You are on page 1of 9

Sertifikasi guru adalah program bagi guru untuk meningkatkan kesejahteraan dengan disertai rasa tanggung jawab tugas

dan dengan komitmen meningkatkan kualitas dan kompetensi profesinya. Dibawah ini merupakan pedoman bagi guru-guru yang akan mengikuti proses PLPG (Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru) apa yang harus kita persiapkan dari sekarang. Panduan ini dibuat oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Pendidikan. A. RASIONAL

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik professional, termasuk guru bimbingan dan konseling (guru BK) yang pada uraian ini selanjutnya disebut guru. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan mutu layanan bimbingan dan konseling bagi guru BK yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 18 Tahun 2007, prosedur pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan disajikan pada Gambar 1. Berdasarkan prosedur di atas, bagi peserta sertifikasi yang belum dinyatakan lulus, LPTK Rayon merekomendasikan alternatif: (a) melakukan kegiatan mandiri untuk melengkapi kekurangan dokumen portofolio atau (b) mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (Diklat Profesi Guru atau PLPG) yang diakhiri dengan ujian. Untuk menjamin standarisasi mutu proses dan hasil PLPG, maka perlu disusun rambu-rambu penyelenggaraan PLPG. B. DASAR HUKUM

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. 5. Fatwa/Pendapat Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. I.UM.01.02-253. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi guru dalam Jabatan. 7. Pedoman Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan untuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. C. TUJUAN

Tujuan PLPG adalah sebagai berikut. 1. Untuk meningkatkan kompetensi guru yang belum lulus dalam penilaian portofolio. 2. Untuk menentukan kelulusan peserta sertifikasi guru dalam jabatan yang belum lulus dalam penilaian portofolio. D. PESERTA Peserta PLPG adalah guru peserta sertifikasi yang belum lulus pada penilaian portofolio dan direkomendasikan untuk mengikuti PLPG oleh Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan. E. PENYELENGGARAAN 1. PLPG diselenggarakan dengan bobot 90 Jam Pertemuan (JP), dengan alokasi 30 JP teori dan 60 JP praktik. Satu JP setara dengan 50 menit. 2. PLPG dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan. Pelaksanaan PLPG bertempat di LPTK atau di kabupaten/kota 3. Rombongan belajar (rombel) pada PLPG diupayakan satu bidang mapel/keahlian. Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan (dari segi jumlah) rombel dapat dilakukan berdasarkan rumpun. 4. PLPG diakhiri dengan uji kompetensi guru yang dilakukan oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dengan mengacu pada rambu-rambu Ujian PLPG. Uji kompetensi meliputi uji tulis dan uji kinerja (praktik pembelajaran). 5. Peserta yang lulus mendapat sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sebanyak-banyaknya dua kali dengan tenggang waktu sekurang-kurangnya dua minggu sejak tanggal pengumuman. 6. Pelaksanaan ujian diatur oleh Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam jabatan dengan mengacu rambu-rambu ini. 7. Peserta yang telah mengikuti ujian ulang sebanyak dua kali namun masih belum lulus maka diserahkan kembali ke dinas pendidikan atau Kandepag kabupaten/kota untuk dibina lebih lanjut. F. MATERI Materi PLPG mencakup empat kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) sosial. Jabaran rinci materi PLPG ditentukan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru. Rambu-rambu Struktur Program PLPG terdapat pada Lampiran 1 sampai dengan 7. G. INSTRUKTUR Instruktur PLPG direkrut dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK Penyelenggara dengan syaratsyarat sebagai berikut. 1. Warga negara Indonesia yang berstatus sebagai dosen pada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi. Dalam hal Rayon LPTK tidak mempunyai bidang studi yang relevan maka dapat meminta bantuan rayon lain. 2. Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta sanggup melaksanakan tugas. 3. Berpendidikan minimal S2 (dapat S1 dan S2 kependidikan; atau S1 kependidikan dan S2

