You are on page 1of 47

1

PEDOMAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANDIKDASMEN DIREKTORAT PEMBINAAN TK DAN SD 2007

KATA PENGANTAR
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa salah satu standar nasional pendidikan adalah standar penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan standar dalam pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan prasarana dalam rangka menjamin mutu pendidikan. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa masing-masing tingkat satuan pendidikan perlu menetapkan dan mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Penilaian merupakan bagian penting dari perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kompetensi. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, fungsi lain penilaian adalah diagnosis dan perbaikan proses pembelajaran. Oleh sebab itu di samping kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang bermakna diperlukan adanya sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan pada setiap satuan pendidikan.

Pedoman penilaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian di sekolah dasar, serta dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah.

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR . i DAFTAR ISI ........ BAB I PENDAHULUAN .. A. Latar Belakang .................................... B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian ....................... C. Dasar Penyusunan Pedoman Penilaian ........... PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR ... A. Pengertian ............... B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar..................... 1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar ....... 2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar......... C. Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar ............ 1. Valid/sahih .......... 2. Objektif ... 3. Transparan/terbuka ............. 4. Adil ..... 5. Terpadu ... 6. Menyeluruh dan berkesinambungan . 7. Bermakna 8. Sistematis ............ 9. Akuntabel ........ 10.Beracuan Kriteria ........... ii 1 1 3 3

BAB II

4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 7 7

BAB III JENIS DAN TEKNIK PENILAIAN HASIL BELAJAR................ A. Jenis Penilaian Hasil Belajar ... 1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang diukur a. Ulangan Harian ... b. Ulangan Tengah Semester .. c. Ulangan Akhir Semester . d. Ulangan Kenaikan Kelas

8 8 8 8 9 9 9

2. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran ........................................... 10 a. Penilaian Individual 10 b. Penilaian Kelompok ............................................................... 10 B. Teknik Penilaian.. ........... 1. Teknik Tes ................................................................................... a. Tes Tertulis ........................................................................... b. Tes Lisan ............................................................................... c. Tes Praktik/Perbuatan ... 10 10 11 13 13

ii

2. Teknik Non Tes .. a. Pengamatan/observasi ... b. Penugasan ............................................................................. c. Produk d. Portofolio ... BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS, DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR ............................................................................... A. Pengolahan Hasil Belajar .............................................................. B. Analisis Hasil Penilaian Hasil Belajar ........................................... C. Langkah-langkah menentukan KKM .. D. Tindak Lanjut ............ E. Pelaporan ....................................................................................... F. Format Pelaporan .......... G. Unsur Penilaian Hasil Belajar ....... H. Pengembangan Diri ........... I. Kriteria Kenaikan Kelas ............................................................... PENUTUP ..

14 14 19 20 22

25 25 26 26 29 30 30 36 39 40 41

BAB V

iii

Buku ini merupakan satu kesatuan dengan buku lain, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Peraturan Mendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas I Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas II Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas III Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas IV Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas V Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas VI Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 10. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Mata Pelajaran Bahasa Inggris 11. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Agama Islam 12. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Kristen 13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Katolik 14. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Hindu 15. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Buddha 16. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD 17. Standar Kompetensi Lulusan SD 18. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD 19. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD 20. Model Silabus Tematis Kelas 1 SD 21. Model Silabus Tematis Kelas 2 SD 22. Model Silabus Tematis Kelas 3 SD 23. Model Silabus Kelas 4 SD 24. Model Silabus Kelas 5 SD 25. Model Silabus Kelas 6 SD 26. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SD

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting dalam program pembelajaran disamping komponen-komponen yang lain.

Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang menjadi landasan program

pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu di dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 58 ayat 1 dinyatakan bahwa, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh

pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Dengan demikian, pada hakikatnya penilaian terhadap pembelajaran peserta didik dimulai dan dititikberatkan pada penilaian hasil belajar oleh pendidik di kelas. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pasal 63 ayat (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Selanjutnya dalam pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa, penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat 1 butir a) dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik; b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; b. Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak dapat dipisahkan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diajarkan serta metode pembelajaran yang digunakan. Oleh sebab itu sebelum penilaian dilaksanakan diperlukan kecermatan dalam analisis kompetensi dasar, pemilihan materi, penyusunan indikator yang representatif menjabarkan secara utuh tuntutan standar isi, sampai dengan pemilihan dan penyusunan alat penilaian. Agar guru-guru di lapangan mempunyai gambaran yang jelas maka disusunlah Pedoman Penilaian untuk Sekolah Dasar.

B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian


Pedoman Penilaian ini disusun dengan tujuan agar para pendidik dapat melaksanakan penilaian yang meliputi hasil perencanaan, penyiapan bahan, dan

penyelenggaraan,

pemeriksaan

penilaian,

pengolahan,

analisis,

pemanfaatan hasil penilaian serta penyusunan laporan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip/teknik penilaian dan tuntutan standar isi serta standar kompetensi lulusan. Pedoman Penilaian ini dapat berfungsi sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik, laporan kemajuan hasil belajar, dan perbaikan proses pembelajaran.

C. Dasar Penyusunan Pedoman Penilaian


1. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 tahun 2006. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

BAB II PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Pengertian


Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik; b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu. Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua.

B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar


1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar a. Tujuan Umum : 1) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; 2) memperbaiki proses pembelajaran; 3) sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa. b. Tujuan Khusus : 1) mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa; 2) mendiagnosis kesulitan belajar; 3) memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar; 4) penentuan kenaikan kelas; 5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut. a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas. b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar. c. Meningkatkan motivasi belajar siswa. d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.

C. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar


Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut: 1. Valid/sahih Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.

2. Objektif Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

3. Transparan/terbuka Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan. 4. Adil Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 5. Terpadu Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi

dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Bermakna Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat

8. Sistematis Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

9. Akuntabel Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

10. Beracuan kriteria Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

BAB III JENIS DAN TEKNIK PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Jenis Penilaian Hasil belajar
Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaannya. 1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. a. Ulangan Harian Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah

menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi. Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester. Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan

dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.

b. Ulangan Tengah Semester Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

c. Ulangan Akhir Semester Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk. Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.

d. Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis, pengamatan, tugas dan produk. 9 lisan, praktik/perbuatan,

Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.

2. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian individual dan penilaian kelompok. a. Penilaian individual Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.

b. Penilaian kelompok Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti: kerjasama,

menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, dan lain-lain.

B. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes. 1. Teknik Tes Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang

10

hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Tes Tertulis Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan

harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay). Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut. 1) Pilihan ganda (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV) Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair ; cair gas cair; padat gas. Indikator : mendeskripsikan proses perubahan wujud dari padat ke cair atau sebaliknya. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar! Air didinginkan sampai di bawah 0 Celcius akan . a. mengembun b. mendidih c. membeku d. menguap

2) Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2) Kompetensi Dasar : Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat Pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK Indikator : Menjelaskan tugas BPK.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar! Pemeriksa Keuangan Negara dilakukan oleh lembaga . a. Dewan Perwakilan Rakyat

11

b. Badan Pemeriksa Keuangan c. Mahkamah Agung d. Mahkamah Konstitusi

3) Menjodohkan (Ilmu Pengetahuan Alam) Kompetensi Dasar: Menjelaskan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan atau melindungi diri dari musuhnya. Pasangkan pernyataan pada lajur kiri dengan huruf di depan jawaban pada kotak sebelah kanan, sehingga menjadi pasangan yang sesuai dan benar! No Pernyataan 1. Cara beladiri kerbau Jawaban Pilihan Jawaban a. mengeluarkan bau b. menanduk 2. Cara beladiri cicak c. merubah warna kulit d. memutuskan ekor 3. Cara beladiri bunglon

4) Bentuk Isian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas V/1 ) Kompetensi Dasar : Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indikator : Menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara maritim.

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! Contoh Negara Indonesia mempunyai wilayah lautan yang lebih luas sehingga disebut negara ....

