You are on page 1of 13

PENGUSIRAN PEJABAT DIPLOMATIK ANTARA RUSIA DAN SPANYOL ATAS KECURIGAAN SPIONASE

Sebagai Syarat Pemenuhan Tugas Hukum Diplomatik dan Konsuler

OLEH : AFINA KUSSARWANTI 0811240035

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Hubungan diplomatik antara Rusia dan Spanyol telah terjalin cukup lama yaitu pada tahun 1520 dan mulai mendirikan kedutaan besar di tahun 1963. Namun hubungan diplomatik ini sempat terhenti dengan adanya perang saudara di Spanyol dari tahun 1963 dingga 1977. Baru akhirnya pada bulan Januari 1977 hubungan diplomatik antar kedua negara terjalin kembali. Sejak saat itu kerjasama dan kesepakatan bilateral di bidang ekonomi, politik, kebudayaan sampai isu-isu internasional seperti keamanan dan terorisme antar Rusia dan Spanyol terus berlangsung.1 Rusia menempatkan kedutaan bear di Madrid dan konsulat di Barcelona sedangkan Spanyol menemmpatkan kedutaan besar di Moscow. Pada mulanya Rusia kurang begitu tertarik terhadap hubungan bilateral dengan Spanyol, yaitu pada tahun 2004 Spanyol pada masa pemerintahan sosialis PM Jose Luis Rodiguez Zapetero. Zapetero pada NATO Summit, mengikutsertakan Spanyol dan bergabung dengan Prancis dan Jerman untuk memblok akses Ukraina dan Georgia pada rencana aksi keanggotaan NATO.2 Dan pada tahun-tahun setelahnya kerjasama dan hubungan diplomatik antar kedua negara terus terjalin. Bahkan Zapetero kerap kali mengunjungi Rusia setiap tahun. Hubungan baik ini terus berlanjut hingga masa pemerintahan Dimitri Medvedev.

Alexander Gusev, The relations between Russian Federation and Spain , pg 173, diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=foreign+relation+between+russia+and+spanyol&source =web&cd=3&ved=0CDIQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.cidob.org%2Fen%2Fcontent%2Fdownloa d%2F25661%2F313156%2Ffile%2FALEXANDER%2BGUSEV_ANG.pdf&ei=qzZsT9ukB8WsrAfyMGaAg&usg=AFQjCNEr-Q16ihflxAxA9TUlSagTp9CerA&cad=rja , diunduh tanggal 20 Maret 2012
2

Natalia Shapovalova, Does Spain have an Ostpolitik?,POL I C Y B R I E F I S S N : 1 9 8 9 - 2 6 6 7, N 27 - JANUARY 2010, diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=diplomatic+relation+between+russia+and+spanyol&sour ce=web&cd=5&ved=0CEIQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.fride.org%2Fdownload%2FPB_Spain_O stpolitik_ENG_jan10.pdf&ei=qzZsT9ukB8WsrAfyMGaAg&usg=AFQjCNFgLuDgve7hCOQXCbLHp_JwpAPUtA&cad=rja, diunduh tanggal 25 Maret 2012

Mengapa hubungan antara Rusia dan Spanyol ini dianggap penting bagi kedua negara? Bagi Russia sendiri hubungan bilateralnya dengan Spanyol sangatlah penting hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan kerjasama antara Rusia dan EU (Uni Eropa) di berbagai bidang khususnya energi. "Spain is well placed to take the

lead in efforts to improve EU-Russia relations".3 Sedangkan bagi Spanyol sendiri


Rusia merupakan negara yang menjanjikan bagi hubungan di segala bidang khususnya ekonomi untuk meningkatkan devisa negara. Bahkan Zapetero mengutamakan hubungan luar negerinya dengan

