You are on page 1of 105

DEPARTEMEN DAIAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERT

NOMOR 13 TAHUN2006 TENTANG PEDOMANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGANRAHMATTU}IAN YANG MAHA ESA, MENTERIDALAMNEGERT, Menimbang: bahwa untuk melakanakan Pasal155 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun1999tentangpenyelenggaraan 28 Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. undang-undangNomor L7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesia Nomor4286); 3. Undang-Undang Nomor1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara (LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun zoo4 Nomor5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. undang-undang Nomor 1s rahun zao4 tentang pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab dan Keuangan Negara(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun za04 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomoraa}e; 6. Undang-undangNomor zs rahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan (Lembaran Nasional Negara Republik Indonesia Tahun2004Nomor104,Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoraaZl;

-27. Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor tZs, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesia telahdiubahdenganUndang-Undang Nomor4437)sebagaimana Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang PerubahanUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2A04 tentang (Lembaran PemerintahanDaerah menjadi Undang-Undang Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan NegaraRepublik Indonesia Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Pusat dan Pemerintahan Daerah KeuanganAntara Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Lembaran Negara Republik Indonesia 4438); Tambahan Nomor Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 2004 tentangKedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan (Lembaran Perwakilan RakyatDaerah NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor90, TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia Nomor 44L6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor37 Tahun 2005 tentangPerubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 24 Tahun 2004 tentang KedudukanProtokolerdan KeuanganPimpinandan Anggota Dewan Penruakilan RakyatDaerah(LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora5aQ; Keuangan Badan Layanan Umum (LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun 2005 Nomor48, TambahanLembaran Negara Indonesia Republik Nomor4502); 1 1 . PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar (LembaranNegara RepublikIndonesia AkuntansiPemerintahan Lembaran Tahun 2005 Nomor49, Tambahan NegaraRepublik Indonesia Nomor 4503);

8.

9.

Nomor Tahun2005tentangPengelolaan 23 10. Peraturan Pemerintah

12. PeraturanPemerintah Nomor54 Tahun 2005 tentang Pinjaman


Daerah (LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun 2005 Nomor 136, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesia Nomor 4574);

1 3 . Peraturan PemerintahNomor 55 Tahun 2005 tentang Dana


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Perimbangan Nomor L37, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesia Nomor4575); Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem L4, PeraturanPemerintah Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005Nomor138,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora576); 1 5 . PeraturanPemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah KepadaDaerah(Lembaran NegaraRepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor a577); Indonesia

-31 6 . Peraturan Pemerintah Nomor Tahun2005tentangpengelolaan 58 (Lembaran KeuanganDaerah Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor L40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); T 7 , Peraturan Pemerintah Nomor65 Tahun 2005 tentang pedoman Penyusunan dan Penerapan standar pelayanan Minimal (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 1 8 . PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun2006Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora6tfi; 1 9 . KeputusanPresidenNomor 109 Tahun 2001 tentang unit organisasi dan TugasEselon Departemen I sebagaimana telah presiden beberapa diubah kali terakhir denganKeputusan Nomor BBTahun2003;

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor130Tahun2003tentang


Organisasi Tata KerjaDepartemen dan DalamNegeri; MEMUTUSI(AN: MCNCTAPKAN : PEMTURAN MENTERI DA1AM NEGERI TENTANGPEDOMAN PENGELOI.AAN KEUANGAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Peftama Pengeftian Pasal1 Dalam Peraturan Menteri yangdimaksud ini dengan : 1. PemerintahPusat, selanjutnyadisebut pemerintah,adalah presidenRepublik yang memegang Indonesia pemerintahan kekuasaan NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun1945. PemerintahanDaerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahanoleh pemerintah daerahdan dewan perwakilan rakyat daerah(DPRD)menurutasas otonomi dan tugas pembantuan denganprinsipotonomi seluas-luasnya dalam sistemdan prinsipNegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Pemerintah Daerahadalahgubernur, bupati,dan/atauwalikota,dan perangkat daerah sebagai pemerintahan unsurpenyefenggara daerah. Daerah otonom,selanjutnya disebut daerah, adalahkesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas yang bennrenang wilayah mengatur dan mengurus urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatmenurutprakarsa sendiriberdasarkan aspirasi masyarakat dalamsistemNegara Kesatuan Republik Indonesia.

2,

3. 4.

-4Desa atau yang disebut dengan nama fain, selanjutnyadisebut desa adalah kesatuan masyarakat hukumyang memilikibatas-batas wilayahyang berwenang untuk mengaturdan menguruskepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal-usul yang diakuidan dihormatidalam sistem dan adat istiadatsetempat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajibandaerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yangdapatdinilaidenganuangtermasuk daerah didalamnyasegala bentuk kekayaanyang berhubungandengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 7. Peraturan Daerahadalah peraturanperundang-undangan dibentukoleh yang DPRD denganpersetujuan bersama kepala daerah, termasuk Qanunyang berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Peraturan dan DaerahProvinsi (Perdasi) yangberlaku Provinsi di Papua. 8 . Pengelolaan KeuanganDaerah adalah keseluruhan kegiatan yang , meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. 9. Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah, selanjutnya disingkat APBDadalah rencanakeuangan tahunan pemerintahan daerahyang dibahasdan disetujui bersama oleh pemerintah daerahdan DPRD, dan ditetapkan denganperaturan daerah. 10. Satuan yangselanjutnya KerjaPerangkat Daerah disingkat SKPD adalahperangkat padapemerintah daerah pengguna daerah selaku anggaran/pengguna barang. 1 1 . Satuan Kerja Pengelola KeuanganDaerahyang selanjutnyadisingkatSKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah setaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. t2. Organisasi adalahunsur pemerintahan daerahyang terdiri dari DPRD,kepala daerah/wakil kepala daerahdan satuankerjaperangkat daerah. 13. KepalaDaerahadalahgubernurbagi daerahprovinsiatau bupati bagi daerah kabupaten atauwalikota bagidaerahkota. 14, Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalahkepaladaerah yang karena jabatannya mempunyaikewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah. 1 5 . PejabatPengelola Keuangan Daerahyang selanjutnya disingkatPPKDadalah kepala satuankerjapengelola yangselanjutnya keuangan daerah disebut dengan kepalaSKPKDyang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBDdan beftindak sebagai bendahara umumdaerah. 1 6 . Bendahara Umum Daerahyang selanjutrrya disingkatBUD adalah PPKD yang bertindak dalamkapasitas sebagai bendahara umumdaerah. 1 7 , PenggunaAnggaran adalah pejabat pemegang kewenanganpenggunaan anggaran untukmelaksanakan tugaspokokdanfungsi yangdipimpinnya. SKPD 18. Pengguna pejabatpemegang Barangadalah penggunaan kewenangan barang milikdaerah. 19. KuasaBendahara Umum Daerahyang selanjutnya disingkat KuasaBUDadalah pejabat yangdiberikuasa untukmelaksanakan sebagian tugasBUD. 20. Kuasa Pengguna pejabat yangdiberikuasauntuk melaksanakan Anggaran adalah pengguna sebagian kewenangan anggaran dalammelaksanakan sebagian tugas danfungsiSKPD. 2T, PejabatPenatausahaan Keuangan SKPDyang selanjutnya disingkatPPK-SKPD pejabat yangmelaksanakan adalah fungsi padaSKPD. tata usaha keuangan 5.

-5-

22. PejabatPelaksana Teknis Kegiatanyang selanjutnya disingkatppTK adalah 23. Bendahara Penerimaan pejabat adafah fungsional yangditunjuk

pejabatpada unit kerja SKPDy.ng melafsanakan satu atau beberapa kegiatan darisuatuprogram sesuai dengan biOang tugasnya untukmenerima, menyimpan,menyetorkan,menatausaha-kan, dan'mempeftanggungjawabkan uangpendapatan daerah dalamrangka pelaksanaan ApBDpadasKpD.

24, Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsionalyang

ditunjuk menerima, menyimpan,membayarkan, menatausahakan, meripertanggungjawabkan dan uang untuk keperluan belanjadaerahdalam rangka pelaksanaln nFeo pada SKPD.

25, Entitaspelaporan adalahunit pemerintahan yang terdiri atas satu

atau lebih entitasakuntansi yang menurutketentuan peraturbn perundang-unoangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

26, Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna

barang dan oleh karenanya wajib menyetenggarakan ikuntansf oun menyusun laporan keuangan untukdigabungkan padaentiias pelaporan, beberapa

27. unit kerja adalah bagian dari SKPDyang melaksanakan safu atau
program.

disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan periode (limi) ianun. unt-uk s 'Pembangunan 29. Rencana Tahunan Daerah,setanjutnyadisebut RencanaKerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untukperiode 1 (satu) tahun. TAPDadalahtim yang dibentukdengankeputusan kepila daerahdan diiimpin oleh sekretaris daerahyang mempunyai tugasmenyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerahdalam rangka penyusunan APBDyang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD pejabat dan lainnya sesuai-aingan kebutuhan. 3 1 . Kebijakan Umum AIBD yang selanjutnya disingkat KUA adalahdokumenyang memuat kebijakanbidang pendapatan, belanja,dan pembiayaan sefta asumsi yangmendasarinya untukperiode (safu)tahun. 1

28. Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerahyang selanjutnya

30. T'im AnggaranPemerintah Daerahyang selanjutnya disingkat

32. Prioritas PlafonAnggaran dan Sementara yang selanjutnya ppAS disingkat

adatah rancanganprogram prioritas dan patokan batas maksimal anggaranyang !i!9rt]<ankepadaSKPDuntuk setiap programsebagai..u.n aalam-ienyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan Op{0.

3 3 . Prioritas dan PlafonAnggaranygng selanjutnya disingkatppA adalah program prioritasdan patokan batas maksimalanggaranyang diberikankepadaSKpD untuk setiap prog]r9l sebagai acuan da-l5mpenyusunan . RKA-5KpD setefah disepakati dengan DPRD.

34. Rencana Kerjadan Anggaran yang selanjutnya SKPD disingkatRIG-SKPD

adalah -rencana dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi pendapatan, rencanabelanjaprogramdan kegiatan-SrpD sertl rencanapembiayaan sebagai penyusunan dasar ApBD.

-6penganggaran adalahpendekatan JangkaMenengah Pengeluaran 3 5 . Kerangka keputusan terhadapkebijakan denganpengambilan kebijakan, berdasarkan dengan lebihdari satu tahun anggaran, dalamperspektif tersebut dilakukan yang bersangkutan pada biayaakibatkeputusan implikasi mempeftimbangkan prakiraan yangdituangkan maju. dalam berikutnya tahun perhitungan dana untuk kebutuhan adalah Maju (forwardestimate) 36. Prakiraan guna memastikan dari tahun yang direncanakan berikutnya tahun anggaran yangtelah disetujui program dasar dan menjadi dan kegiatan kesinambungan penyusunan tahunberikutnya. anggaran yang dari keluaran/hasil kegiatan/program akanatautelahdicapai adalah 3 7 . Kinerja yang penggunaan kuantitas kualitas dan anggaran dengan dengan sehubungan terukur, penyusunan (unifred rencana keuangan adalah budgeting) Terpadu 38. Penganggaran jenis belanjaguna yang dilakukan untuk seluruh terintegrasi secara tahunan pencapaian padaprinsip yang pemerintahan didasarkan kegiatan melaksanakan dana. alokasi efisiensi dibidangtertentu yang tugas kepemerintahan 39. Fungsiadalah perwujudan pembangunan nasional. mencapai tujuan dalam dilaksanakan rangka pemerintahan menjadi dan yang hak pemerintahan fungsi-fungsi. adalah 40. Urusan pemerintahan untukmengatur dan dan/atau tingkatan susunan kewajiban setiap yang menjadi dalamrangka kewenangannya tersebut fungsi-fungsi mengurus masyarakat. dan memberdayakan, mensejahterakan melayani, melindungi, yangberisi satu penjabaran bentuk upaya SKPD dalam kebijakan adalah 4L, Program .dengan untuk sumber dayayangdisediakan menggunakan ataulebihkegiatan dengan SKPD. misi sesuai hasil mencapai yangterukur yangdilaksanakan satuataulebih unit oleh dari bagian program adalah 42. Kegiatan terukurpadasuatu sasaran dari pencapaian bagian sebagai kerjapadaSKPD pengerahan dayabaikyang sumber program terdiridarisekumpulan tindakan dan peralatan dan (sumber modaltermasuk personil barang dayamanusia), berupa jenissumber daya atau beberapa kesemua dari dana,ataukombinasi teknologi, (ouQuAdalam (inpuQ keluaran untukmenghasilkan masukan tersebut sebagai barang/jasa. bentuk yangdiharapkan suatuprogram ataukeluaran dari (targeQ adalah hasil 43. Sasaran yang kegiatan. dari diharapkan suatu yang oleh (outputladalah barang ataujasayangdihasilkan kegiatan 44. Keluaran dan pencapaian dan tujuanprogram sasaran untuk mendukung dilaksanakan kebijakan.
keluaran yang mencerminkan berfungsinya sesuatu adalahsegala 45, Hasil(outcome) program. dalamsatu darikegiatan-kegiatan yangditentukan oleh uangdaerah tempatpenyimpanan adalah 46. KasUmumDaerah penerimaan daerahdan digunakan seluruh kepaladaerah untuk menampung pengeluaran daerah. seluruh untukmembayar uang daerah tempatpenyimpanan adalahrekening Kas 47. Rekening Umum Daerah seluruh penerimaan yang ditentukanoleh kepala daerah untuk menampung daerahpada bank seluruhpengeluaran untuk membayar daerahdan digunakan yangditetapkan. ke uangyangmasuk kasdaerah. adalah Daerah 48. Penerimaan darikasdaerah' uangyangkeluar adalah Daerah 49. Pengeluaran penambah yangdiakuisebagai daerah hak pemerintah adalah Daerah 50. Pendapatan bersih. nilaikekayaan

- 75 1 . Belanja Daerah adalah kewajibanpemerintahdaerah yang diakui sebagai pengurang kekayaan nilai bersih. 5 2 , Surplus Anggaran Daerahadalahselisihlebih antara pendapatan daerahdan belanja daerah. daerahdan belanja daerah. 54, Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, nJit'pada tahun anggaran yangbersangkutan padatahun-tahun maupun anggaran berikutnya. 5 5 . SisaLebihPerhitungan yang selanjutnya Anggaran disingkat SiLpAadalah setisih lebih realisasipenerimaan dan pengeluarinanggaranselama i.tu- periode anggaran. 55. Pinjaman Daerah adalahsemua transaksi yang mengakibatkan daerahmenerima sejumlah uangataumenerima yangbernilai manfaat i.ng dari pihaklainsehingga daerah dibebani kewajiban untukmembayai kembali. 5 7 . Piutang jumlahuangyangwajibdibayar Daerah adalah pemerintah kepada daerah dan/atau hak pemerintah yang Oapjt dinilaldenganuang sebagai daerah akibat perjanjian atau akibatlainnya berdasarkan peraturan perundanglunaarigan atau akibat yangsah, lainnya 5 8 . Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah daerah dan/atau kewajibanpemerintah daerah yang dapal dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan,-peiianjian,berdasarkan atau sebab yangsah. lainnya 59. Dana Cadangan adalahdana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak oaplt dipenuhidalam satu tahun anggaran. 6 0 . Investasi adalahpenggunaan aset untuk memperoleh manfaatekonomis seperti bunga,deviden, royalti,manfaat sosial dan/atau manfaatlainnya sehingga dapat meningkatkankemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 6 1 . DokumenPelaksanaan Anggaran SKPDyang selanjutnya disingkatDpA-sKpD adalah dokumen yang memuat pendapatari, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai pelakanaan dasar anggaran pengguna oleh anggaran. 62. DokumenPelaksanaan Perubahan Anggaran SKPDyang selanjutnya disingkat DPPA-SKPD adalah. dokumen yang memuatperubahah pEnaapatan, belanja dan pembiayaan yangdigunakan sebagai dasarpelaksanaan perubahan anggaran oleh pengguna anggaran. 63. Anggaran Kas adalahdokumen perkiraan arus kas masukyang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluaruntuk mengaturketersediaan dana yangcukupgunamendanai pelaksanaan kegiatan dalamr.tiup periode. 64, surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat spD adalahdokumenyang menyatakan tersedianya dana untuk melaksJnakan kegiatan sebagaidasar penerbitan SPP. 6 5 . surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat spp adalahdokumen yang diterbitkanoleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiata n/benda ra pengeluarauntukha n mengai kan f,erm u intaa pem n baya n. ra 6 6 . SPPUang Persediaan yang selanjutnya disingkat Spp-Upadalahdokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan uang mut<a k;rj; yang bersifat pengisiankembali (revolving)yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.

5 3 . .De.nst AnggaranDaerahadalahselisihkurangantara pendapatan

-8yang selanjutnya SPP-GU adalahdokumen disingkat 67. SPPGantiUangPersediaan pengganti pengeluaran yang diajukanoleh bendaharan uang untuk permintaan pembayaran persediaan yangtidakdapatdilakukan langsung. dengan yang selanjutnya disingkatSPP-TU adalah 68. SPP TambahanUang Persediaan pengeluaran yangdiajukan untukpermintaan tambahan olehbendahara dokumen yang bersifat guna melaksanakan kegiatan mendesak dan SKPD uangpersediaan dan langsung uangpersediaan. untukpembayaran tidakdapatdigunakan yang selanjutnya adalahdokumenyang diajukan SPP-15 disingkat 69. SPPLangsung langsungkepada untuk permintaanpembayaran oleh bendaharapengeluaran pihakketigaatas dasarperjanjian kontrakkerjaatau surat perintahkerja lainnya dan pembayarangaji dengan jumlah, penerima, peruntukan,dan waKu pembayaran disiapkan oleh PPTK. teftentuyangdokumennya yang yang selanjutnya SPMadalahdokumen disingkat Membayar 70. Surat Perintah pengguna untuk anggaran anggaran/kuasa oleh digunakan/diterbitkan pengguna penerbitan DPA-SKPD. atasbebanpengeluaran SP2D yang selanjutnya SPM-UP disingkat Membayar Uang Persediaan 7 1 , Surat Perintah pengguna yang diterbitkanoleh penggunaanggaran/kuasa adalah dokumen yang DPA-SKPD atasbebanbebanpengeluaran SP2D anggaran untukpenerbitan kegiatan. untukmendanai uangpersediaan sebagai dipergunakan yang selanjutnya disingkat SPMGantiUangPersediaan Mernbayar 72. SuratPerintah pengguna yang diterbitkan anggaran/kuasa oleh pengguna GU adalahdokumen yang penerbitanSP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD anggaranuntuk persediaan yangtelahdibelanjakan. untukmengganti uang dipergunakan dananya yang selanjutnya disingkat UangPersediaan Tambahan Membayar 73. SuratPerintah SPM-TUadalah dokumen yang diterbitkanoleh pengguna anggaran/kuasa pengguna DPA-SKPD, atas bebanpengeluaran untuk penerbitan SPZD anggaran jumlahbataspaguuangpersediaan yang dari melebihi dananya karena kebutuhan denganketentuan, sesuai telahditetapkan yang selanjutnya adalah disingkat SPM-LS Langsung Membayar 74. Surat Perintah pengguna anggaran anggaran/kuasa oleh pengguna dokumenyang diterbitkan pihakketiga. pengeluaran kepada DPA-SKPD atasbeban SP2D untukpenerbitan dokumen SP2Dadalah disingkat Danayangselanjutnya Pencairan 75. SuratPerintah yang digunakansebagai dasar pencairandana yang diterbitkanoleh BUD berdasarkan SPM. , yang dibeliatau diperoleh atas beban barang semua adalah MilikDaerah 76. Barang yangsah. perolehan lainnya dari atauberasal APBD yangnyata dan uang,suratberharga, barang kekurangan adalah Daerah 77. Kerugian melawanhukum baik sengaja dan pasti jumlahnyasebagaiakibat perbuatan lalai. maupun yangselanjutnya adalah SKPD/unit BLUD disingkat UmumDaerah Layanan 78. Badan yang dibentuk untuk kerja pada SKPD di lingkunganpemerintahdaerah barangdan/atau pelayanan berupapenyediaan kepadamasyarakat memberikan dan jasayangdijualtanpamengutamakan keuntungan, dalammelakukan mencari padaprinsip dan efisiensi produktivitas, didasarkan kegiatannya

-9BagianKedua RuangLingkup Pasal2 Ruang lingkup keuangan daerah meliputi: a' hak daerahuntuk memungut pajakdaerah dan retribusi daerahsertamelakukan pinjaman; b' c. d. e' kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerahdan membayar tagihan pihakketiga; penerimaan daerah; pengeluaran daerah; kekayaan daerahyang dikelola sendiriatau oleh pihak lain berupauang,surat berharga, piutang,barang,serta hak-hak lain yang Oapatdinilaidenganuang, --"termasuk kekayaan yangdipisahkan padaperusahaan daeraf';Oun kekayaan pihak lain yang dikuasaioleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan tugas daerah dan/atau kepentingan umum. pasal 3 Pengelolaan keuangandaerah yang diatur dalam peraturanmenteri ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azasumumdan strukur ApBo,fenyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, penyusunan penetapan dan ApBDbagidaerah yang belum memiliki DPRD, pelaksanaa.n APBD, perubahanApBD, pengelolaan 'keuangan kas, penatausahaan keuangan daerah,akuntansi daerah,p.tt.njgungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan pengelolaan keuangan daerah, .dan pengawasan kerugian daerah, dan pengerolaan keuangan-gLuo. BagianKetiga pengeroraan Azas umum KeuanganDaerah Pasal4 ( 1 ) Keuangan daerah dikelola secara tertib,taat padaperaturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,.transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, azas kepatutan, manfaat dan ,nt-r-fmasyarakat. (2) secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat wgktudan tepatgunayang didukung oengan buktibuktiadministrasi yangdapatdipertanggungjawabkan. (3) Taat padaperaturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah. bahwapengelolaan keuangan dlerah ha-rus uerpeJoman pada peraturan perundang-undangan. (4) Efektif sebagaimana dimaksud padaayat(1) merupakan pencapaian program hasil dengan targetyangtelahditetapkan, yaitud.nguncaramembandingkan keluaran dengan hasil. (s) Efisiensebagaimana dimaksud. pada ayat (1) merupakan pencapaian keluaran yang maksimum denganmasukan tertentultau penggunaan masukan terendah untukmencapai keluaran tertentu. (6) Ekonornis sebagaimana dimaksud padaayat(1) merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu padaiingkathargayangterendah.

f'

-10padaayat (1) merupakan prinsip (7) Transparan dimaksud sebagaimana keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi tentang keuangan daerah. seluas-luasnya jawabsebagaimana (B) Bertanggung perwujudan dimalsudpadaayat (1) merupakan pengelolaandan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakanyang dipercayakan pencapaian kepadanya dalamrangka tujuanyangtelahditetapkan. pada ayat (1) adalahkeseimbangan (9) Keadilan dimaksud sebagaimana distribusi dan/atau keseimbangan kewenangan dan pendanaannya distribusihak dan pertimbangan yangobyeKif. kewajiban berdasarkan padaayat (1) adalah (10) Kepatutan sebagaimana dimaksud tindakan atausuatusikap yangdilakukan wajardan proporsional. dengan pada ayat (1) adalahbahwa (11) Manfaat sebagaimana dimaksud untuk masyarakat untukpemenuhan masyarakat. keuangan daerahdiutamakan kebutuhan BAB II PENGELOI.AAN KEUANGAN DAERAH KEKUASAAN Bagian Peftama PemegangKekuasaanPengelolaanKeuanganDaerah Pasal5 daerahadalahpemegang kekuasaan Kepaladaerahselakukepalapemerintah pengelolaan pemerintah keuangan daerah dan mewakili dalamkepemilikan daerah yangdipisahkan. kekayaan daerah pada pengelolaan dimaksud Pemegang keuangan daerah sebagaimana kekuasaan kewenangan: ayat(1) mempunyai pelaksanaan APBD; kebijakan tentang a. menetapkan pengelolaan barang daerah; keb'rjakan tentang b. menetapkan pengguna anggaran/pengguna barang; kuasa c. menetapkan pengeluaran; penerimaan da.n/atau bendahara d. menetapkan bendahara ,melakukan pemungutan penerimaan pejabat yang bertugas e. menetapkan daerah; melakukanpengelolaan utang dan f. menetapkanpejabat yang bertugas' piutang daerah; pengelolaan pejabatyang bertugasmelakukan g. menetapkan barang milik daerah; dan pengujian pejabatyang bertugas atas tagihandan melakukan h. menetapkan pembaya n. ra memerintahkan keuangandaerah Kepala daerah selaku pemegangkekuasaanpengelolaan kepada: kekuasaannya melimpahkan sebagian atauseluruh pengelola keuangan daerah; koordinator daerah selaku a. sekretaris PPKD; dan b. kepala SKPKD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang. selaku c. kepala SKPD pada ayat (3) ditetapkan dengankeputusan dimaksud Pelimpahan sebagaimana kepala daerah berdasarkanprinsip pemisahan kewenanganantara yang memerintahkan, menguji, yangmenerima dan ataumengeluarkan uang,

(1)

(2)

(3)

(4)

- 1 1BagianKedua pengeroraan Koordinator KeuanganDaerah Pasal6 ( 1 ) sekretaris daerahselakukoordinator pengelolaan keuangan daerahsebagaimana dimaksud dalamPasal ayat (3) hurufiberkaitan aenirn p"r.n dan 5 fungsinya -d.n' dalam membantukepaladaerah menyusun keb'rjakan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusanpemerintahan daerahteimasukfengelotaan keuangan daerah. (2) sekretaris daerahselakukoordinator pengelolaan keuangan daerahsebagaimana dimaksud padaayat(1) mempunyai tugaskoordinari Jiui?ing, a. penyusunan pelaksanaan dan kebijakan pengelolaan ApBD; b' penyusunan pelaksanaan dan kebijakan pengelolaan barang daerah; c. penyusunan rancangan APBD rancangan dan perubahan ApBD; d. penyusunan RaperdaAPBD,perubahan APBD,dan pertanggungjawaban pelaksanaan ApBD; e. tugas-tugaspejabat perencanadaerah, ppKD, dan pejabat pengawas keuangan daerah; dan f' penyusunan laporankeuangan daerahdalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan ApBD. (3) Selain mempunyaitugas koordinasisebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekretaris daerah mempunyai tugas: a. meniimpin TApD; b. menyiapkan pedoman pelaksanaan ApBD; c. menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah; d. memberikan persetujuan pengesahan DpA-sKpD/DppA-SKpD; dan e' melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerahlainnya berdasarkan yangdirimpahkan riepara kuasa oreh daerah. (4) Koordinator pengelolaan keuangan daerahbertanggung jawab atas pelaksanaan tugassebagaimana dimaksud padaayat(2) oanay5[(:iklpada kepala daerah. Bagian Ketiga Pejabat PengelolaKeuanganDaerah Pasaf7 (1) Kepala SKPKD selaku PPKD sebagaimana dimaksud dalampasat ayat(3) hurufb 5 mempunyai tugas: a' menyusun melaksanakan dan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; b. menyusun rancangan perubahan ApBD dan rancangan ApBD; c. melaksanakan pemungutan pendapatan yangtelahditetapkan daerah dengan Peraturan Daerah; d. melaksanakan fungsi BUD; e. menyusun laporankeuangan daerahdalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan ApBD; dan f , melaksanakan lainnya tugas berdasarkan yangdilimpahkan kepala kuasa oleh daerah.

-t2BUDberwenang: selaku fungsinya (2) PPKD dalammelaksanakan pelaksanaan APBD; dan kebijakan pedoman a. menyusun DPA-SKPD/DPPA-SKPD; b. mengesahkan pelaksanaan pengendalian APBD; c. melakukan d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaansistem penerimaan dan pengeluaran daerah; kas pajakdaerah; pemungutan e. melaksanakan SPD; f. menetapkan pinjamandan pemberianpinjamanatas nama pelaksanaan g. menyiapkan pemerintah daerah; daerah; keuangan dan akuntansi pelaporan sistem h. melaksanakan dan daerah; keuangan informasi i. menyajikan sefta penghapusan j. kebijakandan pedoman pengelolaan melaksanakan milikdaerah. barang (3) ppKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungansatuan kerja pengelola BUD. kuasa selaku daerah keuangan ppKD bertanggung jawab atas pelaKanaantugasnya kepada kepala daerah (4) daerah. melalui sekretaris Pasal8 7 dalamPasal ayat (3) ditetapkan dimalaud (1) penunjukan kuasaBUDsebagaimana daerah. kePala keputusan dengan tugas: padaayat(1), mempunyai dimaksud (2) Kuasa BUDsebagaimana kas; anggaran a. menyiapkan SPD; b. menyiapkan SP2D; c. menerbitkan daerah; kekayaan buKi aslikepemilikan seluruh d. menyimpan APBD oleh bank penerimaan dan pengeluaran e. memantau pelaksanaan yangditunjuk; lainnya keuangan lembaga dan/atau dalam pelaksanaan dan mengaturdana yang diperlukan f, mengusahakan APBD; g. menyimPan uangdaerah; penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan h. melaksanakan daerah; investasi pengguna anggaran pejabat permintaan pembayaran berdasarkan i. melakukan daerah; kas atasbebanrekening umum daerah; pinjaman atasnamapemerintah pemberian j. melaksanakan dan daerah; pengelolaan utangdan piutang k. melakukan piutang daerah. penagihan l. melakukan BUD. kepada jawabataspelaksanaan tugasnya (3) Kuasa BUDbertanggung Pasal9 ppKD dapat melimpahkankepada pejabat lainnya dilingkunganSKPKD untuk berikut: sebagai tugas-tugas melaksanakan APBD; Perubahan dan rancangan APBD rancangan a. menyusun pelaKanaan APBD; pengendalian b. melakukan pajakdaerah; pemungutan c. melaksanakan

-13d. e. f, 9. pelaksanaan menyiapkan pinjamart pemberian jaminan dan atasnamapemerintah daerah; ' melaksanakan sistem akuntansi pelaporan dan keuangan daerah; menyajikan informasi keuangan daerah; dan melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah. BagianKeempat Pejabat Pengguna Anggaran/pengguna Barang Pasal10 KepalaSKPDselaku pejabat penggunaanggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(3) hurufc mempunyai 5 tugas:a. menyusun RIG-SKPD; b. menyusun DPA-SKPD; c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; d. melaksanakan anggaran yangdipimpinnya; SKPD e. melakukan pengujian atastagihan dan memerintahkan pembayaran; f. melakanikanpemungutan penerimaan bukanpajak; g. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama pihaklaindalambatasanggaran dengan yangtelahditetapkan; h. menandatangani SPM; i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggungjawab SKpD yang dipimpinnya; j. mengelola barangmilik daerah/kekayaan daerahyang menjaditanggung jawab yangdipimpinnya; SKPD k. menyusun menyampaikan dan laporan keuangan yangdipimpinnya; SKPD l. mengawasi pelaksanaan anggaran yangdipimpinnya; sKpD m. melaksanakan tugas-tugaspengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan yangdirimpahkan kepiladaerah; kuasa oleh dln jawab atas pelaksanaan n. bertanggung tugasnyakepadakepaladaerahmelalui sekretaris daerah. BagianKelima PejabatKuasapenggunaAnggaranlKuasa penggunaBarang Pasal11 (1) Pejabat pengguna anggaran/pengguna barangdalammelaksanakan tugas-tugas sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 10 dapat melimpahkan lebagian kewenangannya kepadakepalaunit kerja pada SKPDselakukuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang. (2) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, jumlahua'n6 besaran SKPD, besaran yang dikelola,beban kerja, lokasi,kompetensi dan/ataurentang kendalidan pertimbangan objektif lainnya. (3) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan kepala oleh daerah atasusulkepala sKpD,

-t4pada pengguna pengguna (4) Kuasa dimaksud barang sebagaimana anggaran/kuasa jawab atas pelaksanaan pengguna tugasnya kepada ayat (1) bertanggung barang. anggaran/pengguna BagianKeenam Teknis KegiatanSKPD Pejabat Pelaksana Pasal12 barang dan kuasa pengguna Pejabat pengguna anggaran/pengguna programdan kegiatan penggunabarangdalam melaksanakan anggaran/kuasa padaunit kerjaSKPD pejabat PPTK. selaku menunjuk pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Penunjukan jabatan, anggarankegiatan, beban kerja, lokasi, pertimbangankompetensi objeKiflainnya. kendali dan peftimbangan rentang dan/atau yang ditunjuk oleh pejabat pengguna anggaran/pengguna barang PPTK jawab atas pelalsanaan pada ayat (1) beftanggung dimaksud sebagaimana pengguna barang. anggaran/pengguna kepada tugasnya penggunabarang anggaran/kuasa PPTKyang ditunjuk oleh kuasa pengguna jawab atas pelaksanaan pada ayat (1) bertanggung dimaKud sebagaimana pengguna pengguna barang. anggaran/kuasa kepada kuasa tugasnya mencakup: tugas PPTK mempunyai pelaksanaan kegiatan; a. mengendalikan pelaksanaan perkembangan kegiatan; dan b. melaporkan c. menyiapkandokumen anggaranatas beban pengeluaranpelaksanaan kegiatan. pada ayat (5) huruf c mencakup dimaksud Dokumenanggaransebagaimana dokumen administrasikegiatan maupun dokumen administrasiyang terkait dengan persyaratanpembayaranyang ditetapkansesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BagianKetujuh KeuanganSKPD Pejabat Penatausahaan Pasal13 kepalaSKPD (1) Untuk melaksanakan anggaranyang dimuat dalam DPA-SKPD, padaSKPD pejabatyang melaksanakan fungsitata usahakeuangan menetapkan sebagai PPK-SKPD. padaayat(1) mempunyai tugas: (2) PPK-SKPD dimaksud sebagaimana jasa yang disampaikan pengadaan barangdan SPP-15 kelengkapan a. meneliti olehPPTK; pengeluaran diketahui/ disetujui dan olehbendahara SPP-TUdan SPP-LSgaji dan SPP-GU, SPP-UP, b. meneliti kelengkapan penghasilan sesuaidengan lainnyayang ditetapkan tunjanganPNS serta pengeluaran; yang perundang-undangan diajukan olehbendahara ketentuan SPP; verifikasi c. melakukan SPM; d. menyiapkan verifikasi harian ataspenerimaan; e. melakukan SKPD; dan akuntansi f. melaksanakan g. menyiapkan keuangan SKPD. laporan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

-15(3) PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagaipejabat yang bertugasmelakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, ppTk. bendahara, dan/atau BagianKedelapan BendaharaPenerimaan dan Bendaharapengeluaran Pasal14 (1) Kepala daerah atasusulPPKD menetapkan bendahara penerimaan bendahara dan pengeluaran untuk melaksanakanfugas kebendaharaandalam rangka pelaksanaan padaSKPD, anggaran (2) Bendahara penerimaan bendahara dan pengeluaran sebagaimana pada dimaksud ayat(1) adalah pejabat fungsional. (3) Bendahara penerimaan bendahara dan pengeluaran secara baik langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perdaganga;, iekerjaan pemborongan penjualan jasa atau bertindak dan penjamin sebagai ataskegijtan/ pekerjaan/penjualan, membukarekening/giro serta por atau menyimpan uang padasuatubankataulembaga keuangan lainnya atasnamapribadi. (4) Bendahara penerimaan dan/ataubendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh bendaharapenerimaanpembantu dan/atau bendahara pengeluaran pembantu. (5) Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional jawabataspelaksanaan bertanggung ppKD tugasnya kepada selaku BUD.