5) Bentuk Uraian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI/1) Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada Indikator : Menyebutkan syarat-syarat sebagai pemilih dalam Pemilu Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai perintah! Tuliskan empat syarat sebagai pemilih dalam Pemilu!

12

b. Tes Lisan Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran. c. Tes Praktik/Perbuatan Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut

peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya. Contoh tes praktik/perbuatan dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran berpidato, menari, menyanyi, melukis, menggambar, berolahraga, bercerita, membaca puisi, menulis dan lain-lain. Tes kinerja diukur dengan menggunakan bentuk instrumen lembar observasi. Contoh format tes praktik/perbuatan sebagai berikut : Lembar tes praktik/perbuatan Indikator: Kemampuan membaca puisi Tanggal
No. 1 Nama 2

:..........................................
Aspek yang dinilai Pelafalan dan Penghayatan pengintonasian 3 4 Penampilan 5 Jumlah skor 6 Ratarata skor 7

Rentang nilai

0 40

0 40

0 - 20

13

Keterangan : Kolom 1, Nomor Kolom 2, Nama Kolom 3, Penghayatan = Nomor urut siswa = Nama siswa = Penghayatan isi puisi yang dibaca ( mimik, gerak tangan, gerak tubuh ) Kolom 4, pelafalan dan pengintonasian Kolom 5, Penampilan Kolom 6, Jumlah Skor Kolom 7, Rata-rata Skor = Penggunaan lafal dan intonasi = Kostum, sopan santun, penggunaan peraga. = Merupakan jumlah dari kolom 3, 4, dan 5 = Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor dibagi aspek yang dinilai. 2. Teknik Nontes Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini

dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa. Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus disesuaikan dengan: - kompetensi yang diukur; - aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap; - kemampuan siswa yang akan diukur; - sarana dan prasarana yang ada.

Teknik penilaian nontes dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Pengamatan/observasi Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya. Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika: ketelitian;

14

kecepatan kerja; kerjasama; kejujuran.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Bahasa Indonesia kerapian dan kebenaran tulisan; kesantunan berbahasa; kecermatan berbahasa.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan; kedisiplinan; tanggung jawab; kerjasama; inisiatif; toleransi; kebersihan dan kerapihan.

Alat/instrumen untuk penilaian melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau angket (kuesioner). Skala sikap Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.

Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan. 2) Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah dipelajari dan sebagainya. 3) Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala. 4) Menentukan skala dan penskoran.

15

Contoh : Penilaian skala sikap terhadap kebersihan. No 1. 2. 3. 4. 5. Pernyataan Rumah sebaiknya dirawat kebersihannya setiap hari Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab semua anggota keluarga Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya setiap hari Kebersihan ruang kelas menjadi tanggung jawab setiap anggota kelas Setiap siswa sebaiknya melaksanakan tugas piket dengan penuh rasa tanggung jawab Anak yang lalai melaksanakan tugas piket harus menggantinya pada waktu lain Ketua kelas tidak perlu melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas mengatur kegiatan kelas Keterangan : 1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. kurang setuju 4. setuju 5. sangat setuju Angket (kuesioner) Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran, media, dan lain-lain. Skala 1 2 3 4 5

6.

7.

16

Contoh angket Nama Kelas : .. : ..

Petunjuk Pengisian angket! Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d. 1. Air minum di keluargamu berasal dari .... a. sumur b. kemasan c. hujan d. sungai 2. Air mandi di keluargamu berasal dari .... a. sumur b. kemasan c. hujan d. sungai 3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh .... a. orang tua b. pembantu c. kakak d. saya sendiri 4. Tempat tidurmu dirapikan oleh .... a. orang tua b. pembantu c. kakak d. saya sendiri 5. Setiap hari rumahmu dibersihkan oleh .... a. orang tua b. pembantu c. saudara d. seluruh anggota keluarga

17

Contoh Angket Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas VI/1) Kompetensi Dasar : Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari Indikator : Mencontoh nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari Nama siswa Jenis kelamin Kelas : ................................. : .................................. : ..................................

