Professional Documents
Culture Documents
dari pukul 2 pagi sampai pukul 9 malam. Mungkin kita hanya sempat berbuka dan langsung dilanjut dengan sahur. Demikian nikmatnya sekolah Ramadhan di negara kita ini. Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar walillah ilhamd. Ramadhan itu juga memiliki keistimewaan sebagaimana diutarakan dalam hadits ini Jika tiba Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta syetan-syetan dibelenggu. (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim) Jadi di sekolah Ramadhan itu gangguan dari syetan ditiadakan. Jadi kalau kita masih berkelakuan dan berpikiran jahat, maka itu bukan perbuatan syetan melainkan dari diri kita sendiri. Lagi-lagi ini sebuah kemudahan. Hal yang ketiga, berbeda dengan sekolahan dimana kita dinilai atau diuji oleh seorang guru, maka di sekolahan Ramadhan ini kita menilai diri sendiri. Tidak ada ebtanas. Ujiannya adalah antara kita dan Allah swt. Ketika kita melakukan puasa, tidak ada orang lain yang tahu apakah kita benar-benar melakukannya dengan baik kecuali diri sendiri. Tidak ada orang yang tahu kalau kita makan sambil sembunyisembunyi kemudian pura-pura masih berpuasa. Tentu saja Allah tahu. Jadi yang menilai adalah diri kita sendiri dan Allah karena puasa ini milik Allah. Disebutkan dalam sebuah hadits: Setiap amal anak Adam bagi dirinya. Satu kebaikan diberi balasan dengan sepuluh kebaikan yang serupa hingga tujuh ratus kali. Allah berfirman, 'Kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku dan Aku membalasnya. Dia meninggalkan makanan karena Aku, meninggalkan minuman karena Aku dan meninggalkan istrinya karena Aku'. (Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, Malik, Abu Daud, At-Tirmidzy dan An-Nasa'y) Puasa ini tidak untuk apa-apa atau siapa-siapa, kecuali hanya untuk Allah.
Untuk itu marilah kita berusaha dan bekerja agar kita tidak lapar, agar keluarga kita tidak lapar. Dan bantulah kerabat dan tetangga agar mereka juga tidak lapar.
Zakat
Di akhir bulan Ramadhan ini kita membayar zakat. Zakat ini juga merupakan sebuah ujian kepatuhan kita. Apakah kita patuh kepada Allah ataukah kita lebih mementingkan uang? Takut miskin? Berapalah uang yang kita bayarkan untuk zakat? Untung (atau rugi?) bahwa khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak berada di tengah-tengah kita. Kalau ada, maka mungkin kita berhadapan dengan pedang Abu Bakar. Mengapa kita perlu ditakuttakuti dengan pedang Abu Bakar baru mau membayar zakat? Coba simak ayat berikut Dan, orang-orang yang dalam hartanya terdapat bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (Al-Ma'arij: 24-25) Jika anda tidak mau membayar zakat, maka Allah akan mengambilnya dari anda. Misalnya melalui musibah, kecopetan, sakit, kebutuhan ini itu yang tidak anda rencanakan. Yang bukan hak anda pasti akan memisahkan diri. Apakah kita mau bermain-main kucing-kucingan dengan Allah? Berani? Bayarlah zakat sehingga kita bisa tenang. Bagi para Muslimin yang belum mampu membayar zakat, mengapa belum? Jadikan ini sebagai target tahun depan! Tahun depan, kami harus mampu bayar zakat!
Namun jika kita gagal melaksanakan tugas yang diwajibkan dalam bulan Ramadhan ini tanpa alasan yang kuat, maka kita harus berhati-hati sebab dengan segala kemudahan yang telah diberikan oleh Allah, kita masih gagal juga. Bayangkan syetan dibelenggu saja kita masih kalah. Apalagi jika syetan-syetan ini dilepas! Ajakan-ajakan dan godaan-godaan untuk melakukan maksiat akan lebih dahsyat lagi. Tentunya lebih sulit lagi melaksanakan perintah-perintah Allah. Kegagalan ini harus menjadi sebuah peringatan keras.
Minannas, sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Maka hendaklah kita saling maafmemaafkan secara lahir dan batin, atas segala perbuatan kita yang telah lalu. Sebagai seorang manusia, kita tidak bisa lepas dari sifat salah dan lupa. Kita adakan Silaturrahmi kepada sanak famili, kita ajak putra-putri kita kepada famili agar saling mengenal sehingga kita dapat memberi nasihat menuju kebenaran. Di samping itu, kita juga bersilaturrahmi kepada orangorang Muslim dimana saja berada. Tersebutlah dalam hadist Rasulullah saw: Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ialah pahalanya orang yang berbuat baik dan menyambung kefamilian, yakni silaturrahmi. Dan yang paling cepat mendatangkan kejahatan, ialah sisksaan orang yang berbuat jahat dan memutuskan hubungan (kekeluargaan). (HR. Ibu Majah) Kami pribadi mohon maaf lahir dan batin, andaikata kami terdapat kesalahan dan kehilafan dalam tingkah laku maupun ucapan. Sudilah hadirin memaafkan dengan setulus hati. Dan semoga kita selalu mendapat taufiq dan hidayah dari Allah dan berbahagia dunia sampai di akhirat. Akhirnya, marilah kita menundukkan hati kita ke hadirat Allah SWT, memohon ridha dan perkenanNya. Ya Allah, ya Tuhan kami. Engkau maha mengetahui, ya Allah terhadap kelemahan-kelemahan kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami. Engkaulah tempat kami menyembah. Engkaulah tempat kami memohon. Ya Allah, ya Tuhan kami, kami mohon Engkau ampuni, ya Rabbi, bahwa pada waktu Engkau memberi karuniaMu, kami mungkin kurang dapat mensyukuri nikmat, namun pada waktu Engkau memberi cobaan, kami masih pula meragukan kasih sayangMu. Ya Allah, ya Tuhan kami, berikanlah kami kekuatan serta kemampuan untuk melangkah ke depan, dimana kami akan tersesat tanpa petunjukMu, kami akan merugi tanpa ridha dan tuntunanMu. Ya Allah, ya Tuhan kami, curahilah kami dengan rahmat dan nikmatMu, sinarilah hati kami dengan cahayaMu. Berikanlah kami bimbingan untuk dapat berjalan dijalanMu. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan yang Engkau ridhai. Berilah kami kemampuan untuk mengikuti jalan yang lurus itu ya Allah. Ya Allah, jadikanlah kami orang-oran yang Engkau karuniai dengan keimanan dan ketaqwaan yang kokoh kepadaMu, sehingga kami mampu melawan segala tantangan dan hambatan. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu 'alaikum warakhmatullahi wa barakatuh