You are on page 1of 19

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

NAMA NIM PROGDI

: ALI KHOIRON : 086012086 : Pendidikan Agama Islam

USULAN JUDUL SKRIPSI EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009 ALASAN PEMILIHAN JUDUL Untuk mengetahui sampai sejauh manakah efektivitas peranan kunjungan guru (home visite) bagi para peserta didik yang bermasalah dalam pembelajaran di sekolah, sehingga home visite bisa dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran bagi siswa bermasalah atau sebagai problem solving (pemecahan masalah) bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh banyak factor. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan home visite ? 2. Kapan home visite dilakukan ? 3. Sejauhmanakah efektivitas home visite bagi anak bermasalah ? 4. mampukah home visite memecahkan permasalahan bagi anak-anak yang bermasalah dalam kegiatan pembelajaran di sekolah ? USULAN CALON PEMBIMBING 1. Bpk. Nur Cholid M. Ag 2. Bpk. Taslim Sahlan S. Ag 3. Bpk Asro'I Thohir M. Pd

RANCANGAN SISTEMATIKA PEMBAHASAN SKRIPSI BAB I : PENDAHULUAN Setiap guru dan orangtua tentu menginginkan pesrta didiknya/anaknya berhasil dalam belajar, sehingga hal itu akan memudahkan bagi sekolah untuk menjalankan program pembelajaran selanjutnya. Tidak hanya itu pepmbelajaran juga akan berjalan normal, karena siswanya tidak ada yang bermasalah dalam menyerap pelajaran yang disajikan. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa mampu menyerap pelajaran degan baik. Hal ini karena pada siswa tersebut mengalami berbagai masalah, sehingga mereka tidak mampu menyerap pembelajaran disekolah dengan baik. Masalah tersebut bersifat komplek dan ada saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. Diantara masalah yang dialami siswa antara lain : 1. ketidak harmonisan keluarga (broken home) 2. Kemiskinan 3. Rendahnya pendidikan orangtua 4. Lingkungan yang tidak mendukung BAB II : LANDASAN TEORI EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009 BAB III : LAPORAN PENELITIAN TENTANG EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009 BAB IV : ANALISIS EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009 BAB V: PENUTUP Semarang, 21 juni 2009 Mengetahui, Hormat Saya

Biro Skripsi

ALI KHOIRON

PROPOSAL PENELITIAN

Nama NIM Fak/Progdi Judul

: :

ALI KHOIRON 076050489

: Agama Islam/S 1 PGMI : EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009

A. Latar Belakang Masalah Setiap orangtua tentu menginginkan agar pendidikan putra-putrinya berhasil, sehingga apapun caranya dan berapapun biayanya mereka siap mengeluarkan demi keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Banyak diantara orangtua yang menambah porsi belajar anaknya dengan mendatangkan guru privat atau dimasukkan ke lembaga bimbingan belajar atau bahkan mereka sendiri yang menjadi guru bagi putra-putrinya di rumah. Hal ini mereka tempuh, karena mereka tidak ingin meninggalkan anak-anaknya lemah menghadapi masa depan. Sebagaimana hal itu ditegaskan dalam Al-Quran surat An-Nisa : 9 Dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-akak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)mereka. Karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Alloh dan mengucapkan perkataan yang benar 1, tetapi banyak pula orangtua yang bersikap acuh tak acuh terhadap pendidikan anak-anaknya dengan berbagai macam alasan, sehingga mereka tidak memahami tentang fungsi dan kedudukannya didalam keluarga. Baginya berhasil dan tidaknya putra-putri mereka diserahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan tempat anakanaknya belajar, sehingga mereka tidak peduli dengan perkembangan dan prestasi putra-putrinya. Orangtua semacam ini tidak menyadari bahwa keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi putra-putrinya. Lingkungan keluarga yang harmonis memungkinkan anak akan berkembang dan tumbuh secara dinamis. Sedangkan keluarga yang mengalami masalah (Broken Home) sangat sulit untuk mengembangkan potensi putra putrinya. Diantara hal-hal yang mnyebabkan anak mengalami masalah belajar adalah sebagai berikut :
1

Al-Quranul Karim dan Terjemahnya. Bandung : CV. Diponegoro 2000

1. ketidak harmonisan antara suami istri 2. 3. 4. Kemiskinan Rendahnya pendidikan orangtua Lingkungan yang tidak mendukung