nonkependidikan; atau S1 nonkependidikan dan S2 kependidikan). Khusus untuk guru bidang kejuruan, instruktur dapat berkualifikasi S1 dan S2 nonkependidikan yang relevan dan memiliki Akta V atau sertifikat Applied Approach. 4. Memiliki pengalaman mengajar pada bidang yang relevan sekurang-kurangnya 10 tahun. Khusus bagi instruktur pelatihan guru BK memiliki pengalaman menjadi konselor. 5. Diutamakan dosen yang memiliki pengalaman menjadi instruktur/nara sumber/ fasilitator/asesor pada bidang yang relevan. H. UJIAN Penyelenggaraan PLPG diakhiri dengan ujian yang mencakup ujian tulis dan ujian kinerja (praktik pembelajaran bagi guru atau praktik bimbingan dan konseling bagi guru BK). Ujian tulis dalam PLPG untuk mengungkap kompetensi profesional dan pedagogi sedangkan ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Keempat kompetensi ini juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung. Rambu-rambu Ujian PLPG terdapat pada Lampiran 8. Ujian kinerja dalam PLPG dilakukan dalam praktik pembelajaran bagi guru kelas/guru bidang studi dan praktik konseling bagi guru BK. Sumber: http://id.shvoong.com/books/dictionary/2270438-proses-dan-ketentuan-pelaksanaanplpg/#ixzz209s6BrDg

Pendidikan Guru Informasi Pendidikan Guru Indonesia


Home About Pendidikan Guru

Persiapan Menghadapi PLPG 2012 Kategori: Diposting oleh [447 Dibaca] [0 Komentar] Welcome 2012

guru

pada

Senin,

09

April

Persiapan Sertifikasi Guru PLPG 2012 Persiapan Sertifikasi Guru PLPG 2012 Posted on Minggu, 25 Maret 2012 by Bio Sanjaya

Persiapan Sertifikasi Guru PLPG 2012 - Pengumuman tentang uji kompetensi awal atau disingkat UKA sertifikasi guru 2012 telah resmi diumumkan dan hasilnya bahwa yang lulus pada

pengumuman uka sergur 2012 tersebut akan mengikuti program sertifikasi guru melalui jalur PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Tujuan PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru sendiri adalah mendapatkan tanda bukti gelar "Guru Profesional" guna menambah penghasilan guru melalui tunjangan profesi sebagai peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan hidup guru-guru. Setelah sertifikasi maka ada tunjangan yang cukup besar dalam triwulan tentu dengan kerja yang berbeda ke arah penggunaan kompetensi sebagai seorang guru profesional sehingga tanggung jawabnya terhadap keberhasilan siswa akan menjadi jauh lebih besar seiring harapan peningkatan pendidikan nasional melalui sistem sertifikasi guru ini. Iming-iming peningkatan penghasilan per bulan sudah tentu harus melewati tahapan-tahapan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, gelar "Profesional" yang akan didapat setelah PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru akan menuntut diri bagaimana menjadi seorang guru yang profesional. Selain itu persaingan yang semakin ketat dalam setiap tahunnya akan menjadi tantangan tersendiri. Lalu bagaimana dan apa saja yang akan atau dijadikan persiapan dalam mengikuti program sertifikasi guru 2012 melalui PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, yang terutama adalah fisik dan mental dimana saat PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru berlangsung sama saja kerja akstra untuk mengoptimalkan perolehan kompetensi yang ada dalam diri guru. Sebagai bayangan PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru sama halnya dengan Pendidikan ABRI dan Polisi / POLRI, yang membedakan adalah bidang masing-masing yang diguluti, bila Pendidikan ABRI dan Polisi / POLRI yang dilatih adalah kekuatan fisik namun pada PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru yang dilatih adalah kekuatan diri dan keterampilan sebagai seorang guru tentang bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswanya yang tentu cara berpikirnya masih sederhana dan berbeda dengan seorang guru. Setelah PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru tidak ada lagi keegoisan guru yang mengutamakan sudut pandangnya untuk memaksakan siswa mengikuti cara berpikir guru, ini tidak sesuai dengan teori belajar, padahal apabila guru itu mampu dan terampil memandang dari kacamata siswa sudah tentu belajar dan pembelajaran menjadi lebih mudah, juga akan membuat waktu yang digunakan menjadi lebih efektif dan efisien. Jadi sudah siapkah anda menghadapi PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru? Semua tak sesulit yang dibayangkan asal pegang satu prinsip "Just do it and be the best yourself".