mengadakan semi-annual EU-Rusia Summit. Hal ini dilakukan agar hubungan EU dan Rusia pada tahapan baru untuk meningkatkan kerjasama dan kepercayaan. Zapetero mempromosikan hubungan yang lebih stabil dan dekat antara Rusia dan Amerika. Spanyol berharap hubungan baik ini akan terus maju dengan sigkifikan dengan isu utama energi, keamanan dan transportasi. Dari kunjungankunjungan formal dan semi-formal antara Rusia dan Spayol juga mengikutsertakan atase diplomat tertinggi untuk turut hadir dan mensuport kerjasama dan perjanjian kedua negara. Bahkan Spanyol mendapatkan bantuan moneter dari Rusia untuk menstabilkan anggaran negara. Perdagangan antar kedua negara pun terus naik dari tahun ke tahun. Dukungan penuh yang diberikan Spanyol untuk kerjasama Rusia-EU memang masih sulit dilakukan. Hal ini dipengaruhi oleh belum berhasilnya pembentukan perdamaian dengan Georgia yang membuat beberapa member EU kurang begitu percaya dengan kerjasama Rusia-EU. Namun kerja keras Spanyol untuk memperbaiki hubungan antara Rusa-EU menempatkan Spanyol dalam posisi strategi di wilayah Eropa Timur. Spanyol menjadi negara yang sangat strategi di EU bagi Rusia juga dikarenakan hubungan keduanya bebas dari bias dan latar belakang sejarah yang tidak terselesaikan. Kedua negara memiliki kekaisaran yang hebat, berubah setelah jaman kediktatoran dan menyumbangkan kekayaan kebudayaan pada dunia.4 Namun telah terinsiden diplomatik antar Rusia dan Spanyol di tahun 2010. Pada bulan November 2010 dua diplomat Rusia (seretaris pertama) telah diusir dari
3 4

Alexander Gusev, The relations between Russian Federation and Spain,.op.cit. pg 173

Ibid

Madrid dikarenakan "melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan status mereka sebagai diplomat" yang merupakan bahasa diplomatis untuk mata-mata. Berbagai sumber mengungkapkan bahwa pengusiran dua diplomat Rusia.5 Namun kementrian luar negeri Spanyol tidak mengungkapkan identitas kedua diplomat dikarenakan untuk menjaga hubungan baik antar kedua negara. Pengusiran dua diplomat dikeluarkan oleh Natioal Intelligence Centre Spanyol kepada kementrian luar negeri atas tuduhan spionase ekonomi.6 Rusia. Tuduhan spionase ekonomi yang ditujukan kepada Rusia direspon dengan mengusir juga dua diplomat yaitu Ignacio Cartegna (atase politik) dan Borja Cortez (Sekretaris Pertama) pada tanggal 24 Desember 2010 dengan tuduhan yang sama, spionase ekonomi.7 Meskipun kedua negara menganggap insiden pengusiran diplomat ini telah ditutup, namun berbagai pihak menyangsikan hubungan kedua negara akan memburuk saat misi pertukaran budaya di tahun 2011. Disini penulis memandang pengusiran pejabat diplomatik suatu negara dari segi hukum diplomatik dapat dijelaskan dengan teori fuctional Necessity Theory dan konvensi Wina 1961. Hal ini dilakukan karena Konvesi Wina tahun 1961 yang telah diratifikasi suatu negara merupakan dasar hukum tertulis yang bersifat suatu perjanjian timbal-balik natar negara-negara yang meratifikasinya.8 Selain itu dalam Konvensi Wina dijelaskan mengenai kekebalan dan keistimewaan hukum bagi pejabat diplomatik. Sedangkan teori Fuctional Necessity dianggap cocok dikarenakan dapat menjelaskan bagaimana kekebalan dan keistimewaan diplomatik melindungi Hal ini dilakukan karena di tahun 2011 akan direncanakan misi kebudayaan Tahun Rusia di Spanyol dan Tahun Spanyol di

BBC, Spain-Russia spy row leads to diplomats' expulsion, 28 Desember 2010, diunduh dari http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-12086186, diunduh tanggal 22 Maret 2011
6