Dari ke 4 faktor diatas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Ketidak harmonisan hubungan antara suami istri bisa menjadikan anak mengalami masalah dalam belajarnya. Hal ini sangat dimungkinkan, karena ayah atau ibunya tidak lagi mampu focus dalam memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan orangtua sibuk dengan permasalahan masing-masing sehingga putra-putrinya sulit untuk bercermin kepada orangtuanya, karena memang tidak ada keteladanan dari keduanya, akibatnya anak menjadi korban. Seorang anak akan terdorong mempelajari dan mendalami pelajaran dan berperilaku baik tidak terjadi dengan sendirinya, tentunya harus ada yang mengawalinya atau memberi teladan 2 Bahkan tidak jarang dari keluarga yang broken home ini putra-putrinya mengalami masalah kenakalan anak. Menurut Sofyan S Willias dalam Problema Remaja dan Pemecahannya mengatakan : Bahwa keluarga merupakan sumber pertama atau lingkungan yang utama penyebab kenakalan anak 3 Menurut Yadi Purwanto dalam Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan Anak mengatakan : " Sebagaian ahli menyebutnya bahwa Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak ".4 Dari sinilah bisa ditarik benang merah bahwa keberhasilan pendidikan seorang peserta didik tidak hanya ditentukan oleh faktor lingkungan pendidikan yang memadai dengan sarana dan prasarana yang serba ada, tetapi pengaruh keluarga juga mempunyai peranan yang amat signifikan bagi keberhasilan pendidikan. 2. Kemiskinan
2 3

Efendy Zarkasy, Drs. KH, Moral Anak. Jakarta : Gema Insani Press 2001 Sofyan S Willes, Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung : Angkasa 1993 h. 58 http://parenting.pustaka-lebah.com/?p=30, 7 Oktober 2009

Kemiskinan juga menjadi salah satu penyebab anak mengalami permasalahan dalam belajarnya. Hal ini karena anak mengalami rasa kurang percaya diri terhadap lingkungan sekitarnya khususnya lingkungan sekolah, walaupun saat ini pemerintah telah membebabaskan biaya pendidikan dasar 9 tahun, akan tetapi hal itu belum mampu menjawab kebutuhan dasar siswa miskin, karena mereka juga memerlukan uang saku, penarikan diluar biaya sekolah seperti LKS, kegiatan ekstra lainnya yang tidak bisa dibebankan kepada Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Faktor inilah mungkin yang menyebabkan tingginya angka DO ditingkat SMP. Menurut hasil survey Komnas PA (Perlindungan Anak) di 33 Propinsi pada tahun 2007, ada 11,7 juta anak usia sekolah yang DO (Drop Out). Kasus DO paling menonjol terjadi ditingkat SMP yang mencapai 48 % dari total 11,7 juta.5 " Rendahnya mutu pendidikan kita adalah salah satu efek kemiskinan struktural. Sebagaimana pernah diungkapkan dalam Tajuk Rencana Kompas (13/7/2004), kemiskinan kita akibat ketamakan para elite politik yang tidak malu-malu menyalahgunakan wewenang. Kita miskin karena dirongrong praktik KKN yang menggurita sehingga tidak punya cukup duit untuk mencerdaskan putra-putri kita lewat pendidikan bermutu "6. Demikian menurut Frietz Tambunan dalam Pendidikan dan Kemiskinan 3. Rendahnya pendidikan orangtua Rendahnya pendidikan orangtua disinyalir juga menjadi penyebab terjadinya anak bermasalah dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini bias terjadi karena ketika anak mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di sekolah ia tidak menemukan orang yang bias membantu memecahkan masalahnya, akhirnya ia menjadi putus asa, sehingga tugas-tugas di sekolah tidak dikerjakan. Sehingga kemudian ia mengalami masalah disekolah. 4. Lingkungan yang tidak mendukung
5

Aris Merdeka Sirait, Sekjen PA, Harian Republika Edisi 2008 http://els.bappenas.go.id/upload/other/Pendidikan%20dan%20Kemiskinan%20Kita.htm diposting tanggal 7 oktober 2009
6

