOAL UJIAN NASIONAL 1. Di Indonesia terdapat Agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha sehingga berkembang kelompokkelompok umat beragama. Hal tersebut menunjukkan adanya diferensiasi sosial yang disebabkan oleh... a. setiap agama memiliki perbedaan dalam beribadah b. kedudukan manusia di hadapan Tuhan adalah sama c. setiap umat beragama mempunyai tingkatan sosial yang berbeda d. agama menjadi salah satu faktor pembentuk identitas sosial e. setiap agama mempunyai kepercayaan berdasarkan wahyu Jawab : B Karena diferensiasi menunjukkan pembedaan yang dikaitkan dengan interaksi, tetapi tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah

2. 1 Keterangan: 2 1 = pekerja profesional 2 = Pekerja Terampil 3 = Pekerja kasar 3

Pelapisan sosial pada masyarakat seperti digambarkan di atas bersifat a. homogen b. terbatas c. campuran d. statis e. terbuka

Jawab: E Sifat sistem pelapisan terbuka terjadi manakala setiap setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan. Pada gambar diatas kesempatan untuk menjadi pekerja profesional dapat diperoleh siapapun dari lapisan pekerja terampil yang berjuang untuk menjadi profesional, begitu pula sebaliknya 3. Perhatikan gambar piramida sosial di bawah ini ! Presiden

Gubernur

Walikota Status sosial diatas diperoleh berdasarkan ... a. penghargaan b. pemberian c. penunjukan d. pengangkatan e. perjuangan Jawab: E Jabatan adalah sesuatu yang status yang diperoleh melalui perjuangan 4. Penyelesaian konflik politik dilakukan melalui perundingan antara lembaga perwakilan rakyat dengan lembaga pemerintah. Setelah berhasil saling memahami pendapat yang berkembang mereka menyapakati konsensus baru sebagai jalan tengah. Bentuk akomodasi tersebut adalah.... a. kompromi b. kolaborasi c. kooperasi d. kompetisi e. mediasi Jawab: A Kompromi merupakan suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntuan agar tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar untuk melaksanakan kompromi adalah bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya 5. Perhatikan skema struktur interseksi di bawah ini

Skema diatas menunjukkan telah terjadi persilangan keanggotaan dalam kelompok sosial berdasarkan kriteria ...

a. agama dan suku b. agama dan daerah c. suku dan adat d. ras dan agama e. suku dan pekerjaan Jawab: A Terjadi persilangan dari pemeluk agama Islam yang berasal dari suku Banjar, dan pemeluk agama Kristen dari suku Jawa 6. Konflik vertikal yang terjadi di Maluku antara pemerintah Indonesia dan gerakan separatis Republik Maluku Selatan sudah lama berlangsung. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan... a. sosial b. budaya c. wilayah d. ekonomi e. politik Jawab : E Gerakan separatisme di Indonesia adalah pergolakan di daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Hal ini muncul disebabkan kesulitan politik dan kesalahan pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat di daerah. 7. Perhatikan gejala-gejala sosial berikut ! 1. ajaran agama didasarkan pada kitab suci yang sakral 2. angkatan bersenjata mempunyai jenjang kepangkatan 3. perkawinan antara dua individu yang berbeda status sosial 4. politik masyarakat yang mengatur hak dan kewajiban para warga Yang merupakan saluran mobilitas sosial vertikal naik adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab : C Pitirim Sorokin menyatakan terdapat saluran-saluran tertentu dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tersebut disebut social circulation yaitu: (1) Angkatan Bersenjata (2) Lembaga-lembaga Keagamaan (3) Lembaga Pendidikan (4) Organisasi Politik (5) Organisasi Ekonomi (6) Organisasi Keahlian (7) Saluran Perkawinan. 8. Perhatikan faktor sosial dibawah ini: 1. potensi sumber daya alam yang minim 2. keadaan ekonomi masih sangat rendah (miskin) 3. organisasi keahlian yang baik dan berfungsi bagi anggota 4. konflik status yang dialami individu dari strata atas dan menengah Dari faktor sosial di atas, yang termasuk pendorong mobilitas adalah..... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4

e. 3 dan 4 Jawab: A Faktor pendorong mobilitas adalah 1. sistem sosial terbuka 2. situasi politik, misalnya karena perang 3. sistem pemerintahan yang demokratis 4. faktor kependudukan 5. keadaan ekonomi 6. potensi sumber daya alam yang rendah 7. keinginan melihat daerah lain 9. Perhatikan skema berikut ! Ayah Ibu (petani) (pedagang)

Anak 1 Anak 2 Anak 3 (pegawai) (manajer) (direktur)

Berdasarkan gambar di atas telah terjadi mobilitas sosial .... a. vertikal antargenerasi turun b. vertikal antargenerasi naik c. vertikal intragenerasi naik d. vertikal intragenerasi turun e. horisontal antargenerasi Jawab: B Perubahan sosial vertikal adalah terjadinya perubahan starta /tingkat pada kehidupan. Dapat karena naik atau turunnya status atau jabatan. Pada gambar diatas terjadi perubahan sosial antargenerasi dan terjadi perubahan strata naik dari kehidupan generasi oranga tua ke anak. 10. Konflik yang kadang-kadang terjadi antara kelompok generasi tua dengan generasi muda ditandai dengan adanya perbedaan pandangan, sikap, tingkah laku dan tutur kata. Contoh konflik antargenerasi tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor.... a. umur/usia b. kepentingan c. perubahan sosial d. posisi dalam masyarakat e. peranan yang berbeda

Jawab : B Konflik antargenerasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan. Hal tersebut menimbulkan konflik karena generasi tua ingin mempertahankan nilai-nilai lama yang masih relevan dengan kehidupan budayanya, sebaliknya generasi muda ingin ada perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam masalah ini terjadi benturan perbedaan kepentingan antara generasi tua dan generasi muda 11. Karena tidak dapat diselesaikan di tingkat RT/RW, sengketa batas tanah pekarangan antara Pak Akhmad dengan Pak Badu diselesaikan di pengadilan. Bentuk akomodasi tersebut termasuk..... a. mediasi b. arbitrasi c. ajudikasi d. koersi e. konsiliasi Jawab: C Ajudikasi adalah bentuk proses penyelesaian masalah atau penysuaian (akomodasi) melalui jalur hukum atau peradilan. 12. Perhatikan gambar stratifikasi sosial berikut ! A Keterangan: A A : Pengusaha Besar B B : Pengusaha Menengah C C : Pengusaha Kecil Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan stratifikasi sosial didasarkan atas kriteria... a. kuantitas modal b. gelas kesarjanaan c. tingkat pendidikan d. penguasaan teknologi e. spesialisasi keahlian Jawab : A Karena dalam bidang ekonomi khususnya dikalangan pengusaha sebagai penentu strata sosial mereka adalah jumlah/besarnya modal yang dimiliki sehingga tercipta lapisan atas yang dihuni oleh pengusaha besar, lapisan menengah adalah pengusaha menengah dan lapisan bawah adalah pengusaha kecil yang memiliki modal paling kecil. 13. Gambar stratifikasi sosial pada masa kolonial di samping mempunyai sifat.... (lihat soal)

Keterangan: A 1 = golongan Eropa 2a = Golongan bangsawan 2b = Golongan bangsawan

3 = Golongan pribumi

a. terbuka b. tertutup c. campuran d. homogen e. heterogen Jawab : C Di masa kolonial stratifikasi sosial bersifat campuran dimana strata terdiri dari golongan eropa, golongan timur jauh, golongan bangsawan, dan golongan pribumi yang menduduki strata paling bawah. Bersifat campuran karena terjadi kemungkinan mobilitas sosial, namun untuk mobilitas sosial horisontal sifatnya tertutup kelompok sosial tersebut. Pada lapisan campuran terlihat bahwa mobilitas vertikal hanya dapat terjadi pada golongan yang sama. Untuk menentukan perubahan status sosial seseorang bisa melalui usaha atau perkawinan. 14. Perhatikan sekma struktur sosial di bawah ini !

Dicopy-an

Skema diatas menunjukkan struktur sosial vertikal yang bersifat... a. sengaja b. otomatis c. tetutup d. homogen e. campuran Jawab: C Dari gambar tersebut tidak terjadi perpindahan antar strata. Artinya strata yang satu tidak bisa dimasuki oleh individu atau kelompok yang berasal dari strata yang lain 15. Perhatikan contoh mobilitas berikut: 1. Setelah lulus SMA, Henry melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum UNDIP 2. Ibu Siti pindah ke daerah asal karena ingin mendekati orang tuanya 3. Poniman, seorang staff dipromosikan menjadi kepala bagian di kantornya

4. Tomy, seorang pelajar ikut program pertukaran siswa ke Malaysia Dari pernyataan di atas yang merupakan mobilitas vertikal adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab : B Karena dari contoh nomor 1 dan 3 terlihat bahwa ada sebuah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial pada kedudukan sosial yang lain yang tidak sederajat 16. Seorang pemuda terpelajar dari kalangan biasa menikah dengan putri hartawan. Pemuda tersebut kemudian menempati status sosial yang setara dengan istrinya. Saluran yang digunakan untuk mobilitas adalah... a. pendidikan dasar b. partai politik c. lembaga keagamaan d. perkawinan dan pendidikan e. organisasi ekonomi formal Jawab : D Seseorang dapat melakukan mobilitas sosial dengan melalui saluran antara lain : angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah/pendidikan, organisasi politik,ekonomi, dan keahlian serta perkawinan. Dari kasus tersebut pemuda tersebut dapat melakukan perpindahan kedudukan sosialnya dengan cara perkawinan. Sedangkan pendidikan merupakan social elevator bagi individu yang mengikutinya, karena semakin tinggi pendidikan yang diperoleh maka semakin tinggi pula secara otomatis trata/tingkatan yang diperolehnya.

