You are on page 1of 4

Konsep Dasar Sosiologi 2012

1.

2.

3.

4.

5. 6.

7.

8.

9. 10.

11.

12. 13.

14.

Sosiologi Ilmu yang mempelajari apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat, serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris tentang masyarakat. Empiris Didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif (menduga-duga) Teori fungsionalisme Masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara teroganisir, dan memiliki seperangkat aturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar anggotanya. Dengan kata lain membahas cara-cara lembaga sosial memenuhi kebutuhan sosial, terutama stabilitas sosial (William Ogburn) Teori konflik social Memandang adanya pertentangan antar kelas dan ekploitasi kelas di dalam masyarakat sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah yang membuat perubahan sosial. (Karl Marx dan Ralf Dahrendorf) Masalah social Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa yang telah terjadi. Nilai social Kualitas perilaku, pikiran dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan, dan layak ditiru oleh orang lain Norma social Petunjuk atau patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dengan sanksi sosial bagi yang melanggarnya. Interaksi social Suatu hubungan timbal balik dalam hubungan antar individu, antar kelompok, maupun antar individu dan kelompok. Sugesti Pemberian pengaruh / pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Identifikasi Kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Diawalai imitasi ( meniru, mencontoh) secara sadar. Simpati Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain, yang didasari keinginan untuk memahami, mengerti dan bekerjasama dengan orang lain. Keajegan social Keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung terus menerus. Sosialisasi Proses seumur hidup berkenaan atau bersangkutan dengan bagaimana individu mempelajari polapola tindakan interaksi dengan segala semua individu di sekelilingannya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sosialisasi primer Sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga.

Yoga Febrian Pratama | X-1 / 31

Konsep Dasar Sosiologi 2012


15. Sosialisasi partisipatoris Sosialisasi yang menggunakan pola imbalan dan hukuman dengan penekanan lebih pada interaksi, komunikasi lisan, dan anak sebagai pusat sosialisasi. 16. Penyimpangan social Semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. 17. Pengendalian social Pengawasan suatu kelompok terhadap kelompok lain yang berusaha mengarahkan peran-peran individu atau kelompok sebagai bagian dari masyarakat agar tercipta situasi kemasyarakatan sesuai dengan yang diharapkan 18. Struktur social Susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antarstatus dan peran sosial, serta mengandung unsur sosial yang penting seperti kaidah, lembaga, kelompok dan lapisan sosial. 19. Diferensiasi social Perwujudan pembagian sosial atau masyarakat ke dalam kelompok dan golongan secara horizontal ( Tiap kelompok tidak lebih tinggi dari kelompok lainnya), dimana kelompok ini digolongkan pada perbedaan ciri-ciri atau sifat. (Kemajemukan Sosial = Etnis, Agama ; Heterogenitas Sosial = Jenis Kelamin, Profesi) 20. Stratifikasi social Perwujudan pembagian sosial atau masyarakat ke dalam kelompok dan golongan secara vertikal (status), karena posisi, kelebihan yang dimiliki maupun sesuatu yang berharga. (Kelompok Menengah, Atas, Bawah) 21. Interseksi Persilangan keanggotaan suatu kelompok dari berbagai seksi, seperti etnis, ras, agama dan lainnya dalam suatu masyarakat majemuk. Hal ini pada umumnya terjadi karena pemanfaatan sarana sosial dalam kebudayaan sosial (sekolah, bahasa, kesenian, dll) 22. Konsolidasi Penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan tersebut semakin kuat. 23. Primordialisme Pandangan atau paham yang memegang teguh segala sesuatu yang ada dilingkungannya sejak kecil, misalnya kepercayaan, tradisi, dll. 24. Konflik social Proses sosial antar individu, kelompok, maupun individu dengan kelompok, dimana salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuat pihak tsb tidak berdaya. Dapat menyebabkan intregasi (keselarasan) apabila konflik terkontrol. 25. Akomodasi Suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan, sebagai upaya dalam mengatasi ketegangan. 26. Mediasi Usaha penyelesaian konflik (pendamaian) dengan mengundang pihak ketiga, yang dimana pihak ketiga hanya berperan sebagai penengah atau juru damai, sehingga keputusan damai tetap ada di pihak yang bertikai.

Yoga Febrian Pratama | X-1 / 31

Konsep Dasar Sosiologi 2012


27. Arbitrasi Usaha penyelasaian konflik (pendamaian) dengan mengundang pihak ketiga, yang dimana pihak ketiga ikut ambil bagian dalam keputusan damai. Contoh : konflik antara atasan dan bawahan, mengundang Departemen Tenaga Kerja sbg pihak ketiga untuk mengusahakan perdamaian. 28. Integrasi social Proses penyatuan atau penyesuaian dua atau lebih unsur yang saling berbeda, sehingga menyebabkan terbentuknya pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat. Jika integrasi tidak berjalan baik, akan menyebabkan konflik. 29. Kelompok social Himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi, serta kesadaran akan keanggotaan dan kebersamaan. 30. Paguyuban Bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan atau ikatan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal 31. Patembayan Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya berjangka waktu pendek ( bersifat sebagai sesuatu dalam pikiran belaka) 32. Masyarakat majemuk Penyatuan masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional yang biasanya dilakukan secara paksa (coercy by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah nasional. 33. Multicultural Keanekaragaman pada penduduk dalam kesatuan masyarakat atau golongan-golongan secara horizontal, dimana pembagiannya terwujud dalam pembagian etnis, ras, agama bukan status ekonomi. 34. Perubahan social Proses perubahan pada segi hubungan dan struktur sosial yang bersifat konstan (terjadi terus menerus tanpa henti), misalnya perubahan terhadap fungsi, batas sosial, kependudukan, dll. 35. Modernisasi Proses perubahan total dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, yang seringkali mengacu ke negara-negara barat yang telah dianggap stabil. 36. Globalisasi proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu. 37. Hedonisme Pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan bahagia apabila Ia senantiasa mencari kesenangan dan sebisa mungkin menghindari hal-hal yang menyakitkan. 38. Konsumerisme Pandangan hidup atau ideologi yang menjadikan suatu kelompok atau individu melakukan proses konsumsi secara berlebihan dan tidak sewajarnya secara sadar dan berkelanjutan. 39. Lembaga social Suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting. 40. Kapitalisme Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (Azas pengembangan hak milik pribadi)

Yoga Febrian Pratama | X-1 / 31

Konsep Dasar Sosiologi 2012


41. Sosialisme Pandangan hidup dan ajaran kamasyarakatan tertentu, yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata. Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional parlementer, dan tanpa kekerasan. 42. Kekuasaan Kualitas yang melekat pada interaksi antara satu atau lebih individu maupun kelompok untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok. 43. Penelitian social Serangkaian aktivitas yang sistematis dan teroganisir untuk mengungkap secara objektif berbagai macam fenomena sosial di dalam masyarakat 44. Observasi partisipasi Metode pengumpulan data dalam penelitian sosial yang di dalam pelaksanaannya, peneliti hidup bersama-sama dengan masyarakat yang diteliti dalam waktu yang relatif panjang 45. Angket Metode pengumpulan data dalam penelitian sosial yang di dalam pelaksanaannya, peneliti menyampaikan sejumlah pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disesuaikan dengan kepentingan penelitian tersebut

Yoga Febrian Pratama | X-1 / 31

You might also like