Pentingnya kualitas guru

kualitas proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian bah ... guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni: me ... proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni: metode mengajar ... belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek ... siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada hakekatnya ingin merubah perilaku, intelektual dan moral maupun sosial agar bisa mandiri dalam kehidupan di masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut si ... Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan, agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada hakekatnya ingin merubah perilaku, intelektual dan moral maupun sosial agar bisa mandiri dalam kehidupan di masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni: metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang harus direncanakan dan diatur oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Peran media pembelajaran dalam metodologi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai ...

Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia. Pada satu sisi, profesionalisme guru keberadaannya dalam pembangunan sangat dibutuhkan, di mana pengejawantahannya membutuhkan proses yang berkesinambungan dengan latihan-latihan dan pengamatan-pengamatan secara langsung. Hal ini tidak semata-mata untuk dimiliki dan diketahui, tetapi sekaligus sebagai dasar pijakan awal untuk pembelajaran pendidikan dan pengajaran berikutnya (sebagai calon pendidik profesional). Pendidikan Praktik Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang selanjutnya dalam laporan ini akan disingkat menjadi PPL PPG merupakan media bagi calon guru untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan PPL PPG diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Berdasarkan cetusan Undang-undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Dersember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Sesuai pasal 1 ayat 2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pendidikan Profesi Guru disebutkan bahwa program pendidikan profesi guru prajabatan yang selanjutnya disebut program Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar (PPG SD) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 PGSD dan S1/DIV kependidikan non PGSD dan S1 Psikologi yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan sekolah dasar. Program PPGSD merupakan satu kesatuan dan kelanjutan dari program akademik S1 PGSD. PPL PPG yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL PPG mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSRI, PPL PPG tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah sekolah, teater, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya. Mengingat pentingnya kegiatan PPL PPG, perlu adanya rambu-rambu yang mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL PPG benar-benar dapat dicapai dan tepat sasaran. Read more at: http://biosanjaya.blogspot.com/2011/09/latar-belakang-pendidikan-praktik.html Copyright by biosanjaya.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini

PROLOG

Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara sumber daya manusia antara negara maju dan negara berkembang, yang berbeda hanyalah cara mendidik sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini tentunya tidak telepas dari peran seorang guru. Hal yang terpenting namun sering terlupakan dari seorang guru dalam mendidik siswanya adalah kejujuran. Bohong adalah bibit korupsi, dan menyontek adalah perilaku korupsi kecil. Apakah seorang guru yang membiarkan siswanya menyontek telah mendidik siswanya berperilaku jujur? Lihatlah, banyak siswa yang menyontek demi nilai dan tugas terpenuhi tanpa mengerti apa yang mereka kerjakan. Tidak sedikit pula para siswa mengikuti tambahan pada guru mata pelajaran tertentu demi mendapatkan nilai bagus. Banyak guru yang tidak menerangkan, meremehkan siswanya, membiarkan siswanya tidak bisa, mengajarkan siswanya bahwa nilai dapat dibeli dengan uang, dan perilaku yang sering terjadi pada saat siswanya menghadapi UN, yaitu tidak percaya akan kemampuan siswanya.