17. Perhatikan skema berikut !

Struktur sosial pada masyarakat majemuk di atas berbentuk .... a. konsolidasi sosial b. interseksi sosial c. integrasi sosial d. asimilasi sosial e. akulturasi sosial Jawab: B Interseksi sosial merupakan persilangan atau pertemuan/titik potong keanggotaan anggota-anggota dari

dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat yang majemuk. Dari struktur sosial pada soal merupakan sebuah interseksi golongan suku bangsa dan agama Materi: Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SKL 3 Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat Materi Perilaku meyimpang Pengendalian sosial Ringkasan A. Perilaku menyimpang Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. Perilaku menyimpang ditentukan batasannya oleh norma-norma kemasyarakatan yang berlaku dalam suatu budaya sehingga pengertian perilaku menyimpang berbeda-beda di setiap masyarakat. Ada dua proses pembentukan perilaku menyimpang yaitu: 1. Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan menyimpang Perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda. Pergaulan dengan kawan yang kurang baik mengakibatkan perilaku menyimpang 2. Penyimpangan dari sosialisasi yang tidak sempurna Proses ini terjadi karena nilai dan norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi sehingga orang tidak mempertimbangkan resiko dan melakukan penyimpangan B. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Perilaku menyimpang dibedakan menjadi dua yaitu: 1. perilaku menyimpang primer, bersifat sementara dan masyarakat masih bisa menerima 2. perilaku menyimpang sekunder, secara khas dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi dominan dalam kehidupan pelaku dan dikenal umum oleh masyarakat Robert M.Z Lawang mengemukakan macam penyimpangan yaitu: 1. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai kejahatan atau kriminal 2. Penyimpangan seksual 3. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup, misalnya penjudi, pemabok 4. Penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebih, misalnya alkoholisme Light, Keller dan Calhoun membedakan tipe kejahatan menjadi: 1. Kejahatan tanpa korban, misalnya konsumsi narkoba 2. Kejahatan terorganisir, misalnya perdagangan perempuan, sindikat, mafia peradilan 3. Kejahatan kerah putih, yaitu kejahatan yang dilakuakn oleh orang yang memiliki kedudukan dan pengetahuan tinggi, misalnya penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, korupsi 4. Kejahatan koorporat, yaitu kejahatan yang dilakukan atas nama perusahaan yang bertujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian, misalnya pembuangan limbah di laut, kejahatan terhadap konsumen Berdasarkan banyaknya pelaku penyimpangan dibedakan menjadi: 1. penyimpangan individual 2. penyimpangan kelompok 3. penyimpangan campuran

C. Teori-teori Perilaku Menyimpang Teori Differential Association (kelompok yang berbeda) oleh Edward H. Sutherland Sutherland memandang bahwa perilaku menyimpang bersumber dari pergaulan yang berbeda, artinya seorang individu mempelajari perilaku menyimpang dari interaksinya dengan seorang individu yang berbeda latar belakang asal, kelompok dan budaya. Misalnya seseorang yang ingin berprofesi sebagai perampok maka ia mempelajari (berinteraksi) cara-cara merampok dengan teman-temannya yang terlebih dahulu jadi perampok Teori Labelling dari Edwin M. Lemert Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling berupa julukan, cap atau etiket yang ditujukan pada seseorang oleh masyarakat. Mula-mula sifat penyimpangannya primer, tetapi adanya julukan membuat pelaku mengidentifikasi dirinya sesuai dengan julukan tersebut. Teori Psikologi dari Sigmud Freud Perilaku menyimpang terjadi karena id tidak bisa dikendalikan oleh ego yang seharusnya dominan maupun superego yang tidak aktif. Id adalah bagian diri yang tidak sadar atau naluri, ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional. Superego adalah bagian diri yang telah menyerap nilai dan norma dan berfungsi sebagai suara hati Teori K. Merton Perilaku menyimpang timbul karena anomi yaitu adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut K Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan budaya dari cara yang wajar sampai dengan yang menyimpang. Tipologi adaptasi individu dari K Merton No Cara-cara Adaptasi Tujuan Budaya Cara-cra yang Melembaga 1. 2 3 4 5 Konformitas Inovasi Ritualisme Retrealisme (pengunduran diri) Rebellion (pemberontakan) + + ++ + + Keterangan: + : menunjukan sikap menerima - : sikap menolak + : penolakan terhadap nilai-nilai yang berlaku dan berupaya mengganti dengan nilai-nilai baru

Teori Fungsi dari Emile Durkheim Menyatakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Artinya kejahatan itu selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan Durkheim berpangan bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal D. Sebab-sebab Perilaku Menyimpang 1. sikap mental yang tidak sehat 2. keluarga yang broken home 3. pelampiasan rasa kecewa 4. pengaruh lingkungan dan media massa 5. dorongan kebutuhan ekonomi 6. keinginan untuk dipuji atau gaya-gayaan 7. proses belajar yang menyimpang 8. ketidaksanggupan menyerap norma budaya 9. adanya ikatan sosial yang berlebihan 10. akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang 11. akibat kegagalan dalam proses sosialisasi Media pembentukan perilaku menyimpang dapat diperoleh melalui keluarga, lingkungan tempat tinggal, kelompok bermain dan media massa E. Pengendalian Sosial Pengendalian Sosial (social control) adalah segenap cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku F. Sifat-sifat Pengendalian Sosial Dilihat dari waktu pelaksanaannya 1. prevantif (pencegahan) 2. represif (memperbaiki) 3. dan gabungan Dilihat dari jumlah cakupan yang terlibat 1. pengawasan dari individu terhadap individu lain 2. pengawasan dari individu terhadap kelompok 3. pengawasan dari kelompok terhadap kelompok 4. pengawasan dari kelompok terhadap individu Dilihat dari aspek pelaksanaannya 1. Persuasif (tanpa kekerasan) 2. Coersif (paksaan) 3. Kompulsif, yaitu menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif dan seseorang terpaksa taat dari situasi yang sengaja diciptakan pengendali 4. Pervasi yaitu nilai dan norma disampaikan atau dimasukkan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan akan melekat dalam jiwa seseorang sehingga akan terbentuk sikap yang diharapkan G. Bentuk-bentuk pengendalian sosial 1. cemooh 6. pendidikan 2. desas desus 7. agama 3. ostrasisme (pengucilan) 8. intimidasi

4. fraundulens (pihak ketiga) 9. kekerasan fisik 5. teguran 10. hukuman H. Fungsi Pengendalian Sosial 1. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma 2. Memberikan imbalan kepada warga yang mentaati norma 3. Mengembangkan rasa malu 4. Mengembangkan rasa takut 5. Menciptakan sistem hukum Pengendalian sosial dapat dilaksanakan melalui 1. Sosialisasi Sosialisai dilakukan agar anggota masyarakat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa melalui jalur formal dan informal 2. Tekanan Sosial Tekanan Sosial perlu dilakukan agar masyarakat sada dan mau menyesuaikan diri dengan aturan kelompok. Masyarakat dapat memberikan sanksi terhadap individu yang melanggar aturan kelompok I. Peranan Pranata Sosial paksaan. Usaha penanaman pengetian tentang nilai dan norma kepada anggota masyarakat diberikan dalam Pengendalian Sosial : 1. Polisi Polisi merupakan salah satu pranata sosial yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban 2. Pengadilan Unsur pengadilan terdiri dari hakim, jaksa, panitera, pengacara dan polisi Unsur-unsur tersebut bertugas menyelenggarakan pengadilan terhadap individu yang melanggara norma hukum yang berlaku 3. Adat Adat merupakan tata kelakuan yang kuat sehingga merupakan hukum non formal bagi masyarakat. Ketika terjadi pelanggaran terhadap adat maka masyarakat akan memberikan cemooh, gunjingan hingga pengucilan 4. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat adalah seseorang yang dianggap mempunyai kelebihan tertentu dan menjadi penuntun di masyarakat sekitarnya 5. Sekolah Sekolah merupakan cara pengendalian yang efektif karena merupakan media sosialisasi yaitu wadah pembelajaran siswa dalam bertingkahlaku. Di sekekolah siswa dapat melakukan pembiasaan dan tersistimatis. Adapun pelaksanaannya juga terprogram menurut kurikulum tertentu 6. Keluarga Keluarga merupakan lembaga pengendalian secara non formal dan keluarga juga merupakan media sosialisasi. Dalam keluarga orang tua mengendalikan perilaku anak-anaknya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dengan cara mendidik, mensosialisasi, menasehati, menegur dan bahkan menghukum agar anak kembali mematuhi nilai dan norma yang berlaku

SOAL UJIAN NASIONAL 1. Seorang polisi menilang seorang pengendara motor karena tidak memakai helm dengan maksud untuk menciptakan keteraturan sosial di masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari.... a. ketertiban sosial

b. pengendalian sosial c. perilaku menyimpang d. sosialisasi norma e. hukuman sosial Jawab : B Pengendalian Sosial (social control) adalah segenap cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku. Dengan demikian tujuan pengendalian sosial adalah 1. agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun karena paksaan 2. agar dapat mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat 3. bagi yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma-norma yang berlaku

