You are on page 1of 19

Kata Pengantar

Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia Nya,laporan ini bisa terselesaikan dengan
baik.laporan mengenai teknik mencangkok ini saya susun dengan
sederhana,namun tanpa meninggalkan inti sari dari tata cara mencangkok
itu sendiri.

mencangkok sendiri sebenarnya adalah suatu kegiatan


pembudidayaan tanaman yang bisa dilakukan oleh siapa saja,akan tetapi
langkah-langkah yang baik dalam mencangkok suatu tanaman,tentu saja
tidak dikuasai oleh kebanyakkan orang,melainkan hanya segelintir orang
saja.laporan ini telah saya susun menjadi bab-bab yang setiap isinya
menjelaskan secara runut proses mencangkok,mulai dari pemilihan
tanaman,penyediaan bahan,sampai proses pemeliharaan lanjutan dari
tanaman yang telah dicangkok.sehingga hasil yang didapatkan bisa
optimal.

Melalui laporan ini saya ingin menekankan bahwa mencangkok


sangat erat kaitannya dengan kelangsungan hidup manusia,sekaligus
secara tidak langsung kita juga ikut berperan dalam usaha pelestarian
tumbuh-tumbuhan.

saya menyadari bahwa laporan ini masih perlu ditingkatkan


mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat saya harapkan.akhirnya
saya selaku penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan suatu
nilai lebih bagi pembaca sekalian.
Latar Belakang
Latar
Belakang
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengembangkan
pembudidayaan tanaman.secara garis besar kita mengenal dua cara
pengembangbiakkan tanaman,yaitu secara vegetatif alami dan secara
vegetatif buatan.namun yang akan kita bahas kali ini adalah
pengembangbiakkan secara vegetatif buatan.sebab cara ini sering
dilaksanakan untuk pembudidayaan tanaman. Misalnya mencangkok,
merunduk, dan menyambung.

Disini saya hanya akan membahas salah satu cara


perkembangbiakkan tanaman yang termasuk dalam vegetatif
buatan,yaitu mencangkok.

Mencangkok adalah salah satu cara murah dan mudah untuk


mengembangbiakkan tanaman.pencangkokan dilakukan untuk
mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan,sehingga
pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadi lebih
optimal.dimisalkan pencangkokan pada tumbuhan mangga.dengan
mencangkok tumbuhan mangga,kita bisa mendapatkan buah yang lebih
baik dari tumbuhan tersebut.dan tentunya masa tumbuh yang relatif lebih
singkat.

Mencangkok sendiri sebenarnya adalah suatu peristiwa


translokasi,yaitu dengan menyayat batang pada bagian floemnya,
sedangkan xilemdibiarkan utuh. Setelah beberapa lama akan terjadi
penggembungan pada bagian yang di sayat karena ada timbunan bahan
organik. Bagian bekas luka yang menggembung disebut kalus. Pada
batang atau akar tumbuhan dikotil, jika mengalami luka maka akan ada
usaha untuk memperbaiki bagian tesebut dengan pembentukan kalus
dan dengan bantuan hormon luka atau kambium luka (asam traumalin).
Translokasi dapat pula diamati pada pengeluaran getah pada proses
penyadapan.

Pada perbanyakan dengan cara mencangkok batang bawah tidak


diperlukan karena pada cara ini perakaran keluar langsung dari cabang
pohon induk yang dicangkok. Cara perbanyakan vegetatif dengan stek
pada prinsipnya menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga
menjadi tanaman baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu kualitas tanaman
keturunan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya,bibit
berumur genjah (cepat berbuah).Sebagai contoh adalah tanaman
manggis asal bibit susuan dapat berbuah lima tahun setelah tanam,
sedangkan bibit yang berasal dari biji baru berbuah 10-15 tahun setelah
tanam. Contoh yang lain adalah bibit durian hasil okulasi dapat berbuah 4-
6 tahun setelah tanam,sedangkan bibit asal biji akan berbuah setelah
berumur lebih dari 10 tahun setelah tanam.
Daftar
Daftar Isi Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................ii

LATAR BELAKANG...................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................iv

BAB 1 TEKNIK PENCANGKOKAN.............................................................1

Teknik mencangkok secara konvensional....................................2

Teknik mencangkok dengan media dalam kantong plastik.........4

Perawatan yang perlu dilakukan.................................................5

BAB 2 MANFAAT DARI MENCANGKOK.....................................................6

Keuntungan dari mencangkok.....................................................6

Kerugian dari mencangkok..........................................................6

BAB 3 KESIMPULAN................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

Bab 1 BAB 1
Teknik Pencangkokan
Teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau
pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk
merangsang terbentuknya akar.Pada teknik ini tidak ada batang bawah
dan batang atas. Teknik ini relatif sudah dilakukan oleh petani dan
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan
tumbuh ketika masih berada di pohon induk.

Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman


induknya.Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air
tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.Disamping keuntungan,
terdapat juga beberapa kekurangan/ kerugian pembibitan dengan sistem
cangkok.Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang
yang dipotong. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok
beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah
besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

Media untuk mencangkok bisa menggunakan cocopeat atau serbuk


sabut kelapa ataupun cacahan sabut kelapa. Dapat pula digunakan
campuran kompos/ pupuk kandang dengan tanah (1:1). Kalau disekitar
kebun ada tanaman bambu, maka tanah di bawah bambu yang telah
bercampur seresah daun bambu dan sudah membusuk bisa juga
digunakan untuk media cangkok. Waktu pelaksanaan sebaiknya pada
awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak akan kekeringan.

Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia


waktu untuk menanam hasil cangkokan pada musim itu juga.

Berikut ini ada beberapa jenis tanaman yang bisa dicangkok.diantaranya,

N
Nama Tanaman Jenis Akar Jenis Biji
o
1 Belimbing Tunggang Dikotil
2 Jambu Air Tunggang Dikotil
3 Mangga Tunggang Dikotil
4 Nangka Tunggang Dikotil
5 jeruk Tunggang Dikotil
Teknik Mencangkok Secara Konvensional
Pertama-tama harus dipilih cabang yang sehat dan kuat atau sudah
berkayu.Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm,tidak lebih kecil dari ukuran
pensil.Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan
tergantung jenis tanaman.

Bahan-bahan yang harus disiapkan diantaranya,

1. Pisau tajam atau pisau silet.


2. Kantong plastik .
3. Satu meter tali rafia dan dibagi menjadi 2.
4. Tanah gembur atau tanah bakar secukupnya.
5. Desinfektan untuk tumbuhan.
6. Sedikit kapas dan air bersih
7. Hormon pertumbuhan/Vitamin.

Proses pengerjaan,

Cabang disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat


memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter
cabang.Kemudian kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium
yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan
cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.Setelah
dikerik,basahi kapas dengan air bersih dan bersihkan bagian dahan
yang dikuliti tadi.
Basahi kapas dengan desinfektan tumbuhan agar dahan tersebut
tidak terinfeksi oleh bakteri maupun virus.

Langkah diatas bisa dilanjutkan dengan memberikan sedikit hormon


pertumbuhan pada keratan dahan tersebut.

hormon tumbuh. Contoh hormon pertumbuhan atau vitamin, adalah


Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian
dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan mencari
hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan
dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air atau hormon tersebut
ditambahkan pada media cangkok.Siapkan dan atur lembaran
plastik(kantong plastik yang su-dah dibuka/dibelah) atau sabut
kelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-
2 cm). Posisi lembaran plastik menghadap ke arah bawah,kemudian
diikat dengan tali plastik atau rafia. Balik posisi kantong plastik ke
arah berlawanan/keatas, se-hingga akan diperoleh ikatan tali plastik
di dalam kantong plastik (ikatan bagian bawah tidak kelihatan dari
luar/lebih rapi).
Selanjutnya bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media
diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai
melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm). Lakukan pengikatan
bagian atas dan bagian tengah plastik (kalau dibutuhkan).
Cangkokan harus dirawat dengan cara disiram secara rutin agar
tidak kering atau diposisi atas cangkokan diberi kantong plastik
berisi air dengan satu lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes atau
irigasi tetes dengan menggunakan potongan batang bambu
"bumbung" berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa dilubangi
hanya dikerik/dikupas sedikit bagian kulit bawah yang nantinya
dilekatkan diatas media cangkokan.Posisi bumbung digantung
diatas cangkokan dengan posisi bawah bumbung merapat dengan
posisi tengah cangkokan atau ditalikan melekat dicangkokan.
Bumbung ini dapat bertahan selama 3 hari.

Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh
akar.