Petunjuk Pengisian angket! Lingkari pada pernyataan (Ya/tidak) yang sesuai dengan pilihan Anda . 1. Mencontoh nilai persatuan Dalam berteman memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama. Ya /Tidak Menghargai pendapat orang lain Membuat kelompok belajar Suka bertengkar dengan teman Mengejek teman yang kurang beruntung Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak

2. Mencontoh nilai kesatuan Ikut lomba tarian daerah tingkat propinsi. Mengikuti jambore Tingkat Nasional Tidak peduli terhadap bencana alam yang menimpa teman di propinsi lain Merusak cagar budaya alam Melaksanakan upacara bendera dengan tertib Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya /Tidak Ya/Tidak

18

b. Penugasan Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek. Tugas Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.

Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Banyaknya tugas setiap mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan siswa karena memerlukan waktu untuk istirahat, bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan lingkungan sosial lainnya. 2) Jenis dan materi pemberigan tugas harus didasarkan kepada tujuan pembemberian tugas yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan

pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang esensial sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, perkembangan, dan lingkungannya. 3) Diupayakan pemberian tuga dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.

Proyek Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai menggunakan klinometer.

19

Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek 1. Tahap Persiapan : kemampuan membuat perencanaan, merancang kegiatan, dan mengembangkan suatu ide. 2. Tahap Produksi : kemampuan memilih dan menggunakan bahan, peralatan, dan langkah-langkah kerja. 3. Tahap Pelaporan : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek, kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan laporan.
Persiapan 0 20 18 Pelaksanaan 0 40 35 Pelaporan 0 40 37

No.

Nama

Nilai Akhir

1.

Mirna Sari Dewi

80

c. Produk Penilaian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir. Tahap-tahap penilaian produk 1) Tahap Persiapan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam hal merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain produk 2) Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik 3) Tahap Hasil, meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan dan kriteria yang telah ditentukan

20

Contoh Produk Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas V/1) Kompetensi Dasar : Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok. Indikator Tugas : : Membuat rambu lalu lintas -

Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat sebuah produk salah satu rambu lalu lintas

(1) Tahap Persiapan a. Kelompok menyediakan alat-alat untuk membuat rambu lalu lintas misal kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna, penggaris, dan sebagainya. b. Kelompok membagi tugas sesuai rencana memproduk rambu lalu lintas (semua anggota kelompok mempunyai beban tugas masingmasing) (2) Tahap pembuatan a. Masing-masing anggota kelompok mengerjakan tugasnya b. Menggabungkan hasil kerja individu untuk menjadi sebuah produk rambu lalu lintas c. Merapikan, memperindah hasil produk rambu lalu lintas. (3) Tahap pemajangan a. Mempresentasikan proses produk rambu lalu lintas b. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses produksi c. Memajang produk di kelas
No. Nama Persiapan 0 20 15 20 Produksi 0 - 50 45 50 Pemajangan 0 30 30 30 Nilai Akhir 90 100

1. 2.

Kelompok I Kelompok II

21

d. Portofolio 1) Pengertian Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya. 2) Bagian-bagian Portofolio Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut. a) Halaman Judul Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas, dan sekolah. b) Daftar isi dokumen Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio. c) Dokumen Portofolio Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. d) Pengelompokan Dokumen Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumentasikan tetapi hanya karya siswa yang terpilih saja. Penentuan karya siswa yang terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa. 22

e) Catatan Pendidik dan Orangtua Pada dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa tugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga dapat memasukkan dokumen yang diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata, tetapi juga bisa berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya serta keaktifannya dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat, kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu. Catatan pendidik, siswa, dan orang tua dapat langsung dituliskan pada dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil yang ditempelkan atau disatukan pada dokumen. Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar yang dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut. Catatan/Tanggapan Pendidik Bentuk artistik bagus, teknik pewarnaan perlu ditingkatkan. Siswa Waktunya kurang! Orang Tua/Wali Murid Perlu banyak berlatih.

