You are on page 1of 11

SEJARAH BANI ISRAEL Definisi Secara etiomologi Bani bermakna

“anak-anak keturunan” sedangkan Israel adalah nama asli nabi Ya’qub As


(Eber).
beliau adalah putra nabi Ishaq as bin Ibrahim as. Dia berimigrasi ke Haran
wilayah Syiria utara dan nikah di sana, disanalah generasi pertama Bani
Israel
berkembang.
Sebenarnya menurut hemat kami, Bani Israel tidak selalu
diidentikkan dengan yahudi, sebab banyak juga dari mereka bukan yahudi.
Yahudi ialah sebuah istilah yang sedikit rancu sebab bisa merujuk kepada
sebuah agama atau suku bangsa. Jika dilihat berdasarkan agama, istilah ini
merujuk kepada umat agama Yahudi, tidak peduli apakah mereka keturunan Yahudi
atau tidak.
Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada
seorang yang beribu Yahudi; atau seorang yang memeluk agama Yahudi menurut
hukum-hukum Yahudi.
Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang
menerangkan Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama
kitab Tanakh / Perjanjian Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang
semenjak
pemberian Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira +3.500 tahun
dahulu
kepada nabi Musa. Sejarawan Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi
ini
tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa definisi
ini
digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.
Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat)
yang
liberal dari segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah
membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut diri
mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama
tersebut demi memenuhi adat istiadat pemelukan tradisional, dan mereka
menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan
ber-ayah Yahudi.
Asal Usul Nabi Ya’qub memiliki 13 putra, 11 putra Ya’qub yang disebut
dalam
Al-qur’an sebagai IKHWATI YUSUF ini adalah sebagai berikut ;

Yahudza (nama inilah yang menjadi asal mula nama Yahudi)


Robel
Syam’un
Lawa
Robbalun
Yasyjur
Dinah
Ibu mereka bernama Laya sepupu nabi Ya’qub dari ibu.

Dann
Naftaly
Jad
Asyir
Putra Ya’qub dari dua budak wanitanya yang bernama Balhah dan Zulhah.

Yusuf
Benyamin
Ibunya bernama Rohil adik kandung Laya.
Siksaan kesedihan yang luar biasa dirasakan Nabi Ya’qub saat
terpisah dengan Yusf putra kesayangannya, dalam masa yang begitu lama beliau
selalu menangis hingga matanya hampir buta. Diantara mu’jizat yang dimiliki
nabi Ya’qub adalah bisa mencium aroma dari tempat yang di tempuh 8 hari
perjalanan, ini terjadi saat mencium baju Yusuf, beliau mendapatkan semerbak
wangi Yusuf (Tafsir Munir I hal. 398).
Meskipun 11 saudara Yusuf telah melakukan kesalahan telah
membuangnya ke dalam sebuah sumur, tapi yusuf memaafkannya karena mereka
telah
bertaubat atas itu semua. Singkat cerita (selengkapnya lihat surat Yusuf),
setelah dipertemukan kembali dengan Yusuf, Ya’qub tinggal bersama putranya di
istana selama 23 tahun, dan wafat di usia 147 tahun berketepatan dengan
kematian ‘Ish saudara kembarannya. Atas wasiat ayahnya, nabi Yusuf membawa
jenazah Ya’qub ke Syam dan di kuburkan di daerah itu bersamaan dengan Ish
dalam
satu kuburan (pada syari’at nabi Yusuf mengubur 2 jenazah dalam satu kuburan
diperbolehkan, berbeda dengan syari’at nabi kita Muhammad Saw). =kisah nabi
Yusuf selengkapnya bisa dilihat pada Surat Yusuf=
Pada zaman nabi Yusuf jumlah Bani Israel masih berkisar 72 jiwa,
kemudian zaman Nabi Musa mereka sudah mencapai 600.570 jiwa (mereka yang ikut
keluar dari Mesir bersama nabi Musa) dan masih ada 1.200.000 yang merupakan
marga dzariyyah, jadi total populasi mereka saat itu berjumlah 1.800.570 jiwa
saat itu, fakta angka tersebut menunjukkan sebuah perkembangan populasi yang
sangat signifikan, padahal antara masa nabi Yusuf dengan nabi Musa hanya
terpaut 400 tahun (4 abad). (Tafsir Munir I hal. 418).
Mulai dari nenek moyangnya nabi Ya’qub mayoritas mereka masih
dapat
dikendalikan oleh para nabi yang diturunkan kepada mereka, hingga datangnya
nabi Musa.
Berikut sebagian nabi-nabi Bani Israel yang diturunkan kepada
mereka ;