Pada cangkok, akar keluarkarena aliran zat makanan (karbohidrat)


dan auksin (hormon tumbuh yang mendorong keluarnya akar) mengalir
kebawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan di bagian keratan
sebelah atas,sehingga pada keratan bagian atas ini penimbunan
karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang
berubah menjadi akar tanaman.

Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap


berhasil. Daun pada cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa
dipotong atau disapih dari induknya.Pemotongan cangkokan dilakukan
dengan menggunakan gunting stek atau gergaji di bawah ikatan cangkok.

Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk


menghindari penguapan yang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai daun dari
seluruh daun yang ada dengan gunting stek. Plastik pembungkus media
dilepaskan.

Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag. Sebagai media


cangkok di polybag bisa digunakan campuran pupuk kandang dan tanah
dengan perbandingan 1: 2. Selanjutnya polybag ini ditempatkan ditempat
yang terlindung sampai cangkokan menjadi segar kembali (biasanya 3-4
bulan). Setelah cukup besar cangkokan bisa dipindah ke kebun.
Teknik Mencangkok Dengan Media Dalam
Kantong Plastik
Teknik mencangkok dengan media dalam kantong plastik hampir
sama dengan cara mencangkok yang normal,perbedaannya adalah media
cangkok yang digunakan adalah cocopeat (serbuk sabut kelapa) yang
tersedia di toko pertanian atau sabut kelapa yang sudah kita perlakukan
sendiri, sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam kantong plastik.Perlakuan
sabut kelapa meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

Sabut kelapa dikupas atau dipisahkan dengan bagian kulit luarnya


yang keras, yang digunakan hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.
Sabut kelapa direndam dalam air,paling lama 1 minggu agar
melunak sehingga mudah dipisah-pisahkan dan hilang kandungan
zat yang ada di sabut kelapa tersebut, karena zat tersebut dapat
menghambat pembentukan akar tanaman. Untuk pemakaian
cocopeat tanpa melalui perendaman dalam air (dapat langsung
digunakan).
Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan serat-seratnya, maka sabut
kelapa tersebut sudah siap digunakan, atau sabut kelapa kita
potong-potong lebih kecil.
Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox
Start Vitamin B-1 yang banyak dijual ditoko pertanian dengan dosis
2 cc untuk 1 liter air, atau cara mudahnya adalah 1 sendok makan =
1 tutup kemasan = 10 cc. Jika kesulitan mencari hormon tumbuh
dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan kadar 1 %
atau 1 gr/1 lt air.
Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan serat-seratnya, maka sabut
kelapa tersebut sudah siap digunakan,atau sabut kelapa kita
potong-potong lebih kecil. Media, serbuk/potongan sabut kelapa kita
taruh di wadah.
Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox
Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis
2 cc untuk 1 liter air, atau cara mudahnya adalah 1 sendok makan =
1 tutup kemasan = 10 cc. Jika kesulitan mencari hormon tumbuh
dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan kadar 1 %
atau 1 gr/1 lt air.

Contoh penggunaan media: 2 kg serbuk kelapa kering dicampur


dengan 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1-3 tetes hormon
pertumbuhan, kemudian diratakan hingga diperoleh campuran yang
basah.
Media cangkok dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg
untuk diameter batang yang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang
lebih besar (ukuran kantong plastik disesuaikan dengan diameter batang
yang akan dicangkok). Isikan media dan padatkan sampai ¾ plastik,
kemudian tarik ujung kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg media akan
dihasilkan 15-20 media dalam kantong plastik.

Media dalam kantong plastik tersebut tahan sampai dengan 1 bulan.


Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek/ mengiris memanjang
satu sisi kantong plastik dan sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian
bawah luka bila posisi batang melintang atau datar, pada posisi batang
tegak memasukkan bebas,kemudian di-selubungkan secara merata ke
keratan batang tanaman. Pada batang tanaman dilakukan pengikatan,
agar media berada pada posisi yang benar (letak sobekan menghadap ke
atas (bila posisi batang mendatar) dan media rata menyelubungi/menutup
keratan/ luka di batang tanaman).

Dengan teknik ini diperoleh keuntungan antara lain:


Pencangkokan lebih cepat dan ringkas,
Jumlah tanaman yang kita cangkok bisa lebih banyak per satuan
waktu.
Kita punya persediaan media dalam kantong plastik yang mudah
dibawa kemana-mana dan mudah dipakai sewaktu-waktu.