BAB III AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBD Bagian Pertama AzAsUmum APBD Pasal15 ( 1 ) APBDdisusunsesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. (2) Penyusunan APBDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman kepada RKPD dalamrangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuktercapainya tujuanbernegara. (3) APBD mempunyai fungsiotorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, danstabilisasi. (4) APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban dan pelaksanaan ApBD setiap tahun ditetapkan peraturan dengan daerah, Pasal16 ( 1 ) Fungsi otorisasi sebagaimana dimakud dalamPasal ayat (3) mengandung 15 arti bahwa anggarandaerah menjadidasar untuk melaksanatinpenj'apatan dan padatahunyangbersangkutan. belanja (2) Fungsi perencanaan sebagaimana dimakuddalamPasal ayat(3) mengandung 15 arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemendalam merencanakan padatahunyangbersangkutan. kegiatan

-16pengawasan (3) Fungsi sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat (3) mengandung 15 afti bahwaanggaran daerahmenjadipedoman untuk menilaiapakahkegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan. (4) Fungsi alokasi sebagaimana dimaksud dalamPasal15 ayat (3) mengandung arti bahwa anggarandaerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/ pengangguran pemborosan mengurangi dan sumberdaya, serta meningkatkan perekonomian. dan efeKivitas efisiensi (5) Fungsi dimaksud dalamPasal ayat(3) mengandung 15 distribusi sebagaimana arti bahwa kebijakananggarandaerah harus memperhatikan rasa keadilandan kepatutan. (6) Fungsi stabilisasi sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(3) mengandung 15 arti bahwa anggaran pemerintahdaerah mpnjadi alat untuk memeliharadan perekonomian mengupayakan keseimbangan fundamental daerah. Pasal17 pendapatan (1) Penerimaan pembiayaan daerahterdiridari daerahdan penerimaan daerah. (2) Pendapatan pada ayat (1) merupakan perkiraan dimaksud daerahsebagaimana yangterukursecara yangdapatdicapai pendapatan. rasional untuksetiap sumber pembiayaan pada ayat (1) adalahsemua (3) Penerimaan sebagaimana dimaksud penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaranyang padatahun-tahun bersangkutan maupun berikutnya. anggaran Pasal18 pembiayaan (1) Pengeluaran daerah terdiri dari belanjadaerahdan pengeluaran daerah. (2) Belanja perkiraan daerah dimaKudpadaayat(1) merupakan beban sebagaimana pengeluaran daerahyang dialokasikan secara adil dan merataagar relatifdapat masyarakat tanpadiskriminasi, khususnya dalam dinikmati olehseluruh kelompok pemberian pelayanan umum. pembiayaansebagaimana (3) Pengeluaran ,dimaksudpada ayat (1) adalah yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaranyang pengeluaran padatahun-tahun berikutnya. bersangkutan maupun anggaran Pasal19' pengeluaran dalam dimaksud sebagaimana Dalam menyusun APBD,penganggaran penerimaan tersedianya Pasal18 ayat (1) harusdidukungdenganadanyakepastian jumlah yangcukup. dalam Pasal20 yangdianggarkan dalam APBD harus (1) Pendapatan, daerah dan pembiayaan belanja peraturan perundang-undangan. padaketentuan berdasarkan pendapatan (2) Seluruh dan pembiayaan dianggarkan belanja daerah, daerah daerah, brutodalamAPBD. secara Pasal2t keuangan daerahdalam masa 1 (satu) tahun dasar pengelolaan APBDmerupakan tanggal Desember. 31 1 sampai dengan mulaitanggal Januari terhitung anggaran

-17_ Bagian Kedua Struktur APBD Pasal22 (1) strukturAPBD merupakan kesatuan satu terdiridari: pendapatan a. daerah; b. belanja daerah; dan c. pembiayaan daerah. (2) StrukturAPBDsebagaimana dimakud pada ayat (1) diklasifikasikan menurut urusan pemerintahandaerah dan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan pemerintahan urusan tersebut sesuai peraturan dengan perunAangundangan. (3) Klasifikasi APBD menurut urusan pemerintahan dan organisasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat disesuaikan dengan kebutuhanberdasarkan yangditetapkan ketentuan peraturan dengan perunding-undangan. Pasal23 (1) Pendapatan daerahsebagaimana dimaksud dalam pasal22 ayat (1) huruf a meliputisemua penerimaan uang melaluirekeningkas umum daerah,yang menambah ekuitas dana,merupakan daerah hak dalim satutahun anggaran dan tidakperludibayar kembali olehdaerah. (2) Belanja daerahsebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(1) huruf b meliputi ZZ semuapengeluaran dari rekening kas umum daerahyang mengurangi ekuitas dana,merupakan kewajiban daerahdalamsatu tahun anggaran'dan tiaaf akan diperoleh pembayarannya kembali olehdaerah. (3) Pembiayaan daerahsebagaimana dimaksud Pasal22 ayat (1) huruf c meliputi semua transaGi keuanganuntuk menutupdefisit atau untuk memanfaatkan surplus. Pasal24 (1) Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat(1)hurufa dirinci 22 menuruturusanpemerintahan jenis, obyek dan daerah,organisasi, kelompok, rincian obyekpendapatan. (2) Belanja daerahsebagaimana dimakud dalamPasal ayat (1) huruf b dirinci 22 menuruturusanpemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis,obyek dan rincian obyek belanja. (3) Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat(1)hurufc dirinci 22 menuruturusanpemerintahan daerah,organisasi, kelompok, ienis, obyek dan rincian obyekpembiayaan. Bagian Ketiga PendapatanDaerah Pasal25 Pendapatan daerah sebagaimana dimaksuddalam pasal 22 ayat (1) huruf a dikelompokan atas: a. pendapatan daerah; asli b, danaperimbangan; dan c. lain-lain pendapatan daerah yangsah.

-18Pasal26 pendapatan daerahdibagimenurutjenis pendapatan yang terdiri (1) Kelompok asli atas: a. pajakdaerah; daerah; b. retribusi yangdipisahkan; kekayaan c. hasilpengelolaan daerah dan pendapatan daerah yangsah. asli d. lain-lain (2) Jenispajak daerahdan retribusi pada ayat (1) daerahsebagaimana dimaksud pendapatan huruf a dan huruf b dirincimenurutobyek sesuaidenganundangtentangpajakdaerah danretribusi daerah. undang yang dipisahkan (3) Jenishasilpengelolaan kekayaan daerah sebagaimana dimaksud yang mencakup: padaayat(1) hurufc dirinci menurut obyekpendapatan padaperusahaan daerah/BUMD; modal a. bagian labaataspenyeftaan milik padaperusahaan pemerintah/BUMN; labaataspenyertaan modal milik b. bagian dan c. bagian laba atas penyeftaan modal pada perusahaan milik swastaatau kelompok usahamasyarakat, pendapatan daerah yangsah sebagaimana (4) Jenislain-lain padaayat asli dimaksud penerimaan (1) huruf d, disediakan untuk menganggarkan daerahyang tidak termasukdalam jenis pajak daerah,retribusidaerah,dan hasil pengelolaan yang kekayaandaerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan mencakup: yangtidakdipisahkan; kekayaan daerah a. hasilpenjualan b, jasagiro; c. pendapatan bunga; gantikerugian atas d. penerimaan tuntutan daerah; e. f, g. h. i. j. k. l. m. n. penerimaan komisi, potonganataupun bentuk lain sebagaiakibat dari jasaolehdaerah; pengadaan penjualan dan/atau barang dan/atau penerimaan keuntungan dari selisihnilai tukar rupiahterhadapmata uang asing; pekerjaan; pelaksanaan pendapatan dendaatasketerlambatan pendapatan dendapajak; pendapatan dendaretribusi; pendapatan hasileksekusi jaminan; atas pendapatan pengembalian; dari sosial dan fasilitas umum; fasilitas pendapatan penyelenggaraan pendidikan pelatihan; dari dan dan penjualan. pendapatan angsuran/cicilan dari

Pasal27 jenis pendapatan yang pendapatan (1) Kelompok dibagimenurut dana perimbangan terdiriatas: a. danabagihasil; b. c. danaalokasi umum;dan khusus. danaalokasi

-19(2) Jenis dana bagi hasil dirinci menurut pendapatan mencakup: objek yang
a. bagihasilpajak; dan b. bagihasilbukan pajak. (3) Jenis danaafokasi umumhanya terdiriatasobjekpendapatan danaalokasi umum. (4) Jenisdana afokasikhususdirincimenurutobjek pendapatan menurutkegiatan yangditetapkan olehpemerintah. Pasal28 Kelompok lain-lain pendapatan yangsahdibagi daerah jenispendapatan menurut yang mencakup: a. hibah berasal dari pemerintah, pemerintahdaerah lainnya, badan/lembaga/ organisasi swastadalamnegeri,kelompok masyarakat/perorangan, lembjga dan luarnegeri yangtidakmengikat; b' dana daruratdari pemerintah dalamrangkapenanggufangan korban/kerusakan akibat bencana alam; c. danabagihasilpajakdariprovinsi kepada kabupaten/kota; d' dana penyesuaian dana otonomikhususyang ditetapkan dan oleh pemerintah; dan e. bantuan keuangan provinsi dari ataudaripemerintah daerah tainnya. Pasal29 Hibah sebagaimana dimaksud dalamPasal hurufa adalah 28 penerimaan yang daerah berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, pemerintah, badan/lembagJ dalamnegeriaiau perorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan/ataujuru, teimasuk t6naga ahli dan pelatihan yangtidakpertudibayar kembJli. Pasal30 ( 1 ) Pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan daerahyang sah yang ditransfer asli langsun6 kas daerah, f.. dana perimbangan lain-lain dan pendapatan daerah yangsatiOiaiggarkan Skpro. pada (2) Retribusidaerah, komisi, potongan,keuntunganselisih nilai tukar rupiah, pendapatan dari. penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan,hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan dan hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan yang dibawah penguasaan pengguna anggaran/pengguna barang dianggarkan skpo. pada BagianKeempat Belanja Daerah Pasal31 (1) Belanjadaerah sebagaimana dimaksuddalam pasal 22 ayat (1) huruf b dipergunakan dalam rangka. mendanai pelaksanaan urusanpemerintahan yang menjadi kewenangtn ptouinsi atau kabupaten/kota terdiridari urusan yang wajib, urusan pilihan dan urusanyang penanganannya dalam bagianatau bidjng tertentuyang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintali dan pemerintah 'ketentuan daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkandengan perundang-undangan,

-20dimaksudpada ayat (1) urusanwajib sebagaimana (Z) Belanjapenyelenggaraan masyarakat kehidupan kualitas dan untukmelindungi meningkatkan diprioritaskan dalam upaya memenuhikewajibandaerah yang diwujudkandalam bentuk sosialdan fasilitas fasilitas kesehatan, pelayanan dasar,pendidikan, peningkatan jaminan sosial. sistem yanglayak mengembangkan sefta umum padaayat(2) dimaksud sebagaimana masyarakat kehidupan kualitas (3) peningkatan minimal standarpelayanan kerja dalampencapaian melaluiprestasi diwuludkan perundang-undangan. peraturan dengan sesuai Pasal32 dalam dimaksud sebagaimana (1) Klasifikasi belanjamenuruturusanpemerintahan pilihan. pasal ayat(1) terdiridaribelanja urusan wajibdan belanja urusan 31 pada ayat (1) dimaKud (Z) Klasifikasi belanjamenuruturusanwajib sebagaimana mencakup: a, pendidikan; b. kesehatan; umum; c. pekerjaan perumahan rakYat; d. ruang; e. Penataan f , perencanaan Pembangunan; perhubungan; g. hiduP; h. lingkungan 'i. pertanahan; siPil; j. dan kependudukan catatan k. pemberdayaan PeremPuan; sejahtera; dan berencana keluarga keluarga l. m. sosial; kerja; n. tenaga kecildan menengah; dan o. koperasi usaha modal; p. penanaman q. kebudaYaan; dan olahraga; r. pemuda negeri; dan politikdalam bangsa s. kesatuan umum; pemerintahan t. u. kepegawaian; dan masyarakat desa; v. pemberdayaan w. statistik; dan x. arsiP; dan y. komunikasi informatika. padaayat (1) dimaksud belanjamenuruturusanpilihansebagaimana (3) Klasifikasi mencakuP: a. peftanian; b. kehutanan; mineral; daYa dan sumber c. energi d. pariwisata; dan e. kelar,rtan Perikanan; f. perdagangan;

- 2 1_ g. h. perindustrian; dan transmigrasi.

(4) Belanja menuruturusanpemerintahan yang penanganannya dalambagianatau bidang tertentu yang dapat difaksanakan bersama antara pemerintahdan pemerintah .daerah yang ditetapkandengan ketentuanperundang-undangan dijabarkan dalam bentuk programdan kegiatanyang diklasifikasikan menurut urusan wajibdanurusan pilihan.

Pasal33 Klasifikasi belanja menurut fungsi yang digunakan untuktujuankeselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara terdiri dari: a. pelayanan umum; b. c. d. e. f. 9. h. i. ketertiban ketentraman; dan ekonomi; lingkungan hidup; perumahan fasilitas dan umum; kesehatan; pariwisata budaya; dan pendidikan; dan perlindungan sosial.

Pasal34 Kfasifikasi belanja menurutorganisasi sebagaimana dimaksud dalampasal24 ayat(Z) disesuaikan dengan susunan organisasi padi masing-masinj daerah. femerintah pasal35 Klasifikasi belanja menurutprogram dan kegiatan sebagaimana dimaksud dalampasal 24 ayat (2) disesuaikan dengan urusan pemerintahin yang menjadikewenangan daerah. pasal 36 (1) Belanja menurutkelompok belanjasebagaimana dimaksud dalampasal24 ayat (2) terdiridari: a. b. belanja tidaklangsung; dan belanja langsung.

(2) Kelompok belanjatidak lang.sung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan befanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsungdengan pelaksanaan program dan kegiatin. (3) Kelompok belanja langsungsebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b merupakan belanja yangdianggarkan terkaitsecara langsung dengan'p"fukrun..n program kegiatan. dan

-22Paragraf 1 BelanjaTidak Langsung Pasal37 Kelompok belanja tidaklangsung sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(1) huruf 36 jenisbelanja yangterdiridari: menurut a dibagi pegawai; a. belanja b, bunga; c. subsidi; d. hibah; e. bantuan sosial; f. belanja bagihasil; g. bantuan keuangan; dan h. belanja tidakterduga. Pasal38 (1) Belanjapegawaisebagaimana dimaksuddalam Pasal37 huruf a merupakan belanja kompensasi, dalambentukgaji dan tunjangan, lainnya sertapenghasilan yang diberikankepada pegawainegeri sipil yang ditetapkansesuaidengan perundang-undangan. ketentuan (2) Uang representasi tunjanganpimpinan dan dan anggotaDPRDsefta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah sefta penghasilan dan penerimaanlainnya yang ditetapkansesuai dengan peraturan perundangpegawai. dalambelanja undangan dianggarkan Pasal39 Pemerintah tambahanpenghasilan kepadapegawai daerahdapat memberikan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan negeri sipil berdasarkan persetujuan DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh peraturan perundang-undangan. ketentuan pada ayat (1) diberikan dalam Tambahanpenghasilan dimaksud sebagaimana pegawai bebankerja atau tempat rangkapeningkatan kesejahteraan berdasarkan profesi kerja. atau prestasi beftugas atau kondisi kerjaatau kelangkaan pada penghasilan berdasarkan kerja sebagaimana dimaksud Tambahan beban pegawainegerisipil yang dibebanipekerjaan untuk kepada ayat (2) diberikan yangdinilai kerjanormal. beban melampaui menyelesaikan tugas-tugas pada penghasilan sebagaimana dimaksud tempatbertugas berdasarkan Tambahan pegawai tugasnya negeri sipilyangdalammelaksanakan kepada ayat(2) diberikan tinggidandaerah tingkatkesulitan terpencil. berada daerah memiliki di pada dimaksud berdasarkan kondisikerja sebagaimana Tambahanpenghasilan pegawai tugasnya kepada negeri sipilyangdalammelaksanakan ayat(2) diberikan padalingkungan tinggi. kerjayangmemiliki resiko berada profesisebagaimana dimaksud berdasarkan kelangkaan Tambahanpenghasilan pada ayat (2) diberikankepadapegawainegerisipil yang dalam mengemban khusus dan langka. ketrampilan tugasmemiliki pada prestasi penghasilan kerja sebagaimana dimaksud berdasarkan Tambahan pegawai tugasnya negeri kepada sipilyangdalammelaksanakan ayat(2) diberikan prestasi kerja. dinilai mempunyai

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

-23(B) Kriteriapemberian tambahanpenghasilan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Pasal40 Belanja bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal37 huruf b digunakan untuk menganggarkan pembayaran bungautangyalg dihitung atas kewajibJn pokokutang (principa/ outstanding)berdasarkanpe-{anjianpinjarian jangka pendek, jangka menengah, jangkapanjang. dan Pasal41 (1) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalampasal37 hurufc digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksikepadaperusahaan/lenibaga tertentu "masyarakat agar hargajual produksi/jasa yang dihasilkan dapai terjangkau oleh banyak. (2) Perusahaan/lembaga tertentu sebagaimana dimaksudpada ayat (1) adalah perusahaan/lembaga yang menghasilkan produk atau jasa pelayanan umum masyarakat. (3) Perusahaan/lembaga penerima belanja subsidi sebagaimana dimaksud padaayat (1) harusterlebih dahuludilakukan auditsesuai denganketentuan pemeriksaan pengelolaan tanggung jawabkeuangan dan negara. (4) Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, penerima subsidi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan danasubsidi fepjda kepata daerah. (5) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud padqayat (1) dianggarkan sesuai dengan keperluan perusahaan/lembaga penerima subsjbi oirir peraturan daerah tentang APBDyang peraturan pelaksanaannya lanjut ditulngkandalam peraturan lebih kepala daerah. Pasal42 (1) Belanja hibahsebagaimana dimaksud dalamPasal huruf d digunakan 37 untuk menganggarkan pemberianhibah dalam bentuk uang, barang-dan/ataujasa kepadapemerintah atau pemerintah daerahlainnya, oin kelompok masyarakat/ perorangan yangsecara spesifik telahditetapkan peruntukannya. (2) Pemberian hibah datam bentuk uang dapat dianggarkan apabilapemerintah daerah telahmemenuhi seluruh kebutuhan belania u-irsan waiib guna memenuhi standar pelayananminimum yang ditetapkandalam peraturan perundangundangan. (3) Pemberian hibah dalambentukbarangdapatdilakukan apabilabarangtersebut tidakmempunyai ekonomis nilai bagipemerintah daerah yang bersangkutan tetapi bermanfaat bagi pemerintah atau pemerintah daerahlainnyadan/ataukelompok masya kat/peroranga ra n. (4) Pemberian hibahdalambentuk jasadapatdianggarkan apabila pemerintah daerah telahmemenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajibgunamemenuhistandar pelayanan minimum yangditetapkan peraturan dalam perundang-undangan. (5) Pemberian hibahdalambentukuangatau dalambentukbarangataujasa dapat diberikan kepada pemerintahdaerah tertentu sepanjang Jit"t pL.n dalam peratura perundang-undangan. n Pasal43 (1) Hibah kepada pemerintah bertujuan untuk penyelenggaraan pemerintahandaerah. fungsi di

menunjang peningkatan

-24(2) Hibah kepadaperusahan daerahbeftujuanuntuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat. (3) Hibah pemerintah kepada daerah lainnya beftujuan peningkatan untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah layanan dan dasar umum. (4) Hibah kepada badan/lembaga/organisasi swasta dan/atau kelompok masyarakat/perorangan bertujuan untuk meningkatkan partisipasidalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
Pasal44 (1) Belanja hibahsebagaimana dimaksud dalamPasal bersifat 42 yangtidak bantuan mengikat/tidak secara terus menerusdan harus digunakansesuai dengan persyaratan yangditetapkan perjanjian dalam naskah hibahdaerah. (2) Belanja pemerintah hibahkepada dikelola sesuai denganmekanisme ApBN, serta hibah kepada pemerintahdaerah lainnya dan kepada perusahaan daerah, badan/lembaga/organisasi swasta dan/atau kelompokmasyarakat/perorangan dikelola dengan mekanisme peraturan APBD sesuai perundang-undangan. dengan Pasal45 (1) Bantuan sosialsebagaimana dimaksud dalamPasal37 huruf e digunakan untuk pemberian menganggarkan bantuan dalambentukuangdan/atau barangkepada yang bertujuan masyarakat untukpeningkatan kesejahteraan masyarakat. (2) Bantuan padaayat (1) diberikan sosialsebagaimana dimaksud tidaksecara terus menerus/tidak beruhng setiaptahun anggaran, selektifdan memilikikejelasan peruntukan gunaannya. peng (3) Untukmemenuhi fungsiAPBD sebagai instrumen keadilan pemerataan dan dalam pelayanan upaya peningkatan dan kesejahteraan masyarakat, bantuandalam bentuk uang dapat dianggarkan apabilapemerintah daerah telah memenuhi seluruhkebutuhan belanjaurusanwajib guna terpenuhinyastandarpelayanan yangditetapkan minimum perundang-undangan. dalamperaturan (4) Bantuankepada partai politik diberikansesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan dianggarkan dalambantuan sosial. Pasal46 , Belanja bagi hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal37 huruf f digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber provinsikepada dari pendapatan kabupaten/kota atau pendapatankabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerahtertentu kepadapemerintah daerah lainnyasesuai perundang-undangan. dengan ketentuan Pasal47 (1) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal37 huruf g digunakan untuk menganggarkan yang bersifat bantuankeuangan umum atau khususdari provinsi pemerintah kepada kabupaten/kota, pemerintah desa,dan kepada daerah lainnya atau dari pemerintahkabupaten/kota kepada pemerintahdesa dan pemerintahdaerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. (2) Bantuankeuangan yang bersifatumum sebagaimana pada ayat (1) dimaksud peruntukandan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah penerima desa bantuan.

-25dimaksudpada ayat (1) \husus sebagaimana peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan pemerintah oleh daerah pemberi bantuan. (4) Pemberi bantuanbersifatkhusussebagaimana dimaksudpada ayat (3) dapat mensyaratkan penyediaandana pendampingdalam ApBD atau .nggurun pendapatan belanja dan desapenerima bantuan. Pasal48 ( 1 ) Belanja tidakterduga sebagaimana dimaksud dalamPasal hurufh merupakan 37 belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasaatau tidak diharapkan beiulang penanggulangan seperti bencana alamdan bencana yangtidakdiperkirakan sosial sebelumnya, termasukpengembatian kelebihan atas penerimaan daerahtahuntahunsebelumnya yangtelahditutup. ( 2 ) Kegiatan yang bersifattidak biasasebagairnana pada ayat (1) yaitu dimaksud untuk tanggapdaruratdalam rangkapencegahan gangguan terhadapstiUilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya lieaminan, ketentiaman dan ketertiban masyarakat daerah. di (3) Pengembalian kelebihan atas penerimaan daerahtahun-tahun yang sebelumnya telahditutupsebagaimana dimakud padaayat (1) harusdidukung dengan Uufct'rbuKiyangsah. Pasal49 (1) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal hurufa dianggarkan 37 pada belanja organisasi berkenaan sesuai peraturan dengan perundang-un|5ng.n. (2) Belanja bunga,belanja subsidi, be,lanja hibah,belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan,dan belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalamPasal hurufb, hurufc, huruid, hurufe, hu1lf f, huru? dan 37 g, hurufh hanya dapatdianggarkan padabelanja srpko. Paragraf2 BelanjaLangsung Pasal50 Kelompok belanja langsung suatukegiatan dari pasal sebagaimana dimaksud dalam 36 ayat(1) hurufb dibagi jenisbelanja menurut yangteidiridari: a. belanja pegawai; b. belanja barang danjasa; dan c. belanja modal. Pasal51 Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal50 huruf a untuk pengeluaran honorarium/upah dalammelaKanakan program kegiatan dan pemerintahan daerah. Fasal52 (1) Belanja barang jasasebagaimana dan pasal hurufb digunakan dimaksud dalam 50 untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barangyang nilai manfaatnyJ kurang dari 12 (duabelas) bulandan/atau pemakaian jaia'dal|m melaksanakan program dankegiatan pemerintahan daerah.

( 3 ) Bantuan yang bersifat keuangan

-26jasa sebagaimana (2) Pembelian/pengadaan barangdan/ataupemakaian dimaksud padaayat (1) mencakup jasa pakaihabis,bahan/material, kantor, belanja barang premi asuransi, perawatan kendaraanbermotor, cetaVpenggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas,sewa alat berat, sewa perlengkapan peralatan dan kantor,makanan dan minuman,pakaian dinasdan pakaian atributnya, kerja,pakaian khusus hari-hari dan tertentu,perjalanan dinas, perjalanan pegawai. dinaspindah fugasdan pemulangan Pasal53 (1) Belanja modalsebagaimana dimaksud dalamPasal50 huruf c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujudyang mempunyai nilai manfaatlebih dari t2 (duabelas) pemerintahan, bulan untuk digunakan dalamkegiatan sepertidalam jalan, irigasidan bentuktanah, peralatan dan mesin,gedungdan bangunan, jaringan, asettetaplainnya. dan (2) Nilaipembelian/pengadaan pembangunan tetap berwujud atau aset sebagaimana pada ayat (1) yang dianggarkan dimaksud dalambelanjamodalhanyasebesar hargabeli/bangun aset. (3) Belanja panitiapengadaan administrasi pembelian/pembangunan honorarium dan padabelanja untukmemperoleh setiap asetyangdianggarkan modalsebagaimana pada ayat (2) dianggarkan pada belanjapegawaidan/ataubelanja dimaksud barang jasa. dan
l.

Pasal54 , yang terdiri dari belanjapegawai, Belanja langsung belanjabarangdan jasa, sefta programdan kegiatan pemerintahan melaksanakan daerah belanja modal untuk padabelanja dianggarkan SKPD berkenaan. BagianKelima Surplus/(Defisit) APBD Pasal55 daerah dengan anggaranbelanja daerah Selisihantara anggaran pendapatan APBD. ataudefisit surplus mengakibatkan terjadinya Pasal56 anggaran (1) Surplus dimaksud dalamPasal55 terjadiapabila APBDsebagaimana pendapatan daerah. darianggaran belanja lebihbesar daerah diperkirakan pokok (2) Dalam hal APBD diperkirakan untuk pembayaran surplus,diutamakan utang, penyeftaan modal (investasi)daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintahdaerah lain dan/atau pendanaan belanja jaminan peningkatan sosial. jaminansosial padaayat (3) Pendanaan dimaksud sebagaimana belanjapeningkatan pelayanan (2) diwujudkan dasarmasyarakat dan kegiatan dalambentukprogram pada SKPDyang secarafungsional yang dianggarkan terkait dengantugasnya program tersebut. dan kegiatan melaksanakan

-27

Pasal57 ( 1 ) Defisit anggaran sebagaimana dimaksud dalamPasal terjadiapabila 55 anggaran pendapatan daerah diperkirakan kecildarianggaran lebih belanja daerah. ( 2 ) Batasmaksimal defisit APBDuntuk setiaptahun anggaranberpedoman pada penetapan batasmaksimal defisit APBD olehMenteri Keuingan. (3) Dalam APBD hal diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untukmenutup defisit tersebut yangdiantaranya dapatbersumber sisalebihperhitungan dari anggaran tahunanggaran sebelumnya, pencairan danacadangan, hasilpeniualan re[jyaan daerah yang dipisahkan,penerimaanpinjaman, aan penerimaankembali pemberian pinjaman ataupenerimaan piutang. Pasal58 (1) Pemerintah daerahwajib melaporkan posisisurplus/defisit ApBDkepadaMenteri Dalam Negeridan MenteriKeuangan setiap semesterdalam tahun anggaran berkenaan. (2) Pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dapat dilakukan penundaan penyaluran perimbangan. atas dina BagianKeenam PembiayaanDaerah Pasal59 Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(l) hurufc terdiridari 22 penerimaan pembiayaan pengeluaran dan pembiayaan. Fasal60 ( 1 ) Penerimaan pembiayaan pasal mencakup: sebagaimana dimaksud dalam 59 a. sisalebihperhitungan anggaran tahunanggaran sebelumnya (SiLpA); b. pencairan danacadangan; c. hasilpenjualan kekayaan yangdipisahkan; daerah d. penerimaan pinjaman daerah; e. penerimaan pemberian kembali pinjaman; dan f. penerirnaan piutang daerah. (2) Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud datampasal5g mencakup: pembentukan cadangan; a. dana b. penyertaan modal(investasi) pemerintah daerah; c. pembayaran pokokutang;dan d. pemberian pinjaman daerah. Pasal61 (1) Pembiayaan neto merupakan selisihantara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaa n. (2) Jumlah pembiayaan harus neto dapatmenutup defisit anggaran.

-28Paragraf1 Sisa Lebih PerhitunganAnggaranTahun Anggaran Sebelumnya(S|LPA) Pasal62' , (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya sebagaimana anggaran Sisa lebih perhitungan pelampauan penerimaan PAD, dimakud dalam Pasal50 ayat (1) huruf a mencakup pelampauanpenerimaanlain-lain penerimaandana perimbangan, pelampauan pembiayaan, penghematan penerimaan pendapatan daerahyang sah, pelampauan akhirtahunbelumterselesaikan, dengan fihakketiga sampai kepada belanja, kewajiban lanjutan. dansisadanakegiatan Paragraf 2 Dana Cadangan Pasal63 guna mendanai kegiatan (1) Pemerintah dana cadangan dapat membentuk daerah yang penyediaan dibebankan dalam dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya satutahunanggaran. pada ayat (1) ditetapkan (2) Pembentukan dimaksud sebagaimana dana cadangan peraturan daerah. dengan penetapan pada ayat (2) mencakup (3) Peraturan dimaksud daerahsebagaimana yang akan dibiayai program dan kegiatan dana cadangan, tujuan pembentukan yang harus besaran dan rincian ,tahunandana cadangan dari dana cadangan, danacadangan, sumberdanacadangan, ke dan dianggarkan ditransfer rekening pelaksanaan cadangan. dana dantahunanggaran peraturan sebagaimana tentangpembentukan danacadangan (4) Rancangan daerah rancangan dengan pembahasan dimakud pada ayat (2) dibahasbersamaan peraturan daerah tentangAPBD. peraturan dana cadangan (5) Penetapan daerahtentang pembentukan rancangan padaayat (4) ditetapkan oleh kepaladaerahbersamaan sebagaimana dimaksud peraturan penetapan daerah tentangAPBD. rancangan dengan pada ayat (1) dapat bersumber dari (6) Dana cadangan dimaksud sebagaimana pinjaman penyisihan dari dana alokasikhusus, daerah,kecuali atas penerimaan dibatasiuntuk pengeluaran lain yang penggunaannya daerahdan penerimaan perundang-undangan. peraturan berdasarkan tertentu padarekening padaayat (1) ditempatkan dimaksud (7) Danacadangan sebagaimana tersendiri. dalam dan rekening danacadangan penempatan (B) Penerimaan bunga/deviden hasil daftar penambah dalam berkenaan danacadangan portofolio sebagai dicantumkan peraturan APBD. tentang padalampiran daerah rancangan danacadangan pembiayaan padapengeluaran dalam dianggarkan (9) Pembentukan danacadangan yangberkenaan. tahunanggaran Pasal 64 60 dalamPasal ayat(1) hurufb ( 1 ) Pencairan dimaksud sebagaimana danacadangan dana pencairan dari rekening dana cadangan untuk menganggarkan digunakan berkenaan. daerah dalamtahunanggaran kas ke cadangan rekening umum jumlahyang padaayat(1) yaitusesuai dengan yangdianggarkan tersebut (2) Jumlah dana cadangan daerahtentangpembentukan dalam peraturan telah ditetapkan berkenaan.

