You are on page 1of 48

CINTA

CINTA

ERWIN GUNAWAN

CINTA

MUQADIMAH
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

Segala puji hanya milik Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan petunjuk serta ampunan-Nya, yang menciptakan Adam dan Hawa. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorang-pun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada seorang-pun yang dapat memberinya petunjuk. Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga salam dan shalawat tercurah kepada nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, keluarga dan para shahabatnya, serta orang-orang yang senantiasa mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Alhamdulillah, artikel ini ditulis disela kesibukan menulis skripsi dan merupakan ringkasan dari artikel yang ditulis dan dipersembahkan untuk adinda perempuan penulis -semoga Allah senantiasa menjaganya- berjudul Cinta Dalam Taman-Taman Surga atau Taman-Taman Neraka. Pada edisi ringkasan ini diberi judul CINTA. Sengaja tulisan ini diangkat ke publik, supaya dapat mengungkapkan dengan lembut tentang perkara cinta, perkara yang membuat muda-mudi berbunga-bunga saat ia merasakan cinta. Lihatlah fitnah dijaman kita ini, alangkah banyaknya. Diantara fitnah ini antara lain, fitnah syubhat dan fitnah syahwat. Fitnah syubhat berupa kerancuan berpikir dan keliru memahami agama islam. Mereka memahami islam berdasarkan pemahaman orientalis barat atau yang sejenis dengan mereka, dan meninggalkan Manhaj (metode) para sahabat Ridhwaanullaahi 'alaihim ajma'iin, yang

CINTA

lurus. Sehingga terjerumus-lah mereka dalam kerancuan serta penyimpangan yang banyak. Perkara ini tidak seringan yang kita bayangkan, bahkan dari sini-lah awal mula kehancuran kaum muslimin. Adapun fitnah syahwat yaitu fitnah yang menjerumuskan seseorang dalam perkara-perkara dunia, baik fitnah wanita ataupun perkara lain dari kecintaaan seseorang terhadap kekuasaan, jabatan, pujian, sanjungan, serta fitnah harta benda dan segala keindahan-keindahan dunia, hususnya fitnah wanita, yang menjerumuskan manusia dalam berbagai macam kemaksiatan bahkan kehinaan, yang bermula dari cinta. Perkara cinta dan wanita adalah romantika kehidupan yang senantiasa ada dalam perjalanan hidup manusia yang tidak bisa dipisahkan. Cinta, dialah mahkota, sedangkan wanita adalah hiasannya. Cinta, dialah singgasana sedangkan wanita adalah rajanya. Singgasana tanpa raja laksana sebuah mimpi buruk, sebagaimana cinta tanpa wanita adalah sebuah keniscayaan. Cinta dia pula-lah keindahan yang takkan pernah habis, walaupun waktu terus bergulir hingga zaman berganti zaman, tapi cinta senantiasa abadi diruang hati anak adam. Tidaklah mengherankan jika seseorang sedang jatuh cinta, maka ia menjadi periang, seakan-akan ia adalah sang pangeran diatas singgasana atau putri raja dalam istana yang megah. Kesedihannya sirna, yang nampak adalah raut wajah kebahagiaan, keceriaan dan kegembiraan. Berbeda tatkala cinta telah menjadi derita baginya. Seolah-olah bumi yang luas telah menjadi sempit, ia yang periang seakan menjadi hamba yang pemurung. Kegundahannya sangat berat untuk dirasakan, sedangkan ia bersedih atas sesuatu yang menimpanya dari perkara cinta, hingga seolah-olah ia akan binasa karena cintanya atau Allah akan memberinya penawar. Demikianlah cinta, sungguh berat bagi setiap jiwa. Cinta dialah pula anugerah bagi seluruh anak adam, yang apabila ia dicabut, maka akan binasalah manusia dan akan hilang kasih sayang serta kelembutan diatas bumi ini. Bagi seorang yang lurus fitrahnya maka wanita dialah cinta, penyejuk mata hati dan jiwa, lambang kasih sayang

CINTA

bagi buah hatinya, bahkan ia adalah lambang cinta. Dan wanita muslimah, mereka adalah wanitawanita yang shalehah penuh cinta, yang menggoreskan kebaikan dilembar-lembar kehidupannya. Merekalah orang-orang pilihan, perhiasan diatas segala perhiasan, baik dari kalangan Ummahatul mukminin dan para shahabiyah lainnya, atau orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dari kalangan wanita-wanita shalehah hingga akhir zaman. Propaganda orang-orang kafir dan sebagian orang-orang islam yang ingin menghancurkan islam dari dalam, telah merubah keanggunan para wanita muslimah. Sifat malu yang menjadi tabiat mereka seakan sirna ditelan waktu. Muslimah-pun dipertontonkan, ditampilkan seolah-olah mereka adalah lambang kemajuan peradaban. Bahkan perkara ini telah melanda sebagian besar negerinegeri muslimun yang disponsori oleh orang-orang kafir yang menginginkan wanita-wanita muslimah menjadi hina dan rendah. Mereka sebarkan propagandanya melalui berbagai media, baik televisi, bacaan, film-film, atau melalui kampus-kampus perkuliahan dengan beragam doktrin dan kerancuan yang ditampilkan. Jadilah kaum muslimah sebagai korban peradaban dan emansipasi wanita, atau korban dari kesetaraan Gender yang mereka serukan. Hijab ditinggalkan, keindahan dan keanggunan yang semestinya tertutup kini tersingkap. Semua harus ditinggalkan dengan dalih cinta. Tapi disisi lain, ada orang-orang yang menggapai cinta dengan ketaatan mereka dan ketundukannya, hingga mereka bertemu Rabbnya di Jannah Insya Allah. Persinggahan terakhir bagi para pecinta antara dua persinggahan abadi, Taman-Taman Surga atau Taman-Taman Neraka. Semoga Allah menuntun kita diatas cinta yang suci, bukan cinta yang lain, hingga cinta itu dapat menambah ketaatanmu kepada Allah, dan bukanlah cinta bila ia menjauhkanmu dari-Nya dan membuatmu meninggalkan-Nya.

CINTA

Dengan mengharap wajah Allah, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kaum muslimin dan muslimah, sehingga menjadi amal sholeh bagi penulis.

Yogyakarta, 04 Dzulqo'dah 1432 H

Erwin Gunawan

CINTA

ALLAH DAN RASUL-NYA BERBICARA TENTANG CINTA


Allah, Dia-lah Dzat yang menggenggam hati setiap manusia. Allah jualah yang memasukkan cinta dalam hati setiap anak adam. Cinta adalah perkara yang agung. Bukanlah cinta itu perkara yang tercela jika ia dilandaskan pada fitrah yang lurus yang sesuai dengan tuntunan syariat Allah, karena Allah-pun banyak berbicara tentang cinta dalam kitab-Nya yang mulia. Diantaranya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurnya. (QS. Al-Waaqi'ah : 35-37) Cinta menghiasi hati wanita-wanita Jannah maupun dunia, karena cinta adalah fitrah dan ia berat untuk dipikulkan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya. (Al-Baqarah : 286) Sebagian ulama terdahulu seperti Thawush menafsirkan maksud surat Al-Baqarah ayat 286 diatas sebagai Cinta. Dan memang sesuatu yang tidak sanggup dipikul oleh manusia adalah cinta, sebagaimana ucapan seorang penyair :

CINTA

Perintahkanlah kepadaku untuk memikul gunung, niscaya aku akan memikulnya. Akan tetapi jangan perintahkan kepadaku untuk memikul cinta, karena sungguh aku tidak sanggup memikulnya. Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman dalam kitab-Nya yang mulia : 14]1 Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). (Ali-Imran : 14) Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan, Allah Subhaanahu wa ta'ala mengabarkan tentang perkara yang dijadikan indah pada pandangan manusia dalam kehidupan dunia ini berupa berbagai macam kelezatan, dari jenis wanita, anak-anak, (dan lainnya). Allah Subhanaahu wa ta'ala memulai dengan penyebutan wanita karena fitnah yang didapatkan dari mereka (wanita) amat besar, sebagaimana disebutkan didalam hadits. (Tafsir Ibni Katsir, 2/15) Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman : Artinya : Manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (QS. An-Nisa' : 28) Menurut Imam Tsufyan ats-Tsauri dan juga Thawus, makna surat an-Nisa' Manusia diciptakan dalam keadaan lemah. adalah lemah dalam perihal cinta. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa)

