You are on page 1of 45

NAMA SMSTR/KELAS NIM MK

: SUSANTO : V/B : 1071108713 : METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian Pendidikan


1.Pengertian Metode Penelitian Pendidikan Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan pengungkapannya.(Irawan Suhartono, 2000:1) Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan faktafakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi.(Amirul Hadi dan Haryono,1998: 39). Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.(Amirul Hadi, 1998:12) Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. (Sugiono, 2009: 6) 2.Tujuan Penelitian Secara umum penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan kebenaran suatu pengetahuan. Penemuan Penemuan disini berarti mendapatkan sesuatu yang baru untuk mengusi kekurangan atau kekosongan atu menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum ada. Pembuktian Pembuktian berarti data yang yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan Pengembangan berarti memperluas dan menggali lebih dalam realitas atu problem yang sudah ada.(Kartini Kartono,1996:29) Sedangkan pendapat lain menyatakan dari segi tujuannya aktifitas penelitian secara umum dikelompokkan pada penelitian :eksplorasi,deskripsi,dan eksplanasi a.Penelitian yang masuk dalam eksplorasi adalah yang bertujuan untuk : Semata-mata ingin memuaskan rasa atau hasrat ingin tahu agar memperoleh pemahaman lebih jelas tentang peristiwa social yang terjadi. Memperoleh tingkat kelayakan melakukan penelitian yang lebih teliti,careful study Mengembangkan metode metode yang hendak digunakan dalam penelitian yang lebih teliti b.Penelitian deskripsi Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan secara teliti (accurately and precisely)tentang karakteristik yang sangat luas dari populasi. c.Penelitian eksplanasi

Penelitian eksplanasi dikenal sebagai penelitian yang bertujuan untuk memberikan eksplanasi yakni mengungkapkan hubungan antara dua orang atau lebih konsep variabel dari suatu fenomena social.(Hamidi,2007:12) 3. jenis-jenis penelitian Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantungpada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya, namun secara umum penelitian dapat digolongksn dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: a. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian dibedakan dalam dua macam, yaitu: Penelitian dasar atau basic research, penelitian ini bertujuan menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan teori-teori yang berlaku secara umum. Penelitian penerapan atau applied research, penelitian ini diarahkan pada penggunaan secara praktis dibidang kehidupan sehari-hari. b. Penggolongan menurut bidangnya, antara lain ialah: penelitian-penelitian pendidikan, sejarah, ekonomi, bahasa tehnik dan lain-lain. c. Penggolongan menurut tempat dilaksanakan penelitian, yaitu: Penelitian laboratorium, dilakuakn dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Penelitian lapangan, dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya. Penelitian kepustakaan, bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan. d. Penggolonan menurut tujuan umum dibagi dalam: Penelitian eksploratif. Penelitian pengembangan. Penelitian verivikatif.

e.Penggolongan menurut tarafnya, dibagi menjadi: Penelitian deskriptif. Penelitian inferensial, untuk busa menarik kesimpulan umum.

f. Penggolongan menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian, yaitu: Penelitian histories documenter. Penelitian eksperimental. Penelitian penemuan fakta. Interpetasi kritis. Penelitian lengkap.(Kartini Kartono,1996:30-35)

g.Penggolongan menurut jenis aktivitas yang dilakukan yaitu:

C. Ciri-Ciri Kegiatan Penelitian a..Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalahtertentu, yang dapat berupa jawaban maslah atau dapat menentukan hubungan antara, variabel-variabel penelitian b. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi prinsipprinsip dan teori-teori c. Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah yang dapat diobservasi d. Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan e. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemu baru f. Prosedur kegiatan penelitian diracang secara teliti dan rasional g. Kegiatan ppenelitian menuntut keahlian h. Kegiatan openelitian ditandai dengan usaha objekktif dan logis i. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat. Teliti dan sabar Berdasarkan atas cirri-ciri penelitian seperti yang telah disebutkan diatas maka penellitian memiliki nilai-nilai sebagai berikut 1. Netralis emosional 2. Keterbukaan 3. Ketegakan diri (Amirul Hadi,1998: 41-42) D. Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian ini pada umumnya sebagai berikut 1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah 2. Penelaah kepustakaan 3. Penyusunan hipotesis

4. Identivikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi oprasioanl variabel 5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data 6. Penyusun rancangan penelitian 7. Penentuan sampel 8. Pengumpulan data 9. Pengolahan dan analisis data 10. Interpretasi hasil anslisis 11. Penyusun laporan Kesebelas langkah tersebut berturut akan disajikan secara ringkas, dengan menunjukan hal-hal yang pokok serta praktis.(Amirul Hadi,1998: 43-44).