Bagaimnanapun bagusnya pendidikan di sekolah dan keadaan keluarga yang harmonis masih belum cukup untuk menunjang proses pembelajaran yang baik bagi seorang siswa kalau hal itu tidak dibarengi dengan lingkungan yang kondusif pula. Karena seorang peserta didik tidak selamanya berada dalam lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga. Mereka butuh berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kalau lingkungan sekitarnya adalah mereka orang-orang yang tidak mengalami permasalahan di sekolah atau keluarga, maka seorang anak akan makin baik dalam proses pendidikannya baik ketika di sekolah maupun dil lingkungan keluarga dan masyarakat. Namun sebaliknya apabila ternyata lingkungan masyarakatnya adalah orang-orang yang mengalmami permasalahan di sekolah atau keluarga, maka hampir bisa dipastikan seorang anak akan terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. " Secara umum masyarakat Jawa hidup dalam norma masyarakat yang relatif masih baik, meskipun pergeseran-pergeserannya ke arah rapuh semakin kuat. Lingkungan buruk yang sering terjadi di sekitar anak, misalnya: kelompok pengangguran, judi yang diterima, perkataan jorok dan kasar, yangyangan remaja yang dianggap lumrah, dan dunia hiburan yang tidak mendidik. Indikasi pengaruh negatif Sulit untuk dipisahkan apakah karena kondisi keluarga atau lingkungan sebaya dan pergaulan. Namun sebaiknya para orang tua perlu meng-antisipasi beberapa indikasi negatif berikut ini: (1) Apabila acara TV telah menyedot perhatian anak pada jam-jam efektif belajar. Berdasarkan survey bahwa anak-anak usia sekolah dasar perkotaan menghabiskan waktunya 43% untuk menonton acara TV pada jam-jam belajar. Mereka menjadi sasaran produser film dan iklan-iklan consumer good. (2) Anak mulai menyukai kegiatan luar rumah pada jam-jam belajar di rumah dan mengalih-kan pada kegiatan non-belajar, seperti: jalan-jalan ke mall, play station, dan tempat nongkrong lain. Berdasarkan penelitian Deteksi Jawapos (Maret 2005) bahwa anak-anak SD sekarang ini mengalami penurunan greget belajar karena memperoleh alternatif mengalihkan perhatian pada (acara TV, hiburan luar ruang, dan jalan-jalan).

(3) Anak-anak merasa kesulitan menghafal atau mengerjakan PR secara terus menerus tetapi merasa ketagihan untuk melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencerdasan diri. Berdasarkan pengamatan Prof. Kusdwiratri (Desember, 2004) menurunnya minat intelektual disertai tidak berminatnya pada kegiatan lain yang mencerdaskan anak bukti berhasilnya sistem hiburan secara massal terhadap anak-anak Indonesia dan dunia belajar anak yang gagal. Perlu diwaspadai jangan sampai pengaruhnya berlangsung permanent 7.

Apabila ternyata permasalahan diatas muncul dan berpengaruh terhadap proses Kegiatan belajar siswa maka harus ditemukan solusi yang tepat agar siswa bersangkutan tidak sampai keluar dari bangku sekolah (DO). Diantara solusi yang bisa diberikan kepada siswa adalah dengan cara mengunjungi siswa bersangkutan dirumahnya atau yang lebih dikenal dengan istilah Home Visit (HV), karena HV adalah nerupakan bagian dari upaya mengatasi permasalahan sekolah " Home visit merupakan salah satu alternatif memecahkan kesulitan belajar siswa dan merupakan tindakan preventif mengurangi drop out (DO) dan kenakalan siswa "8 . Selain itu HV juga mempunyai manfaat ganda yaitu pertama untuk memperoleh berbagai keterangan (data) yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa dan kedua untuk pembahasan dan pemecahan permasalahan siswa9. Dari permasalahan diatas dan juga berdasar temuan-temuan dilapangan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang EFEKTIVITAS HOME VISITE TERHADAP KEBERHASILAN SISWA/I BERMASALAH DI MTS DARUL HASANAH SEMARANG TAHUN 2008 2009 B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kerancuan dan salah penafsiran dalam memahami judul diatas dan agar penulis berada pada jalur yang semestinya, maka penulis perlu
7
8

http://parenting.pustaka-lebah.com/?p=30

http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/mengapa-perlu-home-visit/ tanggal 30 Agustus 2009 9 Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam " Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling " Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1999/2000

menjelaskan arti dan penegasan beberapa istilah yang terdapat dalam proposal penelitian ini.