CINTA

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : Dimasukkan dalam hatiku kecintaan kepada wanita. (HR.An-Nasai, no. 3950, Kitab 'Isyrat an-Nisa' dan Ahmad dalam al-musnad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami', no.3124) Hadits diatas menunjukkan tidak tercelanya cinta jika ia dibangun diatas bangunan yang benar. Bahkan dalam hadits yang lain Rasulullah pernah berbangga kepada Ummul Mukminin Aisyah tentang Khadijah sebagaimana sabda beliau : "Sungguh Allah telah menganugrahkan kepadaku rasa cinta kepada Khadijah" (HR. Muslim no. 2435) Cinta adalah anugerah dan Aisyah-pun memilikinya, sebagaimana diketahui Aisyah sangat cemburu terhadap Khadijah. Bagaimana ucapan kecemburuan Aisyah terhadap Ummul Mukminin Khadijah? Aisyah berkata : "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyebut tentang Khadijah maka ia-pun memujinya, dengan pujian yang sangat indah. Maka pada suatu hari akupun cemburu, maka aku berkata, "Terlalu sering engkau menyebut-nyebutnya, ia seorang wanita yang sudah tua. Allah telah menggantikannya buatmu dengan wanita yang lebih baik darinya". Maka Nabi berkata, "Allah tidak menggantikannya dengan seorang wanitapun yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari wanita-wanita yang lain". (HR Ahmad no. 24864 dan dishahihkan oleh para pentahqiq Musnad Ahmad) CINTA 8

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Tidak ada perselisihan diantara para ulama bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berpoligami sejak menikah dengan Khadijah hingga wafatnya Khadijah. Dan ini merupakan dalil akan besarnya kedudukan Khadijah di sisi Nabi dan bertambahnya kemuliaan Khadijah. Karena Nabi mencukupkan dirinya dengan Khadijah sehingga tidak berpoligami....sehingga Rasulullah telah menjaga hati Khadijah dari kecemburuan dan kepayahan yang ditimbulkan oleh para madu". (Fathul Baari 7/137) Cinta sungguh menakjubkan, ia menghiasi hati semua hamba sampai para Nabi yang shaleh dan para Ummahatul Mukminin. Namun cinta para Nabi maupun Ummahatul Mukminin adalah cinta yang paling suci diatas semua cinta. Karena mereka adalah hamba pilihan, yang melandaskan semua cinta di atas pondasi iman dan ketaqwaan. Jika engkau ingin mengikuti Rasulullah dan para Ummahatul Mukminin dalam perihal cinta, maka bangunlah ia diatas bahteranya dan bukalah ia dengan kuncinya.

CINTA

CINTA DALAM PANDANGAN ORANG SHALEH DAN DALAM PANDANGAN MANUSIA

1. CINTA MENURUT MANUSIA PADA UMUMNYA Cinta dalam pandangan orang-orang yang tidak diberi pengetahuan agama oleh Allah adalah percintaan dan hubungan yang tidak dituntunkan dalam syariat. Cinta yang mereka maksud adalah percintaan sebelum mereka mengenal pernikahan, bergandengan tangan di jalanan, di kampuskampus perkuliahan, di tempat-tempat hiburan, di tempat hunian dan kos-kos-an mahasiswa, di bis kota dan dimana-mana. Mereka semua berdalih atas nama cinta. Mereka mengatakan tentang cinta : Cinta itu buta, sebagaimana butanya mata ketika tidak dapat melihat cahaya dalam kegelapan yang lainnya mengatakan : Cinta itu sehidup semati, jika engkau mati, aku juga mati Seperti inilah kutipan cinta dalam lagu yang dinyanyikan oleh para remaja dijalanan. Bagi seseorang muslim maupun muslimah yang memiliki fitrah yang lurus serta aqal yang jernih, maka ia pasti dapat membedakan antara ucapan yang sia-sia dengan ucapan yang bermanfaat, lebih-lebih bila Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih yang menjadi timbangannya.

*****

CINTA

10

2. CINTA MENURUT PARA ULAMA DAN ORANG-ORANG SHALEH Ibnul Qoyyim Rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin. Cinta bermakna kesucian, kebeningan, dan kejernihan. ia suci, ia bening dan ia jernih, karena ia berasal dari mahabbah kepada Allah. Cinta bermakna percikan dan riak, sebagaimana terlihat dari riak dan percikan air ketika hujan. Begitupula dengan cinta, apabila seseorang sedang jatuh cinta, membuat hatinya beriak, ketika ia teringat dengan kekasihnya. Cinta juga bermakna teguh dan tidak berpindah, sebagaimana teguhnya onta ketika ia duduk diperintahkan oleh majikannya, sekalipun banyak batu cadas yang melukai dirinya. Begitu juga dengan cinta karena dia teguh dan tidak akan pernah berpindah. Cinta bermakna inti, dia juga bermakna isi dan biji, karena ia dijadikan asal dari sesuatu. Cinta juga bermakna bejana yang besar, dan yang sangat penuh, yang tidak memungkinkan lagi untuk dimuat dengan segala sesuatu. Begitu juga dengan cinta, ketika ia telah memenuhi hati, ia tidak bisa diisi dengan sesuatu yang lain. Cinta bermakna tungku, didalam pembakaran, diletakkan sesuatu diatasnya, begitu juga dengan cinta, ia menerima beban yang dipikul atas nama cinta *****

Ibnu Hazm Rahimahullah mendefinisikan cinta dalam kitabnya, beliau mengatakan : Cinta, awalnya adalah gurauan dan akhirnya adalah keseriusan. Sulit membuat definisi yang benar dan memahami hakikat utuh cinta, kecuali setelah bersusah payah dalam mengetahuinya. CINTA 11

Dan cinta bukanlah perkara yang terlarang dalam agama, karena hati ditangan Allahu 'Azza Wa Jalla. Dan banyak yang telah jatuh cinta, dari kalangan khilafah dan imam-imam. *****

Seorang 'alim dari kalangan ahlus sunnah Rahimahullah mendefinisikan cinta dengan begitu indahnya. Beliau mengatakan : Cinta adalah aqad dan perjanjian, cinta adalah airnya kehidupan dan ia adalah rahasia hidup. Cinta adalah kelezatan ruh, bahkan ia adalah ruh wujud. Dengan cinta, akan terang semua kehidupan, akan cerah semua kejiwaan, akan menari hati dan akan bersih qalbu. Dengan cinta semua kesalahan akan dimaafkan. Dengan cinta semua kelalaian akan diampunkan. Dan dengan cinta akan dibesarkan makna kebaikan. Kalaulah bukan dengan cinta, maka tidak akan saling meliuk satu dahan dengan dahan yang lainnya. Kalaulah bukan karena cinta, tidak akan merunduk rusa betina kepada pejantannya, tidak akan menangis tanah yang kering terhadap awan yang hitam, dan bumi tidak akan tertawa terhadap bunga pada musim semi. Ketika cinta hampa dalam kehidupan, maka jiwa akan sempit, dan terjadilah pertikaian dan perselisihan. Ketika cinta telah hilang, maka akan layulah bunga.

CINTA

12

Akan padamlah cahaya. Akan pendeklah usia. Akan kering danau dihutan belantara. Dan akan silih berganti datang penyakit dan sengsara. Ketika cinta telah sirna, tatkala itu lebah meninggalkan bunga. Tatkala itu pula burung pipit meninggalkan sarangnya. Tatkala itu pula kutilang tidak hinggap lagi pada pucuk cemara. Dan sekiranya lautan mempunyai pantai, dan sekiranya sungai mempunyai muara. Maka, lautan cinta tidak berpantai dan sungai cinta tidak bermuara. (Kajian Islami, Buhul Cinta, Ustadz Armen Halim Naro) ***** Pemuda yang sedang belajar sunnah bertutur tentang cinta, ia mengatakan : Cinta adalah keindahan. Tatkala ia merasuk ke dalam hati, akar-akarnya mencengkram hingga ke lubuk yang paling dalam. Dan tidaklah apa yang dititipkan kedalam qalbu berupa benih-benih cinta, kecuali itu adalah kehendak Rabb Pemilik Cinta. Cinta, tidak-lah ada kekuatan bagimu untuk mencabutnya. Karena hati manusia dalam genggaman jari-jemari Allah. Cinta, dia indah laksana seribu bunga di taman-taman cinta. Ia mekar disegala musim, baik di gurun atau dilembah cinta, di bukit atau dipegunungan cinta. Itulah hakikat cinta, manusia sangat lemah dalam perihal cinta. *****

CINTA

13

Wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah. Semoga Allah menuntun kita diatas cinta yang suci, cinta yang yang dinaungi oleh canda tawa diatas aqad, bukan cinta selainnya. Cinta yang orang-orang shaleh sebutkan diatas adalah cinta dalam ikatan pernikahan, karena cinta hanya ada dalam ikatan pernikahan. Dan siapakah yang lebih baik menurut kita dalam hal ilmu dan amal, orang-orang yang shaleh ataukah orang-orang yang selain mereka? Dan sungguh Allah telah mengangkat derejat orang-orang shaleh itu dengan ilmu dan ketaatan, sedangkan orang-orang yang tidak mengetahui, mereka terus bergelimangan dalam cinta yang fana, cinta yang dapat mengantarnya dalam Raudhatun Naar.

