You are on page 1of 5

Nikotin dalam Rokok sebagai Pemicu Diabetes Heri Fitrianto Marhamah Hasnul Putri Reno Indrisia 1.

Pendahuluan Di dunia tingkat prevalensi diabetes melitus tinggi. Diduga terdapat sekitar 16 juta kasus diabetes di Amerika Serikat dan setiap tahunnya didiagnosis 600.000 kasus baru. Diabetes merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat dan merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa akibat retinopati diabetik. Pada usia yang sama, penderita diabetes paling sedikit 2,5 kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes (Patofisiologi, 2006). Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit vaskular, serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangren adalah komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian fetus intrauterin pada ibu-ibu yang menderita diabetes tidak terkontrol juga meningkat (Patofisiologi, 2006). Kasus diabetes melitus dari tahun ke tahun kian meningkat. Di Indonesia diperkirakan terdapat 8,2 juta jiwa penyandang diabetes. WHO memperkirakan pada tahun 2025 akan terdapat 12,4 juta jiwa penderita diabetes atau naik dua kali lipat dari tahun 1995. Pada tahun 2025, Indonesia diperkirakan berada diperingkat 5 dunia penyandang diabetes terbanyak (Suyono 2007). Dampak ekonomi pada diabetes jelas terlihat berakibat pada biaya pengobatan dan hilangnya pendapatan, selain konsekuensi finansial, karena banyaknya komplikasi serta kebutaan juga penyakit vaskular. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok dapat memicu diabetes melitus. Untuk itu, dibutuhkan pembahasan yang lebih dalam mengenai efek nikotin sebagai pemicu diabetes melitus (Patofisiologi, 2006).. Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang dibahas adalah bagaimana efek nikotin sebagai pemicu diabetes melitus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana efek nikotin sebagai pemicu diabetes melitus. Sumber data penelitian ini adalah data dari penelitian sebelumnya dan pendapat para ahli. Data dianalisis secara deskriptif dan hasil analisis disajikan dalam artikel ilmiah. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Beberapa

klasifikasi diabetes melitus telah diperkenalkan,berdasarkan metode presentasi klinis,umur awitan,dan riwayat penyakit. Klasifikasi yang diperkenalkan oleh American Diabetes Association (ADA) berdasarkan pengetahuan mutakhir mengenai patogenesis sindrom diabetes dan gangguan toleransi glukosa yang telah disahkan oleh World HealthAassociation (WHO) dan telah dipakai diseluruh dunia, yakni: (1) Diabetes melitus tipe 1 dan 2 (2) Diabetes gestasional (3) Tipe khusus lain Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kurangnya sekresei insulin yang merupakan manifestasi dari kerusakan pada pulau langerhans pankreas. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan target terhadap efek metabolit insulin. Penurunan sensitivitas terhadap insulin ini sering disebut sebagai resistensi insulin. Penderita diabetes melitus tipe 2 memiliki kadar insulin yang normal. Rokok mengandung lebih dari empat ribu elemen dan dua ratus diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah nikotin,tar,dan karbon monoksida. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Nikotin merupakan bahan yang sangat candu bahkan 5 hingga 10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif pada manusia dibandingkan dengan kokain dan morfin yang jelas dilarang peredarannya. Nikotin, (C10H14N2), adalah senyawa alkaloid cair alami. Dari sebatang pohon tembakau dapat ditemui kandungan nikotin 5%. Sebungkus rokok mengandung 8 20 miligram (mg) nikotin (bergantung merek). Saat merokok, 1 mg nikotin diserap oleh tubuh. Setelah seseorang menghirup asap rokok dalam tujuh detik nikotin akan mencapai otak. 2. Isi Nikotin telah diketahui berperan sebagai zat yang mengakibatkan kanker paru-paru, impotensi, dan gangguan janin. Namun, fakta memicu diabetes. Saat merokok, satu miligram nikotin diserap oleh tubuh. Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam tujuh detik nikotin akan mencapai otak. Kemudian terjadi pelepasan hormon adrenalin, yaitu hormon yang dapat memacu semangat, ada yang menyebutnya fight and flight hormone (Martin, 2004). Adrenalin juga membuat tubuh membuang sejumlah cadangan glukosa kedalam darah. Selain itu, zat ini juga menghalangi pelepasan hormon insulin yang terbaru menyatakan bahwa nikotin dapat

seharusnya mengambil gula berlebih dari dalam darah. Hal ini akan menyebabkan perokok mengalami hyperglycemic, yaitu kadar gula melebihi normal di dalam darah. Merokok meningkatkan risiko sakit jantung serta stroke karena nikotin akan membentuk daya tahan terhadap insulin, sehingga menimbulkan kondisi pra-diabetes. Peneliti meyakini kondisi itu akan meningkatkan risiko terhadap kardiovaskuler. Demikian diungkap oleh peneliti asal Amerika Serikat. Daya tahan terhadap insulin itu dikenal dengan kondisi pradiabetes, yaitu ketika kadar gula darah meningkat namun belum sampai pada tingkat diabetes. Hal itu dituturkan oleh peneliti pada pertemuan ahli Endokrine yang ke-91 di Washington. Pradiabetes adalah kondisi kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal (lebih dari 70-110 mg/dL), tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes. Sebelum seseorang menderita kencing manis atau diabetes melitus (DM) tipe 2, hampir selalu melewati keadaan yang disebut pradiabetes. Nikotin juga menghambat pelepasan insulin, hormon yang memproses gula darah. Akibatnya, gula dalam darah sedikit lebih tinggi. Kadar gula darah yang tinggi ini akan menekan selera makan. Itulah sebabnya perokok berpikir bahwa merokok mengurangi rasa lapar (Martin, 2004). 3. Penutup Untuk itu hindarilah rokok karena rokok mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan salah satunya nikotin yang dapat memicu penyakit diabetes melitus yang memiliki angka kematian yang cukup tinggi. Dan aturlah gaya hidup anda agar dapat menanggulangi penyakit diabetes melitus sejak dini. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme terjadi resistensi insulin akibat nikotin.

Daftar Pustaka
Guyton,Arthur C,John E Hall.2007.Diabetes Melitus.dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran-edisi 9.Editor alih Bahasa Indonesia:Dewi Asih Maharani.Jakarta:EGC. Price,Sylvia A,Lorraine M.Wilson.2006.Gangguan Sistem Endokrin dan Metabolik.dalam Buku Patofisiologi-edisi 6 volume 2.Editor alih Bahasa Indonesia:dr.Dewi Asih Mahani dkk.Jakarta:EGC.

Sumber dari internet: Lintas Berita-Nikotin Adalah Pemicu Pradiabetes.diakses dari: http://www.lintasberita.com/lifestyle/kesehatan// diakses pada 5 Mei 2010

Penyakit yang dipicu oleh rokok : http://www.klikdokter.com/illness/detail/168 http://stop-merokok.uni.cc/category/kandungan-rokok/ http://ifyousmoke.blogspot.com/2008/06/zat-zat-berbahaya-pada-rokok.html

diakses pada tanggal 5 Mei 2010

Perokok Berisiko Diabetes.Diakses dari: http://www.voa-islam.com/teenage/young-spirit/2009/07/27/496/awasperokokberisiko-diabetes/ diakses pada 5 Mei 2010.

Rokok:Beragam Penyakit Mengancam Kehidupan Manusia.diakses dari: http://forum .upi.edu./v3/index.php. diakses pada 5 Mei 2010

You might also like