The Moscow Times, Spain, Russia Expel 2 Diplomats Each, 29 Desember 2010, diunduh dari http://www.themoscowtimes.com/news/article/spain-russia-expel-2-diplomats-each/427963.html, diunduh tanggal 22 Maret 2012
7

Ria Novosti, Russia expels two Spanish diplomats in 'spy' tit-for-tat, 28 Desember 2010, diunduh dari http://en.rian.ru/russia/20101228/161962642.html, diunduh tanggal 22 Maret 2012
8

Setyo Widagdo, Bahan Ajar mata kuliah hukum diplomatik dan konsuler

seorang diplomat dari fungsi-fungsi yang semestinya, yaitu menjalankan tugas dari negara pengirim.

I.2 Rumusan masalah Dari latar belakang yang telah disampaikan penulis sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan yaitu Apa yang menjadi dasar pengusiran pejabat diplomatik antara Spanyol dan Rusia atas kecurigaan mata-mata (spionase) ekonomi?

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

II.1 Kajian Teori Teori Functional Necessity Diantara ketiga teori dalam hukum diplomatik dan konsuler yaitu teori ekstrateritori, representative character dan fuctional necessity yang lebih dinamis dan mudah diterapkan dalam suatu kasus kasus modern sejak abad 16 adalah

fuctional necessity.

Keistimewaan dan kekebalan hukum yang diterima diplomat

dapat dipandang menurut teori ini dengan suatu kebutuhan dengan menjalankan fungsi-fungsi diplomatiknya. Seorang diplomat harus dapat melaksanakan tugas diplomatik secara bebas dan tanpa ketakutan akan teguran dan paksaan dari negara penerima. Menurut Vattel, seorang diplomat memang berhak atas harus dapat melaksanakan misi diplomatiknya secara bebas, aman, terpercaya dan berhasil dengan menerima kekebalan.9 Teori Functional Necessity mulai populer semenjak paska peranng dunia I atau lebih tepatnya saat gedung-gedung kedutaan besar mulai didirikan, dan banyaknya karyawan non diplomatik diperbantukan guna membantu fungsi diplomat dan semakin meningkatnya organisasi internasional yang memerlukan kekebalan pada lebih banyak orang.10 Ada kelebihan menggunakan teori ini adalah dapat menjelaskan(menyesuaikan) mengenai perlindungan yang berlebihan untuk segala bentuk keistimewaan dan kekebalan. Namun terdapat juga kelemahan yaitu kekebalan diplomatik dapat mengcover tindakan diluar fungsi resmi diplomat tersebut.

Maria Moutzouris, 1998, SENDING AND RECEIVING: IMMUNITY SOUGHTBY DIPLOMATS COMMITTING CRIMINAL OFFENCES, Rhodes University, diunduh dari

http://eprints.ru.ac.za/1571/1/Moutzouris-LLM-TR09-98.pdf , diunduh tanggal 22 Maret 2012 10 Przetacznik (1978) Anglo-American Law Review 357- 358 and Southwick (1988-1989) 15 Syracuse Journal of International Law & Commerce 88

Teori functional necessity merupakan teori yang paling banyak dipakai sangat sesuai dengan konvensi Wina tahun 1961 mengenai hak istimewa dan kekebalan hukum yang diberikan kepada diplomat adalah absolut guna menjalankan fungsi diplomatiknya11. Maka dengan adanya hak-hak tersebut seorang diplomat dituntut dengan tuduhan kriminal atau kejahatan sipil lain diluar fungsi diplomatiknya. Kekebalan diplomati menurut teori ini bersifat absolut, sehingga dapat dikatakan seorang diplomat dapat melakukan tindakan yang melanggar hukum guna menunaikan fungsi-fungsi diplomatiknya. Berbagai hak istimewa dan kekebalan yang diterima seorang diplomat dalam menjalankan fungsi diplomatiknya didapatkan bukan untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, namun guna menjalankan misi dari negara pengirim. Menurut konvensi Wina seorang diplomat yang melakukan suatu tindakan yang melanggar hukum tidak bisa diadili di negara penerima, diplomat juga tidak tunduk pada hukum negara penerima tetapi justru tunduk pada hukum negara pengirim. Munculnya konvensi Wina sendiri untuk menggaransi/menjamin efisiensi dan keamanan untuk negara yang sedang melaksanakan diplomasi. Kekebalan dan hak istimewa yang diberikan kepada diplomat juga

