You are on page 1of 5

IMUNOHEMATOLOGI A.

ANTIGEN Antigen (Ag) adalah, suatu bahan yang apabila masuk kedalamtubuh akan merangsang pembentukan antibodi (Ab) spesifik. Ag inikebanyakan berasal dari organisme hidup biasanya protein tetapi dapat pula suatu polisakarida,lipida, asam nukleat. Ag merupakan bahan asingdan mempunyai BM tertentu yaitu diatas 10.000. Ag mempunyai susunankimia yang merupakan lingkaran aromatis dengan gugusan amino yangmenentukan spesifisitasnya.Ag yang menentukan golongan darah terdapat pada semua seldarah (Ag ABO,Mn.P). Yang hanya terdapat pada eritrosit adalah AgRhesus (Rh) sedangkan, pada leukosit dan trombosit adalah Ag yang bersangkut paut dengan transplantasi jaringan (pencangkokan). 1.Jenis-jenis Ag 1. Hetero AgHetero antigen adalah Ag yang berasal dari spesies lainmisalnya, Ag Forssman yang bila disuntikan pada kelinci dapatmenimbulkan Ab yang dapat mengadakan hemolisis padaeritrosit kambing. 2. Iso AgIso atau Allo Ag adalah Ag dari spesies yang sama tetapi,struktur genetiknya berlainan.Misalnya feto-maternal transfusion, pada ibu akan timbul Abakibat Ag darah anak masuk kedalam peredaran darah ibu. 3. Auto AgDalam hal ini Ag terdapat dalam tubuh individu danmenyebabkan produksi Ab oleh tubuh individu itu sendiri.Misalnya : Ab anti trombosit yang menyebabkan ImunologiThrombocytopenie purpura (ITP) Ab pada Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA) Ketiga jenis antigen ini masing-masing akan menyebabkan timbulnya atau terbentuknya Hetero, Iso dan Auto Ab dengan akibat suatu Hetero, Iso dan Auto imunisasi. 2.Sifat-sifat Ag 1.Sifat antigenik Karena sifat inilah maka suatu Ag akan menyebabkanterbentuknya Ab. Sifat antigenik ini, Berhubungan dengan adanya fraksi protein dari Ag Dan bergantung kepada keadaan genetikserta struktur Ag individu. 2.Sifat spesifik (antigenic determinant )Sifat ini disebabkan oleh karena adanya fraksi non protein(hapten) suatu Ag seperti : lipid, polisakarida, asam nukleat.Setelah terbentuknya Ab oleh Ag dengan sifat antigenetiknyamaka spesifisitas Ab ini akan bergantung kepada jenis fraksinon protein Ag tersebut.Misalnya : struktur Ag golongan darah A dan B yang dalam halini strukturnya hanya berbeda pada fraksi non protein (gugusanose ) sehingga menyebabkan sifat spesifik yang berlainan.Hapten hanya dapat menyebabkan terjadinya reaksi dengan Abyang spesifik, tetapi tidak dapat menimbulkan terbentuknya Abtersebut bila disuntikan kepada individu. B.ANTIBODI Antibodi (Ab ) adalah protein serum atau plasma yang terbentuk oleh karena rangsangan suatu antigen (Ag). Pada elektroforesis (pH 8,2), protein ini terletak pada zone gama globulin sedangkan, padaimunoelektroforesis Ab yang terlihat pada zone , , dan - globilin digolongkan kedalam group imunoglobulin (Ig atau globulin gama ). Imunoglobulin adalah semua serum protein yang berhubungandengan aktivitas Ab dan ini terdiri dari : alfa, beta, dan gama-globulin.Sifat-sifat Ab

