You are on page 1of 26

Perencanaan dan Pengendalian Manajerial

Persaingan global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan rintangan dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam. Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung penyempitan keragaman praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan tambahan termasuk perubahan pasar dan teknologi, berkembangnya perusahaan swasta, biaya dan performa insentif, koordinasi operasi global melalui usaha bersama dan hubungan strategis lainnya dan tuntutan pemegang saham yang terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.

PERMODELAN BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya. 2. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini. 3. Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis. 4. Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.

MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya. Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa diterima.
1

Contoh berikut menunjukkan bahwa sebuah analisis WOTS-UP yang telah dilakukan oleh perusahaan otomotif Daimler Jerman. Misalnya, memperluas jaringan distribusi dan servis Daimler di Eropa Timur adalah sebuah strategi yang menjanjikan, memberikan perusahaan kekuatan pada kualitas produk, penjualan truk, nilai impas yang lebih rendah dan bersinergi. Tampilan 10.1 Analisis WOTS-UP di Daimler-Benz A.G Analisis WOTS-UP di Daimler-Benz A.G Kekuatan Kelemahan 1. Kualitas produk meningkat 20 % dari 1. Akuisisi perusahaan berteknologi tahun sebelumnya tinggi berujung pada permasalahan 2. R&D lebih potensial daripada dalam koordinasi produser automobile lainnya 2. Tingkat upah (kebanyakan produksi 3. Pasar limousine menjangkau 50% dialokasikan di Jerman) 4. Industri Truk Daimler Benz terdepan 3. Perusahaan gabungan lebih sedikit 5. Breakeven point turun dari 1,0 ke 0,7 (aliansi internasional) daripada juta kendaraan produser automobile Jepang. 6. Beberapa akuisisi (contoh, AEG, Dornier, MBB) meningkatkan sinergis Daimler Benz 7. Situasi keuangan Daimler Benz yang sempurna 8. Akupan ekonomi tinggi

Peluang Kekuatan Peluang-Strategi Kelemahan Peluang-Strategi 1. Industri berteknologi 1. Mendapatkan produsen 1. Memperluas transfer tinggi (mikro elektronik, automobile di jerman manajer antara penerbangan) tumbuh Timur perusahaan utama dan 20% per tahun 2. Memperluas jaringan cabang perusahaan 2. Pemberian keuntungan distribusi dan servis di 2. Memproduksi mobil di bagi pengguna meningkat Eropa Timur Jerman Timur 6% per tahun 3. Mengembangkan 3. Mengintensifkan 3. Liberalisasi negara-negara beberapa versi Baby Benz pengembangan sumber Eropa Timur 4. Menggunakan kapasitas daya manausia di setiap 4. Masalah servis dan citra produksi untuk produk level
2

perusahaan Jepang

automobile

sipil

4. Membentuk perusahaan penerbangan gabungan internasional

Ancaman Strategi Jangka Pendek Strategi Jangka Panjang 1. Rendahnya nilai dolar 1. Menempatkan iklan 1. Membanguan aliansi 2. Meningkatnya nilai suku pilihan : menaikkan strategis (jaringan kerja bunga pembiayaan iklan 30% strategis) untuk 3. Impor asing, khususnya 2. Memperkuat penelitian mengurangi biaya investasi mobil mewah, menguasai dasar dalam bidang R&D dan untuk mengatasi bursa saham teknologi baru (energi masalah ekologis 4. Krisis teluk meningkatkan matahari, bioteknologi, 2. Meningkatkan harga gas komputer dan robot, produktivitas dan kualitas 5. BMW mempunyai mode masin mobil elektronik) (dalam produksi, mobil baru administrasi, distribusi, dan 6. Meningktkan masalah jasa) ekologis di seluruh dunia 7. Pasar militer (pertahanan) mungkin berhenti untuk gerakan perdamaian

PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan. Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum. Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :

1. Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional 2. Mengukur arus kas yang diperoleh 3. Menghitung biaya modal multinasional

PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN


Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk. Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan: 1. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal. 2. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan. 3. Nilai inflasi nasional yang berbeda 4. Perubahan nilai mata uang luar negeri 5. Perpajakan yang berbeda. Orang lain dapat berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal. Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Kompatibilitas antara target dari investor multinasional dan pemerintah setempat bisa diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan: 1. Dari perspektif Negara setempat. 2. Pandangan dari perusahaan induk. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri
4

tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA


Sulit untuk mengukur arus kas terduga dari sebuah investasi luar negeri. Misalkan, Samsung Electronics U.S. yang dianggap membeli 100% kepemilikan fasilitas produksi di Rusia. Perusahaan induk Amerika Serikat akan membiayai separuh investasi secara tunai dan peralatan, neraca akan dihitung oleh bank lokal yang memberikan pinjaman pada bursa saham. Fasilitas Rusia akan mengimpor setengah material mentah dan komponennya dari perusahaan induk Amerika Serikat dan mengekspor separuh hasilnya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana perusahaan induk, fasilitas Rusia akan membayar perizinan perusahaan induk Amerika, royalti untuk menggunakan hak paten perusahaan induk, dan biaya servis teknik untuk membayar manajemen. Pendapatan dari fasilitas Rusia akan dikirimkan ke perusahaan induk sebagai deviden. Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi: 1. 2. 3. 4. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan Tunjangan keuangan Risiko politis

Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.

Komponen Arus Kas


Induk A.S

Penghasilan dan pendapatan modal perusahaan A.S dalam transfer peralatan, bukti dividen asing, dll. Arus kas untuk induk A.S : 1. Deviden (dolar) 2. Royalti, biaya lisensi, biaya jasa teknis (dolar) 3. Pembayaran bahan mentah dan komponen (dolar) 4. Nilai sisa asset bersih Rusia

Direktorat Pajak A.S

Bank Rusia

Pinjaman Bank (Rubi) Jasa Hutang (Rubi) Laba

Anak Perusahaan Rusia

Penghasilan perusahaan Rusia dengan pajak holding pada deviden (rubi)

Direktorat Pajak Rusia

Biaya

Domestik (Rubi)

Asing (dram)

Domestik (Rubi)

Asing (Dolar)

Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan perusahaan induk. Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak. Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata uang
6

perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.

BIAYA MODAL MULTINASIONAL


Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini: Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S) Dimana: ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal ke = biaya ekuitas ki = biaya utang sebelum pajak E = nilai ekuitas perusahaan D = nilai utang perusahaan S = nilai struktur modal perusahaan (E+D) T = nilai pajak marginal Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.

Permasalahan Sistem Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum mengganti hubungan personal antara manajer

lokal dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh. Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia. Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan. Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga. Permasalahan Informasi Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu. Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen. Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI


Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan : Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu. Masalah Pengendalian Keuangan Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk 1. Melaksanakan strategi keuangan global MNE 2. Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan 3. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin. System kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab. Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk hal ini : 1. Perkembangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis. 2. Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri. 3. Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial. 4. Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk
9

menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.

Perbedaan lingkungan berpotensi memiliki akibat yang tidak terbatas dalam proses pengendalian keuangan . kesulirtan berbahasa, perbedaan kebudayaan dalam menghadapi ririko dan otoritas, perbedaan tingkat pencapaian , dan atribut budaya lainnya yang sering terjadi dalam situasi yang tidak bias dipahami, (4) tidak percaya diri antara manajer asing, (5) tidak mau mengirimkan utusan, dan (6) keengganan mengambil tanggungjawab. Penganggaran Operasional Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen. Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal). Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama. Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai
10