2. Rudi yang bolos sekolah satu kali dicap pembolos oleh gurunya. Julukan sebagai pembolos dari gurunya juga diikuti oleh teman-temannya. Karena perlakuan dari guru dan teman-temannya yang mencap Rudi sebagai pembolos, maka ia kemudian mengulang perbuatannya secara terus-menerus. Terjadinya perilaku menyimpang tersebut sesuai dengan teori .... a. labeling b. perilaku c. anomi d. fungsi e. konflik Jawab: A Teori labeling dipelopori oleh Edwin M. Lemert yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penyimpangan pada tahap awal (primer) lalu oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpang maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan terlanjur kepalang basah 3. Jenis pengendalian sosial yang menekankan pada tindakan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan fisik antara lain.... a. hukuman b. desas-desus c. pelatihan d. pendidikan e. teguran Jawab: A Hukuman adalah jenis pengendalian yang menggunakan fisik. Hukuman yang mungkin diterapkan apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri 4. Remaja yang sedang mengalami stress berat berupaya untuk menghilangkan kekalutannya dengan mengkonsumsi narkoba. Penyimpangan yang dilakukan remaja tersebut dapat diancam dengan sanksi berat karena termasuk penyimpangan.... a. primer b. sekunder c. positif d. negatif

e. gaya hidup Jawab: B Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku menyimpang dengan ciri-ciri: a. gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang b. masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut. 5. Seorang anak mengalami keterbatasan komunikasi dengan kedua orang tuanya. Setiap hari, ibu dan ayah anak ini sangat sibuk karena harus mengurus perusahaannya. Keterbatasan perhatian dan komunikasi dengan orang tuanya membuat anak ini tidak dapat memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga anak tersebut berbeda atau menyimpang dari kebiasaan masyarakat. Proses pembentukan perilaku menyimpang anak tersebut terjadi karena.... a. asosiasi diferensiasl b. sosialisasi yang tidak sempurna c. pemberian label/cap sebagai penyimpang d. sosialisasi dengan subkultur menyimpang e. gangguan mental atau jiwa individu Jawab: B Sosialisasi yang tidak sempurna adalah ketidakmampuan individu menyerap nilai dan norma yang diajarkan. Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma-norma dalam masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang paling bertanggungjawab atas penanaman norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik anggotanya, maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku 6. Seorang ibu menasehati putranya untuk berhati-hati dalam memilih teman bergaulnya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Contoh tersebut merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat.... a. represif b. kuratif c. preventif d. persuasif e. korektif Jawab: C Pengendalian sosial secara preventif adalah usaha yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang 7. Setiap malam Ani selalu keluar, maka ia pun kemudian digosipkan sebagai wanita nakal. Mendengar dirinya digosipkan sebagai wanita nakal, maka ia pun tidak suka lagi keluar malam. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa gosip dapat berfungsi sebagai alat.... a. pelapisan sosial b. diferensiasi sosial c. pengendalian sosial d. perubahan sosial e. sosialisasi efektif Jawab: C Bentuk pengendalian sosial desas-desus adalah berita yang menyebar secara cepat dan tidak

berdasarkan kenyataan. Biasanya setelah mendapat gosip individu tersebut akan merasa malu dan bersalah sehingga akan lebih berhati-hati dalam bertindak Diposkan oleh luwesagustina di 19:45 Materi: Interaksi Sosial SKL 1 Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat Materi : Interaksi sosial Bentuk-bentuk interaksi Proses pembentukan kelompok, lembaga dan organisasi sosial Status dan Peranan Ringkasan A. INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial berawal dari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dipengaruhi atau untuk mempengaruhi orang lain Ada empat tindakan sosial: 1. tindakan sosial instrumental, yaitu kesesuaian tujuan dengan cara bertindak 2. tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu tindakan dengan memperhitungkan manfaat atau sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, tujuan tidak diperhatikan 3. tindakan tradisional, yaitu tindakan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat 4. tindakan afektif, yaitu tindakan berdasakan afeksi (perasaan) atau emosi Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorang, antara kelompok-kelompok dengan kelompok-kelompok lain maupun antara kelompok manusia dengan individu. Interaksi sosial karena pada dasarnya manusia memiliki naluri gregariousness (naluri untuk hidup bersama). Ciri interaksi adalah resiprokal yaitu adanya aksi dan reaksi Faktor yang menjadi dasar proses interaksi: 1. Imitasi, yaitu tindakan meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik 2. Sugesti, yaitu pemberian pengaruh dari satu pihak ke pihak lain sehingga pihak yang dipengaruhi bertindak tanpa berfikir panjang. Pemberi sugesti biasanya orang yang berwibawa, berpengaruh, kelompok mayoritas terhadap minoritas 3. Identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain 4. Simpati, yaitu proses dimana seseorang tertarik dengan pihak lawan Sugesti yang mendalam akan melahirkan motivasi, yaitu dorongan yang diberikan individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lainnya sehingga individu atau kelompok yang diberi motivasi melaksanakan apa yang dimotivasikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Perasaan simpati yang mendalam akan melahirkan empati, yaitu perasaan seolah-olah merasakan apa yang dialami oleh pihak lain yang diempatikannya. Syarat interaksi yaitu kontak dan komunikasi Kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Tetapi yang terpenting dalam kontak adalah kedua belah pihak sadar akan kesadarannya sehingga saling memberikan tindakan atau tanggapan Wujud kontak sosial yaitu

1. kontak antarindividu 2. kontak antar kelompok 3. kontak antara individu dan suatu kelompok Dilihat dari langsung-tidaklangsung kontak dibedakan menjadi: 1. kontak primer atau kontak langsung yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Misalnya tatap muka, jabat tangan, saling melirik 2. kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Misalnya Yanto meminta tolong Joko untuk mengajak Erna bergabung dalam kegiatan palang merah remaja. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Komponen komunikasi adalah: 1. Komunikator, yaitu pihak penyampai pesan 2. Komunikan, yaitu pihak penerima pesan 3. Pesan, yaitu isi atau maksud yang disampaikan komunikator kepada komunikan 4. Media, yaitu cara atau alat menyampaikan pesan 5. Umpan balik (feedback) yaitu tanggapan dari penerima pesan kepada penyampai Ciri-ciri interaksi 1. ada pelaku lebih dari satu orang 2. ada komunikasi dua arah 3. ada dimensi waktu (masa sekarang dan akan datang) 4. ada tujuan tertentu yang hendak dicapai

B. BENTUK_BRNTUK INTERAKSI Bentuk bentuk interaksi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu yang mengarah pada asosiati dan disosiatif Asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah pada kerukunan, kesatuan atau integrasi 1. Kerja sama (cooperation) Bentuk-bentuk kerjasama 1. bargaining (tawar menawar) yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa 2. kooptasi yaitu penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan 3. koalisi yaitu kejasama dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama 4. Joint Venture yaitu kerjasama dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu 2. Akomodasi Akomodasi adalah bentuk penyelesaian pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan Tujuan Akomodasi adalah: - meredam dan mencegah konflik - menghindari disintegrasi - mendorong dan memudahkan proses integrasi dan asimilasi - menjaga keutuhan bangsa dan menggalang persatuan dan kesatuan warga Adapun bentuk-bentuk akomodasi 1. coersion yaitu paksaan pihak kuat terhadap yang lemah

2. kompromi, yaitu saling mengurangi tuntutan antara pihak yang bertikai 3. arbritrasi yaitu penyelesaian masalah melalui pihak ketika dimana keputusan pihak ketiga bersifat mengikat 4. mediasi yaitu penyelesaian masalah yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang bersifat netral 5. konsilisasi yaitu usaha mempertemukan pihak yang bertikai bagi tercapainya persetujuan bersama melalui badan tetap 6. toleransi yaitu penyelesaian pertikaian dengan cara membiarkan dan menghormati pihak lain 7. stalemate yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan seimbang sehingga berhenti pada suatu tempat tertentu 8. ajudikasi, yaitu penyelesaian pertentangan melalui pengadilan 9. displacement, pengalihan perhatian 10. segregasi, berpisah 11. case fire (genjatan senjata) yaitu penghentian pertikaian untuk sementara waktu 3. Asimilasi yaitu pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang ada Adapun faktor pendorongnya adalah: - toleransi di antara kelompok yang berbeda - kesempatan yang sama di bidang ekonomi - kesediaan menghormati budaya asing - sikap terbuka golongan penguasa - persamaan unsur-unsur kebudayan - amalgamasi (kawin campur) 4. Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur budaya asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli Disosiatif, yaitu proses sosial yang mengarah pada perpecahan dan disintegrasi 1. Persaingan (competition) Persaingan terjadi jika beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas. 2. Kontravensi Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.. Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese - kontravensi umum misalnya penolakan, keengganan - kontravensi sederhana misalnya menyangkal pernyataan orang di depan umum - kontravensi intensif misalnya penghasutan, desas desus - kontravensi rahasia misalnya pembocoran rahasia, khianat - kontravensi taktis misalnya provokasi, intimidasi, mengejutkan pihat lawan 3. Pertikaian Merupakan sosial bentuk lanjut dari kontravensi, artinya pertikaian sudah bersifat terbuka 4. Konflik Suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Konflik dapat berdampak: - meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain ( + ) - keretakan hubungan antara anggota kelompok - perubahan kepribadian pada individu - kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia

- dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Bentuk-bentuk konflik dapat berupa: a. pertentangan pribadi b. pertentangan rasial c. pertentangan antar kelas sosial d. pertentangan politik e. pertentangan internasional C. KETERATURAN SOSIAL Dalam interaksi sosial, nilai dan norma berperan dalam menentukan perilaku seseorang. Apabila semua anggota masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku, maka akan tercipta suatu keteraturan sosial. Keteraturan sosial yaitu suatu keadaan kehidupan masyarakat yang selaras, serasi, penuh persatuan dan akan menciptakan suatu integrasi sosial. Adapun unsur-unsur keteraturan sosial adalah: 1. Tertib sosial yaitu adanya keselarasan antara tindakan masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku 2. Order sosial (social order) yaitu suatu sistem nilai dan norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat 3. Keajegan yaitu suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan yang tetap dan berlangsung terus menerus 4. Pola yaitu bentuk umum dari suatu interaksi sosial Adapun tertib sosial ditandai oleh tiga hal: 1. terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas 2. individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku 3. individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-orma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku. Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi melahirkan kelompok sosial, organisasi, lembaga sosial, status dan peran. Macam kelompok sosial menurut Bierstedt, 1. kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis, misalnya kelompok usia penduduk 2. kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial anggotanya 3. kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok pertemuan, kekerabatan 4. kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan persamaan kepentingan, misalnya sekolah, negara Faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan SOAL UJIAN NASIONAL 1. Ketika terjadi bencana alam, banyak kelompok masyarakat memberi bantuan kepada para korban bencana. Interaksi ini sangat dipengaruhi oleh faktor.... a. sugesti