*****

CINTA

14

HARAMNYA HUBUNGAN CINTA KECUALI CINTA DIATAS PERNIKAHAN


Seperti yang telah disebutkan oleh Ibnu Hazm rahimahullah, Cinta pada hakikitnya bukanlah perkara yang terlarang dalam agama dan demikianlah adanya cinta. Cinta pada asalnya halal, dan ia menjadi haram karena sebab yang ditempuh oleh seseorang yang terjerat cinta itu menyalahi syariat. Allah mensyariatkan nikah, sehingga cinta bisa tetap halal dan tidak menjadi tecela. Orang-orang yang shaleh dan orang-orang yang diberi ilmu dari kalangan para ulama sunnah atau pemuda-pemuda sunnah yang memiliki semangat beragama, mereka adalah orang-orang yang memuliakan cinta. Tapi mereka bukanlah termasuk orang-orang yang berlebihan dalam memposisikan cinta. Cinta dalam pandangan mereka apa-apa yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang benar diatas Manhaj (metode) sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, termasuk dalam perihal cinta sepasang kekasih. Wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah. Orang-orang yang memuja cinta diatas pacaran adalah orang yang paling menderita diatas muka bumi ini. Karena cinta yang dibangun diatas hubungan yang haram tidak bisa dinamakan cinta meskipun mereka mengatakan itu cinta. Justru merekalah orang-orang yang tertipu oleh cinta yang semu itu. Baik dari kalangan pemudapemuda muslim maupun pemudi muslimah. Cinta yang diagungkan ditengah-tengah keramaian, di jalan-jalan kota, di tempat-tempat sekolahan, di kampus-kampus perkuliahan, di kos-kos-san mahasiswa, adalah cinta yang sangat meresahkan, melelahkan mata menyaksikannya dan menyesakkan dada bagi siapa yang masih memiliki sebiji Zarrah iman didalam hatinya. Mereka

CINTA

15

senantiasa bersama dalam situasi apapun, sehidup dan semati ucapnya. Tapi ketahuilah saudara muslim dan saudariku muslimah seiman, cinta yang mereka senandungkan tersebut adalah cinta yang haram. Cinta yang akan membuat mereka kelak menutup muka karena aib atas perbuatan haram yang mereka lakukan. Zina membuat penyesalan dan malu sepanjang hidupnya, bahkan setelah bunga dihisap, sang kumbang-pun terbang meninggalkan bunga. Tinggalah sang bunga menyesali perbuatannya. Penyasalan-pun kini tidak berarti lagi, bahkan bila kematian itu pilihan terbaik, mungkin kematian akan ia pilih, Wal-Iyaadzubillaah. Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan zina dan mengharamkan apa-apa yang mendekati zina, dan mengharamkan pula hubungan cinta diluar pernikahanya itu cinta diatas pacaran dan yang semisalnya. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan seorang wanita, dan wanita tidak boleh bepergian kecuali disertai mahramnya. (HR.Bukhari, dalam Kitab Jaza' ash-Shaid, no.1862, dan Muslim, dalam Kitab al-Hajj, no.424) Jabir menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seseorang beduaan dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan. (HR.Ahmad dalam al-musnad 3/339, dan dalam shahih al-Jami', no. 6506) Jabir bin Sumarah berkata bahwa, Umar radhiyallahu'anhu berkhutbah kepada manusia di al-Jabiyah, dengan mengatakan, 'Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di semisal tempatku ini, lalu beliau bersabda :

CINTA

16

Ketahuilah, janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, sebab ketiganya adalah setan. (HR.Ahmad dalam al-musnad 1/26, dan at-Tirmidzi, no 2166, Kitab al-Fitan) Dalam hadits yang lain, dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih pencemburu dari pada Allah, manakala Dia melihat hamba laki-laki-Nya atau hamba perempuan-Nya berzina. (HR. Al-Bukhari, Kitab alIsti'dzan no. 6343; dan Muslim, Kitab al-Qadr, no. 20, 21) Dalam hadits yang lain, dari hudzaifah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Hati-hatilah terhadap zina, sebab didalamnya berisi enam perkara: tiga di dunia dan tiga di akhirat. Adapun tiga perkara di dunia adalah : menghilangkan keindahan, menyebabkan kefakiran, dan mengurangi rizki. Sedangkan tiga di akhirat adalah : menyebabkan kebencian Rabb, hisab yang buruk, dan kekal di dalam neraka. (HR. Al-Baihaqi dalam al-Syu'ab, no. 5375) Dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Iman adalah tirai yang ditutupkan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Jika hamba berzina, maka dicabut darinya tirai keimanan. Jika bertaubat, maka dikembalikan kepadanya. (HR. Al-Baihaqi, asy-Syu'ab, no 5366, dan dilemahkan al-Albani dalam Dha'if al-Jami', no. 1421)

CINTA

17

Dan dari Sumarah bin Jundab berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tadi malam aku bermimpi melihat dua orang yang datang kepadaku, lalu keduanya menguluarkanku. Kemudian aku berangkat bersamanya, lalu tiba-tiba aku melihat rumah yang dibangun seperti tempat pembakaran roti, bagian atasnya sempit dan bagian bawahnya luas, bagian bawahnya dinyalakan api, didalamnya berisi laki-laki dan perempuan yang telanjang bulat. Ketika dinyalakan, mereka terangkat hingga nyaris keluar. Jika dipadamkan, mereka kembali didalamnya. Maka aku bertanya, 'apakah ini?' keduanya menjawab, 'Mereka para pezina'. (HR. Al-Bukhari, no. 6343, Kitab al-Isti'dzan, dan Muslim, no. 20, 21, Kitab al-Qadr) Kemudian Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Isra : 32 )

Ibnu katsir dalam tafsirnya menafsirkan ayat diatas bahwa, Ayat ini menunjukan bahwa Allah mengharamkan zina serta serta apa-apa yang mengarah kepada zina berupa muqaddimahnya. Dan muqaddimah (pendahuluan) zina adalah percintaan sebelum menikah. Jika kita berbicara dari hati ke hati setelah mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits yang melarang mendekati zina atau melarang berduaan dengan seorang wanita diatas, maka hati seorang muslim yang masih sehat akan sepakat bahwa, berduaan dengan seorang wanita saja sangat dilarang oleh Allah dan rasul-Nya, apalagi saling mengikat cinta diatas hubungan pra-pernikahan atau bahkan berlanjut pada perzinaan, Astaghfirullah hal 'adziim. Cukuplah ayat dan hadits yang melarang mendekati zina atau berduaan dengan seorang wanita sebagai dasar hukum yang sangat jelas akan haramnya hubungan cinta diatas pacaran. CINTA 18

Saudaraku muslim dan muslimah. Ayat-ayat dan hadits-hadits yang disebutkan disini hanya sebagian kecil saja dari sejumlah ayat dan hadits yang mengharamkan percintaan sebelum menikah serta perzinaan. Masih banyak ayat-ayat dan hadits-hadits Rasulullah yang mengharamkan hubungan cinta pra-nikah dan zina. Karena perkara ini adalah perkara yang besar, dan yang paling dekat kepada zina adalah percintaan sebelum pernikahan atau dikenal dengan hubungan pacaran. Baik pacaran islami ala aktifis dakwah, maupun selainnya. Karena apapun bentuknya, percintaan sebelum pernikahan adalah tercela dan berdosa, baik atas nama dakwah, lebih-lebih selainnya. Pemuda yang sedang belajar sunnah bertutur tentang zina, ia mengatakan : Allah melarang zina karena zina adalah haram. Sedangkan zina bermula dari syahwat. Sedangkan syahwat bermula dari cinta. Sedangkan cinta adalah kendaraan keduanya. Bahkan hal ini telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika salah seorang shahabat bertanya kepada beliau Shallallahu 'alaihi wasallam. 'Apakah jika salah seorang dari kami menyalurkan syahwatnya juga termasuk berpahala?' Beliau bersabda : Bagaimana pendapatmu jika dia salurkan pada yang haram bukankah dia mendapat dosa? Dia menjawab, 'Benar ya Rasulullah'! Beliau bersabda : Demikian pula kalau dia disalurkan pada yang halal akan mendapat pahala. (HR. Ahmad) Menyalurkan cinta dan syahwat pada pacaran yang jelas haram dia akan mendapatkan dosa sebagaimana ucapan Rasulullah Bagaimana pendapatmu jika dia salurkan pada yang haram bukankah dia mendapat dosa?, sedang menyalurkan cinta dan syahwat pada pernikahan maka ini halal dan ia akan mendapatkan pahala sebagaimana ucapan Rasulullah Demikian pula kalau dia CINTA 19

