You are on page 1of 8

KLIPING AGAMA

KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MEMBANGUN KEBERSAMAAN

KELOMPOK 2 :
o

PUTRO DEN ARDANTO / 07 RICKY JITRO SIMATUPANG / 08 STANISLAUS KRIS BANGKIT TRI PUTRA / 09 DAME DISNA SITUMORANG / 10 EDELWAIS KOLIBRI / 11

ISNI SETYA WARDINI / 12

Pada kliping ini, pokok bahasannya meliputi :


a. Hal-hal yang melatar belakangi serta mendasari

kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan b. Bentuk-bentuk kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan c. Cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat beragama d. Hambatan-hambatan dalam kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan

A. Latar belakang dan dasar kerjasama antar umat beragama

dalam membangun kebersamaan.

Di bumi ini, kita bukanlah seorang individual karena kita diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup saling mendukung dan saling mengisi satu sama lainnya, seperti yang selama ini kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa terlepas dari sistem peradaban antar manusia lain. Tanpa adanya manusia lain, kita tidak dapat hidup seperti sekarang ini, maka dari itu kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan sangatlah penting baik bagi kehidupan diri sendiri maupun bagi kehidupan manusia lain serta bagi kehidupan makhluk lain yang seperti adanya Tuhan menciptakannya bagi pendukung kehidupan umat manusia di bumi.

Seperti halnya di dalam hidup beragama. Di dunia ini banyak sekali agama ataupun aliran kepercayaan. Di Indonesia saja ada 5 agama dan 1 aliran kepercayaan yang secara sah diakui oleh Pemerintah. Dengan adanya banyak agama dan aliran kepercayaan yang memiliki cara dan keyakinan berbeda namun satu tujuan yakni Allah sendiri, maka sepatutnya dibentuk suatu kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan sehingga terwujud persaudaraan sejati. Peran para pemuka agama masing-masing untuk memberikan titik tekan dasar fungsifungsi agama sangatlah penting. Kenapa demikian ? Sebab apabila umat beragama tidak tahu fungsi dasar agama merupakan hal yang fatal. Bisa jadi umat beragama tersebut salah mengartikan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai bagi mereka dan tidak sesuai menurut fungsi dasar agama. Fungsi dasar agama adalah sebagai berikut :

1. Mewartakan keselamatan : semua agama mewartakan dan menjanjikan keselamatan bukan bencana. 2. Mewartakan arti hidup : agama memberikan pandangan hidup dan meyakinkan penganutnya untuk meyakini pandangan hidup tersebut. 3. Mengajarkan cara hidup : semua agama mengajarkan kepada penganutnya untuk hidup baik, beretika dan bermoral. Dari fungsi agama di atas, maka diharapkan semua penganut agama menyadari dan menghayatinya yang sebenar-benarnya dan berusaha untuk menjalin kerjasama dalam membangun kebersamaan untuk mencapai persaudaraan sejati. Dan peran pemuka agama pun sangat diperlukan untuk menekankan hal tersebut.

B. Bentuk-bentuk kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan

A. Bentuk-bentuk dialog kerjasama

Beberapa bentuk dialog yang dapat ditempuh dalam membangun kebersamaan antara lain :

a. Dalam kehidupan umat Katolik hidup berdampingan

dengan umat Islam. Hidup saling bertegur sapa, dan hidup rukun.

b. Dialog karya Ada banyak karya demi kepentingan umum dan demi kemanusiaan yang mendorong manusia untuk bekerjasama.

c. Dialog Teologis Ada banyak ajaran Islam yang indah dan menyelamatkan. Konsili Vatikan II mengatakan bahwa dalam ajaran Islam pasti ada banyak kebenaran keselamatan yang dapat kita timba, demikian juga sebaliknya.

d. Dialog Iman Saling membagikan (sayang) atas kesaksian hidup sebagai orang beriman.

B. Dari berbagai dialog dan kerjasama, juga dapat dipetik

pembelajaran misalnya:
Dari Agama Hindu, Budha dan Aliran kepercayaan:

penekanan dalam hal-hal batin meditasi, kontemplasi, yoga).

(doa

batin,

Dari Agama Konghucu dan Budha: penekanan dan

penghayatan pada hidup moral dan perilaku, sera praktek hidup yang baik.
Aliran

Kepercayaan dan Agama asli tentang: tentang kedekatan alam semesta dan lingkungan hidup, ekosistem serta keseimbangan alam. Dalam pelestarian lingkungan hidup kita dapat menimba inspirasi dari sini.

Dari agama Islam: Saling menghargai pada saat

perayaan hari besar. Misalnya: umat islam berkunjung kerumah orang katolik pada saat perayaan natal dan sebaliknya.