-29-

pasal 65 Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning dana cadangan ke rekening kas umum daerah sebagaimana dimalaud dalam pasal 64 ayat (1) dianggarkan dalam betanjalangsungSKPDpenggunadana cadangan berkenaan, kecuali diaturtersendiri dalamperatur-n perrndrnglino.ng.n. Paragraf3 Hasil PenjualanKekayaanDaerahyang dipisahkan Pasal66 Hasilpenjualan kekayaan yangdipisahkan daerah sebagaimana dimaksud dalampasal 60 ayat (1) huruf c digunakan antara lain.untuk r-enganggarkan hasil penjuatan perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan aset milii pemerintah daerahyang dikerjasamakan pihakketiga, dengan atau hasildivestasi penyertaan modalpemerintah daerah. Paragraf4 penerimaanpinjaman Daerah Pasal67 Penerimaan pinjaman daerahsebagaimana dimaksud dalampasal60 ayat (1) hurufd digunakan 'untukmenganggarkan pinjaman fienerimaan daerahtennailr r].n.rimaan atas penerbitanobligasidaerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaran berkenaan. Paragraf 5 pemberian pinjaman daerah dan PenerimaanKembali pemberian pinjaman Daerah pasal 68 (1) Pemberian pinjamansebagaimana dimaksud dalam pasal 60 ayat (z) huruf d digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang diberikanpeploa'pemerintah pusatdan/atau pemerintah daerah lainnya. (2) Penerimaan kembali pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalampasal60 ayat (1) huruf e digunakan untuk menganggarkan posisipenerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepadapemerinlah-fiusat dan/ataupernerinlah daerah lainnya. Paragraf 6 penerimaanpiutang Daerah Pasal69 Penerimaan piutang sebagaimana dimaksud dalampasal ayat(1) huruff digunakan 60 untuk menganggarkan penerimaan yang bersumber dari petunasan piutang fihak ketiga, seperti penerimaan berupa piutang daerah daripendapatan pemerintah, daerah, pemerintah daerah lain,lembaga keuanglnbank,lembaga keuangan bukanbankdan penerimaan piutang fainnya.

30-

Paragraf 7 Investasi PemerintahDaerah Pasal70 60 dalamPasal ayat (2) huruf b dimaksud pemerintah daerahsebagaimana Investasi yangdiinvestasikan pemerintah baik daerah kekayaan untukmenganggarkan digunakan jangkapanjang' jangkapendek maupun dalam Pasal71 (1) Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera kas ditujukan dalamrangkamanajemen dan beresiko diperjualbelikan/dicairkan, (duabelas) bulan. dari12 kurang selama seftadimiliki rendah padaayat(1) mencakup deposito jangkapendek dimaksud sebagaimana (2) Investasi bulanyang dapat dengan12 (duabelas) waKu 3 (tiga) bulansampai berjangka surat utang negara (SUN), sertifikat secara otomatis,pembelian diperpanjang (SPN). negara (SBI)dan suratperbendaharaan bankindonesia yang dimaksudkan untuk dimiliki jangka panjangmerupakan investasi (3) Investasi permanen dan non yang terdiri dari investasi bulan lebih dari LZ (duabelas) permanen. pada ayat (3) antaralain surat jangka panjangsebagaimana dimaksud (4) Investasi suatu daerahdalam rangka mengendalikan berhargayang dibeli pemerintah kepemilikan untuk menambah suratberharga hisalnya pembelian badanusa'ha, yang dibeli pemerintah modalsahampada suatu badanusaha,surat berharga tujuan menjagahubunganbaik dalam dan luar negeri, surat daerah untuk kas kebutuhan dalammemenuhi untukdicairkan yangtidakdimaksudkan berharga jangkapendek. untukdimiliki padaayat(3) bertujuan dimaksud permanen sebagaimana (5) Investasi atau tidak ditarik tanpa ada niat untuk diperjualbelikan secaraberkelanjutan kembali, sepefti kerjasama daerah dengan pihak ketiga dalam bentuk modal daerah pada aset penggunausahaan/pemanfaatan daerah, penyertaan yangdimiliki permanen lainnya dan badanusahalainnya investasi dan/atau BUMD pendapatan atau meningkatkan pemerintah daerah untuk menghasilkan pelayanan masYarakat. kepada dimalsud pada ayat (3) beftujuanuntuk (6) Investasinon permanensebagaimana atau atauada niat untukdiperjualbelikan ditarik tidak berkelanjutan secara dimiliki jangka panjangyang kembali,seperti pembelianobligasiatau surat utang untuk dimilikisampaidengantanggal jatuh tempo, dana yang dimaksudkan masyarakat pelayanan/pemberdayaan dalamrangka pemerintah daerah disisihkan kelompok kepada bergulir danasecara modalkerja,pembentukan bantuan seperti mikrodan menengah. pendanaan usaha kepada pemberian fasilitas masyarakat, apabila jumlah yang akan (7) Investasipemerintahdaerah dapat dianggarkan dalam peraturan telah ditetapkan berkenaan dalam tahun anggaran disertakan pada Peraturan Menteri modaldenganberpedoman daerahtentangpenyertaan Negeri. Dalam Pasal72 60 dalamPasal ayat(2) huruf dimaksud daerah (1) Investasi,pemerintah sebagaimana pembiayaan. pengeluaran dalam b, dianggarkan

- 3 1-

jenishasil penjualan kekayaan yangdipisahkan. daerah (3) Divestasipemerintahdaerah yang dialihkan untuk diinvestasikan kembali dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenis penyertaanmodal (investasi) pemerintah daerah. (4) Penerimaan hasilatas investasi pemerintah daerahdianggarkan dalamketompok pendapatan asli daerahpada jenis hasil pengelolaan-iekayaan daerahyang dipisahkan. Pasal73 (1) Investasidaerah jangka pendek dalam bentuk deposito pada bank umum dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenis penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah. (2) Pendapatan bunga atas deposito sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam kelompokpendapatan asli daerah pada jenis lain-lain pendapatan daerah asli yangsah. Paragraf8 pembayaranpokok Utang Pasal74 Pembayaran pokok utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal60 ayat (2) huruf c digunakan untuk. menganggarkan pembayaran kewajibanatas pokok utang yang dihitungberdasarkan perjanjianpinjamanjangka pendek,jangka menengah, dan jangka panjang. Bagian Ketujuh Kode Rekeningpenganggaran Pasal75 ( 1 ) Setiap pemerintahan urusan daerah dan organisasi yangdicantumkan dalamApBD menggunakan kodeurusan pemerintahan daerah dan toOeorganisasi. (2) Kode pendapatan, kode belanjadan kode pembiayaan yang digunakan dalam penganggaran menggunakan akunpendapatan, kode kodeakuhbeianja, kode dan akunpembiayaan. dicantumkan dalam APBDmenggunakinkode program,kode kegiaian,icoOe ' kefompok, kodejenis,kodeobyekdan koderincian obyek. (4) Untuktertib penganggaran kodesebagaimana pada ayat (1), ayat (2) dimaksud dan ayat (3) dihimpun menjadi satu kesatuan kodeanggaran yang diiebut kode rekening. Pasal76 Urutansusunan APBD dimulaidari kode urusanpemerintahan daerah, fode rekening organisasi, kodeprogram, kodekegiatan, kodeakun,kodekelompok, kodejenis, l<ode kodeobyek, dan koderincian obyek,

(2) Divestasi pemerintah daerahdianggarkan dalam penerimaan pembiayaan pada

(3) Setiap program, kegiatan, kelompok,jenis, obyek serta rincian obyek yang

-32-

Pasal 77 sebagaimana daerahdan organisasi (1) Kode dan klasifikasi urusanpemerintahan 75 ayat (2) tercantumdalam LampiranA.I peraturan dalam Pasal dimaksud ini. menteri (2) Kode akun pendapatan,kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan bagian susunan kode 75 dalamPasal ayat(3) merupakan dimaksud sebagaimana ini. yangtercantum menteri A.II dalamLampiran peraturan daerah akunkeuangan pendapatan 24 (3) Koderekening dimaKuddalamPasal ayat(1) untuk sebagaimana ini. menteri provinsi A.III peraturan dalamLampiran tercantum pendapatan dalamPasal ayat(1) untuk 24 dimaksud (4) Koderekening sebagaimana menteriini. A.IV peraturan dalamLampiran tercantum kabupaten/kota ini. menteri A.V (5) Kodedan klasifikasi dalamLampiran peraturan fungsitercantum dan (6) Kode dan klasifikasi belanja daerah menurut fungsi untuk keselarasan 33 pengelolaan dalamPasal sebagaimana dimaksud keuangan negara keterpaduan ini. menteri A.VI peraturan dalamLampiran tercantum daerah (7) Kode dan daftar programdan kegiatan menuruturusanpemerintahan peraturan menteriini. A.VII dalamLampiran tercantum dalam Pasal24 ayat (2) dimaksud (B) Koderekening belanjadaerahsebagaimana menteriini. A.VIUperaturan dalamLampiran tercantum pemerintah program denganpemerintah (9) Dalamrangkasinkronisasi dan kegiatan padaayat (7) secara programdan kegiatan dimaksud sebagaimana daerah, daftar perkembangan daerah. kebutuhan sesuai dengan akandisempurnakan berkala pembiayaan dimaksud dalamPasal24 ayat (10) Koderekening daerahsebagaimana ini. menteri (3) tercantum A.IXperaturan dalamLampiran daerahserta keselarasan (11) Untuk memenuhi objeKif dan karaKeristik kebutuhan perubahandan penambahan kode penyusunan statistik keuangan negara, peraturan kepala rincianobjek belanjadapatdiaturlebihlanjutdengan rekening Negeri. Dalam dengan Menteri daerah dikonsultasikan setelah BAB IV MNCANGANAPBD PENYUSUNAN Bagian Peftama Azas Umum Pasal78 yangmenjadi didanai daerah kewenangan (1) Penyelenggaraan urusanpemerintahan APBD daridan atasbeban pemerintah di yang menjadikewenangan (2) Penyelenggaraan urusanpemerintahan APBN. beban daridan atas didanai daerah yang penugasannya provinsi dilimpahkan (3) Penyelenggaraan urusanpemerintahan provinsi, APBD dari didanai dan atasbeban desa, dan/atau kepada kabupaten/kota yang penugasannya kabupaten/kota (4) Penyelenggaraan urusan pemerintahan APBD kabupaten/kota. daridanatasbeban desa,didanai kepada dilimpahkan

-33

Pasal79 (1) Seluruh penerimaan pengeluaran dan pemerintahan daerahbaik dalambentuk uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaranyang berkenaanharus dianggarkan dalam APBD. (2) Penganggaran penerimaan pengeluaran dan APBDharusmemiliki dasarhukum penganggaran. Pasal80 Anggaran belanja daerahdiprioritaskan untuk melaksanakan pemerintahan kewajiban daerah sebagaimana ditetapkan peraturan dalam perundang-undangan. BagianKedua RencanaKerja pemerintahanDaerah Pasal81 (1) Untuk menyusun APBD,pemerintah daerahmenyusun RKpDyang merupakan penjabaran dari RPJMD denganmenggunakan bahan dari Renja SKpDuntuk -pemerintah. jangka waktu1 (satu)tahunyangmengacu kepada Rencana Kerja (2) RKPD sebagaimana padaayat(1) memuatrancangan dimaksud kerangka ekonomi prioritas daerah, pembangunan kewajiban dan daerah, rencJna kerjai.ng terukur danpendanaannya, yangdilaKanakan baik langsung olehpemerinfahj pemerintah daerah maupunditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. (3) Kewajiban daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (Z) mempeftimbangkan prestasicapaianstandar pelayanan minimalyang ditetapkansesuaidengan peratura perunda n ng-undangan.

anggaran berkenaan. (3) RKPD sebagaimana padaayat (i) ditetapkan dimaksud denganperaturan kepala daerah. (4) Tata cara penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (Z) berpedoman padaperaturan perundang-undangan. BagianKetiga Kebijakan Umum ApBD sefta Prioritas dan PlafonAnggaran Sementara Paragraf1 KebijakanUmum ApBD Pasal83 (1) Kepaladaerah menyusunrancangan KUA berdasarkan RKpD dan pedoman penyusunan yangditetapkan APBD Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

Pasal 82 (1) RKPD disusun untukmenjamin keterkaitan konsistensi dan antaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan. dan (2) Penyusunan RKPD diselesaikan palinglambatakhir bulan Mei sebelum tahun

-34penyusunan padaayat (1) memuat (2) Pedoman APBD sebagaimana dimaksud antara lain: kebijakanyang memuat sinkronisasi a. pokok-pokok kebijakanpemerintah pemerintah daerah; dengan penyusunan APBD dan kebijakan tahunanggaran b, prinsip berkenaan; APBD; dan c. teknispenyusunan lainnya. d, hal-hal khusus Pasal84 (1) Rancangan kinerjayang terukurdari programKUAmemuattarget pencapaian programyang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerahuntuk setiapurusan pemerintahan pendapatan daerah, daerahyang diseftaidenganproyeksi alokasi pembiayaan yang diseftai dengan belanja daerah,sumber dan penggunaan yangmendasarinya. asumsi (2) Program-program dimaksudpada ayat (1) diselaraskan sebagaimana dengan yang prioritas pembangunan ditetapkan pemerintah. oleh (3) Asumsi yang mendasari sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yakni perkembangan pokok-pokok makrodan perubahan mempertimbangkan ekonomi pemerintah. yangditetapkan oleh kebijakan fiskal Pasal85 (1) Dalam dimakud Pasal ayat(1), kepala 83 rancangan sebagaimana KUA menyusun yangdipimpin olehsekretaris daerah. daerah dibantuolehTAPD (2) Rancangan dimaksudpada ayat (1), KUA yang telah disusunsebagaimana pengelola selaku koordinator daerah keuangan daerah disampaikan sekretaris oleh padaawalbulan paling lambat Juni. kepala daerah, kepada Pasal86 dimaksud dalam Pasal85 ayat (2) disampaikan Rancangan KUA sebagaimana bulan Juni tahun kepala daerah kepada DPRD paling lambat peftengahan pendahuluan dalampembicaraan MPBD tahun untukdibahas anggaran berjalan anggaran berikutnya. padaayat (1) dilakukan olehTAPDbersama dimaksud Pembahasan sebagaimana panitia DPRD. anggaran dimaksudpada ayat (2) KUA yang telah dibahassebagaimana Rancangan menjadiKUA paling lambatminggu pertamabulan Juli disepakati selanjutnya berjalan. tahunanggaran ini. menteri A.X dalamLampiran peraturan Format KUAtercantum Paragraf 2 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Pasal87 (1) Berdasarkan yang telah disepakati dalam Pasal86 dimaksud sebagaimana KUA rancangan PPAS. menyusun daerah ayat(3), pemerintah padaayat (1) disusun dengan tahapan dimaksud (2) Rancangan sebagaimana PPAS sebagai berikut: pilihan; wajibdan urusan untukurusan skalaprioritas a. menentukan

(1)

(2) (3)

(4)

-35menentukan program urutan untukmasing-masing urusan; dan c. menyusun plafonanggaran sementara untukmasing-masing program. (3) Kepala daerahmenyampaikan rancangan PPAS yang telahdisusun sebagaimana dimaksud padaayat(1) kepada DPRD-untuk dibahas-paling lambat minggu kedua bulan tahunanggaran Juli berjalan. (4) Pembahasan sebagaimana dimakud padaayat (3) dilakukan olehTApDbersama panitia anggaran DPRD. (5) Rancangan PPASyang telah dibahassebagaimana dimaksudpada ayat (4) selanjutnya disepakati menjadi paling PPA lam-bat akhirbulanJulitahunanggaran berjalan. (6) Format PPAS tercantum dalamLampiran peraturan A.XI menteri ini. Pasal88 (1) KUAsertaPPA yang telahdisepakati g6 sebagaimana dimaksud dalampasat ayat (3) dan Pasal ayat (5), masing-masing 87 dituangkan dalamnota kesepakatan ke yangditandatangani bersama antara kepala daerah pimpinan dengan DpRD. (2) Dalam hal kepala daerah berhalangdh, yang bersangkutan dapat menunjuk pejabatyang diberiwewenang untuk menanditangani nota kepakatan KUAdan PPA. (3) Dalamhal kepaladaerahberhalangan tetap, penandatanganan kepakatan nota KUA dan PPA dilakukan olehpenjabat yangditunjuk olehpelabat yangberwenang. (4) Formatnota kesepakatan sebagaimana dimaksud padaayat (1,)tercantum dalam Lampiran A.XII peraturan menteri ini. Bagian Keempat PenyusunanRenqrna Kerja dan Anggaran sKpD Pasal89 ( 1 ) Berdasarkan nota kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam pasalgg ayat (1), TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalammenyusun nfR-SfpO. (2) Rancangan surat edarankepafa daerah pedoman tentang penyusunan RKA-SKpD sebagaimana padaayat(1) mencakup dimaksud : a' PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKpD berikut rencana pendapatan pembiayaan; dan b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan pelayanan standar minimal yangditetapkan; c. bataswaktupenyampaian ppKD; Rl(A-sKpD kepada d. hal-hal lainnya yang perlumendapatkan perhatian SKpD dari terkaitdengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi akuntabilitas dan penyusunan anggaran dalamrangka pencapaian prestasi kerja;dan e. dokumensebagai lampiran meliputiKUA,PPA,kode rekening ApBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja standar dan satuanharga. ( 3 ) Suratedarankepala perihal daerah pedoman penyusunan R1(A-SKpD sebagaimana 'lambat dimaksud pada ayat (1) diterbitkan paling awal bulan Agustui tahun anggaran berjalan. b.

-36Bagian Kelima Rencana Kerjadan Anggaran SKPD Pasal 90 penyusunan pedoman (1) Berdasarkan RI(A-SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal SKPD menyusun RM-SKPD. 89ayat(3),kepala (2) RKA-SKPD pendekatan pengeluaran denganmenggunakan disusun kerangka jangka penganggaran menengah daerah, dan terpadu penganggaran berdasarkan prestasi kerja.
Pasal9t' jangka menengahdaerah sebagaimana Pendekatan kerangka pengeluaran prakiraan dimaksud dalam Pasal90 ayat (2) dilaksanakan denganmenyusun maju. padaayat (1) berisiperkiraan dimaksud kebutuhan Prakiraan maju sebagaimana yangdirencanakan dan kegiatan anggaran dalamtahunanggaran untuk program yangdirencanakan. berikutnya tahunanggaran dari penganggaran Pendekatan terpadusebagaimana dimaksud dalamPasal90 ayat perencanaan penganggaran proses (2) dilakukan memadukan dengan seluruh dan pendapatan, di SKPD untuk menghasilkan belanja,dan pembiayaan lingkungan kerjadananggaran. dokumen rencana prestasikerja sebagaimana penganggaran dimaksud berdasarkan Pendekatan (2) dilakukan antara denganmemperhatikan keterkaitan dalam Pasal90 ayat pendanaan dari kegiatandan hasil sefta dengan keluaranyang diharapkan yangdiharapkan hasil termasuk efisiensi dalampencapaian dan keluaran manfaat , tersebut.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal92 ( 1 ) Untuk terlaksananya penyusunan RKA-SKPD berdasarkan pendekatan kesinambungan dalamPasal ayqt (2) dan terciptanya 90 dimaksud sebagaimana program 2 dan kegiatan hasilpelaksanaan SKPD mengevaluasi RKA-SKPD, kepala pertama tahun (dua) tahun anggaransebelumnya sampai dengan semester anggaran berjalan. pada ayat (1) bertujuanmenilaiprogramdan (2) Evaluasi dimaksud sebagaimana tahun-tahun yangbelumdapatdilaksanakan belumdiselesaikan dan/atau kegiatan pada tahun yang dan/atau diselesaikan sebelumnyauntuk dilaksanakan dari atau 1 (satu)tahunberikutnya tahunyangdirencanakan. direncanakan (3) Dalam hal suatu program dan kegiatan merupakantahun terakhir untuk dananya harusdianggarkan prestasi kebutuhan pencapaian kerjayangditetapkan,. padatahunyangdirencanakan. Pasal93 prestasi dalam dimaksud kerjasebagaimana (1) Penyusunan berdasarkan RKA-SKPD padaindikator (2) berdasarkan atautargetkinerja, kinerja, capaian Pasal ayat 90 pelayanan minimal. danstandar harga, standar satuan belanja, analisis standar padaayat(1) adalah ukurankeberhasilan (2) Indikator dimaksud kinerja sbagaimana yangdirencanakan. program kegiatan yangakandicapai dan dari padaayat (1) merupakan ukuranprestasi (3) Capaian dimaksud kinerjasebagaimana dan efektifitas yang berwujudkualitas, kuantitas, efisiensi yang akandicapai kerja pelaksanaan setiapprogram kegiatan. dan dari

- 3 7(4) Analisisstandar belanja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan penilaiankewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melakanakan suatukegiatan. (5) Standar satuanharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan harga satuansetiap unit barang/jasa yang berlakudisuatu' Oaerin yang ditetapkin dengan keputusan kepala daerah. (6) Standar pelayanan minimal sebagaimana dimakudpadaayat(1) merupakan tolok ukur kinerjadalammenentukan jenis dan mutu pelayanan capaian dasaryang merupakan urusan wajibdaerah. Pasal94 (1) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasalg0 ayat (1) memuat rencana pendapatan, rencana belanjauntuk masing-masing programban kegiatan, serta pembiayaan rencana untuktahunyangdirencanakan dirinci sampai de-ngan rincian objek pendapatan, belanja,dan pembiayaan serta prakiraan maju uritut tahun berikutnya. (2) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud padaayat (1) juga memuatinformasi tentang pemerintahan urusan dae.rah, organisasi, standar biaya,prestasi kerjayangakan dicapai program kegiatan. dari dan Pasal95 (1) Rencana pendapatan sebagaimana dimaksud dalampasal94 ayat (1) memuat kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan aaeran, yang dipungut/dikelola/ diterima olehSKPD sesuai dengan - pokokdan fungrinyu] tugas ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undingan. (2) Peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) adalah ' \ peraturan daerah, peraturan pemerintah undang-undang. atau (3) Rencanabelanja sebagaimana dimaksuddalam pasal 94 ayat (1) memuat kelompokbelanja tidak langsungdan belanjalangsungyang masing-masing diuraikan jenis,obyekdan rincian menurut ouyekbelaiia. (4) Rencana pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal94 ayat (1) memuat kelompok penerimaan pembiayaan yang dapatdigunakan untuk menulupdefisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yangdigunakJn untuk memanfaatkan surplus APBDyang masing-masing diuraikan menurutjenis, obyek dan rincianobyek pembiayaan. (5) Urusanpemerintahan daerahsebagaimana dimaksud dalam pasal 94 ayat (2) memuatbidangurusanpemerintahan yang dikelola daerah sesuaidengan 'l tugas pokok danfungsiorganisasi. (6) Organisasi sebagaimana dimakud dalam Pasal94 ayat (Z) memuat nama organisasi namasKpDselaku atau pengguna anggaran/pengguhi barang. (7) Prestasi kerjayanghendak dicapai sebagaimana dimaksud datampasal ayat(2) 9a terdiri dariindikator, tolokukurkinerja dln targetkinerja. (8) Program sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat (2) memuatnamaprogram 94 yangakandilaksanakan dalam sKpD tahunanggaran berftenaan. (9) Kegiatan sebagaimana dimakud dalamPasal ayat(2) memuat 92 namakegiatan yangakandilaksanakan dalam sKpD tahunanggaran berkenaan. Pasal96 (1) Indikator sebagaimana dimaksud dalam Pasal95 ayat (7) meliputimasukan, keluaran hasil. dan

-38(2) Tolok ukur kinerjasebagaimana dimaksud dalam Pasal95 ayat (7) merupakan prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan ukuran pelaksanaan faKor kualitas, kuantitas, mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas program darisetiap dan kegiatan. (3) Target kinerjasebagaimana dimaksud dalamPasal ayat (7) merupakan hasil 95 yang diharapkan yang diharapkan dari suatu dari suatu program atau keluaran kegiatan. Pasal97 yangterdiridari belanja pegawai, (1) Belanja langsung barang danjasa,sefta belanja pada dalamRKA-SKPD masing-masing SKPD. belanja modaldianggarkan (2) Belanja bagi hibah,belanja sosial, belanja subsidi, belanja bantuan bunga,belanja dan belanjatidak terdugahanyadianggarkan hasil,belanjabantuankeuangan, padaSKPKD. dalamRIG-SKPD Pasal98 pembiayaan pembiayaan pengeluaran daerah dianggarkan dalamRKAPenerimaan dan padaSKPKD. SKPD Pasal99 (1) Bagan pengerjaan dimaksud dalamPasal ayat(1) RKA-SKPD 90 sebagaimana alir A.)CIIperaturan menteriini. tercantum dalamLampiran (2) FormatRKA-SKPD dimaksud dalam Pasal90 ayat (1) tercantum sebagaimana ini. menteri A.XIVperaturan dalamLampiran BagianKeenam PenyiapanRaperdaAPBD Pasal100 yangtelahdisusun PPKD untukdibahas (1) RIG-SKPD kepada disampaikan olehSKPD lebihlanjutolehTAPD. pada ayat (1) dilakukan untuk (2) Pembahasan TAPDsebagaimana dimaksud oleh maju yang RIG-SKPD denganKUA,PPA,prakiraan kesesuaian antara menelaah lainnya, dan sebelumnya, dokumenperencanaan tahun anggaran telah disetujui serta capaian kinerja, indikator kinerja, kelompoksasaran kegiatan,standar analisis belanja, standar satuan harga,' standar pelayananminimal, serta program antarSKPD. dan kegiatan sinkronisasi sebagaimana RKA-SKPD terdapatketidaksesuaian (3) Dalamhal hasil pembahasan penyempurnaan. padaayat(2) kepala melakukan SKPD dimaksud Pasal101 PPKD kepada yang SKPD disampaikan (1) RKA-SKPD telahdisempurnakan kepala oleh peraturandaerah tentang APBD dan rancangan sebagaibahan penyusunan penjabaran peraturan APBD. kepala daerah tentang rancangan padaayat(1) peraturan (2) Rancangan dimaksud sebagaimana daerah tentang APBD yangterdiri dari: dengan lampiran dilengkapi a. ringkasan APBD; pemgrintahan daerah danorganisasi; urusan APBD menurut b. ringkasan

-39_ rincian APBD menuruturusan pemerintahan daerah, organisasi, pendapatan, belanja pembiayaan; dan d. rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan; e. rekapitulasi belanja daerah untuk kesefarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam kerangkapengelolaan keuangan negara; jumlahpegawai golongan perjabatan; f . daftar per dan g. daftar piutang daerah; h. daftarpenyertaan modal(investasi) daerah; i. daftarperkiraan penambahan pengurangan tetapdaerah; dan aset j. daftarperkiraan penambahan pengurangan lain-lain; dan aset k. daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dianggarkan dan kembali dalam tahunanggaran inij l. daftar danacadangan daerah; dan m. daftar pinjaman daerah. (3) Format rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta tampiran sebagaimana dimaksud padaayat(1) tercantum datam Lampiran A.xr/peraturan menteri ini. Pasal102 (1) Rancangan. peraturankepala daerahtentang penjabaran ApBD sebagaimana dimaksud dalamPasal 101ayat(1) dilengkapi dengan yangterdiridari: lampiran c.

belanja pembiayaan. dan (2) Rancangan peraturan kepaladaerahtentang penjabaran APBDwajib memuat penjelasan sebagai berikut: a' untuk pendapatan mencakup dasar hukum, target/volume yang direncanakan, pungutan/harga; tarif b. untuk belanja mencakup dasar hukum, safuanvotume/tolok ukur, harga satuan, lokasi kegiatan sumber dan pendanaan kegiatan; c. untuk pembiayaan mencakup dasar hukum, sasaran, sumberpenerimaan pembiayaan tujuanpengeluaran dan pembiayaan. (3) Format rancanganperaturan kepala daerah beserta lampiran sebagaimana padaayat(1) tercantum dimaksud dalamLampiran A.XVIperaturan menteri ini. Pasal103 (1) Rancangan peraturandaerah tentang APBD yang telah disusunoleh ppKD disampaikan kepada kepala daerah (2) Rancangan peraturan daerah tentang APBD sebagaimana padaayat (1) dimaksud sebelum disampaikan kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat. (3) Sosialisasi rancangan peraturandaerahtentang ApBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat memberikan informasi hengenai hak dan kewajiban pemerintah daerahserta masyarakat dalampelaksanaan ApBDtahun anggaran yangdirencanakan, (4) Penyebarluasan rancangan peraturan daerahtentang APBDdilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuarigan daerah.

a. ringkasan penjabaran ApBD; b. penjabaran APBD menurut urusan pemerintahandaerah, organisasi, program, kegiatan, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan, kelompok,

-40BABV PENETAPAN APBD BagianPeftama Penyampaian dan Pembahasan RancanganPeraturanDaerahtentang APBD Pasal104 peraturan besefta rancangan daerah tentangAPBD Kepala daerahmenyampaikan palinglambatpada minggupeftamabulan OKober kepadaDPRD lampirannya dari untuk mendapatkan sebelumnya tahun yang direncanakan tahun anggaran persetujuan bersama. ;i DPRD dan kepaladaerahterhadaprancangan bersama Pengambilan keputusan palinglama 1 (satu) bulan sebelum peraturan daerahtentangAPBDdilakukan yangbersangkutan dilaksanakan. tahunanggaran pada ayat (2), kepala sebagaimana dimaksud bersama Atas dasar persetujuan peraturankepala daerah tentang penjabaran rancangan daerah menyiapkan APBD. padaayat (1) peraturan dimaksud daerah sebagaimana rancangan Penyampaian diseftai dengan notakeuangan. tetap, maka Dalam hal kepaladaerah dan/ataupimpinanDPRDberhalangan pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan selaku oleh pejabat yang berwenang penjabat/pelaksana tugas kepaladaerahdan/atauselaku pimpinansementara persetujuan yangmenandatangani bersama. DPRD padaayat (5) tercantum dimaksud sebagaimana Format nota keuangan susunan menteriini. A.)0/II peraturan dalamLampiran Pasal105 peraturan untuk pembahasan tentangAPBD daerah rancangan Penetapan agenda 104 ayat persetujuan dalamPasal dimaksud bersama sebagaimana mendapatkan daerah. (1) disesuaikan ma.sing-masing tata tertibDPRD dengan yang padaKUA,sertaPPA peraturan daerah berpedoman rancangan Pembahasan pemerintah daerah dan DPRD. bersama antara telahdisepakati penjelasan terkaitdenganpembahasan tambahan Dalamhal DPRDmemerlukan berkenaankepada program dan kegiatanteftentu, dapat meminta RKA-SKPD daerah. kepala pada ayat (2) tercantum dimaksud bersamasebagaimana Formatpersetujuan menteriini. A.)0/I[ peraturan dalamLampiran

(1)

(2)

(3)

(4) (5)

(6)

(1)

(2) (3)

(4)

Pasal106 dalamPasal104 ayat dimaksud (1) Apabila sampaibataswaKu sebagaimana DPRD persetujuan (2) tidak menetapkan bersamadengan kepala daerah terhadap rancanganperaturan daerah tentang APBD, kepala daerah melaksanakan sebelumnya tahun anggaran angkaAPBD pengeluaran sebesar setinggi-tingginya bulan. setiap keperluan untukmembiayai untuk keperluansetiap bulan sebagaimana (2) Pengeluaran setinggi-tingginya yang bersifatmengikat dan untuk belanja ayat dimaksud.pada (1) diprioritaskan yangbersifat wajib. belanja

-4r(3) Belanja yang bersifat mengikat sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan belanjayang dibutuhkansecara,terus menerusdan harus dialokasikan oleh pemerintah daerahdenganjumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaranyang bersangkutan, seperti belanja p.g.*.i, belanja barang jasa. dan (4) Belanjayang bersifatwajib adalah belanjauntuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasarmasyarakat antaralain pendidikan dan kesehatan dan/atau melaksanakan kewajiban kepada fihakketiga. Pasal107 (1) Rencana pengeluaran sebagaimana dimaksud dalamPasal106 ayat (1) disusun dalamrancangan peraturan kepala daerah tentang APBD. (2) Rancangan peraturan kepaladaerahtentangAPBD sebagaimana dimakud pada ayat (1) dapatdilaksanakan setelah mempeioleh pengesJhan Menteri dari Dalam Negeri bagiprovinsi gubernur dan bagikabupaten/kotJ. (3) Pengesahan rancangan peraturankepaladaerah tentang ApBD sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapk?n dengan keputusan MenteriDalamNegeri bagi provinsi keputusan dan gubemur bagikabupaten/kota. (4) Rancangan peraturan kepaladaerahtentangAPBD sebagaimana dimaksud pada ayat(3) dilengkapi dengan lampiran yangterdiri dari: a. ringkasan ApBD; b. ringkasan APBD menurut pemerintahan urusan daerah dan organisasi; c. rincianAPBDmenurut urusanpemerintahan daerah,organisasi, program, kegiatan, jenis, obyek,rincianobyek pendapitan,neGnjj Oan kelompok, pembiayaan; d. e' rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan; rekapitulasi belanja daerah untuk kesetarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam kerangkapengelolaan keuangan negara; daftarjumlahpegawai gorongan perjabatan; per dan daftarpiutang daerah; daftarpenyertaan modal(investasi) daerah; daftarperkiraan penambahan pengurangan tetapdaerah; dan aset daftarperkiraan penambahan pengurangan lain-lain; dan aset

f. g. h. i. j. k'

daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dianggarkan dan kembali dJlim tahunanggaran ini; l. daftar danacadangan daerah; dan m. daftarpinjaman daerah. (5) Format rancanganperaturan kepala daerah beserta lampiran sebagaimana dimaksud padaayat(4) tercantum dalamLampiran A.XIXperaturan menteri ini. Pasal108 (1) Penyampaian rancangan peraturan kepala daerah untukmemperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud dalamPasal 107ayat(3) palinglama15 (limabeias) hari kerjaterhitung sejakDPRD tidak menetapkan't<eputusJn bersama dengankepala daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD.

