You are on page 1of 17

BAB

7
Fungsi Transenden
7.1 Fungsi Logaritma asli
7.2 fungsi - fungsi balikan dan turunan
7.3 fungsi - fungsi eksponen asli
7.4 fungsi eksponen dan logaritma umum
7.5 pertumbuhan dan peluruhan eksponen
7.6 persamaan diferensial linear orde satu
7.7 fungsi - fungsi balikan trigonometri dan turunanya
7.8 fungsi fungsi hiperbola dan balikannya


















7.1 Fungsi Logaritma asli
Logaritma asli adalah logaritma yang berbasis e, dimana e adalah
2.718281828459... (dan seterusnya). Logaritma natural terdefinisikan untuk
semua bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan
kompleks yang bukan 0. Aturan pangkat, tidak dapat memberikan fungsi yang
antiturunannya adalah 1/x. Tetapi, dengan menggunakan Teorema Dasar
Kalkulus kita dapat mendefinisikan fungsi melalui integral yang turunannya
adalah 1/x.Fungsi ini kita sebut logaritma natural dari x, ditulis ln x. Dapat
dibuktikan, tapi tidak diberikan pada kuliah ini, bahwa fungsi ini sama dengan
fungsi logaritma berbasis e yang telah kita kenal di SMA. Fungsi logaritma
natural didefinisikan sebagai :
0 ,
1
ln
1
> =
}
x dt
t
x
x

x x
e
log ln =



Notasi
Ahli matematika biasanya menggunakan "ln(x)" atau "log(x)" untuk
menotasikan log
e
(x), atau logaritma natural dari x, dan menggunakan
"log
10
(x)" untuk menotasikan logaritma berbasis 10 dari x.
Insinyur, ahli biologi, dan orang dalam bidang-bidang lain, hanya
menggunakan "ln(x)" atau kadang-kadang (untuk supaya lebih jelas) "log
e
(x)"
untuk menotasikan logaritma natural dari x, dan "log(x)" digunakan untuk
logaritma berbasis 10, log
10
(x) atau, dalam konteks teknik komputer, log
2
(x).
Kebanyakan bahasa komputer, termasuk C, C++, Fortran, dan BASIC, "log"
atau "LOG" berarti logaritma natural.
Pada kalkulator, tombol ln berarti logaritma natural, sedangkan tombol log
adalah untuk logaritma berbasis 10.





Sifat-sifat logaritma natural
Pada contoh sebelumnya telah kita lihat bahwa turunan dari ln5x sama
dengan turunan dari lnx yaitu 1/x. Fakta ini berguna untuk membuktikan
teorema berikut.
Sifat-sifat logaritma natural :
1. 0 1 log =
b

2. 1 log = b
b

3. c a ac
b b b
log log log + =
4. c a
c
a
b b b
log log log =
5. a r a
b r b
log log =
6.
b
a
a
c
c
b
log
log
log =
Teorema
Jika a dan 0 > b dan r bilangan rasional, maka
0 1 ln =
b a ab ln ln ln + =
b a
b
a
ln ln ln =
a r a
r
ln ln =

Contoh soal ( hal. 328)
1. Carilah =
+
}
dx
x 7 2
5

Penyelesain:
missal u= 2x + 7 , du= 2 dx
=
+
}
dx
x 7 2
5
du
u
dx
x
x 1
2
5
2
7 2
2
2
5
} }
=
+






= c x c u + + = + 7 2 | ln
2
5
| | ln
2
5


2. Hitunglah
}

3
1
=

dx
x
x
2
10

Penyelesain :
missal u=
2
10 x , du =-2x dx
}
=

dx
x
x
2
10 2
5
}
=

dx
x
x
2
10
2
2
5
}
du
u
1

= = + c u | | ln
2
1
ln
2
1
|
2
10 x |+ c

Soal latihan 7.1 No 22 Hal 378
22. Hitunglah integral dari
}
1
0
=
+ +
+
dx
x x
x
2 2
1
2

Penyelesaian
Missal u=x
2
+2x+2 du=2x+2 dx
}
1
0
=
+ +
+
dx
x x
x
2 2
1
2
2
1
}
=
+ +
+
dx
x x
x
2 2
2 2
2
2
1
}
du
u
1