Dari agama Kristen Protestan : penekanan pada

sabda, dimana setiap umatnya pasti selalu membaca dan membahas Alkitabnya setiap saat baik secara berkelompok maupun pribadi.

C. Cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat

beragama Dari penjabaran bentuk-bentuk menjalin kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan, berikut akan diungkapkan cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat beragama :
1. Mengadakan

atau melaksanakan dialog , maksudnya saling membagikan (syaring) atas kesaksian hidup sebagai seorang beriman bahkan saling meneguhkan.

2. Menyelenggarakan kerjasama dalam aksi aksi sosial, misalnya penanggulan bencana. 3. Doa bersama atau ibadat bersama.
4. Menumbuh-kembangkan sikap dasar yang mutlak

perlu bagi kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya sikap mau dan senantiasa berusaha untuk SALING terbuka, memahami, mengakui, menghargai, dan berdialog satu sama lain. Juga mau dan selalu berusaha untuk saling berelasi dan bekerjasama.
5. Berusaha meningkatkan pemahaman akan pihak

lain melalui study bersama atau saling tukar informasi tentang kekayaan rohani/keagamaan masing-masing.

6. Berusaha untuk senantiasa menghindari cara-cara

yang dapat merusak kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya mengadakan berbagai upaya untuk menghindari kata-kata, penilaianpenilaian, tindakan-tindakan, yang ditinjau dari segi keadilan dan kebenaran tidak cocok dengan saudara-saudari dari golongan agama lain, sehingga mempersulit hubungan dengan mereka.

D. Hambatan-hambatan

dalam kerjasama beragama untuk membangun kebersamaan.

antar

umat

Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak pengajaranpengajaran yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok atau agama seringkali ada perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan seperti ini yang bisa dijadikan jalan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyulut api perselisihan. Berikut point-point mengenai hambatanhambatan dalam kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan : Agama sering diperalat atau ditunggangi demi kepentingan lain yang bersifat politik dan ekonomi Fanatisme agama yang sempit karna kurang memahami agamanya sendiri dan agama orang lain Merasa posisi dan pengaruhnya terancam karena adanya agama lain, agama lain dipandang sebagai saingan yang berbahaya.

Pencemaran simbol-simbol agama oleh pemeluk agama lain. Hal ini sering membakar emosi massa, karena agama sering diyakini sebagai benteng terakhir untuk menegakan martabat pribadi atau kelompoknya

Bertitik tolak dari hambatan-hambatan di atas, berikut fakta tidak adanya kerjasama antar umat sehingga tidak terwujud suatu kebersamaan :
a. Irlandia utara: antara umat katolik dan protestan

b. Khasmir: antara umat hindu dan islam

c. Ambon, poso: antara umat protestan dan islam d. Thailand selatan: antara umat islam dan budha Kerusuhan yang bernuansakan agama adalah hal yang cukup memperhatinkan, sebab hal itu dapat berakibat buruk dan yang lebih ditakutkan lagi akan mengurangi stabilitas suatu daerah tempat kejadian bahkan Negara. Berikut akibat dari kerusuhan yang bernuansa agama : Hilangnya begitu banyak nyawa menjadi sia-sia, baik yang mengobarkan perang, pelaku perang, maupun orang yang tidak tahu menahu Terjadinya gelombang pengungsian, karena takut dan sudah kehilangan segala-galanya. Terjadinya bumi hangus, agama maupun umum Traumatic yang mengalaminya sarana prasarana bagi yang

berkepanjangan

Segala kegiatan baik ekonomi, pendidikan maupun keagamaan tidak dapat berjalan lagi

E. Kesimpulan. Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas adalah sebagai berikut: - Agama mempunyai 3 fungsi dasar : keselamatan 1. Mewartakan

2. Mewartakan arti hidup 3. Mengajarkan cara hidup Yang diharapkan semua penganut agama menyadari dan menghayatinya yang sebenar-benarnya dan berusaha untuk menjalin kerjasama dalam membangun kebersamaan untuk mencapai persaudaraan sejati. -Terdapat bentuk-bentuk dialog antar agama, yaitu saling bekerja sama dalam kehidupan antar umat, berdialog secara teologis dan juga saling membagikan tentang kesaksian hidup beragama. -Banyak cara yang dapat dilakukan dalam membangun persaudaraan antar umat beragama, yaitu saling menghargai dan menghormati, menghindari perbuatan yang

membuat umat agama lain tersinggung, seperti dalam perkataan, juga tindakan. -Dari fakta, penyebab maupun akibat peperangan atau kerusuhan yang bernuansa agamis sungguh seringkali menjadi hambatan dalam berdialog atau bekerjasama membangun kebersamaan. Sehingga sulit dapat diciptakan suatu kedamaian, kebenaran, keadilan dan kesejahteraan bersama.

You might also like