-42(2) Apabila dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari kerja Menteri Dalam peraturan rancangan kepala daerah Negeri/gubernur mengesahkan tidak tentang APBD sebagaimana dimakud pada ayat (1), kepala daerah menetapkan peraturan peraturan dimaksud menjadi kepala rancangan kepala daerah daerah. Pasal109 sebagaimana ditetapkan dalam Pelampuan batas teftinggi dari jumlah pengeluaran pemerintah apabilaada kebijakan untuk Pasal106 ayat (1), hanya diperkenankan pegawai gaji negerisipilsefta penyediaan dana pendamping kenaikan dan tunjangan oleh pemerintah atas programdan kegiatanyang ditetapkan serta bagi hasil pajak yangditetapkan undang-undang. dan daerah dalam daerah retribusi Bagian Kedua EvaluasiRancanganPeraturanDaerahtentang APBDdan RancanganPeraturan KepalaDaerahtentang PenjabaranAPBD Pasal110 yangtelahdisetujui peraturan provinsi (1) Rancangan APBD bersama tentang daerah peraturangubernurtentang penjabaran APBDsebelum DPRDdan rancangan terlebih oleh gubernurpaling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan ditetapkan Negeri untukdievaluasi. Menteri Dalam dahulu kepada padaayat(1) disertai (2) Penyampaian dengan: dimaksud rancangan sebagaimana a. b. c. d. persetujuanbersama antara pemerintahdaerah dan DPRD terhadap peraturan APBD; daerah tentang rancangan yangdisepakati DPRD; kepala dan pimpinan antara daerah KUA dan PPA peraturan daerah terhadaprancangan risalahsidangjalannyapembahasan dan tentangAPBD; pengantar nota keuangan dan pidato kepaladaerahperihalpenyampaian padasidang DPRD. notakeuangan

(3) Evaluasi dimaksudpada ayat (1) bertujuan untuk tercapainya sebagaimana antara nasional,keserasian keserasian antara kebijakandaerahdan keb'rjakan publikdan kepentingan aparatur serta untuk menelitisejauhmana kepentingan yang umum, peraturan dengankepentingan APBDprovinsitidak bertentangan oleh provinsi lebih tinggi dan/atau peraturandaerahlainnyayang ditetapkan bersangkutan. dimalsud pada ayat (1), evaluasi sebagaimana (4) Untuk efeKivitaspelaksanaan pemerintah pejabat daerahprovinsi MenteriDalam Negeridapat mengundang yangterkait. padaayat (1) dituangkan (5) Hasilevaluasi dalamkeputusan dimaksud sebagaimana gubernurpalinglama 15 (lima kepada MenteriDalamNegeridan disampaikan dimaksud. rancangan sejakditerimanya harikerjaterhitung belas) peraturan (6) Apabila atasrancangan hasil menyatakan evaluasi DalamNegeri Menteri gubernurtentang penjabaran peraturan daerahtentang APBDdan rancangan umum dan peraturanperundangAPBD sudah sesuai dengan kepentingan .yanglebihtinggi,gubernur menjadi dimaksud rancangan menetapkan undangan gubernur. peraturan peraturan daerah dan

-43(7) Dalamhal MenteriDalamNegerimenyatakan bahwa hasil evaluasi rancangan peraturandaerah tentang APBDdan rancangan peraturangubernurtentang penjabaran APBD bertentangan dengan kepentinganumum' dan peraturan perundang-undangan yang teUintingii, gubernur bersamaDPRD melakukan penyempurnaan palinglama7 (tujuh)hari kerjaterhitung sejakditerimanya hasil evaluasi. (8) Apabila hasilevaluasi tidakditindaktanjuti gubernur oleh dan DpRD, dan gubernur tetap menetapkan rancangan peraturan daerih tentang ApBD dan rancangan peraturan gubernurtentang penjabaran APBDmenjadiperaturandaerahdan peraturan gubernur, MenteriDalamNegerimembatalkan peraturan daerahdan peraturan gubernur dimaksud sekaligus menyatakan berlakunya paguApBD tahun sebelumnya. (9) Pembatalanperaturan daerah dan peraturan gubernur sefta pernyataan berlakunya pagu APBD tahunsebelumnya sebagaim-ana dimaksud p.i" ayat (g) ditetapkan peraturan dengan Menteri Dalam Negeri, Pasal111 ( 1 ) Rancangan peraturan daerahkabupaten/kota tentangAPBDyang telah disetujui bersamaDPRD rancanganperaturanbupati/wltikotatentang penjabaran 9tn APBDsebelumditetapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan gubernur kepada untukdievaluasi. ( 2 ) Penyampaian rancangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat(2) peraturan 110 menteri ini. ( 3 ) Evaluasi sebagaimana dimaks.ud pada ayat (1) bertujuanuntuk tercapainya keserasian an[ar. kebijakan daerahdan kebijakannasional, keserasian antara kepentingan publikdan kepentingan aparatur serta untuk menelitisejauhmana APBD kabupaten/kota tidak bertentangan dengankepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan/atau peraturandaerJh lainnya y-ang ditetapkanoleh kabupaten/kota bersangkutan. (4) Untuk efektivitas pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), gubernur dapat mengundang pejabatpemeiintah daerahkabupaten/kota yang terkait. (s) Hasilevaluasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dituangkan dalamkeputusan gubernur disampaikan dan kepada bupati/walikota paling larira (limabefas) 15 hari kerjaterhitung sejakditerimanya rancangan dimaksud. (6) Apabila gubernur menetapkan pernyataan hasitevaluasi atasrancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancanganperaturan bupati/walilota tentang penjabaran APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan lebih tinggt bupati/walik-ota yang menetapkan rancangan dimaksud menjadi peraturan daerah dan peraturan bupati/walikota. (7) Dalam hal gubernur menyatakan hasil evaluasirancangan peraturandaerah tentangAPBD dan ra.ncangan peraturan bupati/walikota teitang penjabaran ApBD tidaksesuai dengan.kepentingan umumdan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota bersamaDPRDmelakukan p.ny.rpurnaan paling lama7 (tujuh)hari kerjaterhitung sejakditerimanya evaluasi. hasit (8) Apabilahasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota DpRD,dan dan bupati/walikota tetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentangApBD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentangpenjabaran APBD meniaJiperaturan daerahdan peraturan bupati/walikota, gublrnur membatalkan peraturan daerah dan peraturan bupati/walikota dimaksud sekaligus menyata[an berlakunya pagu APBD tahunsebelumnya.

-44(9) Pembatalan peraturandaerah dan peraturanbupati/walikota dan pernyataan paguAPBDtahun sebelumnya berlakunya sebagaimana padaayat (B) dimaksud peraturan ditetapkan gubernur. dengan Pasal112 ( 1 ) Paling lama7 (tujuh)hari kerjasetelah pembatalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110ayat (8) dan Pasal 111 ayat (8), kepala daerahharusmemberhentikan pelaksanaan peraturandaerahdan selanjutnya DPRDbersamakepaladaerah peraturan mencabut daerah dimaksud.

(2) Pencabutan peraturan daerahsebagaimana pada ayat (1) dilakukan dimaksud


peraturan dengan daerah peraturan tentangpencabutan daerahtentangAPBD.

(3) Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDtahun sebelumnya sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(8) dan Pasal ayat(B) ditetapkan.dengan 110 111 peraturan kepala daerah.
Pasal113 peraturan Evaluasi rancangan daerahtentangAPBD peraturan dan rancangan kepala penjabaran daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud dalamPasal 110ayat(3) dan Pasal ayat(3), berpedoman 111 padaPeraturan Menteri Dalam Negeri. Pasal114 (D Penyempurnaan evaluasi hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal110 ayat (7) dan Pasal ayat(7) dilakukan 111 kepala daerah bersama denganpanitia anggaran DPRD. (2) Hasil penyempumaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan DPRD, (3) Keputusan pimpinan DPRD padaayat (2) dijadikan sebagaimana dimaksud dasar penetapan peraturan daerah tentang APBD. (4) Keputusan pimpinan padaayat (3) bersifat DPRD sebagaimana dimaksud finaldan padasidang paripurna dilaporkan berikutnya. (5) Sidang paripurna berikutnya pada ayat (a) yaknisetelah sebagaimana dimaksud pengambilan sidangparipurna keputusan bersama peraturan terhadap rancangan daerah tentangAPBD. (6) Keputusan pimpinanDPRDsebagaimana pada ayat (4) disampaikan dimaksud kepada Menteri DalamNegeri provinsi kepada gubernur bagiAPBD dan bagiAPBD paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah keputusantersebut kabupaten/kota ditetapkan. (7) Dalamhal pimpinan DPRDberhalangan tetap, maka pejabatyang ditunjukdan ditetapkan oleh pejabatyang benruenang pimpinan selaku yang sementara DPRD menandatangani pimpinan keputusan DPRD. Pasal115 Gubernurmenyampaikan hasil evaluasiyang dilakukanatas rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentangAPBD peraturan dan rancangan bupati/walikota tentang penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri.

-45BagianKetiga Penetapanperaturan Daerahtentang ApBD dan Peraturan Kepala Daerahtentang penjabaran APBD Pasal116 ( 1 ) Rancangan peraturandaerah tentangAPBDdan rancangan peraturankepala daerahtentangpenjabaran APBDyang telah dievaluasi d'itetapkan oleh kepala daerahmenjadiperaturan daerahtentangAPBDdan peraturan kepaladaerah tentang penjabaran ApBD. (2) Penetapan rancangan peraturandaerahtentang APBD dan peraturankepala daerah tentangpenjabaran APBD sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan paling lambat tanggal Desember 31 tahunanggaran sebetr-rmnya. (3) Dalamhal kepaladaerahberhalangan tetap, maka pejabatyang ditunjukdan ditetapkan oleh pejabatyang berwenang penia'UatTpelaksan-a kepala selaicu tugai daerah yang menetapkan peraturan daerahtentangAPBDdan peraturan kepala daerah penjabaran tentang ApBD. (4) Kepaladaerah menyampaikan peraturan daerahtentang ApBD dan peraturan kepaladaerah tentang penjabaran APBDkepada MenteriDalam Negeri bagi provinsi gubernur dan bagikabupaten/kota palingtama7 (tujuh)harikerjasetelah ditetapkan. (s) Format penetapanrancanganperaturandaerah tentang APBD sebagaimana dimaksud padaayat(2) tercantum dalamLampiran A.)X peiaturan menteri ini. (6) Formatpenetapan rancangan peraturan kepala daerahtentangpenjabaran ApBD sebagaimana dimaksud padaayat(2) tercantum dalamLampiran n.rcff peraturan menteri ini. (7) Jadwal penyusunan APBD tercantum dalamLampiran A.)ml perafuran menteri ini. BAB VI PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI DAERAH YANGBELUM MEMILIKI DPRD Pasal117 kebijakanpemerintahdibidangkeuangannegara dan menjagakelangsungan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunandaerah, sefta pelayanan masyarakat, kepala daerah menyusun ppAS. rancangan dan rancangan KUA (2) Rancangan KU4 dan rancangan PPASsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikonsultasikan kepadaMenteri DalamNegeri-bagi provinsi dan kepada gubernur bagikabupaten/kota. (3) KUA dan rancangan PPA yang telah dikonsultasikan dijadikan pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud dalamPasal peraturan 89 menteri ini. Pasal118 Penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksuddalam pasal LI7 ayat (3) berlaku ketentuan Pasal Pasal pasal92,pasal pasal pasal Pasal Pasal 90, 91, 93, 94, 95, 96, 97, Pasal dan Pasal 98 99.
( 1 ) Untuk sinkronisasi dan keterpaduan sasaranprogram dan kegiatandengan

-46_ Pasal119 (1) RIG-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPDdisampaikan kepada PPKD penyusunan peraturan sebagai bahan rancangan kepala daerah tentang APBD. (2) Rancangan peraturan kepaladaerahtentangAPBD pada sebagaimana dimaksud pengesahan Menteri ayat (1) dapatdilaksanakan setelah memperoleh dari Dalam Negeri bagiprovinsi gubernur dan bagikabupaten/kota. peraturan (3) Format rancangan kepala daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud padaayat(2) berlaku ketentuan dalamPasal ayat(a) dan ayat(5). 107 Pasal120 (1) Penyampaian peraturan rancangan pengesahan kepala daerah untukmemperoleh sebagaimana dimaKuddalamPasal 119ayat(2) palinglama30 (tiga puluh)hari kerjaterhitungsejak KUAdan PPAdikonsultasikan denganMenteriDalamNegeri bagiprovinsi gubernur dan bagikabupaten/kota. (2) Pengesahan rancangan peraturan atas kepala daerah tentangAPBD sebagaimana padaayat(1) berlaku dimaksud ketentuan dalamPasal ayat(3). 107 Pasal121 Peraturan kepaladaerahtentangAPBD sebagaimana dimaksud dalamPasal119 ayat (2) dijadikan DPA-SKPD dasarpenyusunan untukpelaksanaan APBD. BABVII PELAKSANAAN APBD Bagian Peftama Azas Umum Pelaksanaan APBD Pasal122 (1) Semuapenerimaan daerahdan pengeluaran daerahdalam rangkapelaksanaan pemerintahan daerah dikelola dalam,APBD. urusan yang mempunyai pendapatan (2) Setiap tugasmemungut dan/ataumenerima SKPD pemungutan penerimaanberdasarkan dan/atau daerah wajib melaksanakan perundang-undangan. yangditetapkan ketentuan dalamperaturan pengeluaran, (3) Penerimaan langsung untuk membiayai SKPDdilarangdigunakan perundang-undangan. lain kecuali ditentukan olehperaturan (4) Penerimaan SKPDberupauang atau cek harusdisetorke rekeningkas umum paling lama1 (satu)harikerja. daerah yang dianggarkan (5) Jumlahbelanja dalamAPBD merupakan batasteftinggiuntuk pengeluaran belanja. setiap (6) Pengeluaran tidak dapat dibebankanpada anggaran belanja jika untuk pengeluaran atautidakcukup tersedia dalamAPBD. tidaktersedia tersebut jika dalam pada ayat (5) dapat dilakukan (7) Pengeluaran dimaksud sebagaimana perubahan APBD diusulkan dalamrancangan keadaan darurat,yang selanjutnya realisasi dalamlaporan anggaran. dan/atau disampaikan (8) Kriteria dimakud padaayat (6) ditetapkan sesuai daruratsebagaimana keadaan perundang-undangan. peraturan dengan

-47(9) Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran bebananggaran atas daerah untuk tujuanlaindariyangtelahditetapkan datam APBD. (10) Pengeluaran befanja daerahmenggunakan prinsiphemat,tidak mewah,efektif, efisien sesuai dan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BagianKedua pelaksanaan Dokumen AnggaranSKpD Paragraf1 PenyiapanDokumenpelaksanaan AnggaransKpD Pasal123 (1) PPKD palinglama 3 (tiga) hari kerja setelahperaturandaerahtentang APBD ditetapkan,memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar menyusun rancangan DpA-SKpD. (2) Rancangan DPA-SKPD sebagaimana dimaksud padaayat(1), merinci yang sasaran hendakdicapai, program,kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiapSKpDserta pendapatan yangdiperkirakan. (3) Kepala SKPDmenyerahkan rancangan DPA-SKPD kepadappKD palinglama 6 (enam) harikerjasetelah pemberitahuan sebagaimana padaayat(t). dimaksud (4) Format DPA-SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantumdalam Lampiran peraturan B.I mlnteri ini. Pasal124 (1) TAPDmelakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengankepala palinglama 15 (lima SKPD hari kerjasejakditetapkannya peratJran kepala ?:F:) daerah tentangpenjabaran ApBD. (2) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ppKD mengesahkan rancangan DPA-SKPD persetujuasekretaris dengan n daerah. (3) DPA-SKPD telahdisahkan yang sebagaimana dimaksud padaayat (2) disampaikan kepadakepalaSKPD,satuankerja pengawasan daerah,dan gjaan pemerika Keuangan paling lama7 (tujuh)harikerjJsejak tanggal disahkan. (4) DPA-SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat (Z) digunakansebagaidasar pelaksanaan anggaran oleh kepalaSKPD sefakup.nggun. anggaran/pengguna barang. Paragraf 2 Anggaran Kas Pasal12S (1) Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD menyusun rancangan anggaran kasSKPD. (2) Rancangan anggaran SKPD kas sebagaimana dimaksud padaayat(1) disampaikan kepada PPKD selaku BUDbersamaan dengan rancangan DpA-sKpD. (3) Pembahasan rancangan anggaran kas SKPDdilaksanakan bersamaan dengan pembahasan DpA-SKPD.

48Pasal126 anggaran kas pemerintah daerahguna mengatur PPKD selakuBUD menyusun pengeluaran-pengeluaran ketersediaan dana yang cukupuntuk mendanai sesuai yang telah denganrencanapenarikan dana yang tercantumdalam DPA-SKPD disahkan. padaayat (1) memuatperkiraan Anggaran sebagaimana kas dimaksud arus kas masukyang bersumber dari penerimaan dan perkiraanarus kas keluaryang pelaksanaan gunamendanai digunakan kegiatan dalamsetiapperiode. pengelolaan Mekanisme anggarankas pemerintahdaerah ditetapkandalam peraturan kepaladaerah. Format anggaran pemerintah kas daerah sebagaimana tercantum dalamLampiran ini. B.II peraturan menteri Bagian Ketiga PelaksanaanAnggaran PendapatanDaerah Pasal127 pendapatan (1) Semua daerah dilaksanakan melalui rekening umumdaerah. kas pendapatan (2) Setiap dan harusdidukung olehbuktiyanglengkap sah. Pasal128 (1) Setiap SKPD yang memungut pendapatandaerah wajib mengintensifkan jawabnya. pemungutan pendapatan yangmenjadi wewenang tanggung dan pungutan (2) SKPD dalamperaturan dilarang selaindari yang ditetapkan melakukan daerah. Pasal129 lain namadan dalambentukapa pun Komisi, rabat,potongan atau pendapatan dengan yang dapatdinilaidenganuang, baik secara langsung sebagai akibatdari penjualan, tukar-menukar,hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk pendapatan dana lain akibatpenyimpanan bunga,jasa giro atau pendapatan sebagai pada bank sefta pendapatan dari hasil pemanfaatanbarang daerah atas anggaran pendapatan daerah. kegiatan lainnya merupakan Pasal130 pada pendapatan (1) Pengembalian kelebihan denganmembebankan atas dilakukan pendapatan yang terjadi pendapatan yang bersangkutan untuk pengembalian dalam tahunyangsama. (2) Untuk pengembalian kelebihanpendapatanyang terjadi pada tahun-tahun padabelanja tidakterduga. sebelumnya dibebankan padaayat (1) dan ayat (2) harusdidukung (3) Pengembalian sebagaimana dimaksud dan dengan buktiyang lengkap sah. Pasal131 pendapatan perimbangan daerah yang sah dan lain-lainpendapatan Semua dana melalui rekeningkas umum daerah dan dicatat sebagaipendapatan dilaksanakan daerah,

(1)

(2)

(3) (4)

49Bagian Keempat Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah Pasal132 (1) Setiappengeluaran belanja atas bebanAPBDharusdidukung denganbu6i yang lengkap sah. dan (2) Bukti sebagaimana pada ayat (1) harus mendapatpengesahan dimaksud oleh pejabat yang benruenang bertanggung jawab atas kebenaran dan materialyang timbuldari penggunaan buktidimaksud. (3) Pengeluaran yang mengakibatkan kas bebanAPBD tidak dapatdilakukan sebelum rancangan peraturandaerahtentangAPBDditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah. (4) Pengeluaran sebagaimana kas dimaksudpada ayat (3) tidak termasukuntuk yang bersifatmengikat belanja yang bersifat dan belanja wajib yang ditetapkan dalamperaturan kepala daerah, (5) Belanjayang bersifatmengikatdan belanjayang bersifatwajib sebagaimana padaayat(4) berlaku dimaksud ketentuan dalampasal106ayat(3) dan ayat(4). Pasal133 ( 1 ) Pemberian subsidi,hibah,bantuansosial,dan bantuankeuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(1), pasal ayat(1), pasal ayat(1), dan pasal 41 42 45 47 ayat(1) dilaksanakan persetujuan atas kepaladaerah, (2) Penerima subsidi,hibah, bantuansosial,dan bantuankeuanganbertanggung jawab atas pehggunaan jasa yang diterimanya uang/barang dan/atau dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah, (3) Tatacarapemberian pertanggungjawaban dan subsidi, hibah,bantuan sosial, dan bantuan keuangansebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkandalam peraturan kepala daerah, Pasal134 (1) Dasar pengeluaran anggaran belanja yang dianggarkan tidakterduga dalamAPBD untuk mendanaitanggap darurat, penanggulangan bencana alam dan/atau bencana sosial, pengembalian kelebihan termasuk penerimaan atas daerah tahuntahun sebelumnya yang telah ditutupditetapkan dengankeputusan kepaladaerah dan diberitahukan kepada DPRDpaling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak keputusan dimaksud ditetapkan. (2) Pengeluaran belanjauntuktanggap darurat padaayat (1) sebagaimana dimaksud berdasarkan yang diusulkan kebutuhan dari instansi/lembaga berkenaan setelah mempertimbangkan efisiensidan efeKifitasserta menghindari adanyatumpang tindih pendanaan terhadapkegiatan-kegiatan telah didanaidari anggaran yang pendapatan belanja dan negara. (3) Pimpinaninstansi/lembaga penerimadana tanggap darurat bertanggungjawab atas penggunaandana tersebut dan wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan kepada atasan langsung kepala dan daerah. (4) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban belanja tidak terduga untuk tanggap darurat sebagaimana dimakud pada ayat (z) ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.

50Pasal135 pengeluaran (PPh) dan pajak Bendahara sebagaiwajib pungut pajak penghasilan penerimaan potongan seluruh lainnya, wajibmenyetorkan dan pajakyangdipungutnya ke rekening kas negarapada bank yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagai peraturan bank persepsi atau pos giro dalamjangkawaKu sesuaidenganketentuan perundang-undangan. Pasal136 Untuk kelancaranpelaksanaan tugas SKPD,kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna uang perediaanyang dikelolaoleh bendahara anggaran dapat diberikan pengeluaran, Bagian Kelima Pelaksanaan Anggaran PembiayaanDaerah Paragraf 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (S|LPA)Tahun Sebelumnya Pasal137 penerimaan Sisa lebih perhitungan anggaran(S|LPA) tahun sebelumnya merupakan pembiayaan yangdigunakan untuk: a. menutupi defisit anggaran apabila realisasipendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja; pelaksanaan kegiatan lanjutan b. mendanai atasbebanbelanja langsung; lainnyayang sampaidenganakhir tahun anggaran c. mendanai kewajiban belum diselesaikan. Pasal138 pelaksanaan (1) Bebanbelanjalangsung kegiatanlanjutansebagaimana dimaksud pada DPA-SKPD yang telah disahkan kembali dalamPasal137 huruf b didasarkan (DPAL-SKPD) menjadiDPALanjutan SKPD tahun anggaran berikutnya. oleh PPKD (2) Untuk mengesahkankembali DPA-SKPD menjadi DPAL-SKPD sebagaimana laporan akhir realisasi dimaksud pada ayat (1), KepalaSKPDmenyampaikan paling pelaksanaan fisik dan non-fisik maupunkeuangan kepadaPPKD kegiatan bulanDesember tahunanggaran berjalan. lambatpertengahan (3) lumlah anggaranyang disahkandalam DPAL-SKPD setelah terlebih dahulu pengujian dilakukan sebagai berikut: yang SP2D SPDdan/ataubelumditerbitkan a. sisaDPA-SKPD belumditerbitkan yang bersangkutan; ataskegiatan yangbelumditerbitkan SP2D; dan b. sisaSPD yang belumdiuangkan. c. SP2D :, yang telah disahkansebagaimana (4) DPAL-SKPD dimaksudpada ayat (1) dapat dijadikan dasar pelaKanaan penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian pembayaran, (5) Format DPAL-SKPD sebagaimana tercantumdalam LampiranB.III peraturan menteri ini.

5 1Paragraf2 Dana Cadangan Pasal139 (1) Danacadangan dibukukan dalamrekening tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah yangdikelola daerah olehBUD. (2) Danacadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai programdan kegiatan lain diluaryang telah ditetapkan dalamperaturan daerahtentangpembentukan danacadangan. ( 3 ) Program dan kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah sebagaimana padaayat (2) dilaksanakan dimaksud apabiladana cadangan telah mencukupi untukmelaksanakan program kegiatan. dan (4) Untukpelaksanaan programdan kegiatan sebagaimana dimakud padaayat (3) danacadangan dimaksud terlebih dahulu dipindahbukukan rekening umum ke kas daerah. (s) Pemindahbukuan sebagaimana pada ayat (4) paling tinggi sejumlah dimaksud pagudanacadangan yangakandigunakan unfukmendanai pelaksanaan kegiatan dalamtahun anggaran berkenaan sesuai denganyang ditetapkan peraturan dalam daerah tentangpembentukan danacadangan. (6) Pemindahbukuan sebagaimana pada ayat (4) dilakukan dimaksud dengansurat perintah pemindahbukuan kuasa ppKD. oleh BUD ataspersetujuan (7) Dalam hal programdan kegiatan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) telah selesai dilaksanakan target kinerjanya dan telah tercapai,maka dana cadangan . yang masihtersisapada rekening danacadangan, dipindahbukukan rekening ke kasumumdaerah. pasal 140 (1) Dalam danacadangan hal yangditempatkan padarekening danacadangan belum digunakan sesuai denganperuntukannya, tersebut dana dapatditempatkan dalam portofolio yanEmemberikan hasil tetapdengan risikorendah. (2) Penerimaan hasilbunga/deviden rekening danacadangan dan penempatan dalam portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menambahjumlah dana cadangan. (3) Portofolio sebagaimana padaayat(1) meliputi: dimaksud a. deposito; b. sertifikat bankindonesia (SBI); c. suratperbendaharaan (SpN); negara d. suratutangnegara (SUN); dan e. suratberharga yangdijamin lainnya pemerintah. (4) Penatausahaan pelaksanaan programdan kegiatan yang dibiayai dari dana cadangandiperlakukansama dengan penatausahaan pelaksanaan program/ kegiatan lainnya, Paragraf 3 Investasi Pasal141 (1) Investasi awaldan penambahan padarekening investasi dicatat penyeftaan modal (investasi) daerah,

52(2) Pengurangan, penjualan, dan/ataupengalihan investasi dicatat pada rekening yangdipisahkan penjualan (divestasi kekayaan daerah modal). Paragraf 4 Pinjaman Daerahdan Obligasi Daerah Pasal142 pinjaman daerahdilakukan Penerimaan daerahdan obligasi melaluirekening kas umumdaerah. jaminan pihaklain. Pemerintah daerah tidakdapatmemberikan ataspinjaman Pendapatan daerah dan/atau aset daerah (barang milik daerah) tidak boleh jaminanpinjaman dijadikan daerah. yang dibiayaidari obligasi Kegiatan daerahbesertabarang milik daerahyang jaminanobligasi melekat dalamkegiatan tersebut dapatdijadikan daerah.

(1) (2) (3) (4)

Pasal143 penatausahaan pinjaman Kepala SKPKD melakukan atas daerah dan obligasi daerah. Pasal 144 posisikumulatif pinjaman dan kewajiban (1) Pemerintah daerah wajib melaporkan pinjaman kepada Menteri Keuangandan Menteri Dalam Negeri setiap akhir semester tahunanggaran berjalan. pinjaman pada (2) Posisi kumulatifpinjamandan kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas: pinjaman; a. jumlahpenerimaan pinjaman (pokok b. pembayaran dan bunga); dan pinjaman. c. sisa Pasal 145 (1) Pemerintah bungadan pokok utang dan/atauobligasi daerahwajib membayar yang telahjatuh tempo. daerah yang tersediadalamAPBD/perubahan (Z) Apabilaanggaran APBDtidak mencukupi obligasi daerah sebagaimana untukpembayaran bungadan pokokutangdan/atau pembayaran padaayat(1), kepala pelampauan dimaksud daerah dapatmelakukan perubahan perubahan APBD, mendahului atausetelah Pasal 146 pembayaran (1) Pelampauan bunga dan pokok utang dan/atau obligasidaerah awal sebelumperubahan APBDdilaporkan kepadaDPRDdalam pembahasan perubahan APBD. pembayaran (Z) Pelampauan obligasi bungadan pokokutangdan/atau daerah setelah perubahan realisasi anggaran. APBD dilaporkan kepada DPRD dalamlaporan Pasal 147 (1) Kepala pembayaran pokokutangdan/atau SKPKD bungadan cicilan melaksanakan yangjatuh tempo. obligasi daerah (2) Pembayaran bunga pinjamandan/atauobligasidaerah dicatat pada rekening belanja bunga.

53( 3 ) Pembayaran denda pinjamandanlatauobligasidaerah dicatat pada rekening belanja bunga. (4) Pembayaran pokok pinjamandan/atauobligasidaerah dicatat pada rekening pokokutangyangjatuhtempo. cicilan Pasal 148 (1) Pengelolaan obligasi daerah ditetapkan peraturan dengan kepala daerah. (2) Peraturankepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurangkurangnya mengatur mengenai: a' penetapan strategi dan kebijakanpengelolaan obligasidaerah termasuk kebijakan pengendalian resiko; b. perencanaan penetapan dan portofolio pinjaman daerah; c. penerbitan obligasi daerah; d. penjualan obligasi daerah melalui lelang dan/atau tanpalelang; e. pembelian kembali obligasi jatuh tempo; daerah sebelum f. pelunasan; dan g' aKivitaslain dalamrangka pengembangan pasarperdana pasarsekunder ke obligasi daerah. (3) Penyusunan peraturankeparadaerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berpedoman padaperaturan Menteri Dalam NJgeri. Paragraf 5 Piutang Daerah Pasal 149 (1) setiappiutang daerah diselesaikan seluruhnya dengan tepatwaktu. (2) PPK-SKPD melakukanpenatausahaan atas penerimaanpiutang atau tagihan daerah yangmenjadi jawabSKPD. tanggung Pasal 150 ( 1 ) Piutang atau tagihan daerahyang tidak dapatdiselesaikan padasaat seluruhnya jatuh tempo,diselesaikan sesuai peraturan dengan perundang-undangan, (2) Piutang daerahjenis tertentusepertipiutangpajak daerahdan piutangretribusi daerahmerupakan prioritasuntuk didahulukan penyelesaiannyu ,eruii dengan peratura perundang-undangan, n Pasal 151 ( 1 ) Piutang daerah yang terjadi sebagai akibat hubungan keperdataandapat diselesaikandengan cara damai, kecuali piutang daerah yang cara penyelesa iannya diaturtersendiri dalamperaturan perundlng-undangan. (2) Piutangdaerahdapat dihapuskan dari pembukuan denganpenyelesaian secara mutlak atau bersyarat,kecuali cara penyelesaiannya diatur tersendiridalam peraturan perundang-undangan. (3) Penghapusan piutangdaerahsebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditetapkan oleh: a. kepala daerah untukjumlahsampai dengan Rp5.000.000.000,00 miliar (lima rupiah);

54b. kepala daerah dengan persetujuanDPRD untuk jumlah lebih dari (lima Rp5.000,000.000,00 miliar rupiah).