Nabi Ya’qub as
Nabi Yusuf as
Nabi Ayyub as
Nabi Ilyasa’ as
Nabi Yusya’ as
Nabi Hizqiyal as
Nabi Samuel Nabi as
Nabi Daud as
Nabi Sulaiman as
Nabi Sya’ya as
Nabi Zakariyya as
Nabi Yahya as
Nabi Isa as
Bani Israel adalah kaum kuat yang paling banyak diceritakan
dalam
Alqur’an, mereka diberi keutamaan pada zamannya yakni diutusnya kebanyakan
para
nabi dari kalangan mereka. Berikut beberapa nikmat yang Allah berikan kepada
mereka ;

Terbelahnya laut merah menjadi 12 belahan yang di lalui oleh nabi


Musa
dan 12 marga Bani Israel yang berjumlah 50.000 orang, di belakang mereka
sebanyak 1.200.000 tentara Fir’aun (Walid bin Mus’ab bin Royyan)
mengejar
(Tafsir Munir I hal. 399).
Mendung yang melindungi mereka dari teriknya mentari saat Musa dan 40
orang dari mereka menuju bukit Tursina.
Tertahan terbenamnya matahari, saat mereka yang berjumlah 40 bersama
nabi Yusya’ bin Nun bin Afrotsim bin Yusuf as,
terperangkap
di jurang Taih (berada diantara Mesir dan Syiria), dengan adanya cahaya
tersebut mereka dapat menguasai daerah tersebut. Sebab mereka
terperangkap
adalah karena mereka melanggar perintah Allah agar memerangi kaum
Jabbarin.
Turunnya hidangan dari langit yang bernama Manna (buah) dan Salwa
(burung yang memilii ekor pendek, jika mendengar petir dia mati)
Cahaya yang menerangi mereka di suatu malam sepanjang 9 farsakh
(kalau
jarak perjalanan yang membolehkan qashar shalat adalah 2 farsakh ini
menurut Imam Nawawi 85 km, maka kira-kira 9 farsakh adalah 348 km)
Diberikan batu yang berbentuk kepala manusia yang bisa mengeluarkan
air.
Turunnya hidangan (Maidah minassama’) langit pada zaman nabi Isa as.
Turunnya kitab-kitab langit yang agung, diantaranya ; Taurat, Zabur
dan
Injil.
Banyak diantara mereka menjadi Nabi, Rasul dan para Raja, padahal
sebelumnya mereka kebanyakan menjadi budak milik suku Qibthiyah.
dan masih banyak lagi yang belum tercatat disini. (Tafsir Munir I
hal.11)
Sebagaimana nikmat yang banyak pernah dirasakan kaum ini, adzab yang
premature (Sari’ul Iqob) juga tak kalah sedikitnya mereka rasakan, akibat
kebandelan mereka, diantaranya :
1. Angin topan
2. Wabah Belalang
3. Wabah Kutu
4. Wabah Katak
5. Wabah Darah
Siksa ini terjadi pada zaman nabi Musa as
6. menjadi kera selama 7 hari, selama itu mereka tidak makan, tidak
minum dan tidak beranak, ini disebabkan mereka lalai menjalankan ibadah pada
hari Sabtu karena keasikan mencari ikan. Ini terjadi pada zaman nabi Daud as.
Disamping itu semua mungkin Bani Israel adalah rangking satu dalam daftar
black list umat manusia, kejahatan yang sangat besar adalah membunuh para
nabi
yang diturunkan kepada mereka, sejarah mencatat Bani Israel membunuh sebanyak
43 Nabi dan 112 orang shalih selama satu hari, hal ini sebagaimana disabdakan
orang benar dan dibenarkan Nabi Muhammad Saw kepada Abu Ubaidah (Tafsir Munir
I
hal. 92). Belum lagi fakta angka nabi yang pernah dibunuh oleh Bani Israel
menurut catatan yang lain.
Dengan realita sejarah tadi, Kalau melihat gempuran Israel ke Libanon atau
Palestina merupakan sesuatu yang tidak aneh dan baru, hal yang sama pernah
mereka lakukan pada masa yang lalu, walaupun saat itu masih ada para Nabi,
apalagi sekarang.
Sehingga kekalahan Israel adalah sesuatu yang absolut, artinya lama-lama
juga hancur sendiri tanpa ada perlawanan.
kelompok Yahudi
Dewasa ini ada dua kelompok Yahudi utama:
1. Kaum Ashkenazim
2. Kaum Sefardim
Anti-semitisme Selama berabad-abad orang Yahudi banyak