1. Efektifitas Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya 10. Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. 11 Efektivitas adalah hubungan antara keluaran (output) suatu pusat pertangungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. 12 2. Home Visit Keluarga adalah sekelompok orang yang tinggal dalam satu rumah dan mempunyai hubungan kekerabatan. 3. Keberhasilan Keberhasilan adalah buah dari suatu usaha yang dilakukan dengan kesungguhan dan didasari dengan sikap ilmiah13 4. Siswa Siswa adalah orang yang ingin mendapatkan pengetahuan sebagai bekal kehidupannya kelak 14. 5. Bermasalah C. Permasalahan Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sejauh manakah keberhasilan pendidikan di MTs Darul hasanah tahun pelajaran 2008-2009 ?
10 11

Sondang P Siagian 2001 : 24 Abdur Rahmat 2003 : 92 12 Anthony Dearden & Bedford alih bahasa Agus Maulana ( 1994 : 203 )
13 14

2. Adakah kendala yang dialami oleh siswa MTs Darul Hasanah dalam mencapai keberhasilan pendidikan ? 3. Bagaimanakah usaha yang ditempuh oleh MTs Darul Hasanah dalam mengatasi kendala yang dialami oleh siswa bermasalah ? 4. Apakah ada usaha untuk melakukan bimbingan dan konseling bagi siswa/I bermasalah ? 5. Dalam bentuk apakah bimbingan yang diberikan kepada siswa/I bermasalah di MTs Darul Hasanah Tahun Pelajaran 2008-2009 ? 6. Adakah pernah mengadakan kunjungan rumah (Home Visit) bagi siswa/i-nya ? 7. Sejauhmanakah efektivitas home visit bagi siswa bermasalah di MTs Darul Hasanah Tahun Pelajaran 2008-2009 ? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan kemajuan pendidikan di MTs Darul Hasanah tahun 2008-2009 2. Sebagai acuan bagi peningkatan hubungan antara pihak sekolah dengan orangtua siswa 3. Sebagai gambaran bagi guru khususnya guru BK (Bimbingan dan Konseling) tentang pentingnya memperhatikan terhadap siswa-siswi bermasalah. 4. Untuk mengetahui keberhasilan siswa yang bermasalah yang mendapatkan bimbingan berupa home visit. 5. Untuk mengetahui efektivitas home visit terhadap keberhasilan siswa bermasalah di MTs Darul Hasanah tahun pelajaran 2008-2009 Sedangkan manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang betapa eratnya hubungan keberhasilan siswa dengan faktor perhatian keluarga, sehingga bagi orangtua tidak mudah mengabaikan perhatian pendidikan bagi putra-putrinya 2. Bagi SD Islam Darul Falah

Semakin memperhatikan dan mengintensifkan komunikasi dua arah yaitu antara pihak sekolah dan pihak orangtua, sehingga tidak menimbulkan mis komunikasi dan interpretasi 3. Bagi Keluarga Tidak mudah mengabaikan pendidikan putra-putrinya, sehingga dalam kondisi sesibuk apapun, orangtua selalu berusaha untuk memperhatikan kemajuan pendidikan putra-putrinya. E. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya 15. Artinya bahwa hipotesis adalah masih bersifat dugaan-dugaan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan secara ilmiah dengan pengumpulan data yang valid. Oleh karenanya untuk mendapatkan validitas yang diinginkan peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut Bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan bagi keberhasilan atau kegagalan peserta didik pengaruh keluarga di SD Islam Darul Falah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009 Dengan demikian dapat diambil suatu simpulan bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang amat besar bagi keberhasilan atau kegagalan peserta didik di SD Islam Darul Falah Genuk Semarang. Keluarga yang memperhatikan terhadap pola belajar putra-putrinya akan memengaruhi keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Sedangkan keluarga yang mengabaikan pola belajar putra-putrinya kebanyakan akan menuai kegagalan pendidikan bagi putra-putrinya. Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Semakin tinggi perhatian sebuah keluarga terhadap pola belajar putra-putrinya, maka akan semakin sedikit siswa yang gagal pendidikannya di SD Islam Darul Falah Genuk Semarang F. Methode Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian . Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah sejumlah kecil individu-individu yang