(1) (2) (3)

(4)

Pasal152 penagihan menatausahakan SKPKD piutang Kepala melaksanakan dan daerah. penagihan piutang padaayat Untukmelaksanakan daerah sebagaimana dimaksud (1), kepala penagihan, SKPKD menyiapkan buKi dan administrasi piutang Format suratpenagihan piutang suratpenagihan daerah, berulang daerah, piutangdaerah, register surat penagihan dan registersurat penagihan berulang piutang daerah tercantum dalamLampiran B.IVperaturan menteri ini. pelaksanaan Jadwal APBD tercantum dalamLampiran peraturan B.V menteri ini.

Pasal153 (1) KepalaSKPKDsetiap bulan melaporkan piutang kepada realisasipenerimaan kepala daerah. (2) BuKi pembayaran piutang SKPKD pihakketigaharusdipisahkan dari dengan buKi penerimaan ataspendapatan padatahunanggaran kas berjalan. BAB VIII PERUBAHAN APBD Bagian Peftama Dasar PerubahanAPBD Pasal 154 (1) Perubahan dapatdilakukan APBD apabila terjadi: yang tidaksesuai a, perkembangan denganasumsiKUA; yang menyebabkan pergeseran b. keadaan harusdilakukan anggaran antarunit organisasi, antar kegiatan, antarjenis belanja; dan yang menyebabkan c. keadaan saldoanggaran lebihtahun sebelumnya harus digunakan dalamtahunberjalan; d. keadaan darurat;dan e. keadaan luar biasa, (Z) Perubahan APBD hanya dapat dilakukan1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalamkeadaan biasa. luar

BagianKedua KebijakanUmumsefta Prioritasdan Ptafon Anggaran Sementara Perubahan APBD


,i

Pasal155 perkembangan tidaksesuai yang (1) Perubahan disebabkan APBD denganasumsi KUA (1) huruf a dapatberupaterjadinya dimaksud dalamPasal 154 ayat sebagaimana pelampauan proyeksipendapatan daerah,alokasibelanja atau tidak tercapainya yang semula pembiayaan ditetapkan dalamKUA. daerah, sumberdan penggunaan

-55( 2 ) Kepala daerah memformulasikan hal-hal yang mengakibatkanterjadinya perubahan APBDsebagaimana dimaksud dalam pasal 15i ayat (1) nurur a t<e dalam rancangan kebijakan umumperubahan ApBD seftappAsperubahan ApBD. ( 3 ) Dalamrancangan kebijakan ppASperubahan perubahan umum ApBDdan ApBD sebagaimana dimaksudpada ayat (z) disajikansecara lengkap penjelasan mengenai: a, perbedaan asumsi dengan yangditetapkan KUA sebelumnya; b' program dan kegiatan yang dapat diusulkanuntuk ditampung dalam perubahan APBDdenganmempertimbangkan waKu pelaksanaln sisa ApBD tahunanggaran berjalan; c. capaiantarget kinerjaprogramdan kegiatan yang harus dikurangidalam perubahan APBD apabila asumsi KUA tidaktercapai;lan d. capaian target kinerjaprogram dan kegiatan yang harusditingkatkan dalam perubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA. (4\ Ra.ncangan kebijakan umum perubahanAPBD dan ppAS perubahanApBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepadaDPRDpalinglambat peftama minggu bulanAgustus dalam tahunanggaran berjalan. (s) Ra.ncangan kebijakan umum perubahanAPBD dan ppAs perubahanAPBD sebagaimana dimaksudpada ayat (4), setelah dibahas selanjutnyadisepakati menjadi kebijakanumum perubahanApBD serta ppA peruba-han ApBD paling lambat minggukeduabulanAgustus tahunanggaran berjalan. (6) Dalam.hal persetujuan. DIRD terhadaprancangan peraturandaerah tentang perubahan APBD diperkirakan pada akhir bulan septembertahun angga.i berjalan,agar dihindariadanyapenganggaran kegiatanpembangurran friit oi dalamrancangan peraturan daerah perubahJn tentang ApBri. (7) Format rancangan kebijakan umumperubahan ApBDsebagaimana pada dimaksud ayat(5) tercantum dalamLampiran peraturan C.i menteri ini. (B) Formatrancangan perubahan PPAS ApBDsebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalamLampiran peraturan C.II menteri ini. Pasal156 ( 1 ) Kebijakan umum perubahan APBD serta ppA perubahan APBD yang telah disepakati sebagaimana dimaksuddaram pasal is5 ayat (5), masinglmasing dituangkanke dalam nota kesepakatan yang ditandalangani bersamaantara kepala daerah pimpinan dengan DPRD. (2) Formatnota kesepakatan sebagaimana padaayat (1) tercantum dimaksud dalam Lampiran C.III peraturan menteri ini. Pasal 157 Berdasarkan nota kesepakatan TIJ sebagaimana dimaksud dalampasal156 ayat (1), TAPD menyiapkanrancangansurat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD yang mem'ratprogram dan kegiatan baru dan/ataukriteria DPA-SKPD yang dapatdiubahuntukdianggarkan dalamperubahan ApBDsebagai acuanbagikepala SKPD. (2) Rancangan surat edaran keparadaerahsebagaimana dimaksudpada ayat (1) mencakup: a' PPA perubahan yangdialokasikan APBD untukprogram barudan/atau kriteria DPA-SKPD yang dapatdiubahpadasetiapSKPD blrikut rencana pendapatan dan pembiayaan;

56program dan denganprogramnasional antar dan kegiatan SKPD sinkronisasi programSKPD dengan kinerja SKPDberkenaansesuai dengan standar yangditetapkan; pelayanan minimal yangtelahdiubah RKA-SKPD dan/atauDPA-SKPD c. bataswaktu penyampaian PPKD; kepada perhatian yang perlumendapatkan dari SKPD terkaitdengan lainnya d. hal-hal prinsip-prinsip peningkatan dan efisiensi, efeKifitas, transparansi akuntabilitas prestasi pencapaian penyusunan kerja;dan anggaran dalamrangka PPA keb'tjakan umum perubahan APBD, lampiran meliputi sebagai e. dokumen perubahan APBD,kode rekeningAPBD,format RM-SKPDdan/atau DPPAdan harga. SKPD, standar analisa belanja standar yang dapatdiubah penyusunan (3) Pedoman dan/atau kriteriaDPA-SKPD RKA-SKPD oleh kepala daerah paling dimaksudpada ayat (1), diterbitkan sebagaimana tahunanggaran berjalan. ketigabulanAgustus lambat minggu b. Pasal158 dimaksuddalam Pasal157 ayat ( 1 ) RKA-SKPD sebagaimana Tata cara penyusunan Pasal 92, Pasal93, Pasal94, Pasal95, 91, ketentuan dalam Pasal90, Pasal berlaku 98, 99, 96, 97, Pasal Pasal Pasal dan Pasal Pasal159 dalam Pasal157 ayat (1) dapat dimaksud DPA-SKPD sebagaimana Perubahan capaian target kinerja program dan berupa peningkatanatau pengurangan semula. dariyangtelahditetapkan kegiatan atau pengurangancapaiantarget kinerja program dan kegiatan Peningkatan dalam format dokumen dimaksudpada ayat (1) diformulasikan sebagaimana (DPPA-SKPD). pelaksanaan perubahan anggaran SKPD dijelaskancapaiantarget kinerja, kelompok,jenis, Dalam format DPPA-SKPD baik sebelum belanjaserta pembiayaan obyek, dan rincian obyek pendapatan, perubahan. perubahan setelah maupun dilakukan dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Format DPPA-SKPD sebagaimana Lampiran C.IVperaturanmenteriini. Bagian Ketiga PergeseranAnggaran Pasal160 dan antarjenis belanja antarkegiatan, antarunit organisasi, anggaran Pergeseran antar dimaksuddalam Pasal154 ayat (1) huruf b sefta pergeseran sebagaimana obyekbelanjadiformulasikan dan antarrincian dalamjenis belanja obyekbelanja dalamDPPA-SKPD. antar rincian obyek belanjadalam obyek belanja berkenaandapat Pergeseran PPKD, dilakukan ataspersetujuan atas dilakukan Pergeseran antar obyek belanjadalamjenis belanjaberkenaan persetujuan daerah. sekretaris padaayat (2) dan ayat(3) dilakukan dimaksud sebagaimana Pergeseran anggaran APBD dengan cara mengubah peraturankepala daerah tentang penjabaran dalam rancangan dianggarkan untuk selanjutnya sebagaidasar pelaksanaan, peraturan APBD. daerahtentangperubahan

(1)

(2)

(3)

(4)

(1)

(2) (3)
(4)

- 5 7-

dapatdilakukan dengan caramerubah peraturan daerah tentang APBD. (6) Anggaranyang mengalamiperubahanbaik berupa penambahan dan/atau pengurangan akibat pergeseran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dijelaskan dalamkolomketerangan peraturan kepaladaerahtentangpenjabaran perubahan APBD. (7) Tata carapergeseran sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) diaturdalam peraturan kepala daerah.

(s) Pergeseran anggaran antarunit organisasi, antarkegiatan, antarjenis belanja dan

Bagian Keempat Penggunaan SaldoAnggaran LebihTahunSebelumnya Dalamperubahan APBD


Pasal161 ( 1 ) Saldoanggaran lebihtahun sebelumnya merupakan sisa lebihperhitungan tahun anggaran sebelumnya.

(2) Keadaan yang menyebabkan saido anggaranlebih tahun sebelumnya harus


a.

digunakan dalam tahun anggaran berjalansebagaimana dimaksud dalam pasal 154ayat(1) hurufc dapatberupa: membayar bungadan pokokutangdan/atau obligasi yang melampaui daerah anggaran yangtersedia mendahului perubahan APBD sebagaimana dimaksud dalamPasat 145ayat(2); melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokokutang; mendanai kenaikan gaji dan tunjangan pNS akibat adanya kebijakan pemerintah; mendanai kegiatan pasal13g; lanjutan sesuai dengan ketentuan mendanaiprogramdan kegiatanbaru dengan kriteria harus diselesaikan sampai denganbatasakhirpenyelesaian pembayaran dalamtahunanggaran berjalan; dan mendanai kegiatan-kegiatan yang capaian target kinerjanya ditingkatkan dari yangtelahditetapkan semula dalamDpA-sKpD tahunSnggarun yang be6alan dapat diselesaikan sampaidengan batas akhir penye'iesaian pembayarai dalamtahunanggaran berjalan.

b. c' d. e'

t'

(3) Penggunaan saldo anggarantahun sebelumnya untuk pendanaan pengeluaran sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf f diformulasikan terlebih dahuludalamDppA-SKpD. (4) Penggunaan saldoanggaran lebihtahunsebelumnya untukmendanai pengeluaran sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf d diformulasikan terlebih dahulu dalamDPAL-SKPD.

(s) Penggunaan anggaran tahunsebelumnya mendanai saldo lebih untuk pengeluaran


sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf e diformulasikan terlebihdafrulu dalamRKA-SKPD.

58BagianKelima PendanaanKeadaanDarurat Pasal162 (1) Keadaan dimaksuddalam Pasal 154 ayat (1) huruf d darurat sebagaimana sebagai berikut: kriteria memenuhi sekurang-kurangnya pemerintah dariaKivitas daerah dantidak kegiatan normal a. bukanmerupakan sebelumnya; dapatdiprediksikan b. c. d. terjadi secara berulang; tidakdiharapkan pemerintah daerah; dan dan pengaruh berada diluarkendali

pemulihan yangsignifikan anggaran dalamrangka terhadap memiliki dampak yangdisebabkan keadaan oleh darurat. yang pengeluaran (Z) Dalamkeadaan daerahdapatmelakukan darurat,pemerintah yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan belum tersedia anggarannya, perubahan APBD, (3) Pendanaan sebagaimana keadaandarurat yang belum tersediaanggarannya padaayat(2) dapatmenggunakan belanja tidakterduga. dimaksud dapatdilakukan dengan cara: (4) Dalam belanja tidakterduga tidakmencukupi hal ulang capaiantarget kinerja dana dari hasil penjadwalan a. menggunakan program berjalan; dan/atau tahunanggaran lainnya dalam dan kegiatan memanfaatkan uang kasyangtersedia. (5) Pengeluaran dimaksudpada ayat (2) termasuk belanja untuk sebagaimana yang kriterianya dalamperaturandaerahtentang ditetapkan keperluan mendesak APBD. dimaksudpada ayat (5) (6) Kriteriabelanjauntuk keperluan sebagaimana mendesak mencakup: yang anggarannya pelayanan belum dasarmasyarakat dan kegiatan a. program dan berjalan; tersedia dalamtahunanggaran b. keperluan mendesaklainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan yang lebihbesarbagipemerintah daerahdan masyarakat. kerugian b. (7) Penjadwalan ulang capaiantarget kinerjaprogramdan kegiatanlainnyadalam dimaksud pada ayat (4) huruf a tahun anggaran berjalan sebagaimana dahuludalamDPPA-SKPD. terlebih diformulasikan padaayat(6) dimaksud sebagaimana (S) Pendanaan daruratuntukkegiatan keadaan dahuludalamRKA-SKPD. diformulasikan terlebih (9) Dalam hal keadaan darurat terjadi setelah ditetapkannyaperubahanAPBD, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia dalam laporan realisasi tersebut disampaikan dan pengeluaran anggarannya, anggaran. padaayat(9) dimaksud (10) Dasarpengeluaran sebagaimana untuk kegiatan-kegiatan dasarpengesahan untukdijadikan terlebih dahuludalamRKA-SKPD diformulasikan persetujuan daerah. sekretaris setelahmemperoleh DPA-SKPD PPKD oleh (11) PelaKanaanpengeluaranuntuk mendanaikegiatan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaKud pada ayat (2) dan ayat (5) terlebih dahulu ditetapkan peraturan daerah. derrgan kepala

- 5 9Bagian Keenam PendanaanKeadaanLuar Biasa pasal 163 (1) Keadaan luar biasasebagaimana dimakud dalampasal154 ayat (1) huruf e merupakan keadaan yang menyebabkanestimasi penerimaan dan/atau pengeluaran dalamAPBDmengalami kenaikan atau penurunan lebih besardari 50% (limapuluhpersen). (2) Persentase 50Yo (lima puruh persen)sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan selisih(gap) kenaikan atau penurunan antarapendapatan dan'belan3a dalam APBD. pasal 164 (1) Dalamhal kejadianluar biasayang menyebabkan estimasipenerimaan dalam APBDmengalami peningkatan lebihdari 50o/o (lima puluh persen)sebagaimana dimaksud dalam.Pasal ayat (1), dapatdilakukan'penambahan 163 kegiat-an baru dan/ataupenjadwalan ulang/peningkatan capaiantarget kinerja pr6gramdan kegiatan dalamtahunanggaran berjalan. (2) Penambahan kegiatan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diformulasikan terlebih dahulu dalamRKA-SKPD. (3) Penjadwalan ulang/peningkatan capaiantarget kinerja program dan kegiatan sebagaimana dimaksud padaayat(1) diformulasikan terlebih Jahuludalam6ppnSKPD. (4) RKA-SKPD DPpA-sKpD dan sebagaimana pada ayat (2) dan ayat (3) dimaksud digunakansebagai dasar penyusunan rancanganperaturan daerah tentang perubahan kedua APBD. Pasal165 hal kejadianluar biasayang menyebabkan estimasipenerimaan dalam ?g$,t APBDmengalami penurunan rebihdar:i50% (lima puluh persen)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 ayat (t), maka dapat dilakukan penjldwalan ulang/pengurangan , target kinerja programdan kegiatantainnya capaian dalam tahunanggaran berjalan. (2) Penjadwalan ulang/pengurangan capaian targetsebagaimana padaayat dimaksud (1) diformulasikan dalamDppA-SKpD, ke (3) DPPA-SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat (2) digunakansebagai dasar penyusunan rancangan peraturan daerah perubahan tentang kedua APBD. (1) Bagian Ketujuh penyiapan RaperdaperubahanAPBD pasal 166 dianggarkan dalamperubahan yang telah disusun APBD oleh SKpDdisampaikan kepada PPKD untukdibahas lebihlanjutolehTApD. (2) Pembahasan TAPDdilakukanuntuk menelaah oleh kesesuaian antara RKA-SKPD dan DPPA-sKPD sebagaimana dimaksud padaayat (1) dengankebijakan umum perubahan APBDserta PpAperubahan ApBD,prakiraan rnul-,yung direncanakan atau yang telah disetujui dan dokumenperencanaan lainnya,serta capaian kinerja, indikatorkinerja,standaranalisis belanja,standarsatuan harga, dan standar pelayanan minimal.

( 1 ) RKA-SKPD memuatprogram yang dan kegiatan baru dan DppA-sKpD yang akan

60yang memuatprogram (3) Dalamhal hasilpembahasan RKA-SKPD DPPA-SKPD dan dan kegiatan yang akan dianggarkandalam perubahan APBD terdapat dimaksudpada ayat (2), SKPD sebagaimana denganketentuan ketidaksesuaian penyempurnaan. melakukan Pasal167 yang yang memuatprogram baru dan DPPA-SKPD akan (1) RKA-SKPD dan kegiatan yang telah disempurnakan perubahan oleh SKPD, APBD dalam dianggarkan lebihlanjutolehTAPD. PPKD untukdibahas kepada disampaikan yang akan yang memuatprogramdan kegiatanbaru dan DPPA-SKPD (2) RKA-SKPD yang telah dibahas bahan TAPD,dijadikan APBD dianggarkan dalamperubahan peraturan APBDdan rancangan penyusunan tentangperubahan daerah rancangan perubahan penjabaran peraturan olehPPKD, APBD tentang kepala daerah Bagian Kedelapan Penetapan Perubahan APBD Paragraf 1 Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan RancanganPeraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Perubahan APBD Pasal168 peraturandaerahtentang perubahan APBDdan peraturankepaladaerah Rancangan perubahan APBDyang disusunoleh PPKDmemuat pendapatan, tentangpenjabaran perubahandan yang tidak mengalami yang mengalami belanjadan pembiayaan perubahan. Pasal169 peraturandaerah tentang perubahanAPBDsebagaimana dimaksud (1) Rancangan peraturan APBD daerahtentangperubahan dalamPasal168 terdiri dari rancangan beseftalampirannya. dimaksud pada ayat (1) (2) Lampiranrancanganperaturan daerah sebagaimana terdiridari: perubahan APBD; a. ringkasan daerah dan b, ringkasanperubahanAPBD menurut urusan pemerintahan organisasi; daerah,organisasi, APBDmenuruturusanpemerintahan c. rincianperubahan pendapatan, dan pembiayaan; belanja perubahanbelanja menurut urusan pemerintahandaerah, d. rekapitulasi programdan kegiatan; organisasi, perubahan dan keterpaduan belanjadaerahuntuk keselarasan e. rekapitulasi daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan urusan pemerintahan negara; keuangan jumlah pegawai golongan per dan per jabatan; f. daftarperubahan g. Laporan keuangan pemerintah daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerahterdiridari: 1) laporan realisasianggaranyang telah ditetapkandengan peraturan yang anggaran tahunperubahan sebelum daerah1 (satu)tahunterakhir direncanakan;

- 6 1neracayang telah ditetapkan denganperaturan daerah1 (satu)tahun terakhir sebelum tahunperubahan yangdirencanakan; anggaran 3) laporanarus kas yang telah ditetapkan dengan peraturandaerah 1 (satu) tahun terakhir sebelum tahun perubahananggaran yang direncanakan; 4) catatanatas laporankeuangan yang telah ditetapkan denganperaturan daerah1 (satu)tahunterakhir sebelum yang tahunperubahan anggaran direncanakan; h. daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang berum diselesaikan dianggarkan dan kembali dalamtahunanggaran dan ini; i. daftarpinjaman daerah. Formatrancangan peraturan daerahtentangperubahan APBDbesertalampiran sebagaimana pada ayat (1) tercantum dimaksud dalam Lampiran c.V peraturan menteri ini. Pasal170 Rancanganperaturan kepala dderah tentang penjabaran perubahan APBD sebagaimana dimakud dalamPasal 169ayat (2) terdiridari rancangan peraturan kepala daerah perubahan tentangpenjabaran ApBDbeserta lampirannya. Lampiran peraturan rancangan kepaladaerahsebagaimana padaayat dimaksud (1) terdiridari: a. ringkasanpenjabaranperubahananggaranpendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah; dan b. penjabaran perubahan APBD menurut organisasi,program, kegiatan, jenis, obyek,rincianobyekpendapatan, kelompok, belanjadan pembiayaan. Formatrancangan peraturankepaladaerahtentangpenjabaran perubahan APBD besefta lampiran sebagaimana padaayat(1) tercantum dimaksud dalamLampiran C.VIperaturan menteriini. 2)

(3)

(1)

(2)

(3)

Pasal171 (1) Rancangan peraturan daerahtentangperubahan APBDyang telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada kepala daerah. (2) Rancangan peraturandaerahtentangperubahan APBDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat. (3) Sosialisasi peraturan rancangan daerahtentang perubahan APBDsebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat memberikaninformasimengenai hak dan kewajibanpemerintahdaerah serta masyarakat perubahan dalam pelaksanaan APBD tahunanggaran yangdirencanakan. (4) Penyebarluasan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dilaksanakan sekretariat oleh daerah. Paragraf 2 Penyampaian,pembahasandan penetapan RaperdaPerubahanAPBD Pasal172 (1) Kepaladaerah menyampaikan peraturandaerahtentang perubahan rancangan APBD,beserta lampirannya kepadaDPRDpaling lambat minggu kedua bulan September tahunanggaran berjalan persetujuan untukmendapatkan bersama.

62(2) Penyampaian peraturan rancangan padaayat (1) daerahsebagaimana dimaksud perubahan disertai dengan notakeuangan APBD. (3) DPRD menetapkan agenda pembahasan rancangan peraturan daerah padaayat(1). sebagaimana dimaksud peraturan (4) Pembahasan pada kebijakanumum rancangan daerahberpedoman perubahan yang telah disepakati APBD sertaPPAperubahan APBD antarakepala daerah dan pimpinan DPRD. (5) Pengambilan peraturandaerah keputusan DPRDuntuk menyetujuirancangan pada ayat (1) palinglambat3 tentangperubahan APBDsebagaimana dimaksud (tiga)bulansebelum yangbersangkutan tahunanggaran berakhir, (6) Formatsusunannota keuangan perubahan pada APBDsebagaimana dimaksud ayat (2) tercantum dalamLampiran C.VIIperaturan menteriini. (7) Format persetujuanbersama rancanganperaturan daerah tentang perubahan pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran APBDsebagaimana dimaksud C.VII peraturan menteriini. (8) Jadwalperubahan APBD tercantum dalamLampiran C.XIXperaturan menteriini. Paragraf 3 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Perubahan APBD Pasal173 peraturan Tata caraevaluasi dan penetapan rancangan daerahtentangperubahan peraturan gubernurtentang penjabaran APBDprovinsidan rancangan perubahan APBD provinsi menjadi peraturan daerah dan peraturan gubernur berlaku ketentuan Pasal110 ayat (1), ayat (2), ayat(3), dan ayat (4). Dalamhal MenteriDalam Negerimenyatakan bahwa hasil evaluasirancangan peraturandaerah tentang perubahan peraturangubernur APBDdan rancangan tentang penjabaranperubahanAPBDbertentangan dengan kepentingan urnum yang lebih tinggi, gubernurbersamaDPRD dan peraturanperundang-undangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak melakukanpenyempurnaan diterimanya hasilevaluasi. Apabila hasilevaluasi tidak ditindaklanjuti gubernur oleh dan DPRD, dan gubernur tetap menetapkanrancanganperaturandaerah tentang perubahanAPBDdan rancanganperaturan gubernur tentang penjabaranperubahanAPBD menjadi peraturandaerah dan peraturangubemur, MenteriDalam Negeri membatalkan peraturandaerahdan peraturangubernurdimaksudsekaligus menyatakan tidak diperkenankan melakukan perubahanAPBD dan tetap berlaku APBD tahun anggaran berjalan. Pembatalan peraturan daerah dan peraturan gubernur serta pernyataan berlakunya padaayat (3) ditetapkan APBD tahun berjalan sebagaimana dimaksud dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 174 (1) Tata caraevaluasi peraturan dan penetapan rancangan daerahtentangperubahan APBD kabupaten/kota dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabaranperubahan APBD kabupaten/kota menjadi peraturan daerah dan peraturan bupati/walikota berlakuketentuan Pasal111 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat(4).

-63-

( 2 ) Dalam hal Gubernurmenyatakan hasil evaluasirancangan peraturandaerah

tentang APBD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentangpenjabaran ApBD tidaksesuai dengankepentingan umumdan peraturan perundJng-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota bersama DpRDmelakukan penyempurnaan paling lama7 (tujuh)hari kerjaterhitung sejakditerimanya hasilevaluasi. ( 3 ) Apabilahasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan DpRD,dan bupati/walikotatetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBDdan rancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabaran perubahanAPBD menjadi peraturandaerah dan peraturan bupati/walikota, gubernur membatalkan peraturan daerah dan peraturan bupati/walikota dimaksud, sekaligus menyatakan tidakdiperkenankan perubahan melakukan APBD dan tetap berlaku APBD tahunanggaran berjalan. (4\ Pembatalan peraturan daerah dan peraturanbupati/walikota serta pernyataan berlakunya APBD tahun berjalan sebagaimana padaayat (3) ditetapkan dimaksud dengan gubernur. keputusan Pasal175 (1) Paling lama7 (tujuh) hari kerjasetelah pembatalan sebagaimana dimakud dalam Pasal 173 ayat (4) dan Pasal 174 ayat(4), kepala daerahharusmemberhentikan pelaksanaan peraturan daerah dan selanjutnyaDPRD bersama kepala daerah peraturan mencabut daerah dimaksud. (2) Pencabutan peraturandaerahsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan peraturan daerah tentang pencabutan peraturan Oaerafr tentang perubahan APBD. Pasal176 Gubernurmenyampaikan hasil evaluasiyang dilakukan atas rancanganperaturan daerah kabupaten/kota tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentangpenjabaran perubahan APBD kepada Menteri Dalam Negeri. Pasal 177 Tata carapenyempurnaan evaluasi hasil sebagaimana dimakud dalampasal173 ayat (2) dan Pasal ayat (2) berlaku 174 ketentuan dalampasal113. Paragraf 4 PelaksanaanperubahanAnggaran SKpD Pasal 178 ( 1 ) PPKD palinglama 3 (tiga) hari kerjasetelah peraturan daerahtentangperubahan APBDditetapkan, memberitahukan kepada semuakepalasKpD agar menyusun rancangan DPA-SKPD terhadapprogramdan kegiatanyang dianggarkan dalam perubahan APBD. (2) DPA-SKPD yang mengalami perubahan dalamtahun berjalanseluruhnya harus disalin kembali dalamDokumen ke Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat (DppA-SKpD). Daerah (3) DalamDPPA-SKPD sebagaimana padaayat (2) terhadaprincianobyek dimaksud pendapatan,belanja atau pembiayaan yang mengalami penambahanatau pengurangan atau pergeseran harus disertaidengan penjelasanlatar belakang perbedaan jumlah anggaran baik sebelum perubahan dilakukan maupunsetelah perubahan. dilakukan

64(4) DPPA-SKPD dapat dilaksanakan setelah dibahas TAPD,dan disahkan oleh PPKD persetujuan berdasarkan sekretaris daerah. BAB IX PENGELOLAAN KAS Bagian Peftama PengelolaanPenerimaandan PengeluaranKas Pasal179 jawab terhadap (1) BUDbertanggung pengelolaan penerimaan pengeluaran dan kas daerah. (2) Untukmengelola daerah padaayat (1), BUDmembuka kas sebagaimana dimaksud kas rekening umumdaerahpadabankyangsehat. (3) Penunjukan bank yang sehat sebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditetapkan dengankeputusan kepaladaerahdan diberitahukan kepadaDPRD. Pasal180 pelayanan pelaksanaan penerimaan pengeluaran kepada Untukmendekatkan dan kas SKPDatau masyarakat BUD dapat membuka rekening penerimaandan rekening padabankyangditetapkan pengeluaran olehkepala daerah. Pasal 181 penerimaan (1) Rekening sebagaimana dimaksud dalamPasal180 digunakan untuk penerimaan menampung daerahsetiaphari. (2) Saldo penerimaan padaayat (1) setiapakhirhari rekening sebagaimana dimaksud kerjawajib disetorkan seluruhnya rekening umum daerah. ke kas Pasal182 pengeluaran (1) Rekening sebagaimana dimakud dalamPasal180 diisidengandana yang bersumber dari rekening umumdaerah. kas padarekening (2) Jumlahdanayang disediakan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan yang telah ditetapkan dengan rencanapengeluaran dalamAPBD. Bagian Ke{ua PengelolaanKas Non Anggaran Pasal 183 penerimaan (1) Pengelolaan non anggaran kas mencerminkan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah. (2) Penerimaan sebagaimana padaayat(1) seperti: kas dimaksud a. potongan Taspen; b. potongan Askes; c. potongan PPh; d. potongan PPN;

65e. penerimaan titipanuangmuka; f . penerimaan jaminan; uang dan g. penerimaan yangsejenis. lainnya Pengeluaran sebagaimana kas padaayat(1) seperti: dimaksud a, penyetoran Taspen; b. penyetoran Askes; c. penyetoran PPh; d. penyetoran PPN; e. pengembalian titipanuangmuka; f . pengembalian jaminan; uang dan g. pengeluaran yangsejenis. lainnya Penerimaan kas sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diperlakukan sebagai penerimaan perhitungan fihakketiga. Pengeluaran kas sebagaimana dimakud pada ayat (3) dilakukansebagai pengeluaran perhitungan fihakketiga. Informasi penerimaan dan pengeluaran sebagaimana kas kas padaayat dimaksud (2) dan ayat(3) disajikan dalamlaporan aruskasaKivitasnon anggaran. Penyajian informasi sebagaimana dimaksud padaayat (6) sesuai denganStandar Akuntansi Pemerintahan. Tata cara pengelolaan non anggaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalamperaturan kepala daerah. BABX PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH Bagian pertama penatausahaanKeuangan Daerah Azas Umum Pasal184 (1) Pengguna anggaran/kuasapengguna anggaran, bendahara penerimaan/ pengeluaran dan orang atau badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan lesuai peraturan dengan perundang-undangan. (z) Pejabat yang menandatangani dan/ataumengesahkan dokumenyang berkaitan dengansurat bukti yang menjadidasarpenerimaan dan/ataupengeluaran atas pelaksanaan APBDbertanggung jawab terhadapkebenaran materialdan akibat yangtimbuldari penggunaan suratbuktidimaksud. Bagian Kedua penatausahaanKeuangan Daerah Pelaksanaan Pasal185 (1) Untukpelaksanaan APBD, kepala daerah menetapkanl a. pejabat yang diberiwewenang menandatangani SpD; b. pejabat yangdiberiwewenang menandatangani SpM; c. pejabat yang diberiwewenang mengesahkan SpJ; d, pejabat yang diberiwewenang menandatangani Sp2D;

(3)

(4) (5) (6) (7) (B)

66e, t. penerimaan bendahara pengeluaran; dan bendahara yang mengelolabelanja bunga, belanja subsidi, bendaharapengeluaran belanjahibah, belanjabantuansosial,belanjabagi hasil,belanjabantuan pembiayaan padaSKPKD; keuangan, tidakterduga, pengeluaran dan belanja pembantudan bendahara pengeluaran pembantu g. bendaharapenerimaan SKPD; dan pelaksanaan APBD. h. pejabat lainnya dalamrangka pejabat yang ditunjuk sebagai kuasa penggunaanggaran/kuasa Penetapan pengguna dimaksudpada ayat (1) huruf b dilaksanakan barang sebagaimana dengan sesuai kebutuhan. pejabat lainnya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf h, Penetapan kepada kepala SKPD. didelegasikan kepala oleh daerah padaayat(3) mencakup: lainnya sebagaimana dimaksud Pejabat yang melaksanakan fungsitata usahakeuangan a, PPK-SKPD diberiwewenang padaSKPD; yang diberiwewenang kegiatan dari melaksanakan atau beberapa satu b. PPTK suatuprogramsesuai dengan bidangtugasnya; surat bukti pemungutan c. pejabat yang diberi wewenangmenandatangani pendapatan daerah; kas dan buKi penerimaan d. pejabat yang diberi wewenangmenandatangani yangsah;dan buKi penerimaan lainnya e. pembantu bendahara penerimaan dan/atau pembantu bendahara pengeluaran. dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) Penetapanpejabat sebagaimana berkenaan. tahunanggaran dilaksanakan sebelum dimulainya

(2)

(3) (4)

(5)

Pasal186 penerimaan (1) Untukmendukung dan bendahara kelancaran tugasperbendaharaan, pengeluaran olehpembantu bendahara. bendahara dapatdibantu (2) Pembantu bendahara penerimaansebagaimanadimaksud pada ayat (1) kasiratau pembuatdokumenpenerimaan melaksanakan fungsisebagai (3) Pembantu bendahara pengeluaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) pembuat dokumen pengeluaran uang atau melaksanakan fungsi sebagaikasir, pengurusan gaji. Bagian Ketiga Penerimaan Penatausahaan Pasal 187 (1) Penerimaan kas daerahdisetorke rekening umurndaerahpadabank pemerintah yangditunjukdan dianggap setelah notakredit. kuasaBUDmenerima sah (2) Penerimaan daerahyang disetorke rekeningkas umum daerah sebagaimana padaayat(1), dilakukan dengan cara: dimaksud ke a. disetorlangsung bankolehpihakketiga; kantorposoleh keuangan dan/atau lembaga banklain,badan, b. disetormelalui pihakketiga;dan penerimaan pihakketiga. oleh bendahara c, disetormelalui

. 6 7(3) Benda berharga seperti karcis retribusi sebagai tandabuktipembayaran pihak oleh ketigakepada bendahara penerimaan sebaglimana dimaksud padaayat (2) i-ruruf c diterbitkan disahkan dan olehppKD. pasal 188 Dalam daerah hal yang karenakondisi geografisnya dijangkau sulit dengankomunikasi dan transportasi sehinggamelebihibataswaktu'penyetoran sebagairiana dimaksud dalamPasal ayat(2) ditetapkan 187 peraturan daram kepala daerah. Pasal189 (1) Bendahara penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan penyetoran penerimaan dan atas yangmenjadi jawabnya. tanggung (2) Penatausahaan atas penerimaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan: a. bukukasumum; b. bukupembantu rincian per objekpenerimaan; dan c. bukurekapitulasi penerimaan harian. (3) Bendahara penerimaan dalammelakukan penatausahaan sebagaimana dimaksud padaayat(2) menggunakan: a. suratketetapan pajakdaerah (SKp-Daerah); b. surat ketetapan (SKR); retribusi c. surattandasetoran(STS); d. surattanda bukti pembayaran; dan e. buktipenerimaan yangsah. lainnya (4) Bendaharapenerimaanpada sKpD wajib mempertanggungjawabkan secara administratif atas pengelolaan uang yang menjaditanggungjawabnyadengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan-liepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui palinglambattangial 10 PPK-SKPD bulanberikutnya. (5) Bendaharapenerimaan pada sKpD wajib mempeftanggungjawabkan secara fungsionalatas pengelolaan uang yang menjadi.tanggung l-awabnyadengan . menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaanliepada ppKD selaku BUDpalinglambattanggal10 bulanberikutnya. (6) Laporan pertanggungjawaban penerimaan sebagaimana pada ayat (4) dimaksud dan ayat(5) dilampiri dengan: a. bukukasumum; b. bukupembantu rincian per objekpenerimaan; c. bukurekapitulasi penerimaan harian; dan d. buktipenerimaan yangsah. lainnya {7) PPKDselaku BUD melakukanverifikasi,evaluasidan analisis atas laporan peftanggungjawaban bendahara penerimaan padaSKPDsebagaimana dimaksud padaayat (5). (B) Verifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimakud pada ayat (7) dilakukan dalamrangkarekonsiliasi penerimaan. (9) Mekanisme dan tatacaraverifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimaksud padaayat(8) diaturdalamperaturan kepala daerah. (10) Formatbuku kas umum, buku pembantu rincian per objek penerimaan buku dan -pada rekapitulasi penerimaan hariansebagairnana dimaksud ayat (2) tercantum dalamLampiran peraturan D.I menteri ini.