disalurkan pada yang halal akan mendapat pahala. Maka, menyalurkan cinta pada pernikahan mendapat pahala, karena inti sari cinta adalah pernikahan, sebagaimana telah datang riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak diketahui (yang lebih bermanfaat) bagi dua orang yang bercinta seperti nikah. (HR. Ibnu Majah, no. 1847, Kitab an-Nikah, al-Hakim, 2/160; al-Baihaqi, no. 7/78 dan disahihkan alAlbani dalam as-Shilsilah ash-Shahihah, no. 624) Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam juga menganjurkan kepada kita untuk menikah, sebagaimana disebutkan oleh Abdullah bin Mas'ud, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Wahai para pemuda, barangsiapa mampu diantara kalian untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa; karena puasa dapat mengekang nafsunya. (HR. Al-Bukhari, no. 1905 dalam Kitab an-Nikah; dan Muslim no. 15, dalam Kitab an-Nikah) Thawus juga berkata, Wanita adalah separuh agama laki-laki. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa) Ucapan tersebut bersesuaian dengan hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam : Jika seorang hamba menikah, maka telah sempurnalah setengah agamanya, maka bertakwalah kepada Alloh pada sebagian lainnya. (HR Al-Hakim)

CINTA

20

Selain itu, menikah juga dapat menentramkan jiwa sebagaimana firman Allah : ....Supaya kamu condong dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia jadikan rasa kasih sayang di antara kalian. (QS. Ar-Ruum : 21) Maka, solusi satu-satunya dalam menghadapi fitnah wanita dan saudari kita mulslimah yang membuka aurat mereka adalah menikah. Wahai saudaraku muslim dan sudariku muslimah. Bila kalian terjebak cinta yang begitu sulit untuk dilepaskan, maka menikahlah. Biarkan bahteramu berlayar dilautan cinta, nahkodailah ia dengan cinta, hingga tiba saatnya engkau sandarkan ia pelabuhan cinta. Semoga Allah memudahkan kita dalam ketaatan, termasuk dalam perkara cinta, karena perkara cinta ini banyak membinasakan manusia.

*****

CINTA

21

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA CINTA DAN SYAHWAT


Cinta bermula dari pandangan. Seorang pemuda memandang kepada seorang wanita yang tidak menutup wajahnya, atau terhadap wanita yang membuka auratnya, maka cinta-pun bersemi dihati. Al-Fadhl bin 'Ashim al-Munqiri berkata : Ketika seseorang sedang bertawaf di Ka'bah, tiba-tiba ia melihat seorang wanita cantik. Wanita tersebut menggodanya dan melalaikan hatinya. Maka ia bersenandung : Aku tidak menyangka bahwa cinta datang kepadaku. Ketika thawaf di Baitullah yang mempunyai tirai. Hingga hatiku terfitnah dan hatiku tidak tenang. Karena cinta seorang wanita cantik bagai rembulan. Andai saja aku tidak pernah melihat wajahnya. Sungguh berat apa yang aku tanggung karena mataku ini. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa) Dikisahkan dari Abu Jabir, adh-Dhabi berkata, Bani Kilab datang ke bashrah, lalu aku datang kepada mereka. Ternyata ada seorang wanita bersama anaknya. Aku belum pernah melihat wanita secantik dia. Aku ketika itu masih anak-anak. Aku memandang terus kepadanya, dan wanita itu mengetahui aku memandangnya. Maka ia berkata kepadaku, 'Wahai bocah, betapa kamu memerlukan sesuatu yang dapat menahan pandanganmu. Bukankah kamu pernah mendengar ucapan penyair : Barangsiapa memperturutkan kedua matanya pada manusia. Maka ia senantiasa melihat hal yang terhalang untuk didapatkannya.

CINTA

22

Abu Jabir, adh-Dhabi berkata lagi : Maka aku pun kembali pulang. Demi Allah, aku tidak mampu menjawab, karena saat itu hatiku sedang dipenuhi sesuatu seperti api. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa) Ahli syair mengatakan : Aku terluka karena pandangan. Menancap dalam jantungku dan mengakar kuat kecantikan itu. Aku telah terjerat dalam jaring-jaringmu. Tutuplah apa yang engkau singkap, jangan biarkan aku terjerumus dalam dosa. Karena kalian adalah syahwat bagiku. Aku tak kuasa dengan perasaanku. Kecuali engkau kembali kepada Allah, dan menutup apa yang tersingkap darimu. Pemuda yang sedang belajar sunnah bertutur pula dalam syair-syair kepiluannya : Tatkala aku arahkan pandanganku kepada kecantikan seorang wanita. Aku merasakan dadaku seperti disayat pisau beracun. Pandangan mataku seakan menabur benih-benih pohon Zaqqum. Kemudian ia tumbuh di dadaku dan menjalar keseluruh tubuhku. Demikianlah cinta, ia bermula dari pandangan wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah, dan bahayanya membekas dihati atau bahkan dapat mengarahkan pada kejahatan, kecuali jika Allah merahmati kita. Maka dalam hal ini Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Artinya : Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya. (QS. An-Nur : 30)

CINTA

23

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman : Artinya : Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka. (QS. An-Nur : 31) Abu Umamah al-Bahili berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Jaminlah aku dengan enam perkara, aku akan menjamin surga untukmu : Jika salah seorang dari kalian berbicara maka janganlah berdusta, jika dipercaya maka jangan berkhianat, jika berjanji maka jangan menyelisihi, tahanlah pandangan kalian , tahanlah kedua tangan kalian, dan peliharalah kemaluan kalian. (HR. Ath-Thabarani, no. 8018) Dari Hudzaifah bin al-Yaman juga berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Pandangan kepada wanita adalah panah dari panah-panah iblis yang beracun. Siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah membalasnya dengan keimanan yang ia temukan manisnya dalam hatinya. (HR-al-Hakim dalam al-Mustadrak, 4/313) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang lain : Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah semata, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari kiamat. (HR. Ahmad) Al-Ashmu'i berkata, Aku berkata kepada seorang badui, Terangkan apa itu cinta? Ia menjawab : Cinta ia adalah tanaman yang benihnya ditabur oleh pandangan, airnya adalah saling berkunjung, pertumbuhannya adalah berhubungan, berkurangnya adalah meninggalkan, dan CINTA 24

memanennya adalah memetiknya. Dari beberapa hadits-hadits dan ayat al-Qur'an yang telah disebutkan, maka sebab utama timbulnya cinta adalah pandangan. Adapun sebab-sebab lain sangat banyak, tapi belum sempat disebutkan disini. Semoga Allah memberikan kepada wanita muslimah kesadaran bahwa dia-lah sumber fitnah ini. Dialah godaan terbesar bagi laki-laki. Baik yang muda maupun yang tua. Semoga Allah menjaga kita semua baik kaum muslimin maupun muslimah, untuk dapat menjaga pandangan mata yang jahat ini. Ya Rabb, mudahkan-lah kami dalam beramal, karena hal ini teramat berat, terlebih di zaman fitnah ini.

*****

CINTA

25

CINTA ITU ADA DIHATI ORANG-ORANG SHALEH


Wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah. Cinta juga menghiasi hati orang-orang shaleh, sebagaiman cinta itu menghiasi dada-dada kalian. Karena cinta itu pada hakikatnya tidak terlarang dalam agama islam ini. Rasulullah dan Nabi-nabi Allah-pun semua mencintai wanita, terbukti mereka menikahi para wanita mulia dan memiliki keturunaan yang sebagiannya menjadi Nabi Allah yang shaleh dan sebagiannya menjadi hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Akan tetapi, cinta para Nabi itu suci, sebagaimana sucinya roh-roh mereka dalam jasadnya. Ulama, mereka adalah pewaris Nabi. Tapi mereka juga manusia biasa, yang tidak luput dari perasaan cinta. Cinta kepada wanita shalehah. Setiap manusia difitrahkan untuk mencintai wanita, demikian juga wanita difitrahkan mencintai laki-laki. Dengan demikian, secara umum, laki-laki tidak-lah tercela mencintai wanita, sedangkan wanita tidak pula tercela mencintai laki-laki. Selama cinta itu dilandaskan pada syariat dan tidak menyelisihi Allah dan rasul-Nya, maka itulah cinta yang hakiki. Wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah. Telah bersemilah cinta dalam dada orang-orang shaleh. Diceritakan, bahwa khalifah kaum muslimin Umar bin Abdul 'Aziz pernah mencintai seorang hamba sahaya yang cantik jelita. Dari al-Haitsam bin Adi, ia mengatakan, Fathimah binti abdul Malik bin Marwan, istri Umar bin Abdul 'Aziz, mempunyai seorang sahaya wanita yang memiliki kecantikan yang sempurna. Umar bin Abdul 'Aziz mengaguminya sebelum menjadi khalifah. Dia meminta sahaya itu dari istrinya dan sangat menginginkannya, tapi istrinya istrinya menolak untuk menyerahkannya kepadanya dan cemburu terhadap hal itu. Kekaguman itu masih bersemayam dalam diri umar.