b. motivasi c. simpati d. empati e. imitasi Jawab: B Empati pada hakekatnya mirip dengan simpati, namun sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlibat secara emosi. 2. Perhatikan beberapa gejala sosial berikut: 1. pelakunya lebih dari satu orang 2. tidak ada komunikasi diantara pelaku 3. mempunyai maksud dan tujuan yang jelas 4. dimensi waktunya adalah masa lalu Dari daftar di atas yang termasuk ciri-ciri interaksi sosial adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab: B Ciri interaksi yang dapat dikenali adalah: 1. ada pelaku lebih dari satu orang 2. ada komunikasi dua arah 3. ada dimensi waktu (masa sekarang dan akan datang) 4. ada tujuan tertentu yang hendak dicapai 3. Interaksi sosial terjadi jika terdapat kontak dan komunikasi. Berikut ini merupakan bentuk komunikasi sekunder langsung adalah... a. sesama siswa melakukan pembicaraan melalui telepon b. penjual dan pembeli melakukan transaksi di pasar c. guru dan murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar d. orang tua dan anak bekerjasama mengolah tanah e. Doni memelihara burung beo hasil tangkapannya sendiri Jawab : A Kontak sosial menurut proses terjadinya terdiri dari: 1. kontak primer, yaitu terjadi pada awal komunikasi sosial itu berlangsung 2. kontak sekunder, yaitu apabila pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikan melalui pihak ketiga atau melalui media komunikasi 4. Kelompok masyarakat memberikan tepuk tangan terhadap pidato kampanye tokoh politik yang dikagumi sebagai bentuk dukungan. Di sela-sela pidato, masyarakat pendukungnya meneriakkan yel-yel tanda persetujuan terhadap pidato yang disampaikan secara langsung di tempat terbuka. Tindakan sosial para pendukung terhadap tokoh politiknya sangat dipengaruhi oleh faktor... a. imitasi b. identfikasi c. sugesti d. empati e. simpati Jawab: E Simpati merupakan sikap ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena adanya

kesesuaian nilai yang dianut oleh kedua belah pihak, seperti pola pikir, kebijakan atau penampilannya. Bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saatsaat khusus 5. Pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah di beberapa tempat diwarnai aksi saling menghasut atau saling memfitnah antara para pendukung calon kepala daerah untuk mendapatkan kemengangan. Realitas sosial demikian merupakan contoh interaksi sosial yang berbentuk.... a. kompetisi b. kooperasi c. kontravensi d. konsiliasi e. konflik Jawab: C Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan konflik yang ditandai dengan adanya sikap tidak senang, benci, perasaan ingin menjatuhkan tetapi sikap-sikap tersebut tidak sampai pada tahap konflik Materi : Nilai dan Norma SKL 2 Menjelaskan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian Matei Nilai Norma sosial Sosialisasi Kepribadian Ringkasan A. Nilai Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-citakan oleh warga. Agar nilai dapat terlaksana maka dibentuklah norma yaitu ketentuan yang berisi perintah dan larangan yang dilengkapi dengan sanksi. Nilai terdiri dari: 1. nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia 2. nilai vital yaitu segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas 3. nilai rohani , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani. Nilai rohani dibedakan menjadi : 1) Nilai kebenaran dan nilai empiris yaitu nilai yang bersumber dari proses berfikir atau akal manusia 2) Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia 3) Nilai moral, yaitu nilai yang bersumber dari karsa dan etika 4) Nilai religius, yaitu nilai yang berisi keyakinan terhadap Tuhan YME Fungsi nilai yaitu 1. Alat untuk menentukan harga sosial 2. Mengarahkan masayrakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang adal dalam masyarakat 3. Memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan dirinya dalam perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh peran-perannya 4. Alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama 5. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan idividu untuk berbuat baik B. Norma Sosial

Adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu sebagai perwujudan dari nilai.Berdasarkan tingkatannya, norma dalam masyarakat dibedakan menjadi: 1. Cara (usage) Cara merupakan suatu bentuk perbuatan tertentu, misalnya cara makan 2. Kebiasaan (folkways) Kebiasaan merupakan bentuk perbuatan yang diulang-ulang secara sadar dan mempunyai tujuan yang jelas serta dianggap baik dan benar 3. Tata Kelakuan (Mores) Tata kelakuakn adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi mores adalah: - memberikan batasan pada perilaku individu - mendorong seseorang agar sanggup menyesuaiakan tindakan dengan tata kelakuan yang berlaku - membentuk solidaritas sekaligus memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerjasama antara anggota-anggota yang bergaul dalam masyarakat 4. Adat Istiadat (Custom) Custom adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi kuat dalam masyarakat yang memiliki custom tersebut Macam norma sosial dibedakan sebagai berikut 1. Norma agama yaitu peraturan sosial yang sifat mutlak dan tidak bisa ditawar karena berasal dari Tuhan. 2. Norma kesusilaan yaitu peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. 3. Norma kesopanan yaitu peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku wajar dalam masyarakat. 4. Norma hukum yaitu aturan sosial yang dibuat oleh lembaga tertentu, mempunyai sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

C. Pengertian Sosialisasi Manusia tercipta sebagai gregoriouness atau zoonpoliticon, yaitu manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang lain atau selalu berkelompok dan bermasyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya ia selalu membutuhkan orang lain yang menyebabakan ia harus berinteraksi dengan orang lain. Dari interaksi antar individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok melahirkan suatu proses yang disebut sosialisasi.Sosialisasi secara sederhana berarti proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara cara hidup, norma dan nilai yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima kelompoknya. Oleh sebab itu dalam mepelajari sosialisasi maka perlu dipahami dahulu tentang nilai dan norma. Pengertian Sosialisasi menurut beberapa tokoh 1. Peter Berger : sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat 2. B.J.Cohen : sosialisasi adalah proses proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok 3. Soerjono Soekanto : sosialisasi adalah suatu proses social tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang orang dalam kelompoknya Tujuan Sosialisasi 1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bekal bermasyarakat

2. meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien 3. membantu pengendalian fungsi fungsi organic yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat 4. membiasakan individu dengan nilai nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat Proses Sosialisasi Menurut Goerge Herbert Mead (Role Theory) 1. Tahap persiapan (Preparatory Stage) Dimulai saat lahir dan balita dimana seorang anak mulai kegiatan meniru tidak sempurna, serta memperoleh awal pemahaman tentang diri 2. Tapap Meniru (Play Stage) Ditandai dengan semakin sempurnanya anak meniru peran, misal bermain perang perangan sebagai tentara, sekolah sekolahan sebaagi guru atau murid. Disini orang tua sebaagi significant other yaitu orang yang amat berarti bagi anak dan dianggap penting bagi pembentukanan dan bertahannya diri dimaan anak menyerap nilai dan norma 3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Tahap pada masa remaja dimana sering terjadi proses identifikasi seseorang terhadap idolanya. Disini remaja juga dapat memainkan peran sendiri dengan penuh kesadaran. 4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized other) Tahap seseorang dianggap dewasa dimana ia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya

Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian 1. Keluarga (Kinship) Keluarga merupakan media sosialisasi awal seseorang. Disini orang tua sangat berperan untuk : 1). Selalu dekat dengan anak-anaknya 2). memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar 3). mendorong anak agar dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk 4). ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik, benar dan terpuji serta menghindari perbuatan yang keliru di muka anak-anaknya 5). menasehati anak jika melakukan kesalahan serta mengarahkan anak ke jalan yang benar Pola sosialisasi dalam keluarga dibedakan menjadi 2 1). Represif (repressive socialization) yaitu menekankan ketaatan anak pada orang tua. Ciri yang lain adalah : a. menghukum perilaku yang keliru b. hukuman dan imbalan material c. kepatuhan anak d. komunikasi sebagai perintah e. komunikasi nonverbal f. sosialisasi berpusat pada orang tua g. anak memperhatikan keinginan orang tua h. keluarga sebagai significant order (dominasi orang tua) 2). Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) yaitu mengutamakan adanya partisipasi dari anak, antara lain: a. memberikan imbalan bagi perilaku yang baik b. hukuman dan imbalan simbolis

c. otonomi pada anak d. komunikasi sebagai interaksi e. komunikasi verbal f. sosialisasi berpusat pada anak g. orang tua memperhatikan keinginan anak h. keluarga merupakan generalized order (kerjasama ke arah tujuan) 2. Teman Sepermainan Disebut juga peer group, kelompok sebaya. Pada usia remaja berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Peranana positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak antara lain 1) rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok 2) perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan 3) remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan lainnya yang tidak didapat dirumah 4) melalui interaksi dapat berkembang ketrampilan social yang berguna bagi kehidupan mendatang 5) pola perilaku dan kaidah kaidah tertentu dalam persahabatan mendorong remaja bersikap lebih dewasa Dalam kelompok remaja ada yang berbentuk geng atau klik. Geng adalah kelompok remaja yang terkenal karena kesamaan latarbelakang social, sekolah, daerah dan sebagainya. Klik adalah kelompok kecil tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama. Geng sering dikonotasikan negatif karena kegiatannya yang melanggar norma, misal penggunaan narkoba, pelanggaran lalu lintas untuk geng motor dll. Ada juga geng yang dapat mengembangkan kepribadian yang positif bagi anggotanya antara lain; 1) mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan 2) menumbuhkan rasa kesetiakawanan social yang kuat 3) rela berkorban untk sesama anggota kelompok 4) menyalurkan semangan patriotisme 3. Sekolah Sekolah merupakan media sosialisasi yang mendasar setelah keluarga karena di sekolah terjadi proses pembelajaran yang sistematis terhadap individu. Aspek yang dipelajari selain belajar membaca, menulis dan berhitung adalah aturan aturan mengenai kemandirian ( independence), prestasi (achievement), universalisme dan kekhasan (specifikasy). Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain: 1) mengembangkan potensi anak untuk mengenalkan kemampuan dan bakatnya 2) melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari generasi ke generasi 3) merangsang partisipasi demokrasi dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan bebas 4) memperkaya kehidaupan dengan menciptakan cakrawala intelektual, meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan 5) meningkatkan taraf kesehatan melalui penjaskes 6) menciptakan warga negara yang mencitai tanah air, menunjang integrasi antarsuku dan antarbudaya 7) mengadakan hiburan umum (kompetisi olah raga dan pensi) 4. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh bsar dalam pembentukan kepribadian. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar dirubah apabila yang bersangkuta lama bekerja di lingkungan tersebut.