kerugian kurs valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam nilai inflasi. Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran, kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal. Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang induk dapat dipertimbangkan. Pengendalian jaringan kerja usaha domestik dan luar negeri membutuhkan anggaran dengan mata uang asing yang diungkapkan dalam mata uang induk perbandingan. Ketika mata uang induk yang memang digunakan, perubahan dalam nilai tukar yang biasanya membuat anggaran dan mengawasi kinerja menimbulkan perbedaan di balik perubahan lainnya. Tiga nilai yang mungkin bisa diukur dalam pencatatan anggaran periode awal usaha : 1. Nilai di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk 2. Nilai diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai terproyeksikan) 3. Nilai pada akhir periode jika anggaran diperbarui kapan pun nilai tukar berubah (nilai akhir) Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan : 1. Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja. Para manajer lokal sedikit didorong untuk menggabungkan perubahan nilai tukar terantisipasi dan membedakan tanggung jawab manajerial ke dalam keputusan usaha mereka. 2. Nilai anggaran akhir dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama. Manajemen lokal tidak perlu mempertimbangkan nilai tukar karena nilai yang digunakan untuk penganggaran dan evaluasi adalah sama. 3. Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai tukar. Akibat buruk berpotensi
11

terjadi meliputi mengisi dan memagari anggaran yang mungkin tidak optimal untuk perusahaan. 4. Catatan anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal. Para manajer lokal didorong untuk menyatukan perubahan nilai tukar yang diharapkan ke dalam rencana usaha mereka tetapi tidak bertanggung jawab atas perubahan nilai yang tidak diharapkan, yang berdampak kepada perusahaan induk. 5. Anggaran pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan. Lima hal tersebut pada praktiknya memang terjadi. Sebuah ilustrasi, asumsikan kurs lokal (LC=Local Currency) beikut : Proyeksi nilai tukar: $0,50=LC 1 Nilai aktual periode akhir: $0,25=LC 1 Pendapatan aktual dalam LC:1.000.000 Pendapatan aktual dalam $:

Pendapatan dianggarkan dalam LC: 800.000 Anggaran pendapatan dalam $: $400.000 250.000

Jika nilai terproyeksi digunakan dalam mengawasi kinerja, hasilnya dalam dolar adalah $500.000 (LC 1.000.000 x $0,50) aau $100.000 di atas anggaran. Manajer telah bekerja dengan baik. Akan tetapi jika nilai aktual pada periode akhir yang digunakan hasilnya adalah $250.000 (LC 1.000.000 x $0,25) atau $150.000 di bawah anggaran. Manajer tidak bekerja dengan baik. Masalah yang paling mendalam adalah opsi no.4, menggunakan nilai tukar terproyeksi dalam penganggaran yang mendorong para manajer untuk memasukkan pergerakan nilai tukar yang diharapkan dalam keputusan usaha mereka. Menggunakan nilai terproyeksi untuk mengawasi kinerja, sebaliknya, membentengi manajer lokal dari perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan yang tidak bisa mereka kendalikan. Juga, proteksi atas risiko pertukaran bisa dikoordinasikan pada perusahaan berbasis luas. Menggunakan nilai tukar terproyeksi untuk penganggaran dan nilai aktual akhir untuk mencatat kinerja (opsi 5) juga bagus. Metode ini mendorong para manajer untuk menyertakan perubahan nilai tukar terantisipasi dalam rencana mereka untuk periode anggaran. Tidak seperti opsi 4, membebankan pada manajer perusahaan dan lokal atas nilai tukar yang tidak diharapkan yang mendorong mereka untuk merespons pergerakan nilai tukar. Opsi 5 akan berguna ketika rencana usaha lokal bisa diubah untuk mengakomodasi perkembangan kurs yang tidak terantisipasi. Jika perbedaan tetap antara nilai aktual dan terproyeksi diabaikan ketika mengevaluasi manajer lokal.
12

Ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran yang dibagi ke dalam berbagai perbedaan manajemen, perbedaan anggaran harus dianalisis dengan level tanggung jawab. Tampilan 10-6 Analisis perbedaan Nilai Tukar Penghitungan Tanggung Jawab Jenis Usaha Nilai Tukar Perbedaan Mata uang lokal usaha LC Anggaran x Anggaran Mata Uang Lokal (Manajemen Luar Negeri) -LC Aktual x Anggaran =perbedaan usaha Mata uang perusahaan induk LC Aktual x Anggaran Mata uang perusahaan induk (Manajemen Pusat) - LC Aktual x Aktual =perbedaan pertukaran Selisih anggaran seluruhnya dari -$150.000 (LC 800.000 x $0,50 LC 1.000.000 x $0,25) akan menjadi sebuah selisih positif $100.000 yang disertakan pada manajer luar negeri (LC 800.000 x $ 0,50 LC 1.000.000 x $0,50) dan sebuah selisih negatif -$250.000 yang disertakan perusahaan utama (LC 1.000.000 x $0,50 LC 1.000.000 x $0,50) Analisis Perubahan Nilai Tukar Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi perkiraan nilai. Tampilan 10-7 Tiga Cara Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar Penghitungan Nilai Tukar Perbedaan x Anggaran Mata Uang Lokal x Anggaran =perbedaan usaha x Anggaran Mata uang perusahaan induk x Aktual =perbedaan pertukaran x Anggaran x Aktual =Nilai Tukar Selisih dari anggaran

Tanggung Jawab Mata uang lokal usaha (Manajemen Luar Negeri) Mata uang perusahaan induk (Manajemen Pusat) Perbedaan valuta asing dari anggaran (bendahara)

Jenis Usaha LC Anggaran - LC Aktual LC Aktual -LC Aktual LC Anggaran -LC Anggaran

Tampilan berikut menunjukkan anggaran dan ringkasan laporan pendapatan aktual FC Company di awal dan akhir 20xx tahun anggaran. Rencana keuntungan diterjemahkan ke dalam mata uang induk pada awal periode nilai pertukaran dari FC1=PC1. Devaluasi kurs valuta asing 20% pada akhir tahun. Tampilan 10-8 Laporan Pendapatan untuk Perbedaan Nilai Tukar
13

Penghasilan Biaya barang yang terjual Margin Kotor Biaya Usaha Depresiasi Bunga Pendapatan Usaha
a

Anggaran FC 5.000 3.000a FC 2.000 750 500 250 825 500 300

Aktual FC 5.700b 2.800 FC 2.820

1.500 FC 500

1.625 FC 1.195

Perusahaan menggunakan metode penetapan biaya FIFO dan porduksi sama dengan penjualan selama setahun. Biaya unit produksi diturunkan FC 3,00 ke FC 2,40 per unit.
b

Penjualan sebenarnya ditingkatkan menjadi 200 unit sepanjang tahun pda harga FC 4,75, FC 0,25 lebih rendah dari yang diperkirakan.

Tampilan 10-9 Laporan Performa FC Company (untuk periode akhir anggaran 12/31/xx)
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual (6) (7) (8) Total harga /Biay a (300) Dilapor kan Nilai Tukar (1140) (9) (10) (11) (12)

Analisis varian Anggaran

FC Pengahasilan Inventaris awal Produksi Barang yang tersedia Inventaris akhir Biaya Penjualan Margin Kotor Biaya Usaha Depresiasi Bunga Pendapatan Usaha 5000 (3000) (3000) (6000) 3000 (300) 2000 (750) (500) (250) 500

FX 1,0 1,0 1,0

PC 5000 (3000) (3000) (6000)

FC 5700 (2800) (2880) (5680) 2800 (2880) 2820 (825) (500) (300) 1195

FX 0,8 1,0 0,8

PC 4560 (2800) (2304) (5104)

FC 700 200 120 320 (200) 120 820 (75) (50) 695

PC (440) 200 696 896 (760) 136 (304) 90 10 (204)

Vol 1000

1,0

3000 (3000) 2000

0,8

2240 (2864) 1696

(600) 400

720 420 (75) (50) -

16 (1124) 165 0 (899)

1,0 1,0 1,0

(750) (500) (250) 500

0,8 1,0 0,8

(660) (500) (240) 296

400

420

(125)