CINTA

26

Ketika umar menjadi khalifah, Fathimah memerintahkan sahayanya supaya berdandan, ternyata semakin cantik. Kemudian Fathimah masuk dengan membawa sahayanya menghadap Umar seraya berkata, 'Wahai Amirul Mukminin! Engkau pernah mengagumi si fulanah, sahayaku, dan engkau memintanya kepadaku, tapi aku menolakmu atas hal itu. Jiwaku hari ini berbuat baik untukmu dengannya maka dekatilah ia.' ketika istrinya mengatakan demikian, nampak kegembiraan diwajah Umar. Kemudian dia mengatakan, 'Utuslah sahaya tersebut kepadaku. Iapun melakukannya. Ketika sahaya itu menghadapnya, ia melihat sesuatu yang mengagumkannya dan bertambah kekaguman terhadapnya, Umar berkata kepadanya, 'Lepaskan pakaianmu.' Ketika sahaya itu hendak melakukannya, maka Umar berkata, 'Sebentar, duduklah, ceritakan kepadaku milik siapa kamu dan dari mana kamu sehingga menjadi milik Fhatimah?' Sahaya itupun menceritakan kisahnya. Wahai saudaraku muslim dan sauadriku muslimah. Perhatikanlah, diakhir-akhir kisah Umar bin Abdul 'Aziz, beliau mengurungkan niatnya untuk menikmati kebersamaannya bersama wanita sahaya tersebut dalam cinta, setelah beliau mendengar penuturan sahayanya, bahwa ia dahulu adalah milik sesorang yang diambil secara dzalim oleh Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi, -seorang pejabat dari bani umayyah yang dzalim pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan-, kemudian sahaya itu diberikan Hajjaj kepada khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dari sini, Abdul Malik bin Marwan kemudian menghadiahkan sahaya itu kepada putrinya Fathimah Istri Umar bin Abdul 'Aziz. Karena mengetahui hal itu, Umar bin Abdul 'Aziz akhirnya melepas sahaya tersebut dan mengembalikannya kepada pemiliknya karena ia diambil secara dzalim dari tuannya. Saat sahaya tersebut hendak pergi meninggalkan Umar, ia berkata : 'Bagaimana anda melihatku, wahai Amirul Mukminin?' Umar bin Abdul 'Aziz menjawab, 'Ia tetap seperti sedia kala dan bahkan bertambah.' Ibnul jauzi mengatakan : Dan sahaya wanita tersebut masih tetap bersemayam di hati Umar hingga beliau wafat. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa)

CINTA

27

Itulah cinta. Cinta yang juga para khalifah-pun memilikinya. Tapi khalifah yang shaleh Umar bin Abdul 'Aziz tidak menginginkan dunia dan sesuatu yang didapatkan dengan cara yang dzalim, beliau mendahulukan cinta dan takutnya kepada Allah dari pada cintanya kepada sahaya tersebut, walaupun beliau sanggup untuk mendapatkannya dan ia halal untuknya. Cinta tersebut ditulis dengan tinta emas oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka. Beliau mencintai, tapi beliau mencampakkan cinta itu untuk kebaikan agamanya. Maka taulah kita memang cinta itu tidaklah tercela wahai saudaraku muslim dan saudariku muslimah, karena orang-orang shaleh sebelum-mu juga pernah mengalaminya. Bila engkau-pun jatuh cinta, maka tidak ada cela atasmu karena hatimu dalam genggaman jari-jemari Allah Rabb Semesta Alam. Namun yang paling penting adalah cinta itu bisa engkau arahkan ia kepada kebaikan dengan menikah, sehingga engkau-pun dapat menjaga diri dari fitnah. Jika tidak, maka campakkanlah cinta itu. Janganlah engkau arahkan ia pada hubungan nista selain pernikahan, meskipun engkau harus menderita karenanya. Ahli syair mengatakan : Dan arahkanlah cinta itu dalam kebaikan dan ikatan suci. Namun apabila ia menggelisahkan dan menyibukkanmu. Maka campakkanlah cinta itu bersama gelapnya malam. Saat purnama hilang dalam pandangan mata.

*****

CINTA

28

ANTARA CINTA, MALU DAN PEMBANGKANGAN

Cinta itu bisa meruntuhkan tebok yang tinggi jika ia dilandaskan kepada keimanan, tapi cinta juga bisa membawa manusia kepada kebinasaan jika ia dibangun diatas pembangkangan. Sebagaimana manusia telah difitrahkan dalam cinta, maka mereka telah difitrahkan pula dalam hal malu. Manusia, semua berhiaskan rasa malu, kecuali yang telah hilang keimanannya. Wanita, dia-lah pemilik rasa malu, karenanya, wanita lebih dominan memilikinya dari pada lakilaki. Setelah berjalannya waktu, wanita-pun kini berubah seperti air yang mengalir. Belakangan, rasa malu itu mulai pudar. Kita menyaksikan betapa banyak saudari muslimah kita yang mulai membuka auratnya dijalanan, seakan itu hal yang sudah biasa. Hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi itu adalah dalih yang menjadi alasan wanita muslimah jaman ini. Padahal ini tidak lain hanyalah tipu daya syaithan yang ingin menyesatkan saudari kita muslimah. Sifat malu tidak lagi menjadi bagian dari keindahannya, padahal wanita itu akan tampak semakin indah ketika rasa malu menjadi perhiasan baginya. Allah menceritakan dalam kitab-Nya yang mulia, mengisahkan tentang salah seorang putri dari Nabi Syu'aib 'Alaihissalam yang pemalu : Artinya : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan... (QS. Al-Qashash : 25) Malu adalah hiasan yang paling indah yang dimiliki oleh setiap wanita. Apabila malu itu telah hilang wahai saudari muslimah, maka keindahanmu akan sirna, laksana siang tertutup malam.

CINTA

29

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya sebagian yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah : 'Bila kamu tidak punya malu, berbuatlah sesukamu. (HR. Bukhari)

Karena sifat malu telah hilang, tidak jarang kita melihat saudari muslimah berpenampilan menyerupai orang-orang kafir. Mereka berpakaian tapi pada hakikatnya mereka telanjang. Mereka tidak lagi memiliki rasa malu. Seakan-akan malu bukan lagi fitrah bagi wanita, bukan lagi tabiat yang melekat pada diri seorang muslimah yang lemah lembut, padahal malu itu adalah sifat wanita dunia dan wanita-wanita penduduk jannah Insya Allah. Wahai saudari muslimah, semoga engkau tidak menukar kehidupan akhirat dengan kehidupan dunia yang fana ini. Kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara yang menipu, sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka, apakah kita akan terlena dengan kehidupan dunia dengan melanggar syariat Allah sehingga melupakan kematian, padahal hidup dan mati itu adalah hanya sebuah ujian. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Artinya : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk : 2) Dalam ayat lain Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Artinya : Agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya (QS.Huud :7)

CINTA

30

Saudaraku muslim dan saudari muslimah. Kehidupan yang serba mewah sebagian melalaikan seorang dari agamanya. Kita menyaksikan, bagaiman gaya hidup yang menyerupai orang-orang kafir telah melanda muda-mudi islam, baik dalam berpakaian atau berperilaku, dan ini dianggap baik-baik saja. Ketahuilah wahai saudaraku dan saudariku se-iman. Perkara ini merupakan perbuatan yang tidak semestinya ditiru oleh wanita muslimah ataupun laki-laki muslim. Tapi yang kita lihat, justru saudara dan saudariku muslim dan muslimah berusaha sebisa mungkin menyerupai orang-orang yang bukan islam, mengidolakan mereka, dan menjadikan mereka figur-figur yang mereka teladani. Tidak heran bila kita melihat dijalanan wanita muslimah membuka aurat, atau lakilaki muslim tidak punya prinsip yang jelas. Seakan-akan seorang yang perkasa telah menjadi seorang yang lemah gemulai, kemayu dan semisalnya. Wal-Iyaadzubillaah

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : Allah melaknat kaum laki-laki yang menyerupai perempuan, dan kaum perempuan yang menyerupai laki-laki. (HR. Al-Bukhari, Kitab al-Libas, Bab Ikhraj al-Mutasyabbihin bi anNisa' min al-Buyut, no.5886; Abu Dawud, Kitab al-Adab no.4930; at-Tirmidzi, Kitab al-Adab no.2875).