5. Media Massa Media massa dapat mempengaruhi kepribadian individu melalui pesan yang disampaikan oleh media massa tersebut. Media masa terbagi menjadi 2, media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronika ( TV, radio, internet, film). Media TV meupakan media yang paling efektif dalam penyampaian pesan karena hampir dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, tayangan visual (bisa dilihat) dan didengar. Tayangan TV sering dijadikan acuan perilaku dan gaya hidup bagi penontonya. Media yang lain Media sosialisasi yang lain adalah institusi agama, ketetanggaan, organisasi rekreasional, masyarakat merupakan agen sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Jenis sosialisasi 1. Sosialisasi Primer Menurut Peter L. Berger dan Luckmann yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). 2. Sosialisasi Sekunder Adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut Irving Goofmen adalah suatu sosialisasi yang ditandai dengan adanya keterputusan sosialyang diawali dengan desosialisasi(pencabutan peran) dan resosialisasi (pemberian peran social baru) melalui institusi total yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Tempat tinggal yang dimaksud adalah terpisah dari masyarakat luas dalam waktu tertentu, bersama sama menjalani hidup terkukung dan diatur secara formal, misal LP, RSJ

D. Hubungan antara Sosialisasi dengan Kepribadian Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, leinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila dihubungan dengan orang lain atau menaggapi suatu keadaan. Kepribadian merupakan hasil sosialisasi dan enkulturisasi, karena sosialisasi merupakan proses social yang didapat atau terjadi dalam diri seorang individu sejak ia kecil untuk membentuk kepribadian dan sikapnya dalam berperilaku sehingga sesuai dengan perilaku dan kepribadian kelompoknya sehingga ia diterima sebagai bagian dari kelompok tersebut. Unsur kepribadian yang menyusun manusia adalah pengetahuan, perasaan dan naluri Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu: a. faktor biologis misalnya ketekunan, IQ, ambisi b. faktor geografis (lingkungan fisik) misalnya tinggal di pegunungan atau pantai c. faktor kebudayaan khusus misalnya desa, kota, pesantren, keluarga petani d. faktor pengalaman kelompok

SOAL UJIAN NASIONAL 1. Dalam keluarga terdapat norma tentang bagaimana hubungan antara sesama anggota keluarga. Norrma tersebut berfungsi untuk mengatur .... a. lingkungan keluarga b. kebutuhan keluarga c. pendapatan keluarga d. jumlah anggota keluarga e. perilaku anggota keluarga

Jawab : E Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong, bahkan menekan anggota masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar masyarakat 2. Nilai-nilai dalam masyarakat: 1. Makanan berguna untuk kesehatan badan 2. Agama memberikan arah dan pedoman hidup 3. Pakaian berfungsi melindungi jasmani manusia 4. Teknologi komunikasi berfungsi memudahkan interaksi sosial Yang mengandung nilai material dalam kehidupan bermasyarakat adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawab: B nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia

3. Kaidah untuk mengatur perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat yang berlaku secara tegas, tertulis dan disertai sanksi tergolong jenis... a. norma tata kelakuan b. norma kebiasaan c. norma kelaziman d. norma adat e. norma hukum Jawab: E Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan yang formal dan tertulis. Ketentuan aturan dan sanksi terhadap pelanggar dinyatakan dengan tegas bila dibandingkan dengan norma-norma yang lain. 4. Semua pihak yang berperan memberikan nilai, norma dan peran sosial kepada individu sehingga berperilaku dan berkepribadian dewasa sesuai dengan harapan masyarakat disebut.... a. kontrol sosial b. sosialisasi norma c. pengendalian sosial d. agen sosialisasi e. peran sosial Jawab: D Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi disebut pula media sosialisasi yaitu tempat/lingkungan dimana seseorang melakukan sosialisasi 5. Bapak dan Ibu Sosro berasal dari Jawa Tengah mendidik putra-putrinya secara adat/tradisi kejawen, dengan menggunakan bahasa Jawa Kromo (bahasa halus) untuk berkomunikasi dengan yang lebih tua.

Contoh tersebut menunjukkan adanya hubungan yang erat antara.... a. sosialisasi dengan kebudayaan b. kepribadian dengan kedaerahan c. kebudayaan dengan keturunan d. lingkungan dengan kebudayaan e. kepribadian dengan lingkungan Jawab: B Menurut Soerjono Soekanto ada beberapa tipe kebudayaan khusus atau subculture yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kepribadian individu, yaitu: a. budaya khusus berdasarkan faktor kedaerahan b. budaya khusus masyarakat desa dan kota c. budaya khusus kelas sosial d. budaya khusus atas dasar agama e. budaya khusus berdasarkan profesi 6. Di sekolah, pergaulan para siswa dengan teman maupun guru diatur secara jelas. Proses sosialisasi yang terjadi tergolong berbentuk... a. formal b. non-formal c. in-formal d. komunal e. individu Jawab : A Karena terjadi secara sistematis dan dalam institusi resmi 7. Sekelompok penyeberang jalan melintas di zebra cross, sementara itu pengendara roda dua melaju dengan tertib dan memakai helm sesuai aturan lalu lintas yang berlaku. Kondisi tersebut menggambarkan pelaksanaan norma..... a. hukum b. agama c. kesopanan d. kebudayaan e. kesusilaan Jawab : A Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan yang formal dan tertulis. Ketentuan aturan dan sanksi terhadap pelanggar dinyatakan dengan tegas bila dibandingkan dengan norma-norma yang lain. 8. Ketika guru berinteraksi dengan murid, seorang guru menyayangi siswa sesuai dengan etika guru. Demikian juga dengan murid, ia harus menghargai dan hormat terhaap gurunya. Faktor yang mendasari perilaku sosial pada contoh di atas adalah.... a. susila b. agama c. hukum d. kebiasaan e. kesopanan Jawab: D Norma kesopanan atau etika merupakan ketentuan-ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan atau interaksi sosial masyarakat

9. Sekolah sebagai salah satu media sosialisasi yang mempengaruhi perkembangan kehidupan bangsa, tidak saja mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga berfungsi untuk membentuk...... a. kepribadian yang mempunyai rasa cinta tanah air b. motivasi belajar berbagai ilmu dan teknologi c. tingkah laku anak sesuai kebudayaan daerah d. ketrampilan kerja di industri hulu dan hilir e. status dan peran sosial di masyarakat Jawab : A Menurut Horton dan Hunt sekolah mempunyai fungsi utama membantu orang untuk sanggup mencari nafkah serta mengembangkan potensi seseorang selain itu fungsi tambahan yang lain adalah: a. melestarikan budaya dengan cara mewariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya b. merangsang partisipasi demokratis melalui ketrampilan bicara dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional c. memperkaya kehidupan dengan mencipytakan kemungkinan untuk mengembangkan cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan d. meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus e. meningkatkan taraf kesehatan melalui latihan olah raga f. menciptakan warga negara yang patriotikk melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa g. menunjang integrasi antara ras yang berbeda h. membentuk kepribadian, yaitu susunan unsur-unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu 10. Seorang anak yang sedang makan sambil mengangkat kaki ditegur oleh ibunya. Dijelaskan kepadanya bahwa sikap seperti itu tidak baik. Ditinjau dari tahap waktunya, sosialisasi yang dilakukan ibu terhadap anaknya tergolong..... a. otoriter b. familier c. primer d. sekunder e. tersier Jawab : A Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil. Pada tahap ini anak mengenal keluarganya. Pada soal diatas sosialisasi terjadi pada lingkungan keluarga. 11. Seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat Jawa cenderung bersifat tenang, sopan, pantang berbicara keras dan menggunakan bahasa yang halus jika berbicara dengan orang yang lebih tua. Karakteristik kepribadian tersebut menunjukkan adanya hubungan sosialisasi dengan ... a. motivasi individu b. pengendalian sosial c. lingkungan kebudayaan d. lembaga masyarakat e. warisan biologis Jawab: C Dalam masyarakat, kebudayaan merupakan perangkat yang dihasilkan oleh suatu bentuk kehidupan bersama yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman hidup, artinya sebagai sarana untuk menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat tersebut. Oleh sebab itu kebudayaan senantiasa dirombak dan disesuaikan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan situasi yang ada dalam masyarakat. Bagi generasi baru, kebudayaan tersebut akan berfungsi membentuk atau mencetak pola-

pola perilaku yang selanjutnya akan membentuk suatu kepribadian yang tetap dan khas. Jadi kebudayaan dapat menentukan corak kepribadian dari warga masyarakat.

SOAL UJIAN NASIONAL 1. Sebagai contoh dampak negatif dari perubahan sosial yang disebabkan oleh berkembangannya teknologi di desa adalah... a. menurunnya solidaritas sosial karena sistem pertanian modern b. melemahnya kehidupan religius karena listrik masuk desa c. berkurangnya interaksi primer karena adanya telepon seluler d. meningkatnya konsumerisme karena iklan dalam media massa e. meningkatnya kebutuhan hidup karena kemajuan zaman Jawab: A Perkembangan teknologi pertanian yang bergitu pesat , melalui sistem pengolahan lahan pertanian dengan teknologi dan mekanisasi, yaitu dengan penggunaan traktor. Kehadiran traktor dapat dianggap menghancurkan sumber mata pencaharian buruh tani dan akhirnya para buruh tani mengadakan protes. 2. Salah satu dampak positif dari upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya adalah... a. meningkatnya penemuan baru b. terbentuknya sikap individu c. berkurangnya kesenjangan sosial d. terjadinya disintegrasi sosial budaya e. banyaknya westernisasi di kalangan remaja Jawab: C Terjadinya kesenjangan sosial yang tinggi akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat, oleh karena itu adanya upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat menyebabkan berkurangnya kesenjangan sosial 3. Adanya suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu akan diikuti oleh perubahan di bidang-bidang yang lain. Hal ini karena... a. setiap individu pasti mengalami perubahan b. setiap bidang mengalami perubahan secara bertahap c. lembaga kemasyarakatan pasti mengalami perubahan d. struktur lembaga kemasyarakatan saling kait mengait e. perubahan sosial terjadi dengan sendirinya dan terus menerus Jawab D Dalam proses perubahan terdapat ciri bahwa antarlembaga sosial yang ada dalam struktur saling berkaitan. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada suatu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga sosial lainnya 4. Perubahan mode pakaian merupakan bentuk perubahan sosial yang pengaruhnya kecil karena... a. terjadi secara lambat dalam masyarakat b. tidak mengubah struktur sosial masyarakat c. telah direncanakan oleh kelompok tertentu d. mempunyai dampak positif bagi masyarakat e. perubahan tidak merata dalam masyarakat Jawab:B Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang tidak menyangkut berbagai aspek kehidupan dan perubahan tersebut tidak menimbulkan perubahan pada struktur 5. Pemerintah telah menetapkan UU mengenai Perlindungan Terhadap Anak dan Perempuan untuk melindungi dari aksi tindak kekerasan. Contoh di atas merupakan kemajuan di bidang....