didiskriminasikan
orang Kristen di Eropa dan juga oleh orang-orang Arab di Timur Tengah
meskipun
mereka dianggap ‘ahli alkitab’ oleh Muslim. Status ini membuat situasi mereka
sedikit lebih baik di Timur Tengah. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini
secara khusus disebut anti-semitisme. Puncak diskriminasi ini terjadi pada
Perang Dunia II, yakni ketika lebih dari 6 juta orang Yahudi dibantai di
Eropa
secara sia-sia oleh kaum Nazi Jerman.
Klaim historis Israel
I. Negara Yahudi Pertama
1. Kerajaan Bersatu.
Pada thn 1050 sM, Saul (ibrani Sya'ul) diangkat menjadi raja Israel
pertama,
maka dimulailah era negara Yahudi di tanah Palestina. Penerusnya yang paling
terkenal raja Daud (ibrani Dawid);1011/10-971/70 sM, memindahkan ibukota dari
Hebron ke Yerusalem. Anaknya Sulaiman (Salomo), 971/70-931/31 sM, memperindah
kota tersebut dan memperluas wilayah kerajaan dari Lebanon sampai tapal batas
Mesir.
2. Kerajaan Israel dan Yehuda
Setelah Salomo ( Sulaiman) wafat anaknya Rehabeam (931/30-913 sM) naik
takhta dan akibat kebijakan bapaknya mengenai rodi, suku2 diutara memisahkan
diri dan membentuk kerajaan israel (utara) dibawah raja Yerobeam I
(931/30-910/9 sM). Wangsa Daud memerintah di Yerusalem hanya atas suku
Yahuzda
dan Benyamin, dikenal sebagai kerajaan Yehuda (selatan).
Omri (880-874 sM) mendirikan ibukota baru bagi kerajaan utara di Samaria.
Kerajaan utara runtuh setelah Samaria diserbu Salmaneser V dari Asyur dan
rajanya Hosea (732-722 sM) ditangkap. Yehuda bertahan sampai Yerusalem
diratakan oleh tentara Babel pada Juli 588 sM, dan penduduknya diangkut ke
Babel sebagai tawanan
II. Negara Yahudi II
1. Wangsa hasmonean
Pada thn 539 sM Koresy, Maharaja Persia menaklukkan Babel dan mengizinkan
Penduduk Israel untuk pulang dan disertai izin mendirikan Yerusalem
kembali.Alexander Agung (331-323 sM) menaklukkan Persia dan mendirikan
imperium
yang membentang sampai Asia Barat. Setelah kematiannya kerajaannya dibagi2
oleh
para marsekalnya. Yehuda dan Samaria dari thn 320-198 sM dibawahi oleh raja2
dinasti Ptolemeus dari Mesir. Kemenangan raja Seleukus di Panion dekat
hulu
sungai Yordan membuat Israel berada di bawah kekuasaan Antiokhia Siria.
Ketika
Antiokhus IV dari dinasti Seleukus memaksakan budaya Helenistis
Israel memberontak dibawah keluarga Hasmonean. Setelah perang dan diplomasi
yang panjang dibawah Yudas Makabe dan saudara2nya, maka setelah kematian
Antiokhus VII berdirilah negara Yahudi II yang merdeka dibawah pimpinan
Yohanes
Hyrkanus (135-104sM) anak Simon Makabe. Wangsa Hasmonean bertahan sampai
perang
saudara antara Jenderal Aristobulus II dan Hyrkanus II dipadamkan oleh
tentara
Romawi pada tahun 63 sM. Tanah Israel kini dikuasai oleh Roma, Herodes Agung
dingkat menjadi raja bawahan Roma. Pada Zamannya Bait Suci dibangun
kembali lebih besar dan lebih megah dari Bait Suci Salomo. Wangsa Herodes
bertahan sampai Agripa meninggal dunia dan pecahlah pemberontakan di Israel.
Tahun 70 M, Yerusalem diratakan oleh tentara Roma dibawah Titus yang
memadamkan
pemberontakan dan hanya tersisa tembok barat Bait Suci. Maka berakhir pulalah
Negara Yahudi II. Secara tradisi, klaim2 historis tersebut didukung bukti2
sejarah dan arkeologis yang kuat. Maka tidaklah
mengherankan usaha kaum Zionis layaknya moyang mereka kaum Zelot yang
menuntut
suatu negara Yahudi yang merdeka di tanah nenek moyangnya seperti berabad-
abad
sebelumnya.