Baik laki-laki maupun wanita dilaknat oleh Allah jika mereka menyerupai suatu kaum. Bagi para wanita, dijelaskan dalam kitab Al-Kaba'ir (dosa-dosa besar) oleh Imam adz-Dzahabi, bahwa makna kata menyerupai laki-laki adalah perempuan yang menyerupakan dirinya dengan laki-laki, baik dalam berpakaian maupun berpenampilan. Dan imam adz-Dzahabi memasukan bab perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai perempuan kedalam dosa besar urutan ke28 dalam kitabnya.

CINTA

31

Disebutkan juga bahwa dalam Al-Kaba'ir Diantara perbuatan-perbuatan yang menyebabkan laknat atas perempuan adalah menampakkan perhiasan, emas, permata, dari balik kerudungnya, mengenakan minyak wangi kasturi, kayu gaharu dan wewangian semacamnya, mengenakan pakaian yang mencolok, dan berpakaian yang mengandung penipuan, dan hal-hal yang tercela lainnya yang semacam itu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang lain : Allah melaknat perempuan yang berlagak seperti laki-laki. (HR. Abu Dawud, Kitab al-Libas, Bab Libas an-Nisa' no.4099) Selain itu, dalam hadits yang lain juga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan dan perempuan yang mengenakan pakaian laki-laki. (HR. Abu Dawud, Kitab al-Libas, Bab Libas an-Nisa' no.4098) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Dua golongan dari penduduk neraka yang tidak pernah aku lihat yaitu: suatu kuam yang membawa pecut-pecut seperti ekor-ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang, dan kaum perempuan yang mengenakan pakaian (tetapi seperti) telanjang, dan berjalan berlenggak-lenggok. Mereka itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan wanginya, padahal sesungguhnya wangi surga akan didapatkan (dicium) dari perjalanan sejauh begini dan begitu. (HR. Muslim, kitab al-Jannah no.2128)

CINTA

32

dalam hadits yang lain Rasulullah juga bersabda : Sekarang kaum laki-laki binasa, yaitu kaum laki-laki menaati perempuan. (HR. Ahmad, dalam al-Musnad, 5/45) Wahai saudariku muslimah, berpakaianlah dengan pakaian taqwa dan jauhilah pakaian dunia. Sesungguhnya yang membuatmu terlena adalah dunia, sehingga engkaupun berpenampilan menarik agar dapat menjerat saudaraku muslim. Dan ketahuilah, engkau sebenarnya tidak sedang berpenampilan menarik dengan rok mini itu, tapi sebenarnya engkau sedang mengundang malapetaka. Engkau tidak mengetahui bagaimana gejolak syahwat laki-laki baik muslim maupun kafir ketika melihatmu mengenakan busana setengah telanjang. Jika engkau ingin mengetahuinya, maka sejenak jadilah laki-laki agar engkau tersadarkan bagaimana gejolak jiwa mereka ketika melihatmu mengenakan busana setengah telanjang dengan rok mini-mu, atau pakaian tipismu yang transparan atau dengan segenap pernak-pernik seorang wanita muslimah. Maka janganlah pernah engkau wahai saudari muslimah merasa bangga jika para pemuda dan laki-laki hidung belang itu menggoda apa lagi bersiul kepadamu demi melihat penampilanmu. Karena mereka itu tergoda kepadamu padahal mereka itu ibarat buaya berbulu domba, atau srigala yang hendak memangsamu. Ahli syair mengatakan : Domba tersesat mengundang perhatian srigala kelaparan. Mereka haus dan rakus ingin menyantapnya. Janganlah engkau riang gembira dengan lolongan srigala-srigala itu. Larilah... selamatkan dirimu. Karena ia dan rombongannya telah kuat keinginannya. Untuk menerkammu dan menyantapmu. Sedangkan engkau tidak mengetahui tipu daya mereka. CINTA 33

Mereka menggodamu bukan karena mereka mencintaimu tapi karena melihatmu berbusana setengah telanjang yang mengundang syahwat yang terselubung bagi mereka dibalik pandanganpandangan mata yang khianat itu. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : 19]1 Dia mengetahui ( pandangan ) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS. Ghafir : 19) Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman : Artinya : Dia mengetahui pandangan mata yang khianat. (Al-Mukmin : 19) Sehingga apabila seorang muslimah mengulurkan jilbab dan bercadar, niscaya tidak ada pelecehan terhadap wanita. Allah Yang Maha Rahman dan Rahim menghendaki agar engkau menjadi wanita sholehah penuh cinta, penyejuk mata hati karib kerabatmu dan orang-orang terdekatmu, yang selalu mencintaimu dan menyayangimu sepenuh hati. Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia. 59]1 Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al-Ahzab : 59) Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam agar memerintahkan orang-orang terdekatnya seperti istri, anak-anak perempuannya, kemudian

CINTA

34

menyampaikan kabar gembira ini kepada istri-istri orang mukmin untuk menutup aurat mereka. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan istri orangorang beriman, apabila keluar rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya. Semua memang harus dibangun diatas cinta wahai saudari muslimah, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : 31-32]1 Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (Ali-Imran : 31-32) Inilah hakikat cinta yang paling hakiki. Tidakkah kita berlomba untuk meraih cinta tersebut wahai saudara dan saudariku? Seorang pemuda yang sedang belajar sunnah mengatakan : Hijab adalah perisai. Mahkota bagi pemiliknya. Seolah-olah perhiasan dunia. Yang menawan orang-orang sholeh. Dalam penjara-penjara cinta diatas aqad. Seakan-akan permata yaqud yang tersimpan.

CINTA

35

Berbeda dengan saudari muslimah yang mengobral cinta, mereka hilang keindahannya, laksana bunga yang mekar ditepi jalan. Ahli syair mengatakan : Bunga yang yang mekar di jalanan, dikerubuti kumbang-kumbang liar. Sedang bunga nan elok ditaman, menggelisahkan pangeran yang rupawan. Wahai saudariku muslimah, -semoga Allah menjaga kalian- hiasilah diri kalian dengan keindahan islam, jika tidak, maka kalian akan membinasakan banyak kaum laki-laki. Begitu besar pengaruh wanita bagi seorang laki-laki, terutama dalam perkara cinta. Wahai para wanita muslimah, sungguh demi Allah kalian dapat menjerumuskan banyak manusia dalam hal-hal yang diharamkan Allah. Lihatlah betapa banyak pemuda muslim bahkan mungkin orang lanjut usia tergoda pada kalian, hingga mereka rela melakukan perbuatan keji bahkan terhadap anak kandungnya mereka sendiri, -Wal-Iyaadzubillah- dan ini realita. Itu bisa kita saksikan di masmedia maupun di media elektronik. Semua bermula dari fitnah, fitnah wanita yang menampakkan auratnya di tengah-tengah manusia, karena wanita adalah fitnah yang paling besar bagi laki-laki, termasuk engkau wahai pembaca muslimah yang mulia. Tidakkah engkau mendengar sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah haditsnya : Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita. (HR. Bukhari Muslim)

Terkait dengan fitnah wanita ini, maka Ibnu Malik juga berkata, Telah sampai kepada kami bahwa Sulaiman berkata kepada putranya. Wahai anakku, berjalanlah di belakang singa-singa, tapi janganlah engkau berjalan dibelakang wanita'. (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa)