menyangkut mengenai komunikasi dengan negara pengirim tidak boleh disadab dan memiliki proteksi dari hukum. Bahkan keluarga diplomat juga memiliki kekebalan yang sama, hal ini dinalai untuk dapat membantu diplomat dalam merepresentasikan fungsi diplomatiknya. Namun bagaimana jika seorang diplomat terlibat dalam kasus yang diluar fungsi diplomatiknya? Menurut teori fungtional necessity dan konvensi Wina, negara penerima dapat mengajukan recall untuk diplomat tersebut atau melakukan persona non grata (pengusiran).12 Hal ini memang dinilai dapat merusak fungsi diplomatiknya, namun dengan melakukan tindakan kejahatan atau kekerasan sudah mencerminkan tindakan tidak bersahabat terhadap negara penerima yang dapat mempengaruhi hubungan kedua negara.
11

Setyo Widagdo dan Hanif Widhiyanti, Hukum diplomatik dan Konsuler, Buku Ajar untuk Mahasiswa, Bayumedia, Malang 2008, hal:79 12 Maria Moutzouris, 1998, SENDING AND RECEIVING: IMMUNITY SOUGHTBY DIPLOMATS COMMITTING CRIMINAL OFFENCES, Rhodes University, op.,cit. Hal 168 diunduh dari http://eprints.ru.ac.za/1571/1/Moutzouris-LLM-TR09-98.pdf , diunduh tanggal 22 Maret 2012

BAB III PEMBAHASAN

III.1 Hubungan Diplomatik Rusia Spanyol Hubungan diplomatik antara Rusia dan Spanyol telah terjalin semenjak abad 15 dan sempat terhenti beberapa tahun saat di terjadi perang saudara di Spanyol tahun 1963 hingga 1977. Namun pada Januari 1977 hubungan diplomatik telah pulih kembali. Berbagai macam kerjasama dan perjanjian terbentuk antara Rusia dan Spanyol. Dapat dikatakan hubungan diplomatik antara kedua negara terjalin dikarenakan ada beberapa faktor kepentingan. Seperti halnya hubungan kerjasama ekonomi yang terjalin antara kedua negara didasari oleh basis politik yang mendekatkan antara satu dengan yang lainnya. Rusia dan Spanyol jga aktif dalam melaksanakan berbagai isu-isu kontemporer seperti memberantas terorisme, konflik internasional dan gerakan separatis. Kerjasama semakin meningkat dari tahun ketahun juga dengan adanya kunjungan presiden Rusia Dmitry Medvedev ke Spanyol dan PM Zapatro ke Rusia yang juga dihadiri oleh pejabat diplomatik kedua negara. Bahkan di tahun 2009 kedua negara menandatangani perjanjian mengenai energi yaitu perusahaan Spanyol mendapatkan akses khusus ke bahan bakar fosil Rusia, hal ini dilakukan Rusia dengan membeli perusahaan energi Spanyol. Menurut Zapatero dengan adanya perjanjian tersebut maka kebutuhan suplai energi bahan bakar fosil Spanyol dapat terjamin.