1.Sifat serologis1.HeteroaglutininAb ini dapat bereaksi terhadap Ag atau sel darispesies yang berlainan. 2.Isoaglutinin ( aloaglutinin )Ab ini bereaksi terhadap Ag atau sel dari spesies yang samasaja 3.Autoaglutinin Ab ini bereaksi terhadap Ag yang terdapat dalam individuitu sendiri. Antibodi-antibodi tersebut diatas lebih lanjutdapat dibedakan atas antibodi alamiah (natural antibody)dan antibodi imun (immune antibody) Tabel. Perbedaan antara Ab alamiah dengan Ab imun NATURAL ANTIBODY IMMUNE ANTIBODY NA adalah zat anti yang berada dalam tubuhsecara alamiahIA adalah zat anti yang bradadalam tubuh sebagai akibatrangsangan Ag asingMerupakan IgM.IgM terbentuk padakehamilan 20 minggu danmakin lama makinmeningkatMerupakan IgG.IgG memang sudah ada tetapidalam jumlah sedikit.Begitu bayi lahir IgG sudahterdapat dalam jumlah yangtinggi. Hal ini didapatkan dariibu (IgG dapat menenbus plasenta) tetapi, kadar inimakin lama makin menurun

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI DARI JANIN HINGGA LANSIA
I.Anatomi Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Imun dan Hematologi II.Pengertian Sistem Imun dan Hematologi Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani yaitu haima artinya darah. Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti bakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkankan serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berarti kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuh terganggu sehingga mudah diserang penyakit. III.Organ Pembentuk Darah Sebelum bayi lahir, hatinya berperan sebagai organ utama dalam pembentukan darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh. Yang menyedihkan, umumnya kita hanya memiliki sedikit pemahaman tentang fungsi hati yang sedemikian rumit, vital, dan bekerja tiada henti. IV.Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh 1. Nodus Limfe Dalam tubuh manusia ada semacam angkatan kepolisian dan organisasi intel kepolisian yang tersebar di seluruh tubuh. Pada sistem ini terdapat juga kantor-kantor polisi dengan polisi penjaga, yang juga dapat menyiapkan polisi baru jika diperlukan. Sistem

ini adalah sistem limfatik dan kantor-kantor polisi adalah nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah limfosit. Sistem limfatik ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat manusia. Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa-tik yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa yang terdapat di beberapa tempat tertentu pada pembuluh limfatik, limfosit yang diproduksi oleh nodus limfa dan berpatroli di sepanjang pembuluh limfatik, serta cairan getah bening tempat limfosit berenang di dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatik. Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut: Cairan getah bening dalam pembuluh limfatik menyebar di seluruh tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di sekitar pembuluh limfatik kapiler. Cairan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik sesaat setelah melaku-kan kontak ini membawa serta informasi mengenai jaringan tadi. Infor-masi ini diteruskan ke nodus limfatik terdekat pada pembuluh limfatik. Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan, pengetahuan ini akan diteruskan ke nodus limfa melalui cairan getah bening. 2. Timus Selama bertahun-tahun timus dianggap sebagai organ vestigial atau organ yang belum berkembang sempurna dan oleh para ilmuwan evolusionis dimanfaatkan sebagai bukti evolusi. Namun demikian, pada tahun-tahun belakangan ini, telah terungkap bahwa organ ini merupakan sumber dari sistem pertahanan kita. 3. Sumsum Tulang Sumsum tulang janin di rahim ibunya tidak sepenuhnya mampu memenuhi fungsinya memproduksi sel-sel darah. Sumsum tulang mam-pu mengerjakan tugas ini hanya setelah lahir. Akankah bayi ini terkena anemia saat di dalam kandungan ? Tidak. Pada tahap ini, limpa akan bermain dan memegang kendali. Merasakan bahwa tubuh mem-butuhkan sel darah merah, trombosit, dan granulosit, maka limpa mulai memproduksi sel-sel ini selain memproduksi limfosit yang merupakan tugas utamanya. 4. Limpa Unsur menakjubkan lainnya dari sistem pertahanan kita adalah limpa. Limpa terdiri dari dua bagian: pulp merah dan pulp putih. Limfosit yang baru dibuat di pulp putih mula-mula dipindahkan ke pulp merah, lalu mengikuti aliran darah. Kajian saksama mengenai tugas yang dilak-sanakan organ berwarna merah tua di bagian atas abdomen ini menying-kapkan gambaran luar biasa. Fungsinya yang sangat sulit dan rumitlah yang membuatnya sangat menakjubkan. Keterampilan limpa tidak hanya itu. Limpa menyimpan sejumlah ter-tentu sel darah (sel darah merah dan trombosit). Kata menyimpan mungkin menimbulkan kesan seakan ada ruang terpisah dalam limpa yang dapat dijadikan tempat penyimpanan. Padahal limpa adalah organ kecil yang tak memiliki tempat untuk sebuah gudang. Dalam kasus ini limpa mengembang supaya ada tempat tersedia untuk sel darah merah dan trombosit. Limpa yang mengembang disebabkan oleh suatu penyakit juga memungkinkan memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar. V.Pembentukan Dan Perkembangan Sistem Imun dan Sel-Sel Darah Dari Janin Hingga Lansia a. Usia janin minggu pertama Kehidupan embrio sel darah premitif yang berinti diproduksi dalam yolk sac. b. Usia janin minggu kedua Pembentukkan terjadi pada pulau-pulau darah di sakus vitelinus/yolk sac (kantung kuning telur). Pada minggu kedua ini terbentuk eritrosit premitif (sel yang masih berinti). c. Usia janin minggu ke-empat Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukkan otak,sumsum tulang dan tulang belakang serta jantung dan aorta.