=

= +c u | | ln
2
1
ln
2
1
|
x
2
+2x+2|+ c


}
1
0
=
+ +
+
dx
x x
x
2 2
1
2

[
2
1
ln |x
2
+2x+2|]
0
1


=

ln 5

ln 2


7.2 Fungsi fungsi Balikan dan Turunannya
fungsi fungsi f mengambil suatu nilai x dari derah asalnya D dan
memadankanya dengan nilai tunggal y dari daerah hasilnya R. untuk
memutuskan apakah suatu fungsi f memiliki balikan yakni dengan x
1
x
2
mengakibatkan f(x
1
) (x
2
). Ini sesuai dengan persyaratan geometri bahwa setiap




garis memotong grafik y=f(x) paling banyak satu titik.akan tetapi pada suatu
keadaan tertentu , criteria ini mungkin agak sulit diterapkan ,sebab kita harus
mengetahui pengetahuan lengkap tentang grafikkriteria ini yang lebih praktis
yang mencangkup beberapa contoh yang banyak digunaka bahwa fungsi
tersebut harus monoton murni .dengan istilah fungsi tersebut pada daerah
asalnya berupa fungsi naik dan fungsi turun .
Teorema A
Jika f monoton murni pada daerah asalnya maka f memilki balikan
Contoh sola ( hal 333 & 334)
3. Perhatikan bahwa f(x)=x
5
+2x+ 1 memiliki balikan
Penyelesain :
f

(

x)= 5x
4
+ 2>0 untuk semua x . jadi f naik pada seluruh garis real
sehingga f memilki balikan.
f
-1
(f(x))=x dan f(f
-1
(y))=y

4. Perhatikan bahwa f(x )= 2x + 6 memilki balikan .untuk mencari f
-1
(y), kita
selesaikan y=2x+6 untuk x, yang memberiakan x=(y-6)/2= f
-1
(y).maka
f
-1
(f (x))=f
-1
(2x+6)= x
x
=
+
2
6 2
dan f (f
-1
(y))= 2
2
6
=
y
y
y
= +

6
2
6

Teorema B
Teorema fungsi balikan , andaikan f diferensiasikan dan monoton murni
pada selang I,jika f

(X) 0 disuatu x tertentu dalam I, maka f


-1
terdiferensiasikan
dititk yang berpadanan y=f(X)dalam daerah hasil f dan (f
-1
)

(y)=
) ( '
1
x f

Soal 7.2 no 35 hal 386
36.tentukan (f
-1)
)

(2) dengan menggunakan Teorema B. Nilai x yang


sepadan =4
f(x)= 3x
5
+x+2
penyelesaian
f(x)= 3x
5
+x+2
f

(x)=15x
4
+1




(f
-1
)

(2)=




7.3 fungsi eksponen asli
Fungsi eksponensial natural, y=exp(x), adalah inverse dari logaritma
natural.x=exp(y) y=ln x. Bilangan basis fungsi ini, ditulis e=exp(1) sehingga ln
e=1. Ekspansi desimal bilangan iniadalah e2,71828182845




Dengan demikian, 1
1
1
=
}
dt
t
e

Dari definisi langsung diperoleh bahwa
1. exp(ln x)=x, bila x>0.
2. ln(exp(x)) =x.
Perlu dicatat, bahwa e adalah bilangan transenden (dibuktikan oleh Euler),
yaitu tidak ada polinom p(x) sehingga p(e)=0. Kita dapat mengkonfirmasikan
(saat ini untuk bilangan rasional r), bahwa y=exp(x) adalah sebuah fungsi
eksponesial. er=exp(ln er)= exp(rln e)= exp(r) Sejauh ini kita telah
mendefinisikan bilangan pangkat dengan pangkat rasional. Untuk x irrasional,
kita kembali pada definisi fungsi eksponesial, yaitu ( ) x e
x
exp =
Jadi, untuk selanjutnya.
1. x e
x
=
ln
, untuk x>0.
2. ( ) x e
x
= ln , untuk tiap x.




Teorema
Andaikan a dan b sebuah bilangan real, maka e
a
e
b
=e
a+b
dan e
a
/e
b
= e
a-
b
.