68(11) Formatsurat ketetapanpajak daerah,surat ketetapanretribusi,surat tanda padaayat (3) dimaksud sebagaimana dan setoran, surattandabuktipembayaran ini, menteri D.II dalamLampiran peraturan tercantum (12) Format laporan peftanggungjawaban bendahara penerimaan sebagaimana padaayat (a) dan ayat(5) tercantum D.III peraturan dalamLampiran dimaksud ini. menteri Pasal190 geografis ataspertimbangan kondisi (1) Dalam obyekpendapatan daerah tersebar hal kewajibannya wajib pajak dan/atau wajib retribusitidak mungkin membayar langsungpada badan, lembagakeuanganatau kantor pos yang beftugas penerimaan, dapatditunjuk tugasdan fungsibendahara melaksanakan sebagian pembantu. penerimaan bendahara penatausahaan (Z) Bendaharapenerimaan pembantu wajib menyelenggarakan dan penyetoranatas penerimaanyang menjadi terhadapseluruh penerimaan jawabnya. tanggung (3) Penatausahaan atas penerimaansebagaimanadimaksud pada ayat (2) menggunakan: a. bukukasumum;dan pembantu. harian b. bukukaspenerimaan penatausahaan pembantu sebagaimana penerimaan dalammelakukan (4) Bendahara padaayat(3) menggunakan: dimaksud pajakdaerah(SKP-Daerah); a. suratketetapan (SKR); retribusi b. suratketetapan (STS); c. surattandasetoran dan d. surattanda buKi pembayaran; yangsah. lainnya e. buKi penerimaan menyampaikan laporan (5) Bendahara penerimaan pembantu wajib paling lambat penerimaan penerimaan pertanggungjawaban kepadabendahara tanggal5 bulanberikutnya. verifikasi, penerimaan dimaKudpadaayat (5) melakukan (6) Bendahara sebagaimana penerimaan. pertanggungjawaban ataslaporan dan evaluasi analisis padaayat pembantu dimaksud sebagaimana (7) Formatbuku kas penerimaan harian menteriini' D.IV peraturan (3) huruf b tercantumdalamLampiran Pasat191 atau kantorpos keuangan bank,badan,lembaga daerahdapatmenunjuk Kepala penerimaan. yangbertugas tugasdanfungsibendahara sebagian melaksanakan pada dimaksud atau kantor pos sebagaimana Ban( badan,lembagakeuangan kas umumdaerah ke uangyang diterimanya rekening seluruh ayat (1) menyetor palinglama 1 (satu) hari kerjaterhitungsejakuangkas tersebutditerima. dan yangsulit dijangkau geografis dengankomunikasi kondisi Ataspertimbangan ketentuanbatas waKu penyetoransebagaimana transportasi,dapat melebihi kepaladaerah. padaayat (2) ditetapkan dalamperaturan dimaksud dimaksudpada Bank, badan, lembagakeuanganatau kantor pos sebagaimana kas yang diterimanyakepada seluruhuang ayat (1) mempertanggungjawabkan BUD. daerah melalui kepala padaayat dimaksud sebagaimana dan Tatacarapenyetoran pertanggungjawaban peraturan daerah' (4) ditetapkan kepala (2), ayat(3), dan ayat dengan

(t) (2)

(3)

(4)

(5)

-69Pasal192 ( 1 ) Bendahara penerimaan pembantu wajibmenyetor seluruh uangyang diterimanya ke rekening umumdaerah kas paling lama1 (satu)hari kerjaterhitung sejakuang kastersebut diterima. ( 2 ) Bendahara penerimaan pembantumempertanggungjawabkan penerimaan bukti dan bukti penyetoran seluruh dari uangkas yang diterimanya kepadabendahara Denerimaan,

Pasal 193 Pengisian penatausahaan dokumen penerimaan menggunakan dapat aplikasi komputer dan/atau elektronik alat lainnya.
Pasal194 Dalam bendahara hal penerimaan berhalangan, maka: a. apabila melebihi (tiga) hari sampai 3 selama-lamanya(satu) bulan,bendahara 1 penerimaan tersebutwajib memberikan suratkuasakepadapejabatyang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendaharapenerimlan atas tanggungjawab bendahara penerimaan yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD; b. apabilamelebihi1 (satu) bulan sampaiselama-lamanya (tiga) bulan, harus 3 ditunjukpejabatbendahara penerimaan diadakan dan beritaacari serahterima; c. apabila bendaharapenerimaan sesudah3 (tiga ) bulan belum juga dapat melaksanakan tugas,makadianggap yangbersangkutan telah mengundurkan diri atau berhentidari jabatan sebagai penerimaan bendahara dan oleh karenaitu segera penggantinya. diusulkan pasal 195 prosedur Ringkasan penatausahaan penerimaan bendahara tercantum dalamLampiran D.Vperaturan menteri ini. Bagian Keempat pengeluaran Penatausahaan Paragraf I PenyediaanDana Pasal196 (1) Setelah penetapan anggaran kas, ppKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SpD. (2) SPD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disiapkan oleh kuasa BUD untuk ditandatangani ppKD. oleh Pasal 197 ( 1 ) Pengeluaran atas bebanAPBD kas dilakukan berdasarkan atau dokumen SPD lain yangdipersamakan dengan SpD. (2) Format sPDsebagaimana padaayat(1) tercantum dimaksud dalamLampiran D.VI peraturan menteriini.

-70Paragraf 2 Permintaan Pembayaran Pasal198 (1) Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakandengan SPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 ayat (1), bendaharapengeluaran mengajukan pengguna SPPkepadapengguna anggaran/kuasa anggaran melalui PPK-SKPD. (2) SPP sebagaimana dimaKudpadaayat(1) terdiridari: (SPP-UP); a. SPP UangPersediaan b. SPP GantiUang(SPP-GU); SPP c, Tambahan Uang(SPP-TU); dan (SPP-LS). d. SPP Langsung (3) Pengajuan sebagaimana padaayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c SPP dimaksud dilampiri penggunaan dengandaftar rincianrencana dana sampaidenganjenis belanja. Pasal199 ( 1 ) Penerbitandan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh bendahara pengeluaranuntuk memperolehpersetujuandari pengguna anggaran/kuasa pengguna pengisian anggaran melalui PPK-SKPD dalamrangka uangpersediaan. (2) Dokumen padaayat(1) terdiridari: SPP-UP sebagaimana dimaksud a. 'surat pengantar SPP-UP; b. ringkasan SPP-UP; c, rincian SPP-UP; d. salinan SPD; e. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh penggunaanggaran/kuasa penggunaanggaranyang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selainuang persediaan saat pengajuan SP2D kepadakuasaBUD;dan f. lampiran yangdiperlukan. lain Pasal 200 ( 1 ) Penerbitandan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperolehpersetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna ganti uangpersediaan. anggaran melalui PPK-SKPD dalamrangka padaayat(1) terdiridari: (2) Dokumen SPP-GU sebagaimana dimaksud pengantar a . surat SPP-GU; b. ringkasan SPP-GU; c. rincian SPP-GU; peftanggungjawaban pengeluaran d . suratpengesahan laporan bendahara atas penggunaan danaSPP-UP/GU||U sebelumnya; e. salinan SPD; f. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh penggunaanggaran/kuasa pengguna anggaran yang menyatakanbahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selainganti uang persediaan saat pengajuan SPZD kepada kuasaBUD;dan g. lampiran yangdiperlukan. lain

-71(3) Formatsurat pengesahan laporanpetanggungjawaban pengeluaran bendahara sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf d tercantum dalam Lampiran D.VII peraturan menteri ini.

pasal201 jumlah Ketentuan batas SPP-UP SPP-GU pasal dan sebagaimana dimaksud dalam 199 danPasal ditetapkan 200 peraturan dalam kepala dierah. Pasal 202 pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD rangka dalam tambahan persediaan. uang (2) Dokumen SPP-TU sebagaimana pada dimaksud ayat(1)terdiri dari:
suratpengantar SPP-TU; b . ringkasan SPP-TU; rincian SPP-TU; d . salinan SPD; A draft suratpernyataan untukditandatangani pengguna oleh anggaran/kuasa penggunaanggaranyang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluanselain tambahan uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa BUD; t. surat keterangan yang memuat penjelasan keperluanpengisian tambahan uangpersediaan; dan g. lampiran lainnya. (3) Batas jumlah pengajuan spp-TUharusmendapat persetujuan dari ppKDdengan memperhatikan rincian kebutuhandan waKu penggunaan ditetapkandalam peraturan kepala daerah. (4) Dalam danatambahan hal uangtidakhabis digunakan dalam1 (satu)bulan,maka sisatambahan uangdisetor rekening umumdaerah. ke kas (s) Formatsuratketerangan sebagaimana padaayat (2) huruff tercantum dimaksud dalamLampiran D.VIII peraturan menteriini.
a,

( 1 ) Penerbitan dan pengajuan dokumenspp-Tu dilakukanoleh bendahara

Pasal203 ( 1 ) Pengajuan dokumen sPP-up, spp-Gudan spp-TU sebagaimana dimaksud dalam Pasal199 ayat (1), Pasal200 ayat (1) dan pasalz0z iyat (1) digunakan dalam gka pelaksanaan ran pengeluaran sKpDyangharusdipertanggungjawabkan. (2) Formatdraft surat pernyataan pengguna anggaran/kuasa penggunaanggaran sebagaimana dimaksud dalampasal199ayat(2) hurufe, pasal200 ayat(2iluruf f, dan Pasal202 ayat (2) huruf e tercantumdalam LampiranD.x peiaturan menteri ini. Pasal204 (1) Penerbitan pengajuan dan dokumen SPP-LS untukpembayaran dan tunjangan gaji serta penghasilanlainnya sesuai dengan peraturan peiunOang-undangan dilakukan oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetujuari pengguna anggaran/kuasa ppK-SKpD. pengguna anggaran melalui (2) Dokumen SPP-LS untuk pernbayaran dan tunjangan gaji sebagaimana dimaksud padaayat(1) terdiridari: a. suratpengantar Spp-LS;

72b. ringkasan SPP-LS; c. rincian SPP-LS; dan d. lampiran SPP-LS. (3) Lampirandokumen SPP-LSuntuk pembayarangaji dan tunjangan seta penghasilan padaayat(2) hurufd mencakup: lainnya dimaksud sebagaimana pembayaran induk; gaji a. b. gajisusulan; gaji; c. kekurangan d. gaji terusan; e. uang duka wafat/tewasyang dilengkapi dengan daftar gaji indu(gaji ga susulan/ kekuran n gaji/ua dukawafat/tewas; ng f, SKCPNS; g. SKPNS; pangkat; h. SKkenaikan i. SKjabatan; j. gaji kenaikan berkala; pernyataan pelantikan; k. surat L suratpemyataan masihmendudukijabatan; m. suratpernyataan melaksanakan tugas;' (KP4); n. daftarkeluarga o. fotokopisurat nikah; p. fotokopiaKe kelahiran; (SKPP) gaji; pemberhentian pembayaran q. suratketerangan r. daftarpotongan sewarumahdinas; s. suratketerangan masihsekolah/kuliah; t. suratpindah; u. suratkematian; v. SSP PPhPasal dan 21; peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan w. kepaladaerah/wakil kepaladaerah. anggotaDPRD sertagaji dan tunjangan (4) Kelengkapan lampiran dokumen SPP-IS pembayarangaji dan tunjangan peruntukannya. padaayat(3) digunakan sesuai dengan sebagaimana dimaksud Pasal205 (1) PPTKmenyiapkandokumen SPP-LS untuk pengadaanbarang dan jasa untuk permintaan pengeluaran dalamrangkapengajuan disampaikan kepada bendahara pembayaran pada (2) Dokumen dan jasa sebagaimana dimaksud barang SPP-LS untuk pengadaan ayat(1) terdiridari: a. suratpengantar SPP-LS; SPP-LS; b. ringkasan c. rincian SPP-LS; dan d. lampiran SPP-LS. (3) Lampirandokumen SPP-LS barang dan jasa sebagaimana untuk pengadaan padaayat(2) hurufd mencakup: dimaksud a. salinan SPD;

_73_ salinan suratrekomendasi SKpD dari teknis terkait; ssP disertaifaKur pajak (ppN dan pph) yang telah ditandatangani wajib pajakdan wajibpungut; d. surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa penggunaanggarandengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bankpihakketiga; e. beritaacarapenyelesaian pekerjaan; f. beritaacaraserahterimabarangdanjasa; g. beritaacarapembayaranl, h. kwitansi bermeterai, yang ditandatangani nota/faktur pihakketigadan pprK seftaidisetujui olehpengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; i. suratjaminanbankatauyangdipersamakan dikeluarkan bankatau yang oleh lembaga keuangan bank; non j. dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagianatau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negen; k. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan sertaunsurpanitiapemeriksaan barangberikutlampiran yang daftarbarang diperiksa; l. surat angkutan atau konosemen pengadaan apabila barangdilaksanakan di luarwilayah kerja; m. surat pemberitahuan potongandenda keterlambatan pekerjaandari ppTK pekerjaan apabila mengalami keterlambatan; n' foto/buku/dokumentasi tingkatkemajuan/ penyelesaian pekerjadn; o. potonganjamsostek(potongan sesuaidenganketentuanyang berlaku/surat pemberitahuan jamsostek); dan p. khususuntuk pekerjaan yang perhitungan konsultan harganyamenggunakan biaya personil (billing rate), berita acara prestasi kemajuan p-re6aan dilampiridengan bukti kehadiran dari tenaga konsultansesuai pentahipan waKu pekerjaan dan buKi penyewaanlpembelian penunjang alat serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalamsuratpenawaran. (4) Kelengkapan lampiran dokumen spp-Lspengadaan barangdan jasa sebagaimana dimaksud padaayat(3) digunakan sesuai peruntu[annya. dengan (s) fllam hal kelengkapan yangdiajukan dokumen sebagaimana padaayat dimaksud (4) tidak lengkap, bendaharapengeluaran mengembalikan dokumen spp-Ls pengadaan ppTKuntukdilengkapi. barang danjasa kepada (6) Bendahara pengeluaran mengajukan spp-6 sebagaimana padaayat(1) dimaksud pengguna kepada anggaran setelah ditandatangani pprK guna.,memperoleh oleh persetujuan pengguna ppK-sKpD. anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui Pasal206 (1) Permintaan pembayaran untuk suatukegiatan dapatterdiridari SPp-LS dan/atau b. c.

sPP-UP/GUrrU.

SPP-LS sebagaimana padaayat(1) untukpembayaran dimaksud langsung kepada pihak ketiga berdasarkan kontrak dan/atau surat perintah lierja- selelah diperhitungkankewajiban pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) SPP-LS belanjabarangdan jasa untuk kebutuhan sKpDyang bukanpembayamn langsung pihakketiga kepada dikelola pengeluaran. olehbendahara
/f\

74(4) SPP-UP/GUffU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk pembayaran yangbukanuntukpihakketiga, pengeluaran lainnya Pasal207 SPP-GU, SPP-TU, SPP-6 sebagaimana dan dimaksud dalam Format dokumen SPP-UP, 202 204 ayat(1), Pasal 205 199 200 ayat(1), Pasal ayat(1), Pasal Pasal ayat(1), Pasal peraturan (1) tercantum menteri ini. dalamLampiran D.X ayat Pasal208 pembayaran hibah, bantuansosial,belanjabagi belanjabunga,subsidi, Permintaan SKPKD oleh bendaharapengeluaran bantuan keuangan,dan pembiayaan hasil, yangdiajukan kepada PPKD melalui PPK-SKPKD. dengan menerbitkan SPP-LS dilakukan Pasal209 yang digunakan pengeluaran (1) Dokumen dalam menatausahakan oleh bendahara pengeluaran permintaan pembayaran mencdkup: a. b. c. d. e. f. bukukasumum; bukusimpanan/bank; buku pajak; bukupanjar; pengeluaran rincian per obyek;dan buku rekapitulasi

register SPP-UP/GUIU/LS. (2) Dalam rangka pengendalianpenerbitanpermintaanpembayaranuntuk setiap dibuatkan kaftu kendalikegiatan. kegiatan padaayat(1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf (3) Buku-buku dimaksud sebagaimana pengeluaran. olehpembantu bendahara e, dan huruff dapatdikerjakan penerbitan yang digunakan SPP (4) Dokumen dalammenatausahakan oleh PPK-SKPD mencakup registerSPP-UP/GUfruILS. (5) Kartu kendali kegiatan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) tercantumdalam D.)(Iperaturanmenteriini. Lampiran dimaksudpada ayat (1) huruf a sesuai (6) Format buku kas umum sebagaimana ini. menteri D.I dengan Lampiran peraturan padaayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, (7) Dokumen sebagaimana dimaksud menteriini. D.XII peraturan dalamLampiran dan huruff, sefta ayat(4) tercantum Pasal210 pengguna (1) Pengguna menelitikelengkapan dokumen anggaran anggaran/kuasa pengeluaran, yangdiajukan olehbendahara dan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS (Z) Penelitian dimaksudpada ayat (1) dokumen SPP sebagaimana kelengkapan dilaksanakan PPK-SKPD. oleh padaayat yangdiajukan dimaksud (3) Dalam kelengkapan sebagaimana hal dokumen SPP-TU, SPP-GU, (2) tidak lengkap, dokumen SPP-UP, mengembalikan PPK-SKPD pengeluaran untukdilengkapi. kepada bendahara danSPP-LS

_75_ Paragraf3 Perintah Membayar Pasal211 r 1 ) Dalam hal dokumen spp sebagaimana dimakud dalam pasal 210 ayat (2) dinyatakan lengkap dan sah, penggunaanggaran/kuasa penggunaanggaran menerbitkan SPM.

( 2 ) Dalam hal dokumen sPp sebagaimana dimaksuddalam pasal 210 ayat (2)

dinyatakan tidaklengkap dan/atau tidaksah,pengguna anggaran/kuasa pengguni anggaran menolak menerbitkan SpM.

(3) Dalam hal penggunaanggaran/kuasa penggunaanggaranberhalangan, yang bersangkutan dapat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani SPM.

Pasal212 ( 1 ) Penerbitan sPM sebagaimana dimaksud dalampasal211 ayat (1) palinglama 2 (dua)hari kerja terhitungsejakditerimanya dokumen Spp. (2) Penolakan penerbitan sPMsebagaimana dimakud dalampasal 211 ayat(2) paling lama1 (satu) hari kerjaterhitungsBjakditerimanya pengajuan spp. (3) FormatsPM sebagaimana pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran dimaksud D.XIil peraturan menteriini.
(4\

Formatsurat penolakan penerbitan spM sebagaimana pada ayat (2) dimaksud tercantum dalamLampiran D.XIVperaturan menteriini. Pasal213

SPMyangtelah diterbitkan sebagaimana dimaksud dalamPasal 212 ayat (1) diajukan kepada kuasa BUDuntukpenerbitan SPZD. Pasal214 ( 1 ) Dokumen-dokumen yang digunakan oleh penggunaanggaran/kuasa pengguna anggaran dalammenatausa pengeluaran hakan perintah membayamenca : r kup a. registerSPM-UP/SPM-GU/SPM-TU/SpM-LS; dan register penerbitan suratpenolakan SpM. (2) Penatausahaan pengeluaran perintah membayar sebagaimana padaayat dimaksud (1) dilaksanakan PPK-SKpD. oleh (3) Dokumen sebagaimana padaayat (1) tercantum dimaksud dalamLampiran D.XV peraturan menteriini. Pasal215 setelah tahun anggaranberakhir,penggunaanggaran/kuasa penggunaanggaran dilarang menerbitkan yang membebanitahun sPM anggaran berkenaan. b.

76Paragraf 4 PencairanDana Pasal216 dokumen SPMyang diajukanoleh pengguna KuasaBUD menelitikelengkapan yang diajukan tidak penggunaanggaranagar pengeluaran anggaran/kuasa yang ditetapkan pagu dan memenuhi persyaratan dalam peraturan melampaui perundang-undangan. SP2Dadalahsurat pernyataan dokumenSPM-UP untuk penerbitan Kelengkapan jawabpengguna pengguna anggaran. anggaran/kuasa tanggung dokumen SPM-GU untukpenerbitan 5P2Dmencakup: Kelengkapan pengguna tanggungjawab penggunaanggaran/kuasa a. surat pernyataan anggaran; pertanggungjawaban bendaharapengeluaranperiode b. surat pengesahan sebelumnya; per rincian objek yang disertai dengan buKi-buKi c. ringkasanpengeluaran pengeluaran yang sah dan lengkap; dan penyetoran PPN/PPh. d. buktiatas dokumenSPM-TU untuk penerbitan SP2Dadalah surat pernyataan Kelengkapan jawabpengguna pengguna anggaran. tanggung anggaran/kuasa dokumen SPM-LS untuk penerbitan SP2D mencakup: Kelengkapan a. surat pemyataan tanggungjawabpengguna anggaran/kuasapengguna . anggaran; dan yang sah dan lengkapsesuaidengankelengkapan b. buKi-buKi pengeluaran perundang-undangan. persyaratan yang ditetapkan dalamperaturan dimaksudpada ayat (1) dinyatakan Dalam hal dokumen SPM sebagaimana lengkap, kuasaBUDmenerbitkan SP2D. pada ayat (1) dinyatakan tidak dimaksud SPMsebagaimana Dalamhal dokumen pengeluaran tersebut melampaui pagu lengkap dan/atau tidak sah dan/atau menerbitkan SPZD. anggaran, kuasaBUDmenolak yang bersangkutan dapat menunjukpejabat Dalamhal kuasaBUD berhalangan, yang diberiwewenang SP2D. untuk menandatangani pada ayat (4) tercantum dalam D.XVI dimaksud Format SP2D sebagaimana peraturan menteriini,

(1)

(2) (3)

(4) (5)

(6) (7)

(8) (9)

Pasal217 217 ayat (6) palinglama2 (1) Penerbitan dimaksud dalamPasal SP2D sebagaimana pengajuan (dua) hari kerjaterhitungsejakditerimanya SPM. penerbitan (2) Penolakan 5P2D sebagaimana .dimaKud dalam Pasal217 ayat (7) pengajuan palinglama1 (satu) hari kerjaterhitungsejakditerimanya SPM, penerbitan (3) Formatsurat penolakan dimaksudpada ayat (2) SP2Dsebagaimana menteriini. dalamLampiran D.XVIIperaturan tercantum Pasal218 (1) Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan uang persediaan/ganti kepada pengguna uang persediaanltambahan uang persediaan penggguna anggaran. anggaranlkuasa (2) KuasaBUD menyerahkan SP2Dyang diterbitkanuntuk keperluan pembayaran pihakketiga. kepada langsung

- 7 7-

Pasal219 ( 1 ) Dokumen yangdigunakan kuasa BUDdalam menatausahakan mencakup: sp2D register SP2D; b, register penerbitan suratpenolakan SP2D; dan c, bukukaspenerimaan pengeluaran, dan (2) Format dokumen padaayat(1) tercantum sebagaimana dimaksud dalamLampiran peraturan D.XVIII menteri ini. Paragraf 5 PertanggungjawabanPenggunaanDana Pasal220 (1) Bendaharapengeluaransecara administratifwajib mempertanggungjawabkan penggunaanuang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala palinglambat SKPD melalui PPK-SKPD tanggal10 bulanberikutnya, (2) Dokumen yang digunakan dalam menatausahakanpertanggungjawaban pengeluaran mencakup: a. registerpenerimaan laporanpertanggungjawaban pengeluaran (SpJ); b. registerpengesahan laporanpertanggungjawaban pengeluaran (SpJ); c. suratpenolakan laporan.pertanggungjawaban pengeluaran (SpJ); d. register penolakan pertanggungjawaban laporan pengeluaran (spJ);dan e. register penutupan kas. (3) Format dokumen sebagaimana dimakud padaayat(2) tercantum dalamLampiran D.XIXperaturan menteriini. (4) Dalam mempeftanggungjawabkan pengelolaan uangpersediaan, dokumen laporan peftanggungjawaban yang disampaikan sebagaimana dimakud pada ayat (1) mencakup: a. bukukas umum; pengeluaran rincianobyek yang disertaidenganbuKi-bukti b. ringkasan per pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian obyek yang tercantum pengeluaran rincian dalamringkasan per obyekdimaksud; c. bukti atas penyetoran PPN/PPh kas negara;dan ke d. registerpenufupan kas. (5) Bukukasumum sebagaimana padaayat(4) hurufa ditutupsetiap dimaksud bulan dengansepengetahuan persetujuan penggunaanggaran/kuasa dan pengguna anggaran. (6) Dalamhal laporanpertanggungjawaban sebagaimana dimaksudpada ayat (4) telah sesuai, pengguna anggaran menerbitkansurat pengesahanraporan pertanggungjawaban. (7) Ketentuan bataswaktu penerbitan suratpengesahan laporanpertanggungjawaban pengeluaran sanksiketerlambatan dan penyampaian pertanggungjawaban laporan ditetapkan dalamperaturan kepala daerah. (B) Untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desemberdisampaikan paling lambat tanggal31 Desember. a.