Perawatan Yang Perlu Dilakukan


Pengairan dan Penyiraman,Selama dua minggu pertama setelah bibit
yang berasal dari cangkokan/okulasi ditanam,penyiraman dilakukan
sebanyak dua kali sehari, pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya
penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman
rambutan telah tumbuh dan benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa
dikurangi lagi yang dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja.Dan bila
hujan turun terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak
tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air

Pemeliharaan Lain,Untuk memacu munculnya bunga diperlukan larutan


KNO3 (Kalsium Nitrat) yang akan mempercepat 10 hari lebih awal dari
pada tidak diberi KNO3 dan juga mempunyai keunggulan memperbanyak
"dompolan" bunga (tandan)pada setiap stadium(tahap perkembangan)
serta mempercepat pertumbuhan buah.

Bab 2 BAB 2
Manfaat Dari Mencangkok
Mencangkok memiliki manfaat yang banyak,salah satunya ialah,untuk
mempercepat pengembangbiakkan suatu tanaman,sehingga didapatkan
hasil panen dalam waktu yang waktu yang relatif singkat.namun
mencangkok tidak selalu saja memiliki keuntungan yang lebih,akan tetapi
ada juga kerugiannya.dalam bab ini akan diuraikan keuntungan-
keuntungan apa saja yang bisa didapat seseorang dari
mencangkok,berserta kerugiannya.

Keuntungan Dari Mencangkok


Ada beberapa keuntungan dari mencangkok.diantaranya,

Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan


tumbuhan yang ditanam dari biji
Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan
induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses
mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman
induknya.
Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air
tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.

Itulah beberapa keuntungan dari mencangkok.

Kerugian Dari Mencangkok


Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa kekurangan/ kerugian
pembibitan dengan sistem cangkok.

Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.


Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa
batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar
tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Bab 3 BAB 3
Kesimpulan
Mencangkokmerupakan salah satu cara yang penting dalam usaha
pembudidayaan tanaman.Disamping langkah-langkahnya yang
mudah,mencangkok juga menguntungkan dari segi hasil panen,karena
dengan waktu yang singkat kita bisa mendapatkan hasil panen yang
memiliki sifat sama dengan induknya.Sehingga kualitas panen bisa
merata.

Bila dikerjakan secara baik dan tekun,InsyaAllah hasil cangkokan


akan optimal,jadi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mencangkok.yaitu dari bahan-bahan yang digunakan,hormon
pertumbuhannya,sampai cara perawatan berserta pemeliharaannya.

Disamping memiliki keuntungan,mencangkok juga ada


kerugiannya.yaitu seperti yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya.sehingga teknik mencangkok tidak bisa diterapkan pada
perbanyakkan tanaman yang berjumlah besar.Karena hal ini kurang
efektif.

Terlepas dari hal itu semua,mencangkok tetaplah menjadi salah satu


favorit semua orang,baik itu sekedar hobbies atau pencinta
tumbuhan,sampai orang yang bergelut langsung dalam dunia
pembudidayaan itu sendiri.

Sekian itulah yang bisa saya sampaikan dalam laporan saya,mengenai


tata cara mencangkok.mudah-mudahan pembaca sekalian bisa
menerimanya.lebih dan kurang,saya mohon maaf.
Daftar
Daftar Pustaka
Abas M, Yadi R, Imam S, Sri N, Sutarto, Murtiningsih, Parlan, Retno N,
Soewarni, Ispondia, Suradi. 2002. Panduan Belajar Biologi I A dan IB.
Yudhistira, Jakarta.

Beckett B & Gallagher RM. 1990. All About Biology. Oxford University
Press, UK-England.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kurikulum Sekolah


Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.

Neushul M. 1974. Botany. Hamilton Publishing Co., California.

Nuswamarheni S, Diah P & Endang PS. 1993. Mengenal Buah Unggul


Indonesia. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Tjitrosomo SS. 1984. Botani Umum 3. Penerbit Angkasa, Bandung.


Weier E. 1982. Botany: An Introduction to Plant Biology. 6th ed.
John Wiley Sons, Singapore.

Winatasasmita D & Sukarno. 1993. Biologi 1 untuk SMU. Depdikbud,


Jakarta.

Acquaah G. 199. Horticulture Principles and Practices. Prentice-Hall,


Inc. United States of America.
Laporan
MENCANGKOK SERTA
MANFAATNYA
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Oleh
Rishan Anwar Hasibuan
Demi Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Agroindustri
Tahun Ajaran
2008/2009

You might also like