15

Sutrisno Hadi, Statistik II, Yogyakarta : YP UGM, 1975, h. 257

diambil dari keseluruhan individu serupa yang ada dan mungkin pernah ada 16 Adapun jumlah populasi dalam peneletian ini adalah keseluruhan siswa MTs Darul Hasanah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009 yang berjumlah 234 siswa. Mengingat jumlah ppopulasinya yang amat besar, maka penelitia hanya mengambil sampel secara acak atau hanya sebagian dari populasi untuk dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu hanya mengambil 15% dari keseluruhan populasi yang ada,yaitu 85 siswa. Adapun yang menjadi variabel bebas(independen) dalam penelitian ini adalah Efektivitas Home Visit dengan indikator sebagai berikut : Tipe Bimbingan dan Konseling (terjalin komunikasi antara guru BK dan siswa bermasalah dan Pengambilan yang hanya 15% dari keseluruhan populasi, karena berpedoman pada kelaziman sebuah penelitian, dimana dikatakan bahwa Selanjutnya jika subyeknya besar atau lebih dari seratus orang, maka dapat diambil antara 10-15% atau antara 20-25% atau lebih besar 17 Dengan demikian penelitian ini menggunakan teknik random sampling atau mengambil subyek penelitian dengan cara mengundi atau melotre masing-masing kelas dengan prosentase yang sama, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sekitar 85 siswa dari jumlah keseluruhan populasi yang 340 orang. 2. Variabel Penelitian (Variabel dan Indikator) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan , penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti 18. Dalam penelitian ini peneliti membagi dalam dua variabel, yaitu : a. Variabel Bebas ( Independen ) 1) memiliki kepedulian terhadap kemajuan pendidikan putraputrinya)
16

Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta 1990, h. 102 17 Suharsimi arikunto, Op. Cit, h. 107 18 Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 1998, h. 72

2) Tipe keluarga yang broken home ( tidak ada komunikasi antar anggota keluarga dan bersikap acuh tak acuh terhadap pendidikan putra-putrinya ) b. Variabel Terikat ( Dependen ) Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keberhasilan Siswa dengan indikator sebagai berikut : 1) Banyaknya siswa yang berhasil dalam pembelajarannya 2) Banyaknya siswa yang naik kelas 3) Berkurangnya siswa yang tinggal kelas 3. Methode Pengumpulan Data Adapun methode yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah methode field research untuk mendukung kelancaran penelitian ini. Methode-methode tersebut antara lain sebagai berikut : a. Observasi Methode obseri adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki 19. Methode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang keadaan umum keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa SD Islam Darul Falah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009. b. Angket Methode angket adalah Sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan didaftar sebagai responden 20. Methode ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh keluarga terhadap keberhasilan atau kegagalan siswa SD Islam Darul Falah Genuk Semarang, dengan cara memberikan daftar angket untuk dijawab oleh sejumlah siswa SDI. c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang mempunyai arti barang-barang tertulis. Didalammelaksanakan methode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya 21.
19

Nana sujana, Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru 1991, h. 136 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, semarang : PT Pustaka Pelajar, h. 171 21 Suharsimi Arikunto. Op. Cit, h. 131
20

Methode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat dokumenter, yaitu peta, foto, data-data tentang jumlah penduduk, jumlah dan data tentang struktur organisasi SD Islam Darul Falah Genuk Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009. 4. Methode Analisis Data Setelah data-data didapat dan dikumpulkan selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan data analisis statistik. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : a. Analisa Pendahuluan Pada tahapan ini data yang sudah terkumpul dikelompokkan, untuk selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekwensi secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam enelitian. Sedangkan angket pada setiap item akan diberi penskoran dengan standar skala 4 Bila responden memilih jawaban a, maka diberi skor nilai 4 Bila responden memilih jawaban b, maka diberi skor nilai 3 Bila responden memilih jawaban c, maka diberi skor nilai 2 Bila responden memilih jawaban d, maka diberi skor nilai 1 b. Analisis Uji Hipotesis

Dalam melakukan analisis uji hipotesis peneliti menggunakan rumus statistik korelasi product moment sebagai berikut : xy rxy
=

(X).( Y) N Y2 (Y)2 N

x2 (X)2 N 22

Keterangan : rxy Y N : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X : Variabel bebas (Kepemimpinan Guru) : Variabel terikat (Penurunan tingkat Kenakalan Siswa) XY : Perkalian antara variabel X dan Y
22

: Jumlah populasi atau jumlah sampel penelitian : Sigma

Sutrisno Hadi , Statistik I, Yogyakarta : YP UGM, 1989, h. 218

c.

