You are on page 1of 6

Kesalahan-kesalahan dalam analisis kadar air

Analisis kadar air menggunakan pengering oven merupakann cara analisis yang paling banyak digunakan karena relatif sederhana. namun demikian, sering ada kesalahan yang diabaikan penelitia yaitu: 1. Jika suhu oven yang digunakan lebih kecil dari yang seharusnya (105 C) dapat mengakibatkan tidak semua air dalam contoh teruapkan sehingga dapat menyebabkan kadar air yang diperoleh lebih kecil dari yang seharusnya. 2. Jika suhu oven lebih besar dari yang seharusnya dapat menyebakan kadar air lebih tinggi karena tidak hanya air yang teruapkan akan tetapi minyak atsiri yang mudah menguappun ikut teruapkan 3. Neraca analtik tidak terkalibrasi juga suhu oven

http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2010/03/05/kesalahan-kesalahan-dalam-analisis-kadar-air/

Kadar Air Basis Basah dan Kadar Air Basis Kering


Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen. (Syarif dan Halid, 1993). Tabrani (1997), menyatakan bahwa kadar air merupakan pemegang. peranan penting, kecuali temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya merupakan proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini telah diketahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya proses tersebut. Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100gr bahan disebut kadar air berat basah. Kadar air basis basah dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

Dimana : m Wm Wd Wt = Kadar air basis basah (%) = Berat air dalam bahan (gr) = berat bahan kering mutlak (gr) = Berat total = Wm + Wd dalam (gr )

Cara lain untuk menyatakan kadar air adalah kadar air basis kering yaitu : air yang diuapkan dibagi berat bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah berat bahan sebelum pengeringan dikurangi berat bahan setelah pengeringan dan dinyatakan dalam persamaan berikut:

Dimana : M Wd m = Kadar air basis kering (%) = Berat air dalam bahan (gr) = Berat bahan kering mutlak (gr)

= Kadar air basis basah

Berat bahan kering adalah berat bahan setelah mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu sehingga beratnya tetap (konstan). Pada proses pengeringan air yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan. (Kusumah, Herminianto dan Andarwulan, 1989).

http://yefrichan.wordpress.com/2010/08/04/kadar-air-basis-basah-dan-kadar-air-basis-kering/

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan dayas i m p a n d a r i b a h a n p a n g a n t e r s e b u t . O l e h k a r e n a i t u , p e n e n t u a n k a d a r air darisuatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan m a u p u n pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapametode, yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa),

metode destilasi, metodekimia, dan metode khusus (kromatografi, nuclear magnetic resonance / NMR).P a d a p r a k t i k u m k a l i i n i , m e t o d e ya n g d i g u n a k a n a d a l a h m e t o d e p e n g e r i n g a n dengan oven biasa dan metode destilasi.% Kadar air (wb) pada metode oven dapat diperoleh dengan cara:

Wet basis % kadar air = Wsample ( W akhir W cawan ) x 100 %W SampleDan untuk metode destilasi dapat menggunakan perhitungan :% Kadar air = V air yang tertampung x 100 %W sample

Metode oven memiliki beberapa kekurangan, yaitu bahan lain i k u t menguap, terjadi penguraian karbohidrat menghasilkan air yang ikut

terhitung,a d a a i r ya n g t e r i k a t k u a t p a d a b a h a n ya n g t i d a k t e r h i t u n g . B e r a t s a m p e l ya n g dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Beratsampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampeltelah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar -benar terikatkuat dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, kadar air (wb) wortel lebih tinggi daripada bawang merah. P a d a m e t o d e d e s t i l a s i h a r u s m e n g g u n a k a n p e l a r u t i m i c i b l e ya n g m e m p u n ya i m a s s a j e n i s l e b i h r i n g a n d a r i p a d a a i r d a n m e m p u n ya i t i t i k d i d i h l e b i h b e s a r d a r i p a d a a i r , c o n t o h n ya t o l u e n e . A i r ya n g m a s u k k e dalam kondensor h a r u s mengalir. Pada metode ini, sampel dan pelarut

dimasukkan dalam labu sampaisampel terendam kemudian dipanaskan sehingga terjadi penguapan. Uap yangterbentuk akan naik dan masuk ke kondensor yang mengkondensasi uap sehinggaakan mencair kembali dan ditampung untuk mengukur kadar airnya. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, bawang bombay memiliki kadar air yang lebih besar daripada wortel.Pada kedua metode diatas, sebelum dilakukan penimbangan sampel harusdimasukkan terlebih dahulu ke dalam desi kator selama 15 menit yang bertujuanuntuk mendinginkan sampel tetapi tidak terjadi penyerapan air. Penentuan kadar air dengan metode destilasi lebih cepat dan akurat daripada metode oven.