III.2 Kasus Saling Usir Pejabat Diplomatik Rusia dan Spanyol Kasus pengusiran pejabat diplomatik bermula pada bulan November 2010, yaitu pengusiran (persona non grata) dua pejabat diplomatik Rusia di kedutaan besar Rusia di Madrid, Spanyol. Hal ini dilakukan setelah adanya pengaduan dari Departemen Intelejen Spanyol atas dugaan spionase ekonomi yang dilakukan kedua
7

diplomat Rusia tersebut. Namun dari pihak kementrian luar negeri Spanyol tidak mengungkapkan identitas kedua diplomat tersebut. Beberapa minggu kemudian yaitu pada tanggal 24 Desember 2010 Rusia menanggapi kasus pengusiran diplomatnya dengan juga mengusi dua diplomat Spanyol di Moscow, Rusia yaitu sekretaris I dan Atase bidang Politik. Alasan pengusiran tersebut juga serupa, spionase. Namun baik Rusia maupun Spanyol tidak memperpanjang terjadinya kasus pengusiran pejabat diplomatik, hal ini dikarenakan akan diadakannya acara pertukaran kebudayaan di tahun 2011 yaitu Tahun Spanyol di Rusia dan Tahun Rusia di Spanyol. Selain itu menteri luar negeri Rusia Serger Larvov mengungkapkan bahwa kasus ini tidak akan berdampak negatif bagi hubungan kedua negara.13

III.3 Dasar Pengusiran Pejabat Diplomatik Dengan Menggunakan Teori Functional Necessity Pengusiran pejabat diplomatik seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Spanyol maupun Rusia dengan tuduhan spionase ekonomi dapat berdampak buruk mau tidak mau bagi kedua negara. Dalam dunia diplomasi, sebuah kedutaan besar sangat dekat antara dua fungsi yaitu diplomat dan spionase. Ada cover yang tebal mengenai misi spionase, ada beberapa orang yang memang sebagai mata-mata dan sengaja dimasukkan ke dalam kedutaan besar untuk mendapatkan informasi yang diinginkan namun misi dan identitas asli seperti ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena jika terungkap maka akan diusir oleh negara penerima.14

13

Spain Review, The expulsion of diplomats between Russia and Spain will not harm bilateral relations, diuanggah tanggal 14 Januari 2011, diunduh dari http://www.spainreview.net/index.php/2011/01/14/the-expulsion-of-diplomats-between-russia-andspain-will-not-harm-bilateral-relations/ , diunduh tanggal 20 Maret 2012 14 Institute of Diplomacy University of Qaran, Diplomatic Espionage, diunduh dari http://www.edipcourse.diplomacy.universityofqaran.com/c%29%20Diplomatic%20Espionage.html, diunduh tanggal 20 Maret 212

Bagaimanakah kekebalan dan hak istimewa yang didapatkan oleh pejabat diplomatik guna melaksanakan fungsi-fungsinya justru dipakai untuk melaksanakan kejahatan berupa spionase seperti yang dituduhkan Badan Intelejn Spanyol pada pejabat diplomatik Rusia dan sebaliknya? Sesuai konvensi Wina 1961 mengenai fungsi-fungsi diplomatik jika memang misi dari negara pengirim adalah menjadi spionase ekonomi dengan melanggar hukum negara penerima tindakan spionase memang dibenarkan. Maksud dari dibenarkan adalah, pejabat diplomatik yang terjerat kasus spionase tidak boleh ditangkap, diselidiki maupun dituntuti oleh kepolisian negara penerima. Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan oleh negara penerima menurut Edmunson adalah pengusiran (persona non grata) wakil diplomatik yang melakukan spionase.15 Menurut pasal 3 Ayat (1) Konvensi Wina yang mengatur mengenai fungsifungsi diplomatik menyatakan16 :

