You are on page 1of 4

Reproduksi Burung

Burung merupakan hewan ovipar. Walaupun tidak memiliki alat kelamin luar, namun fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Pada sistem reproduksi burung betina hanya terdapat satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium ini kemudian akan dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh ovidu dan fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk dan ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya dikarenakan suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Telur kemudian menetas dengan pecahnya kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih akan tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri dan perlu dibesarkan dalam sarang.

Ovarium dan oviduk. Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter. Adapun urutan perjalanan terbentuknya sebutir telur pada saluran reproduksi ayam betina adalah sebagai berikut: a. Infundibulum/papilon : panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan. b. Magnum : bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam. c.Isthmus: mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.

d. Uterus : disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 21 jam. e. Vagina: bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi. f. Kloaka: merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon.

Reproduksi Burung (Aves)

Sistem Reproduksi Pada Aves Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak me miliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan de ngan cara saling menempelkan kloaka. 1. Sistem Genitalia Jantan. a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya lici n, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermato zoa. b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididi mis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk

sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kec il kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. 2. Sistem Genitalia Betina. a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yan g kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan me nsekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur. 3. Proses Fertilisasi Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke d alam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perj alanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dik elilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhny a. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. Proses Terbentuknya Telur Ayam Gambar ini menunjukkan tahapan perkembangan telur ayam di dalam rongga telur . Diperlukan sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah pem buahan. 4. Fungsi bagian-bagian telur aves : a. Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio

b. Kuning telur --> cadangan makanan embrio c. Kalaza --> menjaga goncangan embrio d. Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan e. Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio Jantung burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit. Suhu tubuhnya adalah 108F (42C). Suhu tubuh setinggi ini, yang bisa berakibat kematian pada binatang darat, sangat penting bagi kelangsun gan hidup sang burung. Tingkat energi yang tinggi yang diperlukan oleh burung untuk terbang dihasilkan oleh metabolisme tubuh yang cepat ini.

You might also like