You are on page 1of 4

Laporan Percobaan Respirasi Pada Serangga

1. Landasan Teori : Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu . Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen . Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 6 CO2 + 6H2O + ATP

Pada insekta dan beberapa anthropoda lainnya seperti chilliopoda. Diplopoda, dan beberapa laba-laba mempunyai sistem pernapasan yang disebut sistem trakea. Sistem pernapasan ini berupa saluran yang langsung menuju ke jaringan. Udara masuk ke dalam tubuh melalui kurang lebih 20 lubang kecil yang ada disepanjang permukaan tubuh dan organ tersebut biasa disebut dengan spirakel. Bagi insekta berukuran kecil, proses difusi oksigen melalui sistem trakea sudah dapat membawa oksigen sehingga data mencukupi bagi proses pernapasan seluler. Akan tetapi, insekta yang besar, masuknya udara ke dalam spirakel secara aktif dibantu oleh pergerakan tubuh yang juga menggerakkan secara ritmik tabung trakea. Proses pernapasan insekta diawali dengan masukknya oksigen melalui spirakel dan diteruskan kedalam tabung trakea kemudian melalui trakeola (cabang trakea) menuju ke jaringan. Pada mekanisme ini, oksigen menuju jaringan tidak dibawa oleh darah. Hal ini, diakrenakan karena darah tidak mengandung hemoglobin, tetapi hanya mengandung cairan ekstra seluler yang disebut dengan cairan hemolimfe.

2. Tujuan

: Untuk mengetahui kebutuhan oksigen oleh serangga.

3. Alat dan Bahan : 1. Jangkrik. 2. Stopwatch. 3. Respirometer. 4. Vaselin. 5. Air. 6. Kapas/Tisu. 7. Pipet Kaca. 8. Kristal NaOH. 4. Cara Kerja 1.

Bersihkan respirometer dengan hati-hati,kemudian letakkan respirometer dalam keadaan terbuka. Kemudian, Bungkus NaOH kristal dengan menggunakan kapas dan masukkan dalam respirometer dengan hati-hati. Masukkan seekor serangga yang sehat dan tutuplah respirometer dengan member vaselin pada sambungan penutupnya. Hal ini bertujuan untuk mrnghindari udara luar masuk ke respirometer.

2.

3.

4.

Setelah itu, Respirometer tertutup dengan sempurna maka tetesi ujung respirometer yang berskala dengan air menggunakan pipetkaca. Hati-Hati jangan sampai air terserap keluar dari pipa berskala tersebut.

5.

Amati pergerakan air pada pipa berskala tersebut dan catat dalam tabel pengamatan. : Waktu dalam 3 Menit Pengamatan Menit I 0,19 ml Menit II 0,40 ml Menit III 0,59 ml Menit IV 0,72 ml Menit V 0,81 ml

5. Tabel Hasil Pengamatan

Serangga (Jangkrik)

6. Diskusi/Permasalahan Hasil Pengamatan : 1. Benarkah perubahan volume pada pipa skala merupakan O2 yang diperlukan oleh

serangga dalam waktu tertutup?


2. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan kedudukan air dalam

respirometer?
3. Fungsi NaOH dalam respirometer? 7. Pemecahan hasil Pengamatan

1.
2.

Benar. Faktor-faktor yang Mempengaruhi perubahan kedudukan air dalam respirometer respirasi jangkrik yaitu oksigen yang di butuhkan untuk respirasi, oksigen yang terhisap dan karbondioksida yang terikat oleh air menyebabkan pergerakan air.

3.

Fungsi NaOH adalah NaOH memiliki sifat higroskopis yang mampu menyerap uap air (H2O) diudara. Selain itu NaOH juga merupakan basa kuat, sementara CO2 adalah oksida asam sehingga NaOH juga dapat menyerap CO2 dari udara dengan reaksi: 2NaOH + CO2 Na2CO3 + H2O

8. Kesimpulan

Setiap makhluk hidup melakukan respirasi dan frekuensi pernapasan tiap makhluk hidup berbeda-beda karena di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Usia. 2. Jenis kelamin. 3. Kondisi fisik. 4. Berat badan. 5. Suhu tubuh. 6. Aktivitas tubuh.

Makhluk hidup bernapas menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida serta menghasilkan ATP yang digunakan untuk aktivitas tubuh.

You might also like