Turunan dari exp(x) ,Misalkan y=ex. Karena ln x dan exp(x) saling inverse, maka
x= ln y. Apabila kedua sisi didiferensialkan, dengan menggunakan Aturan
Rantai, diperoleh bahwa 1=(1/y)Dxy atau Dxy =y . rumus turunan D
x
e
x
= e
x
maka
akan menghasilkan intergral

dx= e
x
+ c atau

du= e
u
+c
Contoh Soal (hal 340 & 341 )
5. tentukan D
x
e
x2
ln x
Penyelesain:
Misal u= maka diperoleh
D
x

D
x
=

2
1
x
-1/2
=



6. tentukanlah

dx
penyelesain :
missal u= -4x ,dengan du= -4 dx


dx = -
4
1

(- 4 dx)=
4
1
e
u
+ c = -
4
1


+ c


Soal Latihan 7.3 no 31 Hal 392
31. Hitung integral

dx
Penyelesaian

dx =

+ (x
2
+6x dx) Misal u= x
2
+6x
=

du =

+ c du=2x+6dx

dx =

+ c





7.4 Fungsi fungsi eksponen dan logarima umum
Kita telah berhasil mendefinisikan
x
e untuk tiap bilangan real x, termasuk
t
e . Namun bagaimana dengan
e
t ? Kita akan memanfaatkan hubungan x=exp(ln
x).

Definisi
Jika 0 > a dan adalah sebarang bilangan real, maka
a x x
e a
ln
= demikian, kita peroleh bahwa
( ) ( ) a x e a
a x x
ln ln ln
ln
= =
catatan: definisi di atas memungkin kita untuk memperluas aturan
( ) ( ) a r e a
a r r
ln ln ln
ln
= = yang sebelumnya hanya berlakuuntuk r rasional.
Sifat-sifat
x
a
Teorema A meringkaskan sifat sifat eksponen yang lazim ,yang
semuanya dapat dibuktikan dengan cermat dan lengkap , teorema B
menunjukan bagaimana kita mendefiniskan dan menginteegrasikan
ax
.
Teorema A
Sifat-sifat Fungsi Eksponen Diberikan , 0 , 0 > > b a dan y x, sebarang
bilangan real.
1.
y x y x
a a a
+
=
2. ( )
xy
y
x
a a =
3.
x
x
x
b
a
b
a
=
|
.
|

\
|

4.
y x
y
x
a
a
a

=




5. ( )
x x x
b a ab =
Teorema B
Teorema fungsi eksponensial
a a a D
x x
x
ln =
1 ,
ln
1
= + =
}
a C
a
dx a
x
x

Fungsi x
a
log
Pada bagian ini kita akan membangun fungsi logaritma berbasis bilangan
positif a1, logax. Fungsi ini didefinisikan sebagai inverse dari fungsi
eksponensial
x
a .
Definisi
Misalkan 1 , 0 = > a a , maka
y
a
a x x y = = log
Catatan: x
a
log ln = Hubungannya dengan logaritma biasa dapat diperoleh secara
berikut. Misalkan x y
a
log = sehingga
y
a x = .

a y a x
y
ln ln ln = = sehingga
x
a
x
a
ln
ln
log =
Contoh soal (hal 346)
7. Jika ( y= x
2
+ 1 )
sin x
carilah

.
Penyelesain :

+1)
-1
(2x)+
sin x
ln . Coz x










Soal 7.4 no 31 hal 398
Tentukan dy/dx dari y=(x
2
+1)
lnx

Penyelesaian menggunakan pendiferensialan logaritma

dari y=(x
2
+1)
lnx
=
ln y=ln x. ln( x
2
+1)

= ln x.

. ln(x
2
+1)

= (x
2
+1)
lnx
*

+

7.5 Pertumbuhan dan Peluruhan Eksponen
Pertambahan populasi yaitu kelahiran dikurangi kematian dalam
jangka waktu yang pendek sebanding dengan banyaknya penduduk pada
awal jangka waktu itu dan sebanding dengan panjangnya jangka waktu itu
sendiri. Jadi y = ky t atau

=ky
Dalam bentuk limit, ini memberikan persamaan diferensial

= ky , k > 0
populasi bertambah . k<0 populasi berkurang Untuk populasi dunia, sejarah
menunjukkan bahwa k sekitar 0,0132.
Menyelesaikan Persamaan Diperensial

= ky dengan syarat awal y=y


0
apabila t=0 . dengan memisahkan dan
mengintegrasikan maka diperoleh ,



= k dt
} }
= kdt
y
dy


Syarat y=y
0
pada saat t=0 akan menghasilkan c =ln y
0
sehingga

Ln

= kt

=e
kt
y=y
0
e
kt
Peluruhan Radioaktif
Tentunya tidak semuanya tumbuh. Beberapa ada yang mengalami
penurunan. Khususnya, zat-zat radioaktif mengalami peluruhan. Persamaan
diferensialnya tetap. Hanya saja sekarang untuk k<0,