78(9) Dokumen pendukung SPP-LS dapat dipersamakan dengan buKi pihak pembayaran kepada pertanggungjawaban pengeluaran bebanlangsung atas ketiga. pada SKPDwajib mempertanggungjawabkan secara (10) Bendaharapengeluaran uang yang menjadi tanggungjawabnya dengan fungsionalatas pengelolaan pengeluaran kepadaPPKDselaku laporanpertanggungjawaban menyampaikan palinglambattanggal bulanberikutnya. 10 BUD secara fungsional pertanggungjawaban bendaharapengeluaran (11) Penyampaian surat setelahditerbitkan dimaksudpada ayat (10) dilaksanakan sebagaimana pengeluaran pertanggungjawaban pengesahan oleh penggunaanggaran/kuasa pengguna an99aran. pengeluaran dimaksudpada sebagaimana (12) Formatlaporanpertanggungjawaban peraturan menteri ini. D,K( dalamLampiran ayat(10) tercantum Pasal221 yang PPKatas laporanpertanggungjawaban disampaikan, verifikasi Dalammelakukan berkewajiban: SKPD dan dokumen laporan peftanggungjawaban keabsahan a, meneliti kelengkapan yangdilampirkan; pengeluaran buKi-bukti b. menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaranper rincian obyek yang per tercantumdalamringkasan rincianobyek; per obyek;dan pengenaan atas PPN/PPh bebanpengeluaran rincian c, menghitung d. menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya Pasal222 pertimbangan pembantudapat ditunjuk berdasarkan pengeluaran Bendahara jumlah uangyang dikelola, bebankerja, besaran SKPD, tingkatandaerah,besaran pertimbangan objektiflainnya. dan dan/ataurentangkendali lokasi,kompetensi penatausahaan Bendahara pengeluaran pembantu wajib menyelenggarakan jawabnya. yang menjaditanggung terhadapseluruhpengeluaran pembantu dalam pengeluaran yang digunakan oleh bendahara Dokumen-dokumen pengeluaran mencakup: menatausahakan a. bukukas umum; dan b. bukupajakPPN/PPh; c. buku panjar. penatausahaan sebagaimana pembantu pengeluaran dalammelakukan Bendahara yangsah' buKi pengeluaran padaayat(3) menggunakan dimaksud menyampaikan laporan Bendahara pengeluaran pembantu' wajib palinglambat pengeluaran pengeluaran kepadabendahara pertanggungjawaban tanggal5 bulanberikutnYa. pada ayat (5) pengeluarap dimaksud sebagaimana pertanggungjawaban Laporan mencakup: a. bukukasumum; dan b. bukupajakPPN/PPh; pengeluaran c. buKi Yangsah. atas laporan dan analisis evaluasi verifikasi, pengeluaran melakukan Bendahara padaayat(6). pengeluaran dimaksud pertanggungjawaban sebagaimana

(1)

(2) (3)

(4) (5)

(6)

(7)

-79Pasal223 Pengguna anggaran/kuasa penggrJna anggaran pemeriksaan yang melakukan kas dikelolaoleh bendaharapenerimaan dan bendaharapengeluaran sekurang: kurangnya (satu)kalidalam3 (tiga)bulan. 1 (2) Bendahara penerimaan pengeluaran dan bendahara pemerikaankas melakukan yang dikelola penerimaan oleh bendahara pembantu pengeluaran dan bendahara pembantu sekurang-kurangnya 1 (satu)kalidalam3 (tiga)bulan. (3) Pemeriksaan sebagaimana kas padaayat (1) dan ayat (2) dituangkan dimaksud dalamberitaacarapemeriksaan kas. (4) Berita acara pemerikaan kas sebagaimana dimaksudpada ayat (3) disertai penutupan sesuai dengan register kas peraturan dengan Lampiran D.)OO menteri. ini.
1 1 \

Pasal 224 pengeluaran Bendahara yang mengelola belanja bunga,subsidi, hibah,bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan,belanja tidak terduga, dan pembiayaan penatausahaan melakukan sesuai peraturan denganketentuan perundang-undangan. Pasal225 Pengisian dokumen penatausahaan bendaharapengeluaran dapat menggunakan aplikasi komputer dan/atau alatelektronik lainnya. Pasal226 Dalam bendahara pengeluaran hal berhalangan, maka: a. apabila melebihi (tiga) hari sampai 3 selama-lamanya(satu) bulan,bendahara 1 pengeluaran tersebutwajib memberikan suratkuasakepadapejabatyang ditunjuk untuk melakukan pembayarandan tugas-tugasbendahara pengeluaranatas tanggung jawab bendaharapengeluaran yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD; b. apabilamelebihiI (satu) bulan sampaiselama-lamanya (tiga) bulan, harus 3 pejabat ditunjuk pengeluaran diadakan bendahara dan beritaacaraserahterima; c. apabila bendaharapengeluaran sesudah3 (tiga ) bulan belum juga dapat melaksanakan tugas,makadianggap yangbersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagaibendahara pengeluaran dan oleh karenaitu segera penggantinya. diusulkan Pasal 227 prosedur Ringkasan penatausahaan pengeluaran bendahara tercantum dalamLampiran D.rcff peraturan menteriini. Bagian Kelima PenatausahaanPendanaanTugas pembantuan Pasal 228 (1) Gubernurmelimpahkankewenangan kepadabupati/walikota untuk menetapkan pejabat kuasa pengguna anggaran pada SKPD kabupaten/kota yang menandatangani sPM/mengujisPP, PPTKdan bendaharapengeluaran yang melaksanakan tugaspembantuan kabupaten/kota. di

80desauntukmenetapkan kepada kepala kewenangan (2) Bupati/walikota melimpahkan pada lingkunganpemerintahdesa yang pejabat kuasa penggunaanggaran yang SPP, PPTKdan bendaharapengeluaran SPM/menguji menandatangani desa, di tugaspembantuan pemerintah melaksanakan penatausahaan laporanpertanggungjawaban pelaksanaan atas dan (3) Administrasi provinsi kabupaten/kota terpisahdari dilakukan secara di danatugas pembantuan pelaKanaan pertanggungjawaban APBD penatausahaan laporan dan administrasi kabupaten/kota. atas penatausahaan laporanpertanggungjawaban pelaksanaan dan (4) Administrasi di dana tugas pembantuankabupaten/kota pemerintahdesa dilakukansecara dan laporan pertanggungjawaban terpisah dari administrasipenatausahaan pelaksanaan Desa. APB Pasal 229 yang ditetapkansebagai penanggungjawab PPTKpada SKPD kabupaten/kota tugas pembantuanprovinsi menyiapkandokumen SPP-LSuntuk disampaikan pada SKPD kabupaten/kota berkenaandalam kepada bendaharapengeluaran pembayaran. permintaan rangkapengajuan padaayat (1) mengajukan SPP-LS pengeluaran dimaksud sebagaimana Bendahara kepada kepala SKPDberkenaan disertaidengan lampiranyang dipersyaratkan tugaspembantuan. oleh ditandatangani PPTK setelah dimaksudpada ayat (1) mengacupada sebagairnana Lampiran dokumenSPP-LS 205. ketentuan dalamPasal disertai pada ayat (2) menerbitkan SPM-LS dimaksud KepalaSKPDsebagairnana provinsi. kuasaBUD kepada untukdisampaikan dokumen kelengkapan dengan pada ayat (4) mengacu dimaksud sebagaimana dokumenSPM-LS Kelengkapan padaketentuan 214. dalamPasal tugas pembantuan dokumenSPM-LS KuasaBUD provinsi menelitikelengkapan padaayat dimaksud sebagaimana yangdiajukanoleh kepalaSKPD kabupaten/kota (5) untukmenerbitkan SP2D. Pasal 23O desa yang ditetapkansebagaipenanggungjawab PPTKpada kantor pemerintah menyiapkandokumen SPP-LS tugas pembantuanprovinsi dan kabupaten/kota pengeluaran/bendahara pada kantor desa kepadabendahara untuk disampaikan pembayaran' permintaan pengajuan pemerintah dalamrangka desaberkenaan dimaksudpada ayat (1) desa pengeluaran/bendahara sebagaimana Bendahara kepadakepala disertaidenganlampiranyang dipersyaratkan SPP-LS mengajukan tugaspembantuan. oleh ditandatangani PPTK setelah desaberkenaan pada pada ayat (1) mengacu dimaksud sebagaimana SPP-LS Lampiran dokumen 204. Pasal dalam ketentuan diseftai SPM-LS pada ayat (2) menerbitkan dimaksud desa sebagaimana Kepala atau BUDprovinsi kuasa kepada untukdisampaikan dokumen kelengkapan dengan kabupaten/kota. dimaksudpada ayat (4) mengacu sebagaimana dokumenSPM-LS Kelengkapan padaketentuan 214. dalamPasal dokumenSPM-LS menelitikelengkapan KuasaBUD provinsiatau kabupaten/kota pada dimaksud yang diajukan oleh kepaladesasebagaimana pembantuan tugas SP2D. ayat (5) untuk menerbitkan

(1)

(2)

(3) (4) (5) (6)

(1)

(2)

(3) (4)

(5) (6)

8 1Pasal231 (1) Pedoman penatausahaan pelaksanaan pendanaan provinsi tugas pembantuan di kabupaten/kota desaditetapkan dan peraturan gubernur. dalam (2) Pedoman penatausahaan pelaksanaan pendanaan tugas pembantuan kabupaten/kota desaditetapkan di peraturan dalam bupati/walikota. BABXI AKUNTANSIKEUANGAN DAERAH

Bagian Peftama SistemAkuntansi Pasal 232 (1) Entitas pelaporan dan entitasakuntansi menyelenggarakan sistemakuntansi pemerintahan daerah, (2) sistem akuntansipemerintahan daerahsebagaimana dimaksudpada ayat (1)
ditetapkandengan peraturan kepaladaerah mengacu pada peraturandaerah tentangpokok-pokok pengelolaan keuangan daerah. (3) sistem akuntansipemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputiserangkaian prosedurmulaidari prosespengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan yangdapatdilakukan APBD secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. 14) Proses sebagaimana dimaksudpada ayat (3) didokumentasikan dalam bentuk bukujurnaldan buku besar,dan apabila diperlukan ditambah denganbuku besar pembantu. (s) Dalamrangka pertanggungjawaban pelaksanaan ApBD sebagaimana dimaksud padaayat(3), entitaspelaporan menyusun laporan yangmeliputi: keuangan a. laporan realisasi anggaran; b. neraca; c. laporan aruskas;dan d. catatan ataslaporan keuangan. Dalam rangka peftanggungjawaban pelaksanaan toJ ApBD sebagaimana dimaksud padaayat(3), entitasakuntansi menyusun yangmeliputi: laporan keuangan a. laporan realisasi anggaran; b. neraca; dan c. catatan ataslaporan keuangan.

Pasal 233 sistemakuntansi pemerintahan daerah sekura ng-kurangnya meriputi : a. prosedur penerimaan akuntansi kas; b. prosedur pengeluaran akuntansi kas; c. prosedur akuntansi asettetap/barang milikdaerah;dan d, prosedur akuntansi selain kas. (2) sistem akuntansipemerintahan daerahsebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusundengan berpedoman pada prinsippengendalian intern sesuaidengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang pengendalianinternal dan peraturan pemerintah tentangstandar pemerintahan. akuntansi
\ r,,

-82-

Pasal234 pemerintahan (1) Sistem oleh daerah dilaksanakan PPKD. akuntansi (2) Sistem oleh akuntansi SKPD dilaksanakan PPK-SKPD. padaayat (2) mengkoordinasikan pelaksanaan (3) PPK-SKPD dimaksud sebagaimana penerimaandan bendahara bendahara sistem dan prosedur penatausahaan pengeluaran Pasal235 (1) Kode rekeninguntuk menyusun neracaterdiri dari kode akun aset, kode akun dana. dan kodeakunekuitas kewajiban, anggaran terdiridari kode akun (2) Koderekening laporan realisasi untuk menyusun pendapatan, dan kodeakunbelanja, kodeakunpembiayaan. padaayat(1) dan ayat (2) disusun dengan (3) Koderekening dimaksud sebagaimana kepentingan penyusunan laporan statistik keuangan memperhatikan daerah/negara. dimaksud (4) Kode rekeningyang digunakanuntuk menyusunneracasebagaimana ini. padaayat(1) tercantum E.I menteri dalamLampiran peraturan (5) Kode rekening yang digunakan untuk menyusun laporan realisasianggaran A.II, Lampiran dimaksudpada ayat (2) sesuaidengan Lampiran sebagaimana dan LampiranA.IX A.III, LampiranA.IV, LampiranA.VII, LampiranA.VIII,. peraturan menteriini. Pasal236 (1) Semua transaksi dan/atau kejadian keuangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan bukti daerahdicatatpadabukujurnal berdasarkan yang sah. transaksi (2) Pencatatan dimaksudpada ayat (1) dilakukansecarakronologis sebagaimana gan. ian kejad keuan transaksi danlatau. denga terjadinya n sesuai Pasal237 (1) Transaksiatau kejadian keuanganyang telah dicatat dalam buku jurnal secaraperiodik dimaksuddalam Pasal235 ayat (1) selanjutnya sebagaimana berkenaan. rekening dengan sesuai ke diposting dalambuku besar pada pada ayat (1) ditutup dan diringkas (2) Buku besar sebagaimana dimaksud kebutuhan. dengan akhirperiode sesuai setiap berikutnya. saldoawalperiode (3) Saldo menjadi dipindahkan akhirsetiapperiode Pasal 238 (1) Bukubesardapatdilengkapi sebagai alat uji silang buku besarpembantu dengan teftentu. rekening dan kelengkapan informasi pada ayat (1) berisirincianakun (2) Buku besarpembantusebagaimana dimaksud yangtelah dicatatdalambuku besar.

83Bagian Kedua Kebijakan Akuntansi pasal 239 (1) Kepala daerahmenetapkan peraturan kepala daerahtentangkebijakan akuntansi pemerintah daerah dengan padastandar berpedoman pemerintahan. akuntansi (2) Kebijakan akuntansisebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan dasar pengakuan, pengukuran pelaporan aset,kewajiban, dan atas pendapatan, ekuitas, belanja, pembiayaan dan seftalaporan keuangan. (3) Peraturankepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurangkurangnya memuat: a, b. pengakuan, definisi, pengukuran dan pelaporan setiapakun dalamlaporan keuangan; prinsip-prinsip penyusunan penyajian pelaporan dan keuangan.

(4) Dalampengakuan pengukuran dan sebagaimana padaayat (3) huruf a dimaksud juga mencakup keb'tjakan mengenai perolehan kapitalisasi harga dan aset. (5) Kebijakan harga perolehan sebagaimana dimaksudpada ayat (4) merupakan pengakuan terhadapjumlah kas/setara kas yang dibayarkan terdiri dari belanja modal,belanjaadministrasi pembelian/pembangunan, belanjapengiriman, pajak, dan nilai wajar imbalan lainnya yang dibayarkan sebagai komponenharga perolehan asettetap. (6) Keb'rjakan kapitalisasiaset sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan pengakuan jumlah kas/setara dan nilaiwajar imbalan terhadap kas yang lainnya dibayarkan penambah asettetap. sebagai nilai (7) Contoh format kebijakan akuntansisebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalamLampiran peraturan E.II menteri ini. (B) Ikhtisar kebijakanakuntansiyang diberlakukan pada setiap tahun anggaran dimuatdalamcatatanatas laporankeuangan tahunanggaran berkenaan,

Pasal 240 (1) Pemerintah daerah sebagai entitas pelaporanmenyusunlaporan keuangan pemerintah daerah.

(2) Kepala sKPDsebagai entitasakuntansi menyusun laporankeuangan sKpDyang

disampaikan kepadaPPKD untukdigabung menjadi pemerintah laporan keuangan daerah. disampaikan kepada PPKD untukdigabung dalamlaporan ke pemerintah keuangan daerah sebagaimana dimaKudpadaayat(1).

( 3 ) KepalaBLUD sebagaientitasakuntansi menyusun laporankeuangan yang BLUD

(4) Kepala BLUDsebagai entitaspelaporan menyusun yang laporankeuangan BLUD disampaikan kepada kepala daerah dan diaudit oleh pemeriksaekstern sesuji peraturan perundang-undangan. dengan

84Bagian Ketiga Akuntansi KeuanganDaerahpada SKPD Paragraf 1 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD Pasal241 proses mulaidari penerimaan padaSKPD serangkaian meliputi kas akuntansi Prosedur yang berkaitan pencatatan,pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan pelaksanaan APBDyang kas denganpenerimaan dalamrangkapertanggungjawaban komputer. aplikasi ataumenggunakan secara manual dapatdilakukan Pasal 242 (1) BuKi transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaankas 241 dalamPasal mencakup: sebagaimana dimaksud a. surattandabukti pembayaran; b. STS; c. buKi transfer;dan d. nota kreditbank. padaayat(1) hurufa dilengkapi dengan: (2) BuKitransaksi dimaksud sebagaimana pajakdaerah(SKP-Daerah); dan/atau a. suratketetapan b. SKR;dan/atau penerimaan lainnya. kas c. buktitransaksi Pasal 243 Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi 241 penerimaan sebagaimana dalamPasal terdiridari: dimaksud kas kas; a. bukujumal penerimaan b. buku besar;dan c. buku besarpembantu. padaayat (1) hurufa dimaksud kas bukujurnal penerimaan sebagaimana Format menteriini' E.III peraturan dalamLampiran tercantum dalam padaayat(1) hurufb tercantum dimaksud Format bukubesarsebagaimana menteriini, E.IVperaturan Lampiran dimaksud pada ayat (1) huruf c Format buku besar pembantu sebagaimana menteriini. E.V dalamLampiran peraturan tercantum

(1)

(2) (3) (4)

Pasal 244 dimaksud dalam Pasal 24I Prosedurakuntansi penerimaankas sebagaimana oleh dilaksanakan PPK-SKPD. Pasal 245 dimaksud buKi transaksipenerimaankas sebagaimana (1) PPK-SKPD berdasarkan jurnalpenerimaan pencatatan dalambuku ke 242 ayat (1) melakukan dalamPasal asal penerimaankas kas dengan mencantumkanuraian rekening-lawan berkenaan.

-85(2) Secara periodik jurnal atas transaksi penerimaan dipostingke dalam buku kas besar rekening berkenaan. (3) setiap akhir periodesemuabuku besarsebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPD. Pasal 246 prosedur Ringkasan penerimaan padaSKPD akuntansi kas tercantum dalamLampiran E.VIperaturan menteri ini. Paragraf 2 ProsedurAkuntansi PengeluaranKas pada SKpD Pasal 247 ( 1 ) Prosedur pengeluaran padaSKPD akuntansi kas proses meliputi serangkaian mulai pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang 9ut! berkaitan dengan pengeluaran kas dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukansecara manual atau menggunakan aplikasi komputer. (2) Prosedur pengeluaran padasKpDsebagaimana akuntansi kas padaayat dimaksud (1) meliputi: a. sub prosedur pengeluaran akuntansi kas-langsung; dan b. sub prosedur akuntansi pengeluarankas-uang persediaan/ganti uang persediaan/tambahan persediaan. uang Pasal 248 ( 1 ) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluarankas sebagaimana dimakud dalampasal247 ayat(1) mencakup: a. SP2D; atau b. notadebetbank;atau c. buKi transaksi pengeluaran lainnya. kas ( 2 ) BuKitransaksi sebagaimana padaayat(1) direngkapi dimaksud dengan: a. SPM; dan/atau b. SPD; dan/atau c. kuitansi pembayaran buKitandaterimabarang/jasa. dan Pasal 249 (1) Buku yang digunakan untuk rnencatattransaksidalam prosedur akuntansi pengeluaran sebagaimana kas dimaksud dalampasal247 ayat (1) mencakup: a. bukujurnalpengeluaran kas; b. bukubesar; dan c. bukubesarpembantu. (2) Format bukujurnal pengeluaran sebagaimana kas padaayat (1) hurufa dimaksud tercantum dalamLampiran E.VIIperaturan menteri ini. (3) Formatbuku besardan buku besarpembantu padaayat sebagaimana dimaksud (1) hurufb dan huruf c sesuai denganLampiran E.IVdan Lampiran peraturan E.V menteri ini.

86Pasal250 pengeluaran sebagaimana dimaksud dalamPasal247ayat (1) kas akuntansi Prosedur oleh dilaksanakan PPK-SKPD. Pasal251 pengeluaran sebagaimana dimaksud kas (1) PPK-SKPD buKi transaksi berdasarkan pencatatan dalambukujurnalpengeluaran ke 248 ayat(1) melakukan dalamPasal asal pengeluarankas kas dengan mencantumkanuraian rekening-lawan berkenaan. jumal atas transaksi pengeluaran dipostingke dalam buku kas periodik (7) Secara berkenaan. besarrekening dimaksudpada ayat (2) (3) Setiapakhir periodesemua buku besarsebagaimana keuangan SKPD. laporan dasarpenyusunan ditutup sebagai Pasal252 tercantumdalamLampiran prosedurakuntansipengeluaran padaSKPD kas Ringkasan peraturan menteriini. E.VIil Paragraf 3 Prosedur Akuntansi Aset Pada SKPD Pasal 253 akuntansi dan pelaporan meliputipencatatan (1) Prosedur aset pada SKPD akuntansi perubahan dan penyusutan klasifikasi, pemeliharaan, rehabilitasi, atas perolehan, SKPD' asettetap yang dikuasai/digunakan terhadap rutin dan berkalatidak dikapitalisasi. (2) Pemeliharaan tetap yang bersifat aset salah apabila memenuhi yang bersifatsedang dan berat'dikapitalisasi (3) Rehabilitasi fungsi, satu kriteria menambah volume, menambahkapasitas,meningkatkan masamanfaat. dan/ataumenambah' efisiensi meningkatkan dimaksud pada ayat (1) berupa (4) Perubahan klasifikasiaset tetap sebagairirana selainasettetap atau sebaliknya. perubahan asettetap ke klasifikasi penyesuaian nilai padaayat (1) merupakan dimaksud (5) Penyusutan sebagaimana dan kapasitas manfaatdari suatuasettetap. denganpenurunan sehubungan Pasal 254 (1) Setiap aset tetap kecuali tanah dan konstruKi dalam pengerjaandilakukan yang sistematis denganmasamanfaatnya' penyusutan sesuai yang dapatdigunakan antaralain: penyusutan (2) Metode a. metodegarislurus; b. c. metodesaldomenurunganda;dan metodeunit produksi.

dimaksudpada ayat (2) huruf a merupakan (3) Metode garis lurus sebagaimana penurunankapasitas dan penyesuaian nilai aset tetap denganmembebankan asettetap umur ekonomis sepanjang manfaatasettetap yang samasetiapperiode berkenaan.

- 8 7(4) Metodesaldo menurungandasebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b merupakanpenyesuaian nilai aset tetap dengan membebankan penurunan kapasitasdan manfaat aset tetap yang lebih besar pada periode awal pemanfaatan dibandingkan aset denganperiode akhirsepanjang umur ekonomis asettetapberkenaan. (5) Metodeunit produksi sebagaimana dimakud pada ayat (2) huruf c merupakan penyesuaian nilai aset tetap denganmembebankan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap berdasarkan unit produksiyang dihasilkan dari aset tetap berkenaan. (6) Penetapanumur ekonomis aset tetap dimuat dalam kebijakan akuntansi berpedoman padaperaturan perundang-undangan. Pasal255 Buktitransaksi yang digunakan dalamprosedur akuntansi asetsebagaimana dimaksud dalamPasal ayat(1) berupa 253 buKi memorial dilampiri dengan: a. beritaacarapenerimaan barang; b. beritaacaraserahterima barang;dan c. beritaacarapenyelesaian pekerjaan. Pasal256 ( 1 ) Bukuyangdigunakan untukmencatat transaksi dan/atau kejadian dalamprosedur akuntansi asetsebagaimana dimaksud dalampasal 253 ayat(1) mencakup: a. bukujurnalumum; b. bukubesar;dan c. bukubesarpembantu. (2) Format buku jurnal umum sebigaimanadimakud pada ayat (1) huruf a tercantum dalamLampiran E.iXperaturan menteri ini. (3) Formatbuku besardan buku besarpembantu sebagaimana padaayat dimaksud (1) sesuai dengan Lampiran E.IVdan Lampiran peraturan E.V menteri ini. Pasal257 Prosedur akuntansi asetsebagaimana dimaksud dalamPasal 253 ayat (1) dilaksanakan olehPPK-SKPD serta pejabatpengurus dan penyimpan barangSKPD. Pasal258 (1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/ataukejadian sebagaimana dimaksud dalamPasal 255 membuat buktimemorial. (2) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuatinformasimengenai jenis/nama asettetap, kode rekening, klasiflkasi aset tetap,nilai asettetap, tanggaltransaksi dan/ataukejadian. (3) BuKi memorial sebagaimana dimakud padaayat(1) dicatatke dalambukujurnal umum, (4) Secaraperiodikjurnal atas transaksidan/atau kejadianaset tetap dipostingke dalambukubesarrekening berkenaan. (5) Setiapakhir periodesemua buku besarsebagaimana pada ayat (4) dimaksud ditutupsebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPD.

88Paragraf 4 ProsedurAkuntansi SelainKas pada SKPD Pasal259 prosesmulaidari meliputi serangkaian (l) Prosedur selainkas padaSKPD akuntansi yang berkaitan keuangan pengikhtisaran, pencatatan, sampaidenganpelaporan secara selainkas yang dapat dilakukan atau kejadian transaksi dengansemua komputer' aplikasi ataumenggunakan manual padaayat(1) mencakup: dimaksud kas (2) Prosedur selain sebagaimana akuntansi (pengesahan pengeluaran SPJ); pertanggungjawaban a. pengesahan pencatatan; kesalahan b, koreksi kas; hibah c. penerimaan/pengeluaran selain kredit; secara d. pembelian kredit; e. retur pembelian milik daerah tanpa konsekuensi pemindahtanganan aset tetap/barang atas f. kas; dan kas' tanpakonsekuensi milikdaerah g. penerimaan tetap/barang aset (pengesahan pengeluaran SPJ) sebagaimana pertanggungjawaban (3) Pengesahan pengesahan atas pengeluaran/belania padaayat (1) huruf a merupakan dimaksud persediaan/tambahan uang uang melalui mekanisme uang persediaan/ganti persediaan, dimaksud pada ayat (1) huruf b (4) Koreki kesalahanpencatatansebagaimana jurnal dan telah diposting dalammembuat koreksiterhadapkesalahan merupakan ke buku besar. pada ayat (1) dimaksud hibah (5) Penerimaan/pengeluaran selainkas sebagaimana ekonomi non kas yang sumber huruf c adalah penerimaan/pengeluaran ekonomi bagi konsekuensi APBD yang mengandung merupakanpelaksanaan pemerintah daerah. padaayat (1) huruf d merupakan dimaksud (6) Pembelian kredit sebagaimana secara di dilakukan masayang akan pembelian asettetap yang pembayarannya transaksi datang. pada ayat (1) huruf e merupakan dimaksud (7) Retur pembelian kredit sebagaimana kredit. pengembalian tetap yang telahdibelisecara aset dimaksud kas (8) Pemindahtanganan aset tetap tanpakonsekuensi sebagaimana atas pada pihakketiga pemindahtanganan tetap aset padaayat (1) huruf f merupakan berupakas. karenasuatuhal tanpaada penggantian dimaksudpada ayat kas (9) Penerimaan aset tetap tanpa konsekuensi sebagaimana (1) huruf g merupakanperolehanaset tetap akibat adanya tukar menukar (ruitslaag)denganPihakketiga Pasal250 selain kas sebagaimana akuntansi yang digunakan dalam prosedur BuKi transaksi dengan: dilampiri (1) berupa buKi memorialyang 259 ayat dalamPasal dimaksud (pengesahan SPJ); pengeluaran peftanggungjawaban a. pengesahan barang; b. beritaacarapenerimaan penghapusan barang; c. surat keputusan barang; d. suratpengiriman mutasibarang(antarSKPD); e. surat keputusan

89f. g. h, berita pemusnahan acara barang; berita acara serahterimabarang; dan berita acarapenilaian.

Pasal261 Buku yang digunakan untuk mencatattransaksi dan/ataukejadiandalam prosedur akuntansi selain sebagaimana kas dimaksud dalampasal259 ayat(1) mencakup: jurnalumum; a. buku b. bukubesar; dan pembantu. c. bukubesar Pasal262 Prosedur akuntansiselain kas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 259 ayat (1) dilaksanakan PPK-SKPD. oleh Pasal253 (1) PPK-SKPD berdasarkan buKi transaksi danlatau kejadiansebagaimana dimaksud dalamPasal 260 membuat buKi memorial. (2) Bukti memorial sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuatinformasimengenai tanggaltransaksi dan/ataukejadian,kode rekening, uraian transaksi dan/atau kejadian, jumlahrupiah. dan (3) Buktimemorial sebagaimana padaayat(1) dicatatke dalambukujurnal dimaksud umum. (4) Secaraperiodik jurnal atas transaksi dan/ataukejadianselainkas diposting ke dalambukubesarrekening berkenaan. (5) Setiapakhir periodesemua buku besarsebagaimana dimaksudpada ayat (4) ditutupsebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPD. Pasal 264 Ringkasan prosedur akuntansi selainkas pada SKPDtercanfumdalam Lampiran E.X peraturan menteri ini. Paragraf 5 Laporan Keuanganpada SKpD pasal 265 (1) SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara periodik yangmeliputi: a, laporan realisasi anggaran SKpD; b. neraca SKPD; dan c. catatan ataslaporan keuangan SKPD. (2) Laporanpertanggungjawaban pelaksanaan APBDsebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun dan disajikansesuai dengan peraturan pemerintahyang mengatur tentangstandar pemerintahan. akuntansi (3) Formatlaporanrealisasi anggaran SKPDsebagaimana dimaksudpada ayat (1) hurufa tercantum dalamLampiran E.XIperaturan menteriini.

90pada ayat (1) huruf b tercantum dimaksud (4) FormatneracaSKPDsebagaimana peraturan ini. menteri E.XII dalamLampiran padaayat(1) dimaksud sebagaimana (5) Format keuangan SKPD ataslaporan catatan ini. menteri E.XIIIperaturan Lampiran dalam hurufc tercantum Bagian Keempat Akuntansi KeuanganDaerah pada SKPKD Paragraf t Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPKD Pasal266 proses mulaidari penerimaan padaSKPKD meliputi serangkaian kas akuntansi Prosedur pelaporan keuangan yang berkaitan pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaksanaan APBDyang kas denganpenerimaan dalamrangkapertanggungjawaban komputer. aplikasi ataumenggunakan secara manual dapatdilakukan Pasal 267 (1) BuKi transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaankas 266 mencakup: dimaksud dalamPasal sebagaimana a. buKi transfer; b. nota kreditbank;dan c. surat perintahpemindahbukuan. padaayat(1) dilengkapi dengan: (2) Buktitransaksi dimaksud sebagaimana a. surattandasetoran(SfS); pajakdaerah(5KP-Daerah); b. surat ketetapan retribusi(SKR); c. surat ketetapan penerimaan; dan penerimaan dari bendahara kas d. laporan kas e. bukti transaKi penerimaan lainnya. dimaksudpada ayat (2) huruf d (3) Format laporan penerimaan kas sebagaimana ini. E.XIVperaturan'menteri tercantum dalamLampiran Pasal268 penerimaan sebagaimana prosedur kas akuntansi untukmencatat Bukuyangdigunakan 256 mencakup: dalamPasal dimaksud kas; a. bukujurnalpenerimaan b. bukubesar;dan c. bukubesarpembantu. Pasal269 dimaksud dalam Pasal 266 Prosedurakuntansi penerimaankas sebagaimana padaSKPKD. oleh dilaksanakan fungsiakuntansi Pasal 270 (1) Fungsi akuntansi berdasarkanbuKi transaksi penerimaan kas sebagaimana pencatatan dalambukujurnal ke dimaksud dalam Pasal267 ayat (1) melakukan asal penerimaan denganmencantumkan uraianrekening-lawan penerimaan kas kasberkenaan.

9 1(2) Secara periodikjurnal atas transaksi penerimaan diposting dalam buku kas ke besar rekening berkenaan. (3) setiap akhir periodesemua buku besarsebagaimana pada ayat (2) dimaksud ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPKD. Pasal271 Ringkasan prosedur penerimaan padaSKPKD akuntansi kas tercantum dalamLampiran peraturan E.XV menteriini. Paragraf2 Prosedur Akuntansi pengeluaranKas pada SKpKD Pasal 272 Prosedur pengeluaran pada SKPKD akuntansi kas meliputiserangkaian prosesmulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampaidenganpelaporan yang berkaitan keuangan -RReo denganpengeluaran dalam rangkapertanggungjawaban kas pelaGanaan yung dapatdilakukan secara manual ataumenggunakan aplikasi komputer. Pasal273 (1) BuKi transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluarankas sebagaimana dimaksud dalampasal 272 mencakup: a. suratperintah pencairan (Sp2D); dana atau b. nota.debet bank. (2) Buktitransaki sebagaimana dimakud padaayat(1) dilengkapi dengan: a, suratpenyediaan dana(SpD); b. suratperintah membayar (SpM); c. laporan pengeluaran daribendahara kas pengeluaran; dan d. kuitansipembayaran buktitandaterimabarangljasa. dan (3) Formatlaporanpengeluaran sebagaimana kas pada ayat (2) huruf c dimaksud tercantum dalamLampiran E.XVIperaturan menteriini. pasal 274 Bukuyangdigunakan untukmencatat transaksi dalamprosedur pengeluaran akuntansi kassebagaimana dimaksud dalampasalZTZ mencakup: a. bukujurnalpengeluaran kas; b. bukubesar; dan c. bukubesarpembantu. Pasal 275 Prosedurakuntansi pengeluarankas sebagaimana dimaksud dalam pasal Z7Z merupakan fungsiakuntansi SKPKD. Pasal276 (1) Fungsi akuntansi SKPKD berdasarkanbuKi transaksi pengeluaran kas sebagaimana dimaksud dalamPasal 273 ayat (1) melakukan pencatitan dalam ke buku jurnal pengeluaran denganmencantumkan kas uraianrekening-lawan asal pengeluaran berkenaan. kas

92jurnal atas transaksi pengeluaran diposting dalam buku kas ke periodik (?) Secara rekening berkenaan. besar pada ayat (2) dimaksud (3) Setiapakhir periodesemuabuku besarsebagaimana penyusunan SKPKD. laporan keuangan dasar ditutupsebagai Pasal 277 pengeluaran padaSKPKD tercantum dalamLampiran prosedur kas akuntansi Ringkasan peraturan menteriini. E.XVII Paragraf 3 Prosedur Akuntansi Aset pada SKPKD Pasal278 prosespencatatan dan melipuliserangkaian (1) Prosedur aset padaSKPKD akuntansi rehabilitasi,penghapusan, pelaporanakuntansi atas perolehan,pemeliharaan, perubahanklasifikasi, terhadap aset tetap dan penyusutan pemindahtanganan, yang dapat dilakukansecara manual atau yang dikuasai/digunakan SKPKD komputer. aplikasi menggunakan dalam digunakansebagaialat pengendali (2) Prosedur akuntansiaset pada SKPKD SKPD pengelolaan yang dikuasai/digunakan dan/atauSKPKD. aset Pasal279 dimaksud akuntansi asetsebagaimana yang digunakan dalamprosedur BuKi transarci dengan: buKi memorialdilampiri 278 berupa dalamPasal barang; a. beritaacarapenerimaan penghapusan barang; b. suratkeputusan mutasibarang(antarSKPKD); c. suratkeputusan barang; d. beritaacarapemusnahan e. beritaacaraserahterimabarang; dan beritaacarapenilaian; f. pekerjaan. g. beritaacarapenyelesaian Pasal280 Buku yang digunakanuntuk mencatattransaksidan/atau kejadian dalam prosedur 278 dalamPasal mencakup: dimaksud aset akuntansi sebagaimana a. bukujumal umum; b. c. bukubesar;dan buku besarpembantu.