(a) Representing the sending State in the receiving State; (b) Protecting in the receiving State the interests of the sending State and of its nationals, within the limits permitted by international law; (c) Negotiating with the Government of the receiving State; (d) Ascertaining by all lawful means conditions and developments in the receiving State, and reporting thereon to the Government of the sending State; (e) Promoting friendly relations between the sending State and the receiving State, and developing their economic, cultural and scientific relations.
Menurut teori Functional Necessity maka dengan diembannya fungsi-fungsi diplomatik seperti yang dijelaskan pada pasal 3 ayat (1) maka pejabat diplomatik mendapatkan kekebalan dan keistimewaan untuk menjalankan fungsinya tersebut. Kekebalan disini berarti kebal dari segala tuntutan pidana maupun perdata dari negara penerima. Selain itu juga kebal terhadap gangguan atas kehormatan dan martabatnya, bahkan negara penerima wajib memberikan perlindungan kepada pejabat diplomatik tersebut. Dalam konvensi Wina juga memuat mengenai hak kekebalan dan istimewa bagi pejabat diplomatik yaitu pasal 22, 24, dan 30
15 16

Edmondson (1971-1972) 5 Vanderbilt Journal of Transnational Law 453. Vienna Convention on Diplomatic Relations 1961

mengenai kkebalan gedung perwakilan dan arsip, pasal 25, 26, 27 mengenai pelaksanaan pekerjaan dan tugas wakil diplomatik dan pasal 29 dan 31 mengenai kekebalan pribadi wakil diplomatik. Spionase yang dilakukan dua pejabat diplomatik baik Spanyol maupun Rusia dengan menggunakan teori functional necessity dapat dikatakan bahwa meskipun jika benar pejabat diplomatik tersebut benar-benar ditugaskan oleh negara pengirimnya untuk melakukan spionase ekonomi terhadap negara penerima memang dijalankan berdasarkan tugas. Namun hal ini bertentangan dengan pasal 3 ayait (1) butir (e) yaitu Promoting friendly relations between the sending State and

the receiving State, and developing their economic, cultural and scientific relations,
maka spionase ekonomi yang dituduhkan kepada pejabat diplomatik justru membuat hubungan antar dua negara menjadi negatif dan dapat menghancurkan perekonomian negara penerima dengan membocorkan informasi penting yang bersifat rahasia kepada negara pengirim. Namun dengan kekebalan dan keistimewaan yang diberikan kepada para pejabat diplomatik Rusia dan Spanyol membuat para diplomat tersebut tidak dapat dituntut atas kejahatan spionase ekonomi yang dituduhkan kepada mereka. Maka kementrian luar negeri Spanyol dan Rusia menggunakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan melakukan pengusiran pada para diplomat tersebut. Pada prakteknya kegiatan spionase yang dilakukan para pejabat diplomatik di ngara penerima sangat sering dilakukan namun jika identitas mereka terungkap maka para pejabat diplomatik tersebut akan diusir. Kasus serupa juga terjadi antara Amerika dan Rusia.