d. Usia janin minggu ke-lima Pada minggu ke lima terbentuknya 3 lapisan yaitu lapisan ectoderm,mesoderm, dan endoderm. Hati yang sebagai organ utama untuk memproduksi sel-sel darah merah terbentuk pada minggu-minggu ini yang termasuk dalam lapisan endoderm. e. Usia janin minggu ke-enam Pembentukkan terjadi pada hepar dan lien juga pada timus (pembentukan limfosit). Pada minggu-minggu ini juga terbentuk eritrosit yang sesungguhnya (sudah tidak berinti) juga terbentuk semi granulosit dan tromobosit. Selain itu juga limfosit (dari timus). f. Usia janin minggu ke-lima belas Pada minggu-minggu ini tulang dan sumsung tulang terus berkembang. g. Usia janin minggu ke-enam belas Pembentukkan terjadi pada sumsung tulang karena sudah terjadi proses osifikasi(pembentukan tulang). Tapi ada juga yang menyebutkan kalau terjadi di medulolimfatik (di medulla spinalis dan limfonodi). Tapi limfonodi ini untuk maturasi. Dan pada minggu ke enambelas ini sudah terbentuk darah lengkap. h. Pada dasarnya sumsum tulang dari semua tulang memproduksi sel darah merah sampai seseorang berusia 5 tahun; tetapi sumsum dari tulang panjang, kecuali proksimal humerus dan tibia, menjadi sangat berlemak dan tidak memproduksi lagi setelah kurang lebih berusia 20 tahun. i. Di atas umur 20 tahun, kebanyakan sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang membranosa, seperti vertebra, sternum, iga dan ilium. Sehingga bertambahnya usia tulang-tulang ini sumsum menjadi kurang produktif. VI.Patologi Pada Sistem Imun dan Hematologi 1. Penyakit Lupus Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan kekebalan tubuh. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan, sehingga tidak berfungsi menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada di tubuh, melainkan justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. 2. Anemia Hemolitik dan Anemia Aplastik Anemia hemolitik autoimun (Autoimmune Hemolytic Anemia, AIHA) merupakan kelainan darah yang didapat, dimana autoantibodi IgG yang dibentuk terikat pada membran sel darah merah (SDM). Antibodi ini umumnya berhadapan langsung dengan komponen dasar dari sistem Rh dan sebenarnya dapat terlihat pada SDM semua orang. Pasien mengelu fatig dan keluhan ini dapat terlihat bersama dengan angina atau gagal jantung kongestif. Pada pemeriksaan fisik, biasanya dapat ditemukan ikterus dan splenomegali. Sedangkan, Anemia Aplastik terjadi karena ketidaksanggupan sumsung tulang untuk membentuk sel-sel darah. 3. Leukemia Leukemia dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. 4. AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS. HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.

Daftar Pustaka http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100106005405AAtHyhr http://id.wikipedia.org/wiki/Hematologi http://y4na.blogdetik.com/category/organ-tubuh/ http://perkembanganjanin.blogspot.com/ http://aviramadhani.blogspot.com/2010/03/struktur-histologis-organhematopoiesis.html http://www.slideshare.net/daninurriyadi/darah http://my.opera.com/echa2268/blog/2009/01/24/odapus-orang-denganlupus?cid=30570692&startidx=50#comment30570692 http://www.dateredcross.co.cc/2010/03/anemia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS

You might also like