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II. Bandung: Pustaka Setia. Hamidi. 2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press Malang. Irawan Soehartono. 2000. Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.

Di sisi lain Dirjen pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara penggolongan mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya. Berdasarkan sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Penelitian historis 2. Penelitian deskriptif 3. Penelitian perkembangan 4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan 5. Penelitian korelasional 6. Penelitian kausal komparatif 7. Penelitian experimental sungguhan

8. Penelitian experimental semu 9. Penelitian tindakan Penjelasan singkat untuk tiap-tiap macam penelitian dari sembilan macam tersebut yaitu: 1. Penelitian historis a. Definisi Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran. Penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. b. Tujuan Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi dan memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk memegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan. c. Contoh Studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedesaan di Aceh yang bermaksud memahami dasarnya dimasa lampau serta relevansinya untuk masa kini. d. Ciri-ciri

Penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobservasi oleh

penelitian sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja ynag cermat yang menganalisis keautentikan, ketetapan dan pentingnya sumber-sumbernya.

Penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis dan teratur. Penelitian historis tergantung dua data yaitu data primer, ialah data yang

secara langsung diperoleh oleh peneliti dan sumber primer (data asli) dan data sekunder yaitu data yang diperoleh penelitian dari orang lain atau sumber sekunder jadi bukan asli.

Penelitian historis menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data. Ada

dua macam kritik 1. Kritik eksternal menanyakan apakah data itu autentik artinya data aslinya atau tiruan dan apabila autentik apakah relevan serta akurat 2. Kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objektifitas dan kecermatan peneliti terhadap data yang diperoleh. Dengan kritik ini penelitian historis akan lebih ketat, sistematis dan obyektif.

Penelitian historis menggunakan pendekatan yang lebih utama dan dapat Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang, tempat

menggali informasi yang lebih tua dibanding penelaahan pustaka.

dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan keuletannya. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya saksi yang tidak pernah berhubungan. 1. e. Sumber data pada metode history Sumber data merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain : remain, dokumen, sumber primer, sumber sekunder, materi fisik, materi tulisan dan sebagainya. 1. Remain dan Dokumen Jika sumber sejarah ditinjau dari sengaja atau tidak sengajanya bahan atau sumber data tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah dapat dibagi dua yaitu remain dan dokumen. Remain adalah peninggalan-peninggalan yang tidak disengaja baik berupa barang fisik maupun peninggalan rohani. Di lain pihak terdapat juga catatancatatan yang sengaja ditinggalkan dan disebut dokumen. Pengertian remain dan dokumen adalah : 1) Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu keperluan pembuktian sejarah. Peninggalan materi termasuk : alat perkakas, perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida, candi, senjata-senjata, sendok, benda budaya, dsb. 2) Dokumen yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia di masa yang lalu. Dokumen tersebut secara sadar

ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan. Contoh dari dokumen anatara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar, relief-relief pada candi, surat kabar, dsb. Jika sumber sejarah diatas diperluas lagi, maka sumber tersebut dapat kita bagi sebagai berikut : 1)

Keterangan ditinggalkan secara sadar Sumber tertulis : catatan harian, memoir, bopgrafi, dsb. Karangan tradisional : balada, cerita-cerita tradisional, anekdot, dsb. Hasil-hasil artistik : potret, gambar, lukisan, patung, dsb. Relic atau testimoni tanpa sadar : pakaian, bahan makanan, alat rumah tangga, Inskripsi, dokumen, momumen : memorial, kuburan, candi, dsb. Sebuah

2) 3)

mesin-mesin, buku, makam, dsb. makam dapat dimasukkan dalam dua kategori diatas. Jika sebuah makam ditemukan dan pada makam tersebut hanay ada nama saja yang tertulis maka makam tersebut adalah relic. Tetapi, jika dibawah nama tersebut terdapat lagi berbagai keterangan seperti jabatan, kelahiran, serta tugas-tugas lain maka makam tersebut merupakan dokumen yang sengaja ditinggalkan. 1. Sumber primer dan sekunder

Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpanan yang orisinal dari data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utamadari kejadian yang lain.