a. kesetaraan gender b. kebebasan individu c. emansipasi wanita d. pengakuan HAM e. kebebasan berpendapat Jawab : D Dalam HAM ada sebuah perlindungan terhadap anak dan wanita dari suatu tindak kekerasaan dan ada sebuah kebebasan dari rasa takut, rasa lapar, berbicara dan kebebasan dari tekanan. 6. Modernisasi mengubah kehidupan masyarakat menjadi serba efisien, produktif, praktis dan nyaman. Namun modernisasi juga mendorong terciptanya pola hidup yang cenderung mengejar kemewahan duniawi dan konsumtif. Berdasarkan deskripsi tersebut, dampak negatif dari modernisasi adalah munculnya gaya hidup.... a. anarkis, melakukan pengrusakan fasilitas umum b. sekuler, tidak percaya adanya ajaran dosa dan pahala c. hedonis, mengutamakan kenikmatan jangka pendek d. ekonomis, menghemat anggaran belanja/pengeluaran e. fanatis, hanya mengakui kebenaran kelompok sendiri Jawab : D Hedonis adalah dampak negatif sebuah modernisasi yang merupakan sikap hidup yang cenderung mengejar material keduniawian saja sehingga lebih menikmati kenikmatan dalam jangka pendek 7. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur kemasyarakatan. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan ciri-ciri perubahan sosial sistemik adalah... a. masyarakat yang terisolasi tidak mengalami perubahan sosial b. kegiatan masyarakat industri modern menjadi berhenti berkembang c. perubahan lembaga tertentu diikuti oleh perubahan lembaga sosial lainnya d. perubahan evolusioner tidak berpengaruh pada bidang spiritual e. perubahan material tidak berpengaruh pada bidang spiritual Jawab C Menurut Soerjono Soekanto proses perubahan sosial di masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut : d) Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena masyarakat berkembang baik secaralambat maupun cepat. e) Antarlembaga sosial yang ada dalam struktur sosial masyarakat saling berkaitan. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada suatu lembaga sosial akan menyebabkan perubahan sosial lainnya. f) Perubahan sosial yang cepat menyebabkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. g) Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua biang tersebut berkaitan

Latihan soal IPS kelas 9 dari bank soal untuk menghadapi ujian semester sekolah dan ujian nasional (7) (syarat timbulnya revolusi)
1. Berikut merupakan syarat timbulnya revolusi, kecuali . a. ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan b. adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut c. harus dapat memanfaatkan momentum

d. adanya keinginan individu yang inovatif 2. Pelaksanaan Proklamasi 17 Agustus 1945 termasuk dalam kategori . a. evolusi b. rotasi c. revolusi d. reformasi 3. Perubahan mode pakaian dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya kecil dengan ruang lingkup yang tidak luas, karena . a. hanya berhubungan dengan kebutuhan sekunder b. hanya diikuti oleh golongan tertentu c. tidak ada hubungannya dengan bidang kebudayaan d. tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat 4. Berikut ini merupakan sebab-sebab intern terjadinya perubahan sosial budaya, kecuali . a. adanya peperangan b. adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat c. terjadinya pemberontakan atau revolusi d. adanya dinamika penduduk 5. Bentuk faktor pendorong terjadinya perubahan sosial budaya yang tidak lagi memerhatikan perbedaan status sosial disebut . a. sistem sama rata/sosialis b. sistem terbuka masyarakat c. sistem kasta dalam masyarakat d. sistem kekuatan dari rakyat 6. Adanya bencana alam dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat karena . a. bencana alam terkadang memaksa seseorang untuk mengungsi dan beradaptasi dengan tempat baru dipengungsian b. adanya bencana alam akan mengurangi jumlah penduduk c. bencana alam mendorong orang lain untuk bersimpati d. bencana alam berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat 7. Komputerisasi di bidang ekonomi perbankan yang berdampak pada pengangguran karyawan dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi kerja. Pada dasarnya modernisasi dengan komputerisasi tersebut bertujuan . a. memanfaatkan teknologi maju b. memanfaatkan manajemen modern c. meningkatkan produktivitas kerja d. meningkatkan keterampilan karyawan 8. Berikut ini bentuk kemajuan akibat perubahan sosial budaya, kecuali . a. memunculkan ide-ide baru b. membentuk pola pikir masyarakat lebih logis/ilmiah c. tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional d. munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern 9. Proses bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling bercampur menjadi satu disebut . a. asimilasi budaya b. akulturasi budaya

c. difusi budaya d. disintegrasi budaya 10. Berikut ini yang merupakan contoh perubahan yang berbentuk progres adalah . a. listrik masuk desa mengakibatkan kenakalan remaja b. siaran televisi menyebabkan siswa malas belajar c. banyak wanita berpakaian sangat minim d. penemuan komputer yang dapat memperlancar sistem informasi 11. Contoh dari kecenderungan masyarakat mempertahankan unsur lama karena diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil adalah . a. makanan pokok b. upacara adat perkawinan c. tata cara beribadah d. solidaritas kelompok 12. Perubahan sosial mengakibatkan masalah sosial yang dimulai dengan . a. terciptanya integrasi sosial b. lahirnya golongan menengah c. lahirnya disintegrasi sosial d. berkembangnya kriminalitas 13. Alasan terjadinya perubahan sosial dalam bidang ekonomi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat adalah . a. rasa tidak puas dengan kondisi yang sedang berlangsung b. ingin meningkatkan pendapatan perkapita c. kurangnya sumber daya manusia dalam bidang ekonomi d. kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan 14. Pada saat pemerintah berencana menaikkan tarif listrik, masyarakat mengadakan protes, ini menandakan bahwa . a. masyarakat menolak perubahan b. masyarakat menghendaki penundaan c. masyarakat setuju perubahan d. masyarakat tidak peduli 15. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan akan memengaruhi sistem sosialnya yang meliputi . a. norma, nilai dan seluruh kondisi alam lingkungan b. kebutuhan hidup, pola perilaku dan asal-usul c. nilai, sikap dan pola perilaku masyarakatnya d. keyakinan, suku bangsa dan adat istiadat 16. Pemaksaan suatu ideologi budaya biasanya terjadi karena adanya . a. pengaruh bencana alam b. pengaruh urbanisasi c. pengaruh industrialisasi d. pengaruh perang 17. Adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas di masyarakat merupakan pengaruh dari adanya . a. sistem pendidikan yang maju b. heterogenitas penduduk c. sistem terbuka masyarakat

d. sikap ingin meniru budaya asing 18. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang lebih kompleks merupakan dampak negatif dari . a. pertambahan penduduk b. migrasi penduduk c. kemajuan di bidang pendidikan d. perubahan sosial budaya 19. Sebagai pelajar sebaiknya kita menyikapi segala bentuk perubahan sosial dan budaya dengan sikap . a. apriori terhadap segala bentuk pengaruh perubahan b. menerima setiap perubahan tanpa terkecuali c. masa bodoh terhadap setiap pengaruh perubahan d. kritis dan terbuka dengan memfilter segala bentuk perubahan 20. Masyarakat yang pernah dijajah bangsa lain akan memiliki sikap . a. rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan b. sikap pesimistis c. sikap tertutup d. haus akan hal-hal baru yang dibawa pihak penguasa

Latihan soal IPS kelas 9 dari bank soal untuk menghadapi ujian semester sekolah dan ujian nasional (6) (Salah satu tindakan Hittler dalam mengembangkan fasisme)
1. Salah satu tindakan Hittler dalam mengembangkan fasisme adalah membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi. Alasan tindakan Hittler adalah .
a. orang Yahudi menguasai perekonomian Jerman

b. Adolf Hittler sangat membenci orang Yahudi c. orang Yahudi dianggap sebagai biang kekalahan Jerman dalam PD I d. orang Yahudi tidak mau tunduk pada kebijaksanaan Hittler 2. Negara-negara fasis pada umumnya menganut paham chauvinisme, yaitu .
a. menganggap dirinya unggul dari ras lainnya

b. negara di atas segala kepentingan rakyat c. menganggap semua bangsa itu sama d. memimpikan persatuan seluruh negara di bumi 3. Secara khusus, Perang Dunia II di kawasan Eropa disebabkan oleh .
a. terbunuhnya putra mahkota Austria

b. serangan Jepang terhadap pangkalan Sekutu di Hawai c. serangan Jerman terhadap kota Danzig di Polandia d. politik mencari kawan di antara negara-negara Eropa 4. Perjanjian San Fransisco berisi antara lain .
a. daerah Italia dipersempit

b. Pulau Kurile dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia c. Jerman dibagi menjadi dua daerah pendudukan d. Jerman harus mengganti kerugian perang 5. Alasan perlawanan rakyat terhadap Jepang adalah kewajiban melakukan seikerei, yaitu .
a. wajib menjadi tenaga romusha

b. mengikuti latihan militer ala Jepang

c. melakukan penghormatan terhadap Kaisar Jepang d. menyerahkan tanaman padi kepada Jepang 6. Berikut ini yang merupakan alasan munculnya perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, kecuali .
a. adanya penderitaan rakyat akibat kekejaman Jepang

b. kewajiban melakukan seikerei c. kesewenang-wenangan tindakan Jepang d. Jepang tidak segera memerdekakan Indonesia 7. Pada masa pemerintahannya di Indonesia, Jepang berusaha mengeksploitasi sumber kekayaan alam Indonesia sebab .
a. Indonesia sudah menjadi jajahan Jepang