BARUinShare

Embed Doc Copy Link Readcast Collections Comment

Download Banyak orang berpikiran kalau berpendidikan tinggi itu akan menjamin masa depancerah. Tapi saya pikir tidak juga. Tidak sedikit sekarang kita lihat orang-orang yangberpendidikan yang hanya tamat SD atau SMP bisa sukses dalam hidupnya.Tentu presepsi sukses disini bisa diartikan punya duit banyak, mobil dan rumah lebihdari satu, dan punya usaha dimana-mana. Entah apa yang membuat mereka bisasukses, keberuntungan atau pintar memanfaatkan keadaan??Paling tidak pendidikan bisa menjadi modal untuk mendidik generasi kita yang akandatang bagaimana menghadapi dan menjalani kehidupannya. Tapi pendidikan yangseperti apa yang akan kita ajarkan untuk membentuk akhlak dan intelegensi untukgenerasi selanjutnya?Keluarga adalah lingkungan terkecil sebagai wadah untuk mengajarkan pendidikankepada seorang anak. Kita lihat tantangan anak-anak sekarang sudah jauh berbedadengan anak-anak pada zaman dulu. Sekarang teknologi sudah maju dan anak TKatau SD sudah akrab dengan tv, game, PS, komputer ataupun ponsel. Tak jaran gwaktu mereka lebih banyak dihabiskan dengan bermain games daripada belajar ilmup e n g e t a h u a n . D i s i n i l a h p e r a n s e b a g a i o r a n g t u a s a n g a t l a h p e n t i n g d a l a m membentuk kepribadian si anak.Orang tua harus pandai mengarahkan dan mengajarkan hal-hal yang baik dan benar kepada anaknya, kalau perlu anak harus didampingi dan dibimbing saat mereka menonton tv ataupun bermain. meskipun sekarang program tv anak sudah banyaknamun tak ada salahnya saat mereka menonton didampingi oleh orang tuanya.Karena sifat kekanakan yang sering suka meniru gaya hero idolanya. Tidak jarangk e k e r a s a n p a d a a n a k t e r j a d i k a r e n a m e r e k a m e n i r u a d e g a n d i t v ya n g m e r e k a tonton. Bukankah sebenarnya orang tuapun bisa mengajarkan pengetahuan dana k h l a k ya n g b a i k d e n g a n m e m a n f a a t k a n t e k n o l o g i m o d e r n . O l e h k a r e n a i t u l a h bimbingan orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang anak,karena bermula dari lingkungan keluarga yang terarah akan membawa pribadi-pribadi yang tangguh ketika masuk dan berada di tengahtengah masyarakat.D i z a m a n m o d e r n s e p e r t i s e k a r a n g i n i a n a k a n a k m u d a s e a k a n - a k a n menyampingkan pendidikan agama dan akhlaknya. Mereka beragama namun tidaktaat menjalankan perintah agamanya, seakan-akan margin haram dan halal itu tidakada bedanya. Berbohong, atau mencuri seakan-akan berubah hukumnya. Anakanaksekarang lebih tertarik untuk meniru budaya barat atau liberal daripada banggadengan kebudayaan bangsanya sendiri. Banyak generasi sekarang lebih hapaln a m a - n a m a p e m a i n b o l a d u n i a d a r i p a d a n a m a - n a m a n a b i / r a s u l d a n m a l a i k a t . Sangat ironis seandainya mereka jadi pemimpin di masyarakat namun mereka tidakmenjalankan perintah agamanya dengan benar. Maka akibatnya seperti sekarang inibanyak terjadi, penyalahgunaan wewenang, korupsi ataupun skandal penggelapanuang negara. Bukankah mereka adalah orang-orang yang terpilih dalam mengembanamanat negara, tapi banyaknya godaan dan kesempatan yang ada memungkinkanorang khilaf.Kita semua tentu mengharapkan bahwa pemimpin negara kita yang akan datangmempunyai intelektual yang luas, amanah, berakhlak mulia sebagai abdi negara.Generasi muda yang akan datang tentunya harus kita persiapkan sedari dini denganmelatih mental dan kepribadian diri yang tangguh dalam menghadapi kemajuanzaman modern sekarang ini dengan wawasan yang luas dan pendidikan agama yang cukup sebagai filter untuk membedakan mana yang hak dan mana yang batildalam menghadapi tantangan dikehidupannya

You might also like