Contoh : catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata, keputusan rapat, foto, dsb.

Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun catatan yang jaraknya telah jauh dari sumber orisinal.

Contoh : keputusan rapat suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan dari rapat itu sendiri tetapi dari sumber berita di surat kabar. Berita surat kabar tentang rapat itu adalah sumber sekunder. 1. f. Jenis-jenis penelitian sejarah Penelitian historis banyak sekali macamnya. Tetapi secara umum dapat dibagi atas empat jenis yaitu :

1. Penelitian sejarah komparatif Jika penelitian dengan metode sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktorfaktor dari fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau maka penelitian tersebut dinamakan penelitian sejarah komparatif. 1. Penelitian yuridis atau legal Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum baik hukum formal maupun nonformal dalam masa lalu, maka penelitian sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian yuridis. 1. Penelitian biografis Metode sejarah yang digunakan untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat dinamakan penelitian biografis. Dalam penelitian ini, diteliti sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan dari subyek penelitian dalam masa hidupnya serta pembentukan watak, figur yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data sejarah untuk penelitian biografis antara lain : surat pribadi, buku harian, hasil karya seseorang, karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan teman dari orang yang diteliti tersebut. 1. Penelitian bibliografis Penelitian dengan metode sejarah untuk mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam penelitian bibliografis. Penelitian ini mencangkup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikir dan ahli. 1. g. Langkah-langkah pokok 1)

Mengidentifikasi masalah yang meliputi antara lain : Apakah pendekata historis merupakan yang terbaik bagi masalah yang digarap?

Apakah data penting yang diperlukan mungkin didapat? Apakah hasilnya dapat digunakan? Merumuskan tujuan penelitian (kalau perlu sampai hipotesis)

2)

Dari masalah telah diformulasikan, maka rumuskan tujuan-tujuan dari penelitian. Dalam merumuskan tujuan ini maka hubungkan dia dengan teori, jika ada dan kaitkan dengan hipotesa yang ingin dibentuk. 3) Merumuskan hipotesa Rumuskan hipotesa sebagai keterangan sementara yang akan diuji kebenarannya. Hipotesa tersebut amat berguna untuk memberi arah dan fokus bagi kegiatan penelitian. 4) Mengumpulkan data. Untuk itu diperlukan pencatatan data misalnya dengan sistem kartu atau sistem lembaran. Mengumpulkan data dengan mengingat sumber-sumber. Tujukan pengumpulan data terhadap data primer lebih dahulu, baru ditunjang dengan data sekunder. 5) Evaluasi data Data yang dikumpulkan perlu dievaluasi dengan melakukan kritis eksternal maupun internal. 6) Interpretasi dan generalisasi Analisis data serta buat interpretasi dan generalisasi dari fenomena-fenomena yang diselidiki kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan. 7) Menyusun laporan 1. 2. Penelitian deskriptif 1. a. Definisi Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-maslah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. 1. b. Tujuan Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. 1. c. Contoh Menuliskan laporan penelitian.

Survei mengenai sikap masyarakat petani terhadap program KB. Penelitian tentang pendapat masayarakat untuk mengembangkan pendidikan luar biasa. 1. d. Ciri-ciri a) b) dsb. c) d) Mengumpulkan data Menyususn laporan 1. 3. Penelitian perkembangan 1. a. Tujuan Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu 1. b. Contoh Studi longtudinal mengenai pertumbuhan anak ia secara langsung mengukur sifatsifat pertumbuhan dan perkembangan anak (individu) yang diteliti. 1. c. Ciri-Ciri 1) Memusatkan perhatian pada studi tentang variabel variabel dan perkembangannya selama beberapa waktu (bulan atau tahun). Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah pola-pola pertumbuhan, lajunya, arahnya, dan berbagai faktor yang mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu 2) Dalam studi cross sectional Biasanya dapat mencakup subyek yang lebih banyak tetapi hanya memotret faktor yang lebih sedikit dibanding studi longitudinal. Dalam metode cross section ini biasanya slit dalam mengambil sampel antara lain karena umumnya yang beragam. 3) Dalam studi longitudinal biasanya sulit dalam masalah sampling sebab subyeknya terbatas studi longitudinal ini menuntut kontinuitas, waktu yang panjang, biaya yang banyak dan penelitian yang ulet. 4) Studi-studi kecenderungan mengandung kekemahan bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masak dan memodifikasi atau membuat Padap umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan Merancang cara pendekatannya hal ini meliputi macam datanya, penentuan hipotesis atau tidak. sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih pada tenaga lapangan

kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjad tidak usah. Pada umumya ramalan untuk masa panjang adalah educated guess sedang ramalan untuk waktu yang pendek lebih reliabel dan lebih valid. 1. d. Langkah- Langkah Pokok 1) 2) Definisikan masalah atau rumuskan tujuan-tujuannya Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi

yang ada dan memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alatalat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan. 3) 4) 5) 6) Rancangan cara pendekatan Kumpulan data Evaluasi data yang terkumpul Susun laporan mengenai hasil evaluasi tersebut 1. 4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan 1. a. Tujuan Tujan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. 1. b. Contoh Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyarakat terpencil. Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi. 1. c. Ciri-ciri 1) Penelitian kasus adalah penelitian yang mendalam menegenai kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu penelitian ini antar alain mencakup keseluruhan sklus kehidupan, kaang-kadang hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faktor-faktor kasus. 2) a) Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna variabel dan kondisi yang besar jumlahnya merencanakan yang lebih besar dalam ilmu sosial. Ia lebihnintensif menerangi

variabel yang penting, proses dan interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih luas. Penelitian ini merupakan perintis bagi penelitian lanjutan juga merupakan sumber hipotesis. b) Penelitian kasus memberikan contoh yang berguna berdasarkan data yang diperoleh untuk memberikan gambaran mengenai penemuan-penemuan yang disimpulkan dengan statistik Kelemahan :

Tidak memungkinkan generalisasi yang obyektif pada populasi sebab perincian kasus memang sangat terbatas representatnya. Penelitian kasus sangat peka terhadap keberatan sebelahan yang subyektif maka hasilnya kurang obyektif

1. d. Langkah-langkah pokok 1) Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit studi itu sifat-sifat, saling berhubungan serta proses-proses yang mana yang akan menuntun penelitian 2) Merencanakan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yng tersedia, metode pengumpulan data mana yang digunakan? 3) 4) 5) Mengumpulkan data Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi Menyusun laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut. 1. 5. Penelitian korelasional 1. a. Tujuan Tujuan penelitian korelasional adalah untuk meyelidiki sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan padaa koefisien korelasi 1. b. Contoh 1) bakat. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada tes

rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.

2)

Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada tes masuk 1. c. Ciri-Ciri

perguruan tinggi dengan indeks prestasi. 1) 2) 3) 4) 1) 2) 3) a) b) c) d) 4) 5) 6) Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling Penelitian ini menunjukkan taraf tinggi hendaknya salinh hubungan bukan ada Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan Sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih 1. d. Langkah-langkah pokok Mendefinisikan masalah Melakukan telaah pustaka Merancang cara pendekatannya Mengidentifikasikan variabel yang relevan Menentukan subyeknya yang sebaik-baiknya Memilih atau menyusun alat pengukur yang cocok Memilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang digarap Mengumpulkan data Menganalisis data yang telah dikumpulkan dan dinuat interpretasinya Menuliskan laporan 1. 6. Penelitian kausal komparatif 1. a. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. 1. b. Contoh 1) 2) Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan Mencari pola tingkah laku prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin umur pada waktu masuk sekolah dengan cara menggunakan data deskriptif

hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya. atau tidaknya saling hubungan tersebut. kurang ketat.

mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anakanak tersebut kelas VI SD. 1. c. Ciri pokok Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facta artinya dikumpulkan setelah semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat. Penelitian mengambil satu atau lebih akibat dan menguju data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya. Kelebihannya :

Metode kausal komparatif baik untuk berbagai keadaan apabila bersama dengan metode eksperimen. Metode kausal komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat gejala yang dipersoalkan. Perbaikan dalam hal teknik metode statistik dan rancangan dengan kontrol persial, dewasa ini telah membuat studi kausal komparatif lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Kelemahannya :

Tidak ada kotrol terhadap variabel bebas merupakan kelemahan utama dalam setiap rancangan ex post facta Sukar memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tervcakup dalam kelompok faktor-faktor yang diselidiki. Faktor penyebab ternyata bukan faktor tunggal melainkan faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan data yang disaksikan menyebabkan soalnya sangat kompleks.

Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu pada kejadian tertentu dan oleh sebab lain pada kejadian lain.

Apabila saling hubungan antara dua variabel telah ditemukan mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab mana yang akibat Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidak mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat

Studi komparasi dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subyek secara terkontrol. Sebab sangat sukar menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal menghadapkannya kepada variabel bebas

Menggolongkan subyek dalm kategori dikotoki (misalnya : golongan pandai dan golongan bodoh). Untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan karena kategori macam itu sifatnya kabur, bervariasi, mantap. Penelitian semacam itu sering menimbulkan penemuan yang tidak berguna.

1. d. Langkah-langkah pokok 1) 2) 3) 4) 5) a) b) c) 6) 7) 8) Mendefinisikan masalah Melakukan telaah pustak Merumuskan hipotesis Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis serta produser yang Menyusun rancangan cara pendekatannya Memilih subyek yang akan digunakan serta produser yang akan digunakan Memilih teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data Menetukan kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas sesuai dengan Mencari validitas teknik untuk pengumpulan data dan menginterpretasikan Mengumpulkan, menganalisis dan mengolah data Menyusun laporan 1. 7. Penelitian experimental sungguhan 1. a. Tujuan Penelitian experimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkina saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan 1. b. Contoh

akan digunakan

tujuan studi hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat

1)

Penelitian untuk meyelidiki pengaruh metode ceramah dengan metode

demonstrasi dalam bidang studi IPA pda murid kelas II SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (tinggi, sedang, rendah) dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensi, ukuran kelas dan metode mengajar. 2) Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf intelegensinya. 1. c. Ciri-Ciri 1) 2) 3) a) b) Menurut pengaturan variabel dan kondisi eksperimen secara tertib dan ketat Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagi garis dasar untuk Memusatkan usaha pada pengontrolan variasi Untuk memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis Untuk meminimalkan varian variabel pengganggu atau yang tidak diinginkan baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun randomisasi. dibandingkan dengan kelompok yang dikeni perlakuan eksperimental

dan yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen tetapi yang tidak menjadi tujuan penelitian. c) Untuk meminimalkan varian kekeliruan atau varian rambang, termasuk apa yang disebut kekeliruan pegukuran maka penyelesaian terbaik adalah memilih secara rambang mengenai subyek dalm kelompok-kelompok dan perlakuan eksperimental pada kelompok 4) Rancangan ini menuntut interval validity yang merupakan tujuan pertama metode eksperimen. Apakah manipulasi eksperimen pada penelitian ini memang benar-benar penimbulkan perbedaan. 5) 6) Rancangan ini juga menuntut interval validity yaitu seberapa representatifkah Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnya rancangan faktorial dan penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat disimpulkan analisis varian telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasi atau membiarkan bervariasi lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimen. Hal ini memungkinkan untuk secar serempak menentukan :

a) b) dan c)

Efek variabel bebas utama (perlakuan) Variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan membuat klasifikasi Interaksi antara kombinasi variabel bebas dan variabel yang digunakan untuk

membuat klasifikasi tertentu. Kelemahan : Kalau metode ini dikenakan kepada dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial dimanipulasi atau diobservasi secara sistematis. 1. d. Langkah-langkah pokok 1) 2) 3) 4) 5) a) Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan Mengidentifikasikan pengertian dasar dan variabel utama Menyusun rancangan eksperimen Mengidentifikasikan variabel bermacam-macam dan variabel yang yang mungkin noneksperimental

relevanmengidentifikasikan tersebut b) c) d) e) f)

mencemarkan eksperimen dan menentukan bagaimana caranya mengontrol variabel Menentikan rancangan eksperimennya Memilih subyek yang representatif bagi populasi tertentu, menentukan siapaMenerapkan perlakuan Memilih atau menyusun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan Merancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mungkin lakukan pilat

siapa yang masuk kelompok kontrol dan siapa yang masuk kelompok eksperimen

validasikan alat tersebut. atau trial runtest untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan eksperimennya. g) 6) Rumuskan hipotesis nol nya Melaksanakan eksperimen