= ky
Teorema A

e
Contoh soal (hal 350)
8. Banyaknya bakteri yang tumbuh dalam suatu kultur dengan cepat
ditafsirkan sebesar 10.000 pada tengah hari dan sebesar 40.000
padasetelah dua jam . berapakah banyak b akteri pada pukul 17.00?
Penyelesain:
Dianggap sebagai persamaan diferensial dy dt = ky dapat diterapkan
sehinggga y= y
0
e
kt .
dengan y
0
= 10.000 dan y
=
40.000 pada saat
t=2,sehingga
40.000=10.000 e
k(2)
/ 4 =e
2k
,dengan mengambil logaritma menghasilkan
Ln 4= 2k, atau k =

ln 4=ln = ln 2
Jd y = 10.000e
(ln 2)t





= 10.000e
0.693(5)
320.000







Soal 7.5 no 11 hal 405
Setengah umur suatu zat radioaktif diketahui adalah 810 tahun.
Apabila ada 10 gram, berapakah sisa zat itu setelah 300 tahun?
Penyelesaian
Setengah umur= 810 maka


Maka dengan logaritma
-ln2= 810k
k=

-0,000855
y=10


pada saat t=300 , maka
y=10

7,736 gr

7.6 Persamaan diferensial orde satu
Untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde satu , pertama kita
dikalikan kedua sisi dengan factor integral . e
}
dx x p ) ( didapatkan e
}
dx x p ) (

p(x)
y=

Q(x) sisi kiri adalah turunan hasil kali y.

, maka
persamaanya menjadi

y.

=

Q (x) integrasi kedua sisi
menghasilkan




y.

=
}
) ( ( x Q

) dx
y= e
-


}
) ( ( x Q

) dx
contoh soal
9. Carilah penyelesain umum dari

-3y = xe
3x

Penyelesain :

-= (xe
3x
)= x
Jadi penyelesain umum dari adalah :

=
}
= xdx

x
2
e
3x
+ c e
3x

Soal 7.6 No 11 hal 413
Tentukan nilai dari sin(sin
-1
0,541)
Penyelesaian
sin(sin
-1
0,541)= sin. (

)
= 0,541

7.7 fungsi - fungsi balikan trigonometri dan turunanya
Fungsi balikan sinus dan kosinus
Untuk memperoleh balikan dari sinus dan kosinus, kita membatasi daerah asal
mereka masing-masing pada selang [ -

] dan [ - 0

sehingga
X = tan
-1
y y = tan x dan


X= sec
-1
y y= sec x dan 0 x


Teorema
1.sin (cos
-1
x) =


2. cos(sin
-1
x)=


3.sec (tan
-1
x )=






4.tan (sec
-1
x )=


{


Turunan fungsi trigonometri

1. Dx sin x = cos x
2. Dx cos x=- sin x
3. Dx tan x = sec
2
x
4. Dx cot x= - sec
2
x
5. Dx sec x = sec x tan x
6. Dx csc x= csc x cot x
Turunan fungsi balikan trigonometri
1. dx sin
-1
x =


-1 <x <1
2. dx cos
-1
x =


-1 <x <1
3. dx tan
-1
x =


4. dx sec
-1
x =


|x| >1
contoh soal ( hal 364)
10. hitunglah

dx=
penyelesain :

dx=[ sin
-1
x]
0
1/2
= sin
-1

- sin
-1
0

- 0 =



Soal 7.7 no 5 hal 419

Tentukan

dari y=



Penyelesaian

y=

= Dx


= (- csc x
2
).




7.8 fungsi fungsi hiperbola dan balikanya
Fungsi sinushiperbola , fungsi cosines hiperbola , dan empat fungsi
terkait lainya
Sin h x=

Cosh x=






Tanh x=


coth x=



Sech x=


csch x =









Soal 7.8 no 9 hal 426
Tentukan Dxy dari
Y=cosh(x
2
-1)
Penyelesaian
Menggunakan aturan rantai
Dx cosh(x
2
-1)= Sin h(x
2
-1).2x
=2x sinh(x
2
-1)

















Tugas kalkulus 1
Fungsi Transenden





Nama : Nirma Maima
Nim :09081002042







FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN TEHNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

You might also like