CINTA

36

Pemuda sunnah bertutur dalam syairnya : Sungguh, aku sanggup mengalahkan seribu pasukan berkuda dalam pertempuran. Akan tetapi aku tidak sanggup mengalahkan seorang wanita. Wahai saudariku muslimah, alangkah besarnya godaan wanita, hingga benar-benar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak mengingatkan kami akan hal ini dalam haditshadits beliau seperti yang telah disebutkan diatas. Jikalau saudariku muslimah sadar bahwa kalian adalah fitnah dan bencana bagi semua lakilaki, maka janganlah kalian sengaja membunuh dan mencabik-cabik hati dan kehormatan mereka para pemuda muslim, karena engkau-pun akan mendapatkan dosanya bila mereka terjerumus dalam maksiat. Bertaqwalah kalian kepada Allah dan perindah diri kalian dengan hijab syar'i yang menutup seluruh tubuh kalian. Karena, kecantikan yang sempurna dari seorang wanita muslimah bukan terletak pada kecantikan wajah dan keindahan tubuh atau menarik dalam berbusana dengan membuka auratnya, akan tetapi keindahan dan kecantikan wanita sejatinya ada pada ketaqwaanya, indah tutur katanya, lemah-lembut sikapnya, penyayang, santun dalam berbusana, yaitu menutup seluruh tubuhnya dengan jilbab yang syar'i. Mungkin wajahnya tidak secantik wanita lain, akan tetapi keanggunan dan kecantikan hatinya itulah kecantikan yang paling hakiki dan paling sempurna dari seorang wanita muslimah. Kecantikan hati sungguh lebih dapat memikat hati semua orang, baik laki-laki shaleh maupun laki-laki yang paling jahat sekalipun, sebagaimana ucapan seorang penyair : Alangkah memikat hati perangai yang baik. Dan sungguh menyejukkan jiwa tutur kata yang santun. Ia laksana bidadari, padahal ia tak secantik dan seanggun bidadari.

CINTA

37

Mengapa aku terpikat dan apa yang membuat aku terjerat? Apakah ini cinta? Aku-pun menyadari inilah cinta. Ia bersemi dihatiku tatkala melihat keanggunan sikap karena ia shalehah. Padahal yang dicintai tidak seindah rembulan. Karena ketaqwaannya, ia dihatiku seakan-akan bidadari-bidadari dalam pingitan.

Semoga Allah menuntun kalian diatas kebenaran wahai saudari muslimah.

*****

CINTA

38

MEREKA TERBUNUH KARENA CINTA


Wahai saudaraku muslim dan sudariku muslimah. Perhatikanlah sebuah kisah bagaimana cinta itu dapat membuat seorang pemuda menjadi kafir dari agamanya. Akibat cinta pada pandangan pertama. Cinta yang menambat hati pemuda ini pada seorang gadis jelita dalam penjara kebinasaan. Cinta terhadap seorang wanita kafir, sehingga menyebabkan pemuda ini murtad dari agama islam yang mulia ini.

1. KAFIR KARENA SEBAB CINTA (1) Dikisahkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa Bahwa Sunaid berkata, Aku mendengar Hajjaj berkata, 'Aku melihat orang yang mabuk cinta sampai ia rela masuk agama Nashrani'. Aku mendengar syaikh kami, Abu al-Hasan Ali bin Ubaidillah az-Zhaguni bercerita bahwa seorang pemuda memperbaiki pintu rumah wanita Nashrani lalu dia melihat nya dan mencintainya. Cinta terus bertambah sehingga mengalahkan aqalnya. Kemudian wanita itu pindah ke maristan. Pemuda ini memiliki kawan yang biasa pergi kepada wanita Nashrani tersebut dan menjadi kurir antara dirinya dengan wanita tadi. Kemudian cintanya-pun semakin bertambah, maka ibu pemuda ini berkata kepada kawannya, Aku datang kepadanya tapi dia tidak mau berbicara kepadaku. Kawannya mengatakan, Mari bersamaku. Ibu pemuda ini datang bersama kawannya, lalu kawannya mengatakan, Wanita yang kamu cintai telah mengirim surat kepadamu. Dia bertanya, Bagaimana? Kemudian kawannya menjawab, Ini ibumu yang akan menjelaskan suratnya. Lalu ibunya mulai berbicara kepadanya tentang wanita tersebut dengan sedikit dusta. Kemudian cinta pemuda ini semakin menggebu. Ketika kematian nyaris menjemputnya, dia berkata kepada CINTA 39

kawannya, Ajal telah tiba, sedangkan aku tidak bertemu kekasihku didunia ini, dan aku ingin bertemu dengannya di akhirat. Kawannya bertanya, Bagaimana kamu melakukannya? Ia menjawab, Aku keluar dari agama Muhammad, dan aku menyatakan Isa bin Mariam dan salib yang agung (sebagai tuhan). Ia mengucapkan hal itu, lalu mati. Wal-Iyaadzubillaah. Kemudian kawannya pergi kepada wanita tersebut, ternyata (ia)sedang sakit. Ketika dia menemuinya dan berbincang dengannya, gadis ini mengatakan, Aku tidak bertemu dengan kekasihku di dunia dan aku ingin bertemu dengannya di akhirat. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Alah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya, serta aku berlepas dari agama Nashrani. Ayah wanita itu berdiri lalu berkata kepada pria ini, Ambilah dia sekarang, karena dia telah menjadi golonganmu. Ketika orang ini beranjak untuk keluar, wanita ini berkata, Berhentilah sejenak. Ketika pria (kawan kekasihnya) ini berhenti, wanita ini-pun meninggal. Dua orang anak manusia telah terbunuh karena cinta. Dia mati dalam keadaan kafir, sedang yang satunya menyatakan keislamannya. Allah, Dia-lah yang membolak-balikan hati manusia. Adapun yang kafir, dia binasa akibat cintanya, cinta yang membuatnya memakai pakaian kehinaan di dunia lebih-lebih di akhirat.

*****

CINTA

40

2. KAFIR KARENA SEBAB CINTA (2) Dikisahkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa (dengan redaksi yang berbeda) Bahwa seorang pemuda sholeh, diceritakan bahwa dia seorang muadzin di masjid kaum muslimin. Setiap hari ia mengumandangkan adzan selama 40 tahun agar manusia berkumpul untuk melaksanakan shalat. Diceritakan, seperti biasa pemuda tersebut naik ke puncak menara untuk mengumandangkan adzan. Dari puncak menara masjid tersebut ia melihat seorang wanita nasrani yang sangat cantik, hati pemuda ini tertawan olehnya. Maka iapun dimabuk cinta, cinta terhadap sang kekasih yang menawan dirinya dalam penjara kebinasaan, hingga Allah menentukan suatu ketentuan-Nya. Lakilaki ini kemudian mendatangi wanita Nashrani yang ia cintai dan mengetuk pintu rumahnya, maka wanita itu bertanya, Siapa? Ia berkata kepada wanita itu, Aku ukang adzan. Wanita yang jelita itu-pun membukakan pintu untuknya. Ketika masuk, dia memintanya untuk mendekat. Gadis Nashrani tersebut mengatakan, Anda adalah orang yang memegang amanat, lalu mengapa berkhianat seperti ini? Pemuda tersebut mengatakan, Kamu harus menuruti kemauanku, jika tidak, aku pasti akan membunuhmu. Sang gadis mengatakan, Tidak, kecuali jika engkau meninggalkan agamamu. Pemuda itu mengatakan, Aku melepaskan diri dari Islam, dan segala apa yang dibawa oleh Muhammad. Kemudian, ketika dia mendekat kepadanya, wanita itu berkata, Kamu mengatakan demikian hanya untuk melampiaskan keinginanmu kemudian kamu akan kembali lagi kepada agamamu. Coba makanlah daging babi ini. Ia-pun makan. Sang gadis itupun mengatakan, Minumlah khamr ini. Dia-pun meminumnya. Ketika minuman keras merasuki tubuhnya, dia mendekat kepada gadis tersebut. Gadis ini lalu masuk rumah dan mengunci pintu rumahnya seraya berkata, Naiklah ke loteng, hingga nanti setelah ayahku datang, dia akan menikahkanku denganmu. Ia-pun naik ke loteng, tetapi kemudian pemuda ini terjatuh dan mati. CINTA 41

Wanita itu keluar, lalu menutupi pemuda ini dengan kain kasar. Ketika ayahnya pulang, dia menceritakan kejadiannya kepadannya. Kemudian ayahnya membawa pemuda itu keluar pada malam hari lalu melemparkannya di gang. Kisah -pemuda ini-pun tersiar, lalu dia dilemparkan di tempat sampah. Inilah kisah yang diceritakan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa. Laki-laki tersebut rugi didunia dan dia rugi diakhirat. Demikianlah hakikat cinta yang nista telah membunuh anak Adam, dan menjadikan orang-orang yang memuja cinta dan dunia tersebut binasa membawa cinta yang semu dan hampa dalam taman-taman neraka. Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua untuk selalu istiqamah diatas agama islam dan sunnah Rasulullah yang lurus. Menjauhkan kita dari perkara yang haram, dari perkara cinta yang banyak membinasakan manusia. Menuntun kita dalam cinta yang pernah dijalani oleh orang-orang shaleh dari kalangan Nabi dan Rasul, hingga apa yang dijalani oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabatnya, serta orang-orang shaleh yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga hari kiamat.