23

3) Penggunaan Portofolio Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang tua bersama rapor. Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis dan hasil analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi proses dan hasil belajar siswa selama periode tersebut.

24

BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR A. Pengolahan Hasil Belajar
Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai berikut: 1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan atau tes praktik/perbuatan. 2. Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes praktik/perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1-100 dengan diberi catatan dan komentar. 3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Pilihan Ganda, setiap soal diberi skor 1 b. Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1 c. Isian, setiap soal diberi skor 2 d. Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. (Pada contoh di bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3) Contoh hasil pekerjaan tes Ali dalam mata pelajaran IPS sebagai berikut. No 1 2 3 4 Bentuk Soal Pilihan Ganda Menjodohkan Isian Uraian Jumlah Jumlah Soal 10 5 10 5 skor 1 1 2 3 Skor Maksimal 10 5 20 15 50 Skor Keterangan Perolehan 7 3 10 12 32

Nilai ulangan Ali dapat dihitung dengan rumus :


Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran IPS yang diperoleh Ali adalah:
32 x 100 64 50

25

B. Analisis Penilaian Hasil Belajar


Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas, produk), ulangan tengah semester(tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk), ulangan akhir semester (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk), dan ulangan kenaikan kelas (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan pruduk).

Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal ketuntasan belajar akan diberi remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberikan pengayaan.

Analisis untuk ulangan akhir semester, ulangan harian dan tengah semester untuk menentukan nilai di rapor semester satu. Sedangkan analisis ulangan kenaikan kelas, nilai ulangan harian, dan tengah semester dipergunakan untuk menentukan nilai rapor semester dua dan kenaikan kelas. Selain itu analisis dilakukan untuk

mengetahui ketuntasan belajar.

C. Langkah-langkah menentukan KKM


Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut: 1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas! 2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:

26

a. Aspek Kompleksitas: Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. b. Aspek Sumber Daya Pendukung Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. c. Aspek intake Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi. 3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD! 4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran! 5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa. CONTOH MATA PELAJARAN : IPS KELAS : IV Jumlah KD 10
SUMBER DAYA PENDUKUNG STANDAR KOMPETENSI KOMPLEK -SITAS Pendidik*) Sarana Prasarana**) 40-100 INTA KE (POTENSI SISWA) 40 -100 40-100 40-100 KETUNTASAN KD (%)

KOMPETENSI DASAR

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kot a, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

80

70

70

60

70

Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan

70

70

70

60

66

27

SUMBER DAYA PENDUKUNG STANDAR KOMPETENSI KOMPLEK -SITAS Pendidik*) Sarana Prasarana**) 40-100

INTA KE (POTENSI SISWA) KETUNTASAN KD (%)

KOMPETENSI DASAR

40 -100

40-100

40-100

keragaman sosial dan budaya Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kot a, provinsi) 60 70

70

60

63

70

80

70

70

72

Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kot a, provinsi) dan menjaga kelestariannya Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan 2.1. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

70

80

70

70

72

60

80

70

60

67

80

80

70

70

75

28

SUMBER DAYA PENDUKUNG STANDAR KOMPETENSI KOMPLEK -SITAS Pendidik*) Sarana Prasarana**) 40-100

INTA KE (POTENSI SISWA) KETUNTASAN KD (%)

KOMPETENSI DASAR

40 -100

40-100

40-100

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya 2.2. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2.3. Mengenal perkembang an teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakanny 2.4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya 80 80

70

70

75

70

70

70

70

70

60

70

70

60

65

Jumlah

10 KD KKM IPS Kelas IV

695 695 : 10 = 69,5

Keterangan *) Pendidik : Evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri **) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, lingkungan Rentang nilai antara 40 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen. Rentang Nilai: 80-100 : Tinggi 60-79 : Sedang 40-59 : Rendah 29

D. Tindak Lanjut
Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian Tindak lanjut yang diberikan antara lain melalui remedial, dan pengayaan. Contoh, jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tertentu 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari 75%, perlu mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai. Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut perlu mendapatkan pengayaan. Tindak lanjut remedial dan pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas, dan menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia, kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya yang bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.