Kesimpulan

Orang Yahuda tidak semuanya dari Bani Israel, sebab Yahudi mayoritas
adalah keturunan Yahudza bin Ya’qub (Eber)
Kaum yahudi dan Nashrani adalah kaum yang berpengetahuan pada zaman
jahiliyah atau zaman fatrah antara nabi Isa dan Nabi Muhammad, sehingga
ketika orang Arab tidak mengerti Nubuwwah-nya Muhammad, Al-qur’an
memerintahkan mereka untuk bertanya kepada orang Yahudi akan kebenaran
Nabi Muhammad, orang Yahudi yang dimaksud disini adalah Abdullah bin
Salam
dan waroqoh, sedangkan orang Nashroninya adalah Bukhara.
Kebiadaban Israel akan membawa kehancuran bagi mereka sendiri.
Kalau ada pertanyaan mengapa Israel keturunan Nabi Ya’qub seperti
itu?…. maka pertanyaan itu adalah konyol dan bodoh, apa tidak tahu semua
orang di muka bumi ini adalah keturunan Nabi, nabi Adam as, kecuali
orang
utan.
Asal usul Yahudi
« pada: 29 June, 2007, 10:01:43 AM »
Kita pernah dengar bagaimana keganasan Israel
di bumi Palestin, tidak kira tua atau muda
saudara kita, tidak kira lelaki atau wanita
saudara kita, dikencam begitu hina. Antara
ceritanya adalah Wujudnya kaum yahudi dan
sejarah kehidupannya, tertubuhnya Pergerakan
Zionis dan Pencerobohan dibumi Palestin.
Semoga segala cerita ini akan membuka minda
kita dan memberi iktibar pada kehidupan kita
tentang asal usul kaum Yahudi.

Asal-usul kaum yang laknat.