14

Dari perpektif cabang luar negeri, perbedaan kinerja diukur dalam kurs lokal dan mencerminkan perbedaan antara jumlah anggaran dan angka sebenarnya untuk setiap pos dalam laporan pendapatan. Perbedaan kinerja dijelaskan dalam kolom (7) tampilan 10-9. Perbedaan untuk hasil penjualan dan biaya penualan bisa diturunkan menjadi harga (biaya) dan perbedaan volume. Kolom perbedan penjualan dari FC 1.000 ditentukan dengan mengalikan perubahan pada unit volume penjualan, 200 unit, dengan anggaran harga dari FC 5. Menerapkan metodologi yang sama ke dalam biaya penjualan yang menghasilkan selisih volume 200 unit x F3 = FC 600. Dengan demikian, selisih volume bersih memengaruhi mergin kotor dan kolom hasil usaha (9) adalah FC 1.000 FC 600 = FC 400. Perbedaan dalam hasil penjualan dan biaya penjualan disertakan pada harga (biaya) perubahan selama angaran periode tersebut dikalikan dengan jumlah unit sebenarnya yang terjual dengan harga penjualan yang berubah (biaya produksi). Penghitungan ini menghasilkan sebuah perbedaan harga negatif dari 1.200 unit x FC 0,25 = -FC 300 untuk hasil penjualan, dan sebuah perbedaan biaya positif dari 1.200 unit x FC 0,60 = FC 720 untuk biaya penjualan, pada kolom (10). Perbedaan antara anggaran belanja dan belanja yang sebenarnya ditunjukkan seperti perbedaan nominal pada kolom (11). Peningkatan dalam pendapatan usaha FC Company dari FC 695 (kolom 7) bisa ditambahkan dengan faktor-faktor berikut: Volume lebih tinggi (kolom 9) Harga penjualan yang lebih rendah (kolom 10) Biaya produksi yang lebih rendah (kolom 10) Biaya lebih tinggi (kolom 11) Peningkatan dalam pendapatan usaha (kolom 7) FC 400 (300) 720 (125) FC 695

Asumsikan bahwa perusahaan induk memilih mata uang induk sebagai mata uang yang berlaku. Oleh karena itu, laporan anggaran pendapatan perusahaan FC diterjemahkan ke dalam mata uang induk dengan menggunakan metode penerjemahan sementara. Semenjak mata uang lkal dipilih sebagai mata uang yang berlaku, maka metode penerjemahan nilai terkini digunakan. Untuk menyederhanakan analisis, perusahaan induk akan menganalisis variasi anggaran Perusahaan FC dengan menggunakan nilai tukar yang masih berlaku pada tanggal anggaran (FC 1,00=PC 1,00). Ketika metode, harga, dan perbedaan volume penjualan dan biaya penjualan akan bercermin pada semua penghitungan dalam perspektif perusahaan lokal. Pengaruh dari perubahan nilai tukar dihitung dengan mengalikan hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam mata uang induk dengan perubahan dalam nilai tukar selama periode anggaran. Selisih total hasil penjualan dalam perusahaan, PC 5.000 PC 4.560 = PC 440, akan dirinci ke dalam selisih nilai tukar , harga, dan volume berikut: Selisih volume dalam kolom (9) = 200 unit x FC 5 = FC 1.000 x 1,0 = PC 1.000
15

Selisih harga dalam kolom (10)

= 1.200 unit x -FC 0,25 = FC (300) x 1,0 = PC (300) Selisih nilai tukar dalam kolom (12) = FC 5.700 x PC 0,2 = PC (1.140) Sama halnya, selisih total untuk biaya penjualan bisa dirinci sebagai berikut : Selisih volume = 200 unit x FC 3 = FC 600 x 1,0 = PC (600) Selisih biaya = 1.200 unit x -FC 0,60 = FC (720) x 1,0=PC 720 Perbedaan nilai tukar dihitung dengan mengalikan setiap komponen biaya barang yang terjual dengan perubahan niali tukar pada kolom (12) : Persediaan awal FC 2.800 x -0= 0 Produksi FC 2.880 x PC 0,2 = 576 Persediaan akhir FC 2.800 x PC 0,2 = (560) 16 Perbedaan nilai tukar untuk belanja usaha dan depresiasi dihitung dengan mengalikan jumlah sebenarnya dalam mata uang lokal dengan perubahan niali tukar selama masa yang berlaku. Hal ini menghasilkan sebuah selisih pertukaran untuk belanja usaha FC 825 x PC 0,2 =PC 165 dan sebuah selisih pertukaran dari FC (300) x PC 0,2 =PC 60 untuk bunga. Dalam menghitung performa perusahaan FC dalam mata uang induk, defisit pendapatan usaha PC 204 bisa ditambahkan ke dalam faktor berikut: Volume penjualan lebih tinggi PC +400 Harga penjualan lebih rendah (300) Biaya produksi lebih rendah +720 Biaya usaha lebih tinggi (75) Biaya bunga lebih tinggi (50) Nilai tukar berubah (kolom 12) (899) Pendapatan usaha dalam mata uang induk melemah (kolom 8) PC (204) Fenomena penerjemahan mata uang disebabkan oleh sebuah pelemahan mata uang lokal yang berkaitan dengan laporan mata uang adalah penyebab utama untuk hasil usaha yang buruk.

