You are on page 1of 1

Cara Membuat Inkubator Sederhana Bahan inkubator: - Triplex 6mm uk P: 40 cm L:30 T: 35 cm (ukuran tidak mutlak, atau menurut seler

a). - Fitting lampu, bohlam 40w [atau menggunakan beberapa untai lampu natal (20 lam pu di seri/untai, karena bohlammya 12v)]. Yang penting dapat memanaskan box hing ga 37C . - Elektrik minifan ex komputer, trafo 9-12vct 0.5A, 2 bh diode in4001. Gunanya u ntuk meratakan sirkulasi panas didalam box. Bila dg 12v terlalu kencang, pakaila h yg 9v. - Busa/spon, atau bahan yg mencegah panas keluar dari box - Termometer ruangan. Harganya sekitar Rp 15.000 an (dahulu, entah sekarang) - Sterofoam (tempat telur) tebal 10mm. Lubangi dari diameter telur, yang penting telur dpt berdiri tegak. Banyaknya lubang terserah anda, tapi minimal tersedia 1 5 lubang. - wadah air. Bisa kaleng atau ex botol plastik air mineral atau mangkuk kecil. A gar udara selalu lembab. - Solder (untuk membentuk lubang tempat telur berdiri). Atau kalau rajin boleh p akai cutter. - Lem aibon. Gunanya untuk merekatkan busa/spon kedinding dalam box. - Bila mulai bertelur, jangan diambil dulu. Biarkan sampai si betina terbiasa de ngan tempat eramannya. Setelah terdapat beberapa telur ambillah, tapi sisakan sa tu atau dua butir, agar si betina tidak bingung. Khusus untuk betina yang baru p ertama kali bertelur, telur perdananya (disebut juga sebagai telur ayam dara, ci rinya masih terdapat darah) lebih baik untuk dikonsumsi saja (atau dijual lebih mahal dari yang lain, karena (katanya) banyak khasiatnya. Entah untuk panglaris, tolak bala, atau pengobatan). Bila sudah tidak lagi bertelur barulah ambil semu anya. - Sebelum telur dimasukkan kedalam inkubator bersihkan terlebih dahulu dari koto ran2 dengan menggunakan lap yang dibasahi air hangat. - Pastikan suhu inkubator stabil pada 36-38C (usahakan di 37) berapapun banyaknya telu r yang ada. Jika lebih maka bukalah (dengan menggeser) ventilasi yang ada diatas box sampai suhu kembali stabil. - Balikkan telur 180 derajat setiap 6 atau 8 atau 12 jam sekali. Lakukan hingga mendekati menetas (antara 19 s/d 21 hari). - Air yang ada didalam fungsinya untuk melembabkan. Pastikan selalu terisi. - Cek kondisi telur dengan meneropongnya diatas lampu senter/bohlam 5w. Bila sam pai 7 hari telur tidak ada titik hitam yang bergerak, maka telur ini gagal. Sing kirkan saja. Titik hitam ini adalah embrionya. Makin lama makin membesar, berger ak kesana kemari. Bila anda tertarik dengan apa yang terjadi pada proses sebuah kelahiran, maka ini adalah cara mudah untuk mengetahui tahapan2 bagaimana sebuah makhluk tercipta. Luar biasa!! Oleh sebab itu ingatlah selalu asal manusia itu darimana (dari setetes air, lalu menjadi segumpal darah, lalu tumbuh tulang belu lang, hingga akhirnya menjadi sempurna). Jangan mentang2 sudah berhasil/sukses/b erkuasa lalu menjadi lupa diri. - Bila ada yang menetas, pindahkan ke kandang yang terpisah, agar telur yang ada tidak menjadi mainannya (alias dipatuki). Adakalanya anak ayam kesulitan memeca hkan kulit telurnya (mungkin sungsang kalau diibaratkan manusia), maka tugas and alah membantu memecahkan cangkangnya sedikit demi sedikit (jangan sekaligus supa ya anak ayam tidak shock). -Anak ayam yang sudah menetas dan terpisah dikandang tersendiri secara naluri ak an berperilaku seperti ayam pada umumnya, yaitu mematuk-matuk. Maka sediakanlah makanannya; bisa diwadah atau disebar disekitarnya. Jangan lupa juga untuk dised iakan wadah air minum. Pada saat ini adalah baik bila dibuatkan kandang khusus a nak ayam. - Bila PLN mati, maka gunakanlah lampu minyak (lampu teplok), tempatkan sedemiki an rupa sehingga panasnya (bukan asapnya!) dapat mengalir kedalam box.

You might also like