E. Pelaporan Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah. 2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaiaan yang bermanfaat bagi pengembangan siswa. 3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar. 4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi. 5. Memberikan Informasi yang benar , jelas, dan akurat.

Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa untuk : 1. Memberikan informasi yang tepat, dan jelas tentang kemajuan hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. 2. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk hasil belajarnya.

30

3. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam mencapai kompetensi.

F. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan. Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu semester. Berikut ini contoh format laporan pencapaian Hasil Belajar siswa untuk kelas I VI.

31

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA Nama Siswa : ...........................................Kelas : ................................... Nomor Induk : .......................................... Semester : I (Satu) Nama Sekolah : .......................................... Tahun Pelajaran: 20.......... / 20............. Alamat Sekolah: ......................................................................................................... .......................................................................................................... No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B. 1. 2. 3. Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : ............... ( .....................................................) No 1. 2. 3. Kepribadian Sikap Kerajinan Kebersihan dan Kerapian Nilai Izin Sakit Tanpa Keterangan Ketidakhadiran Hari Mata Pelajaran Muatan Nasional Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan Muatan Lokal Nilai Siswa Rata-rata

Keterangan: A = Baik Sekali B = Baik C = Cukup D = Kurang E = Sangat kurang

( 86-100) (71 85) (56 70) (41 55) ( < 40)

32

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI

CATATAN

..........., ........................ Orang Tua/Wali Guru Kelas

(...................................)

(...................................)

33

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA Nama Siswa : ...........................................Kelas : ................................... Nomor Induk : .......................................... Semester : II (Dua) Nama Sekolah : .......................................... Tahun Pelajaran: 20.......... / 20............. Alamat Sekolah: ......................................................................................................... .......................................................................................................... No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B. 1. 2. 3. Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : ............... ( .....................................................) No 1. 2. 3. Kepribadian Sikap Kerajinan Kebersihan dan Kerapian Nilai Izin Sakit Tanpa Keterangan Ketidakhadiran Hari Mata Pelajaran Muatan Nasional Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan Muatan Lokal Nilai Siswa Rata-rata

Keterangan: A = Baik Sekali ( 86-100) B = Baik (71 85) C = Cukup (56 70) D = Kurang (41 55) E = Sangat kurang ( < 40)

34

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI

CATATAN

Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan: Naik ke kelas : .........(......................)
Tinggal di kelas : ..........(.......................) ..........., ........................ Orang Tua/Wali Kepala Sekolah Guru Kelas

(...................................)

(...................................)

(...................................)

35

G. Unsur Penilaian Hasil Belajar


Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan dalam buku daftar nilai. Unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah sebagai berikut: a. Ulangan Harian b. Ulangan Tengah Semester c. Tugas (seperti Penugasan, produk, pengamatan) d. Ulangan Akhir Semester e. Ulangan Kenaikan Kelas Formulasi Penilaian Rapor Semester I: Nilai rapor semester I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Akhir Semester. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula. Sebagai contoh penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut.
Ulhar UTS UAS Tugas 4

Nilai rapor Semester I =

Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Ulhar UTS 2( UAS) Tugas 5

Nilai rapor semester I = Semester II:

Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula. Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut.
Ulhar UTS UKK Tugas 4

Nilai rapor Semester II=

36

Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Ulhar UTS 2( UKK) Tugas 5

Nilai rapor semester II = Pembulatan Nilai Akhir.