Analisis Lanjut Dari analisis uji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi product moment, akhirnya dapat diketahui hasil penelitian. Setelah diketahui hasilnya, maka hasil penelitian atau pengaruh keluarga terhadap keberhasilan siswa, kemudian hasil tersebut diinterpretasikan dengan nilai r dalam tabel pada taraf signifikansi 5 % dan 1 % sebagai berikut : 1) Jika nilai r observasi lebih besar atau sama atau hipotesis yang telah diajukan dapat diterima 2). Jika nilai r observasi lebih kecil daripada nilai r dalam tabel berarti hasil penelitian adalah non signifikan atau hipotesis yang diajukan ditolak . G. Sistematika Penulisan Skripsi dengan r dalam tabel berarti hasil penelitian adalah signifikan

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyusun menjadi tiga bagian, yang mana masingmasing bagian merupakan rangkaian dari bab-bab yang ada. Pada setiap bab terdiri dari sub-sub bab. 1. Bab Muka Berisi halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bab I :

Bab Isi PENDAHULUAN

Bab ini meliputi : Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis, Methode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi Bab II: LANDASAN TEORI PENGARUH KELUARGA DAN KEBERHASILAN PENDIDIKAN SISWA Dalam bab ini terdiri dari : a. Pengaruh Keluarga meliputi :

Pengertian Pengaruh Keluarga, Bentuk-bentuk pengaruh keluarga dan Ciri-ciri keluarga harmonis. b. Keberhasilan Siswa meliputi : Pengertian keberhasilan siswa, bentuk-bentuk keberhasilan siswa dan usaha-usaha mencapai keberhasilan siswa dan Pengaruh Keluarga Terhadap Keberhasilan Siswa. Bab III : LAPORAN PENELITIAN PENGARUH KELUARGA DAN KEBERHASILAN SISWA SD ISLAM DARUL FALAH GENUK SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008-2009 Bab IV : ANALISIS PENGARUH KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN SISWA SD ISLAM DARUL FALAH TAHUN PELAJARAN 2008-2009 Dalam bab ini merupakan analisis data yang terdiri dari : Analisis pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut Bab V : PENUTUP Dalam bab ini terdiri dari : Kesimpulan, Saran dan Penutup.

3. Bagian Akhir Pada bagian ini akan memuat halaman daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis. Semarang, 5 Agustus 2008 Pembimbing, Peneliti,

DAFTAR ANGKET I. IDENTITAS NAMA : .. KELAS/ABSEN : ..

II.

PETUNJUK 1. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda cocok dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d ! 2. Berikan jawaban sesuai hati nurani, karena kejujuran diperlukan setiap orang. 3. Angket ini bermanfaat itu pengembangan putra-putri anda dan sekolah dimana putra-putri anda belajar di sekolah tersebut 4. Terima kasih atas kerjasamanya dalam pengisian angket ini.

III.

Daftar Pertanyaan A. Keluarga Harmonis 1. Apakah ayah dan ibumu pernah berselisih/bertengkar ? a. tidak pernah c. sering a. tidak pernah c. seringkali a. benar c. jarang sholat a. tidak pernah c. seringkali a. selalu c. seringkali a. selalu c. seringkali a. selalu c. seringkali kesulitan belajar ? a. selalu b. kadang-kadang b. pernah d. kadang-kadang b. kadang-kadang d. jarang sekali b. seringkali d. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu b. kadang-kadang d. tidak pernah b. kadang-kadang d. tidak pernah b. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Apakah ayah ibumu bila bertengkar selalu dihadapanmu ?

