You are on page 1of 2

Desti Ilmianti Saleh 0809078 English Liteature A 08

Laporan Kegiatan Kunjungan ke Kantor Redaksi Pikiran Rakyat

Pada tanggal 24 Januari 2012, saya mengikuti kegiatan yang di adakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang dikhususkan bagi mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, yaitu kunjungan ke redaksi koran harian Pikiran Rakyat (PR). Kegiatan ini merupakan program pembekalan bagi kami mahasiswa tingkat akhir yang akan melaksanakan Program Latihan Akademik (PLA). Secara pribadi, kegiatan ini sangat diperlukan karena dapat menambah pengetahuan baru tentang dunia kerja yang nyata seperti apa. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya saya merasa masih terdapat beberapa kekurangan. Berikut ini akan diuraikan pengalaman saat kunjungan dan beberapa manfaat yang didapat serta kekurangan yang dirasa. Kami disambut oleh Asisten Humas PR Dicky Harisman di Aula Redaksi PR yang kemudian memaparkan selintas pandang tentang Pikiran Rakyat. Diantaranya mengenai sejarah dan perkembangan PR dari awal hingga kini. Tentu saja ini menambah pengetahuan baru tentang bagaimana PR dapat mencapai kesuksesannya seperti sekarang dan siapa saja pendiri yang berjasa di dalam kesuksesan PR. Selain itu, di tempat yang sama, kami juga disambut oleh Redaktur Bahasa PR Imam Jahrudin Priyanto. Beliau tidak banyak menjelaskan tentang proses penyuntingan di koran karena materi tersebut sudah pernah dibahas di workshop yang diadakan oleh Jurusan Bahasa Inggris dua bulan sebelumnya di Aula FPBS. Pada kesempatan kali ini kami lebih banyak diperkenalkan dengan profesi yang ada di PR serta program-programnya. Peserta pun diajak berdiskusi melalui sesi tanya jawab. Setelah itu, kami diajak melihat tayangan video tentang PR yang memuat banyak informasi tentang PR. Setelah berdiskusi di aula kami pun diajak berkeliling sekitar redaksi untuk melihat-lihat apa saja yang ada di redaksi PR dipandu langsung oleh Pak Imam JP. Banyak terdapat ruangan yang memiliki fungsi berbeda-beda misalnya ruangan graphis. Ada dua jenis ruangan graphis yang dapat kami lihat, yaitu ruangan perwajahan dan layout. Akan tetapi, sangat disayangkan informasi yang diberikan kurang jelas dikarenakan yang memberikan informasi hanya Pak Imam sendiri sedangkan mahasiswa berjumlah lebih dari lima puluh orang. Kemudian, kami diajak melihat mesin

cetak terbesar yang hanya dimiliki oleh tiga Negara, yaitu mesin cetak Gosh French. Mesin ini adalah mesin buatan Prancis yang dapat mencetak 16 halaman koran full color dengan kecepatan 50.000 eksemplar per jam. Mesin ini membuat pengunjung terkesan. Akan tetapi, kami tidak bisa melihat mesin ini beroperasi karena mesin ini beroperasi setiap malam. Dari kunjungan yang berlangsung kurang lebih tiga jam saya pribadi merasa mulai mengenal bagaimana dunia kerja di media itu. Saya jadi mengetahui proses penyuntingan itu seperti apa, bagaimana pengumpulan data untuk diberitakan, permasalahan yang mungkin dihadapi, materi apa saja yang akan kita hadapi, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, saya merasa kunjungan tersebut kurang maksimal dan terburu-buru sehingga informasi yang saya dapatkan pun hanya gambaran umumnya saja. Mungkin ke depannya, apabila di adakan kegiatan serupa, waktu kunjungan diperpanjang dan kegiatannya lebih variatif.

You might also like