*****

CINTA

42

MEREKA MENOLAK BERBUAT NISTA


1. Nabi Yusuf 'Alaihissalam Hampir-hampir tidak ada seseorang-pun yang dapat selamat dari jeratan wanita cantik yang mengajaknya berbuat nista kecuali mereka yang bertaqwa kepada Allah Subhanaahu wa ta'ala dengan rahmat dan bimbingan-Nya. Dikisahkan dalam Al-Qur'an bahwa seorang Nabi Allah Subhanaahu wa ta'ala yang mulia Yusuf 'Alaihissalam digoda oleh istri al-Aziz, pembesar mesir, yang jatuh cinta kepadanya. Ketika itu Nabi Yusuf 'Alaihissalam adalah seorang pemuda yang sangat tampan dan sedang dipuncak-puncak jiwa mudanya yang biasanya punya kecenderungan syahwat yang besar terhadap wanita. Allah Subhanaahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an tentang kisah Nabi Yusuf 'Alaihissalam : Artinya : Dan wanita yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata : Marilah ke sini. Yusuf berkata : Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuan-ku telah memperlakukan aku dengan baik. sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf-pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata ia tidak melihat tanda (dari Tuhannya). Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hambahamba Kami yang terpilih. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duaanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata : Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih? Yusuf berkata : Dia menggodaku untuk menundukan diriku (kepadanya), dan seorang saksi dari CINTA 43

keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya : Jika baju gamisnya koyak dimuka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang berdusta. Dan jika baju gamisnya koyak dibelakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak dibelakang berkatalah dia : Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar. (Hai) Yusuf : Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah. (QS. Yusuf : 23-29) Itulah kisah yang dicerikan oleh Allah Subhaanahu wa ta'aala dalam Al-Qur'an yang mulia tentang kisah Nabi Yusuf 'Alaihissalam. Beliau diajak berbuat zina oleh wanita cantik pemilik istana, namun Beliau 'Alaihissalam menolaknya karena Allah. Dalam ayat selanjutnya Nabi Yusuf 'Alaihissalam diceritakan lebih memilih penjara dari pada memenuhi ajakan mereka. Allah Subhaanahu wa ta'aala berfirman : Artinya : Yusuf berkata : Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh. Maka Tuhannya memperkenankan do'a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakan Yusuf sampai sesuatu waktu. (QS.Yusuf : 33-35) Demikian kisah hamba Allah yang shaleh, mereka lebih memilih menderita demi menjaga kehormatan dan keimanannya terhadap Rabb Semesta Alam.

CINTA

44

2. KISAH LAKI-LAKI SHALEH ATHA' BIN YASAR DAN WANITA PELACUR Dikisahkan dalam Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa bahwa Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengatakan, Atha' bin Yasar dan sulaiman bin Yasar berhaji di Madiah dan mereka disertai para sahabatnya. Ketika sampai di Abwa' mereka singgah. Lalu Sulaiman dan para sahabatnya pergi karena suatu keperluan. Tinggal Atha' sendiri yang berada di rumah sedang shalat, lalu seorang wanita cantik dari kaum Badui masuk kepadanya. Ketika Atha' melihatnya, dia menyangka wanita ini punya keperluan sehingga mempercepat shalatnya. Atha bertanya, apakah kamu punya keperluan?' 'Ya,' jawabnya. 'Apakah itu?' 'Berdirilah dan setubuhilah aku. Karena nafsuku sudah tak tertahankan, dan aku tidak punya suami.' 'Pergilah kamu dariku, janganlah kamu membakarku dan dirimu dengan api,' kata Atha'. Ia melihat wanita itu terus merayu dirinya dan menolak pergi kecuali keinginannya terpenuhi. Maka Atha' menangis seraya mengatakan, 'Celaka, pergilah kamu dariku. dan tangisannya semakin keras. Ketika wanita itu melihatnya berikut tangisannya dan kesedihannya, maka wanita ini menangis karena tangisannya. Akhirnya, ia menangis dan wanita yang berada di depannya juga menangis. Ketika dia dalam keadaandemikian, Sulaiman datang dari keperluannya. Ketika melihat Atha' menangis dan wanita yang berada di depannya juga menangis di pojok rumah, maka ia menangis karena tangisan keduannya. Padahal ia tidak tau apa yang membuat keduannya menangis. Kemudian para sahabatnya mulai berdatangan satu demi satu. Setiap kali seseorang datang kepada CINTA 45

mereka lalu melihat mereka menangis, maka ia duduk menangis karena tangisan mereka. Ia tidak bertanya kepada mereka tentang perkara mereka, sehingga tangisan menjadi banyak dan suara menjadi keras. Ketika wanita Badui ini melihat kejadian itu, ia berdiri lalu keluar, sedangkan kaum tersebut mulai masuk. Setelah sulaiman berhenti menangis dan tidak bertanya kepada saudaranya tentang kisah wanita itu karena kemuliaannya (Atha') dan segan dengan kewibawaannya. Atha' lebih tua darinya. Kemudian keduannya pergi ke Mesir untuk suatu keperluan. Keduannya tinggal disana beberapa waktu sesuai kehendak Allah. Ketika Atha' tidur pada suatu malam, ia bangun dalam keadaan menangis, maka sulaiman bertanya, 'Apakah yang membuatmu menangis, saudaraku?' Ia menjawab, 'Karena mimpi yang aku lihat pada malam ini.' Ia bertanya, 'Apakah mimpi itu?' Ia menjawab, 'Jangan menceritakan kepada seorangpun selama aku masih hidup. Aku melihat Nabi Yusuf 'Alaihissalam dalam mimpi, lalu aku datang untuk memandangnya di tengah-tengah kaum yang memandang. Ketika aku melihat ketampanannya, aku menangis. Yusuf memandangku di tengah-tengah manusia seraya bertanya, 'Apakah yang membuatmu menangis, wahai saudara?' Aku menjawab, Ayah dan Ibuku sebagai tebusannmu. Wahai Nabi Allah, aku teringat engkau dan wanita al-Aziz serta ujian yang menimpamu dari perkaranya, penjara yang engkau temui dan berpisah dengan orang tua, Ya'qub, maka aku menangis karenanya dan aku kagum dengannya. 'Yusuf 'Alaihissalam berkata, 'Mengapa kamu tidak kagum dengan orang yang digoda wanita di Abwa'?' Akhirnya aku mengetahui apa yang dimaksudkannya, maka aku menangis dan dan bangun dalam keadaan menangis. Sulaiman berkata, 'Wahai saudaraku, bagaimana perihal wanita tersebut?'

CINTA

46

Kemudian Atha' mengisahkan kisahnya. Sulaiman tidak menceritakan kepada seorangpun hingga Atha' meninggal. Lalu ia menceritakan kejadian itu kepada istrinya. Cerita ini tidak tersebar di Madinah kecuali setelah kematian sulaiman bin YasarJuga diriwayatkan kepada kami bahwa kisah ini terjadi pada Sulaiman, bukan pada Atha'.

*****

3. WANITA SHALEHAH YANG TAKUT KEPADA ALLAH Dikisahkan dalam Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa bahwa Bakr bin Abdullah al-Muzani menceritakan bahwa seorang penjagal mencintai (gadis sahaya) seorang tetangganya. Ketika keluarganya menyuruhnya pergi untuk hajat mereka di kampung lainnya, laki-laki penjagal itu mengikutinya dan merayunya, maka wanitasahaya itu mengatakan, Jangan lakukan! Sungguh aku sangat mencintaimu melebihi kecintaanmu terhadapku, tapi aku takut kepada Allah. Pria tersebut berkata, Kenapa kamu takut kepada-Nya sementara aku tidak? Akhirnya, pria itu bertaubat. Inilah kisah orang-orang shaleh dan shalehah atau orang-orang yang selain mereka. Semoga Allah menuntun kita diatas cinta yang suci. Cinta yang akan mengantarmu dalam indahnya dunia dan manisnya Jannah kelak Insya Allah. Jika engkau ingin meraihnya, maka raihlah ia dengan cara yang benar. Bila engkau ingin memasuki sebuah sebuah rumah, maka masuklah melalui pintunya dan bukalah ia dengan kuncinya. Pintu cinta adalah melamarnya sedangkan kuncinya adalah aqad.

CINTA

47

Insya Allah akan hadir edisi baru dengan judul :

Pembagian Cinta

CINTA

48

You might also like