You are on page 1of 6

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada dasarnya setiap masyarakat yang

ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat d ipastikan akan mengalami apa yag dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya pe rubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan sutu perband ingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian dibandin gkan dengan keadaan masyarakat pada masa lampau. Perubahan-perubahan yang terjad i dalam masyarakat, pada intinya merupakan suatu proses yang terjadi terus mener us, ini arinya bahwa masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perub ahan. Tetapi perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tidaklah sama. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakat an dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada defini si tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dim ana perubahan memengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masya rakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebuday aan mencakup semua bagian, yaitu meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan lainnya. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak memengaruhi organi sasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandi ngkan perubahan sosial. Namun demikian, dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan. Dalam setiap prakteknya di lapangan, perubahan sosial dapat terjadi sangat lamba t maupun sangat cepat. Hal ini tergantung pada faktor-faktor yang menunjang peru bahan sosial dalam masyarakat tersebut. Pada konsep-konsep yang ada, faktor-fakt or ini dibagi menjadi 2, yakni faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor-fa ktor ini lah yang menentukan bagaimana laju perubahan sosial dalam masyarakat. U ntuk pembahasan lebih lanjut, kedua faktor ini akan penulis jelaskan pada bab Ti njauan Pustaka. Perumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji dari uraian-uraian di atas, antara la in: Perubahan sosial pada masyarakat dipengaruhi oleh pelbagai faktor berdasarkan ar ah timbulnya pengaruh, sebutkan dan jelaskan? Sebutkan pengertian faktor pendukung dan penghambat dalam perubahan sosial/masya rakat? Sebutkan hal-hal apa sajakah yang termasuk dalam faktor pendukung dan penghambat ? Tujuan Makalah ini bertujuan untuk: Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya perubahan so sial berdasarkan arah timbulnya pengaruh. Untuk mengetahui pengertian faktor pendukung dan penghambat dalam perubahan sosi al masyarakat. Untuk memaparkan faktor-faktor apa saja yang termasuk dalam faktor pendukung dan penghambat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang me ncakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, atau karena t erjadinya perubahan dari faktor lingkungan, dikarenakan berubahnya sistem kompos isi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini menyangkut pada seluruh segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam m

asyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah prose s. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk memahami perubahan sosial. Berdasarkan besar kecilnya pengaruh yang terjadi pada masyarakat, perubahan sosi al dibagi menjadi 2, yakni perubahan sosial yang besar dan perubahan sosial yang kecil. Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan memb awa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya, terjadinya proses industriali sasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifik asi masyarakat, dan lainnya. Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah peruba han-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa a kibat yang langsung pada masyarakat. Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut pada seseorang, tidak akan membawa pengaruh yang langsung pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan pa da lembaga-lembaga kemasyarakatan. Arah Timbulnya Faktor Perubahan Sosial Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum ya ng terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Dalam kehidupan nyata, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, pasti akan terjadi. Setiap segmen masyarakat hendaknya fleksibel terhadap perubahan yang a kan terjadi baik cepat maupun lambat. Dengan keunggulan seperti itu, masyarakat akan mengurangi tingkat pengaruh negatif dari perubahan ini. Arah timbulnya peng aruh pun dapat berasal dari dalam maupun luar. Berikut adalah penjelasan faktorfaktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh. a. Internal Factor Internal factor (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masy arakat itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu, kelompok ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern). 1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambaha yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khusus nya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang ak an mengenal hak milik atas tanah, mengenal system bagi hasil, dan yang lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifi kasi social, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada. 2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yan baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). Suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Pros es tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaanbaru yang ter sebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Pe nemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan y ang baru, baik berupa alat ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seor ang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery sendiri akan beru bah menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut. 3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Pertentang terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. M misalnya saja pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi mu da pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebalikn ya generasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan me ngakibatkan perubahan dalam masyarakat. 4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya peru

ahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akanm membawa akibat ber ubahnya segala tata cara yang berflaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. B iasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbed a. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, bai k dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga. b. External Factor Selain internal factor, pada masyarakat juga dikenal external factor. External f actor atau faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat ya ng menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab peru bahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat (sebab ekstern). 1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu d mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan al am dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memen garuhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. 2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyeba han, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebuda yaannya kepada pihak yang kalah. Misalnya, terjadinya perang antarsuku ataupun n egara akan berakibat munculnya perubahan-perubahan, pada suku atau negara yang k alah. Pada umunya mereka yang menang akan memaksakan kebiasaan-kebiasaan yang bi asa dilakukan oleh masyarakatnya, atau kebudayaan yang dimilikinya kepada suku a tau negara yang mengalami kekalahan. Contohnya, jepang yang kalah perang dalam P erang Dunia II, masyarakatnya mengalami perubahan-perubahan yang sangat berarti. 3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang ber enghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksa an, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling men olak, maka disebut cultural animosity. Adanya proses penerimaan pengaruh kebuday aan asing ini disebut dengan akulturasi. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf y ang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lamb at laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul melalui proses per dagangan dan penyebaran agama. Faktor Pendukung dan Penghalang Proses Perubahan Faktor Pendukung Proses Perubahan Terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yan g mendorongnya, sehingga menyebabkan timbulnya perubahan. Faktor pendorong terse but menurut Soerjono Soekanto antara lain: Kontak dengan kebudayaan lain Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adal ah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yan g telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah dit erima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua masyarak at, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memper kaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-pe rubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang baru. Sistem pendidikan formal yang maju Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk me mberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manus ia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan za man atau tidak. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju Bila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan d apat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat.

Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) Adanya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan ol eh masyarakat. Sistem terbuka pada lapisan masyarakat Adanya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan te rdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan bera kibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukannya agar ia dapat diperla kukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status yang tinggi tersebut. Adanya penduduk yang heterogen Terdapatnya penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panj ang, juga akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupan masyarakat. Adanya orientasi ke masa depan Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat b erakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Kare na apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan data ng. Di dalam proses perubhan tidak selamanya hanya terdapat faktor pendorong saja, t etapi juga ada faktor penghambat terjadinya proses perubahan tersebut. Faktor pe nghalang tersebut antara lain: Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain. Sikap masyarakat yang tradisional Adanya suatu sikap yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adan ya anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang s udah ada. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya. Organisasi sosial yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada s ekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh, dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami t ransisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu m engidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untu k melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbanganperkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tid ak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan denga n pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru. Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal y ang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan beras al dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut mend erita, maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru t ersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat m enimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi. Adanya hambatan yang bersifat ideologis. Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur

kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan denga n ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat terseb ut. Adat atau kebiasaan Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menja di adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubah nya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih darip ada yang sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru. Faktor penghambat dari proses perubahan social ini dikatakan sebagai kekuatan pe ngganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat yang: Menentang segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah da lam masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untu k hari esok. Mereka tidak yakin bahwa perubahan akan membawa perubahan untuk hari esok. Menentang tipe perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pel aksanaan keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembang unan lainnya. Sudah puas dengan keadaan yang ada. Beranggapan bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasar nya tidak menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai p enyampai gagasan tersebut kepada masyarakat. Kekurangan atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan. Hambatan tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pen gganggu. Kekuatan pengganggu ini bersumber dari: Kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan se luruh masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan. Kesulitan atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyar akat terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu. Kekurangan sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tena ga ahli, keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya. PENUTUP KESIMPULAN Suatu perubahan social dalam kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa fakt or yang bertindak sebagai pendukung dan penghambat jalannya proses perubahan soc ial tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu sen diri (internal factor) serta juga dapat berasal dari luar lingkupan masyarakat ( External factor). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan masyarakat ber dasarkan arah antara lain, Internal Factor yang didalamnya terdapat pelbagai fak tor, Dinamika Penduduk, Penemuan-penemuan baru, Munculnya pertentangan, dan Terj adinya Pemberontakan. Sedangkan faktor yang kedua adalah External Factor, terdir i dari Bencana Alam, Perang dan Kebudayaan masyarakat lain. Faktor pendukung perubahan social antara lain, kontak dengan kebudayaan lain, si stem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan kei nginan untuk maju, toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (devia tion), sistem terbuka pada lapisan masyarakat, adanya penduduk yang heterogen, k etidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu dan adanya ori entasi ke masa depan. Faktor penghambat perubahan social antara lain, perkembangan ilmu pengetahuan ya

ng lambat, sikap masyarakat yang tradisional, adanya kepentingan yang telah tert anam dengan kuatnya, kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru, adanya hambatan yang bersifat ideologis dan adat a tau kebiasaan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Perubahan Sosial. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengan tar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab7_perubahan_sosial.pdf [29 September 2009 ] Crayonpedia. 2009. Perubahan social dalam masyarakat. http://www.crayonpedia.org /mw/BAB_5._PERUBAHAN_SOSIAL_DALAM_MASYARAKAT [29 September 2009] -. 2009. Faktor Internal dan Faktor Eksternal. http://www.crayonpedia.org/mw/Fakto r-Faktor_Penyebab_Perubahan_Sosial._Faktor%E2%80%93Faktor_Internal._Faktor-Fakto r_Eksternal_9.1 [29 September 2009] -. 2009. Faktor Penghambat Perubahan Sosial. http://www.crayonpedia.org/mw/FaktorFaktor_Penghambat_Perubahan_Sosial_Budaya_9.1 [29 September 2009] -. 2009. Faktor Pendorong Perubahan Sosial. http://www.crayonpedia.org/mw/Faktor-F aktor_Pendorong_Perubahan_Sosial_Masyarakat_9.1 [29 September 2009] -. 2009. Contoh Perilaku Masyarakat Sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya. http://www.crayonpedia.org/mw/Contoh_Perilaku_Masyarakat_Sebagai_Akibat_Adanya_ Perubahan_Sosial_Budaya_9.1 [29 September 2009]

You might also like