3. Apakah ayah ibumu termasuk orang yang selalu sholat 5 waktu ?

4. Apakah ayah ibumu bila sholat selalu berjamaah ?

5. Apakah ayah ibumu selalu mengingatkan kamu untuk sholat ?

6. Apakah ayah ibumu marah bila kamu tidak sholat ?

7. Apakah ayah ibumu selalu memperhatikan perkembangan sekolahmu ?

8. Apakah ayah ibumu selalu memberikan bimbingan belajar bila kamu

c. seringkali

d. tidak pernah

9. Bimbingan belajar apakah yang diberikan oleh ayah ibumu ? a. bimbingan langsungc. menanyakan kepada guru c. memanggil guru privat 10. DAFTAR ANGKET I. IDENTITAS : .. NAMA II. PETUNJUK 1. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda cocok dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d ! 2. Berikan jawaban sesuai hati nurani, karena kejujuran diperlukan setiap orang. 3. Angket ini bermanfaat itu pengembangan putra-putri anda dan sekolah dimana putra-putri anda belajar di sekolah tersebut 4. Terima kasih atas kerjasamanya dalam pengisian angket ini. A. 1. Siswa Bermasalah Pernahkan anda mengalami kesulitan belajar ? a. pernah c. kadang-kadang 2. a. bertanya pada teman c. diam saja 3. a. Semua pelajaran b. pelajaran agama 4. a. pernah c. kadang-kadang 5. a. dihukum guru b. terlalu banyak tugas c. tidak pernah d. sering sekali b. bertanya pada guru d. bertanya kepada orangtua c. pelajaran eksak d. pelajaran mulok c. tidak pernah d. sering sekali c. dijahili teman d. pelajaran sering kosong d. menanyakan kepada teman

KELAS/ABSEN : ..

Apa yang anda lakukan apabila mengalami kesulitan belajar ?

Pelajaran apakah yang menurut anda sering menimbulkan kesulitan belajar ?

Apakah anda juga pernah mengalami permasalahan di sekolah ?

Permasalahan apakah yang pernah anda alami di sekolah

6.

Apakah yang anda lakukan apabila mendapatkan masalah di sekolah ? a. diam saja b. lapor pada kepala sekolah c. lapor sama orangtua d. lapor pada guru BP c. tidak pernah d. sering sekali c. orangtua d. teman sebaya c. bimbingan kelompok d. diberi les tambahan c. tidak pernah d. sering sekali c. uang saku kurang

7.

Apakah ketika anda mendapati kesulitan belajar pernah mendapat bimbingan ? a. pernah c. kadang-kadang

8.

Siapa yang membimbing anda ketika mendapatkan kesulitan belajar ? a. guru BP b. wali kelas

9.

Dalam bentuk apakah bimbingan yang diberikan kepada anda ? a. bimbingan pribadi b. kunjungan rumah

10.

Apakah anda juga pernah mengalami permasalahan dirumah ? a. pernah c. kadang-kadang

11.

Permasalahan apakah yang sering anda temui dirumah ? a. cekcok orangtua b. sulit mengerjakan tugas/PR d. kurang perhatian dari orangtua

12. Usaha apakah yang anda lakukan bila mendapatkan permasalahan dirumah ? a. tidak berangkat sekolah b. minta saran sama teman a. selalu b. kadang-kadang a. guru BP b. wali kelas yang anda lakukan ? a. menyerah kepada keadanan b. menempuh jalan lain a. selalu b. kadang-kadang c. berputus asa d. menyalahkan orangtua c. pergi dari rumah d. diam mengurung diri dikamar

13. Apakah anda selalu berusaha memecahkan masalah yang anda hadapi ? c. tidak pernah d. sering sekali c. orangtua d. teman sebaya

14. Siapakah yang anda minta untuk membantu memecahkan permasalahan anda ?

15. Apabila ternyata tidak ada yang mau membantu permasalahan yang anda hadapi apa

16. Apakah anda selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak/ibu guru ? c. tidak pernah d. sering sekali

17. Apakah bapak/ibu guru anda marah apabila ternyata anda tidak mengerjakan tugastugas yang diberikan ? a. marah b. kadang-kadang marah c. tidak pernah d. bersikap acuh saja sanksi kepada anda bila tidak

18. Apakah bapak/ibu guru pernah memberikan mengerjakan tugas yang diberikan ? a. tidak pernah b. selalu c. kadang-kadang d. sering sekali

19. Selain hukuman/sanksi apalagi yang diberikan kepada anda oleh bapak/ibu guru bila tidak mengerjakan tugas yang diberikan ? a. bimbingan b. saran c. nasehat d. himbauan

20. Menurut anda jenis bimbingan apakah yang paling tepat bagi siswa yang bermasalah di sekolah ? a. kunjungan rumah b. bimbingan pribadi c. bimbingan kelompok d. dipanggil ke kantor

B. Efektivitas Home Visit 1.

You might also like