Pada masa ini ramai orang yang beranggapan


bahawa Hebrew, Bani Israel dan Yahudi itu
adalah sama sahaja. Tapi sebenarnya, setiap
satu dari yang disebutkan itu adalah berbeza.
Hebrew merupakan satu bahasa dan bukan
rumpun bangsa. Bahasa Hebrew digunakan oleh
puak nomad Semitic yang tinggal di Timur
Mediterranean sebelum tahun 1300 sebelum
Masihi.

Bani Israel pula adalah merupakan satu rumpun


bangsa yang sememangnya pernah wujud
dalam sejarah manusia. Manakala Yahudi pula
adalah satu kumpulan manusia yang telah
mengamalkan peradaban Hebrew dan Bani
Israel.

Orang-orang Yahudi sebenarnya tergolong dari


berbagai-bagai rumpun bangsa dan bukan satu
bangsa yang tulen. Ia merupakan tidak lebih
daripada sekumpulan komuniti manusia yang
berjaya memelihara identity mereka selama
1900 tahun. Iaitu dari tarikh musnahnya wilayah
kekuasaan Rom yang dikenali sebagai Judea
dalam tahun 135 Masihi sehinggalah penubuhan
Negara Israel dalam tahun 1948. Dalam tahun
1970, Parlimen Israel telah meluluskan satu
undang-undang yang mentafsirkan Yahudi
sebagai seorang yang dilahirkan daripada
seorang ibu Yahudi. Satu tafsiran yang tidak
mempunyai erti langsung. Apa yang telah
mengekalkan perpaduan mereka ini ialah
keteguhan mereka dalam memegang dan
mengeamalkan agama yang dikenali sebagai
Judaisme.

Orang-orang Yahudi mengabadikan diri mereka


yang begitu mendalam dan bersungguh-
sungguh terhadap ilmu pengetahuan. Kepada
mereka, mempelajari ilmu pengetahuan adalah
satu-satunya amalan keagamaan yang mesti
dilakukan di dalam apa jua keadaan sekalipun.
Bagaimanapun, rata-rata, Yahudi adalah orang
yang tidak sepatutnya diberi muka di atas bumi
ini. Bangsa-Bangsa Bersatu, mereka telah
dengan mudah tunduk kepada tekanan-tekanan
dan desakan Yahudi. Bagaimanakah hanya
sekumpulan komuniti manusia boleh diberikan
sebuah Negara. Negara itu pula adalah sebuah
Negara milik orang lain.

Yahudi tidak dikehendaki walau di mana-mana


pun. Di antara tahun 132 hingga 135 Yahudi
telah diharamkan memasuki Jerusalem. Sesiapa
sahaja di kalangan mereka yang melanggar
perintah itu akan dihukum bunuh. Dalam kurun
ke-enam pula, orang-orang Yahudi yang
merempat di Sepanyol telah diletakkan ke satu
taraf kedudukan yang paling hina sekali.
Semasa kebangkitan agama Kristian di Eropah,
ramai orang Yahudi telah dibunuh di atas
tuduhan telah menyebabkan kematian Nabi Isa.
Dalam zaman Perang Salib yang berlaku di
antara kurun Masihi yang ke-11 hingga kurun
Masihi yang ke-13, ramai lagi orang Yahudi yang
telah dibunuh. Dalam tahun 1215, majlis Gereja
Roman Katholik telah mengarahkan supaya
semua orang Yahudi memakai tanda
pengenalan. Perkara yang sama juga dilakukan
oleh Khalifah Omar semasa beliau memerintah
Baghdad. Dalam tahun 1920 pula, Raja Edward
I, iaitu Raja England ketika itu, telah menghalau
Yahudi dari bumi England. Perbuatan ini dituruti
pula oleh Raja Perancis, Charles IV