7)

Mengatur data kasar itu dalamcara yang mempermudah analisis selanjutnya

dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek yang diperkirakan akan ada. 1. 8. Penelitian experimental semu 1. a. Tujuan Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan 1. b. Contoh 1) Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok jumlah penderita jantung yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan. 2) Penelitian pendidikan yang menggunakan pre-test post-test di dalamnya variabel-variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik dan adaptasi terlewatkan dari penelitian 1. c. Ciri-Ciri 1) Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang di dalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel saja 2) Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguh dan semua sangat kecil 1. d. Langkah-langkah pokok Langkah pokok dalam penelitian eksperimental semua adalah sama dengan langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimental sungguhan dengan pengalaman secara teliti terhadap masing-masing keterbatasan dalam hal validitas internal dan validitas eksternalnya. 1. Penelitian tindakan 1. a. Tujuan terutama kalau yang dipergunakan subyek adalah manusia

Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain. 1. b. Contoh Program inservice training untuk melatih para orthopaedagog bekerja untuk menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah 1. c. Ciri-Ciri 1) 2) 3) 4) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual Fleksibeldan adaptif Cara penelitian impiris Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah 1. d. Langkah-langkah pokok Menetapkan tujuan Melakukan telaah pustaka Merumuskan hipotesis Mengatur research setting Menentukan kriteria evaluasi Mengumpulkan,menganalisis,mengolah data, dan mengevaluasi Menulis laporan

Sumber : Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya. Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh: 1. Basic Research (Penelitian Dasar),

Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; 1. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Berdasarkan Bidang yang diteliti: 1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb. 2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb. Berdasarkan Tempat Penelitian : 1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; 3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan; Berdasarkan Teknik yang digunakan : 1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. 2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan Keilmiahan : 1. 1. Penelitian Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggirendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: 1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: 2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: 1. 1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; 2. 2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; 3. 3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas 4. 4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; 5. 5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; 6. 6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; 7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; 8. 8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. 1. 2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidahkaidah ilmiah) 2. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Hukum Komunikasi (Perdata, (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Pidana, Tatanegara

Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll. 1. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. PENELITIAN SECARA UMUM : o Penelitian Survei: Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;

Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan; Penelitian ini dapat berupa : 1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik. 2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. 3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). 4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. 5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; 6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003; o Grounded Research Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori,

mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. TUJUAN PENELITIAN : Secara umum ada empat tujuan utama : 1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada 4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) Sumber : http://skripsistikes.wordpress.com Jenis penelitian berdasarkan pendekatan Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu : 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori , gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahanpemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. 1. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic- kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif Jenis penelitian berdasarkan fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek. Secara umum dan mendasar dapat dibedakan menjadi 3 macam penelitian : 1. Penelitian Dasar Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), yaitu penelitian yang diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik 1. Penelitian Terapan Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. 1. Penelitian Evaluatif Penelitian evaluatif (Evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, tau lembaga. JENIS JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA Jenis jenis penelitian berdasarkan penelitiannya di bedakan antara lain penelitian deskriptif , prediktif , improftif , dan eksplanatif. A. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif (deskriptif research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apadanya. B. Penelitian Prediktif Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

C. Penelitian Improftif Penelitian inproftif (improvetive reasearch) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. D. Penelitian Eksplanatif Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya. Sumber : gayul.wordpress.com PENELITIAN DESKRIPTIF Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan akan dapat:

Menjelaskan prinsip-prinsip pemahaman menggunakan metode pemahaman deskriptif. Menguasai macam-macam penelitian deskriptif. Menggunakan penelitian deskriptif sesuai dengan permasalahan dan kebutuhannya. Menyebutkan tiga macam penelitian deskriptif dengan tepat. Menerangkan langkah-langkah penelitian deskriptif secara benar.

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks. Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwaperistiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi, peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan

hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antarvariabel. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut. Penelitian kesimpulan. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan. deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat

LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut. 1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. 2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. 4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. 5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian. 6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data. 7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan. 8. Membuat laporan penelitian MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF

Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti. Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik. Penelitian Laporan Dari (Self-Report research) Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti. Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan. Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah. Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report

Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :

Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan menengah melalui sistem kelembagaan. Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan bagi koperasi usaha kecil dan menengah. Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif mempunyai sistem pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha.

Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang relevan dengan kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan di Negara Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan selfreport. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga lain tersebut termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi. Studi banding ini mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Yang berkaitan dengan lembaga pengelola UKM diantaranya adalah termasuk: Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of Trade and Industry (DTI), dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat nasional dan regional.

Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha atau entrepreneur ,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang memiliki ciriciri seperti berikut : Pengusaha mikro mempunyai asset <P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset P 1,500,001-P 15,000,000; dan pengusaha menengah mempuyai P15,000,001-P60,000,000 Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha baru tersebut. Program pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan oleh semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan sumber daya alam, tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi, pekerjaan dan pubik jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional, regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur, wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang dicantumkan secara jelas. Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas tersebut, pada prinsipnya adalah untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran usahanya ke kantor lembaga tersebut. Studi Perkembangan (Developmental Study) Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti. Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya:

intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian. Studi Kelanjutan (Follow-up study) Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat. Studi Sosiometrik (Sociometric study) Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan. Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-

masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:

Bintang diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya, Terisolasi di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam kelompok, Klik diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang dalam kelompoknya.

Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.

Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan; Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai; Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.

Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi kelanjutan, dan studi sosiometrik.

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian. Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan. Membuat laporan penelitian

Sumber: www.penalaran-unm.org Metode Penelitian Kualitatif Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. B. Judul Abstrak Kata Daftar Daftar Bab Konteks Fokus Tujuan Manfaat Bab Bab Pendekatan Batasan Unit Deskripsi Pengumpulan Analisis Keabsahan Bab Bab IV VI Hasil Kesimpulan dan dan Setting Istilah Analisis Penelitian Data Data data pembahasan saran II Perspektif III Teoritis dan Metode Kajian Kajian I Pengantar Isi Gambar Pendahuluan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Pustaka Penelitian Sistematika Penelitian Kualitatif

Daftar Lampiran

pustaka

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna. 2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya. 3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa. 4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian. 5. Temuantemauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri. 6. Analisis temuan temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

C. Penelitian 1.

Jenis-jenis kualitatif memiliki 5

Penelitian jenis penelitian,

Kualitatif yaitu: Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri. 2. Fenomenologi Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. 3. Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 4. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan

cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. 5. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. D. Metode Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Wawancara Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2.

Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku. 3. Dokumen Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,

memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 4. Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti. E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, Biografi yaitu:

a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, b. c. Membaca Kisah yang serta pernikahan, keseluruhan kisah kemudian kemudian epipani didapatkan mencari dan direduksi diatur dari dan secara kisah pekerjaan. diberi kode. kronologis. tersebut.

d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu. f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut. 2. Langkah-langkah analisis data pada studi Fenomenologi fenomenologi, yaitu:

a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang yang fenomena dianggap pengalaman kemudian yang melakukan telah dikumpulkan. data. b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data penting pengkodean c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan). d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi). f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena gambaran tersebut ditulis. 3. Langkah-langkah a. b. Membaca analisis Grounded data pada studi grounded dan theory, Mengorganisir keseluruhan informasi memberi theory yaitu: data kode. tersebut. g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari

c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari. d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisikondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.

e.

Selective

coding,

peneliti

mengidentifikasi di dalam

suatu model

jalan axial

cerita

dan

mengintegrasikan

kategori

coding.

Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa. 4. Langkah-langkah a. b. c. d. 5. Langkah-langkah a. b. c. Membaca Membuat suatu analisis keseluruhan uraian Membaca Menguraikan setting analisis keseluruhan data pada informasi sosial dan studi dan peristiwa etnografi, memberi yang Mengorganisir Etnografi yaitu: file. kode. diteliti. penemuan. kasus pada studi dan kasus kasus, memberi dan yaitu: informasi. kode. mengenai konteksnya.

Menginterpretasi Studi data Mengorganisir informasi terperinci

e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. f. Menyajikan secara naratif. F. Keabsahan Data Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

1.

Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, check. yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaanpertanyaan tentang data. 2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian

dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. G. Reliabilitas Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)

You might also like