Penulisan nilai pada rapor diisi angka skala 100 tanpa desimal. Contoh: 75 Aturan pembulatan sebagai berikut: a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah, contoh: 66,45 dibulatkan menjadi 66. b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas, contoh: 75,5 dibulatkan menjadi 76. 75,6 dibulatkan menjadi 76. Contoh Pengolahan nilai Rapor Semester I bentuk Tulis Jenis Ulangan harian UTS UAS HT1: 80 HT2: 75 HT3: 70 TS: 70 AS: 65

Lisan HL1: 60 HL2: 60 HL3: TL: 60 AL: -

Praktik/ perbuatan HP1: 65 HP2: HP3: TP: 60 AP: 70

Rata-rata

75

60

65

67 63 68

Tugas

P1: 70 P2: 75 P3: 60

68

68

Nilai Rapor Nilai rapor Semester I =


Ulhar UTS UAS Tugas 67 63 68 68 = 67 4 4

Nilai ini dibulatkan menjadi: 67.

37

Keterangan: HT : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tulis HL : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan HP : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan. TS : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tulis TL : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan TP : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan. AS : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tulis AL : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan AP : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan. P : Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk)

Pengolahan nilai Rapor Semester II bentuk Tulis Jenis Ulangan harian UTS UKK Tugas HT1: 80 HT2: 60 HT3: 75 TS: 70 AS: 75 P1: 70 P2: 75 P3: 65

Lisan HL1: 80 HL2: 70 HL3: TL: 75 AL: 70

Praktik/ perbuatan HP1: 65 HP2: HP3: TP: 60 AP: 75

Rata-rata

72

75

65

71 68 73

70

70

Nilai Rapor
Ulhar UTS UKK Tugas 71 68 73 70 = 71 4 4 Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.

Nilai rapor =

Pendidik dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS atau memberikan bobot 2 pada UKK , maka formulasi penilaian di atas menjadi: Nilai rapor semester I: Nilai rapor =
Ulhar UTS 2( UAS) Tugas 67 63 2(68) 68 = 66,8 5 5

Nilai ini dibulatkan menjadi: 67.

38

Nilai rapor semester 2:


Ulhar UTS 2( UKK) Tugas 71 68 2(73) 70 = 71 5 5 Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.

Nilai rapor =

Catatan : Langkah-langkah pengolahan nilai yang menggambarkan kompetensi masingmasing mata pelajaran dilaksanakan dengan prinsip tertib, transparan, dan akuntabel dengan mempertimbangkan unsur-unsur penilaian di atas. Sehingga nilai yang dicantumkan dalam rapor menggambarkan realitas penguasaan kompetensi.

H. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, pendidik, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling untuk pengembangan diri berkaitan dengan: a. Kehidupan pribadi, membantu individu menilai kecakapan, minat, bakat, dan karakteristik kepribadian sendiri untuk mengembangkan diri secara realitik. b. Kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas. c. Kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai sesuatu kecakapan dan keterampilan tertentu. d. Perencanaan dan pengembangan karir, membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan erta mengambil keputuan berkenaan dengan karir tertentu, baik karir di masa depan maupun karir yang sedang dijalaninya. e. Kehidupan keberagamaan, membantu individu dalam memantapkan diri berkenaan dengan perilaku keberagamaan menurut agama yang dianutnya.

39

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, tetapi harus diprogramkan sekolah dan dievaluasi secara periodik dan berkelanjutan. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

I. Kriteria Kenaikan Kelas


Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing. 2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian 3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti.

CATATAN: Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata pelajaran yang belum tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%, atas pertimbangan tertentu.

40

BAB VI PENUTUP

Penilaian merupakan bagian penting dari sistem pembelajaran di sekolah. Penilaian merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat dijadikan umpan balik proses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi mengajar maupun bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.

Penilaian yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang diukur, metode pembelajaran yang digunakan, sarana prasarana yang tersedia serta kemampuan siswa. Selain itu teknik penilaian manapun yang digunakan guru perlu diinformasikan secara terbuka baik kepada siswa maupun orang tua siswa.

Hasil analisis penilaian bahkan dapat pula digunakan sebagai masukan bagi peningkatan mutu pendidikan secara umum oleh pengambil keputusan termasuk kepala sekolah, dinas pendidikan dan komite sekolah. Sehingga dapat dilakukan perencanaan program pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.

41

You might also like