Pasal281 oleh dimaksuddalam Pasal278 dilaksanakan akuntansiaset sebagaimana Prosedur padaSKPKD. fungsiakuntansi Pasal282 (1) Fungsi akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian buktimemorial. 279 dimakud dalamPasal membuat sebagaimana

93(2) Bukti memorial sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat jenis/nama informasi mengenai asettetap,koderekening, klasifikasi aset tetap,nilaiasettetap,tanggal transaksi dan/atau kejadian. (3) Buktimemorial sebagaimana padaayat (1) dicatatke dalambukujurnal dimaksud umum. (4) Secaraperiodikjurnal atas transaksi dan/atau kejadianaset tetap dipostingke dalambukubesarrekening berkenaan. (5) setiap akhir periodesemua buku besarsebagaimana dimaksudpada ayat (4) ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPKD. Paragraf 4 ProsedurAkuntansi Selain Kas pada SKPKD Pasal283 (1) Prosedur akuntansi selainkas padaSKPKD meliputi proses serangkaian mulaidari pencatatan, pengikhtisaran, sampaidenganpelaporankeuanganyang berkaitan dengansemuatransaksi atau kejadian selainkas yang dapat dilakukan secara manual ataumenggunakan aplikasi komputer. (2) Prosedur akuntansi selainkas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mencakup mencakup: a. koreksi pembukuan; kesalahan b. penyesuaian terhadap akun tertentu dalam rangka menyusun laporan padaakhirtahun; keuangan c. reklasifikasi belanjamodalmenjadiasettetap; dan d. reklasifikasi akibatkoreksi yangditemukan dikemudian hari. Pasal 284 Bukti transaksi yang digunakandalam prosedurakuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalamPasal 283 ayat(1) berupa buKi memorial dilampiri dengan: a. berita penerimaan acara barang; b. suratkeputusan penghapusan barang; c. suratkeputusan mutasibarang(antarSKpKD); d. beritaacarapemusnahan barang; e. beritaacara serahterimabarang; f . beritaacarapenilaian; dan g. beritaacarapenyelesaian pekerjaan. Pasal28S Buku yang digunakanuntuk mencatat transaksi dan/ataukejadiandalam prosedur akuntansi selain sebagaimana kas dimaksud dalampasal283 ayat(l) mencakup: a. bukujurnalumum; b, bukubesar; dan c. bukubesarpembantu. Pasal 286 Prosedur akuntansiselain kas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 283 ayat (1) dilaksanakan fungsiakuntansi padaSKpKD. oleh

94Pasal287 (1) Fungsiakuntansiberdasarkan dan/atau kejadiansebagaimana buKi transaksi buktimemorial. 284 membuat dimaksud dalamPasal (2) BuKi memorial sebagaimana dimakud pada ayat (1) sekurang-kurangnya kode rekening, transaksi dan/ataukejadian, tanggal memuatinformasi mengenai dan kejadian, jumlahrupiah. transaksi dan/atau uraian (3) Buktimemorial dimakud padaayat(1) dicatatke dalambukujurnal sebagaimana

umum.
(4) Secaraperiodikjurnal atas transaksidanlataukejadianselain kas dipostingke berkenaan. dalambukubesarrekening dimaksudpada ayat (4) (5) Setiapakhir periodesemuabuku besarsebagaimana laporan keuangan SKPKD. ditutupsebagai dasarpenyusunan

Pasal288 dalamLampiran prosedur tercantum selainkas padaSKPKD akuntansi Ringkasan peraturan menteri ini. E.XVIU
Paragraf 5 Laporan Keuangan pada SKPKD Pasal 289 periodik kepada laporan arus kas Secara (1) Kepala dan melaporkan SKPKD menyusun kepala daerah. pada ayat (1) disusundan disajikan dimaksud (2) Laporanarus kas sebagaimana yang mengaturtentang standarakuntansi dengan peraturanpemerintah sesuai pemerintahan. dimaksudpada ayat (2) tercantumdalam (3) Formatlaporanarus kas sebagaimana peraturan menteriini. E.XIX Lampiran BAB )(II APBD PELAKSANAAN PERTANGGUNG'AWABAN Bagian Pe*ama Laporan Realisasi Semester Pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja Pasal290 pertamaanggaranpendapatan semester (1) KeoalaSKPDmenyusunlaporanrealisasi yang menjaditanggung pelaksanaan anggaran dan belanjaSKPDsebagaihasil jawabnya. untuk6 padaayat (1) disertai denganprognosis (2) Laporan dimaksud sebagaimana (enam)bulanberikutnya. dan oleh PPK-SKPD (3) Laporansebagaimana dimaksudpada ayat (2), disiapkan pejabat penggunaanggaran untuk ditetapkansebagai disampaikan kepada serta pendapatan dan belanjaSKPD semesterpertamaanggaran laporanrealisasi palinglama 7 (tujuh) hari kerjasetelah prognosis untuk 6 (enam)bulanberikutnya pertamatahun anggaran berakhir' berkenaan semester

-95(4) Pejabat pengguna anggaranmenyampaikan laporanrealisasi pertama semester anggaran pendapatan dan belanjasKpDserta prognosis untuk 6 (enam)bulan berikutnya sebagaimana dimaksudpada ayat (3) kepadappKD sebagu'i dasur. penyusunan laporanrealisasi pertama semester ApBDpalinglama 10 (sepuluh) harikerjasetelah pertama semester tahunanggaran berkenajn berakhir, (s) Format laporan realisasisemesterpertamaanggaranpendapatandan belanja sKPDdan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya sebagaimana dimaksud padaayat(4) tercantum dalamLampiran E.)x peraturan menteri ini. pasal 291 PPKD menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dengan cara menggabungkan seluruh laporan realisasi peftamaanggaran semester pendapatan dan belanja SKPD sebagaimana dimaksud dalamPasal 290 ayat (a) palinglambatminggu keduabulanJulitahunanggaran berkenaan disampaikan dan kepada sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah. Pasal292 Laporanrealisasi semesterpertama ApBD dan prognosisuntuk 6 (enam) bulan berikutnya sebagaimana dimaksud dalamPasal 291 disampaikan kepada kepala daerah palinglambatmingguketigabulanJuli tahun anggaran berkenaan untuk ditetapkan sebagai laporanrealisasi semesterpertamaAPBD dan prognosis untuk 6 (enam)bulan berikutnva. Pasal293 ( 1 ) Laporan realisasi pertamaApBDdan prognosis semester untuk 6 (enam)bulan berikutnya sebagaimana dimaksud dalam pasal292 disampaikan kepaoi DPRD paling lambat akhirbulanJulitahunanggaran berkenaan. (2) Formatlaporanrealisasi semesterpertamaApBDdan prognosis untuk 6 (enam) bulanberikutnya sebagaimana padaayat (1) terclntumdalamLampiran dimaksud E.Xfi peraturan menteriini. Bagian Kedua LaporanTahunan Pasal294 ( 1 ) PPK-SKPD menyiapkan laporankeuangan sKpD tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada kepala sKpD untuk ditetapkan sebagai laporan peftanggun gjawaban pelaksanaan anggaran SKPD. (z) Laporankeuangansebagaimana dimaksudpada ayat (1) disampaikan kepada PPKD sebagai dasarpenyusunan laporan pemeriniah keuangan daerah. pasal 295 ( 1 ) Laporankeuangansl(PD sebagaimana dimakud dalam pasal 294 ayat (1) disampaikan kepadakepaladaerahmelaluippKD paling lambat z louai uulan setelah tahunanggaran berakhir. ( 2 ) Laporankeuangan sebagaimana pada ayat (1) disusunoleh pejabat dimaksud pengguna anggaransebagaihasil pelaksanaan yang beradadi SKpD anggaran yangmenjadi jawabnya. tanggung

-96pada dimaksud ayat(2) terdiri dari: ( 3 ) Laporan sebagaimana keuangan SKPD anggaran; a. laporan realisasi dan b. neraca; keuangan. atas c. catatan laporan padaayat(1) dilampiri dimaksud dengan (4) Laporan sebagaimana keuangan SKPD pengelolaan yangmenjadi APBD tanggung SKPD bahwa kepala suratpernyataan jawabnya sistempengendalian internyang berdasarkan telah diselenggarakan pemerintahan sesuai dengan peraturan memadaidan standarakuntansi perundang-undangan. padaayat(4) tercantum dalam dimaksud (s) Format sebagaimana suratpemyataan ini. menteri E.rcfiIperaturan Lampiran
Pasal296 (1) PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dengan cara dimaksud dalam keuangan SKPDsebagaimana laporan-laporan menggabungkan tahun Pasal295 ayat (3) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya berkenaan. anggaran dimaksud pada ayat (1) (2) Laporan keuangan pemerintahdaerah sebagaimana disampaikan kepadakepaladaerahmelaluiseketaris daerah selakukoordinator pengelolaankeuangan daerah dalam rangka memenuhi peftanggungjawaban pelaksanaan APBD. padaayat(1) terdiridari: dimaksud (3) Laporan keuangan sebagaimana realisasi anggaran; a. laporan b. neraca; c. laporanarus kas; dan d. catatanatas laporankeuangan. pada ayat (2) disusundan disajikan dimaksud (4) Laporankeuangan sebagaimana yang mengaturtentang standarakuntansi sesuaidengan peraturanpemerintah pemerintahan. pemerintahan dimaksudpada ayat (2) daerahsebagaimana (5) Laporankeuangan dilampiri dengan laporan ikhtisar realisasikinerja dan laporan keuangan daerah. BUMD/perusahaan padaayat (5) disusun dari dimaksud (6) Laporan kinerjasebagaimana ikhtisarrealisasi kepala daerah dan laporan ringkasanlaporan keteranganpertanggungjawaban pemerintah daerah. kinerjainterimdi lingkungan (7) Penyusunanlaporan kinerja interim sebagaimanadimaksud pada ayat (6) berpedomanpada PeraturanMenteri Dalam Negeri yang mengatur mengenai pemerintah daerah. laporan kinerjainterimdi lingkungan dimaksudpada ayat (1) daerah sebagaimana (8) Laporankeuanganpemerintah pengelolaan kepaladaerahyang menyatakan dilampiridengan surat pernyataan jawabnya sistem berdasarkan yang menjaditanggung telah diselenggarakan APBD pengendalian intern yang memadai, sesuai dengan peraturan perundangundangan. pada ayat (3) huruf a dimaksud (9) Formatlaporanrealisasi anggaran sebagaimana menteriini. E.)CfiIIperaturan dalamLampiran tercantum (10) Formatneracasebagaimana dimaKud pada ayat (3) huruf b tercantumdalarn menteriini. E.XfiV peraturan Lampiran dimaksudpada ayat (3) huruf c sesuai (11) Formatlaporanarus kas sebagaimana peraturan menteriini. E.)CX denganLampiran

97(12) Format catatan ataslaporan keuangan sebagaimana padaayat(3) huruf dimaksud d tercantum dalamLampiran E.rcryperaturan menteri ini. (13) Formatsurat pernyataan kepaladaerahbahwapengelolaan ApBDyang menjadi jawabnya tanggung telahdiselenggarakan berdasarkan sistempengendalian intern yang memadai sebagaimana padaayat (6) tercantum dimaksud dalamLampiran E.rcffI peraturan menteriini. Pasal 297 ( 1 ) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalampasal296 ayat (2) disampaikan oleh kepaladaerahkepadaBadanPemeriksa Keuangan (BPK)unluk dilakukan pemeriksaan palinglambat (tiga)bulansetelah 3 tahunanggaran berakhir. ( 2 ) Kepaladaerah memberikan tanggapan dan melakukanpenyesuaian terhadap laporan pemerintah keuangan daerah berdasarkan pemeriksaan hasil BpK. Bagian Ketiga Penetapan Raperda Pertanggungjawaban petaksanaan ApBD Pasal298 Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang peftanggungjawaban pelaksanaan ApBDkepadaDpRDpaling lambat 6 (enam) bulansetelah tahunanggaran berakhir. Rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan ApBD sebagaimana pada ayat (1) rnemuat dimaksud laporankeuangan yang meliputi laporan realisasianggaran,neraca,laporanarus kas, catalan atas laporan keuangan, serta dilampiri denganlaporan kinerjayang telah dipe6ksa apX dan ikhtisar laporan keuangan badanusaha milikdaerah/perusahaan daerah. Formatlaporanrealisasi anggaran sebagaimana dimakud pada ayat (2) sesuai dengan Lampiran E.rc{II peraturan menteri ini. Formatneracasebagaimana pada ayat (2) sesuaidengan Lampiran dimaksud E.XfiV peraturan menteriini. Format laporanarus kas sebagaimana dimaksudpada ayat (2) sesuaidengan Lampiran E.KX peraturan menteriini. Formatcatatanatas laporankeuangan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) sesuai denganLampiran peraturan E.)C0/ menteriini. Formatdan isi laporankinerjaberpedoman padaPeraturan MenteriDalamNegeri tentang laporan keuangan kinerja dan interim lingkungan pemerintah di daerah. Formatdan ikhtisarlaporankeuangan BUMD/perusahaan daerahsesuaidengan peraturan perundang-undangan.

(1)

(Z)

(3) (4) (5) (6) (7) (8)

(9) Formatrancangan peraturandaerahtentangpeftanggungjawaban pelaksanaan APBDbesertalampiransebagaimana pada ayat (1) tercantumdalam dimaksud Lampiran E.rcryIIperaturan menteriini. Pasal299 (1) Apabila sampai bataswaktu2 (dua)bulansetelah penyampaian laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 297 ayat(1), BPKbelummenyampaikan hasil pemeriksaan, kepaladaerahmenyampaikan peraturan rancangan daerahtentang peftanggungjawaban pelaksanaan ApBD kepada DpRD.

98peraturandaerahsebagaimana (2) Rancangan dimaksudpada ayat (1) dilampiri laporan aruskas,catatan ataslaporan neraca, laporan realisasi anggaran, dengan dan laporan kinerjayang isinya sama dengan yang disampaikan keuangan, BPK. kepada Pasal300 pelaksanaan APBD peraturandaerahtentang pertanggungjawaban Rancangan ayat (1) dirinci dalam rancangan dimaksud dalam Pasal 299 sebagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban peraturankepala daerah tentang penjabaran APBD. peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Rancangan terdiridari: denganlampiran dilengkapi dan realisasi anggaran; a. ringkasan laporan realisasi anggaran; laporan b. penjabaran Format rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran pelaksanaan dimaksud pertanggungjawaban APBDbesertalampiransebagaimana padaayat (2) tercantumdalamLampiran menteriini. E.rcryiil peraturan pelaksanaan E.)XIX peftanggungjawaban dalamLampiran APBD tercantum Jadwal peraturan menteriini.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal301 peraturandaerahtentang pertanggungjawaban (1) Agendapembahasan rancangan pelaksanaan dalam Pasal299 ayat (1) ditentukan dimaksud APBD6ebagaimana olehDPRD. (2) Persetujuan bersama terhadap rancangan peraturan daerah tentang pelaksanaan pertanggungjawaban APBDoleh DPRDpaling lama 1 (satu) bulan peraturan diterima. daerah terhitungsejakrancangan Pasal302 pemerintah wajibdipublikasikan. (1) Laporan daerah keuangan padaayat (1) adalah keuangan laporan (2) Laporan dimaksud sebagaimana keuangan daerah. dalamlembaran yangtelahdiauditolehBPKdantelahdiundangkan Bagian Keempat EvaIuasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertan ggu ngiawa ban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Peftanggungjawaban Pelaksanaan APBD Pasal303 pelaksanaan peraturandaerah provinsitentang pertanggungjawaban (1) Rancangan APBDyang telah disetujui bersamaDPRDdan rancanganperaturangubernur pelaksanaan APBDsebelumditetapkan tentang penjabaranpertanggungjawaban terlebihdahulukepada gubemurpalinglama 3 (tiga)hari kerjadisampaikan oleh DalamNegeriuntuk dievaluasi. Menteri oleh Menteri (2) Hasilevaluasisebagaimana dimaKud pada ayat (1) disampaikan (lima belas)hari kerja terhitung palinglama t5 DalamNegerikepadaGubernur dimaksud, rancangan sejakditerimanya

-99( 3 ) ApabilaMenteriDalam Negerimenyatakan hasil evaluasirancangan peraturan daerah tentangpeftanggungjawaban pelaksanaan APBD peraturan dan rancangan gubernurtentang penjabaran pertanggungjawaban pelakanaan ApBD sudah sesuai dengankepentingan umumdan peraturan perundang-undangan lebih yang tinggi, gubernur menetapkanrancanganperaturan daerah dan rancangan peraturan gubernur peraturan menjadi daerah gubernur. dan peraturan Pasal304 Dalamhal MenteriDalamNegeri menyatakan hasilevaluasi peraturan rancangan daerah tentangpeftanggungjawaban pelaksanaan APBD peraturan dan rancangan gubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bedentangan dengan kepentingan umum dan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi, gubernurbersamaDPRDwajib melakukan penyempurnaan paling lama7 (tujuh)harikerjaterhitung sejakditerimanya hasilevaluasi. ( 2 ) Apabila hasilevaluasi tidakditindaklanjuti gubernur oleh dan DPRD, dan gubernur tetap menetapkanrancanganperaturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancanganperaturangubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan peraturan APBD menjadi daerahdan peraturan gubernur, MenteriDalamNegerimembatalkan peraturan daerahdan peraturan gubernur dimaksud peraturan sesuai perundang-undangan. dengan Pasal305 ( 1 ) Rancangan peraturan daerah kabupaten/kotatentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBDyang telah disetujuibersamaDPRDdan rancangan peraturan bupati/walikotatentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaanAPBD sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan gubernur kepada untukdievaluasi. (2) Hasilevaluasi disampaikan oleh gubernur kepada palinglama 15 bupati/walikota (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya peraturandaerah rancangan kabupaten/kota dan rancanganperaturan bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan ApBDsebagaimana padaayat(1). dimaksud (3) Apabilagubemur menyatakan hasilevaluasi peraturan rancangan daerahtentang peftanggungjawaban pelaksanaan APBDdan rancangan peraturan bupati/walikota tentangpenjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudahsesuaidengan kepentinganumum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksudmenjadiperaturandaerahdan peraturan bupati/wa likota. Pasal306 ( 1 ) Dalam hal gubernur menyatakan hasil evaluasirancanganperaturandaerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancanganperaturan bupati/walikota tentangpenjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tidak sesuai dengankepentingan peraturan umumdan perundang-undangan lebih yang tinggi,bupati/walikota bersama penyempumaan DPRD melakukan palinglama 7 (tujuh)hari kerjaterhitung sejakditerimanya hasilevaluasi. ( 2 ) Apabilahasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan DPRD,dan bupati/walikota tetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan peraturan APBD dan rancangan bupati/walikota tentang penjabaranpertanggungjawaban pelaksanaan ApBD menjadi peraturan daerahdan peraturan bupati/walikota, peraturan Gubernur membatalkan daerah dan peraturanbupati/walikota dimaksudsesuaidengan peraturanperundangundangan.

f 1'l

100Pasal307 peraturan rancangan hasil evaluasi daerahkabupaten/kota menyampaikan Gubernur pelakanaan APBD dan rancangan peraturan tentang peftanggungjawaban peftanggungjawaban pelaksanaan APBDkepada tentang penjabaran bupati/walikota Negeri. Menteri Dalam BABXIII DAERAH PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENGAWASAN PEMBINAAN

BagianPeftama Pembinaan Pengawasan dan Pasal 308 pembinaan pengawasan pengelolaan keuangan dan daerah melakukan Pemerintah yangdikoordinasikan Menteri pemerintah oleh Dalam Negeri. daerah kepada
Pasal309 pemberian pedoman, dimaksud dalamPasal meliputi sebagaimana 308 Pembinaan pendidikan pelatihan. dan superuisi, konsultasi, bimbingan, pedoman sebagaimanadimaksud pada ayat (1) mencakup Pemberian pelaksanaan, penatausahaan akuntansi dan perencanaan penyusunan APBD, dan keuangan daerah, pemantauandan keuangan daerah, pertanggungjawaban pengelolaan daerah. keuangan sertakelembagaan evaluasi, padaayat dimaksud dan sebagaimana bimbingan, supervisi, konsultasi Pemberian pelaksanaan, penatausahaan perencanaan penyusunan (1) mencakup APBD, dan keuangandaerah dan akuntansikeuangandaerah, sefta pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara berkala dan/atau sewaKu-waktu, baik secara menyeluruh kepada seluruh daerah maupun kepada daerah teftentu sesuai dengankebutuhan. dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan dan pelatihansebagaimana Pendidikan secara berkala bagi kepala daerah atau wakil kepala daerah, pimpinan dan anggotaDPRD,perangkatdaerah,dan pegawainegerisipil daerahserta kepada pengeluaran. penerimaan bendahara dan bendahara

(1) (2)

(3)

(4)

Pasal310 sebagaimana dimaksuddalam Pasal309 ayat (1) untuk kabupaten/kota Pembinaan oleh dikoordinasikan gubemurselakuwakilpemerintah.

Pasal 311 peraturan pelaksanaan daerah tentang pengawasan terhadap (1) DPRD melakukan APBD. padaayat (1) bukanpemeriksaan tetapi (2) Pengawasan dimaksud sebagaimana yangtelah pencapaian sasaran yanglebihmengarah pengawasan untukmenjamin peraturan APBD. tentang daerah ditetapkan dalam
Pasal312 pada ketentuan peraturan pengelolaankeuangandaerah berpedoman Pengawasan perundang-undangan.

-101Bagian Kedua Pengendalian Intern Pasal313 ( 1 ) Dalamrangkameningkatkan kinerjatransparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangandaerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakansistem pengendalian interndi lingkungan pemerintahan yangdipimpinnya. daerah (2) Pengendalian internsebagaimana padaayat (1) merupakan dimaksud proses yang dirancang untuk memberikan yang memadaimengenaipencapaian keyakinan tujuan pemerintah daerahyang tercermindari keandalan laporankeuangan, efisiensidan efektivitaspelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan perundang-undangan. (3) Pengendalian intern sebagaimana pada ayat (2) sekurang-kurangnya dimaksud memenuhi kriteria sebagai berikut: a. terciptanya pengendalian sehat; lingkungan yang b. terselenggaranya penilaian risiko; c. terselenggaranyaaktivitaspengendalian; d, terselenggaranya sistem informasi komunikasi; dan dan e, terselenggaranya kegiatanpemantauan pengendalian. (4) Penyelenggaraan pengendalian intern sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berpedoman padaketentuan peraturan perundang-undangan. . Bagian Ketiga Pemeriksaan Ekstern Pasal314 Pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerahdilakukan oleh BPK sesuai peraturan dengan perundang-undangan. BAB XIV KERUGIANDAERAH pasal 315 (1) Setiapkerugiandaerahyang disebabkan oleh tindakanmelanggar hukum atau kelalaian seseorang harus segera diselesaikan sesuai Oengan ketentuan perundang-undangan. (2) Bendahara, pegawai negerisipilbukanbendahara, atau pejabatlain yang karena perbuatannya melanggarhukum atau melalaikan kewaji6anyang dibebankan kepadanyasecara langsung merugikankeuangandaerah, walib mengganti kerugian tersebut. ( 3 ) KepalaSKPDdapat segeramelakukirn tuntutanganti rugi, setelahmengetahui bahwa dalam SKPDyang bersangkutan terjadi lierugian-akibat perbuatJndari pihak manapun, Pasal316 (1) Kerugian daerahwajib dilaporkan olehatasan langsung atau kepalaSKpDkepada kepaladaerahdan diberitahukan kepadaBPKpaling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah kerugian daerahitu diketahui.

-102pegawai kepadabendahara, daerahtersebutdiketahui, (2) Segerasetelahkerugian melanggar atau pejabatlain yang nyata-nyata negeri sipil bukan bendahara, dimaksuddalam Pasal315 sebagaimana kewajibannya melalaikan hukum atau dan/atau pengakuanbahwa kesanggupan segera dimintakansurat pernyataan jawabnya kerugian mengganti dan bersedia tanggung tersebutmenjadi kerugian dimaksud. daerah jawab mutlaktidak mungkin atau tidak diperoleh tanggung (3) Jikasuratketerangan dapat menjamin pengembaliankerugian daerah, kepala daerah segera penggantian pembebanan kerugiansementara surat keputusan mengeluarkan yang bersangkutan. kepada Pasal317 atau pejabatlain pegawai negerisipil bukanbendahara, ( 1 ) Dalamhal bendahara, yang dikenai tuntutan ganti kerugian daerah berada dalam pengampuan, terhadapnya dan penagihan dunia, penuntutan diri, atau meninggal melarikan waris, terbatas pada beralih kepada pengampu/yangmemperolehhak/ahli pegawai yang berasal dari bendahara, yang dikelolaatau diperolehnya, kekayaan atau pejabatlainyang bersangkutan. negerisipilbukanbendahara, jawab pengampu/yang halVahliwaris untuk membayar memperoleh (2) Tanggung dimaksud pada ayat (1) menjadi hapus ganti kerugian daerah sebagaimana yang menetapkan pengadilan apabiladalamwaKu 3 (tiga) tahun sejakkeputusan atau pegawainegeri sipil bukan bendahara, pengampuan kepadabendahara, pejabat lain yang bersangkutan, atau sejak bendahara,pegawai negeri bukan diketahui melarikandiri atau bendahara,atau pejabat lain yang bersangkutan waris tidak diberitahu pengampu/yang halVahti memperoleh meninggaldunia, daerah. kerugian yangberwenang adanya mengenai olehpejabat Pasal318 diatur dalam peraturan kerugiandaerah sebagaimana (1) Ketentuanpenyelesaian menteriini berlakupula untuk uang dan/ataubarangbukan milik daerah,yang atau pegawai sipilbukanbendahara, negeri bendahara, dalampenguasaan berada tugas pejabat yangdigunakan dalampenyelenggaraan pemerintahan. lain menteriini berlakupula penyelesaian kerugiandaerahdalamperaturan (2) Ketentuan untuk pengelola perusahaan daerah dan badan-badan lain yang tidak diatur dalam daerah,sepanjang pengelolaan keuangan menyelenggarakan perundang-undangan peraturan tersendiri. Pasal319 dan pejabat lain yang telah pegawainegerisipil bukan bendahara, ( 1 ) Bendahara, ditetapkanuntuk menggantikerugiandaerahdapat dikenai sanksi administratif perundang-undangan. peraturan pidana dengan Sesuai sanksi dan/atau pegawainegerisipil bendahara, pidana atas kerugian daerahterhadap (2) Putusan dari yang bersangkutan dan pejabatlain tidak membebaskan bukanbendahara tuntutangantirugi.

320 Pasal atau bendahara, pejabatlainuntuk pegawai negerisipilbukan bendahara, Kewajiban jika dalamwaktu 5 (lima) tahun sejak ganti rugi, menjadikedaluwarsa membayar tahunsejakterjadinya atau dalamwaKu 8 (delapan) tersebut kerugian diketahuinya yangbersangkutan. gantirugiterhadap penuntutan tidakdilakukan kerugian

103Pasal 321 (1) Pengenaan kerugian ganti daerah terhadap bendahara ditetapkan BPK. oleh (2) Apabila dalam pemeriksaan kerugian daerahditemukan unsur pidana,BPK menindaklanjutinya dengan peraturan sesuai perundang-undangan,
Pasal322 ganti kerugiandaerahterhadappegawainegeri sipil bukan bendahara Pengenaan ditetapkan kepala oleh daerah. Pasal323 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara tuntutan ganti kerugiandaerahdiatur peraturan dengan padaperaturan daerah dengan perundang-undangan. berpedoman BAB XV PENGELOIAAN KEUANGAN BADANLAYANANUMUM DAERAH Pasal324 (1) Pemerintah daerah dapatmembentuk BLUD untuk: jasa untuklayanan a. menyediakan barang dan/atau umum;dan b. mengeloladana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomidan/atau pelayanan kepada masyarakat. (2) Instansiyang menyediakan barangdan/ataujasa sebagaimana pada dimaksud ayat (1) huruf a, antara lain rumah sakit daerah,penyelenggara pendidikan, penerbitlisensidan dokumen, penyelenggara penyiaran jasa jasa publik,penyedia penelitian pengujian, dan sertainstansi layanan umumlainnya. (3) Dana khususdalam rangkameningkatkan ekonomidan/ataupelayanan kepada masyarakat sebagaimana pada ayat (1) huruf b, antaralain instansi dimaksud yangmelaksanakan pengelolaan danaseperti danabergulir usaha kecilmenengah, perumahan, instansi tabungan pengelola dan danalainnya. Pasal325 ( 1 ) BLUD dibentukuntuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalamrangka memajukan kesejahteraan umumdan mencerdaskan kehidupan bangsa. (2) Kekayaan BLUDmerupakan yang tidakdipisahkan kekayaan daerah sertadikelola dan dimanfaatkansepenuhnyauntuk menyelenggarakan kegiatan BLUDyang bersangkutan. Pasal326 ( 1 ) Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD dan pembinaan teknisdilakukan oleh kepala sKPD yang bertanggungjawab atas urusan pemerintahan yang bersangkutan. ( 2 ) PembinaankeuanganBLUD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi pemberianpedoman,bimbingan, pendidikan supervisi, dan pelatihan dibidang pengelolaan keuangan BLUD. (3) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi pemberian pedoman, bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan dibidang penyelenggaraan program dan kegiatan BLUD.

104Pasal 327 BLUD dapat memperoleh atau hibah sumbangan masyarakat badan dari atau lain. Pasal 328 pendapatan BLUD dapat digunakan Seluruh langsung untukmembiayai belanja BLUD yangbersangkutan.
Pasal329 pengelolaan BLUD Pedoman teknismengenai keuangan diaturlebihlanjutoleh Menteri peftimbangan Menteri Dalam setelah memperoleh Keuangan. Negeri BAB XVI PENGELOI.AAN PENGATURAN KEUANGAN DAERAH Pasal330 ( 1 ) Ketentuantentang pokok-pokokpengelolaan keuangandaerah diatur dengan peraturan peraturan perundang-undangan. daerahsesuai denganketentuan (2) Berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1), kepala peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur daerah menetapkan pengelolaan daerah. keuangan (3) Sistemdan prosedurpengelolaan keuangan daerahsebagaimana dimaksudpada pelaksanaan, penatausahaan (2) mencakup tata cara penyusunan, dan ayat pengawasan pertanggungjawaban pelaporan; dan akuntansi, keuangan daerah' (4) Peraturankepala daerah tentang sistem dan prosedurpengelolaan keuangan daerahsebagaimana dimaKud padaayat (2), juga memuat tata cara penunjukan pejabat yang diberi wewenang BUD, kuasa BUD, penggunaanggaran/kuasa pengguna anggaran, bendaharapenerimaan,dan bendahara pengeluaran 216 ayat(8), Pasal dimakud dalamPasal 211 ayat (3), berhalangan sebagaimana 226. Pasal 194,dan Pasal BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN Pasal331 peraturan menteri ini ditetapkan,semua peraturanperundang-undangan Pada saat yang berkaitan denganpengelolaan keuangan daerahsepanjang belum digantidan menteriini dinyatakan tetap berlaku. denganperaturan tidak bertentangan Pasal332 peraturan menteriini: Dengan ditetapkannya 14 90 dimakud dalamPasal ayat (1), Pasal ayat (2), dan sebagaimana a. Ketentuan penerimaan bendahara pengeluaran, dan Pasal296 ayat (4), tentangbendahara prestasi pendekatan penyusunanRKA-SKPD berdasarkan dengan menggunakan pemerintah daerahberdasarkan standar laporankeuangan kerja, dan penyusunan akuntansi pemerintahandilaKanakan secara bertahap mulai tahun anggaran 2006. 87 116 ayat(1) dimaksud dalamPasal ayat (1) dan Pasal b. Ketentuan sebagaimana penetapan penyusunan APBDsetelahdievaluasi rancangan PPASdan tentang APBDtahun anggaran untuk penyusunan dan pelaksanaan mulai dilaksanakan 2007.

-105c. Ketentuan sebagaimana dimaksuddalam pasal 233 ayat (2) tentang sistem akuntansi pemerintahandaerah yang mengacu pada standar akuntansi pemerintahan dilaksanakan secara beftahap mulaitahunanggaran 2007. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalampasal90 ayat (2) tentangpenyusunan RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatankerangka pengeluaran jangka menengah daerah dilaksanakan mulaitahun anggaran 2009. Peraturan daerahtentangpokok-pokok pengelolaan keuangan daerahditetapkan paling lambat2 tahunsejakditetapkan peraturan menteri ini.

d.

e.

Pasal 333 Padasaat peraturan menteri ditetapkan, pemerintah ini yang belum bagi daerah menetapkan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam pasal81 ayat (1), dokumen perencanaan daerah lainnya dapat diguirakan pedoman penyusunan sebagai RKPD.
BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal334 (1) DirekturJenderalBinaAdministrasi Keuangan DaerahDepartemen DalamNegeri melakukan pelaksanaan fasilitasi peraturan menteriini. (2) Fasilitasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mencakupmengkoordinasikan, menyempurnakanlampiran-lampiran sesuai dengan ketentuan perundangundangan,melaksanakan sosialisasi, supervisidan bimbinganteknis, serta memberikan asistensi untuk kelancaran penerapan peraturanmenteriini. pasal 335 Denganditetapkannya peraturanmenteri ini, Keputusan Menteri Dalam Negeriyang mengatur tentang pedoman pengurusan,pertanggungjawaban dan pengawasan keuangandaerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatandan belanja daerah,pelaksanaan tata usahakeuangan daerahdan belanjadaerah,serta petunjuk pelaksanaannya, dicabut dandinyatakan tidakberlaku. pasal 336 Peraturan menteri mulaiberlaku ini padatanggal ditetapkan.

Ditetapkan Jakarta di padatanggal15 Mei2006 MENTERIDALAM NEGERT, ttd H. MOH. MA',RUF, SE.

ai dengan aslinya
RO HUKUM,

RWIR.A

You might also like