10

BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan Insiden diplomatik antar Rusia dan Spanyol di tahun 2010. Pada bulan November 2010 dua diplomat Rusia (seretaris pertama) telah diusir dari Madrid dikarenakan "melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan status mereka sebagai diplomat" yang merupakan bahasa diplomatis untuk mata-mata. Berbagai sumber mengungkapkan bahwa pengusiran dua diplomat Rusia. Pengusiran dua diplomat dikeluarkan oleh Natioal Intelligence Centre Spanyol kepada kementrian luar negeri atas tuduhan spionase ekonomi. Tuduhan spionase ekonomi yang ditujukan kepada Rusia direspon dengan mengusir juga dua diplomat yaitu Ignacio Cartegna (atase politik) dan Borja Cortez (Sekretaris Pertama) pada tanggal 24 Desember 2010 dengan tuduhan yang sama, spionase ekonomi. Meskipun kedua negara menganggap insiden pengusiran diplomat ini telah ditutup, namun berbagai pihak menyangsikan hubungan kedua negara akan memburuk saat misi pertukaran budaya di tahun 2011. Dasar pengusiran diplomat yang dilakukan diplomat menurut teori functional necessity memang telah benar, spionase ekonomi yang dituduhkan bagi pejabat diplomatik Rusia dan Spanyol bertentangan dengan pasal 3 ayat(1) butir (e). Spionase ekonomi yang dituduhkan kepada pejabat diplomatik justru membuat hubungan antar dua negara menjadi negatif dan dapat menghancurkan perekonomian negara penerima dengan membocorkan informasi penting yang bersifat rahasia kepada negara pengirim. Namun dengan kekebalan dan keistimewaan yang diterima pejabat diplomatik baik Rusia maupun Spanyol hanya bisa mengusir pejabat diplomatik yang dituduhkan tanpa bisa menuntutnya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Gusev, The relations between Russian Federation and Spain, diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=foreign+relation+between+russia+and+spa nyol&source=web&cd=3&ved=0CDIQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.cidob.org%2Fen %2Fcontent%2Fdownload%2F25661%2F313156%2Ffile%2FALEXANDER%2BGUSEV_AN G.pdf&ei=qzZsT9ukB8WsrAf-yMGaAg&usg=AFQjCNErQ16ihflxAxA9TUlSagTp9CerA&cad=rja , diunduh tanggal 20 Maret 2012 Natalia Shapovalova, Does Spain have an Ostpolitik?, POL I C Y B R I E F I S S N : 1 9 8 9 - 2 6 6 7, N 27 - JANUARY 2010, diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=diplomatic+relation+between+russia+and+s panyol&source=web&cd=5&ved=0CEIQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.fride.org%2Fd ownload%2FPB_Spain_Ostpolitik_ENG_jan10.pdf&ei=qzZsT9ukB8WsrAfyMGaAg&usg=AFQjCNFgLuDgve7hCOQXCbLHp_JwpAPUtA&cad=rja, diunduh tanggal 25 Maret 2012 BBC, Spain-Russia spy row leads to diplomats' expulsion, 28 Desember 2010, diunduh dari http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-12086186, diunduh tanggal 22 Maret 2011 The Moscow Times, Spain, Russia Expel 2 Diplomats Each, 29 Desember 2010, diunduh dari http://www.themoscowtimes.com/news/article/spain-russia-expel-2-diplomatseach/427963.html, diunduh tanggal 22 Maret 2012 Ria Novosti, Russia expels two Spanish diplomats in 'spy' tit-for-tat, 28 Desember 2010, diunduh dari http://en.rian.ru/russia/20101228/161962642.html, diunduh tanggal 22 Maret 2012 Setyo Widagdo, Bahan Ajar mata kuliah hukum diplomatik dan konsuler Maria Moutzouris, 1998, SENDING AND RECEIVING: IMMUNITY SOUGHTBY DIPLOMATS COMMITTING CRIMINAL OFFENCES, Rhodes University, diunduh dari http://eprints.ru.ac.za/1571/1/Moutzouris-LLM-TR09-98.pdf , diunduh tanggal 22 Maret 2012 Przetacznik (1978) Anglo-American Law Review 357- 358 and Southwick (1988-1989) 15 Syracuse Journal of International Law & Commerce 88 Setyo Widagdo dan Hanif Widhiyanti, Hukum diplomatik dan Konsuler, Buku Ajar untuk Mahasiswa, Bayumedia, Malang 2008, hal:79 Spain Review, The expulsion of diplomats between Russia and Spain will not harm bilateral relations, diuanggah tanggal 14 Januari 2011, diunduh dari http://www.spainreview.net/index.php/2011/01/14/the-expulsion-of-diplomats-betweenrussia-and-spain-will-not-harm-bilateral-relations/ , diunduh tanggal 20 Maret 2012 Institute of Diplomacy University of Qaran, Diplomatic Espionage, diunduh dari http://www.edipcourse.diplomacy.universityofqaran.com/c%29%20Diplomatic%20Espionage.html, diunduh tanggal 20 Maret 212 Edmondson (1971-1972) 5 Vanderbilt Journal of Transnational Law 453. Vienna Convention on Diplomatic Relations 1961

12

You might also like