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS


Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah

16

dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar. Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif. Konsep Penetapan Biaya Standar versus Kaizen Konsep biaya standar Pengendalian biaya Berdasarkan pada kondisi produksi yang ada Sasaran: seragam performa standar Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun Konsep biaya kaizen Pengurangan biaya Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berkesinambungan Sasaran: mencapai target pengurangan biaya Pengurangan biaya ditetapkan perbualn Meneruskan perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya Analisis varian berdasarkan atas actual versus Analisis varian berdasarkan pengurangan standar biaya tetap Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai

Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk yang memiliki sebab-akibat.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI


Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk 1) memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas, 2) menilai profitabilitas dari usaha yang ada, 3) wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana, 4) mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif, dan 5) mengevaluasi performa manajerial. Penilaian
17

perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan. Konsistensi Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk (1) supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama, (2) menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan, (3) menganekaregaman risiko bisnis, (4) mencari pangsa pasar baru, (5) memenuhi regulasi pemerintah, dan (6) memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan. Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi yang bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahaan pribadi. Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan. Kinerja Unit Versus Manajer Para manajer local secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat. Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.
18

Kriteria Performa Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer. Banyak perusahaan yang tidak membatasi criteria performa perhitungan keuangan mereka. Criteria non-finansial memperkuat pengukuran financial dengan memusatkan pada tindakan yang mungkin secara signifikan berpengaruh pada performa jangka panjang. Semua criteria unit ini sangant penting untuk membedakan antara performa manajerial dan performa unit. Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab social dan hubungan pemerintah setempat. Factor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik criteria non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsure-unsur pendapatn dan dasar investasi. Untuk memperbaiki semua kelemahan ini, akuntan perusahaan perlu memperjelas seakurat mungkin, hasil secara jelas bisa disematkan dalam keberadaan cabang perusahaan luar negeri. Untuk melaporkan laba, oleh karena itu mereka harus menyertakan kembali halhal seperti berikut ini, seperti (1) pembayaran royalty, biaya servis, dan alokasi beban perusahaan pada cabang perusahaan luar negeri dan (2) laba pada penggabungan penjualan cabang perusahaan luar negeri, jika penjualan dengan cabang perusahaan tidak dibuat pada harga di bawah tangan, laba perusahaan luar negeri harus disesuaikan demi subsisdi pembiayaan transfer. Jumlah pendapatan yang digunakan untuk penilaian manajerial harus
19

mencakup hanya pada semua elemen hasil dan belanja di mansa bisa ditangani oleh manajer unit. Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI


Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap: 1) 2) 3) 4) Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu Hasilnya mungkin dari 1) dan 2) , hasil dari modal mungkin ditekan Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu 5) Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti 6) Perbandingan performa selamanya tidak akan benar Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara. ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku

20

(contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan tingkat pengembalian. Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif pajak dan inflasi. Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan). Seperti kebanyakan sistem MNC, ICI menyatukan dengan inflasi ketika anggaran harga penjualan local dan biaya usaha,seperti biaya terduga buruh. ICI lebih menyatukan nilai yang ada dalam sistem penganggarannya dan memperkirakan nilai penggantian untuk biaya barang yang terjual dan depresiasi. Alasan untuk metode ini adalah untuk memperkuat perhatian manajemen pada fakta bahwa jika keuangan sebuah perusahaan sedang rentan, seperti halnya harga minyak dan keadaan naik-turun secara cepat, mereka harus menggunakan biaya untuk mengganti bahan mentah dan factor yang ada dalam harga penjualan. Jika menggunakan baiya histori, profit mungkin tidak akan mencukupi untuk meneruskan pembelian minyak pada harga saat itu. ICI juga menyertakan sebuah perkiraan penyeragaman modal usaha moneter (monetary working capital adjustments-MWCA) dalam anggarannya. ICI tidak menganggap adanya perbedaan antar MWCA perkiaraan yang sebenarnya sangat berarti, karena perbedaan dianggan disebabkan oleh perubahan dalam biaya dan harga penjualan dan akan tampak dalam semua catatn laba dan rugi. Solusi ICI terhadap laporan inflasi sangant fokus pada jumlah neraca dan laporan pendapatan. Kami selanjutnya menawarkan sebuah sistem pelaporan internal yang memperbolehkan manajemen untuk mengjui jumlah yang dilaporkan dalam model yang lebih terpisah.

21

Pengaruh Valuta Asing Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka. Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling. Untuk mencapai semua objektif ini, ICI melihat mata uang dimana biaya dan penghasilannya meningkat dalam berhubungan dengan semua pesaingnya. Berikut ini adalah pandangan dai dalam perusahaan: Kami membeli minyak dan minyak untuk produk, dimana biasanya didominasi oleh dolar, dan kami buka penentu harga tapi dalam persaingan dengan produser lainnya di Eropa. Biaya minyak kita didominasi oleh oleh dolar dan penghasilan kita didominasi oleh mata uang Eropa. Jika pound lebih dianggap dari mata uang lainnya, kemudian penghasilan meningkat dari penjualan luar negri, bahkan semua penjualan yang berasal dari Inggris adalah hal pokok dalam tekanan kompetitif, akan dikurangi. Sebagai kompensasi sebagian, biaya bahan mentah (minyak yang didominasi oleh dolar) akan lebih rendah, tapi pada neraca ICI memburuk karena menurunnya biaya bahan mentah kurang dari penurunan hasil penjualan adalah hubungan yang mutlak. Jumlahnya bisa signifikan karena ICI adalah eksportir terbesar dari Inggris. Pergerakan mata uang dengan arah yang berbeda mungkin dan faktanya telah terjadi akhir-akhir ini. Penghargaan pada dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lainnya juga menekan bahan bakar mentah pada perusahaan pesaing kami di Eropa seperti halnya operasi pabrik di Inggris sehingga kami tidak akan menderita kerugian. Kerugian akan muncul jika ada penyusutan pada pound terhadap dolar dibandingkan dengan penyusutan pada mata uang Eropa lainnya terhadap pound. Keduanya akan mengurangi pendapatan kita dan menaikkan pembiayaan kita.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya,
22

perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya. Membandingkan performa unit usaha luar negri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebgai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini. Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa. Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri: 1. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional 2. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negri 3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa 4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga 5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negri)
23

6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai 7. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negri Nilai Pelaporan Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka. Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini: Penciptaan nilai Penyajian nilai Realisasi nilai Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko. Seperti halnya laporan keuangan tradisional perusahaan yang berorientasi historis, Infosys menyediakan jarak informasi non-finansial yang berhubungan untuk menciptakan nilai jangka panjang pemegang saham. Laporan ini diatur di antara empat tema yang didiagramkan sebagai berikut:

Nilai Pelaporan Model Pengungkapan Peninjauan di Luar Pasar *Lingkungan kompetitif *Lingkungan birokrasi *Lingkungan ekonomi makro Nilai Strategi Internal * Target *Sasaran *Tata kelola * Organisasi

24

Landasan Nilai *Inovasi *Produk *Pelanggan *Rantai persediaan *Masyarakat

Mengatur Nilai *Informasi keuangan *Posisi keuangan * Risiko manajemen *Performa segmen

Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan. Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.

25

26

You might also like