http://www.scribd.com/doc/14098051/Laporan-praktikum-Penentuan-Kadar-Air

Penentuan kadar Air bahan Pangan


Penentuan kadar air bahan pangan. Penetapan kadar air bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung dari sifat bahannya. Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan sejumlah sample dalam oven pada suhu 105-110*C selama 3 jam atau hingga didapat berat yang konstan. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Penentuan kadar air untuk berbagai bahan berbeda-beda metodenya tergantung pada sifat bahan. Seperti misalnya: 1. Untuk bahan yang tidak tahan panas, berkadar gula tinggi, berminyak dan lain-lain penentuan kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan oven vakum dengan suhu rendah. 2. Untuk bahan yang mempunyai kadar air tinggi dan mengandung senyawa volatil (mudah menguap) penentuan kadar air dilakukan dengan cara destilasi dengan pelarut tertentu yang berat jenisnya lebih rendah daripada berat jenis air. 3. Untuk bahan cair yang berkadar gula tinggi, penentuan kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan reflaktometer, dsb.

http://kamusq.blogspot.com/2012/04/penentuan-kadar-air-bahan-pangan.html

Cara menentukan kadar air dengan Oven Vacum


Cara menentukan kadar air dengan Oven Vacum. Penentuan kadar air dengan oven vakum di lakukan untuk bahan-bahan yang tidak tahan panas, mempunyai kadar gula tinggi, minyak, kecap dll. cara menentukan kadar air dengan Oven Vacum 1. Timbang sample bahan yang telah dihaluskan sebanyak 2 gram di dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

2. Keringkan dalam oven vacum selama 3-5 jam dengan suhu 95-100*C atau 20-25* diatas titik didih dengan tekanan yang digunakan kurang lebih 25 mm. 3. Setelah kering dinginkan dalam eksikator dan timbang. Ulangi terus kegiatan 2 dan 3 masing-masing selama 1 jam hingga selisih berat sample saat ditimbang tidak lebih dari 0,05% 4. Lalukan perhitungan penentuan kadar air.

http://kamusq.blogspot.com/2012/04/cara-menentukan-kadar-air-dengan-oven.html

Cara menentukan Kadar air bahan pangan


Cara menentukan kadar air bahan pangan. Penentuan kadar air adalah suatu kegiatan yang lakukan untuk melihat berapa banyak kadar air yang terkandung dalam suatu bahan pangan. Kadar air bahan pangan sangat berpengaruh pada daya tahan dan daya simpan bahan pangan itu sendiri. Setidaknya ada 3 cara menentukan kadar air, yaitu: 1. Penentuan kadar air dengan cara pemanasan 2. Penentuan kadar air dengan cara Distilasi Toluene 3. Penentuan kadar air dengan Oven Vacum (Oven Vakum) Meskipun ada banyak cara untuk menentukan kadar air bahan pangan, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk menentukan jumlah kadar air dalam bahan pangan untuk memudahkan penanganan bahan pangan berikutnya seperti pengolahan dan penyimpanan.

http://kamusq.blogspot.com/2012/04/cara-menentukan-kadar-air-bahan-pangan.html

Langkah-langkah menentukan kadar air dengan cara Pemanasan


Langkah-langkah menentukan kadar air dengan cara pemanasan. Penentuan kadar air dengan cara pemanasan yang dimaksud disini adalah pengeringan sample dengan menggunakan oven (pemanas). Metode penentuan kadar air dengan cara pemanasan ini adalah yang paling sering dilakukan dan paling sederhana. Cara-caranya adalah sebagai berikut: Cara menentukan kadar air dengan pemanasan (Oven)

1. Timbang sample (contoh) bahan sebanyak 2 gram (BA) dalam wadah yang terbuat dari gelas atau alumuniun foil yang telah diketahui beratnya. 2. Set suhu oven pada temperatur 100-105*C 3. Masukan sample kedalam oven dan biarkan selama 3-5 jam atau sampai kering dan beratnya menjadi konstan 4. Setelah 3 jam, keluarkan sample dari oven dan dinginkan dalam Eksikator lalu timbang. Ulangi langkah 3 dan 4 berkali-kali selama 30 menit saja untuk mengetahui berat konstan sample. 5. Setelah didapat berat yang konstan lalukan perhitungan kadar air. Caranya:

Cara penentuan kadar air dengan metode pemanasan (Oven) ini biasanya di lakukan untuk sample yang berubah biji-bijian, bubuk, atau padatan lainnya yang tidak mengandung kadar gula tinggi dan juga tidak mengandung zat-zat volatil yang mudah menguap.

http://kamusq.blogspot.com/2012/04/langkah-langkah-menentukan-kadar-air.html

http://www.scribd.com/doc/31590606/Pengujian-Kadar-Air

You might also like