b. Jepang khawatir kekayaan alam Indonesia dihabiskan oleh Belanda c. Jepang membutuhkan sumber kekayaan alam Indonesia untuk membantu perang Jepang d. kebutuhan yang dicari Jepang hanya ada di Indonesia 8. Peristiwa penting yang menandai dimulainya penjajahan Jepang di Indonesia yaitu . a. dibomnya pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour b. Belanda menyerahkan kepada Jepang dalam Perjanjian Kalijati c. Jepang masuk ke Indonesia lewat Tarakan d. dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki 9. Beberapa propaganda awal Jepang untuk menarik hati bangsa Indonesia, kecuali . a. mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya b. melarang penggunaan Bahasa Belanda c. mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia d. memberikan kemerdekaan secara bertahap 10. Heiho dan PETA yang dibentuk pemerintah Jepang mempunyai tugas utama a. mempertahankan Indonesia dari serangan musuh b. membantu Jepang di front pertempuran Asia Pasifik c. menjaga ketertiban umum d. memperkuat pasukan Jepang di Indonesia 11. Tujuan yang sebenarnya dari Jepang membentuk organisasi semi militer adalah . a. membantu pertahanan bangsa Indonesia menghadapi Belanda b. mempersiapkan tenaga prajurit untuk membantu Jepang c. mendidik bangsa Indonesia agar siap jika merdeka kelak d. menambah kekuatan angkatan perang di negeri Jepang 12. Tugas badan Cuo Sangi In hampir sama dengan badan DPA yaitu . a. memeriksa kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah Jepang b. mengadili setiap anggota PETA yang melakukan pemberontakan c. mengajukan usul dan pertimbangan kepada pemerintah Jepang d. menyampaikan aspirasi rakyat Indonesia kepada pemerintah Jepang 13. Jepang akhirnya membubarkan Gerakan Tiga A sebab . a. Gerakan Tiga A murni bentukan Jepang b. Gerakan Tiga A tidak bermanfaat bagi bangsa Indonesia c. Gerakan Tiga A didominasi orang-orang Jepang d. Gerakan Tiga A tidak mendapat sambutan dari rakyat Indonesia 14. Bagi bangsa Indonesia, Putera bertujuan untuk . a. mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi

b. mempersatukan kekuatan untuk melawan Jepang c. membangun kembali segala yang telah dirobohkan oleh Belanda d. menyelidiki kekuatan Jepang dalam Perang Pasifik 15. Alasan Syahrir melakukan perlawanan terhadap Jepang adalah . a. Jepang adalah negara fasis b. Jepang tidak segera memerdekakan Indonesia c. menolak modernisasi yang dilakukan oleh Jepang d. penderitaan rakyat yang sangat berat 16. Pernyataan berikut yang benar mengenai stratifikasi sosial masyarakat Jepang, kecuali . a. golongan pribumi menempati lapisan paling bawah b. lapisan paling atas ditempati oleh golongan Jepang c. Lapisan kedua diduduki oleh golongan pribumi d. golongan Timur Asing menempati lapisan paling bawah 17. Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia antara lain . a. pergerakan nasional semakin radikal b. Indonesia mulai dijajah Jepang c. Belanda memberikan kemerdekaan kepada jajahannya d. negara-negara imperialis memberi kemerdekaan kepada jajahannya 18. Untuk menghadapi invasi Jepang di Asia Tenggara, maka pihak Sekutu . a. segera memerdekakan tanah jajahannya b. mengadakan kerja sama dengan sayap kiri Jepang c. meminta bantuan Amerika Serikat dan Rusia d. membentuk komando gabungan ABDACOM 19. Pemberontakan PETA di Blitar dapat dikatakan mengalami kegagalan sebab . a. persenjataan Jepang lebih modern b. rencana pemberontakan sudah diketahui oleh Jepang c. tidak mendapat dukungan dari rakyat d. persiapan yang kurang matang 20. Aspek mentalitas yang ditimbulkan dari adanya romusha adalah . a. desa kehilangan para pemuda dan kaum laki-laki b. masyarakat pedesaan dihantui oleh ketakutan kolektif c. terjadi kelaparan dan wabah penyakit d. ekonomi rakyat mengalami kerusakan LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 SOAL 14

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E pada lembar jawab 1. Pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah di beberapa tempat, diwarnai aksi saling menghasut atau saling memfitnah antara para pendukung calon kepala daerah untuk mendapatkan kemenangan. Realitas sosial demikian merupakan contoh interaksi sosial yang berbentuk ... A. kompetisi

B. kooperasi C. kontravensi D. konsiliasi E. konflik 2. Kelompok masyarakat memberikan tepuk tangan terhadap pidato kampanye tokoh politik yang dikagumi sebagai bentuk dukungan. Di sela-sela pidato, masyarakat pendukungnya meneriakkan yel-yel tanda persetujuan terhadap pidato yang disampaikan secara langsung di tempat terbuka. Tindakan sosial para pendukung terhadap tokoh politiknya sangat dipengaruhi oleh faktor ... A. imitasi B. identifikasi C. sugesti D. empati E. simpati

3. Ketika guru berinteraksi dengan murid, seorang guru menyayangi sisea sesuai dengan etika guru; demikian juga dengan murid, ia harus menghargai dan hormat terhadap gurunya. Faktor yang mendasari perilaku sosial pada contoh di atas adalah norma ... A. susila B. agama C. hukum D. kebiasaan E. kesopanan 4. Sekelompok penyeberang jalan melintas di zebra cross, sementara itu pengendara roda dua melaju dengan tertib dan memakai helm sesuai peraturan lalu lintas yang berlaku. Kondisi tersebut menggambarkan pelaksanaan norma ... A. hukum B. agama C. kesopanan D. kebudayaan E. kesusilaan

5. Seorang anak yang sedang makan sambil mengangkat kaki ditegur oleh ibunya. Dijelaskan kepadanya bahwa sikap seperti itu tidak baik. Ditinjau dari tahap waktunya, sosialisasi yang dilakukan ibu terhadap anaknya tersebut tergolong ... A. otoriter B. familier C. primer D. sekunder E. tersier

6. Sekolah sebagai salah satu media sosialisasi yang mempengaruhi perkembangan kehidupan bangsa, tidak saja mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berfungsi untuk membentuk ... A. kepribadian yang mempunyai rasa cinta tanah air B. motivasi belajar berbahai ilmu dan teknologi C. tingkah laku anak sesuai kebudayaan daerah D. keterampilan kerja di industri hulu dan hilir E. status dan peran sosial di masyarakat baru 7. Seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat jawa cenderung berdifat tenang, sopan, pantang berbicara keras, dan mengunakan bahasa yang halus jika berbicara dengan orang yang lebih tua. Karakteristik kepribadian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara sosialisasi dengan ... A. motivasi individu B. pengendalian sosial C. lingkungan budaya D. lembaga masyarakat E. warisan biologis 8. Seorang anak mengalami keterbatasan komunikasi dengan kedua orang tuanya. Setiap hari, ibu dan ayah anak ini sangat sibuk, karena harus mengurus perusahaannya. Keterbatasan perhatian dan komunikasi dengan orang tuanya membuat anak tidak dapat memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga perilaku anak tersebut berbeda atau menyimpang dari kebiasaan masyarakat Proses pembentukan perilaku menyimpang anak tersebut terjadi karena ... A. asosiasi diferensial B. sosialisasi tidak sempurna C. pemberian label/cap sebagai penyimpang D. sosialisai dengan subkultur menyimpang E. gangguan mental atau jiwa individu 9. Remaja yang sedang mengalami stres berat berupaya untuk menghilangkan kekalutannya dengan mengonsumsi narkoba. Penyimpangan yang dilakukan tersebut dapat diancam dengan sanksi berat karena termasuk penyimpangan ... A. primer B. sekunder C. positif D. negatif E. gaya hidup 10. Setiap malam Ani selalu keluar, maka ia pun kemudian digosipkan sebagai wanita nakal. Mendengar dirinya digosipkan sebagai wanita nakal, maka ia pun tidak suka lagi keluar malam. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan baahwa gosip dapat berfungsi sebagai alat ... A. pelapisan sosial B. diferensiasi sosial C. pengendalian sosial

D. perubahan sosial E. sosialisasi efektif 11. Seorang ibu menasehati putranya untuk berhati-hati dalam memilih teman bergaul agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Contoh tersebut merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat ... A. represif B. kuratif C. preventif D. persuasif E. korektif 12. Perhatikan gambar stratifikasi berikut!

Keterangan : A = Pengusaha Besar B = Pengusaha Menengah C = Pengusaha Kecil

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan stratifikasi sosial didasarkan atas kriteria ... A. kuantitas modal B. gelar kesarjanaan C. tingkat pendidikan D. penguasaan teknologi E. spesialisasi keahlian 13. Gambar stratifikasi sosial pada masa kolonial di bawah mempunyai sifat ...

