You are on page 1of 3

Perkembangan perilaku individu, dapat dipelajari melalui perkembangan kepribadian kerena perkembangan kepribadian individu tidak lepas dari

tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Sigmund Freud (1856-1939) Dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis, yang mengembangkan teori Libido atau teori Energy Sexual. Dalam garis besar Freud membagi perkembangan anak menjadi 4 fase, dikaitkan dengan dinamika perkembangan dan sebelum memasuki fase maturitas. Fase pragenital atau stadium pragenital adlah fase dari saat dilahirkan sampai dengan kira-kira umur 5 tahun yang mencakup fase oral, anal dan falik. Ketiga fase tersebut mengalami perkembangan yang dinamis dan berlainan antara fase oral, anal dan falik. Pada tahun pertama kehidupan memiliki peranan yang penting dalam menentukan pembentukan kepribadian, dan pada akhir tahun kelima, kepribadian seseorang telah terbentuk. Fase pragenital ditentukan atas dasar cara-cara reaksi bagian tubuh tertentu. Fasse laten berlangsung dari umur 6 tahun sampai dengan umur 12-13 tahun. Pada fase ini, dinamika perkembangan tampak lebih stabil karena impuls-impuls cenderung ditekan. Fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun. Pada saat ini, dinamika tampak menonjol kembali. Fase genital. Pada fase ini, dinamika tampak tenang kembali dan semakin tenang apabila individu memasuki fase maturitas. Fase sampai dengan umur 20 tahun adalah fase yang sangat menentukan di dalam pembentukan kepribadian seseorang. Perkembangan kepribadian selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar yang terbentuk sejak masa pragenital hingga genital. Menurut Freud sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1985) bahwa fase perkembangan kepribadian individu apabila ditinjau dari dinamika kepribadian dibedakan menjadi 6 fase yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Fase oral Fase anal Fase falik Fase laten Fase pubertas Fase genital

Erik Erikson (15 Juni 1902) Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu selama siklus hidupnya dibentuk oleh pengaruh social yang berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Inti teori Erikson, yaitu : a. b. c. d. Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik. Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan social akan menyatu. e. Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organism, ego, dan mahluk sosial. f. Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayatnya dibagi 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase.

Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (2000) menyatakan bahwa ErikErikson membagi perkembangan kepribadian individu menjadi 8 (delapan) tahap yang secara garis besar terbagi menjadi : a. Empat tahap pertama terjadi pada fase bayi dan fase kekanak-kanak. b. Tahap kelima terjadi pada fase remaja, yang memiliki arti sangat penting dalam teori erikson. Pada fase ini terjadi peralihan dari fase kanak-kanak ke fase dewasa, dan apa yang terjadi pada fase remaja sangat menentukan terbentuknya kepribadian pada fase dewasa, yaitu : identitas, krisis identitas, dan kekacauan identitas. c. Tiga tahap terakhir terjadi pada fase dewasa dan atau fase tua. Perlu ditambahkan di sini bahwa : a. Tiap tahap perkembangan indivu tidak ditetapkan dengan jadwal kronologis yang ketat b. Tiap tahap perkembangan individu memiliki jadwal waktunya sendiri sehingga apabila ditentukan secara pasti akan menyesatkan. c. Tiap tahap perkembangan individu sebagai kelanjutan tahap sebelumnya untuk menuju tahap berikutnya. d. Tiap tahap perkembangan individu tidak dilewati atau ditinggalkan karena seluruh tahap perkembangan individu memiliki kontribusi dalam membentuk seluruh kepribadian individu. 1. Kepercayaan Dasar vs Ketidakpercayaan/ Kecurigaan Dasar 2. Kemandirian (Otonomi) vs Perasaan Malu dan Keragu-raguan 3. Inisiasif vs Rasa Bersalah

4. 5. 6. 7.

Berkarya vs Kekacauan Identitas Keintiman vs Isolasi Perhatian Terhadap Apa yang Diturunkan vs Kemandekan Intregitas vs Keputusasaan

Sullivan (1892-1949) Teorinya yang terkenal adalah interpersonal theory of psychiatry. Sullivan meninjau kepribadian dari kacamata tingkat-tingkat perkembangan tertentu dengan pandangan yang bersifat psikologososial. Dua hal penting yang mempengaruhi perkembangan kepribadian individu, yaitu factor biologis dan sosial, namun factor sosial lebih dominan. Sullivan tidak yakin bahwa terbentuknya kepribadian terjadi pada fase usia dini karena menurut pendapatnya, kepribadian dapat berubah pada setiap saat , apabila timbul situasi-situasi antar pribadi baru, mengingat organism manusia sangat fleksibel. Walaupun adanya dorongan yang lebih kuat untuk belajar dan berkembang, akan tetapi regresi sering terjadi apabila cemas, merasa sakit, dan kegagalan. Menurut Sullivan sebagaimana dikemukakan oleh Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (2000 bahwa) perkembangan kepribadian individu melalui 6 tahap maturitas (kematangan). Tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan pada setiap fase, sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Fase Bayi Fase Kanak-Kanak Fase Juvenil (Pueral) Fase Praremaja Fase Remaja Awal Fase Remaja Akhir Fase Dewasa

You might also like