Dalam abad yang ke-14 dalam satu era yang


dipanggil 'Black Death', pembunuhan secara
beramai-ramai ke atas orang-orang Yahudi
menjadi sebagai satu perkara biasa sahaja.
Sepanyol menghalau penduduk-penduduk
Yahudi dari Negara mereka dalam tahun 1494.
Portugal pula berbuat demikian dalam tahun
1497. Sejarah juga telah membuktikan bahawa
orang-orang Yahudi ini telah merempat dari satu
tempat ke satu tempat. Ada di antara mereka
telah lari ke Turki. Nasib baiklah ketika itu Turki
adalah sebuah Negara Islam yang diperintah
oleh Constantinople. Islam adalah satu-satunya
agama yang sangat bertoleransi. Selain dari
Turki, mereka juga lari ke Rusia dan Poland.
Dalam tahun 1648 terdapat kira-kira setengah
juta Yahudi di Poland. Tapi tidak lama kemudian,
di sekitar tahun 1648 hingga 1658, di bawah
pemerintahan Bogdani Chmielnicki, sebilangan
besar dari mereka telah dibunuh dan harta
mereka dimusnahkan.

Selepas tahun 1650, satu era baru muncul pula


di Eropah Barat berikutan dengan Reformasi
Puak Protestan. Dalam era itu orang-orang
Yahudi telah digalakkan pula berhijrah ke tanah
jajahan British yang baru, iaitu Amerika. Dalam
tahun 1791, Majlis Kebangsaan Perancis
membenarkan kemasukan orang-orang Yahudi
ke Negara itu. Ini dilakukan sebagai memenuhi
konsep demokratik Revolusi Perancis. Namun
begitu, tidak beberapa lama kemudian,
Napoleon I telah membantah keras dasar itu.
Sementara kedatangan orang-orang Yahudi
disambut baik di Eropah Barat, Eropah Timur
pula mengamalkan dasar yang berlawanan.
Rusia dan Poland telah mengamalkan dasar
pembunuhan beramai-ramai ke atas orang-
orang Yahudi. Pembunuhan ini samalah seperti
apa yang telah berlaku di Eropah Barat satu
ketika dahulu.

Apabila Poland Timur menjadi sebuah tanah


jajahan Rusia di antara tahun-tahun 1772 hingga
1796, orang-orang Yahudi yang masih ramai lagi
hidup di situ telah dikenakan sekatan-sekatan
yang hebat. Mereka juga hilang hak untuk
menuntut ilmu dan berniaga. Mereka tidak
dibenarkan tinggal di luar tempat-tempat yang
tertentu. Bukan itu sahaja, malah Kerajaan Rusia
telah menggalakkan serta membiayai
pembunuhan orang-orang Yahudi secara
beramai-ramai. Peristiwa inilah yang dikenali
sebagai 'pogrom', iaitu pembunuhan orang-
orang Yahudi secara beramai-ramai di zaman
moden. Ia berlaku dalam tahun 1881 berikutan
terbunuhnya Czar Alexander II.

Kemudian dalam tahun 1903 dan tahun1905,


ekoran dari kegagalan Revolusi Rusia, berlaku
sekali lagi pogrom. Pogrom kali ini hebat dan
berlaku di 600 buah kampung orang-orang
Yahudi. Mereka dicincang hidup-hidup
sementara harta benda mereka serta rumah-
rumah mereka dibakar. Pogrom yang
mengorbankan beratus-ratus ribu orang Yahudi
pula berlaku semasa Perang Saudara Rusia
akibat dari Revolusi Bolshevik dalam tahun
1917. Dalam tahun 1938, pogrom juga telah
berlaku di Jerman. Dan pogrom yang terbesar
sekali yang pernah berlaku dalam sejarah ialah
pogrom yang berlaku dalam Perang Dunia Kedua
di mana seramai enam juta orang-orang Yahudi
telah dibunuh secara sistematik dalam apa yang
dinamakan oleh Kerajaan Jerman sebagai
'penyelesaian terakhir kepada masalah orang-
orang Yahudi'.

You might also like