Keterangan : 1 = golongan eropa 2a = golongan timur jauh 2b = golongan bangsawan 3 = golongan pribumi

A. tertutup B. terbuka C. campuran

D. homogen E. heterogen 14. Perhatikan skema struktur sosial di bawah ini:

Skema diatas menunjukkan struktur sosial vertikal yang bersifat ... A. sengaja B. otomoatis C. tertutup D. homogen E. campuran 15. Konflik yang kadang-kadang terjadi antara kelompok generasi tua dengan generasi muda ditandai adanya perbedaan pandangan, sikap, tingkah laku, dan tutur kata. Contoh konflik antargenerasi tersebut umumnya disebabkan oleh faktor ... A. umur/usia B. kepentingan C. perubahan sosial D. posisi dalam masyarakat E. peranan yang berbeda 16. Karena tidak dapat diselesaikan di tingkat RT/RW, sengketa batas tanah pekarangan antara Pak Akhmad dengan Pak Badu diselesaikan di pengadilan. Bentuk akomodasi tersebut termasuk .... A. mediasi B. arbitrasi C. ajudikasi D. koersi E. konsiliasi 17. Perhatikan skema berikut! Struktur sosial pada masyarakat majemuk di atas berbentuk ... A. konsolidasi sosial B. interseksi sosial C. integrasi sosial D. asimilasi sosial E. akulturasi sosial 18. Kelompok sosial yang eksklusif membawa simbol tertentu (misalnya agama Islam) akan memicu kelompok sejenis bermunculan dengan simbol yang berbeda (misalnya agama Kristen). Perbedaan antarkelompok akan menguat pada suku yang didominasi oleh simbol sosial tersebut. Hal ini dapat menimbulkan potensi konflik berupa ... A. kemenangan kelompok dengan simbol sosial tertentu di satu daerah B. anggapan pada kelompok lain sebagai pihak yang harus dikalahkan

C. keinginan untuk mempengaruhi kelompok lain untuk bersatu D. menghargai kelompok lain sebagai elemen bangsa E. peningkatan kesadaran kolektif untuk hidup bersama 19. Perhatikan contoh mobilitas berikut: 1) Setelah lulus SMA, Herry melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum UNDIP 2) Ibu Siti pindah tugas ke daerah asal karena ingin mendekati orang tuanya 3) Poniman, seorang staf dipromosikan menjadi kepala bagian di kantornya 4) Tomy, seorang pelajar ikut dalam program pertukaran siswa ke Malaysia Dari pernyataan di atas yang merupakan mobilitas vertikal adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 20. Seorang pemuda terpelajar dari kalangan rakyat biasa menikah dengan putri seorang hartawan. Pemuda tersebut kemudian menempati status sosial yang setara dengan istrinya. Saluran yang digunakan untuk mobilitas sosial adalah ... A. pendidikan dasar B. partai politik C. lembaga keagamaan D. perkawinan dan pendidikan E. organisasi ekonomi formal 21. Perhatikan ciri-ciri hubungan sosial berikut! 1) Interaksi antarindividu bersifat formal 2) Hubungan sosial berlangsung erat dan intim 3) Solidaritas dan kontrol sosial relatif sangat kuat 4) Hubungan sosial dilandasi kepentingan ekonomi Yang menjadi ciri-ciri dalam masyarakat paguyuban adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 22. Perhatikan beberapa ciri kehidupan sosial di bawah ini! 1) Terjadinya segmentasi kelompok-kelompok sosial 2) Memiliki sub-kebudayaan yang berbeda/beragam 3) Mengembangkan sikap konsensus terhadap nilai dasar 4) Struktur sosial terbagi ke dalam lembaga yang bersifat komplementer Yang termasuk ciri kehidupan politik dalam masyarakat majemuk adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3

D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 23. Kemajemukan suku bangsa di indonesia disebabkan oleh terjadinya isolasi sosial di antara berbagai kelompok yang dipengaruhi oleh faktor ... A. keadaan geografis B. iklim yang berbeda C. pengaruh kebudayaan asing D. pelaksanaan pembangunan E. perbedaan keturunan 24. Keluarga Umar, orang Sunda beragama Islam, bertetangga dengan keluarga Agus yang orang Jawa beragama Kristen. Mereka mempunyai profesi yang berbeda. Pada suatu hari keduanya bertengkar hebat. Pertengkaran mereka dipengarui faktor struktur sosial majemuk, yaitu ... A. adanya konsolidasi sosial B. rasa harga diri yang berlebihan C. perasaan kompetitif yang tidak sehat D. kondisi stalemate di antara mereka E. dianggap remeh satu sama lain 25. Beberapa perilaku dalam masyarakat: 1) menghargai solidaritas antara kelompok suku bangsa 2) melestarikan budaya yang diwarnai dari leluhur 3) menghambat proses pembangunan fasilitas modern 4) memilih pemimpin yang berasal dari putra daerah Yang merupakan sikap primordial dalam masyarakat majemuk adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 26. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dari struktur kemasyarakatan. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan ciri-ciri perubahan sosial yang sistemik adalah ... A. Masyarakat yang terisolisasi tidak dapat mengalami perubahan sosial B. Kegiatan masyarakat industri modern menjadi berhenti berkembang C. Perubahan lembaga tertentu diikuti oleh perubahan lembaga sosial lain D. Perubahan evolusioner menimbulkan disorganisasi sosial tertentu E. Perubahan material tidak berpengaruh pada bidang spiritual Paragraf berikut untuk soal nomor 28 dan 29 Bacalah paragraf berikut dengan saksama! 27. Masyarakat eropa mengalami perubahan menuju kemajuan karena mengamalkan ajaran agama protestan yang menekankan cara hidup hemat dan kerja keras. Kenyataan tersebut menunjukkan peran agama sebagai ...

A. ajaran tentang ketuhanan B. faktor pendorong kehidupan sosial C. tuntunan hidup masyarakat tertentu D. tujuan hidup berdasarkan ajaran Tuhan E. norma untuk mencapai kebahagiaan abadi 28. Pemerintah telah menetapkan UU mengenai Perlindungan Terhadap Anak dan Perempuan untuk melindungi dari aksi tindak kekerasan. Contoh di atas merupaka kemajuan di bidang A. Kesetaraan gender B. Kebebasan individu C. Emansipasi wanita D. Pengakuan HAM E. Kebebasan berpendapat 29. Modernisasi mengubah kehidupan masyarakat menjadi seba efisien, produktif, praktis dan nyaman. Namun modernisasi juga mendorong tercoptanya pola hidup yang cenderung mengejar kemewahan duniawi dan konsumtof. Berdasarkan deskropsi tersebut, dampak negatif dari modernisasi adalah munculnya gaya hidup ... A. anarkis, melakukan pengrusakan fsilitas umum B. sekuler, tidak percaya adanya ajaran dosa dan pahala C. hedonis, mengutamakan kenikmatan jangka pendek D. ekonomis, menghemat anggaran belanja/pengeluaran E. fanatis, hanya mengakui kebenaran kelompok sendiri 30. Lembaga atau pranata sosial berfungsi sebagai sarana untuk memelihara dan mempertahankan sistem sosial masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah ... A. Mematuhi peraturan di dalam masyarakat B. Mengawasi aturan-aturan yang diberlakukan C. Melestarikan adat istiadat dalam masyarakat D. Menjaga kebaikan sikap hidup bersama E. Memenuhi kebutuhan masyarakat 31. Beberapa kegiatan dalam keluarga : 1) ayah bekerja keras mencari nafkah 2) ayah menegur anaknya yang duduk di meja 3) rekreasi bersama pada akhir pekan 4) ibu menanyakan model baju yang disukai anak Kegiatan keluarga yang menunjukkan fungsi afeksi adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 32. Fungsi pranata agama bagi kelangsungan hidup masyarakat adalah mengatur kegiatan bersama dalam memenuhi kebutuhan terhadap ...

A. ketertiban dan keamanan B. kehidupan ekonomi C. kebahagiaan hakiki D. kerukunan hidup bersama E. prinsip benar atau salah 33. Masyarakat membangun lembaga ekonomi dalam bentuk perusahaan, badan usaha, maupun koperasi. Semua lembaga ekonomi tersebut dibangun untu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ... A. Keamanan dan kedamaian B. Ketertiban dan keteraturan C. Kemakmuran dan kesejahteraan D. Kerukunan dan ketenteraman E. Keutuhan dan kebersamaan 34. Dalam rancangan penelitian sosial yang perlu diperhatikan adalah pemilihan topik penelitian. Salah satu syarat topik yang baik yaitu cukup menarik untuk diteliti, artinya A. memiliki manfaat bagi masyarakat luas B. berkaitan erat dengan isu-isu yang terjadi C. mendorong semangat melakukan penelitian D. menambah jumlah topik penelitian E. meningkatkan pengetahuan masyarakat 35. Hasil pengumpulan data penelitain tentang kehidupan masyarakt miskin kota diperoleh dari data pemda setempat antara lain tentang penyebaran lokasi permukiman, jumlah populasi masyarakat miskin, jenis pekerjaan dan lamanya menempati wilayah tertentu. Data tersebut termasuk data A. laboratorium B. kepustakaan C. lapangan D. sekunder E. primer 36. Sebuah penelitain dengan populasi yaitu semua siswa di SMA tertentu. Sampel yang menjadi subjek data diambil berdasarkan jenjang kelas dengan rincian 15 siswa kelas X. 15 siswa kelas XI, dan 15 siswa kelas XII. Teknik sampling tersebut dinamakan ... A. kelompok B. kuota C. wilayah D. acak E. strata 37. Seorang peneliti ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang kehidupan suku Asmat yang ada di papua. Peneliti terjun secara langsung ikut serta menjadi bagian dari kegihupan mereka selama berbulan-bulan. Dengan demikan dia dapat memperoleh data empirik tentang suku Asmat. Teknik pengumpulan data tersebut adalah ...

A. kuesioner/engket tertutup B. wawancara berstruktur C. obserbasi partisipatif D. obserbasi non partisipatif E. analisis isi media massa 38. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Dapat mengamati perubahan perilaku kelompok 2) Memungkinkan pencatatan berbagai gejala dengan cepat 3) Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu 4) Teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi Sari pernyataan di atas yang menunjukkan kelebihan dari teknik wancara adalah ... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 39. Tabel nilai ulangan sosiologi kelas XI IPS-2 : Nilai Frekuansi Keterangan : Modus = 80 50 40 60 60 70 80 80 110 90 60 Jumlah 350 Dari modus yang ada pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa ... A. siswa yang tidak mengikuti remedial 80 siswa B. siswa mencapai kkm sebanyak 110 siswa C. peserta ulangan sebanyak 350 siswa D. paling banyak siswa mendapat nilai 80 E. nilei terendah diperolah siswa 40 40. Fungsi penulisan laporan hasil penelitian sosial sederhana bagi kepentingan praktis peneliti adalah ... A. Memberikan pengalaman dalam melakukan kegiatan penelitian B. Menginformasikan tata cara melakukan kegiatan penelitan ilmiah C. Membantu memecahkan masalah sosial yang ada dalam masyarakat D. Mendorong semangat untuk menyusun hasil penelitian E. Memudahkan dalam melakukan penelitan lanjutan

You might also like